PKL Kuliner Baiman Minta Dibuatkan Atap Pejalan Kaki
Selasa, 31 Januari 2017 11:16
Optimis Wisata Kuliner Baiman Bakal Ramai
PROKAL.CO, BANJARMASIN – Sejak 25 Januari lalu, seluruh PKL (Pedagang Kaki Lima) di A Yani dari km 1 hingga km 6 sudah dilarang berjualan. Sebanyak 68 PKL bersedia pindah ke Pusat Kuliner Baiman yang disiapkan Pemko Banjarmasin.Pusat Kuliner Baiman sudah disiapkan Pemko Banjarmasin sejak 2016 lalu untuk merelokasi PKL di A Yani. Meski baru dibuka selama tujuh hari, PKL di Banjarmasin optimis jika Pusat Wisata Kuliner Baiman bakal terus ramai.
Salah satu PKL, Delia, optimis berjualan di Pusat Kuliner Baiman bakal ramai dibanding di tepi jalan A Yani. PKL yang biasa menjual makanan seafood ini baru berjualan sejak Minggu (29/1) malam. “Sepekan ini saya mempersiapkan lapak jualan di Pusat Kuliner Baiman. Untungnya langganan saya mau ke sini,” katanya, kemarin.
Delia biasanya berjualan di Jalan A Yani Km 4,5. Delia biasanya meraih omzet rata-rata Rp 2,5 juta per malam. Dia berharap omzet akan meningkat di tempat baru. “Ya tempat baru semoga rezekinya juga baru. Ini masih baru, jadi tidak seramai di jalan A Yani. Tapi semoga ramai lagi,” harapnya.
Dia juga meminta pemko untuk menambah fasilitas di Pusat Kuliner Baiman. Apalagi, posisi warungnya berada di dalam. Ini musim hujan, pengujung susah masuk. Kalau mereka ke sini basah. “Saya berharap jalan untuk pengunjung diberi atap. Jadi kalau hujan nggak masalah,” pintanya.
Selain itu, danau juga disiring. “Biar menambah minat pengunjung untuk ke belakang,” katanya.
Lapak ditentukan berdasarkan undian. Pedagang tidak bisa memilih. “Kalau beruntung di depan, kami dapatnya di belakang. Tapi nggak masalah, asal danaunya dipercantik,” katanya.
Ketua Paguyuban PKL A Yani, Rudianto, juga optimis jika Pusat Kuliner Baiman bakal ramai. “Kami yakin ini akan ramai,” ujarnya belum lama.
Demi meramaikan Pusat Kuliner Baiman, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina bersama pejabat serta ASN di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin akan makan di Pusat Kuliner Baiman secara bergantian. “ASN juga berperan untuk meramaikan Pusat Kuliner Baiman. Kami optimisi jika pusat kuliner ini akan ramai,” tuntasnya.(eka/az/dye)
BARU:
Pusat Wisata Kuliner Baiman di Lingkar Dalam Banjarmasin baru saja
diresmikan oleh Walikota Banjarmasin, Rabu (25/1) lalu. Sebagian PKL
masih sibuk memperbaiki lapaknya.
Sumber Berita : http://kalsel.prokal.co/read/news/7543-pkl-kuliner-baiman-minta-dibuatkan-atap-pejalan-kaki.htmlPusat Kuliner "Baiman" Mulai Ditinggalkan Banyak Pedagang
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pusat kuliner `Baiman"
yang didirikan pemerintah Kota Banjarmasin untuk merelokasi pedagang
kaki lima di Jalan Protokol A Yani pada 2016 lalu kini mulai ditinggal
banyak pedagangnya.
Baru-baru ini menurut laporan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin ada enam pedagang lagi yang meninggalkan pusat kuliner yang berada di Jalan Lingkar Dalam Selatan tidak jauh dari jalan layang itu.
"Mereka pergi atau membiarkan kosong lapaknya karena mengaku kurang laku, hingga beralih profesi lain atau pindah berdagang ketempat lain" ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin Priyo Eko, di Banjarmasin, Jumat.
Pihaknya, ungkap Priyo, sudah melakukan berbagai upaya untuk menahan para pedagang untuk tidak pergi atau tetap beraktivitas di sana.
"Padahal kita sempat meminta pada mereka agar buka sejak pagi hingga malam untuk meningkatkan pendapatan dari penjualan makanan di sana," paparnya.
Priyo mengaku, memaklumi langkah atau tindakan yang diambil para pedagang tersebut. Karena mereka memang terbiasa dengan situasi ramai ketika berdagang di kawasan Jalan A Yani.
"Kalau di Jalan A Yani, mungkin lebih ramai, karena orang yang ingin berbelanja tidak harus repot menuju lokasi dan parkir langsung di depan warung," tuturnya.
Menurut dia, awalnya sebanyak 68 pedagang di Pasar Kuliner itu, hingga kini sudah sebanyak 13 pedagang yang meninggalkan atau tidak beraktivitas lagi di sana.
Meski begitu, Priyo mengatakan mundurnya beberapa pedagang itu tidak begitu besar juga mempengaruhi kemeriahan di sana, karena memang persaingan berjualan yang wajar saja terjadi hampir di semua kawasan kuliner.
"Memang ada yang laku dan tidak. Yang namanya usaha atau jualan, tergantung bagaimana kita menjaga langganan atau konsumen. Masih banyak yang masih bertahan," tutupnya.
Baru-baru ini menurut laporan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin ada enam pedagang lagi yang meninggalkan pusat kuliner yang berada di Jalan Lingkar Dalam Selatan tidak jauh dari jalan layang itu.
"Mereka pergi atau membiarkan kosong lapaknya karena mengaku kurang laku, hingga beralih profesi lain atau pindah berdagang ketempat lain" ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin Priyo Eko, di Banjarmasin, Jumat.
Pihaknya, ungkap Priyo, sudah melakukan berbagai upaya untuk menahan para pedagang untuk tidak pergi atau tetap beraktivitas di sana.
"Padahal kita sempat meminta pada mereka agar buka sejak pagi hingga malam untuk meningkatkan pendapatan dari penjualan makanan di sana," paparnya.
Priyo mengaku, memaklumi langkah atau tindakan yang diambil para pedagang tersebut. Karena mereka memang terbiasa dengan situasi ramai ketika berdagang di kawasan Jalan A Yani.
"Kalau di Jalan A Yani, mungkin lebih ramai, karena orang yang ingin berbelanja tidak harus repot menuju lokasi dan parkir langsung di depan warung," tuturnya.
Menurut dia, awalnya sebanyak 68 pedagang di Pasar Kuliner itu, hingga kini sudah sebanyak 13 pedagang yang meninggalkan atau tidak beraktivitas lagi di sana.
Meski begitu, Priyo mengatakan mundurnya beberapa pedagang itu tidak begitu besar juga mempengaruhi kemeriahan di sana, karena memang persaingan berjualan yang wajar saja terjadi hampir di semua kawasan kuliner.
"Memang ada yang laku dan tidak. Yang namanya usaha atau jualan, tergantung bagaimana kita menjaga langganan atau konsumen. Masih banyak yang masih bertahan," tutupnya.
Re-Post by http://migoberita.blogspot.co.id/ Sabtu/23122017/11.53Wita/Bjm