Migo Berita - Banjarmasin - Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!!
Guntur Romli Bongkar Kedok Acara Deklarasi Pencapresan Anies
Ada sebuah fakta menarik yang rasanya perlu saya ceritakan di sini. Ini masih terkait dengan deklarasi pencapresan Anies di sebuah hotel beberapa hari lalu oleh sekelompok orang. Di acara tersebut sempat terjadi keributan kecil karena masalah atribut HTI.
Kalau menurut saya ini adalah pencitraan saja karena kalau memang beneran mereka tidak mau ada atribut tersebut, harusnya dari awal mereka tidak membawa atribut tersebut. Ini hanya drama saja biar terlihat kalau pendukung Anies menolak itu. Strategi poles muka ini cukup bagus, tapi sayang hanya bisa membodohi orang yang miskin nalar dan akal sehat.
Guntur Romli membongkar ini lebih jauh. Di akun Twitter-nya dia menuliskam dua cuitan yang menarik.
"Di Deklarasi Pencapresan Anies kemaren yg ada Bendera HTI, hadir Eka Jaya, pendukung Khilafah & Geng 212, tp dia pula yg minta bendera HTI dicopot, alasannya sayang Pak Anies, pdhal dia selama ini teriak2 itu Bendera Tauhid," begitu isi cuitannya.
"Eka Jaya juga naik ke panggung dan membacakan deklarasi pencapresan Anies. Cek saja nama dia, pendukung Khilafah, Geng 212 dan pendukung Anies garis keras. Terus main drama pake keributan segala selama ini dia akui bendera Tauhid bukan bendera HTI, kok minta disingkirkan?" katanya di cuitan selanjutnya.
Ada yang kenal Eka Jaya? Saya juga tidak kenal. Tapi ada link berita yang membongkar jejak digital orang ini. Ternyata pengasong khilafah juga.
Jadi kabar kalau acara tersebut dihadiri mantan FPI, HTI dan napiter, bisa jadi memang tidak salah. Dan kalau ada yang mengatakan itu adalah upata untuk menjatuhkan Anies, maka mereka double licik. Selicik strategi untuk menang di Pilkada DKI 2017 lalu. Membuat drama murahan lalu memelintir informasi yang menyesatkan masyarakat.
Jadi, saya tidak salah kalau pernah berkali-kali bilang, kelompok mereka lah yang paling banyak bikin ulah.
Jadi di link berita yang dimaksud, salah seorang netizen di media sosial membongkar jejak digital Ketua Panitia Reuni 212, Ustaz Eka Jaya dengan mengunggah video ceramah lawas yang menyinggung soal HTI.
Pada latar belakang video tersebut, juga terlihat spanduk bertuliskan ‘Peringatan Isra Miraj 2018’ yang terpasang persis di belakang Eka Jaya berdiri.
Dalam ceramahnya itu dia bilang bahwa dirinya merindukan HTI.
“Agak sedikit berat, tapi sambil menghilangkan rasa kangen pada kawan-kawan HTI. Sebetulnya sejak lama, sejak RUU APB,” kata Eka Jaya.
“Pada saat ini, kita butuh kekuasaan. Sekarang siapa pun yang memegang kekuasaan, orang bego bisa memecat orang pintar. Kalau kita sudah memegang kekuasaan, pemerintah ada di tangan kita bisa memecat orang yang punya kepintaran,” katanya lagi.
“Kita butuh kekuasaan. Kita harus raih, harus kita rebut sodara. Maka dari itu, ayo kita kuatkan ukhuwah di antara kita, kuatkan persaudaraan di antara kita untuk bagaimana Khalifah ada di Indonesia saudara. Khilafah harus bisa tumbuh di negara kita,” katanya.
Ngeri, bukan?
Masih yakin kalau Anies tidak didukung kelompok radikal dan intoleran? Anies bisa saja membantah, mengelak atau tidak mengaku. Tapi jejak digital selalu ada, takkan terhapus. Apalagi jejak digital saat Pilkada DKI 2017. Semua tahu, betapa busuknya cara mereka menang pilkada.
Kadrun bilang, kita takut Anies nyapres. Untuk apa takut? Kita waspada karena ada virus berbahaya yang sedang mencari inang baru. Virus radikalisme dan intoleran pengasong khilafah yang sedang mencari cara untuk berkuasa dan menyetir presiden yang mereka dukung.
Anies sampai detik ini tidak terlihat berusaha keras untuk melepaskan diri dari mereka, yang bisa diartikan sebagai Anies sepertinya nyaman dan tidak keberatan. Mungkin rasanya enak didukung seperti itu, dan pernah merasakan kemenangan.
Kalau begitu, jangan salahkan kalau Anies dianggap sosok yang tidak layak untuk memimpin di negara ini. Bukan lagi soal kelebihan bayar yang berpotensi meningkat drastis, tapi juga menjamurnya kelompok-kelompok berbahaya yang dapat merongrong NKRI. Ini tidak boleh dibiarkan. Kelompok ini pernah dibiarkan dan membesar di era mantan presiden prihatin tukang bikin lagu. Jangan sampai terulang lagi.
Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/guntur-romli-bongkar-kedok-acara-deklarasi-bFdOOK340q
Polemik Rendang B2, Seharusnya Orang yang Mempermasalahkan Dipanggil Polisi?
Negeri kita tak cuma dikenal berflower yang memiliki beraneka ragam keunikan di dalamnya, tetapi juga dikenal suka mempermasalahkan hal yang aneh-aneh, remeh-temeh, tidak terlalu esensi, serta yang sama sekali tidak bermanfaat bagi kemajuan bangsa pada era modern ini.
Ketika bangsa lain sudah mulai memikirkan cara mendarat di bulan, melepaskan satelit untuk mengangkasa agar bisa mempermudah banyak urusan di negara itu, eh di negeri kita masih ribut masalah makanan rendang, hanya karena mendapat sentuhan kreasi sehingga menggunakan bahan dasar daging babi.
Seluruh dunia sudah tahulah kalau bagi umat Islam, memakan daging babi dengan segala model kreasi olahan masakannya itu haram. Namun, hal tersebut kan menjadi “tidak berlaku” kalau yang menikmati hidangannya adalah penikmat kuliner yang non-muslim? Jadi, masalahnya di mana sebenarnya sih?
Polemik olahan rendang dari bahan daging babi rasanya sudah bisa dibilang mengada-ada, karena meskipun masakan tersebut identik dengan daerah Padang, yang notabene terbilang mayoritas penduduknya beragama Islam, tapi soal variasi atau kreativitas makanan kan seharusnya beda urusan?
Lagipula, kalau perkara nama masakan atau asal daerahnya, bukankah di negeri kita juga bertebaran aneka menu masakan, yang di negara asalnya berbahan dasar babi? Misalnya saja ada bakso, bakmi, bakpao, bakcang, dan beberapa masakan lainnya … terbilang sudah sukses diadaptasi sehingga menjadi makanan favorit di negeri ini, dengan penyesuaian menu sehingga ada yang tidak menggunakan daging babi dalam hidangannya.
Bagaimana dengan Chinese Food yang ditempel tambahan keterangan “halal” atau “moslem” yang mungkin pernah kita lihat atau menjadi warung (resto) langganan kita? Apakah warga Tiongkok dan anggota parlemen di sana lantas melayangkan kritikan atau protes, hingga membuat kepolisian kudu memanggil para pedagang atau pemilik warungnya? Nggak begitu kan, cara mainnya?
Seharusnya orang yang membuat “rendang babi” sebagai polemik yang kudu dipanggil oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Orang itu bisa dianggap dengan sengaja telah menyebarkan semangat permusuhan dan berpotensi menimbulkan gejolak,
Bayangkan saja, jika masyarakat dari daerah-daerah asal masakan yang diadopsi di Indonesia lantas melayangkan protes yang sama, karena masakan mereka dimodifikasi, lalu diperjualbelikan dengan meraih keuntungan, apa nggak semakin ramai dan gaduh negeri ini?
Ah, iya … saya hampir lupa kalau kita tinggal di Indonesia. Negeri dengan “PR besar” untuk menuntaskan hal-hal sepele yang kerap menjadi polemik, tetapi tidak membuat negara ini menjadi semakin maju. Kalau sekarang “rendang babi“ dipermasalahkan, entah besok apa lagi. Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/polemik-rendang-b2-seharusnya-orang-yang-wnNkp4oZVr
Wow! Kekayaan Kerajaan Arab Saudi Tembus US$ 1,4 Triliun. Mari Bedah Bisnisnya.
Arab Saudi, sudah lama dikenal sebagai salah satu negara kaya di kawasan Timur Tengah, bahkan di dunia.
Negara yang memiliki sistem Monarki tersebut diperintah oleh Raja Salman Al Saud, yang sekaligus kepala dari keluarga kerajaan Dinasti Saud.
Menurut laman The Richest total kekayaan keluarga kerajaan Arab Saudi pada tahun 2022 bernilai US$ 1,4 triliun atau setara dengan Rp 20 kuadriliun (kurs Rp 14.300). Bagi yang belum tahu, kuadriliun memiliki 15 nol untuk penyebutan nominal.
Wow! Jumlah yang fantastis bukan?
Darimana sumber pendapatan utama keluarga kerajaan Arab Saudi?
Kalau kita melihat posisi negara-negara Teluk, tentu minyak merupakan salah satu sumber kekayaan negara tersebut. Bahkan Arab Saudi adalah salah satu pengekspor minyak terbesar ketiga dunia. Minyak menyumbang hampir 50% produk domestik bruto pendapatan kerajaan.
Adalah Aramco, perusahaan minyak dan gas yang menjadi urat nadi kekayaan keluarga kerajaan, bahkan kebijakan Aramco berpengaruh kepada harga minyak mentah dunia.
Yang kedua tentu adalah sektor haji dan umrah, pendapatan dari sektor ini membuat geliat bisnis domestik di Arab Saudi terus menghasilkan pundi-pundi.
Sektor ini juga menggerakan roda perekonomian dari sektor pariwisata dan perhotelan, Saudi memiliki sejumlah hotel mewah yang dikelola keluarga kerajaan.
Dilansir dari BBC pendapatan dari sektor ini menghasilkan US$ 12 Miliar atau setara Rp 177 triliun lebih (kurs 14.300).
Negara penyumbang terbesar haji berasal dari Indonesia yang patut berbangga karena memberikan pendapatan kira-kira US$ 940 juta (Kurs 14.300) kepada kekayaan Arab Saudi setiap tahunnya.
Indonesia walau lebih miskin dari Arab Saudi, setiap tahun rutin menyetor pundi-pundi ke keluarga kerajaan dalam sektor ini.
Yang ketiga adalah sektor parawisata modern. Parawisata modern yang digagas oleh Putra Mahkota Mohhamed bin Salman saat ini telah berhasil mendatangkan wisatawan non Muslim untuk berwisata ke negara itu. Namun itu belum cukup, karena ia sedang merencanakan proyek hingga 2030 nanti.
Proyek raksasa 'Laut Merah' yang digagas oleh bin Salman akan mengubah beberapa kawasan menjadi resor, hotel dan berbagai tempat hiburan termasuk diskotik dan klub malam, memakai bikini dan mengkonsumsi alkhohol diizinkan di kawasan ini.
Mohhamed bin Salman sendiri dikenal memiliki pandangan terbuka karena kebijakannya, antara lain membuka klub malam pertama di Jeddah dan mengizinkan konser musik. Ia bahkan membuat aturan bahwa wanita boleh mengenakan pakaian apapun.
Patut disimak bagaimana Arab Saudi mulai mengembangkan wisata non halal kedepannya, dan semakin kaya lagi.
Sumber Utama : https://seword.com/timur-tengah/wow-kekayaan-kerajaan-arab-saudi-tembus-us-14-XiaXsrGt45
Nasi Padang Babinya Bangkrut Dua Tahun Lalu, Kok Baru Sekarang Ribut? Mau Naikin Isu Apa?
Kemarin, postingan Hilmi Firdausi di twitter ini memantik komentar pro kontra. Dia mencuitkan tweet berbunyi, "Menurut sy ini sdh melampaui batas. Warga Minang teguh dgn prinsip ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH. Masakan Padang terkenal di dunia krn citarasa, kelezatan & kehalalannya. Tlg jgn rusak itu. Kalaupun trick marketing, ini sdh kelewatan. Smg sgra diambil tindakan."
Saya nggak akan komen soal boleh nggak sih ada yang masak babi ala masakan padang. Cuma sebagai orang Jawa ya, semisal ada yang bikin rawon babi atau jual nasi pecel pakai empal babi (eh bisa nggak ya daging babi dimasak empal?) ya saya sih nggak merasa perlu tersinggung. Silahkan bereksperimen, yang penting jujur jualannya ini daging babi lho di menunya, dan ya saya tinggal nggak usah beli aja. Yang mau beli ya monggo. Ngomong-ngomong masakan Jawa itu juga terkenal lho karena citarasa, kelezatan, dan kehalalannya. Nggak percaya? Contoh, dulu banget jaman kita belum dimudahkan google, kalau di Bali berlibur, kadang salah satu cara cari alternatif makanan yang bisa bikin merasa ini halal adalah datang ke warung Jawa. Betul tidak?
Cuma begini lho, setelah masalah ini menghangat, ternyata saya baca di Kompas, Pemilik usaha Babiambo, Sergio, buka suara terkait makanan olahan babi dengan bumbu khas Padang yang ia jual. Sergio meminta maaf dan mengatakan dirinya tidak berniat menghina atau melecehkan suku maupun budaya mana pun dari jualan kulinernya ini. Adapun tempat usaha ini hanya buka selama tiga bulan pada 2020 lalu. Saat ini, Sergio sudah tak lagi menjalankan bisnisnya itu . Penjualan produk Babiambo itu pun dilakukan secara daring atau online. Kenapa dia jualan pakai embel-embel 'Padang' karena dia suka dengan bumbu masakan tersebut.
Lha kan bingung ya, usahanya udah kukut dari 2 tahun lalu. DUA TAHUN LHO!!! Kok tiba-tiba baru viral sekarang seolah ada yang baru aja nyoba makan terus orang lihat postingannya terus emosi. Kan aneh!
Lucunya lagi, Pemprov DKI Jakarta gercep banget ngurusin urusan nasi padang babi ini langsung turun tangan. Oh ya pihak lain yang turut menaikkan soal ini adalah anggota DPR RI dari dapil Sumatera Barat 2, Guspardi Gaus. Partai asal Guspardi adalah Partai Amanat Nasional (PAN) dari dapil Sumbar II. Pertanyaan saya, memangnya sebelum menghebohkan gini mereka nggak ngecek dulu apakah outletnya masih beroperasi apa nggak? Gampang lho tinggal tanya aja misalnya di medsosnya.
Melihat karakter-karakter yang menaikkan isu ini, jujur muncul pertanyaan. Ini tujuan setelah dua tahun tutup terus baru dihebohkan apa ya??
Ngomong-ngomong buat saya lebih aneh lagi dengan yang membuat soju halal. Maksa banget pengen klaim minum soju tapi pakai embel-embel halal... hehehhe.. happy weekend guys...
Sumber Utama : https://seword.com/umum/rendang-babinya-bangkrut-dua-tahun-lalu-kok-baru-JJU1X6ILC9
Berharap Muncul Ahok Baru
“Yaelah, calonnya itu-itu aja nih,” kata Amin tiba-tiba sesudah sibuk membaca berita lewat telepon pintarnya.
Secara otomatis, aku langsung berpikir bahwa Amin baru saja membaca hasil survei calon presiden. Ronda malam ini bakalan diisi dengan perbincangan politik lagi nih, begitu pikirku.
“Kenapa lagi Min? Capres lagi? Ya memang yang moncer baru itu kok,” kata Alan menanggapi Amin.
Aku sebenarnya juga sudah membaca hasil survei itu. Bagiku hasilnya tidak mengejutkan. Tiga besarnya masih Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Tokoh-tokoh lain seperti Erick Thohir, Puan Maharani maupun Airlangga Hartarto hasil surveinya masih jauh di bawah ketiga figur tersebut.
“Masak dari sekian ratus juta warga Indonesia, calonnya cuma ini aja sih?” Tanya Amin sambil mengernyitkan dahinya.
Aku memahami kegelisahan Amin. Aku sendiri juga masih belum puas dengan tokoh-tokoh yang muncul sebagai capres sekarang ini, termasuk yang masuk di tiga besar. Mereka dipilih saat ini karena lebih dikenal masyarakat saja karena panggungnya memang ada.
Ganjar Pranowo adalah gubernur Jawa Tengah. Dia semakin populer semenjak sering dijelekkan oleh elit partai PDI Perjuangan. Berbagai masalah di Jawa Tengah seperti kasus di Wadas juga ikut andil karena Ganjar Pranowo justru semakin sering diberitakan. Gerak relawan Ganjar juga masif sehingga nama Ganjar semakin populer. Makanya, aku tidak kaget jika hasil survei menempatkan Ganjar Pranowo di urutan pertama capres pilihan.
Prabowo Subianto sudah meniti harapan menjadi presiden sejak tahun 2014. Pendukungnya masih banyak meskipun berkurang sejak menjadi menteri di pemerintahan periode kedua Presiden Jokowi. Kalau sekarang surveinya masih tinggi ya wajar saja karena popularitasnya pasti tidak akan langsung turun.
Anies Baswedan adalah gubernur Jakarta. Daerah yang paling sering diberitakan baik dan buruknya. Itulah panggung Anies untuk menaikan kepopuleran namanya. Kinerjanya memang buruk tetapi soal pencitraan dia nomor satu. Aku sih tidak heran jika masih ada yang terbuai dengan kata-katanya yang tersusun rapi meski hasil surveinya cenderung menurun.
“Kalau aku sih inginnya Pak Basuki yang jadi presiden,” kataku yang diikuti dengan tatapan penuh tanda tanya dari Amin dan Alan.
“Pak Basuki Menteri PUPR?” Tanya Alan dengan mata seolah tidak percaya yang kusambut dengan gelengan kepala.
“Basuki Tjahaja Purnama? Ahok?” Tanya Amin yang kusambut dengan anggukan dan gerakan tangan tanda setuju.
“Ah, gila kalau itu sih. Kagak bakalan dicalonkan kalau dia. Bisa ada demo berjilid-jilid lagi nanti,” kata Alan.
“Kinerjanya memang baik tapi kayaknya ga mungkin jadi calon deh, meskipun di survei ada yang menyebut sih,” kata Amin mengiyakan pendapat Alan.
Aku sadar betul bahwa tanggapan Alan dan Amin itu benar. Hanya saja aku merasa bahwa Pak Ahok lah yang bisa melanjutkan kepemimpinan Pak Jokowi. Hal itu sudah dibuktikannya ketika menjabat gubernur Jakarta. Janji-janji saat kampane Pilkada Jakarta 2012 dikerjakan satu per satu.
Banjir coba diatasi dengan pengerukan dan pelebaran daerah aliran sungai. Orang-orang yang mempunyai rumah di sekitar aliran sungai dipindahkan ke rumah susun dengan biaya yang murah. Meskipun mendapat tentangan banyak pihak, program itu terbukti berhasil baik dan mengurangi titik-titik banjir. Pasukan oranye dibentuknya untuk mendukung program penanganan banjir ini.
Keterbukaan sangat menonjol dalam kepemimpinannya. Aku sering mengikuti rapat-rapat yang diupload di channel Pemprov DKI. Proses mengambil keputusan terlihat dalam rapat-rapat itu. Balai kota pun sungguh-sungguh menjadi milik rakyat Jakarta waktu itu. Setiap pagi, banyak warga ingin bertemu dengan gubernurnya untuk menyampaikan keluh kesah. Ahok menerima mereka satu per satu dan memberikan solusi yang tepat. Pemandangan yang hilang dari balai kota sekarang.
Aku merasa orang seperti Ahok inilah yang dibutuhkan untuk melanjutkan kepemimpinan Pak Jokowi. Aku tidak perlu orang yang gayanya mirip Pak Jokowi tetapi orang yang mau melanjutkan visi misi yang sudah dimulai oleh Pak Jokowi. Ahok mempunyai karakter yang jauh berbeda dengan Pak Jokowi tetapi nyatanya bisa melanjutkan visi misi dan program Pak Jokowi. Dalam survei nama Ahok juga terus disebut dan presentasenya setara dengan tokoh-tokoh yang sibuk pasang baliho atau kampanye terselubung.
“Soalnya Ahok itu sudah terbukti bisa melanjutkan kinerja Pak Jokowi kayak pas di Jakarta itu lho. Ya, kalau Ahok tidak bisa jadi calon, paling tidak capresnya bisa kayak Ahok lah, mau melanjutkan visi misi Pak Jokowi,” kataku menjawab rasa penasaran Amin dan Alan.
“Nah, aku juga setuju kalau ini. Makanya aku pengen ada calon lain karena yang sudah ada belum menyakinkan akan melanjutkan programnya Pak Jokowi,” kata Amin mengiyakan.
“Ya khan masih sampai tahun 2024 prosesnya ini nanti. Siapa tahu nanti akan muncul tokoh baru yang sesuai harapan kita-kita. Ya to?” Tanya Alan yang kami sambut dengan anggukan.
Aku sangat ingin harapan Alan itu menjadi kenyataan. Ada tokoh baru yang muncul. Harapan itu masih ada mengingat di tahun 2022 ada 101 jabatan kepala daerah yang kosong termasuk di Jakarta. Pejabat gubernur, bupati dan walikota bisa saja menjadi calon tokoh baru terutama pejabat gubernur Jakarta. Panggung Jakarta cukup besar untuk memberikan dampak politik jika pejabat gubernur itu mampu mengemban tugasnya dengan baik.
“Kita tunggu saja di akhir 2022 ini saat beberapa kepala daerah selesai. Siapa tahu pejabat kepala daerahnya justru jadi capres yang mumpuni,” kataku kepada Alan dan Amin mengakhiri perbincangan politik malam itu.
Sumber Utama : https://seword.com/cerpen/berharap-muncul-ahok-baru-VmAjzt8mvx
Java In Paris dan Terulangnya Momen 133 Tahun Silam di Paris: Sangat Membanggakan!
Mengomentari kegiatan “Java in Paris” yang terbilang sukses digelar di jalanan kota Paris, yang kabarnya berlangsung sekitar 45 menit itu, membuat seorang Addie MS ikut berbagi kegembiraan. Ya, lewat akun Facebook “Addie MS”, saya membaca apresiasi luar biasa yang diberikan oleh musisi hebat Indonesia itu terkait kegiatan yang belum lama ini digelar.
Lewat unggahan status Mas Addie MS itu pula saya mendapat informasi bahwa sekitar 133 tahun silam pernah digelar acara “1889 Paris Exposition Universelle”, yang menampilkan indahnya suara gamelan Jawa yang sampai membuat komponis Perancis, Claude Debussy, terpesona sekaligus terinspirasi untuk berkarya lebih lanjut.
Mas Addie MS juga membagikan informasi menarik bahwa dalam event yang juga diwarnai aksi pengenalan produk-produk UMKM Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan batik khas Solo, ada tampilan keren Anggun C. Sasmi yang berkolaborasi dengan para musisi Perancis Pantchaindra, serta penari-penari dari Eko Dance Company.
Nama-nama yang mungkin masih asing di telinga mereka yang tidak akrab dengan budaya Indonesia, khususnya mereka yang lebih menyukai budaya dari Timur Tengah, lalu berusaha mengganti budaya, musik, cara berpakaian, warna-warni dalam berbusana, hingga kaitannya dengan ideologi negara.
Jikalau diminta menyebut satu nama, mungkin nama Neno Warisman langsung muncul dalam benak mereka, yang kita tahu bersama pernah menyerukan semacam doa yang sangat epic dan tak terlupakan pada ajang Pilpres 2019 lalu.
Tak bisa disangkal, Gibran yang datang sebagai Wali Kota Surakarta entah bagaimana bisa menyulap jalanan di kota Paris seperti jalan Slamet Riyadi, Surakarta, yang hari itu menjadi panggung jalanan yang elegan untuk tampilnya karya seni khas Indonesia, dengan antusiasme luar biasa dari warga setempat!
Saya jadi teringat akan pepatah lawas Veni, Vidi, Vici, yang diucapkan oleh Julius Caesar, sang kaisar Romawi yang begitu digdaya dalam peperangan pada masa lalu. Kalau boleh saya ubah sedikit, masih dengan kebanggaan terhadap apa yang dilakukan oleh Gibran dan kawan-kawan dalam pagelaran itu … saya merasa ungkapan yang cocok untuk disematkan pada acara itu adalah:
Gibran datang … (bersama pasukannya dari Surakarta)
Gibran kuasai … (jalanan kota Paris)
Gibran Pulang Bawa Berkah! (memasarkan ratusan produk UMKM)
Jangan lupa bahwa kemarin Gibran juga ketemu petinggi LV, yang kemungkinan besar akan dilanjutkan dengan kerja sama agar batik Surakarta yang sudah kondang itu, lebih terkenal lagi setelah berkolaborasi dengan brand fashion ternama, lalu semakin mendunia!
Oya, supaya semakin komplit beritanya ... kabarnya sebagai kelanjutan acara itu, ratusan jenis produk UMKM akan dijual di Le BHV Marais, department store jaringan Gallery Lafayette selama satu bulan lebih, tepatnya mulai dari 8 Juni hingga 17 Juli 2022. Keren sekali, bukan?
Memang keren acara ini, yang saya yakin masih akan dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan luar biasa lainnya selama Gibran menjadi Wali Kota Surakarta. Jadi nggak sabar mengharapkan digelarnya acara serupa di Surakarta, yang mungkin cocok kalau mengambil momen Agustusan, dengan menggelar semacam karnaval budaya, berkolaborasi dengan para seniman atau tokoh kondang kelas dunia, supaya nama Surakarta semakin mendunia. Siapa setuju?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/java-in-paris-dan-terulangnya-momen-133-tahun-FYdXSTfovQ
Tangani Banjir Rob Dki, Basuki Senggol Anies Dengan Telak
Jakarta Utara adalah salah satu kawasan yang paling parah terkena dampak banjir rob. Bicara soal banjir, maka kita tidak bisa lupa dengan janji Anies yang seolah menggampangkan penanganannya. Programnya terdengar hebat. Naturalisasi sungai, sumur resapan, drainase vertikal, air tidak boleh dialirkan ke laut tapi harus disuruh masuk ke dalam tanah.
Parahnya, dengan masa jabatan yang hanya tinggal beberapa bulan lagi, Anies gagal total tangani banjir. Naturalisasi sungai tidak ada kabar. Sumur resapan gagal, dan bikin jelek jalanan. Air disuruh antre ke tanah, tapi tidak mungkin bisa. Tetap saja harus dialirkan ke laut. Untuk menahan serangan kritikan, maka Anies menyebut banjir itu sebagai tempat parkir air.
Terkait penanganan banjir rob di Sunda Kelapa, Jakarta Utara, ini sudah dilakukan pengerjaan oleh Kementerian PUPR.
Kementerian PUPR Ditjen Sumber Daya Air melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) telah melakukan penanganan darurat banjir rob di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara dengan menggunakan geobox sebagai tanggul untuk mencegah terulangnya banjir yang meluap dari air laut yang pasang.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono secara tidak langsung memberikan sindiran dan setilan kepada Pemprov DKI. Basuki menyebut saat ini pemerintah berupaya untuk menyelesaikan masalah banjir di berbagai wilayah di Indonesia.
"Kalau bencana alam memang saya nggak lihat Provinsinya atau Kabupaten. Seperti rob di Sunda Kelapa itu, itu harusnya tugas DKI tapi saya tangani itu pak," kata dia. Jakarta merupakan Ibu Kota Negara, jadi semua pihak bertanggung jawab.
Anies kerjanya apa dong kalau begitu? Ya tidak ada. Karena selama ini program atasi banjir hanya sampul luar yang kelihatan cantik dan menarik, tapi isi di dalamnya kosong melompong.
Miris ya mendengar ucapan Pak Basuki. Seolah DKI Jakarta tidak punya pemimpin dan berjalan sendiri secara autopilot. Ada masalah besar dan urgent, terpaksa pemerintah pusat yang turun tangan. Dalam beberapa kesempatan, Anies sering angkat tangan dan meminta bantuan pusat. Sebenarnya itu adalah bentuk kemalasan dalam menyelesaikan masalah. Mau enaknya saja dan terima bersih. Kabur dari masalah, tapi doyan penghargaan.
Selama ini Anies hanya tebar pesona dengan narasi dan kalimat-kalimat yang sangat menggugah kesadaran dan nalar. Dia ini orator ulung. Jago memilih kata-kata yang manis untuk memainkan emosi publik. Coba tonton deh video usai Formula E sukses. Narasinya sangat bombastis seolah dia sudah menyelamatkan muka seluruh Indonesia. Seolah Indonesia berhasil berkat dia.
Banjir yang sangat penting untuk diatasi, tapi dianggap tidak serius. Maklum saja, Anies lebih mementingkan JIS dan Formula E. Commitment fee yang sebesar Rp 560 miliar sangat keterlaluan banyaknya. Padahal itu sudah lebih dari cukup untuk program penanganan banjir.
Pak Basuki sepertinya ingin menyentil secara halus. Harusnya tampar saja dengan telak biar tersentak dan terkejut. Gubernurnya sibuk koleksi dan hitung piagam penghargaan. Dia juga sibuk membanggakan WTP dari BPK. Mungkin juag dia sedang terlena dengan pujian terkait suksesnya penyelenggaraan Formula E.
Jangan lupa, dulu sewaktu normalisasi sungai mau dilanjutkan, tapi terkendala pembebasan lahan. Ini adalah tanggung jawab Pemprov DKI. Tapi sayangnya tidak ada keseriusan. Bahkan Kementerian PUPR pernah menyindir soal ini.
Tapi sang gubernur terlalu keras kepala dan tidak mau introspeksi. Jadinya ya beginilah kondisi Jakarta sekarang. Gubernurnya sibuk pencitraan, sibuk memoles diri. Malah wakil gubernur yang pontang-panting menjadi jubir dan mengklarifikasi berbagai isu.
Beberapa waktu lalu wagub DKI pernah meminta kepada warga untuk menggunakan tumpukan karung pasir dan batu untuk menghadang limpahan air laut yang meluap sambil menunggu tanggul raksasa siap.
Ini namanya kerja senyap dan diam. Sedikir kerja. Tidak ada hasil apa pun. Tau-tau langsung keluar penghargaan yang siap dipamerkan di medsos dan bikin pendukungnya menangis sambil joget India.
Kalau diingat-ingat, memang sungguh keterlaluan sekali. Hampir lima tahun, penanganan banjir tidak signifikan. Hanya modal gerebek lumpur, air diberi tempat parkir, sumur resapan, buku panduan banjir, toa peringatan banjir, alat ukur curah hujan.
Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/tangani-banjir-rob-dki-basuki-senggol-anies-qOrCw8tPN8
Waduh! Aboe Bakar Al-Habsyi Sebut PKS Belum Tentu Dukung Anies, Ternyata Ini Alasannya
Selama ini Anies memang dikenal cukup dekat dengan PKS.
Bahkan ia terpilih jadi Gubernur DKI 2017 lalu, tidak lepas dari peran partai dakwah itu.
Begitupun beberapa kader PKS tidak segan untuk memuji Anies.
Seperti Mardani Ali Sera mengatakan Anies telah sukses menyelenggarakan event balap Formula E yang menyedot animo masyarakat dunia.
"Selamat Mas Gub Anies Baswedan dan tim atas kesuksesan Formula E," ucapnya dengan nada mendayu-dayu.
Begitupun dengan Ketua DPW PKS Jakarta, Khoirudin memuji Anies yang telah berhasil mendapatkan opini WTP dari BPK sebanyak 5 kali berturut-turut.
"Ini sangat membanggakan, mengawali, dan mengakhiri amanah dengan baik. Ini prestasi luar biasa," ujar politisi yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI itu.
Sementara Anies yang memang pandai tata kata terlihat beberapa kali memuji PKS. Seperti ia pernah mengatakan pimpinan PKS punya sikap kenegarawanan, kader PKS memiliki akhlak dan adab yang baik, dll.
Termasuk saat DKI tidak ada Wagub dulu, pasca ditinggalkan oleh Sandiaga Uno nyalon wakil presiden. PKS pengen banget mengutus kadernya mendampingi Anies bekerja di Balaikota DKI.
Bahkan partai yang dipimpin oleh Ahmad Ahmad Syaikhu tersebut sempat mengusulkan 3 kader terbaiknya untuk menjadi Cawagub DKI kala itu yakni Abdurrahman Suhaimi, Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Lalu menyusul ada juga nama Nurmansyah Lubis.
Hanya saja, Gerindra merasa rugi memberikan jabatan itu kepada PKS, karena Anies bukan kadernya.
Dikhawatirkan kalau Wagub DKI bukan kadernya, partai besutan Prabowo tersebut bisa kehilangan kekuasaan di Jakarta.
Padahal DKI Jakarta merupakan daerah strategis.
Begitupun dengan Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik, ternyata diam-diam ia juga mengincar kursi DKI-2 itu.
Jadi seperti kata pepatah, 'PKS hanya bisa berencana, Gerindra-lah yang menentukan'. Dan tanpa pamit ke PKS, Gerindra langsung menunjuk Riza Patria sebagai Wagub DKI.
Pertanyaannya, kenapa kursi Wagub DKI itu diberikan kepada Riza?
Bukankah selama ini M Taufik yang pengen?
Usut punya usut ternyata hubungan Taufik dengan Gerindra pusat renggang.
Sekarang baru ketahuan. Pasca ia dipecat dari partai berlambang burung Garuda itu.
Lantas, pasca gagal dapat jatah kursi Wagub DKI, apakah hubungan PKS dan Anies jadi renggang?
Tidak juga.
Terbukti pada acara Milad PKS di Istora Senayan Jakarta beberapa hari yang lalu, Anies malah diteriakin presiden oleh kader dan simpatisan PKS.
Padahal politisi yang hadir di sana tidak hanya Anies seorang lho. Tapi ada juga Ibas, Cak Imin dan Sandiaga Uno.
Yang kita tahu sendiri bahwa Cak Imin dan Sandi juga mau nyapres. Sedangkan Ibas, kakak kandungnya AHY yang berniat mencalonkan diri pada Pilpres 2024 mendatang.
Pertanyaannya, apakah Sandi, Cak Imin dan AHY juga diteriaki presiden oleh kader PKS?
Tidak sama sekali.
Hanya Anies seorang.
Wajar bila kemudian Anies terlihat sumringah di acara PKS itu karena dia tamu undangan yang paling diistimewakan. Tidak seperti Cak Imin yang rada dicuekin.
Namun, apakah betul PKS mau mendukung Anies bertarung di Pilpres 2024 mendatang?
Ternyata teriakan 'Anies Presiden' itu hanya PHP doang. Kwkwkwk
Hal ini terungkap dari pernyataan Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi.
Seperti tanpa bersalah ia mengatakan PKS belum memutuskan untuk mengusung Anies sebagai Capres 2024.
Aboe pun menjelaskan PKS memang mendukung Anies tapi hanya sebatas jadi Gubernur DKI. Untuk Pilpres, belum tentu.
"Siapa yang sudah memutuskan PKS dengan Anies? Enggak ada. Anies itu buat Jakarta, untuk nasional kita lihat lagi," ujar politisi bertubuh tambun itu dengan nada meyakinkan.
Jadi jelas, meskipun Anies dekat dengan beberapa kader dan simpatisan PKS, PKS belum tentu mau mendukungnya.
Pertanyaannya kenapa bisa begitu?
Karena mengusung Capres itu tidak hanya soal gubernur soleh yang bisa bikin banjir hanya datang di hari libur ferguso.
Tapi Pilpres juga menyangkut logistik yang tidak sedikit.
Gak bisa hanya dengan menjanjikan 'pemilih bakal masuk surga kalau memilih Anies'.
Tapi lebih dari itu.
Belajar dari pengalaman Pilpres 2019 lalu, yang mana Sandi memberikan mahar masing-masing Rp 500 miliar kepada PKS dan PAN, masih kalah juga.
Apalagi kalau cuma modal Formula E doang. Sulit untuk menang.
Jadi, kenapa PKS belum memastikan mengusung Anies? Karena Anies juga belum memastikan seberapa besar logistik yang dia siapkan.
Ingat kata Voltaire: "Apabila kita bicara soal uang, maka semua orang sama agamanya,"
Sumber Utama : https://seword.com/politik/waduh-aboe-bakar-al-habsyi-sebut-pks-belum-tentu-yQIMYGiBmh
Rendang Babi Dan Wacana Wisata Halal
Heboh banget berita hari ini. Ada resto yang menjual rendang babi secara online, dan ternyata resto itu sudah tutup karena nggak laku. Restoran itu bernama Babiambo yang terletak di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Lalu warganet banyak yang mengecam rendang babi itu, karena dianggap melukai hati warga minang, yang merasa memiliki lisensi rendang berbahan baku makanan halal.
Apa salah kalau rendang yang berbahan dasar daging sapi, diganti dengan daging babi?
Sama sekali nggak! Itu merupakan bagian dari kreasi menu. Karena makanan nggak punya agama, jadi bebas-bebas saja seorang mau mengkreasikan dengan bahan apapun. Termasuk daging babi yang diharamkan dalam agama Islam.
Sekedar informasi, di daerah saya di Jawa Timur, banyak penjual Rujak Cingur menambahkan "dedeh" atau darah ayam yang dibekukan ke dalam racikan rujaknya. Apakah orang Surabaya protes dan meributkan itu? Lantas lapor polisi karena makanan berbahan dasar darah diharamkan dalam islam. Nggak! Ini masalah selera dan menurut keyakinan masing-masing. Kalau merasa cocok dan doyan ya silahkan dimakan, kalau nggak ya nggak udah dimakan.
Beres kan?! Hal yang sama saya rasa juga berlaku buat rendang babi.
Bahkan di Bali, dengan mudahnya kita menjumpai masakan berbahan dasar daging sapi. Bahkan ketika kita baru turun dari pesawat. Padahal sapi adalah hewan suci yang dilarang dimakan oleh umat Hindu. Apakah warga Bali yang mayoritas Hindu protes? Nggak pernah tuh saya dengar ada warga Bali atau umat Hindu yang mau menggerebek rumah makan yang menjual makanan berbahan dasar daging sapi.
Mereka jauh lebih bisa menghargai keyakinan orang lain daripada oknum umat islam yang mengaku pemilik kavling surga dan nggak pernah mau menghargai perbedaan. Mereka lebih memilih nggak ikut makan daging sapi karena meyakini sapi adalah hewan suci. Tanpa ribut-ribut, tanpa protes, apalagi lapor polisi.
Lalu, daerah-daerah yang menjadi tujuan wisata ramai-ramai mau menerapkan konsep wisata halal. Bahkan Kemeparekraf akan menerapkan wisata halal di Bali.
Mengutip Kemenparekraf, wisata halal adalah layanan tambahan amenitas, atraksi, dan aksesibilitas yang ditujukan dan diberikan untuk memenuhi pengalaman, kebutuhan, dan keinginan wisatawan muslim.
Menurut Kementerian Agama, wisata halal adalah pemberian fasilitas bagi wisatawan muslim untuk dapat menunaikan kewajiban syariatnya di lokasi wisata tersebut.
Lalu kenapa mau diterapkan di wilayah Indonesia? Kurang halal apa kita ini? Dimana mana mulai ujung barat sampai ujung timur Indonesia, apakah kita nggak bisa menemukan makanan halal? Apakah kalau mau beribadah kita nggak bisa menemukan masjid atau musholla?
Semua sangat mudah kita jumpai di Indonesia ini. Bahkan di Nusa Tenggara Timur sekalipun, yang terkenal dengan daging babi panggang atau sei babi. Dengan mudahnya kita menjumpai makanan itu dengan bahan dasar daging sapi. Kurang halal apalagi?
Penerapan konsep wisata halal, seharusnya diterapkan di negara-negara yang Islam menjadi minoritas. Di Jepang atau Korea misalkan. Untuk menarik wisatwan muslim, mereka menyediakan sentra makanan halal dan memastikan jaminan produk halal itu. Memperbanyak pembangunan masjid sehingga wisatawan muslim tak kesulitan ketika akan beribadah. Itu baru konsep wisata halal.
Lha di negara kita? Semua itu sudah tersedia tanpa konsep wisata halal. Seperti yang saya tulis di atas.
Kalau di Bali atau di Danau Toba mau diterapkan ini, sudah hampir dipastikan wisatawan asing akan jauh berkurang. Sudah pasti minuman keras akan dilarang karena haram, mau nginap di Hotel harus menunjukkan surat nikah. Ribet amat hidupnya.
Atau konsep wisata halal hanya akan memfasilitasi wisatawan etnis tertentu yang menghalalkan sesuatu yang haram berbasis wisata kawin kontrak di Puncak?
Setuju?
Sumber Utama : https://seword.com/sosbud/rendang-babi-dan-wacana-wisata-halal-Wr7P1Vpcfl
Pendukung Anies Makin Kalap, Survei Smrc Dan Poltracking Buktikan Ganjar Makin Melejit
Tampaknya Ganjar makin ngetop dan menjadi kandidat yang sangat kuat sebagai calon presiden paling potensial. Berbagai survei selalu menempatkannya di posisi tiga besar bersama dengan Prabowo dan Anies.
Tapi survei terbaru dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa Ganjar makin melaju dan membuat yang lain kian tertinggal. l
Pada pertanyaan terkait calon yang dipilih sebagai presiden jika pemilihan digelar hari ini. Ada opsi tiga nama, yaitu Ganjar, Prabowo dan Anies.
Hasilnya, Ganjar dipilih oleh 30,3 persen, Prabowo dipilih oleh 27,3 persen, Anies dipilih 22,6 persen dan 19,9 persen memilih tidak tahu atau tidak menjawab.
Jika dilihat secara detil, terlihat jelas bahwa dukungan terhadap Ganjar dalam dua bulan terakhir semakin meningkat. Pada Maret 2022, angkanya masih 26,3 persen. Di bulan Mei naik menjadi 30,3 persen.
Sedangkan presentase yang memilih Prabowo malah turun dari 34,1 persen menjadi 27,3 persen. Anies stagnan, cenderung menurun sedikit, dari 23,5 persen menjadi 22,6 persen.
Kemudian juga ada pertanyaan semi terbuka di mana SMRC memberikan daftar 42 nama kepada responden untuk dipilih sebagai calon presiden.
Hasilnya Ganjar kembali meraih angka terbanyak dengan 22,5 persen, diikuti Prabowo dengan perolehan 17,5 persen responden dan Anies mendapat 13,2 persen.
Bukan hanya SMRC yang mengakui keunggulan Ganjar. Lembaga Survei Poltracking bahkan membuat simulasi pasangan capres cawapres.
Hasilnya, Ganjar akan selalu menang jika dipasangkan dengan siapa saja.
Direktur eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menjelaskan tiga simulasi.
Pada simulasi pertama terdapat tiga paslon yaitu Ganjar-Erick Thohir, melawan pasangan Prabowo-Puan dan Anies-AHY. Hasilnya Ganjar-Erick memperoleh angka elektabilitas 27,6 persen, Prabowo-Puan 20,7 persen dan Anies-AHY 17,9 persen.
Pada simulasi kedua terdapat tiga pasangan calon lagi dengan formasi berbeda. Ganjar Sandiaga melawan Prabowo-Erick Thohir dan Anies-Puan. Hasilnya Ganjar-Sandiaga unggul dengan 26,7 persen, lalu Prabowo-Erick 22,5 persen dan Anies-Puan 12,2 persen.
Terakhir, pada simulasi ketiga, pasangan Ganjar-Erick melawan Prabowo-Puan dan Anies-Sandi unggul dengan angka 26,4 persen. Prabowo-Puan Maharani 19,8 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno 18,9 persen. 20,0 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Saya pribadi masih belum menentukan pilihan untuk mendukung siapa. Beberapa orang sudah terlihat mendukung Ganjar atau Anies. Tapi saya tidak mempermasalahkan apakah Ganjar menang atau tidak. Yang paling saya pikirkan adalah apakah Anies menang atau tidak. Dan yang paling diharapkan adalah Anies tidak usah dan tidak bisa nyapres. Ini lebih baik untuk negara ini.
Untuk saat ini, siapa pun presidennya nanti, tidak masalah asalkan Anies dan AHY tidak mencapai ambisi politiknya. Bukan bermaksud dengki atau gimana, tapi melihat rekam jejak kedua orang ini, rasanya sayang kalau sampai Indonesia dipimpin orang model begini.
Yang satu tukang kelebihan bayar, tidak transparan, kerja sedikit cuap-cuap sangat banyak, tidak bisa menentukan prioritas kerja, dan sulit diajak kerjasama serta suka menabrak aturan karena mau menang sendiri.
Sedangkan yang satu lagi tidak punya pengalaman apa-apa, hanya beruntung karena ada bapaknya. Malah mau dijadikan calon pemimpin negara.
Jadi Anies-AHY ini satu paket pemimpin double combo. Double masalahnya. Double hancurnya. Double parah kepala pusingnya.
Makanya saya katakan, untuk sementara ini, Ganjar masih yang terbaik, meski kalau mau jujur, Ganjar masih belum berbuat cukup banyak selama jadi gubernur padahal ada banyak peluang besar untuk makin melejitkan karirnya. Tapi dia masih agak mendingan ketimbang Anies apalagi AHY.
Semoga saja saat pilpres mendatang, hasilnya tidak beda jauh dengan hasil survei sekarang, atau lebih baik lagi. Atau ada calon lain yang lebih baik lagi. 16 bulan masih lama, dan bisa saja muncul kejutan sekejap yang tidak terduga. Tapi kalau pun pada akhirnya hasil pilpres seperti sekarang, lumayan lah.
Kalau dulu kelompok sebelah suka teriak asal bukan Ahok, kali ini giliran kita yang teriak asal bukan Anies atau AHY.
Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/pendukung-anies-makin-kalap-survei-smrc-dan-P7CmHjBtiB
Gak Apa-Apa Belum Ada yang Mendekat, PDIP Bisa Coba Cara Ini Nanti!
Di saat partai politik lain sibuk kasak-kusuk kongsi koalisi, PDIP justru terlihat malah ribut sendiri. Ribut soal Ganjar, ribut soal hubungan Pak Jokowi dan Bu Mega. Ditambah dengan hembusan isu Pak Jokowi akan dicawapreskan atau isi Pak Jokowi tiga periode.
Isu-isu itu sebenarnya sama sekali tidak produktif, terutama bagi rakyat Indonesia pada umumnya. Namun, entahlah kalau untuk PDIP?
Sebagai partai pemenang, PDIP menjadi satu-satunya partai politik yang memiliki kemewahan pada pemilu 2024 mendatang. PDIP menjadi partai politik yang berhak menikmati statusnya sebagai satu-satunya yang bisa mencalonkan pasangan capres-cawapresnya sendiri.
Tentu status tersebut menjadi sebuah kebanggaan tersendiri walaupun di sisi yang lainnya juga bisa menjadi sebuah jebakan. Akan menjadi sebuah jebakan ketika PDIP kemudian terlalu kepedean memanfaatkan statusnya tersebut. Pengalaman berharga adalah seperti pada Pilgub Jawa Barat 2017 lalu dimana kemudian PDIP tidak memperoleh hasil yang memuaskan.
Nah belajar dari itu, PDIP tetap bisa dengan gagah menyambut Pilpres 2024 sendirian, namun dengan pendekatan yang berbeda dan perlu ketepatan dalam menentukan pasangan yang akan diusungnya.
Pemerintahan Presiden Jokowi selama dua periode jelas meninggalkan jejak yang luar biasa. Sebagai pribadi, Pak Jokowi juga sangat menarik. Jadi tidak mengherankan pasca lengsernya beliau nanti, masih akan banyak yang mengelu-elukannya, mengubah diri layaknya sebagai fans.
Hal tersebut tentu harus menjadi perhitungan dari PDIP. Partai harus mampu mendekat ke simpul-simpul yang terkait dengan Pak Jokowi, mendekat ke basis massa Pak Jokowi dulu, dengan harapan mendapatkan simpati dan kemudian memberikan suaranya. Maka dari itu partai perlu memilih sosok yang dapat diterima oleh fans Pak Jokowi itu. Dengan isu dan yang menunjukkan kesinambungan dengan apa yang sudah dimulai oleh Pak Jokowi.
Oiya menyangkut isu, ke depan isu politik identitas masih menjadi ancaman. Demikian juga terkait ideologi, konvoi Khilafatul Muslimin beberapa waktu yang lalu juga harus menjadi perhatian. Sementara secara internasional, perubahan geopolitik yang terjadi akibat perang Rusia-Ukraina juga membuat posisi Indonesia harus tetap kuat, di samping persoalan di laut Natuna yang mengharuskan agar Indonesia tampil gagah. Untuk itu PDIP perlu menampilkan pasangan pemimpin negara yang kuat di dalam demi menggebuk pemain politik identitas dan pengacau ideologi, juga harus tampak kuat di dunia internasional.
Akhirnya, pilihan PDIP yang berani menawarkan kombinasi calon RI-1 dan RI-2 yang mau tidak mau menarik bagi mantan pemilih Presiden Jokowi, juga kelihatan berwibawa ketika menghadapi anasir sisa politik identitas dan pemasar ideologi yang mengancam Indonesia, serta yang akan mampu membuat Indonesia menjadi berdaya di mata internasional, agaknya adalah suatu keharusan.
Yakinlah, dengan itu walaupun jika terpaksa PDIP harus maju sendirian, apa yang ditawarkannya itu sepertinya akan mendapat perhatian lebih dari masyarakat Indonesia sebagai pemilik suara.
Tapi masih lama. Semua masih bisa dinamis.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/gak-apa-apa-belum-ada-yang-mendekat-pdip-bisa-R142eoj87Z
Gibran Makin Melejit, Di Paris Jadi Bintang
Pemuda merupakan aset yang sangat berharga bagi bangsa ini. Indonesia dengan penduduk lebih dari 250 juta jiwa mempunyai potensi besar termasuk ada pemuda di dalamnya. Pemuda diharapkan mampu ikut membangun negeri ini dengan bakatnya masing-masing.
Indonesia membutuhkan pemimpin baik dari tingkat kabupaten/kota sampai dengan Presiden yang mempunyai jiwa muda. Bahkan jika bisa usia juga muda. Karena Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan penduduk yang banyak membutuhkan energi yang besar untuk mengurusnya.
Indonesia mempunyai pemilih milenial yang sangat banyak. Kita patut berbangga karena sekarang muncul pemimpin yang masih muda tapi mampu mengayomi masyarakat. Gibran merupakan putra sulung Presiden Jokowi yang usianya masih di bawah 40 tahun. Tapi sudah mampu memikat masyarakat khususnya Kota Solo sehingga terpilih jadi Walikota Solo.
Gibran mempunyai hobi, cara yang sama dengan ayahnya dalam memimpin suatu daerah. Gibran dan Jokowi keduanya hobi blusukan ke berbagai daerah agar bisa bertemu langsung dan menemukan permasalahan langsung di sumbernya.
Tak heran elektabilitas Gibran melejit dan membuat politikus senior banyak yang berusaha menemuinya. Sebagaimana diberitakan elit partai politik berdatangan bersilaturahmi dengan Gibran. Hal ini menandakan bahwa partai politik tersebut menangkap potensi besar dalam diri Gibran di masa mendatang.
Gibran bekerja dengan serius demi meningkatkan kesejahteraan rakyat. Otaknya terus berpikir bagaimana caranya agar dirinya mampu membawa masyarakat Solo semakin maju.
Kabar terbaru, Gibran dan sang istri sedang di kota Paris Prancis. Tapi bukan untuk bersenang-senang memamerkan liburan super mewah. Gibran dan Selvi di Paris membawa puluhan UMKM di pameran bertajuk Java in Paris.
Wali Kota Solo ini mempromosikan produk dalam negeri, yakni batik, dalam kunjungannya ke Paris, Prancis. Bahkan, ia sempat berbincang dengan Secretaire General LVMH sekaligus Direktur Louis Vuitton (LV) Marc Antoine Jamet untuk membicarakan potensi kolaborasi pengrajin lokal dengan rumah mode ternama dunia tersebut.
Sebagaimana diketahui, LVMH merupakan sebuah grup yang menaungi merek barang mewah asal Paris, mulai dari Louis Vuitton, Dior, Sephora, Tiffany & Co., Fendi, dan lainnya. Dalam pertemuan ini, Gibran turut didampingi oleh Ketua TP-PKK Solo Selvi Ananda serta Dubes RI untuk Prancis, Andorra, Monako, dan UNESCO Mohamad Oemar.
Sebelumnya, warisan budaya Indonesia juga telah berkolaborasi dengan brand fesyen ternama dunia pada tahun 2020 lalu. Kain tenun Endek Bali karya Achmad Nur Hasim berkolaborasi dengan Dior untuk koleksi Summer/Spring 2021.
Dior secara resmi mengontrak Kain tenun Endek Bali, sebagai warisan budaya fashion dunia. Melihat kesuksesan kain tenun Endek Bali yang berkolaborasi dengan merek fesyen dunia, maka bukan tidak mungkin batik yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya pun mendapatkan kesempatan yang sama.
Semoga saja makin banyak produk dalam negeri Indonesia yang bisa bekerja sama dengan grup fashion dunia agar bisa membawa Indonesia makin populer di mancanegara.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/gibran-makin-melejit-di-paris-jadi-bintang-qdYX5s12sL
Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!
Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!!
Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!
Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??
DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!!
Benang Merah DEMO di KalSel !!!
Silahkan klik ini juga : "Operasi
Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel
sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!
Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung
Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK
yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!!
klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!
klik juga ini #JanganMaudiWALUHi
juga ini Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??
yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH
Jangan lupa klik ini juga Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024
serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!
https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/
Klik juga videonya dilink dibawah ini :
BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL
Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai
Re-post by MigoBerita / Sabtu/11062022/11.46Wita/Bjm