Arsip Migo Berita

Partai Klepon Indonesia versi Felix Siauw dan Poster Imam Besar FPI, Ada Apa ?!!



Migo Berita - Banjarmasin - Partai Klepon Indonesia versi Felix Siauw dan Poster Imam Besar FPI, Ada Apa ?!!
Kita tahu bersama, suka tau tidak suka FPI dan Ormas Terlarang HTI mulai berkolaborasi untuk menjatuhkan Pemerintahan yang SAH, Pak Jokowidodo dengan berbagai cara.
Namun, walau di Kota tercinta kita Banjarmasin FPI bisa tumbuh subur dan eks Orang-orang HTI mulai "Menyusup" di FPI, namun ALLAH SWT tetap membuka pola pikir bangsa Indonesia, apa yang sebenarnya terjadi di daerah kita di Indonesia.
Walau Kalsel sudah 2 (Dua) kali memenangkan Pak Prabowo dan Otonomi Daerah membuat kebijakan Daerah lebih Dominan dari Pusat. Namun Kalsel sepertinya masih belum bisa "Membuktikan" lebih baik dari daerah yang memenangkan Pak Jokowi walau mempunyai Kekuasaan Lebih atau Otonomi Daerah tersebut.
Tanya Kenapa ? Mungkin para Pembaca Migo Berita bisa menyimpulkan sendiri, kalau masih kurang paham bisa berdiskusi di kolom komentar ya ...

Pembakaran Poster Rizieq, Drama Sengkuni Jilid Dua

Ketika beredar video pembakaran poster Rizieq di grup-grup WA relawan, saya langsung meminta teman-teman untuk tidak menyebarkan. Berharap agar video tersebut tidak viral dibicarakan. Karena jelas, efeknya akan panjang. 212 bisa terulang andai ada pendana “lebaran kuda.”

Satu hal yang aneh dan sangat fundamental adalah sikap berlebihan, dari orang-orang yang katanya adalah relawan Jokowi dan anti Rizieq FPI.

Sejauh ini, orang-orang kita tak pernah ada yang gila. Menyerang FPI membabi buta. Karena kita adalah kumpulan orang waras. Selain itu, kita adalah pendukung pemerintah yang sangat-sangat perhitungan. Jarang demo karena banyak kerjaan.

Orang-orang kita itu, jangankan demo, mau diajak nongkrong pun susah. Saking banyaknya kerjaan atau tugas. Kalaupun nongkrong atau ketemu, yang dibahas ya kerjaan lagi.

Keanehan selanjutnya adalah FPI melalui Sobri Lubis mengatakan bahwa FPI siap perang. Felix Siauw pengasong khilafah menyebut mereka yang membakar poster Rizieq adalah Partai Klepon Indonesia.

Kalau soal FPI marah-marah, itu sudah biasa. Jangankan poster Rizieq dibakar, kita tertawa pun mereka bisa marah. Tapi kenapa Felix mengarahkan pada partai?

Tentu bukan sebuah kebetulan kalau beberapa saat selanjutnya, kantor DPC PDI Perjuangan di Megamendung Bogor dilempar bom molotov.

Memang agak tidak masuk akal. Kenapa yang diserang malah kantor PDIP? Sementara yang membakar poster Rizieq bukan kader partai. Hanya orang yang mengaku relawan Jokowi, dan jujur kita tidak tau apa benar begitu? Apa iya mereka relawan? Apa yang mereka lakukan sejauh ini sampai mengaku sebagai relawan?

Rupanya, berdasarkan penelusuran diskusi di grup-grup WA kawan sebelah, bahwa yang bertanggung jawab dan membakar poster Rizieq adalah Boedi Djarot.

Rumah Boedi sudah didatangi massa FPI dan tidak ada orangnya. Kemudian Boedi dikabarkan bersembunyi di kantor DPC PDIP Megamendung Bogor. Isu inilah yang kemudian dijadikan alasan untuk menyerang kantor PDIP.

Jadi sederhananya, kasus pembakaran poster Rizieq dijadikan pemicu untuk membangun konflik antara PDIP dan FPI.

Saya jadi teringat dengan kasus pembakaran bendera PDIP oleh ormas gabungan, termasuk FPI di dalamnya. Kasus tersebut menuai reaksi keras dari kader partai. Beruntung mereka masih taat pada pimpinan dan Sekjen Hasto Kristianto responsif memberikan arahan. Sehingga kasus tersebut ditempuh lewat jalur hukum.

Bisa dibilang, pancingan agar kader PDIP bersikap keras dan arogan gagal total. Lalu sekarang dari pihak FPI yang dipancing dengan pembakaran poster Rizieq.

Melihat respon FPI yang katanya siap perang, dan mengklaim mereka punya hukum adat dan hukum Allah, maka jelas isu ini ada potensi diperpanjang. Entah dengan membuat gerakan terpusat di Monas, atau penyerangan massif di berbagai kota. Tergantung logistiknya. Kalau logistiknya kecil, maka akan ada aksi di Monas.

Kecurigaan dan kesimpulan saya ini kemudian mendapat ‘konfirmasi’ dari berita lama, 2013. Rupanya Boedi Djarot adalah Caleg PAN daerah pemilihan Jogjakarta.

Jejak digital ini sangat berarti karena PAN identik dengan Amien Rais. Aktor berpengaruh dalam kerusuhan 1998. Meskipun katanya sekarang sudah dipecat, tapi majunya Boedi kan di tahun 2013. Saat Amien Rais masih kuat-kuatnya di PAN.

Sehingga pertanyaannya, apakah Boedi Djarot memang sedang berperan untuk menciptakan konflik horizontal? Atas arahan Sengkuni. Lalu puncaknya mengulang kerusuhan 98?

Secara politik, ini adalah upaya untuk mengganggu PDIP. Harapannya, kader atau simpatisan partai bersikap reaktif dan melakukan pembalasan. Agar simpati rakyat berkurang dan dominasi PDIP di pemilu selanjutnya jadi berkurang. Di even terdekat, jelas Pilkada akhir tahun ini.

Karena PDIP sedang dalam perjalanan mencetak rekor sejarah yang akan sangat sulit dicapai oleh partai lain. Kemenangan 3 kali berturut-turut.

PDIP sebagai partai senior nampaknya paham betul dengan pola seperti ini. Sehingga sikap partai yang mempercayakan kasus pembakaran bendera pada mekanisme hukum, rupanya mendapat respon positif dari masyarakat. PDIP yang diserang justru mendapat simpati. Ini dibenarkan lewat survei elektabilitas partai.

Selanjutnya ya kita lihat saja apakah FPI akan merespon dan membuat gerakan massif? Ataukah cukup di pernyataan perang saja? Karena bagaimanapun, sebuah aksi harus ada logistiknya. Kalau tak ada jawaban dari donatur “lebaran kuda” maka tak akan ada aksi.

Terakhir, kita sedang dalam krisis ekonomi dan sosial. Covid yang digoreng media itu kini menjadi momok menakutkan, lebih ngeri dari yang seharusnya. Banyak negara mengalami resesi, Indonesia juga harus hati-hati. Mestinya, kita semua berpikir agar negara ini selamat. Bukan malah memperparah dan memanfaatkan momentum untuk memastikan terjadi krisis atau terjadi lebih cepat. Pembakaran Poster Rizieq, Drama Sengkuni Jilid Dua
Sumber Utama : https://seword.com/politik/pembakaran-poster-rizieq-drama-sengkuni-jilid-dua-epXmv3eXk1

Benarkah Din Syamsuddin "Pendukung" HTI (Khilafah)?

Siapa sih yang tidak kenal dengan Din Syamsuddin?

Wajahnya juga sudah tidak asing lagi masyarakat Indonesia saat ini, khususnya di kalangan oposisi! Wkwkwkw

Nama aslinya adalah Muhammad Sirajuddin Syamsuddin.

Dia pernah menjabat sebagai Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tahun 1985, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (1989–1993), Wakil Ketua PP Muhammadiyah (2000–2005), Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode tahun 2000–2005, Wakil Ketua Umum MUI Pusat (2005-2010).

Umumnya dia lebih dikenal sebagai "orang" Muhammadiyah, tetapi tidak banyak yang mengetahui jika dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan DPP Golkar (1993-1998), Wakil Sekjen DPP Golkar (1998-2000), Wakil Sekretaris Fraksi Karya Pembangunan MPR-RI (1998) dan Wakil Ketua Fraksi Karya Pembangunan MPR-RI (1999).

Hmmm, ternyata Din Syamsuddin pernah menjadi “bagian” dari partai politik Golkar pada tahun 1993-1998 dan kita semua tahu pada tahun tersebut Golkar masih “dikuasai” oleh Soeharto dan keluarga cendananya.

Jadi, sudah paham ya jika Din Syamsuddin ini ternyata “dekat” dengan Soeharto, yang sekarang dikenang sebagai seorang diktator terkorup sedunia abad ke-20! Sumber

Article

Ada yang tidak percaya dengan informasi tentang Din Syamsuddin yang penulis sampaikan di atas?

Informasi tersebut penulis dapatkan dari situs internal milik Muhammadiyah sendiri yang beralamat di http://www.muhammadiyah.or.id/15-content-56-det-direktori-ketua-umum.html

Article

Jadi ingat ya, bahwa Din Syamsuddin ini pernah menjabat posisi tertentu di dalam partai Golkar pada tahun 1993-1998 saat Soeharto dan keluarga cendanya masih berkuasa di Indonesia. Dan kita sudah paham siapa yang bisa mendapatkan jabatan saat Soeharto berkuasa saat itu.

Makanya tidak heran jika heran jika pada tahun 2008 silam, Din Syamsuddin pernah meminta rakyat untuk mendoakan dan memaafkan Soeharto. Sumber

Article

Dan pada tahun 2016, Din Syamsuddin setuju agar Soeharto diberikan gelar Pahlawan. Sumber

Article

Din Syamsuddin dan HTI (Khilafah)

Apakah Anda pendukung Presiden Jokowi?

Anda pasti akan berusaha hadir dalam acara kampanye Presiden Jokowi tersebut untuk memberikan dukungan kepada beliau, sekaligus untuk memberitahukan bahwa Anda adalah pendukung Jokowi.

Bukankah demikian?

Dan itu wajar karena Anda sebagai pendukung Presiden Jokowi pasti akan hadir dalam acara yang berkaitan dengan kegiatan Presiden Jokowi.

Itulah yang dilakukan oleh Din Syamsuddin beberapa tahun lalu…

Saat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengadakan acara besar-besaran di Jakarta beberapa tahun lalu di masa pemerintahan SBY, Din Syamsuddin hadir dalam acara tersebut seperti yang terlihat dalam cuplikan video berikut ini:

Bahkan dalam video tersebut, terlihat jelas jika Din Syamsuddin melakukan orasi. Din Syamsuddin secara terang-terangan mengatakan selamat kepada HTI yang telah menyatukan kita semua di tempat ini…dst.

Logika sederhana…

Apakah Din Syamsuddin penggemar K-Pop Korea sehingga dia mau menghadiri acara tersebut?

Bukan!

Itu bukan acara K-Pop Korea, itu jelas acara HTI dan Din Syamsuddin “bangga” bisa hadir dan berorasi dalam acara tersebut!

Dan hanya simpatisan, kader atau “antek” HTI yang hadir dalam acara tersebut!

Jadi, rakyat Indonesia khususnya yang cinta NKRI pasti sudah paham apa dan siapa sebenarnya Din Syamsuddin ini dan “kaitannya” dengan HTI pendukung khilafah!

Jika tulisan ini viral, lalu Din Syamsuddin “ngeles” bahwa dia menghadiri acara HTI tersebut sebelum HTI dibubarkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi, penulis akan makin ketawa!

Apakah Din Syamsuddin tidak tahu atau pura-pura tidak tahu jika HTI yang merupakan bagian dari Hizbut Tahrir Internasional adalah kelompok yang secara terang-terangan melakukan perebutkan kekuasaan (kudeta) yang sah di beberapa negara?

Pada tahun 1947 di Mesir, kader Hizbut Tahrir di sana yang bernama Sallih Sirriya mengorganisir 100 orang untuk melakukan kudeta yang berujung pada insiden berdarah di tengah panasnya politik Mesir menghadapi permusuhan dengan Israel. Hingga akhirnya Presiden Mesir Anwar Sadat ditembak oleh organisasi radikal Tanzim al-Jihad pada tahun 1981.

Di Irak dan Suriah selama tahun 1962-1963, Hizbut Tahrir berusaha menyusup ke dalam badan militer Suriah dan Irak seiring guncangan politik akibat konflik dengan Israel. Namun kudeta tersebut gagal dan berujung pemidanaan beberapa tokoh Hizbut Tahrir di kedua negara.

Bahkan jejak digital kudeta yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir di beberapa negara bisa dibaca lengkap di https://kumparan.com/@kumparannews/deretan-upaya-kudeta-oleh-hizbut-tahrir

Lalu, apakah seorang Profesor sekelas Din Syamsuddin tidak tahu sejarah jejak digital perebutan kekuasaan (kudeta) yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir selama ini?

Din Syamsuddin "Membela" HTI

Ada yang ingat jika Din Syamsuddin ini pernah "membela" Felix Siaw yang merupakan salah satu pentolan HTI?

Ketika pihak Ansor NU menolak ceramah Felix Siaw di Mesjid Balaikota (Jakarta), Din Syamsuddin ini malah "membela" Felix Siaw dengan mengatakan itu tidak bagus?! Sumber

“Waduh, enggak bagus. Jangan saling tolak menolaklah. Semua warga punya hak dalam kehidupan masyarakat kita ini," kata Din Syamsuddin.

Article

Bahkan Din Syamsuddin juga “kepanasan” ketika pemerintahan Presiden Jokowi ingin memecat para dosen yang terlibat dengan HTI. Sumber

Article

Din Syamsuddin juga mengatakan tidak bijak jika pemerintah meminta PNS anggota HTI untuk mundur?! Sumber

Article

Itulah beberapa contoh nyata “pembelaan” Din Syamsuddin kepada HTI dan pengikutnya selama ini…

Akhir kata, penulis ingin menyampaikan bahwa penulis bukan seorang simpatisan, kader atau “antek” khilafah jadi penulis TIDAK AKAN pernah menghadiri acara yang dibuat oleh HTI…!

Penulis juga tidak akan pernah membela orang-orang HTI di Indonesia, karena bagi penulis mereka hanya “parasit” yang hidup sesuap nasi di Indonesia tapi malah ingin mendirikan khilafah!

Alhamdulillah, dua ormas Islam terbesar di Indonesia yaitu NU dan Muhammadiyah sepakat tolak khilafah di Indonesia! Sumber

Article

Article

Jadi sudah paham siapa sebenarnya Din Syamsuddin yang “bangga” hadir dan berorasi dalam acara HTI yang merupakan bagian dari Hizbut Tahrir Internasional yang sudah terbukti beberapa kali melakukan perebutan kekuasaan (kudeta) di beberapa negara. Din Syamsuddin juga pernah "membela" HTI dan pengikutnya selama ini!

Wassalam,

Nafys Benarkah Din Syamsuddin "Pendukung" HTI (Khilafah)?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/benarkah-din-syamsuddin-pendukung-hti-khilafah-WtpSPpoNDT


Novel Bamukmin Sebut Gerakan HTI Santun & PDIP Radikal, Ciri Khas Kadrun Mikirnya Terbalik

Sungguh nasib manusia memang tidak ada yang tahu. Dulu siapa sangka si tukang mebel yang tinggal di kota kecil Solo, dan bukan merupakan keturunan ningrat seperti Prabowo, eh sekarang malah jadi presiden.

Dan lucunya lagi, si keturunan ningrat itu yang justru dikalahkan oleh-nya dua kali berturut-turut di Pilpres.

Pasca kalah melulu, sekarang do’i malah jadi pembantu Presiden Jokowi.

Kemudian siapa sangka juga, si pelayan yang dulu pernah bekerja di perusahaan makanan milik Amerika, Pizza Hut, Novel Bamukmin sekarang malah jadi Ketua Media Center PA 212.

Mengenai PA 212 ini mungkin pembaca Seword sudah tahu semua.

Ntuh kelompok Kadrun yang suka mikirnya terbalik.

Ngomongnya bela Islam tapi yang dilakukan malah bela Prabowo dan Anies. Ngomongnya netral dan tidak berpihak ke partai mana pun, tapi sang Imam Besarnya, Rizieq Shihab malah sibuk mengendorse Partai Berkarya dan Titiek Soeharto.

Termasuk juga mereka menyuarakan pembukaan masjid di musim Covid-19 ini, tapi yang dilakukan malah shalat di jalan raya.

Jadi lucu banget. Lebih lucu lagi dari lihat video si Pandji Pragiwaksono yang ngangguk-ngangguk dengar Anies ngebacot soal tolak reklamasi itu.

Belum lagi junjungannya yang diangkat menjadi Imam Besar umat Islam Indonesia itu. Eh malah kabur ke Arab Saudi pasca tersandung kasus chat enak bersama Firza Husein.

Memang gak ada habis-habisnya kalau membahas PA 212 ini.

Nah baru-baru ini, si Novel Kadrun ini kembali menampilkan pola pikirnya yang terbalik itu lho.

Tanpa pikir panjang, ia mengatakan bahwa gerakan HTI yang telah dibubarkan oleh pemerintah itu santun, sementara PDIP radikal. Kwkwkwk

"Kami melihat HTI di Indonesia ini tidak ada unsur daripada berbuat makar, mereka adalah gerakan dakwah, dan sampai saat ini mereka paling santun. Dibandingkan PDIP, waduh luar biasa mereka melakukan tindakan-tindakan radikal," ujar Novel Bamukmin seperti tanpa bersalah saat ia berbincang dalam akun YouTube Tagar TV.

Setelah ngomong ngawur gitu, Novel pun lagi-lagi membela HTI.

Ia mengatakan bahwa HTI itu tidak pernah terlibat anarkis.

Beda dengan PDIP yang menurutnya telah berupaya melakukan tindakan makar karena ikut serta mewacanakan RUU HIP.

Salah satu tokoh FPI itu pun menuding PDIP terlibat dalam aksi pengrusakan bendera Partai Demokrat di Riau pada 2018 silam.

"HTI sampai saat ini tindakan radikal sedikit pun tidak ada. Tapi PDIP hari ini telah berbuat makar dengan RUU HIP, mereka melakukan aksi anarkisme terhadap bendera Demokrat. Justru hal itu tidak ada di HTI," lanjutnya lagi dalam video itu.

Sebenarnya cukup berbahaya apa yang disampaikan Novel ini, yakni dia menuduh PDIP telah merusak bendera Partai Demokrat tanpa bukti.

Jelas ini adalah fitnah.

Nanti kalau dilaporkan Dewi Tanjung ke polisi, baru tahu rasa dia.

Lagian juga kok ngomongnya PDIP hendak makar?

Ini mau menjatuhkan PDIP atau mau melawak?

PDIP itu kan partai penguasa. Kadernya Jokowi jadi presiden. Bagaimana mau makar?

Sedangkan definisi makar itu adalah perbuatan atau usaha menjatuhkan pemerintah yang sah.

Masa mereka yang berkuasa mau menjatuhkan diri sendiri?

Kan Jaka Sembung bawak golok. Alias gak nyambung lu kampret!

Justru yang dilakukan oleh PA 212 saat demo menyuarkan ‘lengserkan Jokowi’ itulah yang disebut makar.

Polisi saja yang belum mau menggarap kalian, karena masih ada pertimbangan lain. Kalau bukan karena itu, Slamet Ma’arif, Bamukmin, Ansufri Idrus Sambo, Haikal Hassan dan lain-lain itu sudah lama sekamar dengan Bahar bin Smith di Nusakambangan.

Dan yang setuju RUU HIP itu dibahas bukan hanya PDIP doang kok, tapi hampir seluruh partai yang ada perwakilan di DPR. Bahkan PKS pun turut setuju awalnya.

Kok hanya PDIP yang diserang?

Ketahuan banget kalau bencinya sama partai berlambang banteng moncong putih itu sudah diubun-ubun. Sehingga ngomongnya pun ngawur. Pakek logika terbalik. Kwkwkw

Kemudian, siapa bilang HTI itu tidak makar?

Mereka sudah mengharamkan demokrasi kok yang dianut Indonesia saat ini. Karena menganggap demokrasi itu dibuat oleh manusia dan sistemnya tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Tidak hanya itu saja, Pancasila juga mereka haramkan.

Logikanya, kalau menolak RUU HIP dengan alasan akan menodai Pancasila, seharusnya mereka juga menolak HTI ini yang jelas-jelas ingin menghapuskan Pancasila di negeri ini.

Tapi begitulah Kadrun. Logikanya kacau balau. Persis seperti makan nasi plastik, sulit untuk dicerna oleh akal sehat.

Lalu, apakah betul Hizbut Tahrir itu santun dan cinta damai seperti anak reggae?

Tidak ferguso. Itu hanya bacot Bamukmin saja.

Silahkan buka di link di bawah ini kalau tidak percaya.

https://id.wikipedia.org/wiki/Hizbut_Tahrir

Organisasi ini terlibat dalam politik kebencian dan intoleransi, memberikan pembenaran terhadap aksi kekerasan dan bom bunuh diri demi tegaknya ideologi khilafah, menuduh negara-negara barat melancarkan perang terhadap umat Islam, serta menyerukan penghancuran terhadap umat Hindu di Kashmir --orang Rusia di Chechnya dan orang Yahudi di Israel, --sampai khilafah Islamiyah menurut versi mereka itu benar-benar terwujud.

Jadi pertanyaannya, kenapa HTI tidak berbuat anarkis di Indonesia?

Karena belum dapat momentumnya saja.

Eh belum sempat berbuat, tapi keburu dibubarkan oleh Presiden Jokowi.


Kadrun Kadrun, ngomongnya cinta NKRI tapi yang dilakukan kok malah membela HTI?

Ternyata ada yang lebih berbahaya lagi dari virus Corona itu, yakni virus congorna Kadrun.

Sumber :

https://www.tagar.id/novel-bamukmin-sebut-gerakan-hti-santun-pdip-radikal Novel Bamukmin Sebut Gerakan HTI Santun & PDIP Radikal, Ciri Khas Kadrun Mikirnya Terbalik

Sumber Utama : https://seword.com/umum/novel-bamukmin-sebut-gerakan-hti-santun-and-pdip-Lb6CO9ZnWD

Nasib Tragis Enggal Pamukty, Penggugat Jokowi Atas Covid-19

Sebuah pelanggaran hanya bisa dikatakan sebagai satu pelanggaran jika dilaporkan, diperiksa, diadili atau disidangkan, kemudian diputuskan oleh Hakim di Pengadilan bahwa tindakan tersebut telah terbukti melanggar sebuah pasal dalam undang-undang dan/atau peraturan, atau telah melanggar sebuah norma kemasyarakatan. Seribu satu macam pelanggaran tidak akan menjadi sebuah pelanggaran, jika tidak ada orang atau pihak yang berani melaporkan ke kepolisian, atau menggugat ke Pengadilan. Lalu lama-lama pelanggaran yang tidak dilaporkan ini berubah menjadi sebuah kebiasaan. Padahal kalau dilaporkan atau digugat, pelanggaran itu akan menjadi sebuah pelanggaran dan menjadi yurisprudensi untuk menjadi dasar pelaporan atau gugatan atas pelanggaran yang serupa.

Contoh nyata, pada masa pandemik corona ini, banyak sekolah yang mengeluarkan siswanya dengan alasan orangtua siswa tidak membayar SPP. Padahal di dalam peraturan dan Undang-Undang Sisdiknas jelas ada larangan bagi sekolah untuk mengeluarkan siswa, kecuali si siswa terbukti melakukan tindak pidana. Kasus penahanan ijazah dan/atau menolak siswa untuk mengikuti ujian karena tidak membayar SPP, sering pula terjadi. Dan lagi-lagi, tindakan penahanan ijazah dan/atau penolakan ujian siswa oleh sekolah, pun dilarang oleh peraturan dan Undang-Undang. Tapi sekarang ini, ketiga hal itu sudah dipandang “biasa” oleh pihak sekolah, bahkan oleh Dinas Pendidikan sekalipun.

Ya itu tadi, karena dari ribuan kasus pengeluaran siswa atau penahanan ijazah, tidak ada pihak yang melaporkan atau menggugat sekolah. Padahal jika orangtua mau menggugat sekolah yang mengeluarkan anaknya, dasar hukumnya sudah jelas ada, yaitu UUD 1945 Pasal 31 butir (a).

Lain lagi dengan yang dilakukan oleh Enggal Pamukty, seorang pedagang eceran yang menggugat class action Presiden Jokowi dengan tuduhan bahwa presiden telah melakukan kelalaian fatal dalam mengantisipasi masuknya virus corona ke Indonesia. Dan Gugatan Class Action ini diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 1 April 2020 dan teregister dengan nomor PN JKT.PST-042020DGB.

Apa yang dilakukan oleh Enggal Pamukty adalah kebalikan dari analogi yang saya uraikan sebelumnya. Belum genap 1 bulan, sejak Presiden Jokowi mengumumkan kasus pertama positif covid-19 di Indonesia, tanggal 2 Maret 2020, Enggal sudah menggugat orang nomor satu di Indonesia. Pada keterangannya, Enggal Pamukty menyalahkan pemerintah karena adanya program mendatangkan turis di masa pandemi covid-19, yang dianggapnya sebagai satu tindakan melecehkan akal sehat dan membahayakan rakyat Indonesia. Padahal menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) atau turis menurun drastis hingga hampir 50% pada bulan Maret 2020.

Namun, hingga hari ini, gugatan tersebut masih belum terdengar perkembangannya, sementara kehidupan Enggap Pamukty sudah mulai kembang kempis. Dari cuitan @KafirRadikalis katanya sekarang Enggap Pamukty menjadi penjual kardus. Begitu isi tuitannya :

“… Ekonomi memburuk. Pasca menggugat @jokowi berubah drastis hidup @EnggalPMT jadi makin sulit. But life must go on. Kini Enggal alih profesi jadi penjaul kardus (jendral) bekas. Salut sama Enggal yang menolak tawaran suap dari beberapa oknum pejabat”.

Pertanyaan saya, apa hubungannya antara menggugat Jokowi dan kehidupan Enggal Pamukty sekarang? Yang namanya ekonomi menurun drastis, tak hanya dialami oleh Enggap Pamukty saja. Tapi dialami oleh semua pelaku ekonomi di dunia. Tak hanya di Indonesia, tapi di dunia!! Lagi pula, yang namanya berurusan dengan hukum, Enggal Pamukty dituntut untuk bersikap jeli dalam memenuhi hukum acara formil, kalau mau gugatannya diproses oleh pengadilan.

Kalau si Kafir Radikal mengatakan “Salut sama Enggal yang menolak tawaran suap dari beberapa oknum pejabat”, yang mau menyuap si Enggal ini pejabat yang mana dan untuk apa menyuap dia? Menyuap Enggal untuk mencabut gugatannya? YA ga masuk akal. Sejarah Indonesia mencatat kok, kalau Presiden Jokowi adalah seorang Presiden yang 3 kali kalah dalam persidangan 3 gugatan yang diajukan oleh rakyatnya untuk 3 kasus yang berbeda.

Keterpurukan kehidupan Enggal Pamukty bisa jadi diakibatkan karena ulahnya sendiri. Mungkin dia merasa gengsi untuk memanfaatkan bantuan-bantuan yang dikucurkan pemerintah Jokowi selama pandemi covid-19 ini. Karena dari dana sebanyak Rp 600T, bahkan Rp 800T, alokasi untuk Kementerian Kesehatan hanya kurang dari Rp 90T, selebihnya digunakan untuk UMKM, dan stimulus ekonomi lainnya.

Dalam menyikapi pandemi covid-19 ini, rakyat dituntut untuk percaya bahwa virus itu benar-benar ada, dituntut untuk patuh dan menjaga keamanan kesehatan diri masing-masing, serta dituntut untuk aktif dalam mencari informasi bantuan dari pemerintah atau bantuan masyarakat lainnya. Tidak berdiam diri lalu rejeki jatuh dari langit.

In any case, saya turut prihatin, tak hanya pada kondisi Enggal Pamukty tetapi pada semua pihak yang terdampak covid-19, termasuk diri saya sendiri. Namun sekali lagi, kondisi seperti saat ini tidak hanya dihadapi oleh Indonesia sendiri, tetapi dihadapi oleh 230 negara lain di dunia. Dan semua negara-negara itu pun menghadapi masalah yang sama dengan alur yang berbeda. Kita harus berusaha membantu Negara ini agar segera terlepas dari wabah, sekecil apapun bantuan yang bisa dilakukan. Seperti John F. Keneddy bilang, "Jangan tanya apa yang sudah Negara berikan padamu, tapi tanya apa yang sudah kamu berikan pada Negara".

  Nasib Tragis Enggal Pamukty, Penggugat Jokowi Atas Covid-19

Sumber Utama : https://seword.com/umum/nasib-tragis-enggal-pamukty-penggugat-jokowi-atas-0lfAqrcmdt

Kocak! Pengamat Ini Sebut Purnomo Di-Covid-kan Agar Gibran Menang Di Solo!

Sebenarnya saya hendak menulis hal lain soal pencalonan Gibran dalam Pilwakot Solo. Hal yang lebih serius. Namun, ketika sedang membaca berbagai artikel berita soal Gibran, saya malah menemukan sesuatu yang koplak, yang lucu. Yakni pernyataan seseorang yang katanya merupakan pengamat politik dan hukum. Saya juga sering mengutip pernyataan berbagai pengamat, namun tidak pernah bertemu dengan pernyataan seaneh ini. Dan terus terang nama pengamat ini juga baru saya tahu. Mungkin saya saja yang kudet ya.

Soal majunya Gibran di Pilwakot Solo memang melahirkan banyak reaksi. Dapat dipastikan bahwa yang anti-Jokowi akan melontarkan tuduhan dinasti politik. Sudah deh itu pasti. Kalau pro-Jokowi, pasti sudah mengenal karakter Presiden Jokowi dan keluarganya. Sangat jauh dari KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme). Kalau Presiden Jokowi sampai mempraktekkan KKN, isu ini sudah “ditembakkan” dari dulu. Sudah habis lah Presiden Jokowi dan keluarga diserang dengan isu KKN. Namun, karena memang tidak ada dan sulit mencari buktinya, maka isu PKI lah yang jadi paling sering “ditembakkan”. Dulu pernah kan Mahfud MD memberi pernyataan bahwa Presiden Jokowi dan anak-anaknya tidak pernah korupsi. Kalau sampai pernah korupsi, bahkan kalau sampai kecipratan sedikit saja, maka sudah pasti bakal jadi sasaran buat “digoreng”. Tapi ya memang nggak ada, apanya yang mau digoreng kan.

Jadi ketika akhirnya Gibran diusung oleh PDIP secara resmi dalam Pilwakot Solo, ini melahirkan kesempatan buat banyak pihak yang anti-Jokowi buat melempar isu dinasti politik. Lha wong sukses tidaknya, terpilih tidaknya Gibran nanti 100% tergantung dari hasil pilihan warga Solo kok. Sementara dari Gibran sendiri maupun Presiden Jokowi tidak ada pemaksaan buat warga Solo buat memilih Gibran kok. Sama saja kan dengan ketika AHY maju di Pilgub DKI Jakarta tahun 2017 silam. Dinasti politik dari Hong Kong?

Ya tuduhan soal dinasti politik itu memang tidak logis. Sama tidak logisnya dengan pemujaan terhadap Anies, seakan-akan Anies ini bekerja nyata buat warga Jakarta. Padahal kita juga tahu gimana nggak becus dan mencla menclenya sang gubernur santun ini. Lho kok merambat ke Anies? Karena sang pengamat yang saya bilang koplak pernyataannya itu ternyata memuja Anies hehehe…. Nah kan ketahuan juga benang merahnya.

Siapa sih pengamat ini. Pernyataannya itu saya temukan di media wartaekonomi.co.id dan law-justice.co, yang mereka kutip dari Rmol Sumber Sumber. Si pengamat ini disebut dari Universitas Nasional, namanya Saiful Anam. Menurut Saiful Anam, status positif Covid-19 yang dialami oleh Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo disengaja. Tujuannya untuk memuluskan langkah Gibran agar tidak punya saingan dalam Pilwakot Solo 2020. "Bisa jadi Purnomo sengaja di-covid-kan demi memuluskan langkah Gibran untuk memenangkan Pilkada Solo," katanya, dikutip dari Rmol. "Tapi, apa mau Gibran menang tanpa lawan? Saya kira tidak seru juga lawan kotak kosong atau misalnya lawan tak sebanding," lanjutnya. Menurut dia, lawan yang bisa menandingi kekuatan Gibran di Pilkada Solo adalah Purnomo sendiri. Itu istilah “di-covid-kan” yang bikin saya auto-ngakak hahaha…

Berikut beberapa jejak digital pernyataan Saiful Anam, sebagai tambahan gambaran kecenderungan arah pengamatannya.

“Pakar Politik Saiful Anam Sebut Anies Baswedan Pelopor PSBB” dilansir fajar.co.id

“Luhut Polisikan Pengkritiknya, Saiful Anam: Dari Awal Memang Pola Rezim Saat Ini Menyerupai Orde Lama” dilansir nkriku.com

“Pengamat: Ada 3 Kader Demokrat yang Bisa Digaet Jokowi jadi Menteri” dilansir harianterbit.com

Achmad Purnomo menyatakan dirinya positif Covid-19 pada hari Jumat lalu (24/7). Sebelumnya Purnomo menjalani 2 kali tes swab PCR. Pertama pada hari Jumat (17/7) dan hasilnya negatif. Kemudian pada hari Sabtu besoknya (18/7) Purnomo kembali mengikuti tes swab PCR atas arahan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta. Hasilnya positif. Nah, hasil ini lah yang disampaikan oleh Purnomo pada hari Jumat (24/7) itu Sumber. Pernyataan Saiful Anam di atas itu dikeluarkan pada hari Sabtu (25/7).

Nah, yang tidak diketahui oleh Saiful Anam adalah, bahwa pada hari Jumat itu (24/7) Purnomo kembali menjalani tes PCR di rumahnya, yang dilakukan oleh tenaga medis dari RS Kasih Ibu. Hasilnya adalah negatif. "Hasilnya baru dikirim ke rumah saya kemarin malam, sekitar jam tujuh," katanya saat dihubungi melalui telepon oleh cnnindonesia.com pada Selasa (28/7) Sumber. Walaupun hasil tesnya negatif, Purnomo tetap menjalani karantina mandiri di rumahnya hingga tanggal 2 Agustus nanti.

Jadi? Otomatis hasil tes Purnomo yang terakhir ini meruntuhkan pernyataan Saiful Anam di atas. Walaupun tanpa hasil tes tersebut, sudah jelas pernyataan Saiful itu sangatlah absurd. Apa dasarnya? Hasil test PCR kan ada dokumentasinya. Kalau berani menduga (baca : menuduh) bahwa status positif itu adalah disengaja, Saiful Anam harus punya bukti kuat. Menurut saya, seorang pengamat harus bisa mempertanggungjawabkan dugaannya dengan argumen yang kuat. Tidak sekedar ngomong.

Kalau cuma ngomong, apa bedanya Saiful Anam dengan Musni Umar? Rektor Universitas Ibnu Chaldun yang kerap kena batunya gara-gara cuitannya yang sensasional absurdnya. Sehingga Musni Umar mendapatkan predikat “rektor terbodoh” dari para netizen +62. Bahkan cuitannya pernah masuk dalam daftar hoaks yang diumumkan oleh Kominfo Sumber. Memalukan bagi kalangan akademisi maupun dari institusi tempat dia bekerja. Tulisan ini sekedar hiburan sih. Asal kita tahu saja. Kocak! Pengamat Ini Sebut Purnomo Di-Covid-kan Agar Gibran Menang Di Solo!
Sumber Utama : https://seword.com/politik/kocak-pengamat-ini-sebut-purnomo-di-covid-kan-CUrz2s3mAJ
Re-post by Migo Berita / Rabu/29072020/11.40Wita/Bjm

Akankah Donald Trump kembali jadi Presiden Amerika ?!



Migo Berita - Banjarmasin - Akankah Donald Trump kembali jadi Presiden Amerika ?!
Kali ini Migo Berita akan menyajikan kumpulan artikel Berita dari Luar negeri, karena permasalahan dalam negeri mungkin sudah sering dibaca hingga perlu pembanding Berita, contohnya seperti :
Kenapa sih isu China sering digaungkan di Masyarakat Indonesia, apakah dikarenakan China adalah salah satu Raksasa Dunia yang muncul dengan sendirinya, apalagi dengan Hubungan yang makin Baik dengan Penentang Resmi atau Musuh Besar Amerika Sreikat seperti Republik Islam Iran.
Agar tidak terlalu bingung, silahkan dibaca hingga selesai ya , agar tidak gagal paham. Terimakasih

Trump Terjebak dalam Segitiga Corona, Unjuk Rasa, dan Insiden Kapal Induk AS


LiputanIslam.com-Di saat Donald Trump masih berkutat dengan dampak pandemi Corona, unjuk rasa antirasisme, dan kemerosotan ekonomi, insiden kebakaran atau ledakan di kapal induk USS Bonhomme Richard kian menambah kepelikan masalah yang dihadapinya, serta membuat masa depan politiknya dalam kekaburan.

Pemerintah AS, juga Trump sendiri, masih memilih bungkam terkait insiden di USS Bonhomme. Namun yang pasti, insiden ini adalah semacam peringatan terhadap Trump, bahwa “orang yang tinggal di rumah kaca seyogianya tidak melempari orang lain dengan batu.” Dalam pandangan Trump, pertahanan terbaik adalah menuding dan mengkambing hitamkan pihak lain. Namun dalam kasus insiden kebakaran Bonhomme, Trump menghadapi dilema besar.

Dalam situasi sekarang, jika Trump menghubungkan pelaku pembakaran atau peledakan Bonhomme ke pihak mancanegara, berarti praktis dia mengakui kelemahan dan ringkihnya keamanan ‘negara terkuat di dunia.’ Bila dia menyebut pelakunya adalah pihak domestik, ini berarti bahwa rapor kerjanya untuk rakyat AS selama 4 tahun terakhir adalah nol besar. Di waktu bersamaan, Trump masih harus menghadapi pilpres yang akan dilaksanakan 4 bulan mendatang. Ia mesti bergulat melawan rival dari Demokrat, yang hasil sejumlah jajak pendapat terbaru menunjukkan keunggulan atas dirinya.

Pandemi Corona telah membuat kelayakan manajemen Trump dipertanyakan. Perilaku ala Abad Tengahnya dalam menangani gelombang unjuk rasa juga menjadikannya sasaran hujatan. Dua hal ini, ditambah insiden kebakaran USS Bonhomme, telah membentuk Segitiga Ketidakbecusan Trump.

Trump dan timnya selalu bersikeras untuk mengesankan bahwa Poros Perlawanan adalah faktor ketidakamanan, setidaknya di Timteng. Kini, dalam situasi sekarang, apakah Trump siap mengumumkan secara resmi, bahwa klaim-klaim dia sebelum ini hanyalah dalih untuk kabur dari slogan-slogan kampanyenya terkait keluarnya AS dari Timteng? Apakah Trump bersedia mengorbankan prinsipnya untuk “mengedepankan ekonomi atas keamanan?” Jika dalang insiden di USS Bonhomme bisa diungkap, dengan bahasa apa Trump akan mengakui bahwa Tentara AS begitu ringkih dan mudah disusupi?                                             Pertanyaan-pertanyaan di atas, juga pertanyaan-pertanyaan lain, bukan hanya masalah yang dihadapi Gedung Putih saat ini, tapi juga mengungkap terjalnya jalan yang harus dilalui Trump dalam hari-hari mendatang hingga pilpres nanti. Tampaknya, dalam bulan-bulan mendatang, Trump harus menyiapkan diri untuk menghadapi serangan-serangan yang lebih keras. (af/alalam)                                                                                   blank         Sumber Berita : https://liputanislam.com/fokus/trump-terjebak-dalam-segitiga-corona-unjuk-rasa-dan-insiden-kapal-induk-as/

Jebolnya Dinding Blokade Venezuela

Oleh: Atilio A. Boron*

Kedatangan kapal tanker Iran Fortune ke kilang besar El Palito di Venezuela mengandung makna yang jauh lebih besar daripada jumlah bensin dan pasokan penting lainnya yang diangkut di kapal ini. Ada aspek lain yang jauh lebih penting. Saya ingin menunjukkan tiga aspek itu.

Pertama, kapal tanker itu berhasil menentang blokade AS yang menghambat kedatangan semua jenis produk — dari makanan, obat-obatan, onderdil kereta metro Caracas, hingga bahan bakar — ke Republik Bolivarian Venezuela yang diblokade dan diserang. Ini merupakan kemenangan besar bagi pemerintah Nicolás Maduro dan kekalahan besar bagi Gedung Putih. Kemenangan ini lebih terasa ketika kita mempertimbangkan bahwa kapal-kapal militer Armada Keempat AS berpatroli di Karibia selama beberapa bulan hingga sekarang, dan dapat dengan mudah mencegat kapal Iran ini, tapi tidak mereka lakukan.

Kedua, bahwa justru Republik Islam Iran yang berhasil mengatasi sanksi Washington. Iran adalah negara lain yang telah dikenai sanksi kejam Gedung Putih. Bahkan, AS membunuh salah satu tokoh utama pemerintah Iran, Jenderal Qasem Soleimani, pada awal tahun ini. Media internasional, yaitu kaki tangan AS dan terbiasa menutupi kejahatan negara itu, yang dengan berani mengabaikan pembunuhan perlahan Julian Assange di London, nyaris tidak mencatat fakta ini dan tidak memperlihatkan kecenderungan untuk mengungkapkan dan menganalisisnya.

Ketiga, masih harus dilihat apa yang akan terjadi dengan empat tanker lainnya yang sedang dalam perjalanan. Jelaslah bahwa pemerintahan Trump telah membalikkan sikap awalnya dan ancamannya tetap menjadi ancaman, sebuah bualan khas ala bos yang menganggap dirinya sebagai Mesias yang dipanggil untuk mengembalikan supremasi AS yang dipertahankan sejak jatuhnya Uni Soviet hingga serangan 11 September 2001. Seorang sosiopat yang bertanggung jawab atas 100.000 kematian rakyatnya sendiri karena campuran kesombongan dan ketidaktahuan yang telah ia tunjukkan dengan jelas, seperti saat ia memainkan strategi pemilunya saat berhadapan dengan pandemi COVID-19 yang dalam waktu kurang dari 6 bulan telah mengakibatkan resesi ekonomi yang lebih buruk daripada tahun 1930-an.

Namun, jelaslah bahwa kita belum mencapai akhir sejarah ini. Kita harus melihat apa yang terjadi dengan empat tanker lainnya. Tampaknya tidak mungkin bahwa Trump, yang dihantam oleh masalah domestik yang serius, akan memerintahkan kapal-kapal itu dihentikan, diserang, atau ditenggelamkan karena itu akan menjadi tindakan perang serius yang sarat dengan konsekuensi tak terduga yang akan merusak peluang kepemilihannya kembali pada 3 November mendatang. Survei pemilu AS yang paling dapat diandalkan menunjukkan bahwa Trump kekurangan 5 atau 6 poin di belakang lawannya Joe Biden. Semuanya menunjukkan bahwa kesenjangan ini akan meningkat ke tititik yang sama dengan memburuknya situasi internal AS. Masalah lain lagi, ancaman Trump telah ditanggapi dengan tegas oleh Teheran. Presiden Hassan Rouhani memperingatkan Washington bahwa Iran tidak akan diam jika ada “masalah” atas kapal tanker dalam perjalanan ke Venezuela. Lewat sebuah deklarasi yang luar biasa kuat, dia berkata, “Jika AS menciptakan masalah bagi kami di perairan Karibia atau di mana pun di dunia, kami akan membalas dan menciptakan masalah bagi mereka. Kami punya hak yang sah untuk mempertahankan integritas wilayah kami dan kepentingan nasional kami, dan kami berharap AS tidak membuat kesalahan. ”

Jelaslah bahwa pemerintah AS terus menuai kegagalan dalam kebijakan luar negerinya. Kedatangan kapal Fortune adalah satu lagi bukti dari banyak lainnya. Trump tidak berbasa-basi ketika menghina pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada 2017,  dan dua tahun kemudian ia akhirnya melintasi separuh dunia untuk bertemu dengan Kim di Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea.

Mengapa perubahan ini terjadi?

Noam Chomsky telah mengatakan ini ratusan kali: AS hanya menyerang negara-negara tak berdaya. Korea Utara bukan tidak berdaya, mereka telah mengembangkan kekuatan nuklir yang bahkan di bawah agresi AS, tetap bisa menghancurkan kota-kota besar Seoul (hanya berjarak 195 km) dan Tokyo (1.291 km). Venezuela, Kuba, dan Iran juga tidak termasuk dalam kategori negara tak berdaya. Karena alasan itu, mereka mampu melawan tekanan diplomatik, sanksi ekonomi, blokade, dan kampanye tercela dari para “cendekiawan munafik” seperti Vargas-Llosa dan ratusan wartawan Imperial di berbagai media massa raksasa, yang disebut-sebut “pers bebas” di benua kita.

Ketika Presiden Prancis dahulu, Nicolas Sarkozy, meyakinkan Muammar Gaddafi untuk tidak perlu merenovasi angkatan udaranya karena Libya dan Barat sudah menjadi “teman,” Gaddafi seakan-akan menandatangani surat kematiannya. Dia menerima saran dari pemimpin Prancis dan kepala Mafia Italia, Silvio Berlusconi. Maka ketika Washington memobilisasi NATO untuk memblokade ruang udara Libya pada tahun 2011, Gaddafi jatuh ke bawah kekuasaan para musuhnya yang menggulingkannya dan tidak hanya menangkapnya, tetapi juga menghukumnya dengan brutal, serta membunuh ketiga putranya. Gaddafi telah melucuti senjatanya sendiri. Venezuela, Kuba dan Iran tidak melakukan itu dan karenya, mereka tetap menjadi negara bebas, meskipun harus membayar harga selangit untuk harga diri mereka yang berani, yang telah melepaskan amarah Imperial.

Bukan saja mereka tidak melucuti senjata sendiri, tetapi juga mereka belajar dari sejarah semua revolusi. Mereka menciptakan milisi rakyat yang kuat — dalam kasus Venezuela, ada empat juta anggota milisi– yang namanya saja membawa kengerian bagi para penghasut perang AS ketika mereka mengingat kekalahan luar biasa dari Viet Cong selama Perang Vietnam. Kesimpulan pasti dari analisis ini harus menunggu beberapa hari sampai kita melihat apa yang terjadi dengan keempat kapal tanker lainnya. Salah satunya kapal bernama Forest sudah ada di perairan Venezuela. Kami akan kembali ke membicarakan hal ini segera setelah episode ini berakhir. (LiputanIslam.com)

*sosiolog asal Argentina

blank

Atilio A. Boron

Sumber Berita : https://liputanislam.com/analisis/jebolnya-dinding-blokade-venezuela/

Perjanjian Kontroversial Iran-China, Perlawanan Besar terhadap Arogansi AS

LiputanIslam.com –  Mengapa perjanjian strategis rahasia Iran-China meresahkan Rezim Zionis Israel? Apakah perjanjian itu adalah dalam rangka kerjasama intelijen militer, ataukah sebatas investasi 400 miliar dolar di bidang infrastruktur, ataukah untuk keduanya? Kemudian apa yang akan didapat oleh China dari Iran? Pangkalan militer?

Untuk mengetahui seberapa krusial perjanjian rahasia Iran-China itu, yang beberapa rinciannya telah diungkap oleh surat kabar AS New York Times, layak dicermati reaksi gusar Israel yang ditunjukkan oleh pakar militernya, Amir Yar Shalom. Dia menyebut perjanjian itu sebagai satu langkah menuju Timur Tengah baru yang akan mendobrak blokade AS terhadap Iran.

Perjanjian yang dijalin antara pemerintah China dan Iran tanpa gembar-gembor itu mencakup kemintraan ekonomi dan keamanan yang menyeluruh serta memungkinkan masuknya investasi China senilai lebih dari 400 miliar dolar di sektor infrastruktur, energi, jalur kereta api, pelabuhan, dan industri militer Iran. Sebagai imbalannya, Iran akan mendapatkan dari Iran suplai minyak murah dan teratur selama sekitar 25 tahun.  Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif bersama sejawatnya dari China, Wang Yi, adalah arsitek perjanjian ini. Saat menanggapi kritikan dalam negeri atas perjanjian ini, Zarif memastikan negaranya tidak akan pernah mengizinkan China menempati bagian manapun dari wilayah Iran barang sejengkap. Dia menepis rumor bahwa perjanjian ini memperkenankan China mendirikan pangkalan militer di Pulau Kish, Iran.

Perjanjian ini akan membuka Jalur Sutra dengan arus balik antara Iran dan China, berpotensi menyelamatkan industri minyak Iran, dan mengabaikan sanksi AS yang menyurutkan ekspor minyak Iran dari 3 juta barel menjadi kurang dari 100,000 barel per hari. China mengimpor minyak 10 juta barel minyak per hari untuk memenuhi kebutuhan industrinya, dan Iran dapat menyediakan 90 persen di antaranya dan meningkatkan volume produksinya secara bertahap menjadi lebih dari 8 juta barel per hari.

Beberapa poin penting dalam perjanjian ini telah diungkap beberapa hari lalu oleh media AS, termasuk mengenai kemitraan di bidang informasi intelijen, laporan dan pencitraan satelit, penyebaran jaringan seluler 5G untuk telekomunikasi, dan pembukaan pasar Iran untuk produk-produk perusahaan elektronik Cina Huawei.

Perjanjian ini mengusik dan bahkan sangat meresahkan Rezim Zionis Israel karena dapat mematahkan strategi AS yang selama ini menggunakan sanksi dan embargo ekonomi sebagai senjata untuk merongrong pemerintahan Iran dari dalam serta mendorong rakyat negara republik Islam ini untuk bangkit melawannya.

Perjanjian Teheran-Beijing itu merupakan reaksi terkeras China terhadap permusuhan dan perang dagang AS terhadap China. Sedangkan bagi Teheran, perjanjian ini akan menambah tekad tekadnya dalam upaya menyelamatkan ekonomi Iran sekaligus dalam memacu pengembangan industri militer melalui kerjasama dengan sebuah negara besar China yang memiliki segudang keahlian di bidang ini. (mm/raialyoum)  blank         Sumber Berita : https://liputanislam.com/fokus/perjanjian-kontroversial-iran-china-perlawanan-besar-terhadap-arogansi-as/

Tiruan Kapal Induknya Dihancurkan dalam Latihan Perang Iran, Begini Kecaman Militer AS

Washington, LiputanIslam.com – Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengecam latihan perang Iran yang digelar di sepanjang jalur perairan Teluk Persia dan Selat Hormuz, dan mengaku sedang memantau mereka dengan cermat.

Militer AS menyebut latihan perang Iran itu sebagai upaya “untuk mengintimidasi dan memaksa”, tanpa menjelaskan siapa yang hendak diintimidasi dan untuk apa.

“Kami menyadari latihan Iran, yang melibatkan serangan ke tiruan kapal yang mirip dengan kapal induk tak bergerak… Kami selalu waspada terhadap jenis perilaku yang tidak bertanggung jawab dan gegabah Iran di sekitar jalur perairan internasional yang sibuk”, ungkap Juru bicara Armada Kelima AS Rebecca Rebarich dalam sebuah wawancara dengan AFP.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) merudal dan meledakkan tiruan kapal induk USS Nimitz dalam latihan tempur bersandi “Nabi Besar ke-14”, Selasa (28/7/2020).

Rebarich juga menyebutkan bahwa meskipun latihan perang IRGC itu dilakukan di dekat jalur perairan utama regional, termasuk Selat Hormuz, yang dilintasi sebagian besar pengiriman minyak global namun operasi kapal-kapal komersial belum terganggu, dan operasi koalisi maritim internasionalpun juga tidak terpengaruh. AS mengkritik latihan perang Iran, padahal negara adidaya itu sendiri tak mengindahkan peringatan Teheran bahwa operasi maritim AS di kawasan Teluk Persia mengancam stabilitas kawasan. AS berdalih bahwa keberadaan militernya di Teluk Persia bertujuan menjaga keamanan perdagangan maritim, sementara Iran juga bersikukuh bahwa negara-negara regional sendiri dapat menjaga keamanan dengan lebih baik daripada koalisi yang dipimpin AS.(mm/raialyoum/amn)

blank

Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/tiruan-kapal-induknya-dihancurkan-dalam-latihan-perang-iran-begini-kecaman-militer-as/

CEO Tesla Mengaku Berada di Balik Kudeta Bolivia

Washington, LiputanIslam.com–CEO Tesla, Elon Musk, mengakui perannya dalam kudeta bulan November atau disebut juga “kudeta Lithium” untuk menggulingkan mantan Presiden Bolivia Evo Morales.

Pernyataan provokatif itu bermula ketika sang miliuner menyebut bahwa RUU pemerintah AS untuk mendorong ekonomi negara mungkin tidak sesuai dengan kepentingan rakyat Amerika sendiri.

Kemudian, seorang netizen membalas dengan cuitan: “Anda tahu apa yang tidak sesuai dengan kepentingan terbesar rakyat? [Itu adalah ketika] pemerintah AS merancang kudeta terhadap Evo Morales di Bolivia agar Anda bisa mengambil lithium di sana.” Musk pun membalas tudingan itu dengan cuitan: “Kami akan kudeta siapa pun yang kami inginkan! Terima saja.” Kemudian, ia mengklaim bahwa Tesla memperoleh lithium dari Australia.

Unggahan itu pun memancing berbagai kecaman di Twitter, meski sebagian netizen menganggapnya hanyalah lelucon buruk.

“Saya mengerti ini hanyalah lelucon, tapi lelucon yang buruk sekali. Orang-orang tak bersalah menderita ketika kudeta militer yang didukung AS terjadi. Anda menggampangkan penderitaan itu,” demikian isi dari salah satu cuitan netizen.

Mantan Presiden Bolivia, Evo Morales, mengundurkan diri pada November lalu setelah ada tudingan kecurangan pemilu. Dalam sebuah wawancara dengan RT, ia menyebut apa yang terjadi di Bolivia sebagai “kudeta” yang bertujuan untuk memasang pemimpin sayap kanan yang akan membuka cadangan lithium Bolivia untuk kapitalis. Sebelumnya, Bolivia menghentikan proyek lithium raksasa dengan perusahaan Jerman ACI Systems Alemania (ACISA). Meskipun benar bahwa Tesla memperoleh lithium dari Australia, perusahaan itu juga disebut-sebut sebagai salah satu klien ACISA.

Lithium merupakan komponen baterai yang digunakan dalam kendaraan Tesla. Sumber daya alam ini telah menjadi salah satu yang paling penting di dunia karena dibutuhkan untuk baterai mobil listrik, komputer, dan peralatan industri.

Pasca penggulingan Evo Morales, presiden sementara Bolivia Jeanine Añez mengumumkan rencananya untuk mengundang perusahaan multinasional ke Salar de Uyuni, dataran garam luas di Potosi, yang menyimpan lithium. Sementara itu, Menlu Karen Longaric yang tergabung dalam rezim kudeta, sempat menulis surat kepada Elon Musk pada 31 Maret lalu. Isi surat itu menyebutkan bahwa “perusahaan manapun yang dapat Anda berikan kepada negara kami akan disambut dengan penuh terima kasih.” (ra/rt/telesur) blank

Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/ceo-tesla-mengaku-berada-di-balik-kudeta-bolivia/

Survei Pilpres AS, Biden Menang 10 Poin dari Trump

Washington, LiputanIslam.com—Sebuah survei nasional pemilihan presiden AS menunjukkan capres Joe Biden menang 10 poin di atas Presiden AS Donald Trump.

Dalam survei CBS News/YouGov yang dirilis pada Minggu (26/7), 51 persen pemilih AS mengaku akan memilih Biden di pilpres pada November nanti. Sementara itu, 41 persen memilih Trump.

Survei itu juga menunjukkan bahwa empat persen pemilih belum memutuskan. Empat persen lainnya mengaku akan memilih orang lain atau kandidat ketiga.

Jajak pendapat ini diikuti oleh 2.008 respoden dewasa dari 21-24 Juli dengan margin kesalahan 2,5 poin persentase. Keunggulan Biden dalam survei nasional ini membuktikan sentimen anti-Trump yang meningkat di AS akibat krisis Covid-19, konflik ras, kebrutalan polisi, dan isu-isu lainnya. (ra/presstv) blank

Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/survei-pilpres-as-biden-menang-10-poin-dari-trump/

Trump Klaim Dekat dengan Rakyat Iran, Kemenlu Iran: Omong Kosong!

Teheran,LiputanIslam.com-Dalam jumpa pers mingguan, Jubir Kemenlu Iran menyampaikan pernyataan soal beberapa isu aktual, termasuk klaim Brian Hook bahwa Presiden Donald Trump dekat dengan rakyat Iran.

“Brian Hook terlalu banyak bicara, dan kebanyakan omong kosong. Saya tidak membuang-buang waktu orang lain untuk menjelaskan klaimnya, terutama ucapannya bahwa Trump berada di sisi rakyat Iran,”kata Abbas Mousavi.

“Sejak kapan Presiden AS berpihak kepada rakyat Iran? Apakah Tekanan Maksimum, yang menyebabkan kematian anak-anak yang sakit, adalah keberpihakan kepada rakyat Iran? Kami dan rakyat Iran tak akan memedulikan omongan ini. AS telah meneror pahlawan pemberantas terorisme (Qassem Soleimani) secara pengecut. Yang benar adalah, Presiden AS berhadapan dengan bangsa Iran,”tandasnya.

Terkait sikap Iran tentang kebijakan-kebijakan Partai Demokrat dan Pilpres AS mendatang, Mousavi menegaskan bahwa itu adalah masalah internal AS dan tak ada kaitan langsung dengan Iran.

“Iran selama 4 dekade telah mengetes semua Pemerintahan AS dengan berbagai kecenderungan politisnya. Bangsa Iran memiliki ingatan kuat dan telah paham bahwa Pemerintah AS, baik dari Republik atau Demokrat, selalu memusuhi Iran dalam berbagai level dan periode.”

“Tidak penting bagi Republik Islam Iran siapa yang akan berkuasa di AS dan apa kecenderungan politiknya. Iran tak berurusan dengan propaganda mereka saat kampanye. Kami hanya memandang perilaku mereka dan memberikan tanggapan sesuai kondisi,”tandas Mousavi. (af/tasnim)
blank

Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/trump-klaim-dekat-dengan-rakyat-iran-kemenlu-iran-bohong-besar/

Tegang, Hizbullah dan Israel Dilaporkan Terlibat Kontak Senjata Sengit


Beirut, LiputanIslam.com – Beberapa laporan beredar mengenai dugaan kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Libanon berusaha menyerang posisi tentara Zionis Israel di sekitar perbatasan Libanon-Israel.

Sebuah laporan dari Reuters menyebutkan bahwa sumber-sumber Lebanon yang ‘diberi tahu’ mengatakan bahwa Hizbullah melancar operasi serangan terhadap tentara Israel di daerah pertanian Shebaa, Libanon selatan, Senin (27/7/2020).

Laporan lain mengatakan bahwa Hizbullah menembakkan rudal anti-tank Kornet ke sebuah kendaraan militer Israel di Shebaa, yang lantas memicu respons dari militer Israel tak lama setelah serangan itu.

Sputnik melaporkan bahwa Hizbullah telah menyusup ke posisi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di kota Ghajar, ketika berusaha menyerang konvoi militer Israel.

Laporan Sputnik menyatakan bahwa para pejuang Hizbullah terlihat dan terlibat dalam kontak senjata sengit dengan pasukan Israel.

Saluran TV 12 milik Israel melaporkan bahwa telah terjadi kontak senjata tentara Israel dengan para pejuang Hizbullah di kawasan Jabal Al-Rouss, Libanon selatan.

Beredar pula video wartawan saluran TV 13 Israel terkejut dan segera merunduk ketika sedang meliput dan melaporkan keadaan di lapangan lalu terjadi suara ledakan yang disebut-sebut berasal dari artileri yang jatuh di lokasi sekitar.

Komentar Mantan Menhan Israel

Mantan Menhan Israel Avigdor Lieberman menyebut Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasralah sebagai sosok yang kata-katanya selalu menyebabkan ketegangan.

Ketua partai Yisrael Beiteinu itu mengatakan, “Sekjen Hizbullah Hassan Nasralah, sayang sekali, membuktikan bahwa baginya kata dibalas kata, mata dibalas mata, gigi dibalas gigi. Satu anggota Hizbullah terbunuh di Damaskus, semua wilayah utara (Israel) lumpuh”. (mm/amn/alalam)
blank

Sumber Berita : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/tegang-hizbullah-dan-israel-dilaporkan-terlibat-kontak-senjata-sengit/

“Tentara Tak Terkalahkan” yang Dipecundangi Sebuah Statemen atau Kebungkaman

LiputanIslam.com-“Ular yang sudah digigit akan takut terhadap tali hitam dan putih.” Pepatah ini mengungkap takut dan horor yang mencekam hati Tentara Israel di perbatasan Lebanon pada malam lalu.

Laporan dan statistik yang dipublikasikan Tentara Israel berisi kepanikan dan fiksi, yang kemudian terbukti bahwa semua itu tak lebih dari khayalan dan merupakan akibat dari ketakutan berlebihan mereka.

Ada beberapa penafsiran yang bisa disimpulkan dari skenario hari Senin lalu. Semuanya mengarah kepada suatu fakta bahwa Tentara Israel, yang diakui sendiri oleh politisi dan media Rezim Zionis, telah menjadi bahan tertawaan.

Sejak awal, media-media Ibrani dan sebagian media Arab, yang tampaknya lebih Zionis dari orang-orang Zionis, mulai memublikasikan berbagai kabar, padahal baik Lebanon atau Hizbullah tidak mengeluarkan statemen atau kabar apa pun.

Yang menarik atensi adalah cuitan-cuitan Jubir Tentara Israel, Avichay Adraee. Dia bicara soal “penyusupan” sekelompok personel Hizbullah ke dalam wilayah Israel, namun bisa digagalkan oleh Tentara Zionis.

Hal menarik lainnya adalah kengototan media-media Arab dalam meliput berita ini. Al-Arabiya dan al-Hadath adalah dua stasiun televisi yang mengutip berita dari sumber Israel dan mengklaim bahwa “empat pejuang Hizbullah tewas dalam operasi tersebut”. Padahal, tak satu pun media cetak, televisi, atau radio Israel yang memublikasikan berita ini atau yang sejenisnya.

Lebih menarik dari itu, adalah manuver Tentara Israel selanjutnya. Setelah mengumumkan berakhirnya baku tembak khayalannya, Tentara Israel mencabut larangan mobilitas pemukim Yahudi di sekitar perbatasan Lebanon. Padahal, dalam konfrontasi-konfrontasi lalu, pencabutan larangan bepergian ini tidak pernah terjadi. Biasanya, para pemukim Yahudi diperintahkan untuk tetap bertahan di rumah atau bunker hingga beberapa jam usai kontak senjata berakhir.

Yang menggelikan adalah Tentara Israel langsung memintahkan para pemukim Yahudi untuk segera memulai aktifitas mereka. Tentara Israel menegaskan, rezim ini masih menghadapi banyak masalah. Hal ini memperkuat bahwa terjadinya “kontak senjata” di perbatasan Lebanon hanya rekaan semata.

Di antara semua ini, yang paling serius dan bisa dipercaya adalah kebungkaman Hizbullah hingga beberapa jam usai insiden. Padahal Rezim Zionis menanti-nanti dirilisnya statemen dari kelompok perlawanan tersebut. Ini menunjukkan bahwa penduduk dan media Israel, bahkan para politisi, tidak memercayai Pemerintahan Netanyahu. Mereka hanya menantikan fakta dari lidah Hizbullah sendiri.

Pernyataan mantan Menlu Israel, Avigdor Lieberman, adalah bukti atas hal ini. Dia berkata, sektor utara Israel keluar dari kendali akibat gugurnya seorang personel Hizbullah. Selain itu, media-media Zionis juga mengkritik sandiwara menggelikan yang digelar Tentara Israel.

Filsuf Romawi, Lucius Seneca, pernah mengatakan,”Ketakutan terhadap perang lebih buruk dari perang itu sendiri.” Ungkapan ini mendeskripsikan secara akurat kondisi Israel saat ini. Ini menunjukkan level tinggi kesiapan dan keunggulan Hizbullah dalam aspek psikologi dan propaganda. Keunggulan ini sama pentingnya dengan kemenangan di lapangan di hadapan Israel. Ketika sektor utara Israel lumpuh dan tak terkontrol saat menantikan sebuah statemen, bukan rudal, dari Hizbullah, ini sendiri merupakan sebuah kemenangan. (af/alalam)
blank

Sumber Berita : https://liputanislam.com/fokus/tentara-tak-terkalahkan-yang-dipecundangi-sebuah-statemen-atau-kebungkaman/

Arab Teluk dan Para Pejuang Palestina Dalam Sorotan Mata Elang Menteri Intelijen Israel

LiputanIslam.com – Menteri Intelijen Israel Eli Cohen menyatakan pihaknya meyakini bahwa pendekatan hubungan negara Zionis ini dengan dunia Arab akan terus menguat kuat dengan alasan bahwa persoalan Timur Tengah terus mengerucut pada apa yang disebutnya ancaman negara Republik Islam Iran.

Dalam wawancara dengan saluran i24news , Cohen yang juga pernah menjabat menteri ekonomi dan industri di masa pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelumnya menambahkan bahwa banyak negara Arab tertarik kepada keterdepanan dan inovasi Israel di bidang teknologi tinggi.

Dia menjelaskan bahwa perkembangan ini terjadi terutama ketika signifikansi minyak dan gas menyusut, sementara signifikansi teknologi meningkat, sehingga Kerajaan Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan negara-negara lain tertarik untuk bekerjasama dengan Israel, dan ini lantas menjadi kepentingan kolektif.

Belakangan ini terjadi pertumbuhan pesat dalam hubungan antara Israel dan negara-negara Arab pesisir Teluk Persia, seperti terlihat antara lain dari kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Oman. Di negara kesultanan itu dia mengadakan pertemuan dengan Sultan Qaboos bin Said dan para pejabat Oman lainnya.

Kemudian, Rabi Amerika terkemuka Marc Schneier berharap Bahrain dapat menjadi lokomotif normalisasi hubungan negara-negara Arab Teluk dengan Israel. Menurut surat kabar Israel Jerusalem Post, Schneier menyebutkan adanya sikap positif Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa mengenai hubungan Arab dengan Israel.

Sementara itu, perusahaan penyiaran semi-resmi Israel KAN, atau saluran pertama TV Israel, belum lama ini menjadi tuan rumah sebuah acara talk show yang menghadirkan menteri Israel dari partai Likud tersebut sebagai narasumber diskusi mengenai perkembangan terbaru seputar konfrontasi Israel dengan faksi-faksi pejuang Palestina di Jalur Gaza.

Pada kesempatan itu dia  menyiratkan pengakuan Israel atas kemampuan para pejuang Palestina melawan pasukan Zionis yang selama ini disebut-sebut sebagai salah satu pasukan paling tangguh di dunia.

Saat menanggapi pertanyaan Diretur Utama Institut Studi Keamanan Nasional Israel (INSS) Udi Dekel, Cohen memastikan daya pencegahan Israel terkikis parah oleh kemampuan para pejuang Palestina. Dia menyebutkan bahwa peluncuran sekitar 500 roket pejuang Palestina ke wilayah selatan Israel dalam satu kurun waktu tertentu merupakan satu bukti nyata bahwa daya pencegahan Israel sudah kadaluarsa.

Selanjutnya, ketika ditanya tentang solusi yang dia usulkan untuk memulihkan daya pencegahan Israel terhadap perlawanan Palestina di Jalur Gaza, dia mengatakan bahwa solusinya yang terbaik adalah menghabisi semua pemimpin Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza dan menghancurkan bangunan-bangunan yang menjadi tempat tinggal mereka. Menurutnya, operasi serangan yang terfokus sedemikian rupa akan menimbulkan efek jera bagi para pemimpin Hamas.

Jurnalis militer KAN Carmela Menashe yang ikut serta dalam talk show tersebut lantas menyoal opsi penghancuran bangunan tersebut, mengingat di bangunan itu banyak anak kecil dan orang-orang lain yang tak berdosa.

Menghadapi pertanyaan ini, Cohen bersembunyi di balik klaimnya bahwa Israel bukan saja memiliki kekuatan militer yang tangguh, melainkan juga mempunyai perangkat intelijen terkuat di dunia yang memungkinkan rezim Zionis untuk membunuhi para pemimpin Hamas tanpa perlu mengorbankan anak-anak kecil dan warga sipil lainnya.

Seakan tak banyak anak kecil Palestina yang menjadi korban berbagai aksi militer Israel selama ini, Cohen menekankan bahwa pemerintah Israel harus segera kembali menggulirkan misi pembunuhan secara terfokus. Dia menyoal, “Kapan negara Ibrani ini menerapkan pembunuhan secara terfokus? Sudah terlalu lama Tel Aviv menahan diri dari aksi yang akan berdampak positif bagi keamanan nasional negara Ibrani ini.” (mm/raialyoum)
blank

Sumber Berita : https://liputanislam.com/fokus/arab-teluk-dan-para-pejuang-palestina-dalam-sorotan-mata-elang-menteri-intelijen-israel/

CNN: AS Umumkan 2 Pangkalan Militernya di Timteng Siaga Tinggi Saat IRGC Latihan Perang

Baghdad, ARRAHMAHNEWS.COM Latihan perang dan simulasi pertempuran Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) di Selat Hormuz menyebabkan diumumkannya keadaan siaga di dua pangkalan AS di Timur Tengah. Sumber-sumber laporan pada hari Selasa, mengatakan bahwa dua pangkalan AS di Timur Tengah menyatakan keadaan dalam siaga maksimum, hingga memindahkan pasukan AS dan koalisi ke tempat penampungan.

CNN yang mengutip pejabat pertahanan, melaporkan bahwa dua pangkalan udara telah menyatakan keadaan “siaga” untuk “periode singkat” setelah indikator intelijen menunjukkan bahwa Iran telah meluncurkan rudal balistik.

Menurut laporan itu pangkalan Angkatan Udara al-Udeid di Qatar dan pangkalan Al-Dhafra di Emirat diperintahkan untuk berlindung di tempat penampungan ketika mereka mendengar alarm peringatan.

CNN melaporkan bahwa pasukan di dua pangkalan itu diminta untuk memasuki tempat perlindungan atau bangunan.

Pejabat Departemen Pertahanan mengatakan peringatan itu adalah tindakan pencegahan, meskipun tidak ada rudal yang diluncurkan ke daerah tersebut. Para pejabat mengatakan mereka menganalisis informasi yang relevan dalam hal ini.Satu jam sebelum itu, Angkatan Laut AS mengeluarkan pernyataan yang menanggapi tahap terakhir latihan angkatan laut dan rudal skala besar Iran.

“Kami mengetahui latihan Iran, yang mensimulasikan penargetan kapal induk di perairan Teluk Persia,” kata juru bicara Armada Kelima Angkatan Laut AS Rebecca Reparic kepada AFP.

“Kami menyadari latihan Iran dalam mensimulasikan kapal yang mirip dengan kapal induk,” tambah Rebecca Ribarric, juru bicara Armada Kelima, dalam sebuah pernyataan kepada AFP.

Di sisi lain, juru bicara Armada Kelima Amerika di Bahrain mengumumkan kepada Associated Press, “Kami tidak bermaksud memasuki konflik dengan Iran”. (ARN)

Sumber: FNA

CNN: AS Umumkan 2 Pangkalan Militernya di Timteng Siaga Tinggi Saat IRGC Latihan Perang
Militer AS Diungsikan

Sumber Berita : https://arrahmahnews.com/2020/07/29/cnn-as-umumkan-2-pangkalan-militernya-di-timteng-siaga-tinggi-saat-irgc-latihan-perang/

Re-post by Migo Berita / Rabu/29072020/11.12Wita/Bjm