» » » LITERASI , apa sih artinya ??

LITERASI , apa sih artinya ??

Penulis By on Jumat, 01 Juli 2022 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin -
LITERASI , apa sih artinya ?? Dengan semakin berkembangnya tekhnologi dan juga semakin bertambahnya ilmu, sehingga seseorang diharuskan memperbanyak literasi agar tidak sampai termakan HOAX sehingga dapat bertindak lebih berdasarkan fakta yang didapat, terlepas pembuktian hukum dipengadilan apakah nanti BENAR atau SALAH. Karena kebenaran Hakiki hanyalah milik TUHAN YANG MAHA SEGALANYA. Agar tidak gagal paham, bacalah hingga tuntas berbagai artikel yang telah kita kumpulkan.

Pengertian Literasi: Jenis, Tujuan, Manfaat, Contoh, dan Prinsipnya

Pengertian Literasi, Jenis, Tujuan, Manfaat, Contoh, dan Prinsipnya – Sering kita dengar jargon “salam literasi”, atau ungkapan yang menunjukkan bahwa Indonesia kurang literasi. Ya, mungkin bagi sebagian orang sudah memahami apa itu literasi, namun bagi sebagian orang mungkin juga hanya familiar dengan namanya namun belum paham apa artinya. 

Jika Anda termasuk golongan yang kedua, maka artikel ini adalah jawaban bagi keingintahuan Anda. Di sini Anda akan dijelaskan seputar pengertian literasi, jenis, tujuan, manfaat, prinsip hingga contohnya. Supaya tidak berlama-lama, mari kita ulas satu persatu. 

A. Pengertian Literasi dari Para Ahli

Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman.

Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis, sekarang definisi baru dari literasi menunjukkan pengertian baru dalam upaya memaknai literasi dan pembelajarannya.

Kini ungkapan literasi memiliki banyak variasi, seperti Literasi media, literasi komputer, literasi sains, literasi sekolah, dan lain sebagainya. Hakikat ber-literasi secara kritis dalam masyarakat demokratis diringkas dalam lima verba: memahami, meliputi, menggunakan, menganalisis, dan mentransformasi teks. Kesemuanya merujuk pada kompetensi atau kemampuan yang lebih dari sekedar kemampuan membaca dan menulis.

Dan secara etimologis istilah literasi sendiri berasal dari bahasa Latin “literatur” yang dimana artinya adalah orang yang belajar. Dalam hal ini, literasi sangat berhubungan dengan proses membaca dan menulis.

Supaya Anda lebih memahami pengertian literasi, berikut adalah sumber dari para ahli. 

1. Menurut Elizabeth Sulzby

Menurut Elizabeth Sulzby “1986”, Literasi adalah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi “membaca, berbicara, menyimak dan menulis” dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Jika didefinisikan secara singkat, definisi literasi yaitu kemampuan menulis dan membaca.

2. Menurut Harvey J. Graff

Menurut Harvey J. Graff “2006”, Literasi adalah suatu kemampuan dalam diri seseorang untuk menulis dan membaca.

3. Menurut Jack Goody

Menurut Jack Goody, Literasi adalah suatu kemampuan seseorang dalam membaca dan juga menulis.

4. Menurut Merriam – Webster

Menurut kamus online Merriam – Webster, Literasi ialah suatu kemampuan atau kualitas melek aksara di dalam diri seseorang dimana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan juga mengenali serta memahami ide-ide secara visual.

5. Menurut UNESCO

Menurut UNESCO “The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization”, Pengertian literasi ialah seperangkat keterampilan nyata, terutama keterampilan dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks yang mana ketrampilan itu diperoleh serta siapa yang memperolehnya.

6. Menurut NAEYC

Menurut NAEYC, Literasi adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dapat mendorong anak-anak untuk berkembang sebagai pembaca serta penulis sehingga dalam hal ini sangat membutuhkan yang namanya interaksi dengan seseorang yang menguasai literasi.

7. Menurut Education Development Center (EDC)

Education Development Center (EDC) menyatakan bahwa Literasi lebih dari sekedar kemampuan baca tulis.

Namun lebih dari itu, Literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya.

Dengan pemahaman bahwa literasi mencakup kemampuan membaca kata dan membaca dunia

8. Menurut Muhamad Fauzi, SE.Sy (Tambahan Bebas)

Literasi adalah kemampuan seseorang selain membaca dan menulis serta memahami suatu pengetahuan/informasi dengan memperbandingkannya dengan berbagai tulisan atau bacaan baik yang pro dan yang kontra, sehingga menimbulkan kesepahaman walau berbeda dalam penafsirannya. Tambahan Bebas di nomor 8 ini dibuat agar menjadi pembanding dengan orang-orang yang dianggap ahli pada nomor 1 hingga nomor 7 di artikel realnya hingga nomor 7 , dimana beliau sering dipanggil juga MAMATZ BJM.

B. Tujuan Literasi

Adanya paradigma literasi ini tentu bukan tanpa tujuan yang nyata. Melihat dari berbagai pengertian yang telah disebutkan diatas oleh para ahli dapat diambil beberapa tujuan literasi antara lain yaitu: 

– Memperkuat nilai kepribadian dengan membaca dan menulis

– Dapat mengembangkan dan menumbuhkan budi pekerti yang baik

– Memberikan penilaian kritis pada karya tulis seseorang

– Dapat mengembangkan dan menumbuhkan budaya literasi di sekolah maupun masyarakat.

– Mengisi waktu dengan literasi agar lebih berguna

– Dapat meningkatkan pengetahuan yang dimiliki dengan cara membaca segala macam informasi yang bermanfaat.

– Dapat meningkatkan pemahaman seseorang dalam mengambil intisari dari suatu bacaan.

C. Manfaat Literasi

manfaat literasi

Selain memiliki tujuan, literasi juga memiliki beberapa manfaat bagi kita semua, diantaranya: 

  • Melatih dalam hal menulis serta juga merangkai kata yang bermakna
  • Menambah kosa kata
  • Meningkatkan fokus dan konsentrasi seseorang
  • Mengoptimalkan kerja otak
  • Mempertajam diri didalam menangkap makna dari suatu informasi yang sedang dibaca.
  • Melatih kemampuan berpikir dan menganalisa
  • Menambah wawasan dan informasi baru
  • Mengembangkan kemampuan verbal
  • Meningkatkan kemampuan interpersonal.

D. Jenis Literasi

Mengacu pada pengertian serta tujuan dari literasi yang sudah dijelaskan di atas,  literasi bisa dibagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya adalah:

1. Literasi Dasar

Literasi dasar bisa didefinisikan sebagai kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengar, dan berhitung.

Tujuan dari literasi dasar ini adalah untuk mengoptimalkan kemampuan individu dalam membaca, menulis, berkomunikasi, dan berhitung.

2. Literasi Perpustakaan

Literasi perpustakaan bisa dipahami sebagai kemampuan dalam memahami serta membedakan karya tulis fiksi maupun non fiksi, memahami bagaimana cara menggunakan katalog dan indeks, hingga kemampuan untuk memahami informasi pada saat membuat suatu karya tulis dan penelitian.

3. Literasi Media

Literasi media bisa dipahami sebagai kemampuan untuk mengetahui dan membaca berbagai jenis media, baik media elektronik, cetak, dan lain sebagainya, serta memahami cara menggunakan media-media tersebut.

4. Literasi Teknologi

Literasi teknologi dapat dipahami sebagai seperangkat kemampuan untuk mengetahui dan memahami segala hal yang berhubungan dengan teknologi, seperti hardware dan software, serta mengerti bagaimana cara menggunakan internet, hingga memahami etika dalam memanfaatkan sebuah teknologi.

5. Literasi Visual

Pengertian literasi visual adalah pemahaman dan kemampuan dalam menginterpretasikan dan memberi makna informasi yang berbentuk gambar atau visual.

Literasi visual ini hadir dengan alasan jika suatu gambar bisa dibaca dan artinya bisa dikomunikasikan dari proses membaca.

E. Prinsip Literasi

Dilansir dari laman Seputar Pengetahuan, terdapat beberapa prinsip literasi yang patut Anda perhatikan terutama jika Anda berprofesi sebagai pendidik. Sebagai pendidik Anda memiliki tugas mulia salah satunya adalah meningkatkan literasi siswa siswi di Indonesia. 

Mengingat berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh World Culture Index Score pada tahun 2018, kegemaran masyarakat Indonesia dalam hal literasi mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia menempati urutan ke-17 dari 30 negara. Padahal sebelumnya Indonesia menempati rangking 60 dari 61 negara dalam hal literasi dan membaca.

Sementara dalam hal membaca, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu membaca enam jam per minggu, mengalahkan Brazil, Argentina, Mexico, Turki, Kanada, Spanyol, Jerman, Italia, Amerika Serikat, Jepang. Taiwan, dengan masing-masing tiga jam per minggu.

Maka prestasi ini sudah sepatutnya kita jaga agar terus menjadi lebih baik. Maka dari itu supaya tingkat literasi semakin baik, Kylene Beers “2009”, berikut ini adalah beberapa prinsip pengembangan literasi sekolah yaitu:

1. Bersifat Berimbang

Setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain, sekolah harus menerapkan prinsip ini dengan menerapkan strategi dalam membaca dan variasi bacaan.

2. Bahasa Lisan Sangat Penting

Setiap siswa harus dapat berdiskusi tentang suatu informasi dalam diskusi terbuka yang memungkinkan terjadinya perbedaan pendapat, dengan begitu diharapkan siswa mampu menyampaikan pendapatnya dan melatih kemampuan berpikir lebih kritis.

3. Berlangsung Pada Suatu Kurikulum

Menurut Kylene Beers, seharusnya program literasi diterapkan pada seluruh siswa dan tidak tergantung pada kurikulum tertentu, dengan kata lain kegiatan literasi menjadi suatu kewajiban bagi semua guru dan bidang studi.

4. Pentingnya Keberagaman

Keberagaman ialah sesuatu yang layak untuk dihargai dan dirayakan di setiap sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyediakan berbagai buku bertema kekayaan budaya negara Indonesia sehingga siswa lebih mengenal budaya bangsa dan turut serta melestarikannya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa literasi bukan hanya sekedar kemampuan membaca dan menulis karena melibatkan pengetahuan bahasa (lisan dan tulisan), kemampuan kognitif, serta pengetahuan mengenai genre dan kultural.

Contoh Gerakan Literasi di Sekolah 

Mengacu pada penjelasan di atas, maka sudah sewajarnya sebagai pendidik, guru memiliki peran untuk meningkatkan kesadaran literasi. Mengingat begitu pentingnya kegiatan literasi ini, penting bagi setiap individu untuk mulai menggalakkan kegiatan literasi ini. Beberapa hal sederhana yang bisa guru lakukan di sekolah untuk meningkatkan literasi sebagai berikut: 

  • Membuat dinding motivasi di kelas
  • Jadwal wajib ke perpustakaan
  • Membaca buku non pelajaran sebelum proses belajar dimulai

Jenis Literasi versi Kemdikbud

Literasi itu sendiri terdiri dari beberapa jenis. Dalam tulisan ini literasi dasar yang diacu adalah konsep literasi dasar yang digunakan oleh Kemdikbud dalam gerakan literasi nasional (gln.kemdikbud.go.id).

Ada enam jenis literasi; literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, literasi budaya dan kewargaan.

1. Literasi baca dan tulis

Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.

2. Literasi numerasi

Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecekapan untuk:

(a) bisa memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan, dan mengkomunikasikan berbagai macam angka dan simbol matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari; 

(b) bisa menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) untuk mengambil keputusan.

3. Literasi sains

Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan fakta, memahami karakteristik sains, membangun kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual dan budaya, serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-isu yang terkait sains.

4. Literasi digital

Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

5. Literasi finansial

Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan

(a) pemahaman tentang konsep dan risiko,
(b) keterampilan, dan
(c) motivasi dan pemahaman agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.

6. Literasi budaya

Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat.

Demikianlah penjelasan ringkas mengenai arti literasi, tujuan, manfaat, jenis-jenis, contoh dan beberapa prinsipnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda sekalian.

Sumber Utama : https://penerbitdeepublish.com/pengertian-literasi/

Penduduk Miskin Banjarmasin Terdata 34.839 Orang, DPRD Segera Revisi Perda Penanggulangan Kemiskinan

JUMLAH penduduk miskin di Banjarmasin tiap tahun terus bertambah. Ini berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjarmasin tercatat pada 2021 mencapai 34.839 orang.

ANGKA jumlah penduduk miskin di Banjarmasin berdasar data BPS Banjarmasin terus bertambah dalam tiga tahun terakhir ini. Sebab, pada 2009 tercatat hanya 29.648 orang, naik menjadi 31.307 orang pada 2020. Teranyar pada 2021 menjadi 34.839 orang.

Pendekatan yang digunakan BPS dalam mengukur kemiskinan berdasar konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic need approach) khususnya makanan dan bukan makanan yang dinilai dari sisi pengeluaran.

Nah, jika diukur rata-rata dari total penduduk Banjarmasin per 31 Desember 2021 sebanyak 672.343 jiwa, berarti persentase penduduk miskin mencapai 5,18 persen lebih. 

BACA : Angka Kemiskinan dan Pengangguran Banjarmasin Meningkat, Simak Poin LKPj Walikota Ibnu Sina

Ironisnya lagi, jika mengutip data dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Walikota Banjarmasin tahun 2021, disebutkan bahwa angka kemiskinan Banjarmasin pada 2021 meningkat jadi 11,39 persen dibanding tahun 2020 pada posisi 4,39 persen. Termasuk, angka pengangguran Banjarmasin turut tergerek pada 2021; 1,80 persen atau 8,47 persen dibanding 2020 hanya 8,32 persen.

Atas dasar itu, DPRD Kota Banjarmasin membentuk panitia khusus (pansus) untuk merevisi payung hukum Perda Penanggulangan Kemiskinan Nomor 14 Tahun 2011 yang diundangkan era Walikota Muhidin pada 12 Mei 2011.

Ketua Pansus Revisi Perda Penanggulangan Kemiskinan DPRD Kota Banjarmasin, Sukhrowardi mengatakan dengan adanya payung hukum baru ini lebih sesuai dengan kondisi kekinian.

BACA JUGA : Belasan Kelurahan di Banjarmasin jadi Titik Fokus Program Penanggulangan Kemiskinan Kota

“Perda penanggulangan kemiskinan ini menjadi payung hukum yang menjamin perindungan dan pemenuhan hak-hak dasar warga miskin, mempercepat penurunan jumlah warga miskin, meningkatkan partisipasi masyarakat serta menjamin konsistensi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi dalam penanggulangan atau pengentasan kemiskinan di Banjarmasin,” ucap Sukhrowardi kepada jejakrekam.com, Jumat (1/7/2022).

Ketua Pansus Revisi Perda Penanggulangan Kemiskinan DPRD Kota Banjarmasin, Sukhrowardi. (Foto Rilis Kalimantan)

Menurut Sukhrowardi, dalam Perda Nomor 14 Tahun 2011 yang akan direvisi memang sudah disusun program penanggulangan kemiskinan mencakup bantuan pangan, kesehatan, pendidikan, perumahan, peningkatan keterampilan, modal usaha, perlindungan rasa aman dan santunan kematian. Kebijakan ini pun harus dijabarkan dalam program kerja yang tepat sasaran dan tepat guna.

BACA JUGA : Orang Miskin Baru Bertambah di Banjarmasin, Fraksi PKS Usul Rumah Penerima Bansos Diberi Tanda

“Faktanya ternyata angka kemiskinan di Banjarmasin berdasar data BPS justru tiap tahun meningkat. Ini yang harus jadi atensi dari pemerintah kota lewat keakuratan data dan efektivitas pengentasannya,” kata anggota Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi Golkar.

Sebagai leading sektor revisi perda ini di Pemkot Banjarmasin adalah Dinas Sosial dan Bagian Hukum, Sukhrowardi menegaskan ada beberapa perkembangan belied dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian Sosial juga harus diakomodir dalam perda yang baru.

BACA JUGA : Lebih Setahun Pandemi di Banjarmasin: Angka Kemiskinan Bertambah, Jumlah Bantuan Berkurang

“Data dan fakta serta kondisi kekinian yang ada di Banjarmasin bisa menjadi bahan konsultasi ke Kementerian Sosial (Kemsos). Sebab, umur perda yang ada, termasuk landasan hukumnya pun sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman. Soal pendataan penduduk miskin di Banjarmasin juga belum terintegrasi, sehingga parameter menentukan kemiskinan masih debatable,” kata Sukhrowardi.

Diakui politisi beringin ini, saat ini, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina memang tengah giat-giatnya meluncurkan program mencetak wira usaha baru (WUB). Hanya saja, faktanya usai hantaman pandemi Covid-19, justru banyak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) malah terkena imbas.

BACA JUGA : Pentas Badut Jalanan di Banjarmasin, Sebuah Potret Kemiskinan Kota

“Secara kasat mata, potret kemiskinan kota juga bisa disaksikan di jalanan dengan hadirnya para pengemis dan lainnya. Apakah mereka itu warga Banjarmasin atau di luar kota ini, makanya perlu pendataan yang akurat,” tegas Sukhrowardi.

Dalam setiap kebijakan, menurut dia, tentu butuh pembiayaan khususnya lagi dalam pengentasan kemiskinan. Formula sumber dana ini diyakini Sukhrowardi cukup besar di Banjarmasin, bisa bersumber dari pemerintah pusat, Pemprov Kalsel hingga Pemkot Banjarmasin.

“Termasuk, kewajiban dari perusahaan lewat dana tanggunjawab sosial atau corporate social responbility (CSR), serta peran serta masyarakat dan sumber dana lainnya yang tak mengikat. Ini yang harus kita maksimalkan dengan adanya payung hukum yang lebih bisa menjawab tantangan zaman dalam mengentaskan kemiskinan kota,” pungkas Sukhrowardi.

Miskin
Pengemis di Banjarmasin saat diamankan petugas Satpol PP dalam razia gepeng, beberapa waktu lalu.

Sumber Utama :  https://jejakrekam.com/2022/07/01/penduduk-miskin-banjarmasin-terdata-34-839-orang-dprd-segera-revisi-perda-penanggulangan-kemiskinan/

Merawat Literasi Sejarah ala BHC Banjarmasin di RTH Kamboja, Ini Pesan Sejarawan ULM!

KOTA tertua di Kalimantan, Banjarmasin sebenarnya telah sadar menghilangkan situs dan jejak sejarahnya. Ini ditandai dengan tak ada lagi bangunan lawas baik era peninggalan Kesultanan Banjar, kolonial Belanda hingga pendudukan Jepang.

JIKA situs atau bangunan bersejarah di Banjarmasin masih ada, hanya bisa dihitung jari. Tak mengherankan, jika Borneo Historical Community (BHC) Banjarmasin yang dimotori kawula muda ingin menghidupkan spirit itu agar warga bisa melek sejarah.

Walau hanya lewat buku, BHC Banjarmasin pun menggelar lapak buku sejarah gratis di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kamboja, Jalan Anang Adenansi, tiap akhir pekan. Tepatnya, saban hari Minggu yang diagendakan dua kali dalam sebulan.

BACA : Ketika Arsitek Belanda Bertanya Bangunan Lawas

Puluhan buku disediakan mahasiswa pendidikan sejarah FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bersama komunitas pencinta historia. Buku-buku karya penulis lokal di antaranya Sahang Banjar ditulis sejarawan muda FKIP ULM Mansyur, Islamisasi Banjarmasin yang ditulis sejarawan Yusliani Noor dan lainnya pun jadi koleksi BHC Banjarmasin.

“Buku-buku bermuatan sejarah lokal memang tidak didapat di bangku sekolah. Kami juga menyediakan buku mewarnai secara gratis untuk pengunjung RTH Kamboja,” ucap Ketua Umum BHC Banjarmasin, Mursidul Amin.

BACA JUGA : Hanya 3 Tahun Duduki Banjarmasin, Jepang Hapus Warisan Belanda di Ibukota Borneo Selatan

Koleksi buku sejarah yang dihadirkan BHC Banjarmasin di RTH Kamboja yang bisa dibaca para pengunjung secara gratis.(Foto BHC Banjarmasin)

BACA JUGA : Tanpa Perlindungan Hukum, Rumah Berarsitektur Banjar di Sungai Jingah Bisa Punah

Komunitas para pegiat sejarah beranggota 79 orang ini juga terbilang rajin menggerakan kesadaran sosial masyarakat pentingnya menjaga kesejarahan. Apalagi, Banjarmasin merupakan kota bersejarah dan masuk dalam jaring kota tua di Indonesia.

Sejarawan muda ULM, Mansyur mengakui keberadaan komunitas BHC Banjarmasin sangat penting dalam menjaga nilai moral kesejarahan bagi masyarakat.

“Namun, keberadaan komunitas sejarah bukan hanya sekadar bertamasya dan jalan-jalan, tapi lebih dari itu. Mereka membawa sebuah misi akan pentingnya sejarah dan budaya saat ini sebagai identitas bangsa,” kata penulis buku sejarah lokal Banjar dan Kalimantan Selatan ini kepada jejakrekam.com, Jumat (1/7/2022).

BACA JUGA : Kembangkan Banjarmasin Kota Berbasis Sungai, Tiga Pakar Belanda Dihadirkan

Mansyur yang akrab dipanggil Sammy ini mengatakan dengan adanya komunitas sejarah sejatinya diiringi dengan gerakan untuk mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawat situs-situs sejarah sehingga dapat dinikmati oleh generasi di masa depan.

“Komunitas sejarah perlu tetap dipertahankan meski kenyataannya sekarang orang yang minat dengan sejarah berkurang,” kata magister sejarah lulusan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.

BACA JUGA : Patut Dijaga, Wajah Banjarmasin Jadul masih Bisa Dinikmati di Kawasan Hasanuddin HM

Sejarawan muda FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Mansyur. (Foto Dokumentasi Pribadi)

Dirinya berharap agar komunitas sejarah tetap bertahan meskipun kenyataannya saat ini tidak banyak orang yang tertarik dengan dunia sejarah.

“Saya yakin dengan cara asyik dan kegiatan yang bermanfaat, gerakan advokasi ini dapat mengajak banyak orang untuk lebih peduli terhadap situs-situs sejarah dan kebudayaan,” beber Mansyur.

BACA JUGA : Asal Usul dan Catatan Historis Kampung Pekapuran Banjarmasin

Hal menarik dari keberadaan komunitas sejarah, kata Mansyur lagi, tentunya akan mengeksplorasi, mengidentifikasi, mempelajari potensi dan meraih manfaat dari warisan sejarah dan budaya (cultural heritages). Caranya dengan menelusuri gedung-gedung tua, kampung-kampung tua, situs sejarah, kota tua, hingga museum di Kota Banjarmasin khususnya.

“Tiada masa depan tanpa hari kemarin. Itulah pentingnya belajar sejarah untuk memahami masa kini,” kata Ketua Lembaga Kajian Sejarah, Sosial dan Budaya (SKS2B) Kalimantan ini.

BHC Banjarmasin
Komunitas pegiat dan pencinta sejarah dalam BHC Banjarmasin saat menggelar lapak buku sejarah di RTH Kamboja.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/07/01/merawat-literasi-sejarah-ala-bhc-banjarmasin-di-rth-kamboja-ini-pesan-sejarawan-ulm/

Gali Data dan Fakta Versi Warga Kampung Batuah, Senin Nanti Komnas HAM Datang ke Banjarmasin

USAI menyimak paparan versi Pemkot Banjarmasin soal rencana revitalisasi Pasar Batuah, kini giliran warga Kampung Batuah dan para pedagang yang akan dikorek keterangannya.

WAKIL Ketua Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) Hairansyah mengatakan sebagai komisioner mediator diagendakan akan bertemu dengan warga dan pedagang Pasar Batuah, termasuk dengan LBH Ansor Kalsel pada Senin (4/7/2022).

“Rencananya, Senin mendatang, kami akan datang ke Kampung Batuah di Kelurahan Kuripan, Banjarmasin Timur,” ucap Hairansyah kepada jejakrekam.com, Jumat (1/7/2022).

Ancah, sapaan akrab komisioner ini mengatakan sedikitnya ada tiga hal yang ingin digali dari warga Kampung Batuah. “Apa duduk persoalan versi warga Kampung Batuah, khususnya dengan penolakan mereka atas rencana revitalisasi Pasar Batuah,” ucap Ancah.

BACA : Bertemu Komnas HAM, Sekda Banjarmasin Sodorkan Alternatif Penyelesaian Masalah Pasar Batuah

Mantan komisioner KPU Kalsel ini mengatakan hal kedua menyangkut harapan yang diinginkan warga Kampung Batuah sebagai bentuk penyelesaian dari mulai ihwal terpenting dan lainnya.

“Ketiga terkait dengan data warga yang menjadi pedagang Pasar Batuah. Mereka yang menjadi penghuni Kampung Batuah sekaligus pedagang di RT 11 dan RT 12 Kelurahan Kuripan,” beber Ancah.

BACA JUGA : Diminta Buka Data, Komnas HAM Siap Mediasi Sengketa Warga Batuah Vs Pemkot Banjarmasin

Mantan Direktur Eksekutif Yayasan Dalas Hangit (Yadah) ini mengaku materi soal rencana penggusuran pasar dan perkampungan Batuah akan menjadi materi diskusi saat Komnas HAM bertemu warga.

“Kami ingin menggali data lebih detail dan mendalam terkait dengan rencana penggusuran itu. Apa saja harapan warga Kampung Batuah terkait dengan masalah itu,” kata Ancah.

Sebelumnya, Sekda Kota Banjarmasin Ikhsan Budiman bersama Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar telah menyampaikan data sekaligus solusi alternatif atas kisruh Pasar Batuah ke Komnas HAM di Jakarta pada Kamis (23/6/2022).

BACA JUGA : Pembongkaran Pasar Batuah Ditunda, Sekda Banjarmasin : Tunggu Hasil Mediasi Komnas HAM!

Sementara itu, kuasa hukum Aliansi Warga Kampung Batuah Syaban Husin Mubarak mengakui sudah mendapat informasi jika Komnas HAM akan datang ke Banjarmasin.

“Kami akan sampaikan data dan fakta termasuk alasan warga menolak penggusuran untuk memuluskan rencana revitalisasi Pasar Batuah,” ucap Ketua LBH Ansor Kalsel ini.

Sementara itu, sidang gugatan atas SK Walikota Banjarmasin Nomor 109 Tahun 2022 berisi rencana revitalisasi Pasar Batuah berlangsung di PTUN Banjarmasin, Rabu (29/6/2022).

BACA JUGA : Dana Revitalisasi Pasar Batuah Rp 3,5 Miliar Terancam Hangus? Disperdagin Banjarmasin Lobi Kemendag

Dua saksi fakta dihadirkan penggugat dari warga Kampung Batuah, Kelurahan Kuripan, Banjarmasin. Yakni, Ketua 11 Humiadi dan Ketua RT 12 Muslian Noor.

Dari pengakuan dua saksi fakta ini terungkap bahwa sosialisasi rencana revitalisasi Pasar Batuah itu baru digelar Pemkot Banjarmasin, usai terbitnya SK Walikota yang jadi objek gugatan di PTUN Banjarmasin.

Di hadapan majelis hakim diketuai Berdyan Shonata dan dua hakim anggota; Ratna Kartini Sianipar dan Friska Arieta Aritadi serta pihak tergugat Walikota Ibnu Sina diwakili Kabag Hukum, Jefrie Fransyah, terungkap fakta-fakta yang terjadi di Kampung Batuah.

Pasar Batuah
Dua spanduk penolakan dipasang di atas kios di kawasan Pasar Batuah, Jalan Manggis, Banjarmasin Timur.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/07/01/gali-data-dan-fakta-versi-warga-kampung-batuah-senin-nanti-komnas-ham-datang-ke-banjarmasin/

Untitled; Sebuah Catatan Pameran Puzzle (Drawing on Kambuk)

Oleh : Rizky A. Setiawan

PUZZLE: Drawing on Kambuk ada, singkatnya, karena ingin berpartisipasi dan memeriahkan “gerakan” Bulan Menggambar Nasional yang diprakarsai oleh seorang perupa jebolan ISI Yogyakarta, yakni Edo Pop. Mengingat tak semua daerah di Indonesia “mapan” perihal definisi drawing,yang telah lebur pada era kontemporer saat ini, maka eventini dirasa penting untuk membawa isu ‘drawing’ke dalam pemaknaan yang lebih luas dan mendalam.

MEMAKNAI kata “puzzle” berarti bicara perihal kepingan-kepingan kecil yang saling mengisi dan bersatu-padu menjadi gambar yang utuh. Ketiadaan sekeping puzzle, walau kecil, menjadi penting dan dapat berdampak besar terhadap keparipurnaan sebuah gambar. Melalui pameran ini, Badri dan Hajriansyah ingin mengajak kita (perupa Kalsel), untuk berkontemplasi terhadap sekeping puzzle yang sering kita abaikan; yakni, perihal kemampuan beradaptasi. Mengingat pemaknaan drawing era jadul telah menjadi kepingan dengan pemaknaan baru di era kontemporer saat ini.

Harus saya akui wujud “baru” drawing saat ini terkesan puzzling (membingungkan). Dan pemahaman terhadap defenisi ini bisa saja kita anggap tak penting dan remeh-temeh. Namun, sikap tersebut lagi-lagi hanya akan menambah jarak ketertinggalan dan lemahnya daya adaptasi kita. Bicara perihal adaptasi, saya teringat sebuah buku yang saya baca semasa SMP, yakni Theory of Evolution yang ditulis oleh Charles Darwin. Dalam buku tersebut ia mengemukakan bahwa makhluk yang bertahan adalah makhluk yang cepat beradaptasi–the survival of the fittest.

BACA : Gaet Seniman Sanggar Sholihin, Kambuk Siap Cetak Generasi Perupa Banjarmasin

Bicara perihal Hajri, saya mengenalnya sebagai perupa yang jarang menyusun gagasan pada pra-produksi karya. Ia lebih suka melakukan petualangan langsung, mencarinya di sebidang kanvas dan menikmati setiap kemungkinan-kemungkinan yang akan meluap dari memori liar yang berseliweran, lalu membubuhkan tanda-dirinya menjadi sebuah karya. Singkatnya, ia menggunakan alam bawah sadar (subconscious) sebagai bahan dalam memproduksi sebuah karya.

Hal ini cukup menarik, karena metode semacam ini pernah dilakukan oleh pelukis surealis Spanyol, Salvador Dali. Di mana, metode tersebut timbul akibat ketidakpuasannya terhadap kekacauan lanskap yang ia lihat pasca-Perang Dunia ll. Maka setelahnya, ia memilih untuk memanfaatkan memorinya, mendeformasi objek ke arah transformasi, dan menghadirkan objek yang belum pernah ada di dunia riil.

BACA JUGA : Setahun Kambuk Banjarmasin, Wadah Tongkrongan dan Literasi Berkebudayaan

Sedikit berbeda dengan Dali, Hajri menggunakan alam bawah sadar untuk membebaskan spektator (pengamat) menghadirkan macam-macam sisi kepingan puzzle memori yang bersifat subjektif. Contohnya, seperti pada sebuah gambar pada seri “Rupa-Rupa Kehidupan”. Saya, sebagai sudut pandang spektator yang melihat karya itu, membacanya sebagai lanskap lahan pertanian di kawasan desa Gudang Hirang, dan dua figur pada pojok kiri saya tangkap sebagai potret saya dengan seorang kawan.

Pembacaan itu dapat terjadi terkait perihal bagaimana alam bawah sadar berperan sebagai pustakawan, yang mencarikan memori-memori yang paling cocok untuk dijadikan sebuah terjemahan atas apa yang telah ditangkap oleh alat inderawi.

BACA JUGA : Perjalanan Seni Rupa Kalsel Cukup Panjang Walau Tak Semaju Daerah Lain

Interpretasi saya bisa saja berbeda dengan spektator lain, semisal seorang spektator B akan dengan zakelijk memaknai gambar tersebut sebatas gambar dua figur manusia dengan latar corat-coret. Interpretasi ini juga tak bisa dibilang salah. Perbedaan dalam pemaknaan akan terus berlanjut, dengan variabel subjektivitas memori bermacam spektator, dan akan terus menghadirkan kepingan-kepingan puzzle memori yang berbeda.

“STORY of Syamsi Tabriz” merupakan karya drawing Hajri yang paling saya sukai dalam pameran ini. Dalam drawing-nya tersebut, Hajri menggambarkan dua orang tokoh, yakni Syamsi Tabriz (sebelah kiri) yang sedang berdiskusi di sebuah ruangan bertingkat dengan seorang murid–yang saya yakini sebagai penggambaran Jalaluddin Rumi (sebelah kanan).

BACA JUGA : Mengenang Ajamuddin Tifani, Sosok Penyair Berjasa bagi Seniman Kalsel

Sedikit bicara perihal Syamsi Tabriz, ia adalah seorang master sufi yang hidup pada tahun 1185. Serupa dengan nama belakangnya, ia berasal dari kota Tabriz, sebuah kota besar yang berada di wiliyah barat negeri Iran. Selain dikenal sebagai sufi, ia juga dikenal sebagai pengembara yang tengah mencari seseorang yang tepat untuk menanamkan pemikirannya mengenai makna cinta. Cerita pengembaraannya yang paling terkenal adalah ketika ia berada di tanah Anatolia. Di sanalah ia bertemu dengan Jalaluddin Rumi, yang di kemudian hari Syamsi Tabriz berperan besar dalam memunculkan potensi spiritual terdalam Rumi.

Tema-tema perihal spiritualitas sufistik cukup banyak dituangkan Hajri dalam sebuah karya. Hal ini semacam digunakan Hajri sebagai wahana kontemplatif untuk mengingat zat yang adikodrati. Dan melalui karyanya tersebut, secara sadar-tak sadar, tanda-tanda dirinya juga hadir pada karyanya.

BACA JUGA : Romantisme Kelam Orba, Kisah Maestro Seni Rupa Banua dalam Kerangkeng Peristiwa 65

Hajri tak ubahnya Syamsi Tabriz. Melalui kelompok kecil yang ia namai Ugahari, di Kampung Buku, Hajri menggunakannya sebagai media saling belajar dengan para santrinya. Kegiatan tersebut saya tangkap persis seperti apa yang saya baca perihal Rumi yang belajar dengan Tabriz. Namun di sisi lain, Tabriz juga turut belajar dengan Rumi.

REALISME-POINTILIS dan suguhan potret keluguan adalah salah satu dari dua periode rupa yang pernah saya tangkap dari perjalanan kekaryaan seorang Badri. Dalam sebuah perbincangan, pengaruh realisme-pointilis-nya tersebut ia dapat ketika belajar dari seorang Umar Sidik yang juga merupakan seorang perupa beraliran realisme-pointilis. Aliran tersebut cukup lama ia tuangkan dalam karyanya, hingga suatu masa karya-karya Rokhyat mencuri hatinya

BACA JUGA : Riset Mendalam Tiga Dosen Sendratasik ULM, Isi Lowong Kajian Ilmiah Lagu Banjar

Bicara sedikit perihal Rokhyat, ia adalah seorang perupa yang dikenal karena eksplorasi liar dan kemampuannya menghadirkan objek dekoratif yang kecil nan detil. Selain itu, Rokhyat adalah tipikal perupa yang berprinsip untuk tidak menetap dalam satu aliran. Melalui prinsip tersebut Rokhyat menjadi perupa yang lebih dinamis.

Salah satu karya lukisan yang dipamerkan di Kambuk Banjarmasin, Jalan Sultan Adam Banjarmasin. (Foto Kambuk Banjarmasin)

Kekaguman Badri terhadap karya-karya Rokhyat tak serta-merta membuatnya langsung berpindah haluan gaya. Pada mulanya, saya melihat pergeseran tersebut bermula pada karya lukis berjudul “Hakekat yang Tak Terlihat”. Pada lukisannya itu Badri masih menggambar (melukis) dengan gaya awalnya, yakni potret realis dari wajah anak kecil yang diberi kesan pointilistik. Namun, dalam karyanya tersebut terkesan berbeda dari lukisan-lukisan Badri sebelumnya, karena setelah lukisan tersebut hampir jadi, ia membubuhkan sapuan ekspresif dan lelehan-lelehan cat berwarna violet yang tumpang-tindih.

BACA JUGA : Sihir Baru Sebuah Kota, Cerita Inisiator dalam Perkembangan Sastra di Banua

Perpindahan aliran lukis Badri semakin terlihat ketika saya melihat karyanya yang berjudul “Topeng”. Dalam karyanya tersebut Badri semakin mengaburkan gayanya terdahulu. Walau masih berupa sebuah potret anak kecil, namun kesan realis pada lukisannya tersebut terlihat minim, karena Badri hanya mengekspos seperempat bagian kepala. Selebihnya, ia mengisi ruang kosong dengan sapuan-sapuan yang brutal dan eksploratif, dengan media-media lain seperti pensil dan krayon.

Perihal perpindahan aliran semacam ini memang jarang dialami oleh seorang perupa, dan bukan sesuatu yang baru. Namun hal ini lazim terjadi. Seperti contoh Pierre Soulages, seorang maestro lukis berkebangsaan Prancis yang kini berusia 102 tahun. Pada mulanya Soulages juga beraliran realis, namun ketika berumur 60 tahun (1979), ia memutuskan untuk tak berhenti hanya pada aliran realis dan mendedikasikan dirinya sebagai pelukis abstrak yang hanya menggunakan cat berwarna hitam, hingga saat ini.

BACA JUGA : Digarap Sejak 2008, Micky Hidayat Akhirnya Luncurkan Buku Leksikon Penyair Kalimantan Selatan

MELIHAT karya Badri dalam pameran ini, ia tak lagi menyuguhkan rupa yang figuratif, melainkan tarikan-tarikan garis yang abstrak nan dekoratif, seolah ia benar-benar menegaskan dirinya sebagai perupa beraliran abstrak. Selain itu, ada vocal-point yang saya tandai sebagai pengaruh Rokhyat dalam kekaryaan Badri. Contohnya pada karya “Abah”, yang secara khusus ia dedikasikan kepada abahnya tercinta. Dalam karyanya itu, Badri memanfaatkan mesin dompeng (mesin las) yang telah rusak, melapisinya dengan cat dasar berwarna hitam dan menghiasinya dengan tarikan garis panjang yang meliuk-liuk dengan teknik plotot, persis dengan apa yang dilakukan oleh Rokhyat.

BACA JUGA : Rekam Profil Sastrawan Lokal Periode 1930-2020, Micky Hidayat Rilis Buku Leksikon Penyair Kalsel

Bagi Badri, mesin dompeng mengingatkannya pada kenangan masa kecil bersama abahnya. Di mana pada masa itu, media jalan di kampungnya adalah sungai, bukan jalanan beraspal selayaknya di kota. Itulah yang membuat keseharian Badri cukup akrab dengan sungai. Bahkan dalam sebuah obrolan, Badri menceritakan kepada saya, bahwa aktivitas perjalanan di sungai menjadi hal spesial dalam kehidupannya. Momen itu adalah ketika abahnya membawa ia untuk jalan-jalan  menggunakan perahu kecil dengan mesin dompeng sebagai mesin penggerak. Momen itu menjadi kenangan paling berkesan bagi Badri bersama ayahnya.

Melalui karya “Abah” Badri ingin mengabadikan momen bersama orang tuanya. Ia juga memaparkan kepada saya bahwa karya ini adalah sebuah upayanya untuk merawat ingatan yang telah lampau, agar tak jadi usang-berkarat.(jejakrekam)

Penulis adalah Ketua Komunitas Infinity Banjarmasin

Pengelola Kampung Buku (Kambuk) Banjarmasin

Perupa Muda Banjarmasin 

IKY
Tiga pelukis Kambuk Banjarmasin; Hajriansyah, Rizky A Setiawan dan Badri

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/07/01/untitled-sebuah-catatan-pameran-puzzle-drawing-on-kambuk/

Manuver Mahasiswa Batola Dukung Mendukung Kandidat Bupati Dikritik Akademisi ULM

JELANG suksesi Barito Kuala (Batola) 2024, aksi dukung mendukung para kandidat mulai mengemuka. Salah satunya datang dari Ikatan Mahasiswa dan Pemuda (Ikmada) Batola.

DEKLARASI dukungan untuk pencalonan Rahmadian Noor yang saat ini menjabat Wakil Bupati Batola maju berlaga pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024 nanti disuarakan elemen Ikmada di Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Jumat (1/7/2022).

Elemen mahasiswa dan pemuda yang diketuai Muhammad Tamyiz ini menyatakan dukungan atas pencalonan Rahmadian Noor sebagai calon Bupati Batola periode 2024-2029 mendatang.

Saat ini, Rahmadian Noor merupakan keponakan mantan Bupati Batola Hasanuddin Murad merupakan pendamping sang istri, Bupati Hj Noormiliyani Aberani Sulaiman.

BACA : Usai Birin Dua Periode, Suksesi Kalsel 2024 Diprediksi Didominasi Wajah Lama dan Baru

Alasan Ikmada Batola karena sosok Rahmadian Noor telah terbukti membawa perubahan di kabupaten itu bersama Hj Noormiliyani. Ini ditandai dengan roda pembangunan daerah yang telah merata serta segudang prestasi dari Ketua DPD Partai Golkar Batola itu.

Ternyata manuver deklarasi dukungan dari Ikmada Batola ini dikritik akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Nasrullah. “Saya prihatin dengan keterlibatan unsur mahasiswa dalam hal dukung mendukung pencalonan kepala daerah di Batola,” kata Nasrullah kepada jejakrekam.com, Jumat (1/7/2022).

BACA JUGA : Jelang Pilkada 2024, Pengamat Politik Saran Plt Bupati Batola Nanti Paham Daerah

Ada beberapa alasan dikemukakan Nasrullah. Yakni, mahasiswa sebagai agen perubah yang intelektual, semestinya bergerak dalam dunia keilmuan.

Akademisi FKIP ULM Banjarmasin, Nasrullah. (Foto Dokumentasi pribadi)

“Mahasiswa semestinya memposisikan sikapnya secara kritis bukan memberikan sanjungan belaka; Lagi pula pilkada masih nun jauh di sana. Berikan kesempatan bagi kepala daerah untuk menuntaskan pembangunan selama peridoe kepemimpinannya,” beber sosiolog-antropolog FKIP ULM ini.

Menurut Nasrullah, terlalu dini mahasiswa untuk masuk dalam syahwat kekuasaan yakni dukung mendukung bakal calon.

“Ketimbang terlibat dukungan politis demikian, mahasiswanya harus lebih banyak membaca buku agar melihat secara kritis di masyarakat dan melakukan pendampingan terhadap masyarakat,” kata mantan aktivis mahasiswa IAIN (UIN) Antasari Banjarmasin ini.

BACA JUGA : Isi Penjabat Bupati Batola ke Depan, Dosen ULM Usul Bisa dari Kalangan Akademisi

Nasrullah mengajak agar mahasiswa Batola mengenal Batola dengan membaca buku sebagai sumber referensi. Di antaranya, Gerakan Laung Bahenda Militansi Orang Dayak Bakumpai Mempertahankan Lahan Gambut dari Ekspansi Perkebunan Sawit karya Nasrullah Bakumpai.

Kemudian, Ayo ke Tanah Sabrang karya Patrice Levang; Wangkang Sang Hulu Balang; Tumenggung dan Pagustian yang merupakan karya Helius Sjamsudin. “Kemudian buku-buku lainnya seperti  Kisah Pilu di Lahan Basah serta Orang Jejangkit, Realitas dan Mobilitas desa Ke Kota karya Taufik Arbain (dosen FISIP ULM),” tuturnya.

BACA JUGA : Catatan 2 Tahun Kepemimpinan Daerah Kabupaten Batola, Pandemi dan Sungainya

Menurut Nasrullah, bagi yang terburu-buru deklarasi pencalonan Bupati Batola, semestinya hal itu menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi KPU Batola. “KPU Batola harus segera memberi sosialisasai tahapan pemilu hingga tahapan akhir pilkada. Tujuannya, agar warga Batola sadar pilkada bukan bulan depan. Jangan terbawa suasana tren dukungan calon presiden (capres) dimulai dari sekarang, toh itu pun masih jauh,” sentil Nasrullah.

kantor Bupati batola
Kantor Bupati Batola di Marabahan dari arah pintu masuk dekat tepian Sungai Barito.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/07/01/manuver-mahasiswa-batola-dukung-mendukung-kandidat-bupati-dikritik-akademisi-ulm/

Polda Kalsel Dapat Kejutan dari Jajaran TNI Saat Hari Bhayangkara Ke-76

SEBAGAI bukti terjalinnya sinergitas yang tinggi antara TNI dan Polri diwilayah Kalimantan Selatan (Kalsel), kejutan diberikan Jajaran TNI, yakni Korem 101/Antasari, Lanal Banjarmasin dan Lanud Syamsuddin Noor kepada Polda Kalsel di Hari Bhayangkara ke-76 tahun 2022.

KEJUTAN itu berupa kunjungan langsung ke Polda Kalsel dengan membawa tumpeng dan kue ulang tahun yang diterima langsung oleh Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikhwanto, didampingi Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Mohamad Agung Budijono, dan Pejabat Utama Polda Kalsel, Jumat (1/7/2022).

“Semoga kedepan sinergitas kita bisa lebih erat lagi dalam menjaga Kamtibmas, semoga situasi Kamtibmas diwilayah Kalimantan Selatan tetap sejuk dan kondusif,” ucap Kapolda Kalsel.

Ucapan selamat disampaikan Danrem 101/Antasari, Danlanal Banjarmasin serta Danlanud Syamsuddin Noor kepada Kapolda Kalsel dan jajaran, khususnya Polri.

Mereka mendoakan di hari ulang tahun ini Polri semakin profesional dengan mengedepankan Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan) yang merupakan program yang diusung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

“Kami dengan bangga mengucapkan Dirgahayu Bhayangkara ke-76, semoga Polri semakin profesional dengan mengedepankan Presisi” (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan) yang merupakan program yang diusung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo,” ungkap Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Rudi Puruwito.

Kedatangan ke Mako Polda Kalsel memang disengaja untuk memberikan kejutan di Hari Bhayangkara ke-76, lanjutnya. Kejutan ini tidak hanya diberikan kepada Kapolda Kalsel saja, seluruh jajaran TNI yang ada di kewilayahan pada hari ini juga melakukan hal yang sama, memberikan ucapan selamat Hari Bhayangkara sampai ke tingkat Polsek.

“Kejutan ini juga sebagai wujud sinergitas antara TNI dan Polri, saya berharap sinergitas dan kolaborasi TNI-Polri terjalin dengan baik dan bisa dikembangkan untuk memajukan Kalimantan Selatan,” tutupnya.

Hari Bhayangkara ke-76, di Polda Kalsel.

Sumber Utama : https://jejakrekam.com/2022/07/02/polda-kalsel-dapat-kejutan-dari-jajaran-tni-saat-hari-bhayangkara-ke-76/

Tarif Listrik Naik Mulai Hari ini, Berlaku Untuk 3500 VA Ke Atas

TANJUNG, Klikkalsel.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan kebijakan tentang kenaikan tarif listrik golongan tertentu dengan daya 3.500 VA ke atas yang dilaksanakan mulai 1 hari ini Jumat, (1/7/2022).

Manager PLN Cabang Tanjung, Arief Faturrahman menginformasikan bahwa penyesuian tarif listrik tersebut ditujukan kepada pelanggan dengan golongan 3.500 volt ampere (VA) ke atas (R2 dan R3), golongan pemerintah (P1, P2, dan P3) atau golongan pelanggan nonsubsidi.

“Sedangkan tarif listrik Rumah Tangga dengan daya R-1/450 VA sampai dengan 2200 VA tidak berubah, pemerintah masih melindungi kita yang dayanya di bawah 3500 VA” jelasnya.

Penyesuaian tarif tersebut sesuai dengan Permen ESDM nomor 28 tahun 2016 Jo nomor 3 tahun 2020. Diketahui, dalam perubahan tarif listrik tersebut mengacu pada beberapa indikator.

Diketahui, penyesuaian Tarif Listrik tidak selalu berarti kenaikkan, karena perubahannya mengacu pada 4 indikator, yaitu Indonesian Crude Price (ICP), kurs, inflasi, dan harga patokan batu bara.

“Perubahan mengacu pada empat indikator yaitu harga rata-rata minyak mentah Indonesia, kurs, inflasi serta harga pasokan batubara” jelasnya.

Arief Faturrahman menambahkan bahwa pelanggan golongan bersubsidi yakni 450 VA hingga 2200 VA tidak terkena penyesuaian tarif listrik.

Baca Juga : Hari Pertama Uji Coba Pendaftaran MyPertamina, Masa Sosialisasi Aktivitas SPBU Tetap Normal

Baca Juga : 24 Personel dan 1 PNS Polres Tabalong Jalani Korp Raport Kenaikan Pangkat

Berikut ini daftar 5 golongan pelanggan yang tarif listriknya mengalami penyesuaian per 1 Juli 2022:

1. Pelanggan rumah tangga golongan R2 dengan daya 3.500 VA hingga 5.500 VA tarifnya disesuaikan dari Rp 1.444,70 per kWh menjadi Rp 1.699,53 per kWh, dengan selisih Rp 254,83 per kWh

2. Pelanggan rumah tangga golongan R3 dengan daya 6.600 VA ke atas tarifnya disesuaikan dari Rp 1.444,70 per kWh menjadi Rp 1.699,53 per kWh, dengan selisih Rp 254,83 per kWh

3. Pelanggan pemerintah golongan P1 dengan daya 6.600 VA hingga 200 kVA tarifnya disesuaikan dari Rp 1.444,70 per kWh menjadi Rp 1.699,53 per kWh, , dengan selisih Rp 254,83 per kWh

4. Pelanggan pemerintah golongan P3 tarifnya disesuaikan dari Rp 1.444,70 per kWh menjadi Rp 1.699,53 per kWh, , dengan selisih Rp 254,83 per kWh

5. Pelanggan pemerintah golongan P2 dengan daya di atas 200 kVA tarifnya disesuaikan dari Rp 1.114,74 per kWh menjadi Rp 1.522,88 per kWh, dengan selisih Rp 254,83 per kWh. (Dilah)

Editor: Abadi

Sumber Utama : https://klikkalsel.com/tarif-listrik-naik-mulai-hari-ini-berlaku-untuk-3500-va-ke-atas/

Wisata Kuliner Banjarmasin ‘Tempoe Doeloe’ Lebih Ramai di Malam Hari

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tempat wisata kuliner malam, kini sangat banyak sekali didatangi para kawula muda, untuk bersantai di malam hari bersama para pasangan, teman hingga keluarga.

Terlebih di kawasan Kota Tua, Jalan Simpang Hasanudin, Kertak Baru Ulu, Banjarmasin Utara, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Di tempat itu, suasana tempoe doeloe’ yang terasa di kawasan ini pun membuat nuansa bahari semakin terasa.

Kawasan Bandarmasih Tempoe Doeloe yang diresmikan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina ini, menghadirkan sudut kota lama Banjarmasin. Dengan bangunan-bangunan tua yang diubah menjadi tempat ngopi, kuliner, dan menawarkan tempat nongkrong yang asyik.

Baca Juga : Pemko Banjarmasin Tunggu Komnas HAM Untuk Mediasi Revitalisasi Pasar Batuah

Salah satu owner outlet coffe Shop yang ada di Kawasan Kuliner Tempoe Doeloe, Sudut Cafe, menyebutkan, suasana malam hari di kawasan tersebut sangatlah ramai, tidak seperti di siang hari.

“Jadi pastinya berbeda ya suasana siang dan malam, kalo di siang hari itu lumayan sunyi. Tapi sangat berbeda ketika malam hari, dimana sangat ramai banget disini,” ujar Rina Owner Sudut Cafe, Jumat (1/7/2022)

Salah satu pengunjung yang bersantai, di sudut cafe pada saat malam hari Sephiara Nur Aidilla Alzaru, mengatakan, sengaja ke tempat itu untuk menikmati makanan dan minuman sambil menikmati malam di Kawasan Tempoe Doeloe.

“Sangat santai ya disini enak makanan dan minuman disini juga banyak banget pilihannya, sehingga lumayan bingung juga memilihnya,” ujar wanita yang kerao disapa Phia ini.

Duta Provinsi, Galuh Provinsi Kalimantan Selatan ini juga, menyebutkan pemandangan dan suasana di malam hari sangat memanjakan mata dan mengingatkan dengan suasana dulu.

“Selain makanan dan minuman yang banyak, suasana disini juga sangat enak buat nongkrong, apalagi dengan nuansa Tempoe doeloe membuat semakin terasa ala ala bahari,” tuturnya. (restu)

Editor : Akhmad

Sumber Utama : https://klikkalsel.com/wisata-kuliner-banjarmasin-tempoe-doeloe-lebih-ramai-di-malam-hari/

BPJS Ketenagakerjaan Dukung Arahan Wapres Untuk Percepatan MPP

JAKARTA, klikkalsel.com – Pemerintah terus berupaya untuk mempercepat penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP) di seluruh penjuru Indonesia.

Salah satu upayanya adalah dengan menggandeng sejumlah kementerian, lembaga, BUMN, dan Badan Hukum Publik untuk berkomitmen menyediakan layanan di MPP.

Sebanyak 17 instansi termasuk BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) sepakat untuk menandatangani Nota Kesepahaman Percepatan Penyelenggaraan MPP ini pada Selasa (28/6/2022) tadi.

Hadir langsung pada acara tersebut Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin beserta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md sebagai Menteri PANRB ad interim.

Direktur Utama BPJAMSOSTEK dalam keterangannya mengatakan, pihaknya akan turut serta berkolaborasi serta berkomitmen membantu mempercepat pembangunan MPP terealisasi di seluruh penjuru tanah air.

“BPJAMSOSTEK merupakan salah satu bagian dari lembaga negara yang menyelenggarakan pelayanan publik, konsen kami sejalan dengan harapan pemerintah yakni menghadirkan pelayanan yang lebih lengkap, lebih mudah, lebih cepat,” jelas Anggoro.

Dia melanjutkan, dengan adanya MPP di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, akan mempermudah pekerja mendapatkan informasi jaminan sosial ketenagakerjaan, mendaftar menjadi peserta hingga melakukan pengajuan klaim.

Sementara itu, Wakil Presiden Maruf Amin dalam arahannya pada kegiatan tersebut mengatakan, pemerintah bertanggung jawab penuh dalam menyediakan pelayanan publik yang berkualitas kepada warga negara sejak kelahirannya sampai kematiannya.

“Pengurusan akta kelahiran, pelayanan dasar kesehatan, pendidikan, pajak hingga surat kematian harus dapat diakses oleh masyarakat secara praktis dan sederhana,” tegas Maruf Amin.

Baca Juga : BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan JKM kepada Ahli Waris Kelompok SPP

Baca Juga : BPJAMSOSTEK Batulicin Lakukan Sosialisasi Manfaat Program Jakons dalam Kegiatan Bimbingan Teknis SMKK

Ia menambahkan, MPP diselenggarakan dalam rangka untuk membantu memperbaiki kualitas pelayanan publik kepada masyarakat dan meningkatkan investasi di daerah.

Oleh karena itu, ia meminta, MPP seyogyanya segera terbangun di seluruh daerah di Indonesia.

“Pada 2024 kita telah mencanangkan 100 persen MPP sudah dibangun di seluruh Indonesia, selain target kuantitatif, kualitas MPP juga tidak boleh luput dari perhatian, MPP yang telah berjalan, harus terus dievaluasi efektifitasnya maupun kesiapannya untuk menjadi MPP digital,” tambahnya.

Sejalan dengan arahan yang disampaikan Wapres, Menteri PANRB ad interim Mahfud Md dalam paparannya mengatakan pelayanan publik melalui MPP mengalami peningkatan sejak awal kebijakan ini diadaptasi di Indonesia yakni 2017 silam.

“Pada awal pelaksanaan kebijakan MPP ditetapkan 4 MPP percontohan, DKI, Batam Surabaya dan Banyuwangi. Penyelenggaraan pelayanan publik melalui MPP mengalami peningkatan, dengan jumlah MPP yg beroperasi hingga juni 2022 sebanyak 59 MPP, jika dilihat penyebarannya berdasarkan provinsi masih terdapat 11 provinsi yang masih belum memiliki MPP, jika dilihat dari sebaran kabupaten kota masih 449 kabupaten kota yg belum memiliki MPP,” jelas Mahfud Md.

Dia meyakini pada 2024, MPP yang beroperasi akan sesuai target yang dicanangkan oleh Presiden dan Wakil Presiden yakni tersebar hingga seluruh wilayah kabupaten dan kota.

“Selanjutnya sebagaimana arahan Presiden, pada 2024 MPP sudah terbentuk di seluruh kabupaten kota. 56 kota akan meresmikan MPP pada 2022 ini,” tutur Mahfud.

Sementara itu di tempat terpisah Kepala BPJSAMOSTEK Batulicin, Murniati berharap, semoga dengan hadirnya MPP ini pemerintah dapat memberikan pelayanan yang lebih lengkap, lebih mudah, lebih cepat, dan tentunya bagi peserta BPJAMSOSTEK akan memudahkan pekerja mendapatkan informasi jaminan sosial ketenagakerjaan, mendaftar menjadi peserta hingga melakukan pengajuan klaim.

“Kedepannya, BPJS Ketenagakerjaan Batulicin akan menyesuaikan dengan proyeksi Pemerintah Daerah, Jika telah tersedia Mall Pelayanan Publik di Kabupaten Tanah Bumbu tentunya pasti Kami akan turut serta dalam memberikan pelayanan terkait BPJS Ketenagakerjaan” tukasnya. (adv/restu)

Editor : Akhmad

Sumber Utama : https://klikkalsel.com/bpjs-ketenagakerjaan-dukung-arahan-wapres-untuk-percepatan-mpp/

Klik Indonesia & Ukraina : Pertemuan tete-a-tete atau empat mata  

Silahkan klik Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!

Klik Jejak Anies dan Intoleransi yang BERBAHAYA untuk Indonesia

Klik juga : Dunia HEBOH ... !!!

Silahkan klik Benturkan Agama !!! buat Cebong dan Kampret Berkelahi dan KADRUN Berjaya !!!

Klik RIBUT

klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll)

KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!! 

Klik juga Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!! 

Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!

Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!! 

Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!

Dosen UNISKA yang terkesan Bela Edy Mulyadi dkk "Hina Kalimantan" bukan mewakili Anak Kalimantan dan DAYAK !!! 

Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!! 

Benang Merah DEMO di KalSel !!!

Silahkan klik ini juga : "Operasi Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!

Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung

Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK

yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!! 

klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!

klik ini Yang Batu Siapa ? Yang Tangan Siapa ? Apakah ormas Terlarang HTI dan FPI masih menggurita & "Mencuci otak" warga KalSel 

klik juga ini #JanganMaudiWALUHi

juga ini  Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH 

Jangan lupa klik ini juga  Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024

serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!

klik juga Kalau PKS (Partai Keadilan Sejahtera) "Tumbang" dalam PEMILU 2019 akankah GARBI menjadi "Penggantinya" ??!!  

https://news.detik.com/berita/d-6028229/jenguk-ke-rs-grace-natalie-ungkap-kondisi-terkini-ade-armando

https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/

https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/03/27/la-nyalla-mattalitti-dinilai-habib-banua-layak-jadi-presiden-ini-pertimbangannya  

Klik juga videonya dilink dibawah ini :

BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL

Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai

Re-post by Migo Berita / Sabtu/02072022/11.23Wita/Bjm

 

 

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya