Arsip Migo Berita

Citayam Fashion Weeks : Koperasi 212 "penampung" Dana ACT..!!! Benar kah ini ???!!! Pendukung Anies & JIS gimana??


Migo Berita - Banjarmasin -
Koperasi 212 "penampung" Dana ACT..!!! Benar kah ini ???!!! Agar tidak sampai salah terka apalagi salah baca, pembaca harus membaca hingga tuntas berbagai artikel yang telah kita kumpulkan agar tidak gagal paham.

Petinggi ACT Tilep 34 M dari Donasi Boeing, 10 M Mengalir ke Koperasi Syariah 212

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Bareskrim Polri menemukan fakta baru di balik kasus penyalahgunaan dana donasi Boeing bagi korban kecelakaan Lion Air JT-610 yang dilakukan petinggi Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Terungkap bahwa uang senilai Rp 34 miliar dari total donasi Rp138 miliar digunakan petinggi ACT tidak sesuai peruntukanya.

“Program yang sudah dibuat oleh ACT, kurang lebih Rp 103 miliar, dan sisanya Rp 34 miliar digunakan tidak sesuai peruntukannya,” kata Wakil

Dirtipideksus Bareskrim Polri Kombes Helfi Assegaf di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (25/7/2022).

Dari Rp 34 miliar yang disalahgunakan, Helfi menyebut Rp 10 miliar di antaranya diperuntukkan bagi koperasi syariah 212. Kemudian Rp10 miliar untuk pengadaan armada truk, program big food bus Rp 2,8 miliar, dan pembangunan pesantren di Tasikmalaya senilai Rp 8,7 miliar.

“Untuk koperasi syariah 212 kurang lebih Rp 10 miliar, kemudian untuk dana talangan CV Tun Rp 3 miliar. Kemudian dana talangan untuk PT MBGS Rp 7,8 miliar, sehingga total semuanya Rp 34.573.069.200 miliar,” bebernya.

Sementara di sisi lain, Helfi menyebut sebagian uang donasi Boeing untuk korban kecelakaan Lion Air JT-610 juga disalahgunakan untuk menggaji pengurus ACT.

Total daripada nilai tersebut kekinian diklaim dalam proses rekapitulasi dengan melibatkan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan atau PPATK.

 “Selain itu digunakan untuk gaji pengurus. Ini sekarang sedang dilakukan rekapitulasi dan menjadi tindak lanjut kami,” katanya.

Bareskrim Polri Tetapkan Empat Tersangka

Penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri telah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus penyalahgunaan dana umat oleh petinggi ACT. Dua di antaranya yang ditetapkan tersangka, yakni pendiri ACT Ahyudin dan Presiden ACT Ibnu Khajar.
Helfi menyebut dua tersangka lainnya berinisial H dan N. Keduanya merupakan anggota pembina ACT.

“Inisial A selalu ketua pembina, IK ini juga pada saat itu sebagai pengurus yayasan. Selanjutnya H sebagai anggota pembina dan N selaku anggota pembina,” ungkapnya.

Meski telah berstatus tersangka, kata Helfi, penyidik belum memutuskan untuk melakukan penahanan. Keputusan tersebut kekinian tengah dipertimbangkan oleh penyidik.

“Penetapan tersangka sudah selesai. Sementara kita akan diskusi internal terkait penangkapan penahanan,” kata dia.

Pendiri ACT Ahyudin. Foto: ist

Sumber Utama :  https://www.kanalkalimantan.com/petinggi-act-tilep-34-m-dari-donasi-boeing-10-m-mengalir-ke-koperasi-syariah-212/

Kasus ‘Aksi Cepat Tilep’ Donasi Umat, Empat Orang Ditetapkan Tersangka

KANALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menetapkan empat orang tersangka dalam kasus penyalahgunaan dana umat oleh petinggi Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Dua di antaranya yang ditetapkan tersangka, yakni pendiri ACT Ahyudin dan Presiden ACT Ibnu Khajar.
Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri Kombes Pol Helfi Assegaf menyebut, dua tersangka lainnya berinisial H dan N. Keduanya merupakan anggota pembina ACT.

“Inisial A selaku ketua pembina, IK ini juga pada saat itu sebagai pengurus yayasan. Selanjutnya H sebagai anggota pembina dan N selaku anggota pembina,” kata Helfi di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (25/7/2022).

Meski telah berstatus tersangka, kata Helfi, penyidik belum memutuskan untuk melakukan penahanan. Keputusan terkait untuk menahan atau tidaknya diklaim masih dipertimbangkan oleh penyidik.

“Penetapan tersangka sudah selesai. Sementara kita akan diskusi internal terkait penangkapan penahanan,” katanya.

Fasilitas Mewah Petinggi ACT

Dugaan adanya penyalahgunaan dana bantuan dari donatur untuk menunjang fasilitasi mewah petinggi ACT ini sebelumnya diungkap oleh majalah Tempo.
Saat Ahyudin menjabat Presiden ACT, disebut dalam majalah Tempo, memperoleh gaji Rp 250 juta setiap bulan. Sementara posisi di bawahnya seperti senior vice president digaji Rp 200 juta per bulan, vice president Rp 80 juta, dan direktur eksekutif Rp 50 juta.

Selain itu, masih berdasar laporan majalah Tempo, Ahyudin saat menjabat sebagai President ACT juga disebut mendapat fasilitas mewah berupa kendaraan Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero Sport, dan Honda CRV.

Majalah Tempo juga menemukan dugaan dana ACT yang digunakan untuk kepentingan pribadi Ahyudin untuk keperluan rumah.

 Isu ini kemudian menjadi topik terkini yang ramai di bahas di lini masa media sosial. Di Twitter, banyak warganet yang memplesetkan akronim ACT dari Aksi Cepat Tanggap menjadi ‘Aksi Cepat Tilep’.

Sebelum menetapkan para tersangka, penyidik Ditipideksus Bareskrim Polri lebih dahulu meningkatkan status perkaranya dari tahap penyelidikan ke penyidikan. Peningkatan status perkara dilakukan setelah penyidik menemukan adanya unsur pidana di balik kasus tersebut.

Adapun pasal yang dipersangkakan meliputi Pasal 372 Juncto Pasal 372 KUHP dan/atau Pasal 45A Ayat (1) Juncto Pasal 28 Ayat (1) Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 70 ayat (1) dan Ayat (2) Juncto Pasal 5 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan dan/atau Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU. 

Mantan Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin usai diperiksa Direkrorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri di Jakarta, Selasa (12/7/2022). Foto: Suara.com/Yaumal

Sumber Utama : https://www.kanalkalimantan.com/kasus-aksi-cepat-tilep-donasi-umat-empat-orang-ditetapkan-tersangka/

Operasi Penangkapan Massal Terhadap HTI Sudah Dimulai

Kalau kamu punya teman atau saudara yang ikut ormas terlarang HTI, hampir dapat dipastikan kalau mereka bersikap sangat ngeyel di berbagai kesempatan dan isu. Contoh, grup alumni atau keluarga, yang fungsinya untuk silaturrahim, akan diisi oleh konten-konten atau doktrin HTI.

Orang-orang HTI ini tak akan peduli ditegur atau diingatkan. Mereka mungkin akan diam saat ada yang mengingatkan, tapi minggu depan dia akan kembali membagikan konten HTI lagi. Setelah diingatkan, kembali dia akan diam tak merespon. Tapi minggu depannya lagi, begitu lagi. Begitu seterusnya.

Sebelum mendirikan Seword, saya pernah bertemu dengan banyak kelompok orang. Termasuk HTI dan PKS. Keduanya sedikit berbeda, tapi punya banyak kesamaan dalam hal cara berdakwah dan cara mereka menilai orang-orang di luar lingkarannya.

Kalau kalian heran dan bertanya-tanya kenapa mereka ini ngeyelan, tak tau malu, tak paham sopan santun dan tak mau mengerti kondisi sekitarnya? Jawabnya karena mereka meyakini bahwa yang mereka lakukan adalah dakwah. Dan mereka juga sangat-sangat meyakini bahwa dakwah yang mereka lakukan adalah pasti benar. Tidak ada kebenaran yang lain di dunia ini selain kebenaran yang diyakini oleh HTI.

Jadi saat kita tegur, baik karena tak mau berdebat ataupun tak sependapat dengan konten atau isi yang disampaikan, orang-orang HTI ini tidak akan pernah malu atau sungkan. Justru dalam benak mereka, merasa kasihan kepada kita atau siapapun yang menolak konten dakwah mereka. Menganggap kita ini tersesat dan harus diluruskan. Oleh karena itulah, semakin ditegur, akan semakin giat dan gencar mereka menyebarkan doktrin khilafahnya.

Orang-orang HTI ini tidak peduli dengan pertemanan, persaudaraan atau hubungan kekeluargaan. Karena mereka meyakini bahwa di surga kelak hanya ada mereka dan sesama pejuang khilafah. Lainnya akan masuk neraka.

Maka jangan heran kalau cara mereka sering terlihat tidak sopan, bahkan terhadap guru dan orang tuanya. Karena di mata mereka, selama guru dan orang tua ini tidak mau menerima keyakinan khilafah, maka jelas sepintar apapun, seberjasa apapun, dan setua apapun, mereka tetaplah penghuni neraka.

Pertanyaannya, lalu bagaimana cara mengingatkan pengikut HTI khilafah ini?

Sebenarnya pemerintah sudah melakukan langkah kongkrit dengan membubarkan HTI. Tujuannya agar tidak ada lagi perekrutan anggota baru dan aktifitas-aktifitas doktrin khilafah.

Tapi, karena seperti yang saya gambarkan tadi, bahwa orang HTI ini ngeyelan dan merasa benar sendiri, lantas mereka mencari celah hukum dengan mengklaim bahwa HTI bukan ormas terlarang. Hanya dibubarkan secara administratif, bukan ormas terlarang. Bahkan ada kuasa hukum HTI yang mau mensomasi semua orang yang berani menyebut HTI ormas terlarang. Karena jelas tidak pernah ada keputusan hukum yang berbunyi seperti itu.

Pernyataan kuasa hukum HTI ini memunculkan semangat baru bagi anggota HTI. Mereka seolah masih boleh beraktifitas, karana bukan ormas terlarang. Hanya terkendala soal administrasi yang nantinya bisa diperbaiki dan legal lagi. Setidaknya itu yang mereka yakini sampai hari ini.

Bagi pemerintah, nyaris tidak mungkin untuk mengeluarkan keputusan hukum bahwa HTI ormas terlarang selayaknya PKI. Karena dampaknya pasti kerusuhan. Keputusan semacam itu akan menciptakan kasus-kasus penangkapan dan main hakim sendiri. Apalagi kalau ada campur tangan operasi militer yang bergerak senyap menyamar tanpa seragam. Sudah kebayang bagaimana provokasi yang akan dilancarkan oleh HTI dan pihak asing yang selama ini menunggu Indonesia rusuh. Kerusuhan hasil Pilpres saja sampai membuat internet kita mati, saking tak mampunya menteri komunikasikita mengendalikan penyebaran hoax dan provokasi.

Tapi kejadian di Pasuruan beberapa waktu lalu, Banser mendatangi pengikut HTI yang menghina Habib Luthfi, mestinya sedikit membuka mata kita. Bahwa mungkin memang beginilah caranya agar pengikut HTI itu bungkam. Mereka tidak mempan ditegur, mereka harus dihukum.

Kasus penghinaan tersebut harus diusut tuntas sesuai hukum yang ada. Harus sampai masuk penjara. Untuk memberi pelajaran kepada pengikut HTI yang lain, agar tidak sembarangan memprovokasi. Selain itu juga untuk menghentikan sumber penyebaran provokasinya.

Begitu juga dengan Ismail Yusanto, yang sampai hari ini masih terus gencara membuat seminar dan membawa-bawa nama HTI. Padahal HTI sendiri sudah dibubarkan.

Ismail Yusanto sudah dilaporkan ke kepolisian dan besae harapan kita agar segera diproses dan dipenjara. Setidaknya dalam beberapa tahun ke depan, telinga dan mata kita tak tercemar oleh provokasi dan penyebaran doktrin dari Ismail Yusanto ini.

Penangkapan terhadap pentolan-pentolan HTI tidak bisa serampangan seperti menangkap pengikut PKI. Kita harus menemukan kasus hukum yang melatar belakanginya. Sehingga penangkapan bisa berlangsung tanpa penolakan atau protes dari siapapun.

Saya pikir ke depan kita harus pro aktif terhadap pengiku HTI. Mereka tak butuh masukan, tak mempan dengan teguran. Maka kalau mereka melanggar hukum, harus kita proses dan penjarakan. Harapannya, setelah dipenjara mereka sadar bahwa ini di Indonesia, yang berlaku adalah Demokrasi dan Pancasila.

Sementara untuk ustad-ustad HTI, akses pendapatannya harus dihentikan. Jangan sampai ada perusahaan BUMN yang mengundang Felix misalnya. Ya ngapain ngasih makan sama pengasong khilafah? Tapi yang ini memang agak ruwet karena di BUMN kita sendiri sudah cukup banyak pengikut khilafah bercokol di posisi strategis. Yang selama ini terus menerus memberi makan kepada organisasi terlarang HTI.

Namun intinya harus sama-sama jalan. Penangkapan terus dilakukan, dan pemutusan akses ekonomi juga terus diupayakan.

Ini semua adalah ikhtiar kita bersama. Perlu langkah dan dukungan banyak pihak. Sehingga misal nantinya ada kasus serupa seperti Banser Pasuruan, kita jangan sampai terpengaruh dan terprovokasi dengan narasi pembela HTI. Yang menganggap Banser tidak sopan terhadap orang tua dan seterusnya. Karena setua apapun orangnya, kalau sudah menghina ulama dan pengikut HTI pula, tak ada alasan bagi kita untuk beramah tamah.

Operasi Penangkapan Massal Terhadap HTI Sudah Dimulai

Sumber Utama : https://seword.com/politik/operasi-penangkapan-massal-terhadap-hti-sudah-PXTeX0zWSY

Orasi Surya Paloh Bertentangan Dengan Kondisi Dirinya Sendiri

Berbuat baik harus kita lakukan agar dunia ini atau lingkungan sekitar menjadi aman dan tentram. Tetapi tidak mudah untuk melaksanakannya. Kebanyakan dari kita hanya bisa menyuruh, menyarankan orang lain untuk melakukan kebaikan, padahal diri kita sendiri masih banyak kekurangan. Bahkan melakukan apa yang kita sendiri larang kepada orang lain.

Beberapa waktu lalu, Surya Paloh menyampaikan orasi ilmiah saat penganugerahan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Brawijaya. Dalam orasinya, Paloh memandang lebih baik pemilihan umum (pemilu) tak perlu digelar apabila berujung pada perpecahan bangsa.

Paloh mulanya berbicara soal praktik politik identitas yang baik dan yang buruk. Paloh mendukung praktik politik identitas yang baik dengan memunculkan kekhasan identitas dari suatu kelompok politik.

Orasi paloh tentu saja hal yang baik. Persatuan bangsa harus dipelihara jangan sampai mengalami perpecahan. Bangsa ini bangsa yang besar dengan masyarakat yang beraneka ragam. Potensi perpecahan pun cukup besar. Oleh karena elit negeri harus rajin menyuaran persatuan agar mengingatkan kita semua untuk selalu rukun, aman dan damai.

Tapi Paloh sepertinya lupa, bahwa dirinya sendiri sekarang ini diisukan tidak bersatu, mengalami kerenggangan hubungan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Dalam Rakernas PDI Perjuangan pertengahan Juni kemarin, Megawati sempat menyentil partai sombong. Hal ini diduga dialamatkan kepada Partai Nasdem dalam hal ini pimpinanya Surya Paloh.

Momen dingin antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh dalam pelantikan anggota DPR/MPR tertangkap kamera tahun 2019 lalu. Usai pelantikan, kedua pucuk pimpinan partai itu tampak emoh saling bersalaman. Mereka berpapasan tapi tidak bersalaman, dilewat begitu saja.

Surya Paloh hendaknya memperbaiki hubungan dengan semua orang, elit partai lain terutama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati. Sehingga kabar keretakan diantara keduanya tidak sampai mengganggu keharmonisan antara partai politik. Jangan sampai menyerukan persatuan, mencegah perpecahan ternyata dirinya sendiri mempunyai hubungan kurang baik dengan orang lain.

Saya ingat kisah seorang ulama zumhur. Beliau dikenal sebagai kiai atau ulama yang soleh dan mempunyai karomah. Banyak masyarakat yang datang meminta tolong, minta nasihat atau saran atas kesulitan yang dihadapinya.

Suatu hari datang warga yang meminta tolong. Anaknya si Bapak yang datang terlalu menyukai sesuatu yang manis. Sehingga dia makan yang manis berlebihan. Takut kenapa-kenapa si Bapak datang ke ulama tersebut agar didoakan atau memberi nasihat kepada anaknya.

Di luar dugaan Pak Kiai malah menyuruh pulang dan datang lagi 2 minggu kemudian. Walaupun bingung kedua orang tersebut pulang. Sesuai permintaan kiai mereka datang setelah 2 minggu.

Pak Kiai hanya memegang pundak dan menyuruh untuk berhenti makan yang manis. Uniknya si anak mengangguk 3 kali. Semenjak hari itu si anak tidak makan makanan yang manis berlebihan.

Si Bapak pun heran. Saking penasarannya si Bapak datang ke kiai tersebut. Sang kiai menerangkan bahwa nasihatnya manjur karena sebelumnya selama 2 minggu kiai juga berhenti makan makanan manis terlebih dahulu. Jadi sebelum menyuruh orang lain melakukan sesuatu, lakukan dulu oleh diri sendiri.

Orasi Surya Paloh Bertentangan Dengan Kondisi Dirinya Sendiri

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/orasi-surya-paloh-bertentangan-dengan-kondisi-fX0m9fCTTV

Berharap JIS Tidak Bernasib Seperti JIRTA

Antusiasme penonton menjadi alasan robohnya pagar tribun di Jakarta International Stadium (JIS). Paling tidak itulah pernyataan gubernur, wakil gubernur dan direktur utama PT. Jakarta Propetindo (Jakpro). Ketiganya sepakat bahwa robohnya pagar tribun JIS sebuah hal yang biasa saja dan justru bergembira karena penonton antusias.

Rasanya ingin mengelus dada mendengar pernyataan itu. Antusiasme penonton bola memang luar biasa tetapi pagar tribun roboh itu tidak biasa. Saat ada pertandingan sepakbola, biasa sekali ada penonton yang naik pagar, mendorong pagar bahkan melompati pagar karena saking antusiasnya. Meski begitu, jarang sekali ada pagar tribun penonton yang roboh karena memang dibangun dengan kuat demi keamanan para penonton.

Nah, kalau pagar tribun penonton JIS roboh dengan mudah, berarti faktor kekuatan pagar ini tidak pernah dipikirkan dalam proses pembangunan. Masak baru digunakan sekali terus roboh karena penonton yang antusias sih? Seharusnya khan tahu kalau penonton bola itu energinya luar biasa maka kekuatan pagar untuk keamanan juga harus diperhitungkan. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas keamanan penonton di JIS belum maksimal. Hal itu diakui juga oleh Ketua The Jakmania yang meminta agar faktor pendukung keamanan dievaluasi di JIS.

“Artinya banyak hal yang harus disiapkan, kalau di tempat lain, katakanlah di GBK sudah ada ‘stagger’ buat ‘capo’-nya nyanyi segala macem. Kalau di sini (JIS) belum ada,” kata Dicky Sumarno, Ketua Umum The Jakmania seperti dikutip dari kompas.com.

Pernyataan itu menunjukkan bahwa fasilitas pendukung keamanan penonton di JIS masih kurang. Kalau memang stadion ini untuk The Jakmania, sesuai isi pidato sang gubernur, maka evaluasi menyeluruh harus dilakukan. Keamanan dan kenyamanan penonton harus menjadi salah satu prioritas utama.

Untunglah di balik sikap yang seolah menyepelekan, ada janji evaluasi juga dari Pemprov DKI. Mereka akan melakukan pengecekan ulang soal kekuatan bangunan yang baru berusia seumur jagung ini. Semoga janji ini benar-benar dilakukan. Jangan sampai JIS bernasib seperti bangunan bertaraf internasional lainnya yang bernama Jakarta International Roller Track Arena (JIRTA).

JIRTA diresmikan pada bulan Oktober 2021. Fungsinya tentu saja sebagai penunjang olahraga sepatu roda. Saat peresmian, Anies Baswedan menyebut JIRTA sebagai arena sepatu roda bertaraf internasional pertama di Jakarta. JIRTA sudah sering digunakan oleh atlet profesional untuk berlatih. JIRTA juga mulai digunakan untuk menampung minat masyarakat yang ingin berolahraga sepatu roda.

Pada bulan Februari 2022, JIRTA dilaporkan butuh perbaikan karena ada kebocoran atap. Permintaan perbaikan ditanggapi dengan menambal bagian atap JIRTA pada bulan Maret 2022. Selesai penambalan, JIRTA masih tetap bocor sehingga mengganggu latihan atlet sepatu roda Jakarta. Hingga tanggal 22 Juli 2022, masalah kebocoran pada JIRTA belum teratasi.

JIRTA itu belum ada setahun diresmikan lho tetapi sudah mengalami kerusakan yang membahayakan penggunanya. Proses perbaikannya pun seolah tidak serius karena masalahnya tidak segera teratasi. Takutnya JIS juga jadi seperti itu. Karena itulah, janji evaluasi harus sungguh-sungguh dilakukan dengan serius. Kalau tidak ya JIS akan bernasib seperti JIRTA. Janji diperbaiki tetapi tidak pernah tuntas masalahnya.

Evaluasi yang dimaksud bukan mengevaluasi antusiasme penonton lho ya. Yang harus dievaluasi adalah bangunannya. Harus ada audit ulang soal pembangunan JIS. Saya mendorong teman-teman The Jakmania untuk tidak menggunakan JIS dulu jika fasilitas keamanannya belum lengkap. Berbahaya sekali kalau tanpa evaluasi lengkap lalu digunakan untuk pertandingan liga 1 yang terkenal panas. Bisa membahayakan nyawa suporter tuan rumah maupun suporter tim tamu yang berlaga.

Robohnya pagar tribun JIS bisa menjadi contoh bahwa membangun stadion tidak hanya sekedar megah sehingga bisa disombongkan sebagai mahakarya. Faktor keamanan penonton juga harus diperhatikan dan seharusnya menjadi salah satu prioritas utama. Semoga saja janji evaluasi JIS sungguh dilakukan dan tidak sekedar harapan palsu seperti yang dialami JIRTA.

Berharap JIS Tidak Bernasib Seperti JIRTA

Sumber Utama : https://seword.com/sport/berharap-jis-tidak-bernasib-seperti-jirta-IdvnztqPo9

Pembatas Tribun JIS yang Roboh, Analogi Gigi Tumbuh, dan Jin di Film Aladin

Mengikuti cara berpikir seorang Anies Baswedan ini sering kali membuat kita tidak habis pikir. Ketika kita mengamati atau mencermati sudut pandangannya terhadap suatu permasalahan, kata-katanya selalu terkesan mengentengkan masalah, juga sering tidak nyambung, susah dipahami maksudnya, dan tentu saja ... tidak solutif!

ini juga yang terlihat ketika Anis merespons robohnya tembok pembatas tribun dari stadion JIS yang menjadi kebanggaan dia dan seluruh pendukungnya itu. Ternyata pagar pembatasnya cuma bisa dibilang seumur jagung, Bung!

Lucunya lagi, dalam keterangan resminya menanggapi soal tobohnya tembok pembatas tribun itu, Anies justru menyebutnya itu proses pertumbuhan seperti analogi sebuah gigi yang akan bertumbuh dengan sendirinya meskipun itu sakit.

Kalau analoginya ini growing pain, growing pain itu gigi tumbuh. Kalau gigi tumbuh itu dokter tidak akan bilang itu penyakit tapi proses alami sebuah pertumbuhan. Sama seperti ini bagian dari proses alami, kita tumbuh bersama, digunakan lalu ada feedback, ada perbaikan lalu insya Allah nanti akan bisa terpenuhi yang menjadi kebutuhan," ucap Anies seperti tanpa beban dan tak ada rasa bersalah. #UntumuKuwi

Lagi-lagi diselipkannya kata-kata surgawi, agar pendukungnya bisa auto terdiam dan langsung percaya saja dengan kata-kata dan janji manisnya.


Membaca beberapa lansiran berita online, kita juga akan menemukan jawaban standar bahwa akan meminta pihak pengelola (PT Jakarta Propertindo) untuk memastikan kasus serupa di Stadion JIS dipastikan tidak kembali terjadi.

Perhatikan lagi jawaban standar itu. Tak ada permintaan untuk audit keuangan, cek stadion secara menyeluruh, apalagi minta tanggung jawab penuh dari kontraktornya. Apa nunggu stadion rubuh dulu baru sadar nih orang? Semoga tidak!


Membaca berita robohnya tembok pembatas tribun dan reaksi Anies yang cuma menata kata, membuat saya teringat jin di film Aladin yang terkenal itu. Biasa kalau ada masalah trus jin menerima permintaan dari Aladin, langsung direspons dengan kata-kata sambil sedikit menggoyangkan badan atau menggerak-gerakkan tangannya, lalu ... wuusss ... terjadilah keajaiban dan permintaan itu terkabulkan!

Cuma, orang ini berbeda. Dia memang punya daya magis soal kata-kata, karena buktinya sejak kampanye 2017 silam sampai hari ini masih ada yang percaya. Namun, hanya sebatas itu tampaknya. Kemampuan yang tidak banyak menolong dalam kapasitasnya sebagai gubernur suatu provinsi sekelas Jakarta.

Provinsi yang tidak bisa dibuat bahagia warganya dan maju daerahnya hanya dengan kemampuan merangkai kata-kata, meski sekali lagi anehnya masih ada percaya juga, bahkan sampai ada ketua partai politik yang mau mempertimbangkan sebagai salah satu kandidat pada 2024 nanti. Bagaimana menurut Anda?

Pembatas Tribun JIS yang Roboh, Analogi Gigi Tumbuh, dan Jin di Film Aladin

Sumber Utama : https://seword.com/politik/pembatas-tribun-jis-yang-roboh-analogi-gigi-3CRNEvAgxK

Ketakutan Pakar Yang Kurang Tepat.

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 (Permenkominfo 5/2020) yang mewajibkan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat mendaftarkan diri menimbulkan polemik.

Ada beberapa pasal yang terkandung dalam Permenkominfo 5/2020 yang dinilai mengandung sejumlah pasal karet. Misalnya, kendali untuk melakukan pemutusan akses berlebihan terhadap konten yang “melanggar aturan, meresahkan masyarakat, dan mengganggu ketertiban umum” yang tertuang pada Pasal 14 ayat 3.

Kominfo juga dikhawatirkan dapat meminta data pribadi pengguna untuk keperluan proses hukum, seperti yang tertuang pada Pasal 36 ayat 1.

Padahal, hal ini bertentangan dengan kebijakan privasi dan panduan komunitas sebagian besar platform digital, seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lain-lain.

Di negara demokrasi, hal yang seperti itu memang terbiasa terjadi. Ketika pemerintah membuat peraturan, beberapa orang akan menyoroti kemungkinan terjelek yang bisa terjadi. Tapi kalau aturannya nggak ada dan terjadi sesuatu yang membuat masyarakat gaduh maka pemerintah juga yang disalahkan karena tidak adanya aturan.

Kadang beberapa pakar berpikir untuk bisa bebas, sebebas- bebasnya tanpa ada resiko terkena masalah hukum padahal tidak pernah ada kebebasan yang seperti itu dimanapun.

Seharusnya semua pihak tahu bahwa kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung jawab dan tidak melanggar aturan ataupun koridor hukum yang berlaku.

Sebagai Menkominfo, Johnny Plate jelas harus tahu apa yang terjadi pada dunia Kominfo di Indonesia, termasuk juga yang dilakukan oleh penyelenggara sistem elektronik (PSE) ranah privat.

Pendaftaran PSE sesuai dengan permenkominfo 5/2020 adalah hal yang wajar dan menunjukkan kehadiran serta tanggung jawab Kominfo agar ekosistem digital Indonesia dapat berkembang secara sehat.

Setiap PSE yang beroperasi di Indonesia tentunya harus mengikuti aturan pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Kominfo.

Tentunya Kominfo wajib tahu konten konten yang beredar di Indonesia, serta mengambil tindakan apabila ternyata ada konten yang meresahkan masyarakat. Kalau kemudian karena alasan kebebasan berpendapat, Kominfo yang mewakili negara tidak dapat bertindak, bukankah justru itu adalah kesalahan negara?

Kalau ada PSE ranah privat yang beroperasi di Indonesia dan diminta mendaftar, sekali lagi mendaftar untuk keperluan administrasi, mengapa harus dipersoalkan? Apalagi secara rekam Jejak Pemerintah Presiden Jokowi tidaklah seperti Pemerintah Orde Baru yang sangat otoriter.

Kenyataannya para PSE kelas dunia yang beroperasi di Indonesia rata rata sudah mendaftar ke Kominfo, sesuai dengan aturan yang ada.

Jadi ketakutan yang disuarakan oleh beberapa pakar tersebut menurut saya kurang beralasan.

Johnny Plate pun mengatakan, jika dianggap melanggar kebebasan berekspresi, dipersilahkan untuk menggugat

Sebagai pakar ysng tentunya mempunyai kemampuan diatas rata-rata rakyat Indonesia, sudah seharusnya berpikir waras artinya tidak hanya mengkritisi kebijakan pemerintah dengan mencari kelemahan ataupun potensi penyimpangannya tetapi sudah seharusnya juga memikirkan eksistensi negara terutama untuk menjaga kondisi masyarakat Indonesia dari potensi potensi yang akan membuat masyarakat gaduh.

Kecuali kalau pakar yang berpendapat seperti itu adalah pakar yang terafiliasi dengan rombongan anti pemerintah sehingga tujuannya memang hanya untuk menurunkan wibawa pemerintah di mata rakyat.

Jadi menurut saya, sekali lagi apa yang dikuatirkan oleh para pakar tersebut terkesan mengada-ada.

Secara pribadi saya justru mendorong dan mendukung Johnny Plate beserta tim Kominfo untuk menegakkan aturan mainnya, sehingga siapapun termasuk PSE kelas dunia harus mematuhi aturan yang berlaku di Indonesia.

Maju terus Pak Johnny Plate dan tim Kominfo .

Bagaimana menurut teman-teman?

Ketakutan Pakar Yang Kurang Tepat.

Sumber Utama : https://seword.com/umum/ketakutan-pakar-yang-kurang-tepat-TaUVNMLkls

Citayam Fashion Week, Kreatifitas Anak Pinggiran

Citayam Fashion Week, ajang para pemuda Citayam dan sekitarnya mengekspresikan diri, kini menjadi magnet kuat sebagai kail pemancing cuan serta popularitas.

Seakan tak puas dengan pencapaian mereka saat ini, beberapa pesohor mulai berebut nama Citayam Fashion Week sebagai merk dagang. Terlihat sepintas, upaya ini seperti memanfaatkan momentum yang jarang dijumpai, maka mumpung belum redup sinarnya, mereka cari celah mendapatkan hak eksklusif itu.

Belum jelas, apakah mereka juga melibatkan komunitas pemuda Citayam dalam mengelola ajang yang sama? Tentu saja publik berharap gagasan awal mereka menggelar kegiatan ini tidak luruh akibat namanya didaftarkan oleh pihak lain.

Article

Fenomena CFW yang ramai di media-media sosial, cukup menarik untuk dibahas, karena dari sana muncul sosok-sosok anak muda yang mulai dikenal publik. Bukan hanya numpang lewat, aktifitas mereka yang sepintas terkesan seadanya, telah menjelma menjadi daya tarik tersendiri.

Setidaknya fenomena ini boleh jadi akan menginspirasi komunitas sejenis, atau mungkin dalam konteks yang lebih luas. Cukup menarik juga ketika para pesohor semisal sang Gubernur sendiri turut memajangkan diri bersama anak-anak muda ini. Yang menjadi pertanyaan, adakah muatan politik di balik munculnya para pejabat publik?

Jika pertanyaan itu memunculkan jawaban “ya”, maka momentumnya boleh jadi akan dijadikan magnet politik. Lebih jauh lagi, mungkin politisasi Citayam Fashion Week akan terjadi kelak. Beruntung jika penggiringan itu akan menghadirkan keuntungan bagi para penggagas, dan itulah yang seharusnya mereka rasakan.

Mengingat susah-susah gampang mengangkat isu sebuah event menjadi trending, popularitas event CFW nampaknya perlu terus dipertahankan, terlepas nanti menjadi komoditas di luar kepentingannya, yang penting ada keuntungan yang mereka nikmati.

Barangkali event CFW ini akan menjadi alternatif tujuan wisata dalam skala kecil pada awalnya, meskipun kita belum mengetahui bagaimana Kemenekraf merespon fenomena ini. Tentu saja publik berharaf Kementerian turun tangan mengatasi beberapa isu kurang sedap. Isu dimaksud sudah mulai berhembus di tataran praktis, dan Pemprov DKI sudah mulai bereaksi.

Memang cukup mengherankan manakala beberapa tokoh mulai memanfaatkan ajang ini sebagai alat menaikkan popularitas, pemerintah justru belum tertarik menatanya. Sebagaimana mulai muncul dampak negatifnya, semisal isu ketertiban dan kebersihan, yang justru mengundang kalangan selebritis serta pemerhati sosial.

Mungkin karena skala kegiatannya masih terbatas, sehingga hanya setingkat Pemprov DKI yang mulai tertarik menangani, namun karena mengambil lokasi di ibukota, selayaknya pemerintah pusat pun turut memikirkan.

Article

Potensi keekonomian ajang CFW mungkin belum sekaliber ajang lain yang sejenis, namun menilik animo anak muda yang semakin tumpah ruah, rasanya tak berlebihan jika ajang serupa ini dibenahi dengan difasilitasi pemerintah. Bagaimanapun, setiap objek besar tidak sekali muncul dengan predikat “wah” melainkan berawal dari skala kecil. Jika sejak awal mendapat fasilitas memadai, tak bakal mengherankan waktunya akan tiba, ketika popularitasnya meningkat secara berangsur-angsur.

Kelak mungkin kita akan mengenang ajang ini sebagai inspirasi menjanjikan, dan dari sana akan lahir nama-nama yang menjulang, siapa tahu. Maka kita yang ada di posisi fasilitator, jangan sampai kelak tak memiliki rekam jejak tentang peran itu. Artinya, mereka para anak muda itu perlu mendapatkan sarana dan prasarana yang diperlukan sejauh menjadi hak yang mendasar.

Hal yang menyedihkan juga dapat kita cermati dari ajang CFW ini, yang dimaksud adalah klaim seorang influencer yang mendaftarkan CFW sebagai kekayaan intelektual bagi dirinya. Bayangkan, penggagasnya siapa dan yang mengklaimnya siapa, sehingga berpotensi mengaburkan pemeran orisinil dari ajang ini.

Jika pendaftaran HAKI ini berhasil, mau tidak mau kita menganggapnya sebagai perampasan kekayaan publik oleh seseorang semata-mata atas dasar ekonomi, yang akan mencoreng kemurnian gagasan dari sekelompok anak muda.

Guna memagari kegiatan ini dari hal-hal tak elok, sebaiknya pemerintah berperan aktif dan jangan sampai terlanjur kecolongan. Menggelikan memang, perilaku ini seperti menihilkan norma dan etika berkreasi, yang seharusnya dihindari oleh semua kalangan.

Berangkat dari inisiasi ajang CFW ini oleh anak-anak muda, barangkali perlu diduplikasi di tempat lain sepanjang memungkinkan. Semoga inspirasinya terus bergulir, dan kreasi anak-anak muda kita tak lekang oleh waktu.

Citayam Fashion Week, Kreatifitas Anak Pinggiran

Sumber Utama : https://seword.com/umum/citayam-fashion-week-kreatfitas-anak-pinggiran-FBjPlQwkYW

Sapi 024, Peresmian JIS Tanggal 24. Ingin Nyapres atau Mau Main Togel????

Pada Idul Adha 1443 H di JIS Minggu (10/7), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkurban seekor sapi yang bernomor 024. Berbagai spekulasipun muncul. Sementara Anies sendiri tidak memberi penjelasan lebih lanjut akan hal tersebut.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai bahwa angka 024 pada tubuh sapi kurban Anies sebagai sebuah doa.

"Sangka baiknya doa agar pada 2024 semua berjalan dengan baik dan lancar. Insyaallah itu doa agar semua lancar dan berkah," kata Mardani saat dihubungi, Senin (11/7/2022). Sumber.

Jawaban mengambang ala Mardani Ali Sera tersebut tentu saja tidak bisa serta merta menghentikan spekulasi. Angka 024 yang dianggap sebagai kode dari keinginan Anies ataupun para pendukungnya untuk nyapres pada 2024, belum secara terang terbantahkan. Sementara sudah jamak diketahui bila PKS sangat akrab dan sering menjadi pendukung garis keras Anies Baswedan.

Kemudian yang terbaru adalah terkait Grand Launching Jakarta International Stadium (JIS) yang dilaksanakan Minggu malam lalu.

“Akhirnya hari yang ditunggu itu, yang dinanti bertahun-tahun malam ini mencapai ujungnya. Alhamdulillah malam ini kita sama-sama hadir menuntaskan fase perjuangan. Di tempat ini telah lama dicanangkan, dijanjikan, dan hari ini janji itu dibayar tunai,” ujar Anies pada Minggu (24/7/2022) Sumber.

Yah…, tuh kan, ada angka 24-nya lagi.

Cocoklogi numerologi.

Boleh saja bila kemudian semua dijelaskan sebagai sebuah kebetulan. Dan juga tidak apa-apa bila memang hal tersebut benar-benar sebuah kebetulan.

Tapi ketika seorang petinggi partai politik yang selama ini sudah diketahui sangat akrab dengan Anies menyatakan keberpihakannya pada apa yang disebut kebetulan tadi, ya jangan disalahkan bila kemudian ada anggapan bahwa telah terjadi kesengajaan. Bahwa telah ada skenario untuk memggiring dan memperlihatkan berbagai kebetulan itu sebagai sebuah isyarat alam atau bahkan sebagai sebuah doa.

Tapi, cara mainnya kok ya model begitu. Kok pilih cara yang kekanak-kanakan dan jauh dari kata cerdas dan ilmiah. Ingin orang yang didukungnya jadi presiden kok memilih cara yang sedemikian recehnya begitu.

Yah, begitulah kalau lebih sibuk dan senang pada hasil pencitraan dan ketika bekerja hanya seperti bersolek. Hanya mengganti-ganti sesuatu yang tidak perlu-perlu amat. Hanya berbangga dengan piagam dan predikat. Sementara rakyatnya masih harus kebanjiran, kebisingan, dan kepanasan karena kemacetan.

Akhirnya, menyerahkan sebagian nasibnya pada angka-angka.

Sapi 024, Peresmian JIS Tanggal 24.  Ingin Nyapres atau Mau Main Togel????

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/s-7gqDxqH9P5

Belajar dari Rizieq, Ada Baiknya Polisi Cekal Roy Suryo Agar Tidak Kabur ke Luar Negeri

Meskipun sudah resmi menyandang status sebagai tersangka penistaan agama Buddha ternyata Roy Suryo belum juga ditahan.

Kenapa mantan Menpora era SBY itu tidak ditahan? Polisi beralasan karena kesehatannya yang kurang memadai.

Hal ini berbeda dengan eks kader Partai Demokrat yang lain Ferdinand Hutahaean dulu. Yang jadi tersangka kemudian langsung ditahan. Padahal kala itu Lae Ferdi sempat menolak juga lho untuk ditahan dengan alasan kesehatan. Tapi nasibnya tidak sebaik Roy Suryo.

Sedangkan si Roy ini sudah sering banget bikin ulah. Mulai dari nyolong aset milik Kemenpora hingga melaporkan Menteri Agama Gus Yaqut terkait kasus penistaan agama ke Polda Metro Jaya. Padahal tempat kejadian perkaranya (locus delicti) di Riau.

Hingga yang teranyar ia terbukti melakukan penistaan agama.

Kalau melihat dari cuitannya yang bermasalah itu, si Roy ini sebenarnya tidak hanya menistakan agama Buddha saja tapi juga menghina Presiden Jokowi. Karena di meme stupa Candi Borobudur yang dia unggah tersebut wajahnya diedit mirip banget dengan wajah orang nomor satu di Indonesia itu.

Hanya saja, kenapa para Jokower enggan melaporkannya ke pihak berwajib? Karena gak ada gunanya juga. Roy akan tetap menghirup udara bebas kok.

Terbukti nyolong aset milik negara saja dia gak dicyduk apalagi cuma menghina presiden.

Dan terbukti, ia menjadi tersangka bukan karena telah menghina kepala negara melainkan karena kasus lain yakni menistakan salah satu agama yang diakui di negeri ini.

Jadi kalau ada orang yang coba mengait-ngaitkan kasus ini dengan Presiden Jokowi, ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, ia tidak paham masalah. Kedua, orang tersebut ingin menggiring opini seolah-olah Presiden Jokowi-lah yang memenjarakan Roy Suryo.

Padahal penistaan agama tidak ada hubungannya sama sekali dengan presiden. Atau ini ibarat Novel Bamukmin yang pernah bekerja di restoran cepat saji asal Amerika -Fitsa Hats dan Elon Musk yang batal beli Twitter. Jelas gak ada hubungannya.

Nah, berdasarkan penyampaian polisi, Roy akan diperiksa lagi pada 28 Juli 2022 mendatang.

Artinya apa? Ada rentang waktu yang cukup untuk dirinya melakukan banyak hal. Salah satuny bisa saja kepikiran untuk kabur ke Arab Saudi seperti yang dilakukan oleh Rizieq dulu.

Tentu masih segar di ingatan kita bagaimana Rizieq lari dari tanggung jawab kala itu.

Ia awalnya tersandung kasus chat asusila bersama Firza Husein.

Diketahui si Firza ini menyandang status sebagai janda cantik setelah ditinggalkan pergi oleh suaminya yang bernama Yusuf Alkadrie.

Ia juga dikenal sebagai pengaggum Soeharto. Hingga mendirikan yayasan bernama Solidaritas Sahabat Cendana (SSC). Hanya saja yayasan ini sempat disomasi oleh Tommy Soeharto lantaran dianggap merugikan dirinya.

Dan yang paling mengejutkan adalah Firza pernah ditangkap polisi menjelang aksi 212 dulu, bersama beberapa orang. Ia disebut hendak menompleng aksi yang dipimpin oleh Rizieq tersebut.

Konon katanya sih, si Firza ini pernah beberapa kali ikut pengajian di rumah Rizieq sebelum akhirnya chat asusilanya bersama mantan Big Imam FPI itu tersebar luas di dunia maya.

Nah, setelah itu ia mulai menjaga jarak dengan kelompok Kadrun.

-o0o-

Kembali ke Rizieq tadi, bagaimana ceritanya ia bisa kabur?

Ya setelah kasus chat asusilanya tersebut viral di mana-mana. Hingga masuk ke ranah penyidikan.

Untuk menutupi kalau dirinya sebenarnya pengen lari dari tanggung jawab, Rizieq pun mengatakan hendak umroh. Tapi makin lama orang semakin curiga karena umrohnya itu lama banget yakni bertahun-tahun.

Padahal umroh itu biasanya berlangsung selama 9 sampai 14 hari. Gak sampai sebulan.

Kalau sampai 2 tahun lebih, itu mah bukan umroh lagi namanya, tapi Bang Toyib yang beberapa kali puasa beberapa kali lebaran tidak pulang-pulang.

Bayangkan saja Rizieq sampai overstay atau masa berlaku visanya habis saking lamanya dia umroh tersebut.

Hal ini juga yang membuat orang berkesimpulan bahwa dia sebenarnya kabur lantaran takut diperiksa polisi alias takut menghadapi masalah hukum yang menjeratnya.

Coba kalau dulu dilakukan pencekalan, tentu Bibib gak akan bisa melarikan diri berkedok umroh.

Dari sini dapat kita petik pelajaran bahwa karakter asli seseorang itu tidak hanya terlihat ketika dia diberi kekuasaan saja seperti yang pernah dikatakan oleh Abraham Lincoln tapi ketika berhadapan dengan hukum orang juga akan menunjukkan tabiat aslinya.

Seperti si Rizieq ini yang kalau ceramah berapi-api, doyan menghujat orang dan merasa pemegang kunci surga. Tapi ketika tersandung kasus, ternyata pengecut juga.

Apalagi Roy, yang sebelum berurusan dengan hukum saja sudah menunjukkan tabiat yang buruk.

Jadi sebelum segala sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, ada baiknya polisi mencekal si Roy Suryo ini agar tidak sampai kabur ke luar negeri.

Belajar dari Rizieq, Ada Baiknya Polisi Cekal Roy Suryo Agar Tidak Kabur ke Luar Negeri

Sumber Utama : https://seword.com/umum/belajar-dari-rizieq-ada-baiknya-polisi-cekal-roy-zt3AfoqUtI

Ngeri Kali Bah! Act Selewengkan Dana Korban Kecelakaan Lion Air Rp 10 M Untuk Koperasi 212

Setelah digarap polisi, yayasan pengumpul donasi -Aksi Cepat Tanggap (ACT) semakin terbongkar bobroknya.

Kali ini polisi menemukan bukti baru bahwa dana bantuan yang seharusnya disalurkan untuk keluarga korban kecelakaan Lion Air pada 2018 silam malah diselewengkan oleh pengurus ACT.

Tidak tanggung-tanggung Rp 34 miliar yang disalahgunakan ferguso.

Ngeri kali bah.

Lantas, digunakan untuk apa saja uang sebanyak itu?

Untuk beli truk. Untuk membangun Pesantren Peradaban di Tasikmalaya.

Memang kesannya bagus membangun pesantren alias membangun tempat orang menimba ilmu agama. Tapi kalau sumber dananya merupakan hasil penyelewengan bantuan, gak bagus juga. Karena sesuai dengan tujuan awal dana itu untuk korban kecelakaan Lion Air.

Para penyumbang yang sudah rela menyisihkan sebagian dari rezeki mereka, tahunya duit yang disumbangkan tersebut untuk keluarga korban kecelakaan Lion Air. Bukan untuk membangun pesantren.

Artinya apa? Pengurus ACT itu tidak amanah dalam mengelola donasi.

Dan ini yang bikin geleng-geleng kepala lagi, dana untuk korban kecelakaan itu ternyata juga diselewengkan untuk Koperasi Syariah 212.

Lalu, apa itu Koperasi Syariah 212?

Menurut situs resminya sih merupakan koperasi primer nasional yang didirikan oleh tokoh-tokoh umat Islam sebagai wujud dari semangat aksi 212.

Sedangkan aksi 212 merupakan aksi mengintervensi/menekan penegak hukum yang dilakukan oleh Rizieq dkk supaya Ahok dijebloskan ke penjara kala itu. Sehingga Anies dapat dengan mudah terpilih menjadi Gubernur DKI pada Pilkada DKI 2017 silam.

Salah satu merk dagang dari Koperasi Syariah 212 ini adalah minimarket 212 Mart yang kini sudah ada beberapa di berbagai daerah di Indonesia.

Kemudian apa saja landasan koperasi ini?

Diantaranya melestarikan semangat aksi 212 yang mencerminkan kebangkitan umat Islam, kesenjangan antara si kaya dan si miskin yang semakin melebar, minimnya penguasaan umat dalam aset produktif nasional, masih jauhnya perekonomian umat dari prinsip-prinsip syariah, dll

Boleh-lah kalau soal membranding diri, Koperasi Syariah 212 memang jagonya. Tapi faktanya, duit yang notabene untuk korban kecelakaan dinikmati juga.

Sedangkan alamat Koperasi Syariah 212 itu di Ruko Bellanova Country Mall, Blok RK 03 No. 01, Jalan MH Thamrin No.08 Sentul City, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat.

Dan ini nomor telponnya 08116411212.

Sementara, berikut nama-nama pengurus Koperasi Syariah 212 tersebut.

Dewan Penasihat: Aa Gym. Dewan Pengawas Syariah: Cholil Nafis dan Muhyidin Junaedi. Dewan Pengawas Operasional : Yusuf Martak, Taufan Maulamin, Agung Supriyanto, Abdul Majid Umar, Muhammad Rofiq, Imron Halimy dan Yuliandi Bachtiar.

Yang menjabat sebagai ketua umumnya adalah M Syafii Antonio.

Terlihat dari beberapa nama di atas, ada yang cukup familiar. Seperti penceramah yang pernah menyebut istrinya turun mesin 7 kali yakni Aa Gym dan ulama digroreng dadakan tiga lima rebuan Yusuf Martak.

Atau dengan kata lain ini bukan Koperasi Syariah tapi lebih tepatnya Koperasi Kadrun 212.

Kok tega banget ya, dana duka cita malah diberikan ke koperasi yang diurus oleh Aa Gym dkk.

Bersyukur banget dah Ayudin yang juga pendiri yayasan ACT serta presiden lembaga itu Ibnu Khajar ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri.

Karena kalau tidak, siap-siap saja korban mereka semakin banyak dan bertambah.

Ancaman hukuman untuk mereka berdua juga tidak main-main yakni 20 tahun penjara.

Dan sampai saat ini penyelidikan masih berlangsung lho. Artinya apa? Tidak menutup kemungkinan kedepannya akan ada temuan baru lagi dari polisi terkait penyelewengan yang dilakukan oleh ACT.

-o0o-

Itulah kenapa dari dulu kita sudah diingatkan kalau sedekah mending ke keluarga saja dulu yang membutuhkan. Baru ke tetangga. Sehingga bantuan itu bisa tepat sasaran dan benar-benar bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.

Kalau sedekah ke lembaga dan lembaganya tidak jelas, ya seperti memberikan donasi ke ACT ini. Dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi serta diselewengkan oleh pengurus dan pendirinya.

Mudah-mudahan saja pendiri dan Presiden ACT tersebut segera ditangkap serta dijebloskan ke penjara. Biar mereka turut merasakan bagaimana penderitaan korban Lion Air yang diselewengkan haknya.

Ngeri Kali Bah! Act Selewengkan Dana Korban Kecelakaan Lion Air Rp 10 M Untuk Koperasi 212

Sumber Utama : https://seword.com/umum/ngeri-kali-bah-act-selewengkan-dana-korban-eP1e4hIXMP

3 Pelaku Bully "maksa Gituan Sama Kucing" Di Tasikmalaya Menyesal, Tapi F Sudah Meninggal

Saya tidak habis pikir bagaimana 3 anak SMP bisa membully seorang anak SD dan memiliki ide untuk memaksa si anak SD bersetubuh dengan seekor kucing??? Sakit jiwa kah ke-3 anak ini??? Parahnya, para orang dewasa yang terkait langsung dengan kejadian mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang cukup menggeramkan, seakan-akan tindakan yang dilakukan oleh ke-3 anak SMP itu hal yang tidak begitu serius. Seperti keluarga pelaku yang datang dan meminta maaf pada keluarga korban.

Kronologi kejadian hingga korban meninggal

F, anak usia 11 yang duduk di bangku kelas 5 SD, menurut beberapa media, menjadi korban bully 3 anak yang berusia lebih tua darinya, yaitu antara usia 13-14 tahun yang duduk di bangku SMP. T, ibu dari F mengetahui kalau F kerap kali dipukuli teman-temannya dan menjadi korban bully. Puncaknya adalah saat F dipaksa untuk menyetubuhi seekor kucing. Mengetahui kejadian persetubuhan F dan kucing diunggah ke media sosial, F merasa sangat malu dan mulai tak mau makan dan minum. Namun T baru mengetahui keberadaan video itu dari tetangganya seminggu sebelum F meninggal. Sejak F mengetahui kalau kejadian persetubuhannya dengan seekor kucing diunggah di media sosial dan viral, F menjadi sangat tertekan, depressi, tidak mau makan dan minum, sering melamun dan bungkam setiap kali ditanya oleh T tentang siapa orang yang telah membullynya. Karena F tak mau bicara, T pun mencari tahu pada tetangga-tetangganya, dan dari tetangga itulah, T mengetahui bahwa pelaku pembullian anaknya adalah kawan-kawan bermainnya satu desa yang usianya lebih tua dari F. Selang berapa lama F mengeluhkan rasa sakit ditenggorokannya, lalu T melarikan F ke rumah sakit untuk rawat inap. Sayang... F akhirnya menghebuskan napas terakhirnya saat melakukan perawatan.

Adalah Ketua Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, yang berinisiatif untuk melaporkan kejadian pembullyan atas F pada ke Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tasikmalaya, karena pihak keluarga F enggan untuk melakukan pelaporan. Ato Rinanto mendatangi rumah F karena adanya laporan tentang anak yang dibully sampai dipaksa bersetubuh dengan seekor kucing. Dan ketika datang ke rumah F, Ato menemukan F telah meninggal. Saat ini tindakan pembullian yang mengakibat F meninggal telah masuk ke ranah hukum.

Komentar Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Berlawanan Arah

Mengerikan sekali tapi saya memahami mengapa orang F enggan melakukan pelaporan ke kepolisian. Karena sebelum adanya kunjungan dari pihak KPAID Tasikmalaya, masalah pembullian hingga mengakibatkan kematian F "telah diselesaikan" oleh aparat RT dan RW setempat. Bagaimana orangtua F tidak akan engga ketika dia sendirian harus berhadapan menerima tekanan dari orangtua 3 pelaku dan tentunya RT dan RW yang seperti sedang membawa misi mendamaikan. Sudah tahu ada korban meninggal, kok bisa-bisanya RT dan RW setempat mendamaikan secara kekeluarga. Memangnya mengganti biaya rumah sakit, pemakaman dan biaya tahlilan saja cukup untuk menganggap tindakan kriminal anak-anak mereka selesai? Untung ada Pak Ato Rinanto dan KPAID. Kalau tidak kasus ini akan menghilang, sementara video persetubuhan F dengan kucing akan terus dikenang netizen.

Mendengar adanya kejadian yang mengerikan ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang baru saja kehilangan anaknya, meminta agar para pelaku bullying itu diberi sanksi sesuai dengan asas kemanusiaan dan peraturan, walaupun masih berusia anak-anak. Sementara komentar Wakil Gubernur Jawa Barat UU Uu Ruzhanul Ulum menganggap pembullian yang mengakibatkan kematian korban adalah candaan seolah-olah bersetubuh dengan hewan merupakan hal yang biasa. Uu bahkan mengatakan kalau saat kecil dirinya pernah mendengar adanya candaan seperti itu (maksudnya persetubuhan dengan binatang). Duuuh kok oon bener komentar seorang wakil gubernur nih!!!

"Mohon maaf yah, saya juga dulu pernah lah melakukan hal semacam itu, sering saya denger kejadian seperti itu. Bahkan temen saya (seolah-olah bersetubuh) dengan kerbau dan tetangga saya dengan ayam, candaan biasa lah, mungkin karena ada medsos itu jadi viral." ucap Uu saat mengunjungi keluarga korban bully di Tasikmalaya, Sabtu (23/7). Whaaat??? Ga salah Uu bilang "saya juga dulu pernah lah melakukan hal semacam itu"??? Sek saya baca lagi beritanya.... dua media nasional mengutip komentar Uu sama "pernah melakukan", ini maksudnya melakukan apa yah??? Masa bersetubuh dengan binatang???

Lalu Uu menambahkan komentarnya dengan mengatakan begini :

"Setelah mendengarkan kronologi dari Ketua KPAID, sebenarnya yang viral di masyarakat, ada persetubuhan lah itu yang lain, saya lihat videonya enggak mungkin ya (ada persetubuhan), apalagi anak kecil seperti itu. Mohon maaf yah biar lebih jelas, itu (kemaluan korban) juga enggak 'bangun' yah, mau bersetubuh bagaimana," ujar Uu kepada wartawan di Tasikmalaya, Sabtu 23 Juli 2022.

Buset!!! Uu nih lahir dan tumbuh di daerah mana sih??? Ngeri banget komentarnya!!! Dia itu PKS yah??? Sekarang si wakil gubernur sedang sibuk membuat pernyataan klarifikasi atas komentar yang dia semburkan. Si Wakil Gubernur kena tegur Pak Gubernur kali yah karena sudah berkomentar sebodoh itu dan sangat berlawanan dengan komentar Ridwan Kamil :

"Ini mudah-mudahan tidak terulang lagi dan tetap harus ada sanksi konsekuensi kepada yang melakukan, walaupun masih di bawah umur, tentu dengan azas-azas kepatutan kemanusiaan, tapi tetap harus ada pelajaran bagi mereka yang melakukannya," kata Ridwan Kamil dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (21/7/2022).

Ridwan Kamil bahkan dikabarkan telah memerintahkan tim dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Provinsi Jabar untuk menindaklanjuti dan melakukan pendampingan kasus bullying tersebut.

Saat ini ke-3 pelaku pembullian yang maha brutal itu telah "diamankan" dan berada di rumah aman Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya. Para pelaku katanya mengalami syok mengetahui video yang mereka unggah ternyata viral di media sosial. Ketiganya mengaku menyesal dan tidak berniat untuk melakukan pembuliian terhadap F. Padahal semasa F masih hidup, mereka biasa membully F. Duuuh kecil-kecil sudah ga waras begini...

Catatan Penulis :

Tidak ada satu cerita pembullian yang patut dimaklumi, apalagi berkomentar semacam wakil gubernur Jawa Barat!!! Kalau perlu yang ditindak bukan hanya pelakunya saja, tapi orangtuanya pun harus ikut diseret ke ranah hukum!!!!

3 Pelaku Bully "maksa Gituan Sama Kucing" Di Tasikmalaya Menyesal, Tapi F Sudah Meninggal

Sumber Utama : https://seword.com/umum/3-pelaku-bully-maksa-gituan-sama-kucing-di-FYguo6SU0W

Emak Bodoh Penghina Iriana Ternyata Pendukung Anies?

Banyak sekali pendukung Anies Baswedan yang begitu menggila dalam menghina presiden Joko Widodo dan istrinya. Padahal kita ketahui bersama bahwa presiden Joko Widodo adalah sosok yang begitu memikirkan rakyatnya.

Menghina presiden Joko Widodo adalah hal yang sangat salah. Seharusnya yang dikerjakan adalah mereka mengkritik kebijakan presiden Joko Widodo yang mungkin dianggap tidak terlalu berpihak kepada rakyat.

Kalau kritikannya sejauh itu ya saya akan sangat support dan mendukung. Asalkan disampaikan dengan baik dan benar. Kritikan-kritikan yang membangun atau yang mungkin salah sebenarnya masih tidak masalah untuk dilontarkan.

Kritik yang salah tidak akan dipidana. Kritikan salah tentunya akan dibenarkan dan dibetulkan dengan berbagai argumen-argumen yang sifatnya membangun dan menjelaskan. Alih-alih ingin mengkritik mereka justru malah melontarkan ujaran-ujaran kebencian.

Para pendukung Anies Baswedan ini tidak memiliki nalar yang cukup untuk memahami dan mengkritik sebuah diskursus. Mereka memang dipelihara oleh elitis elitis politik yang memberikan makan kepada mereka agar tetap menghina dan dijamin.

Lihat saja Rocky Gerung, Roy Suryo dan lain-lain. Mereka mengkritik tanpa solusi dan sebenarnya dia bukan mengkritik. Mereka malah mengujarkan ujaran kebencian dan kelihatan ketidaksukaan yang begitu merasuk di dalam diri mereka.

Kalau sudah seperti ini tentunya hukum pidana akan dijalankan. Satu-satunya orang yang bekerja dengan baik bisa-bisanya dihina dan dicaci maki sampai seperti itu. Bagi saya ini adalah hal yang harus diproses secara hukum.

Baru-baru ini viral seorang emak-emak yang menghina istri presiden Joko Widodo yang tidak ada urusannya dengan pemerintahan sebetulnya. Emak-emak itu menghina Iriana dengan kata-kata yang pedas sampai meludah segala.

Cewek ini akhirnya ditangkap. Ditangkap oleh polisi dan diproses hukum karena memang ujarannya begitu menyakitkan hati dan merusak nama baik seseorang. Apa salah Iriana sehingga dia boleh dihina sampai seperti itu?

Buat saya polisi nggak boleh pakai statement restorative justice. Semangat restoratif justice disalahgunakan dengan luar biasa oleh mereka. Bermodalkan materai 10.000 mereka bisa keluar dengan begitu mudah ucapan maaf dan tidak ada jaminan mereka tidak mengulanginya.

Saya berharap cewek-cewek seperti ini dan cowok-cowok kayak Rocky Gerung bisa segera diproses karena mereka tidak mengkritik namun menghina. Pendukung Anies Baswedan semua itu.

Presiden Joko Widodo adalah sosok yang memiliki kemauan dan kerja keras untuk melayani masyarakat luas di Indonesia. Dia adalah presiden yang juga bersahaja dan merupakan family man.

Mereka satu keluarga diajarkan sebuah prinsip legawa. Cacian dan hinaan itu adalah sementara namun akibat dan resiko mencaci seseorang itu kekal sampai dibawa ke neraka. Mereka adalah keluarga yang luar biasa.

Bagi saya presiden Joko Widodo dan keluarganya adalah salah satu contoh bagaimana keluarga Indonesia seharusnya hidup berdampingan.

Emak Bodoh Penghina Iriana Ternyata Pendukung Anies?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/emak-bodoh-penghina-iriana-ternyata-pendukung-iML1tTuIKF

Kuasa Hukum Brigadir J Bawa-bawa Ahok! Betulan Bela Brigadir J Atau Cari Nama?

Saya masih mengikuti pemberitaan tentang penembakan Brigadir J, dan sebagaimana para netizen, saya turut mendapati beberapa keanehan, dimana salah satu yang paling menohok adalah belum dimunculkannya Bharada E yang diduga pelaku penembakan tersebut.

Menurut mantan Kabais Bapak Soleman Ponto dalam medcom id, jenis kedua senjata api yang terlibat dalam baku tembak tersebut juga patut dipertanyakan. Belum lagi sejumlah luka aneh yang jelas bukan luka tembak yang terdapat di tubuh Brigadir J sebagaimana yang diklaim kuasa hukum Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak.

Bicara mengenai kuasa hukum Brigadir J ini, saya terus-terang bingung. Memang, bisa saja dia mendapat banyak data termasuk data digital pengancaman yang diduga diterima Brigadir J dari pihak keluarga. Tapi dari caranya mencicil rilis data-data tersebut dan dengan cara-cara menghebohkan, lama-lama saya lihat dia bukan lagi memperjuangkan keadilan bagi Brigadir J dan keluarganya, tetapi memperjuangkan reputasinya sendiri.

Berita yang muncul tentang dia tiba-tiba seenak jidatnya membawa-bawa nama Ahok dengan giringan opini yang berisiko pencemaran nama baik seolah menegaskan kesan yang mulai saya tangkap tentang pengacara satu ini.

Jadi, sang kuasa hukum ini mengaku kalau dia pecinta film-film Israel, karena menurutnya mendidik. Sampai situ sih bukan masalah, karena preferensi masing-masing orang berbeda. Saya juga termasuk penikmat film luar negeri selain film-film besutan Hollywood dan wilayah seputaran Asia, terutama kisah-kisah drama pengadilan, konspirasi dan sejenisnya. Tapi bukan berarti saya sehalu itu memaksakan logika film ke dunia nyata.

Masa dia yang ngakunya penikmat film ngga pernah dengar kata-kata truth is stranger than fiction yang artinya kebenaran lebih aneh daripada fiksi?

Nah, dalam logika belok sang kuasa hukum, dia berupaya membelokkan tuduhan bahwa Brigadir J melecehkan istri Irjen Sambo dengan mencontohkan Ahok yang mengatakan mantan istri yang saat itu masih istrinya berselingkuh, tapi belakangan malah Ahok yang menikah. Lalu dia dengan tanpa bersalah mempertanyakan kapan Ahok pacarannya kok tiba-tiba nikah. Dia bilang, “Katanya Veronica yang selingkuh, kenapa tiba-tiba Ahok yang mengikat janji nikah, mengerti ‘kan maksudnya?”

Saya malah mau jadi balik tanya, “Memangnya Ahok waktu mau pacaran harus minta izin dulu sama yang namanya Kamarudin Simanjuntak? Anda siapanya Ahok?”

Terus tentang Ahok yang nikah duluan juga logikanya aneh. Memangnya ada pasal perselingkuhan yang bunyinya, “Barangsiapa yang berselingkuh duluan maka wajib menikah lebih dulu kalau diceraikan oleh pasangan sebelumnya,” yang dilanjutkan dengan poin berbunyi, “Pasangan sebelumnya yang diselingkuhi tidak boleh menikah sampai mantan pasangannya menikah terlebih dulu”?

Kalau semua pasangan yang diselingkuhi harus menunggu mantannya nikah dulu, namanya nggak adil dong, Pak? Sudah diselingkuhi, terus ngga boleh mendapat kebahagiaan baru sampai mantan pasangan yang sudah menyakiti harus bahagia duluan? Logika orang yang katanya mendapat didikan film Israel ini kemana perginya?

Saya makin heran dengan kuasa hukum satu ini. Daripada dia bawa-bawa Ahok yang akhirnya berbuntut penuntutan permintaan maaf dari kuasa hukum Ahok dalam 2x24 jam kalau tidak mau dibawa ke pihak kepolisian, kenapa dia nggak cek kebenaran kesaksian kekasih Brigadir J yang menyatakan bahwa 17 menit sebelum dugaan kejadian baku tembak tersebut, Brigadir J masih berkomunikasi dengan kekasihnya?

Saya juga menyayangkan headline salah satu media yang menayangkan berita tersebut, juga seperti biasa, cenderung menyesatkan dengan menuliskan judul “Bareskrim Pertanyakan Komunikasi Terakhir Vera dan Brigadir J,” padahal isinya ya pihak kepolisian memeriksa kebenaran dari cerita pihak Vera sesuai tugasnya, tapi malah ditulis dengan judul seperti itu.

Bisa nggak sih, media mainstream bikin judul berita itu jangan kaya tahu bulat digoreng dadakan? Jangan berprinsip yang penting bisa buat bahan gorengan apalagi kalau sasarannya panas seperti Polri, begitu?

Langkah kepolisian memang awalnya banyak blundernya. Yang awalnya hanya sebuah kasus pembunuhan, belakangan larinya malah kemana-mana. Tapi, dengan kelakuan Kamarudin ini, saya jadi nggak heran kalau Polri sampai melibatkan banyak pihak dalam penanganan kasusnya. Ibarat makan buah simalakama, kalau hanya memperlakukan kasus ini sebagai kasus biasa, Polri akan dipertanyakan keadilannya karena kuasa hukum pihak Brigadir J belakangan mengeluarkan banyak bukti dan klaim yang menyatakan sebaliknya. Tapi, kalau sampai melibatkan banyak pihak, akan tetap dipertanyakan juga, ini sebenarnya ada apa, kok pihak yang terlibat sampai banyak begini, bahkan sampai Presiden turut mengawasi perkembangannya?

Hal ini berbeda sekali dengan kasus penembakan istri TNI yang juga diselidiki kepolisian, yang mana kabar terbaru menyatakan bahwa suami korban sendiri merupakan dalangnya, sampai ada santet segala. Biasa saja, tuh, hanya kasus pembunuhan yang diselidiki tanpa ada embel-embel konspirasi seperti James Bond. Yang ada malah motif perselingkuhan betulan.

Untuk Kapolri, saya berharap semoga kasus ini bisa cepat diungkap, karena motto PRESISI yang Anda usung beserta kepercayaan seluruh warga negara ini menjadi taruhannya. Terkhusus Kapolda Metro, saya harap, meskipun kedekatan Anda terlihat terang benderang, Anda tetap bisa mempertahankan keobjektifan dalam kasus ini.

Untuk Pak Kamarudin, tetaplah bersikap sebagai kuasa hukum yang memegang kepentingan klien. Keluarga Brigadir J sedang berduka dan berupaya mencari keadilan. Jangan ditunggangi dengan kepentingan pribadi begitu, kasihan mereka. Bukannya terus mendapat simpati, malah bisa-bisa pihak keluarga dikira cari keuntungan dari kematian Brigadir J gara-gara ulah Anda yang tidak bisa menahan diri.

Lebih baik, Anda tetaplah di jalurnya. Kalau kata Pak Jokowi, ojo kesusu, dalam hal ini ojo kesusu ingin terkenal. Hasil apa pun yang didapat dengan jalur instan apalagi sampai menyakiti orang lain, nggak akan bagus hasilnya. Bapak nyinyir Ahok bawa-bawa Tuhan seolah paling benar, lha Bapak sendiri bagaimana? Lagi menyelidiki kasus pembunuhan kenapa malah nyenggol rumah tangga orang yang nggak ada urusannya?

Kalau Bapak masih nggak yakin Tuhan berpihak pada orang yang dizalimi, sebaiknya Bapak cek riwayat mereka yang menzalimi Ahok, apa yang terjadi pada sebagian dari mereka dalam beberapa tahun ini. Baru Bapak pikir, mau gabung dengan mereka atau tidak. Bapak protes Ahok bawa Tuhan. Bapak sendiri yakin ngga kalau jodoh itu Tuhan yang atur? Kalau Bapak ngga percaya, ya ngga usah protes sama orang lain yang memang betulan percaya kuasa Tuhan dan mendapat jodoh ditengah kemalangan yang sedang dijalani.

Kuasa Hukum Brigadir J Bawa-bawa Ahok! Betulan Bela Brigadir J Atau Cari Nama?

Sumber Utama : https://seword.com/umum/kuasa-hukum-brigadir-j-bawa-bawa-ahok-betulan-ygI194FbU5

Roy Suryo Jadi Tersangka Penistaan Agama, Kena Karma Ngejek Ahok?

Roy Suryo akhirnya jadi tersangka soal kasus penghinaan agama dan pelecehan terhadap foto Joko Widodo. Orang ini menjadi sosok yang kelihatannya masih bisa bebas berkor-koar meskipun kasus hukum sempat menghadiri dirinya beberapa minggu yang lalu.

Saya kira apa yang menjadi penetapan status tersangka oleh polisi adalah hal yang cukup tepat dan tidak berlebihan meskipun terlambatnya kayak siput.

Diduga kuat Roy Suryo di-backing oleh orang-orang besar dan politisi-politisi besar yang masih haus dengan kekuasaan meskipun sudah sempat menikmati 10 tahun lamanya. buktinya setelah kasus hukum menimpa dirinya dia masih saja berkoar-koar di Twitter seenaknya dan masih nyinyir kepada presiden Joko Widodo.

Umat agama Buddha merasa kecewa melihat bagaimana lambatnya polisi memproses kasus hukum yang melibatkan Roy Suryo ini sebagai terlapor. Saat ini polisi republik Indonesia sedang mempertaruhkan harga diri mereka dan pandangan publik terhadap mereka yang dianggap percuma lapor ke mereka.

Tagar-tagar percuma lapor polisi menjadi sangat heboh saat kasus Roy Suryo didiamkan namun kasus Holywings diteruskan dengan gaspol. Seolah-olah polisi begitu berpihak kepada kaum mayoritas.

Meskipun terlambat saya tidak akan ragu-ragu dan tidak akan berpikir ulang untuk memberikan apresiasi kepada polisi. Setidaknya mereka tahu apa itu adil dan rasa keadilan dan masyarakat masih tetap diperjuangkan.

Atau jangan-jangan ini hanya tukeran peran saja antara Rizieq Shihab dan Roy Suryo. Dua-duanya inisialnya RS.

Satu RS pergi, RS yang lain datang. Ya tapi buat kalian yang nggak percaya konspirasi nggak perlu anggap serius. Nggak perlu tersinggung kalau yang saya kritik adalah orang yang dianggap sebagai pemuka agama terbesar.

Kalau tersinggung ya nggak apa-apa nggak ada masalah. Tapi mungkin saja saat ini lembaga pemasyarakatan sedang kepenuhan para narapidana sehingga harus ada sistem tukar tambah. Tapi apakah Roy Surya bisa masuk penjara?

Saya rasa agak sulit dan masih merupakan jalan panjang untuk memenjarakan Roy Suryo. Karena yang jelas-jelas terbukti bersalah saja bisa tetap bebas seperti Buni Yani. Beberapa tersangka lainnya juga tidak ditangkap dan dipenjarakan seperti ancaman hukum yang mereka harusnya dapatkan.

Saya masih cukup pesimis dengan kinerja polisi apakah mereka berhasil memenjarakan Roy Suryo atau tidak. Tapi yang pasti rekam jejak Roy Surya sudah sangat buruk karena dia dijadikan tersangka.

Rekam jejak ini menjadi sejarah yang tidak bisa dihilangkan sampai ajal memanggil. Maka Saran saya kepada para pembenci Jokowi, hiduplah baik-baik dan bekerjalah baik-baik jangan pakai cara mengejek orang beragama lain dan juga pemimpin kita.

Semoga saja Roy Suryo bisa cari jaminan supaya tetap bebas. Jangan sampai jaminkan istri seperti Mustofa Nahrawardaya dan Rizieq Shihab. Bukannya apa ya…Tapi nggak kreatif aja gitu.

Dulu Roy Suryo ngegas banget waktu Ahok digadang-gadang jadi kepala otorita IKN. Dia malah ngomong “Status mantan napi Ahok masih melekat,” sekarang dia malah siap-siap jadi narapidana. Karma is real Mas Bro!

Roy Suryo Jadi Tersangka Penistaan Agama, Kena Karma Ngejek Ahok?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/roy-suryo-jadi-tersangka-penistaan-agama-kena-6qTPUuKUjq

Klik Kenapa Pilih Ganjar ?!!!?

Klik Masih tentang ACT dan PKS, MANULIFE hingga BUMN serta Dana CSR

Klik juga ACT & PKS, Ustadz Bechi dan Gubernur Rasa Presiden !!!

Klik juga Mahasiswa "Bela Rakyat" atau "Bela Cukong yang membacking Mahasiswa" ..??!!!

Klik ACT (Aksi Cepat Tanggap) "TERBONGKAR" , VIRAL #JanganPercayaACT 

Klik juga VIRAL : Gabung PKS "HARAM" bagi GP Ansor !!!

Klik Super Hero Indonesia "Damaikan Dunia" !!!

Klik LITERASI , apa sih artinya ?? 

Klik Indonesia & Ukraina : Pertemuan tete-a-tete atau empat mata  

Silahkan klik Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!

Klik Jejak Anies dan Intoleransi yang BERBAHAYA untuk Indonesia

Klik juga : Dunia HEBOH ... !!!

Silahkan klik Benturkan Agama !!! buat Cebong dan Kampret Berkelahi dan KADRUN Berjaya !!!

Klik RIBUT

klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll)

KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!! 

Klik juga Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!! 

Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!

Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!! 

Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!

Dosen UNISKA yang terkesan Bela Edy Mulyadi dkk "Hina Kalimantan" bukan mewakili Anak Kalimantan dan DAYAK !!! 

Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!! 

Benang Merah DEMO di KalSel !!!

Silahkan klik ini juga : "Operasi Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!

Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung

Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK

yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!! 

klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!

klik ini Yang Batu Siapa ? Yang Tangan Siapa ? Apakah ormas Terlarang HTI dan FPI masih menggurita & "Mencuci otak" warga KalSel 

klik juga ini #JanganMaudiWALUHi

juga ini  Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH 

Jangan lupa klik ini juga  Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024

serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!

klik juga Kalau PKS (Partai Keadilan Sejahtera) "Tumbang" dalam PEMILU 2019 akankah GARBI menjadi "Penggantinya" ??!!  

https://news.detik.com/berita/d-6028229/jenguk-ke-rs-grace-natalie-ungkap-kondisi-terkini-ade-armando

https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/

https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/03/27/la-nyalla-mattalitti-dinilai-habib-banua-layak-jadi-presiden-ini-pertimbangannya  

Klik juga videonya dilink dibawah ini :

BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL

Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai

Re-post by MigoBerita / Selasa/26072022/11.44Wita/Bjm