» » » Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!

Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!

Penulis By on Selasa, 28 Juni 2022 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin -
  Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!! Berulang kali diinfokan bahwa khusus di KalSel sudah dua kali Jokowi kalah disini (2014 dan 2019) dan pemenangnya selalu PRABOWO. Sehingga Oligarki Daerah yang bersifat hanya mementingkan diri sendiri dan golongannya serta bekerjasama dengan para Mafia nampak seperti tak terbendung "Mewaluhi" warga Kalsel, bahkan apapun kebijakan dari pemerintah pusat yang di identikkan dengan Jokowi maka ketika yang salah penerepannya didaerah, maka tanpa ada klarifikasi pemerintah daerah, maka warga kalsel yang anti Jokowi pasti langsung mencap bahwa "Jokowi lah yang SALAH". Agar tidak gagal paham , bacalah berbagai artikel yang telah kita kumpulkan hingga tuntas.

"Muliakan Orang Tuamu Sebelum Terlambat"
Di Jepang dulu pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga tidak memberatkan kehidupan anak-anaknya.
Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan, karena si Ibu telah lumpuh dan agak pikun.
Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya. Si Ibu yang kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya dan menaburkannya di sepanjang jalan yang mereka lalui.
Sesampai di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan Ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia tidak menyangka tega melakukan perbuatan ini terhadap Ibunya.
Justru si Ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata: “Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai dirumah”
Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak menangis dengan sangat keras, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si Ibu pulang ke rumah.
Pemuda tersebut akhirnya merawat Ibu yang sangat mengasihinya sampai Ibunya meninggal.
‘Orang tua’ bukan barang rongsokan yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat usang atau tidak berdaya. Segenap jiwa orang tua adalah untuk melihat anaknya mendapatkan kebahagiaan yang layak mwskipun mereka yang harus menderita.
Bagi mereka, kesuksesan seorang anak adalah kesuksesan orang tua dalam mendidik anaknya dan kegagalan anaknya adalah kegagalan mereka dalam mendidik anaknya. setiap seluk beluk kehidupan orang tua berpusat pada bagaimana sang anak bisa sukses.
Karena pada saat engkau sukses atau saat engkau dalam keadaan susah, hanya orang tua yang mengerti kita dan batinnya akan menderita kalau kita susah. Orang tua kita tidak pernah meninggalkan kita, bagaimanapun keadaan kita, walaupun kita tidak menghormati mereka dan bahkan kurang ajar kepada orang tua. Namun Bapak dan Ibu kita akan tetap mengasihi kita.
Mari kita merenungkan, apa yang telah kita berikan untuk orang tua kita, nilai berapapun itu pasti dan pasti tidak akan sebanding dengan pengorbanan ayah ibu kita.

Ada Seorang Pengusaha baja/Pemilik PT. Artha Mas Graha Andalan.
Ketika ditanya rahasia suksesnya menjadi Pengusaha, jawabnya singkat:
“Jadikan orang tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja”.
Pengusaha yang kini tinggal di Cikarang ini pun bercerita bahwa orang hebat dan sukses yang ia kenal semuanya memperlakukan orang tuanya seperti Raja.
Mereka menghormati, memuliakan, melayani dan memprioritaskan orang tuanya.
Lelaki asal Banyuwangi ini bertutur, “Jangan perlakukan Orang tua seperti Pembantu”.
Atau orang tua diminta merawat anak kita sementara kita sibuk bekerja.
Bila ini yang terjadi maka rezeki orang itu adalah rezeki pembantu, karena ia memperlakukan orang tuanya seperti pembantu.
Walau suami/istri bekerja, rezekinya tetap kurang bahkan nombok setiap bulannya.

Menurut sebuah lembaga survey yang mengambil sampel pada 700 keluarga di Jepang, anak-anak yang sukses adalah: mereka yang memperlakukan dan melayani orang tuanya seperti seorang Kaisar.
Dan anak-anak yang sengsara hidupnya adalah mereka yang sibuk dengan urusan dirinya sendiri dan kurang perduli pada orang tuanya.
Mari terus berusaha keras agar kita bisa memperlakukan orang tua seperti raja. Buktikan dan jangan hanya ada di angan-angan.

Beruntunglah bagi yang masih memiliki orang tua, masih BELUM TERLAMBAT untuk berbakti.
UANG bisa dicari, ilmu bisa di gali, tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua kita takkan terulang kembali.

Repost Masakan Populer
#reseponline #inspirasiresepmasakan #utb #udahtaubelum #utb #tdi #tipsdaninspirasi #resep #tips #inspirasi #motivasi #tipsdaninspirasi#resepdapur&tipskecantikan


 

Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!

Sebenarnya tidak masalah siapapun presiden nya,walaupun Prabowo yang menang pun sama masalahnya, masalahnya adalah Para Mafia,mereka semua ada disemua lini kehidupan di indonesia😁 ketika jokowi baru jadi Presiden 2014,uang kas negara tidak ada,sedangkan negara perlu berjalan untuk gaji PNS (ASN) dan menggerakkan sendi perekonomian agar bisa membantu rakyat yang memang memerlukan subsidi dari pemerintah, Para mafia itu sudah mempunyai oligarki tersendiri, khusus kota Banjarmasin PAN muhammadiyah adalah Pemegang Puncak Kekuasaan,namun mereka pun tidak mengupayakan optimal untuk warga Banjarmasin, bahkan kita tahu bersama politik dua kaki dilakukan pimpinan PAN Haji Muhidin saat itu dengan MENDUKUNG JOKOWI tapi partai PAN malah dukung PRABOWO, sungguh Politikus Handal dan Pemain DRAMA KOREA TERBAIK, jadi para mafia ini tidak mungkin bisa di basmi dengan hanya seorang jokowi, khusus Kalsel 2014 dan 2019 para mafia ini telah menjadi oligarki tersendiri dan menguasai semua bidang,karena sistem otonomi daerah maka kepala daerah lah yang lebih berkuasa ketimbang presiden, khusus aplikasi, seharusnya menteri perdagangan saat ini yang orang muhammadiyah dari partai PAN pak zulkipli hasan pun telah berjanji menuntaskan kasus minyak goreng, namun ternyata beliau main aman dengan meminta bantuan luhut binsar panjaitan khusus penanganan minyak goreng, Sedangkan khusus minyak bahan bakar,para mafia didaerah juga bermain, jadi aplikasi adalah salah satu jalan menciptakan program tepat sasaran,karena menurut seorang aparat yang tidak mau disebutkan namanya,kadang bahkan SPBU bisa tutup beberapa hari ternyata malah dikirim ke tambang... Semoga tercerahkan,dengan hati dan kepala dingin, karena selalu dan pasti yg salah pasti Pak jokowi..inikan jadi ANEH plus NGAKAK, siapapun pilihan piyan NO PROBLEM,karena dari 4,8 juta penduduk kalsel hanya 1,8 juta yg melakukan pencoblosan😛 masih banyak orang kalsel yang tidak memilih dan akhirnya punya walikota lain asli orang Banjarmasin tapi orang luar daerah .. tulisan ini bukan pembelaan atau menyalahkan tapi berdasarkan fakta, tapi kalau kebencian kepada seseorang terus ada maka sampai matipun akan benci walau orang tersebut sebenarnya ada sedikit jasanya, masalah harga minyak jangankan indonesia ,negara lain aza kelabakan bahkan bangladesh jadi negara gagal ..just its 🤩🤩🤩
 

Jadi...kesahnya ada dingsanak kita langsung ngejudge (Bahwa Jokowi selalu salah) .., kita tidak ada merasa  mengaku paling benar atau selalu ngejudge orang salah, berbicara berdasarkan fakta saja...para mafia itu ada dan masih merajalela di Indonesia,khusus di kalsel 2014 dan 2019 jokowi kalah disini otomoatis para mafia disini bertepuk tangan😍😗

Karena kebijakan daerah kalsel kalau salah maka yg salah tetap jokowi
Ngakak dapatnya
Otonomi daerah itulah oligarki sebenarnya

2024 adalah banyak pemilih muda, ketika kita mememilih orang yang salah maka oligarki itu lagi yang menjadi pimpinan atau cukong didaerah.

Warga kalsel di waluhi oligarki daerah,tapi kada paham paham,otonomi daerah menciptakan raja raja kecil... Asli...ketika ulama pujaan kita anti jokowi maka pengikutnya pun mengiyakan saja 😗😉 sami'na wa 'athona (Aku dengarkan dan Aku TAAT)... Ngakak dapatnya...2024 pilih lah wakil parlemen di kalsel yang baru baru,bukan orang lama ,baru tapi asli putra daerah, bukan milih orang luar kalsel... Wuihhhh...beginilah ketika politik santun diterapkan ...tipu daya pun bisa dipakai dengan ayat bahkan mayat....wowwwww tapi bro dan sis disini 😉😝 ane paham anti jokowi, dan ane bukan fans jokowi tapi ane fans rakyat kalsel, ktika pemerintah daerah pro rakyat maka ane dukung,karena kita mesti ingat PKS telah membuat kita tertipu karena bilang kalau pks akan memperjuangkan SIM dan stnk pajak gratis seumur hidup,namun ketika partainya masuk 5 besar dikalsel ,janji tinggal janji,kita di waluhi nya....asli ngakak banar😱😱

Opini MAMATZ BJM Juni 2022

Uji Coba, Pembeli BBM Harus Terdaftar di My Pertamina

Wartaniaga.com, Banjarmasin- Memastikan mekanisme penyaluran BBM khususnya Pertalite dan Solar makin tepat sasaran, maka Pertamina Patra Niaga berinisiatif dan berinovasi untuk melakukan uji coba penyaluran bagi pengguna berhak yang sudah terdaftar di dalam sistem MyPertamina.

“Kami menyiapkan website MyPertamina yakni https://subsiditepat.mypertamina.id/ yang dibuka pada 1 Juli 2022. Masyarakat yang merasa berhak menggunakan Pertalite dan Solar dapat mendaftarkan datanya melalui website ini, untuk kemudian menunggu apakah kendaraan dan identitasnya terkonfirmasi sebagai pengguna yang terdaftar. Sistem MyPertamina ini akan membantu kami dalam mencocokan data pengguna,” jelas Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution. 

Sementara itu, Area Manager Communication & CSR Regional Kalimantan, Satria Agus Susanto mengungkapkan untuk di Kalimantan Selatan, Kota Banjarmasin terpilih sebagai lokasi uji coba tahap pertama. Untuk membantu masyarakat melakukan pendaftaran, Pertamina akan membuka klinik helpdesk di SPBU yang ada di Kota Banjarmasin.

“Nantinya masyarakat yang ingin bertanya terkait pendaftaran bisa langsung menuju ke klinik helpdesk yang ada di SPBU di Kota Banjarmasin. Kami siapkan juga Posko Utama helpdesk di SPBU 6470107,” tuturnya.

Lebih lanjut Satria menjelaskan bahwa tahapan ini adalah bertujuan untuk mendaftarkan kendaraan yang akan bertransaksi Solar dan Pertalite.

Masyarakat tidak perlu khawatir apabila tidak memiliki aplikasi MyPertamina, karena pendaftaran dilakukan semua di website MyPertamina https://subsiditepat.mypertamina.id/ Pengguna yang sudah melakukan pendaftaran kendaraan dan identitasnya kemudian akan mendapatkan notifikasi melalui email yang didaftarkan. Pengguna terdaftar akan mendapatkan QR code khusus yang menunjukan bahwa data mereka telah cocok dan dapat membeli Pertalite dan Solar. 

“Ketika sudah terdaftar, masyarakat memiliki banyak opsi untuk pembayaran, mulai dari pembayaran tunai (uang cash), kartu kredit/debit, ataupun pilihan non tunai lainnya. Pembayaran tidak terbatas hanya pakai MyPertamina,” jelas Satria.

Pihaknya menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat membantu penyaluran BBM Subsidi agar tepat sasaran karena tercatat dengan lebih baik dan transparan. “Inilah yang kami harapkan, Pertamina dapat mengenali siapa saja konsumen Pertalite dan Solar subsidi dan tentunya melindungi masyarakat yang memang berhak mengonsumsinya,” katanya.

Satria menjelaskan untuk tata cara pendaftaran adalah sebagai berikut :
1. Siapkan dokumen yang dibutuhkan (KTP, STNK, foto kendaraan, dan dokumen lainnya)
2. Buka website https://subsiditepat.mypertamina.id/
3. Klik daftar sekarang
4. Ikuti instruksi dalam website
5. Tunggu verifikasi selama 7 hari kerja di alamat email yang telah didaftarkan atau cek status pendaftaran di website secara berkala
6. Apabila sudah terverifikasi, unduh atau download kode QR dari website dan simpan untuk bertransaksi di SPBU Pertamina 

Informasi lebih lanjut mengenai mekanisme penyaluran Pertalite dan Solar subsidi menggunakan sistem MyPertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135 serta sosial media resmi @ptpertaminapatraniaga dan @mypertamina.

Editor : Nirma Hafizah


Sumber Utama : https://wartaniaga.com/2022/06/uji-coba-pembeli-bbm-harus-terdaftar-di-my-pertamina/

Kadiskominfo Banjarbaru Beri Rentang Waktu pada Media yang Belum Terverifikasi

Wartaniaga.com, Banjarbaru – Kepala Dinas Kominfo Kota Banjarbaru, Asep Saputra memberikan rentang waktu pada Media yang akan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Banjarbaru agar sudah terverifikasi.

Demikian disampaikannya saat berada di Kantor Dinas Kominfo Kota Banjarbaru kepada wartaniaga.com saat menemuinya disela-sela kesibukannya sesudah rapat koordinasi dengan para staffnya, Selasa (28/6/2022).

“Kami berharap media itu harusnya sudah terverifikasi supaya apa, agar mereka dalam menjalankan tugasnya mempunyai legal formal dan legal standing kedepannya,”ujar Asep yang baru dilantik pada 30 Mei tadi.

Dia menambahkan dalam menjalankan kegiatan kewartawanannya, ada marwah dan rohnya selain mendapatkan payung hukum dan perlindungan undang-undang pers no 40.

Secara pribadi lanjutnya dia tidak akan menghalangi atau memangkas kawan-kawan yang berprofesi sebagai wartawan atau perusahaan pers, tetapi kita harus juga taat peraturan dan undang-undang pers dan lembaga yang menaunginya.

“Apabila ada media yang akan bekerjasama akan kami buka seluas-luasnya. Tetapi dengan catatan legal formal harus dilengkapi, kalau belum lengkap kami kasih spare waktu. Bila dalam waktu itu tidak bisa melengkapi, ya mohon maaf terpaksa tidak bisa kami terima,”tegas mantan kabag koperasi ini kepada wartaniaga.

Menurutnya, dalam pemberitaanpun jangan terfokus dengan satu bidang, banyak yang harus diekspose mulai dari ekonomi, pertanian, koperasi, ukm, kesehatan dan banyak lagi bidang-bidang lainnya.

“Misalnya saat ini memasuki lebaran haji, yang identik dengan kurban, bisa saja wartawan menanyakan ketersediaan hewan kurban di Banjarbaru. Baik penjual hewan kurban maupun dinas yang terkait. Nah ini yang kami maksud mengembangkan potensi-potensi berita di wilayah kota Banjarbaru,”pungkasnya. Editor : Eddy Dharmawan

Kadis Kominfo Banjarbaru Asep Saputra SKom MM

Sumber Utama : https://wartaniaga.com/2022/06/kadiskominfo-banjarbaru-beri-rentang-waktu-pada-media-yang-belum-terverifikasi/

SIM Seumur Hidup dan Pajak Motor Gratis Melejitkan PKS
Danu Damarjati - detikOto
Kamis, 18 Apr 2019 11:26 WIB
Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melejit di hitung cepat (quick count) Pemilu Legislatif 2019. PKS menyatakan hasil menggembirakan ini berkat tawaran program SIM seumur hidup dan bebas pajak kendaraan bermotor.

"Kami yakin politik gagasan bisa sukses di Indonesia. Kita ambiil ceruk pasar gagasan SIM seumur hidup dan pajak motor gratis," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Kamis (18/4/2019).

Dia menjelaskan, PKS telah meriset bahwa mayoritas pengguna sepeda motor adalah pengguna motor kecil berkapasitas silinder 150 cc ke bawah. Itu bukanlah motor mewah, melainkan alat untuk mencari penghasilan. Jumlah pengguna motor ada 105 juta dan 89 persennya adalah pengguna sepeda motor 150 cc ke bawah.

"Sehingga kita tawarkan SIM seumur hidup dan STNK gratis. Messtinya mereka kemudian punya harapan yang baik kepada PKS," kata Mardani.

Selain karena gagasan itu, dia juga menyatakan capaian ini berkat tagar 2019 ganti presiden secara umum. Dia mengucapkan syukur Alhamdulillah atas hasil hitung cepat sementara ini. Dia juga mengapresiasi kader, simpatisan, dan mesin pemenangan PKS.

Berdasarkan setidaknya di 3 hasil quick count yaitu dari Litbang Kompas, Indo Barometer, dan LSI Denny JA, PKS meraih suara di atas 8%. Posisinya antara di urutan kelima, keempat, atau keenam. Perolehan suara hasil quick count PKS ini juga lebih besar dari perolehan suara Pileg 2014 silam yaitu 6,79%.

Kembali ke pernyataa PKS, Ketua Bidang Humas DPP PKS Ledia Hanifa Amaliah juga bersyukur atas capaian ini, dia menyebutnya sebagai hasil hitung riil (real count) Pileg 2019. PKS bahkan memproyeksikan perolehan dua digit dan akan melampaui perolehan di Pemil 2014, 2009, dan 2004.
Melejit di Quick Count, PKS: Berkat Gagasan SIM Seumur HidupLedia Hanifa (Indra Komara/detikcom)
"PKS konsisten mengusung politik gagasan, seperti bebas pajak sepeda motor dan SIM seumur hidup. PKS juga serius menggarap milenials dengan membuat film 8 Stories dan program-program edukatif dan kreatif lainnya seperti Flashmob dan Freez Mob," kata Ledia dalam keterangan persnya.

Meski demikian, PKS tetap memberikan catatan atas penyelenggaraan pemilu yang sejak awal sudah kurang menunjukkan kredibilitas yang baik dari penyelenggara.

"Sejak awal PKS memberi catatan soal Daftar Pemilih Tetap yang bermasalah, netralitas aparat, keberpihakan oknum birokrat dan kepala daerah kepada capres-cawapres tertentu adalah hal yang perlu diselesaikan secara seksama," pungkasnya.

Sumber Utama : https://oto.detik.com/motor/d-4515853/sim-seumur-hidup-dan-pajak-motor-gratis-melejitkan-pks  

Terkait Tahanan Narkoba Tewas, 7 Oknum Polisi Dibina Bidpropam Polda Kalsel

BIDANG Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Kalsel mengamankan 7 oknum anggota Satres Narkoba Polresta Banjarmasin.

MEREKA langsung dibina usai adanya tahanan Satres Narkoba Polresta Banjarmasin yang diduga tewas pada Jumat (10/6/2022) lalu.

Pembinaan ini diwujudkan Subbid Provos Bidang Propam Polda Kalsel di antaranya mengikutkan 7 oknum polisi ini dalam apel di lapangan Mapolda Kalsel.

Kepala Bidang Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa’i mengatakan pembinaan dilakukan Bidpropam, terutama bagi anggota yagn diduga melanggar disiplin dan lainnya. “Itu menjadi fungsi dari Bidang Propam Polda Kalsel. Pasti akan kita bina,” tegas perwira senior polisi kepada awak media, Selasa (28/6/2022).

BACA : Kasus Tahanan Tewas di Polresta Banjarmasin Diadukan ke Komisi III DPR RI dan Komnas HAM

Langkah pembinaan ini usai tahanan kasus narkoba bernama Subhan alias Aan meninggal dunia pada Jumat (10/6/2022). Ia ditangkap di kawasan Pekapuran Laut, Banjarmasin Tengah, karena diduga terlibat peredaran gelap dan atau penyalahgunaan narkotika, Jumat (3/6/2022).

Ketika itu Aan diketahui kedapatan menguasai dua paket sabu. Tersangka pun telah mengakui bahwa barang haram itu adalah miliknya. Namun, di tengah proses hukum yang tengah dijalani, justru Aan dinyatakan meninggal dunia. Sebelumnya Aan dikabarkan sempat dua kali dilarikan ke RS Bhayangkara karena mengeluh sesak naps.

Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Sabana Atmojo Martosumito sebelumnya membantah kabar adanya dugaan penganiayaan terhadap tahanan tersebut. Sebagai bentuk empati, Kombes Sabana turut dalam prosesi pemakaman Aan di Sungai Jingah pada Minggu (12/6/2022). Termasuk, memberi santunan tanda bela sungkawa atas kematian Aan.

BACA JUGA : Soroti Kematian Tahanan Polresta Banjarmasin, Kompolnas Minta Pihak Keluarga Ajukan Autopsi

Namun kasus ini sempat jadi sorotan Kompolnas, bahkan pengacara kondang Kalsel Fauzan Ramon berencana melaporkan kasus kematian Aan ini ke Komisi III DPR RI dan Komnas HAM di Jakarta.

7 Anggota
7 anggota Satres Narkoba Polresta Banjarmasin saat mengikuti apel dengan pengawasan personel Bidpropam Polda Kalsel.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/06/28/terkait-tahanan-narkoba-tewas-7-oknum-polisi-dibina-bidpropam-polda-kalsel/

Pengamat Politik Uniska Saran Ulama Kharimastik Kalsel Tetap di Posisi Tokoh Panutan Masyarakat

SUDAH menjadi rahasia umum, ulama berpengaruh dimanfaatkan untuk menjadi daya tarik atau magnet dalam dunia politik. Terlebih jelang tahun politik jelang Pemilu 2024.

PENGAMAT politik dan kebijakan publik FISIP Uniska MAB, Muhammad Uhaib As’ad ikut membaca pemberitaan mengenai isu dukungan Pimpinan Ponpes Nurul Muhibbin Barabai KH Muhammad Bakhiet (Guru Bakhiet) kepada Partai Gerindra dan Prabowo Subianto jelang kontestasi Presiden 2024.

Meski dukungan Guru Bakhiet ini melahir pro dan kontra di tengah masyarakat, khususnya pengguna media sosial (warganet) Banua, usai postingan di Instagram Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

“Guru Bakhiet selama ini memang dikenal tokoh agama dan memiliki majelis taklim serta jamaah yang tersebar di Kalsel. Tentu saja, akan memicu komentar bernada positif dan negatif. Beragam komentar bisa dibaca dalam rekaman media termasuk tercover di kolom komentar platform media sosial yang dimaksud,” kata Muhammad Uhaib As’ad kepada jejakrekam.com, Senin (27/6/2022).

BACA : Guru Bakhiet Dukung Prabowo dan Gerindra di Pemilu 2024 Picu Pro-Kontra? Ini Penjelasan Gerindra!

Bagi Uhaib, sejatinya tokoh agama Banua selevel Guru Bakhiet lebih elok tetap memposisikan diri sebagai tokoh panutan. Dalam hal ini, kata dia, bicara konteks membimbing umat untuk memahami agama dan sekaligus menjadi perekat sosial di tengah masyarakat Kalsel.

“Ya, seperti aktivitas yang telah berjalan selama ini daripada masuk dalam pusaran isu  politik atau kekuasaan,” kata doktor lulusan Universitas Brawijaya Malang ini.

Masih menurut Uhaib, sebenarnya tidak ada yang salah dalam hal memberikan dukungan terhadap salah satu tokoh partai untuk maju dalam Pilpres 2024 datang.

“Namun yang perlu dipahami adalah masyarakat atau publik secara sosio-politik terfragmentasi atau beragama dalam pilihan politik atau afiliasi politik,” kata magister politik UGM Yogyakarta ini.

BACA JUGA : Terkumpul dalam 4 Karung, Wagub Kalsel Muhidin Sumbangkan Gaji Walikota untuk Masjid dan Mushala

Kata Uhaib, posisi sebagai tokoh agama sengat riskan dalam kondisi seperti ini dan sudah pasti akan berdampak pada pilihan politik warga.

“Posisi Guru Bakhiet sebagai ulama kharismatik dan memiliki puluhan ribu pengikut atau jamaah akan terkontaminasi secara politik. Bahkan, ada pihak yang berupaya untuk mengkapitalisasi Guru Bakhiet demi kepentingan politik kekuasaan,” pungkas Uhaib.

Dr Uhaib As'ad
Pengamat kebijakan publik dan politik FISIP Uniska MAB, Muhammad Uhaib As'ad. (Salah satu PENDUKUNG ANIES R BASWEDAN Gubernur DKI Jakarta ...pen blog)

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/06/27/pengamat-politik-uniska-saran-ulama-kharimastik-kalsel-tetap-di-posisi-tokoh-panutan-masyarakat/

Atraksi Manusia Perak di Perempatan Jalan S Parman-Tarakan, Ini Pandangan Antropolog ULM!

ADA pemandangan menarik saat melintas di perempatan Jalan S Parman-Jalan Tarakan, Banjarmasin dengan hadirnya manusia perak (silverman).

DI LOKASI yang menjadi tempat mangkal pengamen jalanan bermodal soundsystem portable itu. Tampak manusia perak dengan sekujur tubuh diwarnai warna perak menyala tertimpa sinar mentari menjadi pemandangan menarik, Senin (27/6/2022).

Bermodal kardus bekas minuman mineral, manusia perak ini berjalan pas lampu merah menghampiri para pengendara. Dia seperti menarik derma, usai sang pengamen mendendangkan lagu shalawat, pop dan dangdut menghibur pengguna jalan.

Lembar rupiah dan koin pecahan pun masuk ke kardus bekas itu. Rehan, begitu pria yang mengecat seluruh tubuhnya dengan cat warna perak ini mengaku namanya. Hanya celana pendek hitam yang menutupi anggota tubuhnya.

“Saya asalnya dari Surabaya. Baru dua hari di Banjarmasin. Ya ikut ngamen dengan teman-teman di Banjarmasin. Yang penting halal, tidak menjambret dan apalagi berbuat kriminal. Kami menghibur pengguna jalan sambil menunggu lampu hijau,” kata Rehan kepada jejakrekam.com, Senin (27/6/2022).

BACA : Mengais Receh dari Hiburan Jalanan, ‘Manusia Egrang’ asal Indramayu Pukau Warga Kelayan

Dia datang tak sendiri. Rehan bersama rekannya mengecat nyaris seluruh tubuhnya dengan warna perak. Bukan tak bermodal. Rehan mengaku beli cat warna perak itu butuh uang ratusan ribu. “Niat kami menghibur di sini. Silakan mau kasih, ya kami terima kasih. Tak diberi juga tak mengapa,” ucap Rehan.

Menurut dia, kehadiran dirinya juga tak mengganggu arus lalu lintas, karena aksinya persis lampu merah atau kendaraan dalam keadaan setop. “Makanya, saya tak takut kena razia Satpol PP Banjarmasin. Karena niat kami hanya menghibur sekaligus mengais rezeki di jalanan,” aku Rehan.

BACA JUGA : Mungkin Ngehits di Jakarta Saja, Pedagang Mainan di Banjarmasin Tak Jualan Boneka Arwah

Sosiolog-antropolog FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Nasrullah mengakui kehadiran peminta-minta dengan berbagai atribut menunjukkan bahwa Banjarmasin merupakan daerah potensial menjanjikan keuntungan finansial.

“Dulu peminta bahkan ditayangkan dari luar. Ini menunjukkan Banjarmasin, merupakan daerah Urban tidak hanya dari desa ke kota bahkan dari kota ke kota yang berbeda pulau,” kata akademisi pendidikan sosiologi FKIP ULM ini.

Nasrullah berkelakar belum ibukota negara (IKN) Nusantara mewujud di Provinsi Kaltim, Banjarmasin sebenarnya harus bersiap mendapat imbasnya baik positif atau negatif.

“Agak sulit dihindari kedatangan berbagai pihak yang sedikit skill bahkan dari luar provinsi atau luar pulau mengadu nasib di kota besar di Kalsel ini,” beber Nasrullah.

Menurut dia, kehadiran dirinya juga tak mengganggu arus lalu lintas, karena aksinya persis lampu merah atau kendaraan dalam keadaan setop. “Makanya, saya tak takut kena razia Satpol PP Banjarmasin. Karena niat kami hanya menghibur sekaligus mengais rezeki di jalanan,” aku Rehan.

BACA JUGA : Mungkin Ngehits di Jakarta Saja, Pedagang Mainan di Banjarmasin Tak Jualan Boneka Arwah

Sosiolog-antropolog FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Nasrullah mengakui kehadiran peminta-minta dengan berbagai atribut menunjukkan bahwa Banjarmasin merupakan daerah potensial menjanjikan keuntungan finansial.

“Dulu peminta bahkan ditayangkan dari luar. Ini menunjukkan Banjarmasin, merupakan daerah Urban tidak hanya dari desa ke kota bahkan dari kota ke kota yang berbeda pulau,” kata akademisi pendidikan sosiologi FKIP ULM ini.

Nasrullah berkelakar belum ibukota negara (IKN) Nusantara mewujud di Provinsi Kaltim, Banjarmasin sebenarnya harus bersiap mendapat imbasnya baik positif atau negatif.

“Agak sulit dihindari kedatangan berbagai pihak yang sedikit skill bahkan dari luar provinsi atau luar pulau mengadu nasib di kota besar di Kalsel ini,” beber Nasrullah.

Sosiolog-Antropolog ULM, Nasrullah. (Foto Dokumentasi Pribadi)

BACA JUGA : Viral Pengemis Anak Berkeliaran di Jalan A Yani Km 2, Walikota Ibnu Perintahkan Satpol PP Turun

Magister sosiolog-antropolog UGM Yogyakarta mengakui di sisi lain, kehadiran manusia perak adalah upaya simbolik pada warna ‘perak’ agar pandangan mata segera tertuju kepada sosok yang menunjukkan penampilan di tengah jalan.

“Permainan simbol warna perak, bahkan mungkin nanti dengan warna gemerlap lain merupakan siasat mencari perhatian di jalan raya,” urai Nasrullah.

Masih menurut dia, faktor lain yang mesti dilihat kehadiran orang-orang di jalanan termasuk pengamen dengan menggunakan soundsystem. Dulu, sebelumnya manusia boneka dengan perangkat musik ini muncul kembali pasca Covid- 19.

BACA JUGA : Bukan Lagi Jadi Hiburan, Antropolog ULM Sebut Badut Jalanan Model Pengemis Berbungkus Tokoh Kartun

“Sebenarnya pola ini mengikut kota-kota besar lain yang terlebih dahulu menampilkan pertunjukkan musik di tepi jalan. Para musisi jalanan akan saling meniru dari satu kota dengan kota lain jika dianggap menguntungkan,” ungkap Nasrullah.

Persoalannya, kata dia, bagaimana Kota Banjarmasin mengakomodasi penampilan pengamen jalanan dengan layak. “Sementara mereka jika mereka tampil di tepi jalan akan kesulitan karena ruang yang sempit (di trotoar) dan durasi waktu menampilkan pertunjukkan musik hanya sebatas lampu hijau,” kata Nasrullah.

BACA JUGA: Pengemis Musiman Serbu Banjarmasin, Kawasan Jalan A Yani Jadi Pilihan

Padahal, menurut dia, yang diharapkan adalah  pertunjukkan musisi jalanan menjadi terapi mengendorkan urat syaraf dari segala ketegangan, kepenatan fisik maupun psikologis hidup di kota.

“Dulu, Banjarmasin juga pernah melahirkan musisi yang berasal dari jalanan masuk dapur rekaman. Nah, mengapa potensi musisi jalanan ini tidak dibidik untuk menjadi daya tarik Kota Banjarmasin ke depan,” pungkas Nasrullah.

Manusia Perak
Atrraksi manusia perak saat berada di padatnya pengguna jalan perempatan Jalan S Parman-Tarakan Banjarmasin.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/06/27/atraksi-manusia-perak-di-perempatan-jalan-s-parman-tarakan-ini-pandangan-antropolog-ulm/

Jika Terbukti Pelaku Pemerkosa Anak Kandung Terancam Hukuman Penjara dan Kebiri

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kasus kekerasan seksual terhadap anak oleh keluarga dekat kembali terjadi di Kota Banjarmasin. Dimana ayah kandung yang semestinya memberikan perlindungan, malam tega merusak kehormatan putrinya sendiri yang baru berusia 12 tahun.

Hal ini diduga dapat menyebabkan anak yang menjadi korban mengalami trauma hingga menghancurkan masa depannya.

Kepada klikkalsel.com, Kepala Subseksi Prapenuntutan Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Banjarmasin, Radityo Wisnu Aji mengaku prihatin dan menyesalkan terjadinya kasus kekerasan seksual tersebut di Kota Banjarmasin.

Radityo Wisnu Aji mengatakan, pelaku kekerasan seksual apalagi yang melakukan adalah keluarga dekat, maka hukuman yang diberikan kepada pelaku pastinya akan semaksimal mungkin atau seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

“Terlebih, hal ini memberikan dampak yang bisa merugikan masa depan korban dan gangguan psikologisnya. Sehingga banyak menimbulkan pertimbangan yang dapat memberatkan hukumannya,” kata pria yang kerap disapa Radityo, Selasa (28/6/2022).

Menurutnya, dari perbuatan pelaku tersebut, memang sudah jelas hukuman maksimal yang dapat diberikan sesuai UU Perlindungan Anak yaitu 15 tahun penjara .

“Pasal 81 Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang telah diubah oleh Undang-undang nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi Undang-undang,” Jelasnya.

Baca Juga : Bejat! Seorang Pria di Banjarmasin Tega Setubuhi Anak Kandung

Baca Juga : Diduga Bawa Sabu, Pria Asal HSS Diciduk BNNK Tabalong Dihadapan Sang Anak

Namun, perlu digaris bawahi, kata Radityo bahwa pelaku adalah sebagai pendidik di lingkungan terdekat korban, maka pidananya ditambah sepertiga dari ancaman pidana, menjadi maksimal 20 tahun penjara.

“Bisa juga divonis pidana penjara paling singkat 10 tahun dan paling lama 20 tahun,” jelasnya.

Bahkan, jika tindak kekerasan seksual itu menimbulkan korban lebih dari 1 orang, mengakibatkan luka berat, gangguan jiwa, penyakit menular, terganggu atau hilangnya fungsi reproduksi, atau korban meninggal dunia, maka pelaku dapat dipidana mati atau seumur hidup.

Tidak hanya sampai disitu, perkara seperti ini pelaku juga bisa ditambahkan dengan pidana kebiri yang saat ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 70 tahun 2020 tentang tata cara pelaksanaan kebiri kimia.

“Jadi ada kemungkinan pelaku akan mendapatkan hukuman dengan pidana kebiri,” imbuhnya.

PP itu kata Radityo mengatur tentang pemasangan Alat Pendeteksi Elektronik, Rehabilitasi, dan Pengumuman Identitas Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak.

“Hukuman kebiri di Indonesia yang diberlakukan kepada pelaku adalah penanganan terapeutik atau semacam pengobatan. Bukan memberikan efek menyakitkan atau penyiksaan,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi

Kepala Subseksi Prapenuntutan Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Banjarmasin, Radityo Wisnu Aji

Sumber Utama : https://klikkalsel.com/jika-terbukti-pelaku-pemerkosa-anak-kandung-terancam-hukuman-penjara-dan-kebiri/

Ini Kata Psikolog Tentang Kekerasan Seksual Anak oleh Keluarga Dekat dan Tips Mencegahnya!

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Belum lama ini Kota Banjarmasin kembali dihebohkan dengan adanya dugaan kasus seorang ayah tega menyetubuhi anak kandungnya yang masih berusia 12 tahun.

Kasus pemerkosaan anak oleh keluarga atau lingkaran terdekat anak tidak baru kali ini saja terjadi. Sekitar tahun 2021 kasus serupa juga terjadi di Banjarmasin, bahkan sang ayah sempat membiarkan anaknya disetubuhi orang lain.

Menanggapi adanya perilaku penyimpangan sosial itu, klikkalsel.com mencoba mempertanyakannya kepada seorang Pisikolog untuk mengetahui latar belakang atau penyebab hal tersebut bisa terjadi.

Dijelaskan Psikolog dari RSUD Ansari Saleh, Melinda Bahri,S.Psi., semua kasus pemerkosaan atau pelecehan seksual didasari oleh banyak faktor. Mulai dari faktor ekonomi, pola asuh orangtua seperti adanya kekerasan, mengabaikan, otoriter, yang membentuk kepribadian anak menjadi tidak matang.

“Kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual, juga disumbang oleh minimnya seks edukasi yang dimiliki anak,” kata Melinda Bahri, Selasa (28/6/2022).

Karenanya perlu dilakukan psikoedukasi kepada orangtua bagaimana memberikan pengetahuan kepada anak tentang bagaimana menjaga diri.

“Sex education pada anak, agar anak memahami bagian-bagian tubuhnya yang perlu dilindungi dan apa yang harus dilakukan saat ada orang memaksa atau melakukan tindakan yang dilarang,” ujarnya.

Menurutnya, penyebab pelaku kekerasan seksual pada anak juga dapat terjadi karena pengaruh lingkungan dan kebiasaan negatif yang sangat merugikan.

Baca Juga : Bejat! Seorang Pria di Banjarmasin Tega Setubuhi Anak Kandung

Baca Juga : Motif Dugaan Kekerasan Anak di Bawah Umur di Tabalong, Ternyata Pelaku Ingin Lecehkan Korban

“Misalnya kecanduan pornografi, miras, narkotika, serta memiliki pengalaman masa lalu sebagai korban kekerasan seksual atau bisa juga karena masalah orientasi seksual yang tidak wajar,” jelasnya.

“Namun, hal tersebut tergantung pada dorongan seksual masing-masing individu,” sambungnya.

Dorongan seksual individu itu, kata Melinda Bahri, ada yang sangat tinggi sehingga akan sulit untuk dikendalikan dan kiranya perlu mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dari tenaga profesional.

“Hal ini berkaitan dengan masalah psikologis dan perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dari tenaga profesional,” tuturnya.

Sementara, untuk mencegah terjadinya hal tersebut haruslah dibuat pengetahuan untuk mengawas diri tentang seks edukasi oleh orangtua, khususnya ibu kepada anaknya.

Ajarkan kepada anak, bahwa siapapun itu (selain ibu), jika mereka menyentuh bagian tubuh yang tertutup seperti pakaian dalam, maka anak harus menolak dengan tegas.

Jika kondisi ekonomi memungkinkan, sebaiknya membiasakan anak tidur di kamar sendiri mulai dari kecil. Sehingga mereka tidak akan melihat hal-hal yang sebaiknya tidak dilihat, seperti kemesraan intim kedua orang tuanya. (airlangga)

Editor: Abadi

Ilustrasi pelecehan seksual kepada anak oleh keluarga dekat (internet)

Sumber Utama : https://klikkalsel.com/ini-kata-psikolog-tentang-kekerasan-seksual-anak-oleh-keluarga-dekat-dan-tips-mencegahnya/

Benarkah KALSEL SURGA NARKOBA : Polisi Tangkap Bandar dan Pengedar Sabu-sabu di Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Barat ringkus dua pria yang berprofesi sebagai budak narkoba jenis sabu-sabu, pada Jumat (24/6/2022) sore lalu.

Dua pria itu adalah Aris Fitriyadi (35) warga Belitung Darat, Gang Bina Warga, Kelurahan Belitung Selatan, Kecamatan Banjarmasin Barat dan Mas’ud (38) warga Jalan Kelayan A, Gang 12, Kelurahan Kelayan Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Dikatakan Kapolsek Banjarmasin Barat, Kompol Faizal Rahman melalui Kanit Reskrim, Ipda Hendra Agustian Ginting, mereka diringkus Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Barat lantaran pihaknya menerima informasi bahwa sering terjadi transaksi narkoba di kawasan Belitung Darat, Gang Bina Warga, Kelurahan Belitung Selatan, Kecamatan Banjarmasin Barat.

“Kami lantas bergerak untuk menyelidiki informasi tersebut,” kata Kanit, Sebin (27/6/2022).

Setelah diselidiki, informasi tersebut rupanya benar adanya. Setelah dilakukan pengintaian pihaknya mendapatkan Aris Fitriyadi yang berperan sebagai pengedar.

“Dari tangannya didapati sabu seberat 4,57 gram yang ditemukan di ruang dapur dalam box water pump,” ujarnya

Baca Juga : Bejat! Seorang Pria di Banjarmasin Tega Setubuhi Anak Kandung

Baca Juga : Polisi Ringkus 2 Pemuda Pelaku Pengeroyokan Dengan Sajam, 1 Masih Buron

Tidak hanya itu, kata Kanit, pihaknya juga mendapati barang bukti lain berupa dua pak plastik klip, satu timbangan digital, satu kotak waterpump, satu serok dari sedotan plastik, dua handphone, satu bong dan satu kompor dari botol alkohol.

“Dari pengakuan Aris, ternyata sabu tersebut didapatnya dari Mas’ud,” ungkapnya.

Berdasar info itu, pihaknya kemudian bergerak untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku Mas’ud yang didugai sebagai bandar.

Tidak lama itu, pelaku Mas’ud ditangkap di kawasan A Yani Kilometer 9, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, pada Sabtu (25/6/2022).

“Mas’ud ditangkap seusai nyabu,” ungkap Ipda Ginting.

Hingga saat ini, keduanya dan barang bukti kini telah berada di Mapolsek Banjarmasin Barat untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

“Atas perbuatannya, kedua pelaku terancam hukuman berdasar Pasal 112 ayat (1) Undang Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi

Aris Fitriyadi (35) dan Mas'ud (38) beserta baranag bukti yang diamankan di Polsek Banjarmasin Barat

Sumber Utama : https://klikkalsel.com/polisi-tangkap-bandar-dan-pengedar-sabu-sabu-di-banjarmasin/

Tantangan Sesungguhnya Bagi Anies Menuju Capres 2024

Anies Baswedan sekarang ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Mantan Menteri Pendidikan kabinet Presiden Jokowi ini konsisten berada di tiga besar kandidat Capres dengan elektabilitas paling tinggi.

Pemilihan Presiden makin dekat sekitar 1,5 tahun lagi. Nasib Anies apakah akan maju Capres 2024 atau tidak masih misterius. Nasib Anies Baswedan untuk maju diusung sebagai calon presiden (capres) pada pilpres 2024 belum menemukan titik terang.

Karena Anies figur non partai maka Anies wajib memiliki dukungan partai politik. Hal ini tentu saja tidaklah mudah. Anies harus mampu meyakinkan partai politik bahwa dirinya kandidat kuat Capres dan potensi menang terbuka lebar.

Di samping ada pihak yang optimis ada juga pihak yang pesimis Anies bisa dapat tiket Capres 2024. Respons pesimistis datang dari pendiri lembaga Survei Cyrus Network, Hasan Nasbi. Dia meyakini Anies gagal mendapatkan tiket untuk maju menjadi Capres. Nasbi berani bertaruh mobil Toyota Alphard jika pernyataannya itu salah.

Nama Gubernur Jakarta ini telah muncul sebagai salah satu dari tiga kandidat bakal capres yang diusung Partai NasDem. Tapi masih sebatas usulan dari para pengurus wilayah NasDem, bukan keputusan akhir yang akan diambil Ketum NasDem Surya Paloh.

Tantangan berat akan menghadang Anies jika ingin maju di Pilpres 2024. Tantangan paling berat akan hadir ketika Anies tidak lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sebagaimana diketahui Anies akan mengakhiri masa jabatan sebagai Gubernur pada tanggal 16 Oktober 2022

Ada kecenderungan orang yang tak lagi menjabat, aura kebintangannya memudar. Di sinilah letak perjudian anies yang sesungguhnya. Kita tentu ingat yang terjadi pada Jenderal Gatot. Ketika masih aktif elektabilitas Gatot cukup lumayan.

Tapi begitu dia pensiun sinarnya langsung memudar. Hasilnya nama Jenderal Gatot tidak ada di Pilpres 2019. Justru yang muncul malah orang yang di luar radar survei yakni KH.Maruf Amien. Nasib Gatot sangat mungkin terjadi pula pada Anies Baswedan.

Anies Baswedan harus berusaha eksis melakukan sesuatu yang terukur dan berguna untuk masyarakat. Langkah itu dianggap bisa menjadi ingatan kuat bagi orang-orang yang memperhatikan dan merasakan.

Anies wajib melakukan hal sensasional tapi tetap full manfaat sehingga masyarakat bisa mengingat dirinya sebagai calon potensial Capres 2024. Misalnya aktif di dunia yang bergerak di bidang sosial, filantropi, dan lain-lain.

Anies sebagai satu-satunya non partai yang potensial maju. Maka partai yang ingin melawan PDI Perjuangan tentu tertarik mengusung Anies sebagai calon presiden. Anies juga akan menjadi magnet juga bagi kelompok yang kritis dan bersebrangan dengan pemerintahan. Partai yang bakal mengusung Anies pun mesti siap menghadapi kekuatan politik partai petahana. Tak heran kalau PKS dan Demokrat gerak cepat merapat ke NasDem.

Tantangan Sesungguhnya Bagi Anies Menuju Capres 2024

Sumber Utama : https://seword.com/politik/tantangan-sesungguhnya-bagi-anies-menuju-capres-ZSe4LDufrb

Nasdem Mau “Cuci Tangan” Terkait Pencapresan Anies Baswedan? Panik?

Kongres I Partai NasDem yang digelar pada tanggal 25-26 Januari 2013 silam di Jakarta menjadi tonggak sejarah perjalanan partai NasDem dimana salah satu keputusan pentingnya adalah memilih dan menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum DPPP Partai Nasdem periode 2013-2018.

Dan hasil Kongres II di Jakarta tahun 2019 lalu kembali menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum partai Nasdem periode 2019-2024 nanti.

Perolehan suara Nasdem juga terus naik dalam setiap Pemilu.

Article

Dengan peroleh suara mencapai 9.05% dalam Pemilu 2019 lalu, membuat Nasdem menjadi partai nomor 4 terbesar setelah PDI-P, Golkar dan Gerindra.

Tapi mirisnya, partai sebesar Nasdem ternyata krisis kader!

Hal ini dikatakan sendiri oleh Surya Paloh pada tahun 2019 lalu.

Article

"Nasdem itu krisis kader. Bukan hanya partai, negeri ini pun krisis kader negarawan," ujar Paloh. Sumber

Biasanya setiap partai memiliki kader potensialnya masing-masing, nah ini Surya Paloh selama memimpin Nasdem ngapain saja?

Banyak ketua umum partai mempromosikan dirinya sendiri sebagai Capres ke publik tapi Wakil Ketua Umum partai Nasdem Ahmad Ali secara tegas malah mengatakan bahwa pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, partainya tidak akan mengusung kader internal untuk dimajukan sebagai calon Presiden (Capres) maupun calon Wakil Presiden (Cawapres).

“Pilpres 2024 ini tidak merekomendasikan kader internal dalam kontestasi. Tidak akan mengusung kan kader internal partai dalam kontestasi capres cawapres," kata Ali. Sumber

Yang mirisnya lagi, Nasdem malah mengumumkan nama Anies Baswedan sebagai salah satu bakal Capres yang akan mereka usung tahun 2024 nanti selain Ganjar dan Pak Andika.

Kita tidak akan membahas Ganjar karena beliau sudah mengatakan tetap kader PDI-P. Pak Andika juga tidak terlalu mau disibukkan dalam urusan politik.

Aneh tapi nyata…

Gimana logikanya, Anies Baswedan yang pernah jadi “Gubernur terbodoh” hasil pencarian Google malah mau diusung sebagai bakal Capres oleh partai Nasdem?

Article

Kita juga jadi mempertanyakan keseriusan Surya Paloh yang mengatakan Nasdem tidak mau terjebak dengan urusan pribumi dan non-pribumi tapi Surya paloh pura-pura lupa jika Anies yang mereka usung sebagai bakal capres 2024 nanti pernah dianggap membangkitan politik SARA karena menggunakan istilah pribumi setelah dia menang dalam Pilkada DKI Jakarta lalu.

Article

Jangan katakan jika Surya Paloh pura-pura tidak tahu jika Anies yang mereka usulkan sebagai bakal Capres merupakan orang yang menang dalam Pilkada Jakarta 2017 silam yang merupakan Pilkada terburuk sepanjang sejarah Pilkada di Indonesia.

Article

Dan sekarang Nasdem mengatakan bahwa Anies Baswedan tidak akan otomatis mendapat tiket pencalonan presiden di Pemilu 2024 dari Partai Nasdem?

Apakah Nasdem mau “cuci tangan” karena suara Nasdem anjlok setelah mengusung Anies sebagai bakal Capres dari partai mereka? Panik suaranya anjlok? Ha ha ha

Article

Suara Nasdem saja anjlok setelah mengusulkan nama Anies sebagai salah satu bakal Capres mereka, apalagi kalau Nasdem berani mengusung Anies?

Jangan salahkan rakyat jika suara partai Nasdem atau suara partai lain akan anjlok jika berani mengusung Anies Baswedan sebagai Capres mereka.

Mudah-mudahn segera dibuat jalan nenek Hindun yang merupakan salah satu “korban” politik identitas dan politisasi agama dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 yang dimenangkan oleh Anies Baswedan saat itu.

Article

Silahkan berpikir secara jernih apakah pantas Anies dengan segala “jejak kelamnya” dalam Pilkada DKI sekarang malah mau diusung jadi Capres?

Nasdem Mau “Cuci Tangan” Terkait Pencapresan Anies Baswedan? Panik?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/nasdem-mau-cuci-tangan-terkait-pencapresan-anies-5ZHBveRQpj

Rusuh Kalau Demokrat Dan PKS Bersatu Di 2024, Drop Shayyy!!

Beberapa waktu lalu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, disoroti gara-gara bicara bahwa kemungkinan besar partainya tidak akan bekerja sama dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat, termasuk untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Meski tidak menjelaskan alasannya secara gamblang, Hasto hanya menyebut Dia menerangkan, pendukung PDI-P adalah rakyat kecil atau kerap disebut wong cilik yang lebih suka apa adanya, tidak suka dengan kamuflase politik.

Jujur ya, buat saya yang diungkap oleh Hasto ini sangat realistis. Kemarin saat saya baca ada wacana Nasdem bakal join sama Partai Demokrat dan PKS berkoalisi untuk Pilpres 2024 hal yang pertama terlintas adalah komentar "Hilih, nggak banget kayak nggak ada partai lain aja". Bener-bener sudah terbayang chaosnya kalau Demokrat-PKS ini bersatu.

Ya gimana ya kita lihat sajalah kelakuan kader Demokrat di media sosial seperti apa. Contohnya Andi Arief, Roy Suryo, belum yang sudah pakai jaket Demokrat meski nggak terang-terangan ngaku sebagai kader seperti Rocky Gerung. Negative vibes mereka di dunia politik ini sungguh terasa. Alih-alih membawa solusi, bisanya cuma bawa ribut aja.

Yang saya lihat dari Demokrat ini betul sekarang SBY dicitrakan sebagai ex presiden yang santai yang melukis seolah nggak punya ambisi politik lagi. Ya tapi gimana saya bisa percaya kalau anaknya ujug-ujug dijadikan Ketua Umum Partai, belum lagi kelakuan kader-kadernya itu selama ini terutama di media sosial. Saya yakin SBY masih besar kepentingan politiknya dan AHY itu cuma pion bapaknya saja.

Partai satunya yakni PKS. Hmmmm... Dahlah, kalau bahas PKS mah saya rasa jargon banyak masyarakat yang kalau ada pemilu punya prinsip "coblos yang nggak didukung PKS" itu sangat-sangat relevan dan sejauh ini masih bisa dijadikan patokan. Senangnya memang main-main dengan isu agama. Dan entah kebetulan atau tidak, kalau ada kader PKS jadi kepala daerah cenderungnya juga daerahnya nggak maju. Lihat aja kota tetangganya Jakarta hehehehe... Jadi begitu PKS menunggangi Anies dan sudah koar-koar soal Anies Calon Presiden ya sudah kebacalah bau-baunya nih sama aja kayaknya.

Saya rasa kunci Pilpres aman damai di 2024 itu bukan memasangkan Anies dan Ganjar seperti idenya Nasdem, bukan itu cara mencegah polarisasi yang selama ini ditakutkan. Lebih tepat solusinya adalah nggak usah ngajak Demokrat dan PKS di Pilpres 2024, Insya Allah Pilpresnya bakal lebih damai dan aman, nggak ada polarisasi, dan main kasar. Betul nggak tuh?

Rusuh Kalau Demokrat Dan PKS Bersatu Di 2024, Drop Shayyy!!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/rusuh-kalau-demokrat-dan-pks-bersatu-di-2024-drop-WwsePs6w9D

PKS + Demokrat Pengen Kawin Tapi Kurang Modal. Cuma Partai Buodoh Yang Mau Modalin Mereka

Pilpres masih di 2024 nanti. Tapi heboh dan hawa panasnya sudah terasa sejak sekarang. Tak ada yang salah dengan itu. Segala sesuatu memang harus dipersiapkan jauh hari sebelumnya, sekalipun kemungkinan di detik-detik terakhir bisa juga terjadi.

Jika berkaca dari masa lalu, ancaman serius di Pilpres 2024 nanti gelagatnya sudah bisa ditebak yakni kebiasaan buruk manusia yang tidak mau bersaing secara sehat adu ide, gagasan, dan prestasi, sampai menghalalkan segala cara untuk menang, termasuk memainkan politik identitas menggoreng isu SARA. Jahat dan liciknya bisa di luar batas peri kemanusiaan. Sangat mengerikan.

Dilihat dari sejarah kelam pesta demokrasi di Indonesia, sudah selayaknya gelar Bapak Politik Identitas Indonesia diberikan kepada Anies Baswedan. Sebab dosa Pilkada DKI 2017 yang dibuat oleh Anies dan pendukungnya memang sudah terukir menorehkan luka mendalam bagi manusia-manusia yang hati nurani dan pikirannya masih waras. Polarisasi dan sebutan kadrun akan terus muncul selama kaum mabok agama ini masih ada di bumi NKRI.

Celakanya, gabungan kaum mabok agama dan para politikus busuk yang tega menghalalkan segala cara untuk menang, saat ini sedang sangat bernafsu menjadikan Anies sebagai pemimpin negara. Tak masalah tak becus kerja. Yang penting perut mereka dan golongannya kenyang. Itulah mereka. Persetan dengan kepentingan bangsa dan negara.

Jadi bisa kita simpulkan jika titik irisan alias titik temu antara kaum mabok agama dan politikus munafik nanti ada di sosok Anies Baswedan selaku Bapak Politik Identitas Indonesia. Sebab harus kita akui, elektabilitas Anies memang tinggi di kalangan kadrun penggoreng isu SARA.

Sampai di bagian ini saya jadi membayangkan betapa damainya Pilpres 2024 nanti jika tanpa PKS dan Demokrat. Sebab tak bisa dipungkiri, jika kita tarik ke belakang, 10 tahun Demokrat jaman SBY berkuasa ada banyak kelompok radikal yang dibiarkan dan dipelihara. PKS sendiri banyak dipilih oleh alumni 212 dengan segala tingkah mabok agamanya. Entah kenapa saya sudah muak dengan segala kemunafikan mereka. Saya yakin masyarakat Indonesia yang pikiran dan hati nuraninya masih waras juga pasti sudah muak dengan semua kamuflase politik yang dipertontonkan mereka.

Sebab sekalipun belum ada keputusan formal untuk mendukung, tapi sudah sangat kelihatan jika PKS sangat bersemangat mendukung Anies. Demokrat juga pasti memiliki target memasang AHY sebagai capres. Tapi jika dilihat dari segi elektabilitas Anies yang lebih tinggi dari AHY, maka Demokrat harusnya bisa realistis bahwa AHY cawapresnya.

Sampai di sini tak salah jika kita menganalogikan PKS dan Demokrat bagaikan 2 sejoli dimabuk cinta yang ingin menikah alias berkoalisi mempersatukan Anies-AHY di Pilpres 2024 nanti. Bahasa lainnya, PKS dan Demokrat pengen kawin tapi sayangnya tak punya cukup modal memenuhi syarat presidential threshold 20%. Demokrat 9,39% dan PKS 8,7% jelas kurang dari 20%. Otomatis PKS dan Demokrat butuh tambahan suara.

Nah, di sinilah point penting pembahasannya!

Jika kita benar-benar cinta NKRI, sudah selayaknya dan sewarasnya kita tak ingin melihat Anies-AHY memimpin negeri ini. Anies positif tak becus kerja. AHY juga cuma anak ingusan yang belum berpengalaman di dunia politik. Masa kapal besar NKRI mau kita pasrahkan pada nahkoda seperti ini???

Jadi, sudah seharusnya pula partai-partai lain di luar PKS dan Demokrat sadar jangan bermain 2 kaki. Jangan main zig zag ingin mendapat suara kanan kiri baik dari kaum nasionalis, tapi juga ingin meraup suara dari kalangan kadrun. Bukannya dapat banyak suara tapi malah babak belur seperti yang dialami barusan oleh Nasdem.

Ketika Nasdem dengan segala alasan munafiknya yang katanya menolak politik identitas, tapi dalam kenyataannya justru memilih Anies Si Bapak Politik Identitas sebagai salah satu capres yang diusungnya di Pilpres 2024 nanti, survey elektabilitas Nasdem langsung anjlog merosot tajam di bawah ambang batas parlemen 4%.

Bermain kata dan bermain 2 kaki seperti Nasdem ini memang hanya akan membuat babak belur diri sendiri. Begini penjelasannya:

Gerombolan kadrun memang solid karena sudah melakukan pengkaderan sejak dulu. Kadrun sudah punya wadah dan mereka happy di situ. Jadi partai yang selama ini berada di jalur nasional jangan kePDan dengan beranggapan bahwa jika kalian berkoalisi dengan kaum sebelah, maka suara kadrun otomatis banyak yang pindah mendukung partaimu. Ini salah besar. Yang ada justru kalian gigit jari tidak dapat keduanya. Suara kaum sebelah tak didapat, suara kaum nasionalis yang semula mendukung akhirnya akan hengkang dengan sendirinya akibat muak atas politik main kata dan main 2 kaki seperti itu. Inilah yang sedang dialami Nasdem saat ini. Bunuh diri kan namanya.

Akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan. Cuma gelar bodoh yang layak disandang partai lain yang mau berkoalisi dengan PKS dan Demokrat di Pilpres 2024 nanti. 

PKS + Demokrat Pengen Kawin Tapi Kurang Modal. Cuma Partai Buodoh Yang Mau Modalin Mereka

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/pks-demokrat-pengen-kawin-tapi-kurang-modal-aLVZKTSGO4

Besarkan Nama Anies, 2024 Demokrat PKS Harus Masuk Tong Sampah Politik! Tak Lolos Senayan

PKS dan Demokrat harus kita buang ke tong sampah politik. Kedua partai ini adalah partai yang mengusung melakukan endorse kepada radikalisme dan intoleransi di zamannya.

Kita tahu bahwa Demokrat sejak tahun 2004-2014 menjadi partai yang mendiamkan radikalisme tumbuh subur di Indonesia. Tumbuh subur. sesubur-suburnya macam HTI dan FPI. Mereka dibiarkan berkeliaran bebas melakukan sweeping di mana-mana.

Mungkin di era presiden Demokrat berkuasa sebagai perwakilan Demokrat, sudah banyak yang tahu bahwa HTI alias Hizbut tahrir Indonesia diberikan izin bahkan mantan menterinya pernah datang ke acara tersebut.

Tapi pada akhirnya kita melihat bahwa selama 10 tahun Demokrat berkuasa di Indonesia, selama itulah radikalisme tumbuh subur dan bahkan sampai tahun 2022 sulit sekali dihancurkan gurita tersebut.

Aksi-aksi dan statement-statement yang didiamkan oleh partai penguasa saat itu terhadap upaya pencorengan Pancasila sangatlah disayangkan dan saya prihatin atas hal tersebut. Padahal secara nama mereka adalah partai yang seharusnya mengusung demokrasi dengan setinggi-tingginya.

Tapi secara fakta lapangan mereka justru membiarkan kelompok berbahaya yang berpotensi untuk yang menghancurkan demokrasi.

Dan banyak sekali malpraktek-malpraktek yang terjadi. Bahkan nama Anies Baswedan sendiri dikenal dan mulai diorbitkan oleh Demokrat saat dia menjadi anggota yang masuk ke dalam konvensi partai Demokrat.

Bahkan ada dokumen wikileaks yang dibongkar bahwa Anies Baswedan yang sempat dilarang masuk ke Amerika, merupakan teman dekat dari presiden Demokrat dan disebut-sebut sebagai good friend of America.

Demokrat menjadi duri dalam daging yang 10 tahun secara aktif membiarkan paham radikalisme dan orang macam Anies Baswedan itu melanglang buana untuk menyebarkan paham-paham yang tidak jelas.

Buktinya bisa dilihat di artikel lawas ini https://nasional.kompas.com/read/2014/01/09/1939195/Anies.Insya.Allah.Saya.Menang.Konvensi.Demokrat dan juga di sini https://wikileaks.org/plusd/cables/09JAKARTA1612_a.html Sungguh amat jelas semua rekam jejak kedekatan antara Demokrat dan Anies Baswedan.

Demokrat adalah partai yang berbahaya jika diberikan kesempatan untuk masuk ke Senayan tahun 2024 nantinya. Kenapa? Karena jelas-jelas orang-orang Demokrat juga banyak isinya koruptor. Selain koruptor, ada mantan orang Demokrat yang diduga dibeking.

Partai kedua yang harus kita buang ke tong sampah politik selain Demokrat adalah PKS. PKS adalah partai yang isinya juga koruptor sapi. Bayangkan hewan kurban saja tega-teganya dijadikan alat korupsi.

PKS mungkin terlihat memang lebih brutal dalam menghancurkan demokrasi. PKS adalah partai pengusung Anies Sandi di DKI Jakarta pada tahun 2016 silam dan memberikan ruang bebas banget buat kadernya untuk menghancurkan Ahok.

Partai yang mengatakan dirinya keadilan sejahtera, menjadi partai yang justru merusak keadilan dan tidak menyejahterakan. Lihat saja kader-kader PKS yang diusung dan menang, mereka menang dengan cara kotor dan politisasi ayat dan mayat.

Selama ini negara Indonesia tidak pernah jatuh ke dalam jurang kehancuran demokrasi, di titik serendah ini. PKS menghalalkan segala cara. Bahkan mereka saking berbahayanya, menjadi duri dalam daging. Rekam jejak PKS menolak Pancasila sebagai satu-satunya dasar jelas ada.

Kemudian aksi PKS mengibarkan bendera Indonesia terbalik juga terjadi dengan mengerikan dan brutal. Selain itu, masih banyak tindakan-tindakan PKS yang dengan jelas melecehkan negara ini. Lalu kemudian mereka masih mau koar-koar di balik Demokrasi, mereka harus dibela?

Mau jadi apa negara ini jika para penguasa zalim di zamannya diberikan kesempatan untuk merusak lagi NKRI yang sudah dirajut secara susah payah oleh partai-partai nasionalis seperti PDI-P dan PSI?

Pastikan kedua partai ini, Demokrat dan PKS untuk dibuang ke tong sampah politik. Jangan sampai mereka dapat tiket di Senayan. Karena hari depan Indonesia lah yang menjadi taruhannya. Semoga saja lewat artikel ini, para pembaca sadar.

Kedua partai ini harus dihabisi. Kita harus pastikan kader-kadernya sedih dan prihatin terus menerus. Mereka tidak cocok jadi wakil rakyat, ketika yang mereka kerjakan adalah provokasi, provokasi dan provokasi. Hari depan Indonesia ada di tangan kita.

Pastikan Indonesia aman dan selamat, karena PKS Demokrat tidak dapat tiket di Senayan. Bahkan Sumatera yang dikenal sebagai sarang mereka, harus kita pastikan mereka kalah. Indonesia harus kita perjuangkan. 212 PKS dan 412 Demokrat harus di 86 kan!

Besarkan Nama Anies, 2024 Demokrat PKS Harus Masuk Tong Sampah Politik! Tak Lolos Senayan

Sumber Utama : https://seword.com/politik/besarkan-nama-anies-2024-demokrat-pks-harus-masuk-E5smkwZvCz

Tugas Berat Kominfo Dalam Pembangunan 4 Pusat Data Nasional Untuk Genjot Investasi

Dari sekian banyak kementrian di kabinet Indonesia maju, menarik untuk mempelajari tugas kominfo yang berkutat dibidang teknologi dan informasi. Kalau di kemendikbud ada merdeka kampus dan merdeka belajar, kominfo juga memiliki program literasi digital dan ruang baca kominfo. Saat ini fokus kominfo sebenarnya bukan barang baru, tapi sangat perlu dikerjakan, yakni pembangunan pusat data nasional untuk menggenjot investasi.

Lantas pertanyaannya apakah selama ini kita tak memiliki pusat data nasional hingga perlu dikerjakan? Jawabannya ada dan jumlahnya ribuan. Hal yang membedakan dari pusat data nasional yang hendak dikerjakan kominfo adalah adanya sistem cloud. Kominfo sendiri memiliki target untuk membangun 4 pusat data nasional. Tentunya dengan jumlah yang semakin sedikit dengan kualitas berstandar internasional, diharapkan pelayanan pemerintah semakin mumpuni.

Sebelumnya diberitakan bahwa menurut Menkominfo, saat ini pemerintah pusat maupun pemerintah daerah masih menggunakan lebih dari 2.700 pusat data. Dari jumlah itu, hanya 3% saja yang menggunakan cloud, sehingga banyak kendala dalam interoperabilitas data.

“Data memang terkumpul, sebagian besarnya di Kementerian Kominfo, tetapi kualitas datanya masih sangat belum memenuhi kualitas global. Dengan dibangunnya pusat data berbasis cloud ini, sangat memudahkan pengambilan keputusan untuk pemerintah,” tutur menkominfo.

Pemerintah sendiri tengah menyiapkan pembangunan empat Pusat Data Nasional (PDN) untuk mewujudkan pemerintahan berbasis digital. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan penerapan konsep digital government itu bertujuan mendukung pelayanan publik yang efisien, efektif, serta transparan dan mendorong implementasi data driven policy.

“Pemerintah akan membangun empat PDN berstandar global Tier- IV, Tingkat yang sangat tinggi untuk standar pusat data. Keempat lokasi PDN itu yakni di Kawasan Deltamas Industrial Estate (Jabodetabek), Nongsa Digital Park (Batam), Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur, serta Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.” ungkapnya dalam Kunjungan Lapangan meninjau Pembangunan Pusat Data Nasional, di Turi Beach Resort, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (24/06/2022). 

Selain manfaat dan lokasi pembangunan pusat data nasional, pemerintah juga fokus terhadap peruntukannya. Salah satunya untuk menaikkan investasi yang belakangan terdampak pandemi. Tentunya kita bertanya-tanya tentang kaitan pusat data nasional dengan imvestasi. Melalui kanal kominfo, korelasi keduanya dijelaskan secara gamblang.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan pengelolaan data membutuhkan perhatian lebih seperti infrastrukur yang memadai. Saat ini keberadaan data memiliki nilai strategis bahkan konsumsi data di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat cepat dan mendorong tumbuhnya investasi. 

"Jadi potensi investasi dan konsumsi data di Indonesia sangat besar. Ini juga proyeksi dari potensi ekonomi digital Indonesia yang bertumbuh dengan pesat seperti prognosisnya. Kita harapkan konsumsi data perkapita di Indonesia akan semakin meningkat dengan pemerintah membangun pusat data akan memberikan dorongan pada sektor privat juga segera membangun pusat data,” ungkapnya dalam Kunjungan Lapangan meninjau Pembangunan Pusat Data Nasional, di Turi Beach Resort, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (24/06/2022). 

Menkominfo menyontohkan secara nasional konsumsi data Indonesia saat ini adalah 1 watt per kapita atau setara dengan 270 atau 300 megawatt. Jika dapat meningkatkan konsumsi menjadi 10 watt per kapita, maka dibutuhkan sekitar 2,7 gigawatt listrik.  

Dengan konsumsi data di Indonesia bertumbuh sangat cepat, Menteri Johnny menilai hal ini juga bisa mendukung pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Bahkan, diharapkan dapat mendorong tumbuhnya investasi pusat data di Indonesia. 

Menurut Menkominfo pengelolaan data akan berkaitan dengan kebutuhan pusat data dengan dukungan jaringan transmisi kabel serat optik dan listrik. Oleh karena itu, Menteri Johnny menilai keberadaan data center yang dibangun di Jabodetabek, Kawasan Deltamas Industrial Estate, dan pusat data di kawasan Nongsa Digital Park, Batam, diharapkan dapat mendorong tumbuhnya investasi pusat data di Indonesia.

Semoga saja kiprah kominfo dalam membangun pusat data nasional bisa terlaksana secara maksimal dan sesuai dengan standar global. Juga diharapkan adanya kenaikan investasi dalam pembangunannya di 4 kawasan tersebut. Dengan kualitas pusat data nasional yang baik, kedepannya kita yakin akan dampak peningkatan ekonomi bagi negeri ini.

Tugas Berat Kominfo Dalam Pembangunan 4 Pusat Data Nasional Untuk Genjot Investasi

Sumber Utama :  https://seword.com/umum/tugas-berat-kominfo-dalam-pembangunan-4-pusat-data-tUBQQqt8T3

Memilih Presiden Indonesia Setelah Jokowi

Tujuh nama sudah menjadi Presiden Indonesia. Namun dari tujuh nama itu, hanya empat nama yang benar-benar dirasa menjadi pemimpin Indonesia. Keempat nama itu adalah Soekarno, Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Tiga nama presiden lainnya, saya masukkan ke dalam satu kerajang yang saya namai "presiden masa transisi". Karena dari tahun 1998 hingga 2004, Indonesia memang dalam masa transisi dari orde baru ke jaman reformasi. Jasa ketiga presiden masa transisi sama besarnya dengan jasa presiden lainnya.

Kita di sini bukan untuk menghakimi ketujuh pemimpin bangsa. Ketujuh presiden Indonesia ini, semuanya memiliki gaya dan caranya masing-masing dalam menghantarkan Indonesia menjadi Indonesia hari ini. Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat. Sebagai rakyat. terlepas dan trik dan intrik politik, kita harus, bahkan wajib mengakui bahwa tangan kitalah yang telah memilih ketujuh nama tersebut untuk memimpin Indonesia.

Dan sekarang, rakyat Indonesia akan dihadapkan kembali pada momentum menggunakan kedaulatan tertinggi yang dimiliki untuk memilih pemimpin bangsa. Pertanyaannya, "Akankah kita, sebagai rakyat pemilik kedaulatan tertinggi, terus menggunakan pola pikir dan cara pandang yang sama dalam menyeleksi dan memilih pemimpin bangsa, yaitu hanya berdasarkan pada popularitas saja?"

Mengaca pada empat era presiden Indonesia, sedianya rakyat Indonesia hari ini sudah lebih dewasa dalam menggunakan kekuasaan atas kedaulatan tertinggi saat menyeleksi dan memilih pemimpin masa depan. Partai politik boleh berlomba dalam mengkampanyekan nama-nama calon pemimpin masa depan, tapi keputusan akhir tetap berada di tangan kita sebagai rakyat Indonesia. Mekanisme politik di Indonesia yang menjadikan partai politik sebagai pengusung calon pemimpin negara adalah sesuatu yang tidak bisa kita ubah. Namun demikian, momen 5 menit di dalam bilik suara adalah keputusan akhir atas siapa yang akan menjadi pemimpin Indonesia. Hanya dalam waktu 5 menit, kita dipaksa untuk bisa menentukan masa dengan bangsa dan negara.

Masalah nasional muncul ketika sebagian rakyat Indonesia, tak konsekwen atas aturan main pemilihan presiden yang sudah disepakati bersama. Aturan main itu adalah siapapun nama yang mendapatkan suara terbanyak, maka dia yang menjadi pemimpin Indonesia. Partai Gerindra adalah pelopor atas sikap yang tidak konsekwen tersebut. Sementara Partai Demokrat adalah pelopor atas sikap tak legowo dan seakan-akan tak menginginkan ada nama lain yang berhasil memimpin selama dua periode seperti dirinya.

Lalu apa yang harus menjadi pemikiran rakyat dalam hal memilih pemimpin bangsa? Bagi rakyat yang sudah modern dengan wawasan yang luas, mungkin akan mulai berpikir secara global, misalnya memilih pemimpin yang mampu membawa Indonesia dalam kesetaraan dengan negara lain di dunia. Pemimpin yang melek teknologi hingga paham prioritas apa yang sangat mendesak yang dibutuhkan negara ini agar tak ketinggalan dan siap menghadapi era lepas landas di tahun 2030 nanti. Bagi rakyat yang berada di wilayah 4T (terdalam, terluar, terdepan, terbelakang) mungkin akan berpikir lebih sederhana, yaitu memilih pemimpin yang bisa memajukan daerah mereka masing-masing.

Rakyat tidak lagi berbicara tentang keberpihakan pemimpin pada rakyat, mau itu rakyat jelata ataupun pengusaha/orang kaya. Karena pada dasarnya rakyat jelata dan pengusaha/orang kaya itu adalah dua golongan yang tak bisa dipisahkan. Coba kalian bayangkan, jika dalam satu wilayah ada 10 juta rakyat jelata, lalu muncul 100 rakyat yang memiliki ide untuk menjadi pengumpul bahan-bahan kebutuhan dari 9.9 juta rakyat, lama-lama ke-100 orang ini akan menjadi pengusaha juga. Menjadi tidak lucu jika kemudian 9.9 juta rakyat ini iri pada kerja keras ke-100 rakyat yang sukses menjadi pengusaha. Lalu berteriak menuntut kesejahteraan yang merata dan mendalilkan kalau pemimpin sudah berpihak pada pengusaha. Melupakan hukum Tuhan bahwa besar atau kecilnya rejeki tergantung pada besar atau kecilnya usaha.

Rakyat juga tidak lagi membicarakan tentang khilafah yang katanya bisa menggantikan Pancasila. Bukti tentang keberhasilan negara yang berideologi khilafah tidak pernah ada. Bukti yang menunjukkan bahwa khilafah bisa menjadi solusi permasalahan umat Islam hari ini, juga tidak ada. Negara Turki yang dulu berjaya dengan kekhilafahan Ottomennya, hari ini mengalami inflasi hingga 73.5% atau 19 kali lebih besar dari inflasi Indonesia yang berada di bawah 4%. Mereka yang meneriakan khilafah di Indonesia hanya segelitir orang bodoh yang termakan cerita maya. Lalu kita harus menanggapi mereka? Selama tindakan mereka tak masuk ke ranah pidana, biarkan saja. Justru kita harus melihat mereka sebagai alat ujian kecerdasan. Jika kita percaya pada apapun tentang propaganda khilafah di Indonesia, artinya kita sama bodohnya dengan mereka.

Sekarang ini hampir semua partai politik sedang mempersiapkan nama-nama calon pemimpin bangsa yang akan berlaga di Pilpres 2024. Jokowi adalah pemimpin bangsa yang mampu membawa Indonesia ke tahap kesetaraan dunia. Kondisi Indonesia hari ini, wajib dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Karenanya, memilih Presiden Indonesia untuk masa jabatan 2024 -2029, rakyat wajib cerdas. Jangan sampai memilih pemimpin yang berpontensi bisa menyeret Indonesia ke jurang inflasi sedalam Turki.

Bagi yang punya anak usia 5 sampai 10 tahun, coba pikirkan anak-anak kita 20 tahun dari sekarang atau tahun 2042, akankah mereka bertahan menghadapi persaingan global, baik di bidang pendidikan, ekonomi atau bahkan politik luar negeri? Jika pilihan kita hari ini atas pemimpin bangsa salah, itu artinya kita sedang mengorbankan masa depan anak kita sendiri.

Memilih Presiden Indonesia Setelah Jokowi

Sumber Utama : https://seword.com/politik/memilih-presiden-indonesia-setelah-jokowi-7nIoihxeC9

Jelang 2024, Akankah Partai Demokrat dan PKS Kelimpungan Karena Nggak Diajak Berkoalisi?

Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi fenomena menarik jelang hajatan Pileg dan Pilpres pada 2024 nanti. Partai Demokrat sebagai eks partai penguasa selama pemerintahan Presiden SBY, kini terancam menjadi partai medioker karena faktor campur tangan SBY yang terlalu kuat, juga keinginan untuk melanggengkan kekuasaan lewat kedua anak SBY.

Sementara, PKS kita tahu bagaimana manuver partai ini setelah pada awal pembentukan dan pengenalan ke publik terlihat menjanjikan, tetapi sekarang semakin jelas berpihak ke arah mana. Dalam pentas politik nasional malah ada semacam jargon bernada sindiran: kalau mau tahu yang benar, lihatlah yang berseberangan dengan suara atau pilihan dari PKS.

Apakah ini berarti kalau elit PKS mengarahkan telunjuknya pada Anies Baswedan maka keputusan yang benar adalah memilih siapa saja yang kelak akan menjadi lawan politiknya? Kita anggap saja begitu, jika mengingat jargon yang tadi.


Kini, baik Partai Demokrat maupun PKS sedang sibuk bergerilya mencari kawan koalisi menatap Pileg dan Pipres 2024 nanti. Khususnya untuk ajang Pilpres, suara kedua partai ini belum memenuhi ambang batas pencalonan kalau digabung. Itu sebabnya, mereka butuh setidaknya satu partai lagi semisal Nasdem, supaya bisa mengusung capres-cawapres dari jalur koalisi mereka.

Hanya, posisi Nasdem sekarang sedang bimbang, meski kecenderungan calon yang dijagokan akan mengarah ke tiga nama: Anies, Anies, dan Baswedan. Hahaha ...!

Eh, yang tadi bercanda karena pada Rakernas Nasdem kemarin ada tiga nama yang diusung, tapi bagi saya .. lagaknya saja menyebut tiga nama, tapi yang akan dipaksakan naik cuma Anies Baswedan.

Hanya, Surya Paloh kudu berpikir keras jika mau bertaruh mengusung nama itu, apalagi kalau sampai berkoalisi sama PKS dan Demokrat, karena image dan elektabilitas Nasdem bisa runtuh dan gagal mengirim wakilnya ke parlemen pusat.


Jadi, kalau saya sih biarkan saja PKS dan Demokrat kelimpungan sampai 2024 nanti. Ibarat kata, nggak usah "diajak mainlah", supaya minimal untuk satu periode (harapan kuatnya) kita nggak melihat ada wakil rakyat di parlemen pusat dari kedua partai itu.

Kalau ngambek gimana? Ya silakan saja, biar ngambek trus kalau perlu membubarkan diri sekalian, biar ada wajah baru yang menghiasi parlemen kita. Boleh kan sekali-kali rakyat berpesta demokrasi dengan meninggalkan Demokrat dan PKS di pojokan, alias nggak diajak koalisi?

Jelang 2024, Akankah Partai Demokrat dan PKS Kelimpungan Karena Nggak Diajak Berkoalisi?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/jelang-2024-akankah-partai-demokrat-dan-pks-8I52zw9BNS

Surya Paloh Dan Anies Baswedan : Pembuktian Nasionalisme

Sebentar ya... jangan bersungut-sungut dulu karena judul yang saya tulis di atas. Di saat semua orang menyudutkan Surya Paloh dan Partai Nasdem karena telah memperlihatkan pilihannya atas calon presiden yang akan diusungnya di Pilpres 2024, saya mencoba melihat seorang Surya Paloh dan Partai Nasdem dari sisi yang berbeda. Istilah anak muda sekarang, saya coba membuat opini politik yang out of the box. Mari kita mulai...

Saya masih ingat bagaimana rasanya terkesan ketika melihat Surya Paloh berkata-kata menyampaikan betapa pentingnya menjaga NKRI, menjaga Pancasila dan mencintai Indonesia dengan aura ketulusan yang terpancar dari wajah, gerak tubuh dan nada suaranya. Dengan suaranya yang khas dan penampilannya yang so man itu, Surya Paloh langsung menjadi idola saya nomor 9 setelah Jokowi, Soekarno, Hamengkubowono IX, Megawati, Ahok, Nelson Mandela, BTS dan Alifurrahman. Sejak melihat video pidato Surya Paloh tentang nasionalisme itu, saya kemudian membangun image Surya Paloh seindah saya membangun image ke delapan idola saya, yaitu orang-orang pintar yang jujur pada dirinya dan setia pada kebaikannya. Karena image yang saya bangun seperti itulah, ketika hari ini saya melihat Surya Paloh, seorang pemimpin partai yang mampu mengesankan saya tentang rasa nasionalisme dan tentang kecintaan pada negeri, terlihat mesra dengan Anies Baswedan, seorang tokoh yang berhasil merobek-robek anyaman kebhinekaan yang digelari sebagai Bapak Politik Identitas Indonesia oleh rakyat Indonesia, saya berpendapat kalau kemesraan yang diperlihatkan adalah bagian dari cara dan gaya politik Surya Paloh dalam memberikan kontribusinya untuk menjaga Indonesia. Apalagi kemudian Surya Paloh menyatakan bahwa dirinya menentang yang namanya politik identitas. Maka aneh rasanya jika kemudian dia mau bermesraan dengan tokoh utama penganut politik identitas.

Pikiran positif saya mencermati apa yang dilakukan Surya Paloh sekarang. Dan dari hasil pencermatan itu saya akhirnya sampai pada satu kesimpulan bahwa sebenarnya Surya Paloh setuju dan juga memandang Anies Baswedan sebagai sosok yang pas untuk dijuluki Bapak Politik Identitas Indonesia. Surya Paloh bahkan mencium sikap bangga Anies Baswedan yang menikmati keberhasilanya menggunakan cara politik identitas untuk meraih ambisinya menjadi Gubernur Ibukota Indonesia tanpa memahami beban tanggungjawab dari jabatan yang diraihnya. Surya Paloh juga melihat adanya upaya Anies Baswedan untuk mengikuti jejak Jokowi, yang menjadi Presiden Indonesia setelah menjadi Gubernur Ibukota. Namun sebagai seorang yang bijaksana, Surya Paloh tak bisa menghardik Anies Baswedan dan mengatakan, "taktik politikmu menggunakan politik identitas untuk menjadi Gubernur Jakarta tidak bisa bahkan haram jika kamu gunakan juga untuk menjadi Presiden Indonesia!!".

Ada kekhawatiran dalam diri Surya Paloh sendiri melihat Anies Baswedan mulai menebarkan pesona dirinya pada partai-partai politik dan rakyat Indonesia yang mayoritas tidak terlalu pintar dan dirambah stereotype "hijrah". Surya Paloh seperti memiliki keinginan untuk membuktikan secara nyata dan gamblang kalau Indonesia sampai disentuh Anies Baswedan, maka Indonesia akan masuk ke jurang kesialan. Dan untuk membuktikan pemikiran dan kekhawatirannya itu, Surya Paloh membutuhkan suatu pengujian dan pembuktian. Caranya bagaimana? Caranya adalah menempelkan nama Anies Baswedan pada reputasi pribadi Surya Paloh dan Partai Nasdem. Jika hasil dari pengujian itu membuktikan bahwa sejak nama Anies Baswedan menempel pada nama Surya Paloh dan Partai Nasdem, elektabilitas Partai Nasdem menanjak atau naik, maka julukan Anies Baswedan sebagai Bapak Politik Identitas Indonesia pembawa sial tidak terbukti. Tapi sebaliknya, jika elektabilitas Partai Nasdem menurun sejak nama Anies Baswedan ditempelkan pada nama Surya Paloh dan Partai Nasdem, maka apa yang dijulukkan pada Anies Baswedan sebagai Bapak Politik Identitas Indonesia pembawa sial benar dan tepat adanya. Penilai dari pengujian dan pembuktian itu adalah rakyat Indonesia.

Lalu apa penilaian rakyat Indonesia, termasuk rakyat dunia maya, atas peristiwa menempelnya nama Anies Baswedan pada nama Surya Paloh dan Partai Nasdem??? Elektabilitas Partai Nasdem ternyata terjun bebas!!! Itu artinya dengan cara dan gaya politik dari seorang Surya Paloh, dia berhasil mengukuhkan lebih kukuh dan mengkonfirmasi bahwa Anies Baswedan adalah seorang tokoh yang akan diingat sepanjang masa oleh generasi muda Indonesia sebagai kartu mati yang hanya akan membawa kesialan pada apapun yang disentuhnya dan kehancuran elektabilitas Partai Nasdem adalah buktinya.

Sebenarnya fakta-fakta Anies Baswedan yang membawa sial pada apa yang disentuhnya sudah banyak. Lihat Jakarta sekarang!! Disentuh oleh Anies Baswedan, Kota yang pada awalnya memiliki potensi menjadi kota modern, maju dan berteknologi tinggi, berubah menjadi kota yang semrawut, banjir, macet, dan terakhir warganya dipusingkan karena adanya perubahan nama jalan di berbagai sudut kota Jakarta. Lihat HTI dan FPI!!! Kedua ormas agamis itu juga sempat menyentuh Anies Baswedan, sekarang keduanya menjadi ormas terlarang!! Lihat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sejak Anies menjadi Menterinya, dalam waktu 6 bulan mulai memperlihatkan tanda-tanda penurunan, untung Presiden Jokowi cepat bertindak dan memecat Anies Baswedan dari jabatan Menteri Pendidikan. Universitas Paramadina sendiri dimana Anies Baswedan menjadi Rektor untuk masa jabatan 2 periode, menyatakan dalam berbagai kesempatan bahwa sejak dipimpin Anies meraih keberhasilan terutama meningkatkan kualitas pendidikan dan segi operasional perguruan tinggi. Tapi di kesempatan lain juga banyak cerita yang bertentang beredar.

Kita harus menghargai upaya Surya Paloh dalam menyelamatkan Indonesia. Janganlah kita membuat orang yang sudah kejatuhan tangga, lalu kita injak juga. Surya Paloh sudah mengorbankan elektabilitas Partai yang dibangunnya demi untuk memperkuat bukti bahwa Bapak Politik Identitas Indonesia itu pembawa sial. Kita ucapkan feeling sorry to see elektabilitas Nasdem terus tergerus semakin dalam dan ucapkan belasungkawa karena Nasdem pada akhirnya akan mati dan sulit untuk kembali.

Bagaimana menurut kalian opini out of the box-ku? (emoticon tertawa 3 biji)

Surya Paloh Dan Anies Baswedan : Pembuktian Nasionalisme

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/surya-paloh-dan-anies-baswedan-pembuktian-abpJnanVOU

Setelah Usulkan Anies Jadi Capres 2024, NasDem Bisa Saja Bernasib Sial Seperti Prabowo

Dibandingkan dengan partai lain, NasDem memang rada unik.

Pertama, Ketua partai itu Surya Paloh enggan Nyapres. Beda dengan ketua partai lain seperti Prabowo, Cak Imin, AHY dan Airlangga Hartarto yang berlomba-lomba pengen jadi calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Jangankan itu sebenarnya, ketua partai yang tidak punya perwakilan di parlemen saja pengen jadi Capres. Seperti Giring Nidji (Ketua Umum PSI), Rhoma Irama (Ketua Umum Partai Idaman) dan Farhat Abbas (Ketua Umum Partai Pandai).

Plus Novel Bamukmin yang tidak punya kapasitas, tidak punya partai, tidak punya basis massa, tidak punya modal (kecuali muka badak) juga secara terbuka menyatakan niatnya pengen jadi calon wakil presiden.

Pertanyaannya, kenapa Om Brewok tidak mau jadi Capres tersebut? Bukankah menjadi presiden merupakan pencapaian terbesar seorang politisi?

Bisa jadi dia sadar diri gak bakal terpilih.

Jadi daripada ngabisin banyak waktu, duit, tenaga dan pikiran mending ngusung Capres lain yang potensi untuk menangnya besar.

Minimal dapat jatah kursi menteri.

Di samping itu, NasDem juga bakal dapat coattail effect.

Kedua, yang menjadi pembeda partai yang berdiri pada 2011 itu dengan partai lain berikutnya adalah partai ini mendeklarasikan dukungan kepada Capres jauh hari. Seperti pada Pilpres 2019 lalu, NasDem sudah menyatakan dukungan kepada Jokowi pada tahun 2017. Padahal PDIP saja yang notabene partainya Jokowi belum lho menyatakan dukungan apa-apa.

Ini dilakukan tentu tidak lain tidak bukan untuk menarik simpati para pendukung Jokowi yang banyak itu. Ketika mereka tahu kalau NasDem adalah partai pertama yang menyatakan dukungan kepada mantan Walikota Solo tersebut, harapannya para Jokower juga ikut memilih NasDem pada Pemilu 2019.

Begitupun untuk Pilpres 2024, Paloh sudah mengumumkan siapa saja Capres yang akan disusung oleh Partai NasDem yakni Anies, Ganjar dan Andika Perkasa.

Padahal Ganjar itu kader PDIP lho.

Dan sampai sekarang PDIP belum mengumumkan siapa Capresnya.

Pakek main klaim kader partai orang saja. Hehehe

Penulis gak yakin kalau Paloh minta izin dulu ke Megawati sebelum mengumumkan Ganjar jadi Capres yang bakal diusung oleh partainya itu.

Hanya saja, mungkin Om Brewok lupa bahwa ditunjuknya Anies sebagai salah satu Capres NasDem tersebut bisa jadi blunder bagi partainya sendiri.

Kenapa demikian?

Karena politisi yang mirip Wan Abud itu punya rekam jejak buruk terkait politik identitas.

Pada Pilkada DKI 2017 lalu ia menghalalkan segala cara agar terpilih jadi gubernur. Mulai dari merangkul kelompok intoleran seperti eks FPI dan HTI, sampai mayat pun dipolitisasi oleh Timsesnya.

Kan apalagi itu namanya kalau bukan biadab?

Di samping itu, Anies juga gak punya prestasi apa-apa selama menjadi Gubernur DKI selain dari JIS dan Fomula E serta tata kata.

Artinya apa? Potensi Indonesia mundur ke belakang sangat besar kalau dia jadi presiden.

Kemudian, NasDem juga berpotensi bernasib tragis seperti Prabowo.

Yang kita tahu sendiri bahwa sekarang Ketua Umum Gerindra itu 'maju kena mundur kena'.

Kelompok Kadrun yang jadi pendukungnya dulu, kini sudah tidak lagi menjadi simpatisannya. Hal ini tidak lepas dari keputusan Prabowo menjadi menteri Jokowi.

Yang kita tahu sendiri bahwa mereka memang benci banget sama orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Dengan demikian, jika Prabowo Nyapres lagi pada Pilpres 2024 mendatang, sudah bisa dipastikan perolehan suaranya akan berkurang.

Minimal mereka yang doyan demo pakek baju putih-putih itu serta alumni Monaslimin tidak lagi mencoblosnya.

Sementara, pendukung Jokowi yang mayoritas nasionalis sampai sekarang belum ada tanda-tanda mau menjadi pendukung Prabowo. Yang ini disebabkan oleh Om Prab pernah merangkul kelompok intoleran dulu.

Pendukung Jokowi kini malah banyak yang beralih ke Ganjar dan Erick Thohir.

Jadi bisa dibilang status Prabowo sekarang sudah ditinggalkan pendukung, pendukung baru belum dapat. Ibarat Partai Ummat yang belum berhasil mengambil hati umat tapi sudah ditinggalkan oleh umatnya atau kadernya sendiri secara berjamaah.

Begitupun dengan NasDem. Kalau seandainya mengusung Anies, maka para pendukungnya yang mayoritas nasionalis itu peluangnya untuk pindah haluan mendukung partai lain sangat besar.

Karena mereka gak mau kelompok intoleran turut berkuasa di negeri ini, seperti Novel Bamukmin jadi Menteri Agama jika Anies terpilih jadi presiden.

Sementara, para pendukung Anies sebelumnya yakni kelompok 212 dan kawan-kawannya itu belum tentu mau mendukung NasDem. Karena yang ada di benak mereka NasDem ini dulunya merupakan partai pendukung penista agama.

Yang terlihat justru kelompok pro Anies banyak yang menjadi pendukung PKS.

Tidak ada tanda tuh kalau rombongan Kadrun yang doyan turun ke jalan itu akan turut mendukung NasDem.

Artinya apa? NasDem bisa saja mengusung Anies, tapi tidak bisa mendapatkan dukungan dari para pendukungnya.

Dengan demikian, daripada NasDem mengusung Anies yang berpotensi merugikan diri sendiri serta merontokkan brewok Om Paloh, mending mengusung kadernya saja, seperti Ahmad Sahroni atau Johnny G Plate.

Jelas. Tidak abu-abu. Dan benar-benar bertarung.

Gak ngekor melulu sama Capres bukan kader sendiri.

Setelah Usulkan Anies Jadi Capres 2024, NasDem Bisa Saja Bernasib Sial Seperti Prabowo

Sumber Utama : https://seword.com/umum/setelah-usulkan-anies-jadi-capres-2024-nasdem-rfv7QoOS3l

Kita Harusnya Mengikuti Pribadi, Bukan Sekedar Nama!

Tentu kita semua mengetahui kisruh yang menimpa Holywings belakangan ini. Saya tidak perlu ceritakan bagaimana kronologinya pun, tentu kita sudah paham semua.

Rentetan peristiwanya sebenarnya (maaf) receh sekaligus tidak penting. Tapi orang yang (beneran) waras tentu bisa melihat fenomena yang sebenarnya sangat buruk dibalik kejadian itu.

Fenomena apakah itu? Yap, bahwa sebenarnya kita sebagai sebuah bangsa memiliki intelektualitas sekaligus religiusitas yang sangat rendah.

Untuk tingkat intelektualitas sudah jelas kita kalah jauh, Tapi untuk bangsa yang katanya "religius", sebenarnya kita bobrok juga dalam hal itu. Religiusitas kita sebenarnya hanya sampai permukaan, tidak sampai mendalam.

Kok bisa gitu? Ayo kita runut sejenak.

Muhammad adalah tokoh yang disucikan di dalam agama Islam. Beliau dinyatakan sebagai nabi yang memiliki tugas untuk menyempurnakan akhlak di seluruh dunia, yang diawali di Jazirah Arab.

Sementara itu Maria (atau Bunda Maria) adalah ibu Yesus yang diyakini sebagai Tuhan oleh umat Kristen. Bunda Maria bisa dibilang adalah tokoh sentral di dalam sejarah keselamatan umat Kristen.

Apakah kita sebagai bangsa Indonesia yang "religius" pernah bertanya, mengapa mereka begitu dihormati oleh umat beragama, baik Islam maupun Kristen?

Ketika kita mempertanyakan hal itu, biasanya para pemuka agama hanya bilang, "Oh karena memang harusnya gitu". Disinilah intelektualitas kita diuji, apakah kita puas dengan jawaban itu, yang artinya menyetop daya pikir kita; atau kita mau bertanya lebih lanjut sehingga iman kita menjadi lebih kuat karena didasarkan pada pengetahuan yang mendalam?

Apakah itu karena nama mereka begitu? Tentu saja bukan.

Nabi Muhammad dihormati karena ia adalah nabi yang diutus Tuhan, dan ia menyempurnakan akhlak. Saya tidak bisa ngomong lebih lanjut tentang hal ini karena saya tidak tahu (bukan orang Islam).

Sementara itu, Bunda Maria dihormati karena ketaatannya yang amat sangat kepada Tuhan. Ketaatannya itu dibuktikan bukan hanya dengan kata-kata tetapi juga dengan perbuatan nyata. Melalui perkataan, Bunda Maria jelas mengatakan "Terjadilah padaku menurut perkataanMu", dan melalui perbuatan, itu dinyatakan dengan kesetiaannya menemani Yesus bahkan sampai wafatNya di kayu salib.

Jadi ya bisa disimpulkan mengapa kita menghormati mereka. Bukan karena nama yang mereka sandang, tetapi pertama-tama melalui teladan yang mereka tunjukkan di dalam hidup mereka.

Ketika kedua nama itu disinggung dan kemudian kita marah, apakah artinya spiritualitas kita dalam?

Oh tidak, justru dengan marahnya kita; itu artinya kita sebenarnya tidak melihat pribadi mereka dan hanya melihat mereka dari atribut yang sangat dangkal yaitu "nama". Kita hanya mengagungkan nama mereka, tetapi sebenarnya kita sama sekali tidak meneladani mereka.

Kita Harusnya Mengikuti Pribadi, Bukan Sekedar Nama!

Sumber Utama :  https://seword.com/umum/kita-harusnya-mengikuti-pribadi-bukan-sekedar-omlrn3Y1bE

Tak Ada Tempat Buat PKS - Demokrat Di NKRI!

PKS dan Partai Demokrat, dua partai yang hanya bisa belagak jadi oposisi. Kader PKS sering kena kasus yang tidak elok dari segi akhlak, padahal katanya partai relijius. Bisanya hanya memberi komentar ketika ada isu yang ramai di masyarakat. Tapi kontribusinya? Sampai ada prinsip yang beredar di kalangan netizen, jika ada pilihan dan PKS memilih A, maka pilihan selain itu pasti lah merupakan pilihan yang benar. Buat apa punya partai oposisi kalau kualitasnya sebatas melempar tuduhan dan hoaks kan?

Bicara kualitas, Partai Demokrat juga 11-12 dengan PKS. Sukanya melempar tuduhan. Sampai Presiden Jokowi pun berusaha dilibatkan ketika ada masalah di internal partainya sendiri. Kader-kadernya pun tak jauh fungsinya macam buzzer yang cerewet di media sosial. Isu yang dilemparkan sangat kelihatan akal bulusnya, semata-mata buat menjatuhkan Presiden Jokowi. Contohnya, ketika politisi Demokrat melontarkan narasi agar Presiden Jokowi menunda pembangunan infrastruktur dan memprioritaskan penanganan pandemi. Jika Presiden Jokowi mau menerapkan saran Demokrat ini, maka Demokrat berjanji mendampingi Jokowi dan tidak akan mengejek mangkraknya proyek infrastruktur Sumber. Akal-akalan sebodoh ini kok dilemparkan ke Presiden Jokowi? Hahaha…

Kedekatan keduanya dengan kelompok-kelompok radikal juga menunjukkan niat yang tidak baik terhadap NKRI. HTI dan FPI kan sudah ditetapkan sebagai organisasi terlarang. PKS, yang memang hanya bisa mengandalkan politik identitas, pasti tidak akan melepaskan diri dari mereka. Pasca kemenangan Presiden Jokowi untuk periode kedua, PKS mengajak PA 212, FPI dan GNPF Ulama untuk bersama-sama jadi oposisi melawan pemerintahan Presiden Jokowi Sumber.

Jangan pula pernah lupa dengan video “ganti sistem”, yang dibuat oleh petinggi PKS Mardani Ali Sera dan Jubir HTI Ismail Yusanto Sumber. Artinya, jika PKS menang pemilu, maka sistem di Indonesia akan diganti. Diganti dengan apa? Kalau bukan sistem khilafah, ngapain ada jubir HTI di dalam video itu? Lalu apa manfaatnya keberadaan PKS buat NKRI?

Demokrat ya sama saja. Era Presiden SBY kerap disebut sebagai era tumbuh suburnya FPI dan HTI. Pihak Demokrat dan SBY disebut membela keberadaan kelompok radikal ini dengan dalih kebebasan berserikat dan berkumpul Sumber. Tidak heran jika petinggi FPI, Munarman, sebelum divonis jadi terdakwa tindak pidana terorisme, sempat memberi pernyataan bahwa dirinya siap membela AHY dalam kekisruhan internal Demokrat waktu itu Sumber. AHY juga disebut sebagai seorang habib, karena memiliki darah keturunan Nabi Muhammad SAW. Dan juga sekalian disebut sebagai keturunan dari Raja Majapahit, Raden Wijaya Sumber. Terus apa gitu imbasnya buat AHY? Dan apa manfaatnya keberadaan Demokrat buat NKRI?

Tanpa kedua partai ini, Indonesia akan damai, tentram, dan makin maju. Isu-isu terkait SARA, tidak akan dipolitisasi. Akan bisa dimusyawarahkan dan diselesaikan dengan akal sehat. Tanpa kegaduhan yang dibuat-buat. Pemerintah bisa mengedukasi rakyat, untuk mendewasakan pikiran-pikiran yang terbiasa ngegas dengan isu-isu yang bisa digoreng menjadi isu penistaan agama. Gerombolan eks HTI dan eks FPI tidak akan merasa Ge-eR karena ada partai politik yang berpihak ke mereka. Betapa damai dan indahnya kondisi itu buat kita semua. 

Protes PT 20%, Dukung Rocky Gerung dengan LBP-nya! Coba Sampai Mana??..

Dengan gerakannya ini, seharusnya dia sudah tidak perlu ikut komen tentang pemilu yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Dia seharusnya cuek.

Seperti diketahui, Rocky Gerung menginisiasi gerakan Liga Boikot Pemilu atau LBP sebagai bentuk protesnya pada ketentuan presidential threshold atau ambang batas pencapresan 20%.

"Kalau paham demokrasi nol-kan threshold, minta itu. Kalau kalian masih berusaha koalisi demi merebut tiket, itu artinya kalian nggak paham demokrasi. Kalau kalian nggak paham, saya akan pimpin gerakan untuk boikot pemilu, namanya LBP, Liga Boikot Pemilu," kata Rocky Gerung dalam acara Adu Perspektif dengan tajuk 'Pidato Megawati dan Gerilya Parpol Cari Koalisi' yang diadakan detikcom dan Total Politik, seperti dilihat, Kamis (23/6/2022).

Rocky Gerung menyarankan agar ada partai politik yang melayangkan gugatannya. PKS kabarnya sedang menunggu waktu yang tepat.

Lalu bagaimana kans LBP yang diinisiasi Rocky Gerung itu? Apakah akan banyak mendapat simpati dan pengikut? Apakah akan memberi dampak yang nyata?

Yah, paling-paling akan diikuti oleh para gelandangan politik. Orang-orang yang sering ngoceh soal politik, kemudian merasa paling bisa mengurus negara, seringkali hanya menyalah-nyalahkan pemerintah, kumpulan orang-orang yang sakit hati karena terlempar dari arena pertarungan demokrasi, dan yang jelas orang yang sejenis-sekolam-sekubangan dengan Rocky Gerung itu.

Refly Harun dan Gatot Nurmantyo, bisa saja akan berada di barisan depan di belakang Rocky Gerung. Bukankah mereka termasuk 48 orang yang sebelumnya pernah melakukan gugatan terhadap ambang batas 20 % itu?

Orang semacam Rizal Ramli bisa jadi di urutan pendukung Rocky Gerung berikutnya. Orang-orang yang kegedean keinginan tapi kurang di tenaga. Orang yang ingin jadi capres tapi tidak ada secuilpun partai politik dan komponen masyarakat yang mau meliriknya.

Calon pengikut Rocky Gerung berikutnya, dan ini yang menarik, mungkin adalah para simpatisan PKS yang katanya akan melakukan gugatan. Juga mereka yang anti demokrasi. Mereka yang menganggap demokrasi thogut. Serta mereka pendukung khilafah.

Nah, kalau ternyata mereka yang dari kelompok ini benar melakukan boikot terhadap pemilu, ya bagus. Jadi suara mereka tidak perlu ada, tersamarkan seakan sebagai pemilih yang benar. Golput ya golput saja dah!

Akhirnya, tentu menarik melihat bagaimana gerakan yang akan Rocky Gerung buat itu. Sekadar cari sensasi, cari makan, atau entah dengan tujuan apa? Yang jelas, kalau memang betul kejadian, ya fine-fine saja.

Protes PT 20%, Dukung Rocky Gerung dengan LBP-nya!  Coba Sampai Mana??..

Sumber Utama : https://seword.com/politik/lg-kZKfLBI7E7

Sorotan Dunia Terhadap Jokowi Bikin Iri Negara Tetangga?

Saya tersenyum senang membaca kabar bahwa pengamat politik di Malaysia terlihat iri, dalam artian positif ya, soal sorotan dunia pada Joko Widodo, Presiden RI kebanggaan kita semua yang kini sedang melawat ke Jerman, dilanjutkan ke Ukraina dan Rusia.

Sorotan tertuju pada Presiden Jokowi sangat beralasan, karena beliau sedang menjalankan peran dan tanggung jawab sebagai Ketua Presidensi G20, sekaligus menjadi "perwakilan" tak resmi dari negara-negara ASEAN dan negara-negara berkambang lain, yang sangat terdampak akibat perang yang belum usai antara Rusia dan Ukraina.

Potongan video di grup penulis mengenai hebohnya WNI yang berada di Jerman saat menyambut kedatangan Presiden Jokowi, juga semakin membuat hati saya bergetar karena Jokowi sungguh sangat dicintai oleh rakyatnya. Kecuali bagi mereka yang entah bagaimana hatinya terus diselimuti kebencian dan tak pernah mampu menghargai sedikitpun apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi selama hampir 8 tahunan terakhir.

Mungkin kelompok yang saya sebut terakhir ini hati dan pikirannya terkena semacam virus yang membuat mereka berperilaku seperti itu, kita harapkan mereka lekas sembuh ... kalau perlu sembuh selamanya supaya negeri ini menjadi aman dan tenteram, until forever!

Kembali ke sorotan untuk Jokowi

Agenda kunjungan kenegaraan yang Jokowi kali ini lakukan kudu diakui memang beda. Situasinya sangat menegangkan, terutama ketika beliau berada di daerah perang, bertemu dengan pemimpin negara Ukraina dan Rusia. Jauh lebih mudah dan aman kalau presiden dua negara itu yang disuruh ke Indonesia atau meeting dilakukan secara jarak jauh.

Namun, sebagai pemimpin G20,Jokowi tahu kalau dirinya harus datang, dengan berani menempuh segala risiko terkait agenda kunjungan kenegaraan itu. Paspampres pastinya sudah dilatih khusus dengan simulasi tertentu untuk menghadapi berbagai kemungkinan ketika Jokowi berada di darat, udara, maupun saat bertemu para pemimpin dunia, khususnya dalam lawatannya ke Jerman.

Sorotan spesial inilah yang tampaknya membuat negara-negara ASEAN lain, tak cuma Malaysia rasanya, yang cukup iri terhadap Jokowi. Kenapa pemimpin negara mereka tidak bisa mewakili dan berperan dalam skala global seperti yang Jokowi lakukan yah?

Coba tanyakan pada Roy Suryo, Rocky Gerung, atau Fadli Zon. Mungkin mereka tahu alasan yang tepat buat menjawab pertanyaan barusan. Ya, kalau nggak bisa jawab, minimal sedikit nyinyir juga bolehlah, daripada nggak ada kerjaan.

Sorotan Dunia Terhadap Jokowi Bikin Iri Negara Tetangga?

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/sorotan-dunia-terhadap-jokowi-bikin-iri-negara-bU4lusTYNG

Klik Jejak Anies dan Intoleransi yang BERBAHAYA untuk Indonesia

Klik juga : Dunia HEBOH ... !!!

Silahkan klik Benturkan Agama !!! buat Cebong dan Kampret Berkelahi dan KADRUN Berjaya !!!

Klik RIBUT

klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll)

KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!! 

Klik juga Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!! 

Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!

Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!! 

Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!

Dosen UNISKA yang terkesan Bela Edy Mulyadi dkk "Hina Kalimantan" bukan mewakili Anak Kalimantan dan DAYAK !!! 

Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!! 

Benang Merah DEMO di KalSel !!!

Silahkan klik ini juga : "Operasi Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!

Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung

Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK

yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!! 

klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!

klik ini Yang Batu Siapa ? Yang Tangan Siapa ? Apakah ormas Terlarang HTI dan FPI masih menggurita & "Mencuci otak" warga KalSel 

klik juga ini #JanganMaudiWALUHi

juga ini  Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH 

Jangan lupa klik ini juga  Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024

serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!

klik juga Kalau PKS (Partai Keadilan Sejahtera) "Tumbang" dalam PEMILU 2019 akankah GARBI menjadi "Penggantinya" ??!!  

https://news.detik.com/berita/d-6028229/jenguk-ke-rs-grace-natalie-ungkap-kondisi-terkini-ade-armando

https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/

https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/03/27/la-nyalla-mattalitti-dinilai-habib-banua-layak-jadi-presiden-ini-pertimbangannya  

Klik juga videonya dilink dibawah ini :

BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL

Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai

Re-post by Migo Berita / Rabu/29062022/12.55Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya