Ribut....

Penulis By on Selasa, 14 Juni 2022 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin -
Ribut... kadang keributan itu menjadi tanda, masih adakah orang BAIK dan BENAR atau hanya tersisa orang BAIK tapi TIDAK BENAR. Agar tidak gagal paham, baca tuntas berbagai artikel yang telah kita kumpulkan. SELAMAT MEMBACA..!!!

Operasi Penangkapan Massal Terhadap HTI Sudah Dimulai

Kalau kamu punya teman atau saudara yang ikut ormas terlarang HTI, hampir dapat dipastikan kalau mereka bersikap sangat ngeyel di berbagai kesempatan dan isu. Contoh, grup alumni atau keluarga, yang fungsinya untuk silaturrahim, akan diisi oleh konten-konten atau doktrin HTI.

Orang-orang HTI ini tak akan peduli ditegur atau diingatkan. Mereka mungkin akan diam saat ada yang mengingatkan, tapi minggu depan dia akan kembali membagikan konten HTI lagi. Setelah diingatkan, kembali dia akan diam tak merespon. Tapi minggu depannya lagi, begitu lagi. Begitu seterusnya.

Sebelum mendirikan Seword, saya pernah bertemu dengan banyak kelompok orang. Termasuk HTI dan PKS. Keduanya sedikit berbeda, tapi punya banyak kesamaan dalam hal cara berdakwah dan cara mereka menilai orang-orang di luar lingkarannya.

Kalau kalian heran dan bertanya-tanya kenapa mereka ini ngeyelan, tak tau malu, tak paham sopan santun dan tak mau mengerti kondisi sekitarnya? Jawabnya karena mereka meyakini bahwa yang mereka lakukan adalah dakwah. Dan mereka juga sangat-sangat meyakini bahwa dakwah yang mereka lakukan adalah pasti benar. Tidak ada kebenaran yang lain di dunia ini selain kebenaran yang diyakini oleh HTI.

Jadi saat kita tegur, baik karena tak mau berdebat ataupun tak sependapat dengan konten atau isi yang disampaikan, orang-orang HTI ini tidak akan pernah malu atau sungkan. Justru dalam benak mereka, merasa kasihan kepada kita atau siapapun yang menolak konten dakwah mereka. Menganggap kita ini tersesat dan harus diluruskan. Oleh karena itulah, semakin ditegur, akan semakin giat dan gencar mereka menyebarkan doktrin khilafahnya.

Orang-orang HTI ini tidak peduli dengan pertemanan, persaudaraan atau hubungan kekeluargaan. Karena mereka meyakini bahwa di surga kelak hanya ada mereka dan sesama pejuang khilafah. Lainnya akan masuk neraka.

Maka jangan heran kalau cara mereka sering terlihat tidak sopan, bahkan terhadap guru dan orang tuanya. Karena di mata mereka, selama guru dan orang tua ini tidak mau menerima keyakinan khilafah, maka jelas sepintar apapun, seberjasa apapun, dan setua apapun, mereka tetaplah penghuni neraka.

Pertanyaannya, lalu bagaimana cara mengingatkan pengikut HTI khilafah ini?

Sebenarnya pemerintah sudah melakukan langkah kongkrit dengan membubarkan HTI. Tujuannya agar tidak ada lagi perekrutan anggota baru dan aktifitas-aktifitas doktrin khilafah.

Tapi, karena seperti yang saya gambarkan tadi, bahwa orang HTI ini ngeyelan dan merasa benar sendiri, lantas mereka mencari celah hukum dengan mengklaim bahwa HTI bukan ormas terlarang. Hanya dibubarkan secara administratif, bukan ormas terlarang. Bahkan ada kuasa hukum HTI yang mau mensomasi semua orang yang berani menyebut HTI ormas terlarang. Karena jelas tidak pernah ada keputusan hukum yang berbunyi seperti itu.

Pernyataan kuasa hukum HTI ini memunculkan semangat baru bagi anggota HTI. Mereka seolah masih boleh beraktifitas, karana bukan ormas terlarang. Hanya terkendala soal administrasi yang nantinya bisa diperbaiki dan legal lagi. Setidaknya itu yang mereka yakini sampai hari ini.

Bagi pemerintah, nyaris tidak mungkin untuk mengeluarkan keputusan hukum bahwa HTI ormas terlarang selayaknya PKI. Karena dampaknya pasti kerusuhan. Keputusan semacam itu akan menciptakan kasus-kasus penangkapan dan main hakim sendiri. Apalagi kalau ada campur tangan operasi militer yang bergerak senyap menyamar tanpa seragam. Sudah kebayang bagaimana provokasi yang akan dilancarkan oleh HTI dan pihak asing yang selama ini menunggu Indonesia rusuh. Kerusuhan hasil Pilpres saja sampai membuat internet kita mati, saking tak mampunya menteri komunikasikita mengendalikan penyebaran hoax dan provokasi.

Tapi kejadian di Pasuruan beberapa waktu lalu, Banser mendatangi pengikut HTI yang menghina Habib Luthfi, mestinya sedikit membuka mata kita. Bahwa mungkin memang beginilah caranya agar pengikut HTI itu bungkam. Mereka tidak mempan ditegur, mereka harus dihukum.

Kasus penghinaan tersebut harus diusut tuntas sesuai hukum yang ada. Harus sampai masuk penjara. Untuk memberi pelajaran kepada pengikut HTI yang lain, agar tidak sembarangan memprovokasi. Selain itu juga untuk menghentikan sumber penyebaran provokasinya.

Begitu juga dengan Ismail Yusanto, yang sampai hari ini masih terus gencara membuat seminar dan membawa-bawa nama HTI. Padahal HTI sendiri sudah dibubarkan.

Ismail Yusanto sudah dilaporkan ke kepolisian dan besae harapan kita agar segera diproses dan dipenjara. Setidaknya dalam beberapa tahun ke depan, telinga dan mata kita tak tercemar oleh provokasi dan penyebaran doktrin dari Ismail Yusanto ini.

Penangkapan terhadap pentolan-pentolan HTI tidak bisa serampangan seperti menangkap pengikut PKI. Kita harus menemukan kasus hukum yang melatar belakanginya. Sehingga penangkapan bisa berlangsung tanpa penolakan atau protes dari siapapun.

Saya pikir ke depan kita harus pro aktif terhadap pengiku HTI. Mereka tak butuh masukan, tak mempan dengan teguran. Maka kalau mereka melanggar hukum, harus kita proses dan penjarakan. Harapannya, setelah dipenjara mereka sadar bahwa ini di Indonesia, yang berlaku adalah Demokrasi dan Pancasila.

Sementara untuk ustad-ustad HTI, akses pendapatannya harus dihentikan. Jangan sampai ada perusahaan BUMN yang mengundang Felix misalnya. Ya ngapain ngasih makan sama pengasong khilafah? Tapi yang ini memang agak ruwet karena di BUMN kita sendiri sudah cukup banyak pengikut khilafah bercokol di posisi strategis. Yang selama ini terus menerus memberi makan kepada organisasi terlarang HTI.

Namun intinya harus sama-sama jalan. Penangkapan terus dilakukan, dan pemutusan akses ekonomi juga terus diupayakan.

Ini semua adalah ikhtiar kita bersama. Perlu langkah dan dukungan banyak pihak. Sehingga misal nantinya ada kasus serupa seperti Banser Pasuruan, kita jangan sampai terpengaruh dan terprovokasi dengan narasi pembela HTI. Yang menganggap Banser tidak sopan terhadap orang tua dan seterusnya. Karena setua apapun orangnya, kalau sudah menghina ulama dan pengikut HTI pula, tak ada alasan bagi kita untuk beramah tamah.

Operasi Penangkapan Massal Terhadap HTI Sudah Dimulai

Sumber Utama : https://seword.com/politik/operasi-penangkapan-massal-terhadap-hti-sudah-PXTeX0zWSY

Klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll) 

Dan klik juga ini KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!!

Enak Aja, Habis Bikin Gaduh, Roy Suryo Mau Case Close Pula

Roy Suryo ternyata penakut juga dan bisa panik juga. Lagaknya sangaat menggelikan. Dikit-dikit ambyar, dikit-dikit ambray. Akhirnya dia sendiri yang ambyar.

Di postingan sebelumnya Roy Suryo dianggap melecehkan simbol agama dan kepala negara sekaligus karena menyebarkan foto editan. Dia menyinggung soal harga tiket naik ke candi Borobudur yang melambung hingga Rp 750 ribu. Dia share dua foto meme stupa candi Borobudur yang sudah diedit wajahnya jadi mirip seperti presiden Jokowi.

"Mumpung akhir pekan, ringan2 saja Twit-nya. Sejalan dgn Protes Rencana Kenaikan Harga Tiket naik ke Candi Borobudur (dari 50rb) ke 750rb yg (sdh sewarasnya) DITUNDA itu, Banyak Kreativitas Netizen mengubah Salahsatu Stupa terbuka yg Ikonik di Borobudur itu, LUCU, he-3x AMBYAR," kata Roy Suryo.

Sebenarnya ini sudah masuk dalam kategori pelecehan dan blunder. Kalau ada yang melaporkan, Roy Suryo bisa gol. Meskipun dia hanya membagikan, ini bisa kena juga sebenarnya.

Makanya, Roy Suryo jadi panik dan gemetaran hingga akhirnya dengan wajah malu (meski dari awal pun sudah jadi orang yang malu-maluin), dia menghapus postingan tersebut. Tapi dia tidak minta maaf sih.

"Agar tdk ada yg memprovokasi lagi & dianggap 'mengedit' krn ketidakfahamannya, Maka postingan tsb saya drop, case close. Intinya 2 meme tersebut sudah ada sebelum saya posting, kemudian diuposting ulang lengkap dengan Id akun aslinya dan memang dikaitkan dengan rencana kenaikan tarif naik Candi Borobudur (yang memang sudah sewarasnya ditunda itu)," kata Roy Suryo.

Enak aja case close. Dia yang bikin gaduh, dia yang bikin cuitan sampah, malah dengan seenaknya menganggap masalah ini selesai. Kalau dia dilecehkan dan dihina, dia terima gak? Dulu ada yang nyebut dewa panci, dia sendiri kebakaran jenggot dan ngamuk gak karuan.

Ngaca dulu lah.

Sudah bikin gaduh malah mau lepas tangan begitu aja. Mantan menteri, punya gelar bangsawan tapi perilaku sangat parah. Mungkin karena terlalu nongkrong di Partai Demokrat, akhirnya jadi bobrok begini.

Harusnya dia minimal dihukum menyanyikan lagu Indonesia sebanyak 100 kali. Kalau salah, ulang balik. Kalau lupa lirik, ulang balik. Menggelikan sekali melihat orang yang sudah bikin gaduh, tapi tidak merasa bersalah dan bikin kesimpulan secara sepihak bahwa kasus selesai. Selesai dari Hong Kong. Kalau ada yang melaporkan, ambyar tuh. Seperti yang saya katakan sebelumnya, umat Budha jarang reaktif. Mereka adem-adem dan tidak suka bikin gaduh. Kalau tidak, Roy Suryo pasti sudah didemo berhari-hari sampai dia terkaget-kaget dan kejang-kejang.

Tapi kita berharap polisi melakukan sesuatu biar ada unsur keadilan. Kalau ini dibalik dan umat mayoritas yang diperlakukan seperti itu, pasti bakal gaduh berminggu-minggu. Lihat saja ucapan Ahok, langsung disikapi dengan demo berlarut-larut hingga pemerintahan Jokowi mau digoyang.

"Justru itu saya sengaja MENAMPILKAN Unggahan2 yg Sudah ADA sebelumnya. Makanya saya posting LENGKAP dgn Nama pemosting pertamanya, bukan hanya Meme-nya, Jelas khan?" timpal mantan Menpora itu.

Roy bahkan menuduh yang mempermasalahkan postingannya itu tidak paham UU ITE. "Saya juga simpan semua URL Pemosting pertamanya kok, moso' gitu nggak faham UU ITE sebenarnya," katanya lagi.

Justru dia yang tak paham UU ITE. Dia ikut menyebarkan, bukannya mengoreksi.

Ada gambar yang sudah jelas menghina agama lain. Terus ada mantan menteri yang meneruskan gambar dan malah makin viral. Terus dia sekarang ngaku tidak ada maksud menghina? Siapa yang mau percaya? Kita tahu dia selama ini suka sindir pemerintah. Tapi kalau pakai gambar yang menghina agama lain, ini sangat keterlaluan. Kalau tidak ditindak, rasanya sangat keterlaluan.

Makin tua makin parah. Nyesal negara ini punya mantan menteri konyol seperti ini. Penakut pula. Harusnya berani bertanggung jawab. Tak usah hapus postingan lama. Sudah banyak yang screenshot dan dijadikan barang bukti.

Kita lihat saja bagaimana kelanjutannya. Apakah dia akan tetap didiamkan dan dia kembali berulah setelah isu ini reda? Apakah dia akan aman-aman saja atau malah insomnia karena tidak bisa tidur?

Case close? Dasar tak tahu malu. Makin tua makin tak tahu malu.

Bagaimana menurut Anda?

Enak Aja, Habis Bikin Gaduh, Roy Suryo Mau Case Close Pula

Sumber Utama : https://seword.com/politik/enak-aja-habis-bikin-gaduh-roy-suryo-mau-case-eXiD53OLmK

Rabu Pahing Isu Reshuffle Makin Kuat

Era pemerintahan Presiden Jokowi dan KH. Maruf Amien tinggal 2 tahun lagi. Kinerja beberapa menteri sedang disorot karena dinilai tidak sesuai dengan keinginan masyarakat dan keinginan Presiden Jokowi.

Ternyata masyarakat pun sangat mendukung jika Presiden melakukan perombakan. Hal itu terlihat dalam survei terbaru yang dilakukan Charta Politika Indonesia. Hasil survey menyatakan sebesar 63,1 persen dari responden yang mereka wawancarai setuju jika Jokowi melakukan reshuffle terhadap Kabinet Indonesia Maju.

Sejumlah menteri di bidang ekonomi dikabarkan akan menjadi sasaran pergantian pada reshuffle kali ini. Banyak menteri ekonomi di Kabinet Indonesia Maju yang sibuk dengan agenda politiknya masing-masing. Salah satunya Menteri BUMN Erick Thohir yang tampak berambisi maju pada Pilpres 2024.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto secara terang-terangan menyatakan pencalonan dirinya sebagai Capres pada Pilpres 2024. Tak seperti Erick yang belum memiliki kendaraan politik, Airlangga diusung oleh Partai Golkar yang dipimpin olehnya.

Isu reshuffle kabinet ini juga bergulir di tengah bergolaknya perekonomian nasional akibat kenaikan sejumlah bahan kebutuhan pokok. Pemerintahan Presiden Jokowi dinilai gagal untuk mengendalikan harga minyak goreng hingga cabai yang kini harganya terus naik.

Reshuffle ini juga akan menjadi pintu masuk bagi Partai Amanat Nasional (PAN) untuk mendapatkan kursi menteri. Beberapa bulan lalu, PAN disebut telah diminta Presiden Jokowi untuk menyiapkan kandidat untuk mengisi salah satu pos menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Isu reshuffle semakin kuat ketika Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan. Selain politikus PAN ada sejumlah pihak yang turut dipanggil Presiden hari ini.

Mereka di antaranya mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Prediksi reshuffle adalah Ketum PAN yakni Zulkifli Hasan akan mengisi posisi Menteri Perdagangan (Mendag) menggantikan M Lutfi. Sedangkan, Hadi Tjahjanto akan mengantikan Sofyan Djalil sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR).

Jika melihat kebiasaan Presiden Jokowi, melakukan perombakan kabinet diumumkan pada Rabu Pahing. Sangat kebetulan hari ini adalah Rabu pahing. Kemungkinan besar pengumuman anggota kabinet baru akan diumumkan hari ini.

Apakah benar akan terjadi reshuffle kabinet hari ini atau kita malah tertipu oleh berita bohong?

Kita tunggu saja sambil ngopi.

Rabu Pahing Isu Reshuffle Makin Kuat

Sumber Utama : https://seword.com/politik/rabu-pahing-isu-reshuffle-makin-kuat-78fS48YJg4

Indonesia Lolos Piala Asia! Momentum Yang Harus Dimanfaatkan Sepak Bola Nasional

Lolos! Indonesia akhirnya lolos ke Piala Asia setelah mengalahkan Nepal 7-0.

Indonesia lolos sebagai runner-up grup A dibawah Yordania, yang menjadi pemuncak klasmen. Kuwait dan Nepal di posisi tiga dan empat.

Keberhasilan timnas ini, seolah segelas air segar yang menghapus dahaga, di tengah-tengah persoalan sepak bola nasional yang morat-marit.

Apalagi sejak pandemi covid, liga terhenti dan praktis tidak ada kegiatan.

Selain itu sudah lama timnas sepak bola nasional senior tidak menorehkan prestasi, bahkan sudah absen 15 tahun di piala Asia.

Kegembiraan ini tentu disambut sukacita bukan hanya pendukung setia sepak bola timnas, tapi bahkan yang lainnya.

Euforia ini tentu harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk kebangkitan sepak bola nasional!

Tampilnya timnas nanti di piala Asia harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, bukan sebagai ajang numpang lewat.

Kelolosan ini adalah awal bukanlah akhir, para pemain, staf, pelatih, semuanya harus mempersiapkan diri untuk ajang bergengsi nomor 1 dikawasan Asia itu.

Di dalam negeri, liga harus berjalan kembali, dikelola secara profesional. Bukan hanya asal jalan.

Klub-klub harus mengelola klubnya dengan baik dan bukan asal-asalan, mulai dari menggaji pemain hingga fasilitas stadion, keamanan penonton hingga masalah kesejehteraan pemain harus diperhatikan.

Para pendukung atau suporter harus dewasa, jangan buat rusuh dan onar, apalagi jika timnya kalah. Lihatlah pertandingan sepakbola di luar negeri dimana anak-anak dan keluarga ikut datang ke stadion dan menonton dengan aman.

Wasit juga harus diperhatikan oleh Pssi, selama ini wasit selalu rentan karena merasa takut jika harus membuat keputusan yang merugikan tuan rumah, keamanan wasit harus dijaga.

Gaji wasit juga harus diperhatikan agar jangan sampai tergiur oleh mafia judi diluar sana yang selalu mau mengatur skor pertandingan.

Para pemain pun harus profesional, mereka harus belajar dari pemain di luar negeri bahwa ini bukanlah sekedar hobi bermain bola, namun adalah sebuah pekerjaan profesional yang harus dijalani dengan profesional juga.

Jika semua berjalan dengan baik dan positif, maka pihak swasta akan melirik liga sebagai salah satu ladang uang yang menarik.

Ada gula ada semut, maka swasta akan berbondong-bondong untuk menjadi sponsor klub dan akhirnya terjadi perputaran uang disitu.

Sudah lama Indonesia tidak memiliki liga yang dikelola dengan baik dan profesional.

Di kawasan Asia saat ini mungkin liga Jepang dan Korea masih yang terbaik, sedangkan di Asean, masih ada Liga Thailand dan Malaysia, bahkan Vietnam pelan namun pasti mulai mengelola liganya dengan profesional.

Saatnya untuk bangkit sepakbola nasional.

Indonesia Lolos Piala Asia! Momentum Yang Harus Dimanfaatkan Sepak Bola Nasional

Sumber Utama : https://seword.com/sport/indonesia-lolos-piala-asia-momentum-yang-harus-PVivPePQwB

Jadi Projo Dukung Ganjar, Prabowo, Atau AHY? Atau Siapa?....

Beberapa waktu belakangan Projo sedang menjadi pusat perhatian. Relawan pendukung Presiden Jokowi ini menarik atensi terutama setelah dalam sebuah acaranya, Presiden Jokowi yang hadir saat itu, memberikan kode "Ojo Kesusu" dan "Mungkin yang didukung ada disini" terkait dengan soal dukungan pencapresan. Padahal ada Ganjar Pranowo juga di acara tersebut.

Kemudian Projo semakin mendapat perhatian ketika ketua umumnya masih berbicara tentang Jokowi tiga periode.

Pilpres 2024 memang menarik. Selain tidak ada petahana, nama yang digadang akan maju juga banyak. Nama-nama tersebut sudah jamak disebut bahkan dari jauh-jauh hari.

Kemudian kemungkinan akan munculnya kuda hitam juga agaknya kecil. Betul, semua dikarenakan secara nasional tidak ada nama kepala daerah, menteri, ataupun di sektor lainnya yang punya tanda-tanda bisa menghadirkan torobosan. Tidak ada yang bisa dianggap menawarkan diri sebagai sosok pembaharu. Ringkasnya, tidak ada yang seperti Jokowi di 2014 lalu.

Memang pola kemunculan calon pemimpin tidak akan sama. Bisa saja, calon pemimpin itu akan menyesuaikan dengan masanya, dengan kondisinya. Dan agaknya itulah yang akan terjadi di 2024 nanti.

Projo, sebagai kelompok relawan pendukung Pak Jokowi yang sudah terbukti kontribusinya, sepertinya akan kembali memainkan peran penting. Sebagai kekuatan yang bergerak di luar jalur politik tradisional, yaitu partai politik dan underbownya, kelompok relawan akan menjadi salah satu penentu kemenangan.

Kemudian, dalam Projo sendiri nampaknya masih banyak dinamika. Banyak nama yang bisa didukungnya. Walaupun sesuai dengan namanya, pada akhirnya nampaknya akan mengikuti pilihan yang akan diambil oleh Pak Jokowi.

Yang perlu digarisbawahi, dalam pilpres mendatang nampaknya Pak Jokowi akan mengambil peran yang lebih. Berbeda dari para presiden terdahulu yang seperti tidak terlibat pada siapa yang akan menjadi penerusnya, Pak Jokowi akan aktif karena sangat berkepentingan pada proses itu.

Harus disadari bahwa Pak Jokowi menjadi presiden dan kemudian melaksanakan tugasnya, mendasarkannya pada visi. Tentang bagaimana Indonesia harus bergerak maju, tentang bagaimana menghadapi tantangan zaman, dan tentang bagaimana Indonesia di masa depan?

Presiden bagi Pak Jokowi bukanlah sebuah pencapaian.

Oleh karenanya, Pak Jokowi tentu harus memastikan bahwa apa yang telah dimulai dan sebagian sudah dilaksanakannya, akan terjamin kelanjutannya. Pak Jokowi perlu menyerahkan estafet kepemimpinan pada sosok yang seide dengannya.

Kembali ke Projo, seperti disinggung di atas, secara internal masih dinamis. Projo NTB memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Bendahara Umum DPP Projo Panel Barus, menyatakan bahwa kalau memang berproses bisa saja Prabowo Subianto yang akan didukung.

Akhirnya, menarik juga melihat manuver apa lagi yang akan dilakukan oleh relawan yang satu ini.

Jadi Projo Dukung Ganjar, Prabowo, Atau AHY?  Atau Siapa?....

Sumber Utama : https://seword.com/politik/b-paUWvDr5hB

Analisis Dadu Reshuffle Jokowi, Penerawangan Menteri Yang Direshuffle, PSI Masuk?

Isu reshuffle menguat mengingat keadaan bangsa ini semakin perlu diurus. Kita melihat selama Joko Widodo dan Ma’ruf Amin menang di 2019, kabinet menteri tidak banyak berubah. Perubahan minor hanya karena force majeure seperti ditangkapnya menteri-menteri koruptor.

Sekarang, isu reshuffle menghangat lagi karena ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan dan saat ini melihat apa yang terjadi di negara ini, kita butuh menteri yang becus. Dua orang setidaknya sudah dipanggil ke istana Selasa sore 14 Juni 2022.

Menteri perdagangan masuk ke istana, dengan wajah yang diberitakan memerah dan pelit ngomong. Entah karena dia kebanyakan kerja jadi susah ngomong, atau kebanyakan ngomong jadi susah kerja. Yang pasti ketika ditanya oleh wartawan, mendag malah nanya balik “Apaan?” Belajar bahasa lagi.

Kedua adalah mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang juga hadir. Apakah dia akan jadi pengganti mendag? Apakah dia punya kapasitas ini? Saya kira kita bisa melihat apa yang terjadi di Rabu Pahing ini, menjadi jawaban, namun mari kita menerawang ala pawang hujan Rara, yang katanya punya remot langit. Begini analisisnya.

Pertama. Mendag Lutfi dibuang, diganti kemungkinan sama Raja Juli Antoni. Raja Juli Antoni merupakan kader PSI yang merupakan lulusan politik, pemahaman soal perdagangan saya kira dia belum ada rekam jejaknya. Mungkin saya yang tidak tahu karena tidak banyak pemberitaannya.

Hanya saja secara organisasi, dia sangat piawai mengelola organisasi yang dipercayakan, yakni PSI dan Maarif Institute. Beliau adalah anak ideologis Buya Syafi'i Maarif. Tapi ini jujur saja saya agak kurang yakin. Meski demikian, saya yakin Pak Jokowi tahu rekam jejak Raja Juli Antoni.

Kehadiran Hadi Tjahjanto membuat kita melihat bahwa ada yang cukup krusial untuk mantan panglima ini hadir ke istana. Kemungkinan besar dia menggantikan Prabowo. Menhan Prabowo ditendang, diganti jadi Hadi Tjahjanto.

Pengalaman yang sama, sama-sama mantan jenderal, namun hadi Tjahjanto jauh lebih berpengalaman karena dia ini lebih tinggi jabatannya. Dia di panglima TNI jadi modal kuat untuk jadi menhan, pertahanan terhadap serangan luar dan pertahanan di dalam.

Di masa Hadi Tjahjanto, Rizieq dibumihanguskan

Menteri ATR Sofyan diusir, disubstitusi sama Surya Tjandra (PSI) yang sekarang adalah wakil menteri, dia kemungkinan akan naik jabatan dan jadi menteri pertama penyandang disabilitas. Jangan lihat "disabilitas" sebagai kekuatan, tapi pemikirannya jauh lebih greget.

Tapi mungkin Sofyan Djalil tetap stay, karena dia pny koneksi terhitung banyak sekali. Kedatangan Surya Tjandra ini mungkin hanya untuk mendampingi atau mewakili Sofyan.

Dari 3 peluang ini, ada pemberitaan Jokowi hanya ganti 2 menteri. Kemungkinan besar adalah menteri perdagangan dengan rekam jejak yang sangat buruk soal kekacauan robot trading, harga minyak, ketersediaan gandum rebutan sama babi di Cina dan pejabat kemendag yang diciduk kejagung.

Dan yang kedua adalah menhan Prabowo diganti Hadi Tjahjanto. Ada 2 kemungkinan, Hadi jadi wamenhan, atau Prabowo yang dipecundangi jadi wamenhan...

Semua tergantung Pak Dhe Jokowi. Tapi dengar-dengar, Zulkifli Hasan jadi menteri perdagangan. Ngeri amat sih. Si penjual hutan… Sama Hadi Tjahjanto juga katanya dapat kursi menteri ATR. Dia cocok untuk mengurus pertanahan.

Analisis Dadu Reshuffle Jokowi, Penerawangan Menteri Yang Direshuffle, PSI Masuk?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/analisis-dadu-reshuffle-jokowi-penerawangan-FPTRj8tI9H

Rabu Begini, Paling Pas Kalau Bikin Acara Reshuffle Menteri Kan, Pak Jokowi?

Rabu Pahing (15/6), menurut penanggalan Jawa, tampaknya akan kembali menjadi hari yang dipilih Joko Widodo untuk membuat keputusan politik penting dengan melakukan reshuffle kabinet. Kabar ini mencuat di tengah pemanggilan sejumlah menteri ke Istana Negara, yang lantas dikaitkan dengan kabar perombakan Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden RI ketujuh itu.

Pekan lalu, saya baca berita kalau Jokowi mengatakan dirinya belum ada rencana merombak kabinetnya. Namun, belum ada tentu berbeda dengan tidak ada atau tidak akan, karena mungkin beliau hanya menantikan waktu yang tepat. Netu

"Belum, belum (belum reshuffle)," kata Jokowi waktu itu, tepatnya usai beliau meresmikan masjid At Taufik di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022).

Sementara, Sekretaris Kabinet Pramono Anung tak memberikan jawaban pasti. Dia hanya mengatakan, reshuffle sepenuhnya menjadi kewenangan presiden.

"Jadi yang namanya kabinet itu kewenangan sepenuhnya presiden. Presiden itu mempunyai hak prerogatif presiden, mau ganti kapan saja ya terserah presiden," ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (14/6/2022) pagi.

Kabar reshuffle kian menguat lantaran sejumlah menteri dan wakil menteri dipanggil ke Istana Negara pada Selasa sore (15/6), antara lain: Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, hingga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Dilansir dari pemberitaan kompas.com, mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, serta Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra hingga Ketum PAN terlihat hadir pula memenuhi panggilan Presiden Jokowi. Nama terakhir sepertinya punya kans masuk sebagai menteri yang baru, entah persisnya sebagai menteri apa, kita baru akan tahu nanti ... kalau memang isu reshuffle ini beneran terjadi.

Santai saja sih sebenarnya kalau semisal beneran ada resuhffle kabinet. Nggak perlu dibesar-besarkan karena sebagai Presiden RI, tentu Jokowi punya hak untuk mengganti para menterinya kapan saja.

Nggak usah pula terlalu berharap jika pergantian menteri itu akan langsung mendatangkan hasil yang mujarab, karena kita tidak tahu persis dasar pergantiannya apa. Iya kalau murni karena profesionalisme dan track record kerja yang baik, lha kalau sekadar balas budi karena sebagai partai pendukung masa' tidak dapat posisi menteri, kan nggak bisa terlalu dharapkan?

Jadi ... santai saja, Kawan. Meski secara pribadi lebih penasaran soal pilihan hari Rabu yang kerap dipakai Jokowi untuk melantik pejabat penting di negeri ini. Mungkinkah karena Wednesday is a good day for him?

Kita tunggu sajja faktanya, apakah benar ada reshuffle menteri hari ini? Kalau saya sih sangat mendukung, ya. Bagaimana dengan Anda?

Rabu Begini, Paling Pas Kalau Bikin Acara Reshuffle Menteri Kan, Pak Jokowi?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/rabu-begini-paling-pas-kalau-bikin-acara-PHZhp60U1K

Modyar! Roy Suryo 'dirujak' Netizen Gara-gara Bertingkah Laku Kurang Ajar Di Medsos

Diangkatnya Roy Suryo menjadi Menpora oleh SBY bisa dikatakan kecelakaan politik. Pasalnya itu tidak hanya berdampak pada masa lalu saja tapi sampai sekarang efek buruknya masih terasa.

Kita tahu sendiri bahwa si Roy ini awalnya adalah pengamat bokep.

Jadi setiap ada video bokep yang viral, ia turun gunung, ikut menonton dan memastikan apakah video itu asli atau editan.

Eh kok tiba-tiba diangkat menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga.

Padahal kala itu Roy sudah tua lho alias bukan pemuda lagi.

Kemudian, ia juga tidak pernah terlibat dalam organisasi kepemudaan. Seperti tidak ada nama Roy dalam organisasi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Dan namanya juga tidak tercatat sebagai anggota Pemuda Pancasila.

Kesimpulannya, orang ini sudah bukan pemuda lagi, tidak paham soal pemuda, tidak punya pengalaman ngurus pemuda dan olahraga tapi malah disuruh ngurusin yang begituan.

Hasilnya, prestasinya dalam mengembangkan serta mengangkat harkat, derajat dan martabat pemuda dan olahraga tidak ada, justru aset Kemenpora yang dia colong.

Memang barang yang digondol Roy tersebut sebagiannya bersifat receh seperti jas hujan, power bank dan kipas angin.

Hanya saja itemnya banyak banget ferguso.

Dan kalau dihitung-hitung totalnya mencapai angka miliaran rupiah juga.

Lebih besar dari suap yang diterima oleh mantan Sekjen Nasdem Rio Capella yakni Rp 200 juta dan mantan Ketua PPP Romahurmuziy Rp 300 juta.

Jadi bisa dibilang Roy ini cukup beruntung. Meskipun aset negara yang dia colong lebih besar dari korupsi Romi dan Rio tapi ia tidak sampai dicyduk oleh KPK seperti kedua orang itu.

Eh bukannya bersyukur tidak sampai masuk jeruji besi dan melakukan evaluasi diri, Roy malah semakin menjadi-jadi.

Ia sepertinya dendam banget sama Presiden Jokowi, lantaran ia nyolong aset milik Kemenpora viral di masa Jokowi berkuasa.

Sehingga yang ada di otak Roy sekarang, bagaimanapun caranya agar citra Presiden rusak. Seperti citranya yang sudah rusak duluan akibat nyolong aset Kemenpora.

Tapi karena si Roy ini modalnya terbatas. Ia bukan pengusaha media seperti Surya Paloh dan Hary Tanoe. Yang bisa dilakukannya untuk menjatuhkan citra Jokowi hanya dengan lewat Twitter doang.

Itulah kenapa polisi tidak menanggapinya. Karena apa yang dia lakukan tersebut tidak berdampak sama sekali terhadap keselamatan Presiden.

Akan tetapi, semakin hari Om Roy ini semakin ngelunjak.

Mungkin karena dia merasa kebal hukum kali ya.

Terakhir, ia mengunggah foto editan stupa Candi Brobudur mirip wajah Jokowi dalam rangka untuk mendeskreditkan orang nomor satu di Indonesia itu.

Yang itu dilakukannya sebagai respon atas rencana kenaikan tarif masuk Candi Borobudur yang kini sudah dibatalkan oleh Presiden.

Hingga Cuitan Om Roy tersebut viral di Twitter.

Hanya saja, bukannya mendapat pujian dari banyak netizen, ia malah panen hujatan.

Berikut diantaranya,

"Roy Suryo kayak anak kecil. kasihan hidupmu," cuit pemilik akun Twitter @ahmedlovina

Sebenarnya anak kecil juga gak segitu amat kelakuannya. Mereka Masih punya etika, tata krama, sopan santun dan rasa malu.

Sementara si Roy ini, selain dari gak ada akhlak, urat malunya juga sudah putus.

Segitunya kelakuan mantan anak didik SBY.

Sudah doyan nyolong aset negara, kelakuannya di Medsos tidak beradab pula.

Apakah ini yang disebut sampah sampah peradaban?

"Gelar KMRT sangat memalukan," lanjut pemilik akun Twitter @Qhiloamumori12

Memang nama asli si Roy ini panjang banget yakni Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo. Yang itu menandakan ia memiliki gelar kebangsawanan.

Konon katanya ia menyandang gelar bangsawan dari Puro Pakualam Yogyakarta.

Ayahnya bergelar Kanjeng Pangeran Harya (KPH) Soejono Prawirohadikusumo dan ibunya bergelar Raden Ayu (R Ay) Soeratmijati Notonegoro.

Akan tetapi gelar bangsawan tidak serta merta membuat orang menjadi berakhlak dan berbudi pekerti yang luhur. Contohnya si Roy ini yang tidak tahu adat alias biadab.

"Gak perlu cari pembenaran Roy Suryo (sukro). Cuitanmu itu jelas bentuk penghinaan terhadap candi Borobudur, Budha dan Presiden. Apa yang bisa dipercaya dari omonganmu? Antena, panci dan perkakas lainnya aja Lu bawa pulang. Lu itu bukan ningrat tapi keparat," ujar pemilik akun Twitter @sang_pembalasan

Kwkwkwk

Ada betulnya juga sih, mana ada orang yang mau percaya sama tukang colong antena.

Tukang colong panci saja belum tentu percaya sama si Roy ini. Meskipun mereka sama-sama garong.

Nah, di samping itu kabar baiknya, saat ini polisi sedang mengusut pengedit foto stupa candi Borobudur tersebut.

Artinya apa? Kalau si pelaku berhasil ditangkap, minimal si Roy ini juga dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

Sementara, berdasarkan Pasal 45a (2) jo 28 (2) UU ITE disebutkan 'Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar'.

Jadi jelas di situ, yang menyebarkan ujaran kebencian bisa dipidana. Bukan hanya yang memproduksi.

Sedangkan si Roy jelas-jelas terbukti menyebarkan ujaran kebencian bernada SARA.

Artinya apa? Siap-siap saja ia berurusan dengan aparat penegak hukum seperti Ferdinand Hutahaean dulu.

Gak sabar menunggu si panci dicyduk polisi.

Modyar! Roy Suryo 'dirujak' Netizen Gara-gara Bertingkah Laku Kurang Ajar Di Medsos

Sumber Utama : https://seword.com/umum/modyar-roy-suryo-dirujak-netizen-gara-gara-WRxme9lV8G

Menanti CLBK antara PDIP dan Ganjar Pranowo

Setahun belakangan, hubungan Ganjar dan induknya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sedang dalam prahara. Tidak hebat juga, tapi cukup menyita perhatian. Tidak hebat karena, ribut-ribut itu hanya datang dari satu pihak. Tidak saling balas-balasan layaknya berantem atau keributan.

Pihak induk yang sepertinya terkesan kejam pada Ganjar. Gubernur Jawa Tengah itu diserang melulu. Bertahap dan keroyokan. Sementara Ganjarnya, pasif-pasif saja. Tidak membalas frontal, tidak terbawa arus. Ganjar tidak masuk jebakan. Paling-paling hanya FX Rudy yang membela, itupun masih sebatas sewajarnya.

Tapi selayaknya sebuah dinamika, akankah kejadian antara PDIP dan Ganjar itu berkesudahan? Atau masih terus berlanjut?

Dalam hasil survei calon presiden 2024 terbaru, SMRC dan Poltracking ternyata memperoleh hasil yang kurang-lebih sama. Keduanya melaporkan bahwa elektabilitas Ganjar yang tertinggi, di angka 30-an persen, mengalahkan masing-masing Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Hasil survei tersebut seperti sedang menjelaskan bahwa elektabilitas Ganjar bisa disebut sedang dalam tren peningkatan. Padahal secara popularitas, Ganjar tertinggal dari Prabowo dan Anies Baswedan.

Hasil tersebut, tentu sebuah hal yang patut diapresiasi, mengingat Ganjar 'hanya' seorang Gubernur di Jawa Tengah. Bukan Gubernur di pusat pemerintahan yang pastinya akan selalu menjadi sorotan. Juga bukan pembantu presiden di kabinet dan elit partai politik.

Lalu apakah elektabilitas sementara Ganjar yang tinggi itu akan membuat hubungannya dengan PDIP membaik?

Perlu diingat bahwa elektabilitasnya itu masih bersifat sementara. Masih banyak waktu yang bisa mengubah semuanya. Jadi Ganjar masih punya peluang untuk tetap 'dimusuhi'.

Kecuali bila Ganjar bisa mempertahankan elektabilitasnya, atau syukur-syukur bisa meningkatkan capaiannya itu, perubahan sikap dari elit PDIP tentu sebuah keniscayaan. PDIP pasti akan mengikuti arus, mempercayakan pada siapa yang paling diinginkan rakyat.

Namun upaya Ganjar tentu tidak mudah. Banyak ketidakpastian yang bisa saja membuatnya terpeleset ataupun terlempar. Jawa Tengah perlu banyak peningkatan perhatian. Sementara waktunya tinggal sedikit lagi.

Jeda waktu ke hari pemilihan juga bisa menjadi jebakan. Bisa saja tanpa jabatan akan membuat sorotan terhadapnya berkurang.

Namun bila cerdas, Ganjar tentunakan semakin lincah bergerak. Tanpa ikatan pada negara, membuat manuvernya akan lebih mengena dan meluas. Namun ada yang perlu diperbaiki.

Adalah hubungannya dengan elit PDIP. Yang terlihat sepertinya ada yang kurang dari komunikasinya ke orang-orang di struktur keorganisasian partainya. Walaupun sebenarnya itu juga bisa dimengerti kenapa seakan Ganjar berjarak dengan elit dan pengurus partai, ya karena Ganjar biar bagaimanapun saat itu dan sekarang adalah pejabat publik.

Sementara secara keorganisasian dan tradisi yang bisa saja membuat adanya rasa ewuh-pakewuh. Tidak akan ada elit PDIP yang akan teriak "Ganjar, Ganjar!" padahal ada Puan dan ketika Bu Ketum belum bersabda.

Akhirnya patut ditunggu bagaimana perkembangan Ganjar, dan bagaimana PDIP akan meresponnya? Masih banyak kemungkinannya.

Tapi sudah ada tanda-tandanya.

Menanti CLBK antara PDIP dan Ganjar Pranowo

Sumber Utama : https://seword.com/politik/menanti-clbk-antara-pdip-dan-ganjar-pranowo-quQqmHOAPO

Dimention DPR-RI, Polisi Cepat Serok Roy Suryo! Pak Pol Jangan Ayam Sayur!

Dapat atensi dari DPR republik Indonesia Roy Suryo akhirnya menghapus postingan soal Candi Borobudur dengan stupa yang diedit mirip muka presiden Joko Widodo.

Hal ini membuktikan bahwa Roy Suryo bersalah dan diduga kuat akan menjadi tersangka. Maka sudah saatnya polisi untuk melakukan serok kalau polisi masih tidak berani menangkap Roy Suryo artinya polisi pengecut dan mentalnya ciut dan diduga kuat ada bakingan kepada Roy Suryo dari tubuh penegak hukum.

Roy Suryo sudah harus ditangkap. Apa yang ia cuitkan mengganggu kesatuan dan persatuan negara republik Indonesia dengan negara yang dikenal sebagai negara beragama yang toleran.

Sudah beberapa hari Roy Suryo tidak menghapus postingan itu dan sudah diekspos ke banyak pihak. Exposure sudah berhasil terjadi kepada banyak orang.

Sebenarnya dia bisa berkelit bahwa bukan dia yang membuat postingan tersebut. Tapi buat saya dia harusnya bisa ditangkap karena sebagai orang yang memiliki pengikut banyak di Twitter, dia sudah ambil andil di dalam ujaran provokatif yang menghina agama Buddha sekaligus presiden Joko Widodo.

Kurang ajarnya Roy Suryo ini sudah kelewatan dan dia kelihatannya benci banget sama umat Buddha dan presiden Joko Widodo. Kebencian ini membutakan mata Roy Suryo sehingga statusnya sebagai bangsawan Jawa tidak membuat dia serta merta memiliki adab dan santun yang baik.

Roy Surya saat ini sedang dalam posisi terendah di dalam hidupnya. Dia tidak lebih dari sampah politik yang tidak segera dibersihkan dan terus mengeluarkan bau busuk. Sampah itu harus cepat-cepat dibuang agar busuknya tidak merusak ibu Pertiwi. Roy Suryo ini seperti sampah yang menggerogoti dan berbelatung.

Semakin lama semakin mengerikan dan semakin provokatif cuitan pendukung Anies Baswedan ini. Dia keluar dari kementerian pemuda dan olahraga sambil bawa-bawa panci dan terus belum ada proses hukum mengenai hal ini.

Mumpung saat ini dia ada di posisi terendah saya meminta polisi untuk segera menyerok sampah ini. Dia tidak bisa dibiarkan terus-menerus ada di bumi Pertiwi Indonesia sambil menyebarluaskan kebencian yang sudah membutakan nya.

Negara ini butuh kedamaian salah satunya dengan ketiadaan Roy Suryo dan ucapannya yang begitu provokatif dan busuk. Menghina umat Budha dan presiden Joko Widodo di dalam satu cuitan yang singkat dan menggelikan. Apakah dia sebagai mantan menteri informatika bisa berkelit dan bisa memiliki cara strategi untuk keluar dari proses hukum yang berbau UU ITE ini?

Jangan-jangan dia memiliki andil besar dalam membuat UU ITE sehingga dia tahu celah-celahnya? Buat saya ini bukan sekedar undang-undang transaksi elektronik. Ini adalah pelanggaran moral dan hukum penistaan agama.

Apakah dia didukung oleh Rizieq dan Anies Baswedan dalam pemahaman agama yang radikal itu? Semoga saja dia segera diserok oleh Kapolri yang sampai sekarang masih belum kelihatan bernyali menangkap para penista agama minoritas di negara ini.

Dimention DPR-RI, Polisi Cepat Serok Roy Suryo! Pak Pol Jangan Ayam Sayur!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/dimention-dpr-ri-polisi-cepat-serok-roy-suryo-B3NwgXIQQE

Berkaca Dari Kasus Ahok, Polisi Harus Tangkap Hilmi Fidausi Dan Fadli Zon Layaknya Buni Yani

Meski ormas-ormas ekstrimis seperti HTI dan FPI telah lama dibubarkan, nyatanya paham esktrimia masih tumbuh subur hingga kini. Berawal dari kebencian pada sosok Ahok yang bersih dan dicintai rakyat, maka isu kafir hingga etnis minoritas dihembuskan. Tak hanya itu, kelompok mereka juga sengaja memelesetkan pidato Ahok di kepulauan seribu dengan menambahi caption pada video yang telah diedit. Tapi, negara bersikap adil saat Ahok telah masuk penjara, sosok provokator yakni Buni Yani juga ikut mendekap di balik jeruji besi.

Rupanya keonaran di negeri ini tak hanya dilakukan Rizieq cs, tapi juga utadz-ustadz ekstrimis lain yang masih leluasa memprovokasi. Masih ingat penolakan Abdul Somad di Singapura yang berujung demo ke kedubes Singapura? Ini akibat dari provokasi jahat Somad yang masih saja dibiarkan pemerintah. Saat negara lain berani menolak kedatangannya berbekal ceramah SARA, negara kita malah terkesan tak tegas sama sekali. Harapan ketegasan dari seorang kapolri Listyo Sigit nyatanya tak terwujud. Mungkin dirinya trauma akan kasus Ahok dan tak ingin jadi korban kedua, lalu membiarkan para provokator ini sesuka hati.

Akibat dari pembiaran para ustadz pemecah bela dan SARA, kini masyarakat tak berdosa ikut menanggung dampaknya. Hal ini terjadi setelah viralnya masakan padang dengan olahan daging babi di Jakarta dengan nama Babiambo. Tanpa klarifikasi ke pemilik resto, ustadz Hilmi Firdausi sudah menghakimi secara sepihak. Dirinya bahkan membenturkan keislaman orang Padanv yang harusnya tak dikotori dengan inovasi masakan padang berbahan babi. Tak kalah dengan Hilmi, di senayan ada Fadli Zon yang juga tak kalah garang memprovokasi warga minang yang katanya berprinsip pada kehalalan.

Tentu saja ulah jahat Hilmi dan Fadli Zon disambut dengan kebodohan pihak MUI yakni Anwar Abbas yang menyuruh aparat menindak pemilik resto. Mirip kasus Ahok dulu di mana gong akhir kegaduhan justru diletupkan oleh MUI. Awalnya kita berpikir kejahatan dan kebodohan semacam ini hanya berlaku untuk menjungkalkan lawan politik. Namun, kalau melihat korban saat ini justru rakyat biasa yang tak terlibat politik, justru semakin meyakinkan kalau paham ekstrimisme ini sangat berbahaya bagi keutuhan bangsa.

Usut punya usut, pemilik resto padang tersebut juga keheranan saat dimintai klarifikasi oleh wartawan. Pasalnya restonya sudah tutup lama sejak tahun 2020 silam. Pun masakan yang dijual bukan secara langsung, tapi lewat pemesanan online. Hal ini juga berlangsung singkat yakni hanya selama 3 bulan. Kemungkinan pemilik resto menilik peluang pasar ke warga non muslim yang juga menyukai masakan padang. Jadi, sebenarnya kalau mau jujur, tak ada kesalahan yang dilakukan oleh pemilik resto karena tidak ada niatan menodai kehalalan masakan padang apalagi keislaman orang minang.

Makanya tak heran kalau polisi akhirnya melepas pemilik resto karena tak menemukan adanya tindak pidana. Kalau mau berkaca pada kasus Ahok dulu, harusnya mereka yang mencuitkan kata-kata provokatif seperti Hilmi Firdausi dan Fadli Zon ikut dipanggil kepolisian. Jangan sampai permintaan maaf Hilmi Firdausi membuat masalah yang sudah terlanjur ramai ini menjadi hal yang wajar. Bukannya dulu Ahok juga klarifikasi dan Buni Yani juga meminta maaf? Tapi akhirnya mereka berdua sama-sama mendekam di penjara. Kini kalau polisi berani memanggil pemilik resto, panggil juga ustdaz Hilmi dan Fadli Zon untuk menjelaskan cuitan provokatifnya.

Pasalnya provokasi yang ditimbulkan orang-orang tersebut juga memantik kegaduhan lebih jauh. Lihat saja beberapa kepala daerah, termasuk Gubernur Jatim, Khofifah yang justru melakukan operasi restauran padang untuk mengecek kehalalan. Nantinya dikhawatirkan tak hanya masakan padang dan rendang babi yang jadi sasaran, tapi juga semua produk olahan babi. Meski sudah jelas pemilik warung menuliskan bahan baku babi, tetap saja bisa jadi sasaran amuk massa. Bakso babi dan inovasi produk olahan babi lainnya bisa jadi target berikutnya.

Betapa mengerikannya negeri ini ketika kita mengakui adanya lima agama dan kepercayaan lain, tapi masih mempermasalahkan kehalalan produk yang jelas tertulis non halal. Kalau polisi tak berani bergerak menangkap provokator seperti Hilmi dan Fadli Zon, kedepannya mereka bisa seenak hati kembali memprovokasi. Korbannya lagi-lagi masyarakat kecil yang tak tahu menahu. Mereka yang menyambung hidup lewat jualan makanan baik secara offline maupun online dibuat ketakutan kalau menjual barang tak sesuai standar kelompok ekstrimis.

Selain itu, miris rasanya jika sekelas Gubernur Jatim ikutan terprovokasi tanpa bisa melihat jauh dampaknya ke depan. Bukannya menarik simpati, dirinya justru dibully karena mengurusi masakan padang di tengah kasus buruk yang menimpa Jatim. Belakangan ini memang ramai diberitakan banyak hewan meninggal dan sakit akibat penyakit kuku dan mulut atau yang dikenal PMK. Peternakpun harus menanggung banyak kerugian akibat penyakit yang kini mewabah. Alih-alih mencari solusi permasalaham ini, Khofifah malah ikutan mibdset kadrun yang dikit-dikit mengkafir-kafirkan dan mengharam-haramkan.

Semoga kedepannya ada aturan tegas dari pemerintah yang bsia melindungi pelaku usaha dari serangan kaum ekstrimis. Penulis sendiri pernah dimintai klarifikasi soal tulisan penyakit corona yang berasal dari kelelawar, padahal jelas ada sumber media mainstream. Kata mereka tulisan ini bisa menimbulkan ketakutan pada pemilik resto dengan bahan kelelawar. Anehnya saat berhadapan pada gerombolan ekstrimis yang menyerang rendang babi, kepolisian auto mingkem karena kalah garang. Ingat ketegasan harus berlaku dua arah, bukan hanya mereka yang posisinya lemah.

Kalau perlu adakan sertifikasi penceramah dan buat aturan tegas bagi provokator meskipun seorang ustadz dan penceramah kondang sekalipun. Kepolisian tak perlu takut dengan Abdul Somad, Hilmi Firdausi dan lainnya. Ingat dulu saat menangkap Rizieq juga ada kekhawatiran besar menghadapi pengikutnya yang berwatak preman, tapi akhirnya kepolisian menang. Apalagi kalau hanya berhadapan dengan ustadz-ustadz media sosial yang pengikutnya juga kebanyakan di sosmed.

Kalau urusan MUI dan DPR, kita serahkan ke pemerintah pusat untuk menggodok aturan bersama. Anggota DPR tak boleh lagi berkomentar masalah kegaduhan di masyarakat apalagi di twitter. Karena selama ini cuitan Fadli Zon justru banyak adu dombanya ketimbang edukasinya. Termasuk MUI yang harusnya bertindak layaknya ormas lain seperti NU dan Muhammadiyah. Mereka tak boleh lagi sesuka hati dan merasa jumawa menghakimi sesuatu. Kalau perlu kedepannya ormas ini dibubarkan saja bila dirasa banyak mudharat ketimbang manfaat.

Akhirnya kita tahu ketegasan pemerintah menghadapi gerombolan ekstrimis ini sangat diperlukan. Jangan sampai ketika Jokowi tak menjabat, ulah mereka semakin tak terkendali. Sudah saatnya ada undang-undang tegas mengenai keberadaan paham ekstrimis, khilafah dan lainnya. Jangan sampai kita telat menyadari kehadiran mereka yang bisa jadi semakin tumbub subur di kemudian hari.

Berkaca Dari Kasus Ahok, Polisi Harus Tangkap Hilmi Fidausi Dan Fadli Zon Layaknya Buni Yani

Sumber Utama : https://seword.com/politik/berkaca-dari-kasus-ahok-polisi-harus-tangkap-eCjIA2wwDP

Berkacalah Pada Pepatah Jawa KRMT Roy Suryo!

Roy Suryo mempunyai gelar Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) di depan namanya. Gelar itu didapatnya dari Pura Pakualaman Yogyakarta karena dia masih kerabat Pura Pakualaman. Gelar itu pun ditulis di akun twitter-nya.

Dengan memajang gelar kebangsawanan itu, saya mengandaikan Roy Suryo bangga akan jati dirinya sebagai seorang Jawa. Dia tentunya tahu betul tentang budaya Jawa. Dia juga pasti tahu tentang unggah-ungguh dalam tradisi Jawa. Dia pasti lebih tahu isi atau inti budaya Jawa daripada orang biasa seperti saya. Paling tidak itu pengandaian saya.

Menurut Franz Magnis Suseno, seorang Jawa sangat dipengaruhi oleh rasa (dibaca roso). Rasa bukan hanya sekedar rasa perasaan tetapi hidup itu sendiri. Rasa berarti merasakan dalam segala dimensi; perasaan jasmani indrawi, perasaan akan kedudukannya dalam suatu medan interaksi, perasaan kesatuan dengan alam semesta, rasa akan penentuan eksistensinya sendiri oleh takdir dan akhirnya kesadaran yang semakin mendalam akan keakuannya sendiri.

Dengan kata lain, rasa mempengaruhi seorang Jawa untuk bertindak dan merasakan sesuatu. Rasa ini tertanam dalam diri seorang Jawa sejak lahir dan dikembangkan melalui bahasa, tari, wayang serta relasi dengan alam dan sesama. Sebagai seorang yang mempunyai gelar kebangsawanan, Roy Suryo seharusnya mempunyai rasa yang lebih kuat.

Sayangnya, rasa Roy Suryo tidak terlalu kelihatan dalam aktifitasnya di twitter. Cuitannya yang dianggap menghina Presiden Jokowi dan lambang agama Budha dihujat banyak orang. Dia pun menghapus cuitan yang dianggap menghina itu. Apakah karena merasa bersalah? Bukan. Roy Suryo justru tidak merasa bersalah dan menyalahkan buzzerRp dalam cuitan pembelaannya. Rasa-nya sudah tidak peka terhadap tindakannya sendiri. Tidak ada lagi kontrol atas dirinya sendiri.

Roy Suryo merasa difitnah karena dianggap mengedit gambar yang dianggap menghina Presiden Jokowi dan lambang agama Budha. Sepertinya Roy Suryo tidak memahami permasalahannya. Yang dipermasalahkan bukan soal mengedit tetapi karena ikut menyebarkan gambar editan tersebut. Setelah dihujat, Roy Suryo justru menyalahkan pihak lain. Ora ngilo githoke dhewe adalah pepatah yang pas untuk Roy Suryo. Dia tidak mau introspeksi dan malah menyerang pihak lain.

Mengkritik kebijakan pemerintah boleh-boleh saja tetapi harus sesuai porsinya. Ngono ya ngono ning aja ngono, begitu kata pepatah Jawa. Artinya boleh saja berperilaku sekehendakmu tetapi jangan sampai melanggar nilai atau norma sehingga merugikan orang lain. Sikap Roy Suryo itu jelas mengganggu orang lain. Buktinya banyak orang yang menghujat apa yang dia lakukan.

Roy Suryo seharusnya juga ingat pepatah Jawa lain yang mengatakan aja kuminter mundhak keblinger, aja cidra mundhak cilaka. Pepatah ini mengingatkan seseorang agar tidak merasa paling pandai agar tidak salah arah dan jangan suka berbuat curang agar tidak celaka. Roy Suryo perlu berkaca tentang tindakan yang sudah dilakukannya itu.

Roy Suryo sepertinya jatuh kepada sikap asal kritis. Tidak peduli pernyataannya itu baik atau buruk, benar atau tidak, yang penting mengkritik pemerintah. Dia seolah tidak berkaca terhadap pengalaman hidupnya. Persis seperti pepatah Jawa yang mengatakan kakehan gludug kurang udan. Artinya adalah terlalu banyak bicara tetapi tidak pernah memberi bukti. Cocok sekali bagi Roy Suryo yang tidak punya prestasi selama menjadi menteri.

Sebagai seorang oposisi, perlu berpegang kepada pepatah yang mengatakan becik ketitik ala ketara. Perbuatan baik akan selalu dikenali sementara perbuatan buruk nantinya juga akan diketahui juga. Oposisi seharusnya tetap obyektif dalam menilai sesuatu. Jangan menjadi seorang yang mengatakan buruk terhadap kebaikan dan baik kepada keburukan. Persis seperti kata pepatah dandhang diunekake kuntul, kuntul diunekake dandhang. Di mata Roy Suryo, pemerintah sekarang tidak ada baiknya sama sekali. Program baik pun sering dibelokkan dengan isu yang tidak benar.

Sebagai seorang yang mempunyai gelar bangsawan, ucapan dan tindakan Roy Suryo tidak menunjukkan unggah-ungguh yang tepat. Rasa-nya sebagai seorang Jawa sudah berkurang. Tidak mengherankan ada netizen yang meminta agar gelar kebangsawanan Roy Suryo dicabut. Usulan yang bagus untuk Pura Pakualaman meskipun sulit untuk diwujudkan karena gelarnya didapat dari hubungan darah orang tuanya.

Sebagai seorang Jawa, Roy Suryo bisa berkaca dengan pepatah-pepatah yang ada dalam budaya Jawa. Janganlah menjadi orang yang adigang, adigung, adiguna yang berarti hanya mengandalkan kekuatan, kekuasaan dan kepintarannya. Sekali lagi, seorang Jawa seharusnya menilai dengan rasa yang menentukan sikap dan tindakannya. Saat sudah bertindak pun, rasa yang baik bisa menjadi sarana introspeksi diri.

Saya berharap Roy Suryo mau berkaca diri. Kalau tidak mau, saya anggap saja bahwa dia adalah seorang yang disebut dalam pepatah Jawa, lambe satumang kari samerang. Artinya seorang yang sudah berkali-kali diberi nasehat tetapi tidak mau mendengarkan.

Salam sehat sedulur semuanya.

Berkacalah Pada Pepatah Jawa KRMT Roy Suryo!

Sumber Utama : https://seword.com/umum/berkacalah-pada-pepatah-jawa-krmt-roy-suryo-jwzf2tfFew

klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll)

KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!! 

Klik juga Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!! 

Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!

Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!! 

Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!

Dosen UNISKA yang terkesan Bela Edy Mulyadi dkk "Hina Kalimantan" bukan mewakili Anak Kalimantan dan DAYAK !!! 

Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!! 

Benang Merah DEMO di KalSel !!!

Silahkan klik ini juga : "Operasi Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!

Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung

Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK

yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!! 

klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!

klik ini Yang Batu Siapa ? Yang Tangan Siapa ? Apakah ormas Terlarang HTI dan FPI masih menggurita & "Mencuci otak" warga KalSel 

klik juga ini #JanganMaudiWALUHi

juga ini  Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH 

Jangan lupa klik ini juga  Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024

serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!

klik juga Kalau PKS (Partai Keadilan Sejahtera) "Tumbang" dalam PEMILU 2019 akankah GARBI menjadi "Penggantinya" ??!!  

https://news.detik.com/berita/d-6028229/jenguk-ke-rs-grace-natalie-ungkap-kondisi-terkini-ade-armando

https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/

https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/03/27/la-nyalla-mattalitti-dinilai-habib-banua-layak-jadi-presiden-ini-pertimbangannya  

Klik juga videonya dilink dibawah ini :

BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL

Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai

Re-post by MigoBerita / Rabu/15062022/12.32Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya