» » » » VIRAL : Gabung PKS "HARAM" bagi GP Ansor !!!

VIRAL : Gabung PKS "HARAM" bagi GP Ansor !!!

Penulis By on Sabtu, 02 Juli 2022 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin - VIRAL : Gabung PKS "HARAM" bagi GP Ansor !!! Lalu bagaimana dengan Partai rintisan mantan kader PKS , yaitu Partai Gelora yang didirikan oleh Mantan Petinggi PKS (Partai Keadilan Sejahtera dulu namanya PK / Partai Keadilan) Annis Matta (yang dulu pernah menulis Puisi "Kekaguman" untuk Teroris Al Qaedha Osama bin Laden) dan Fahri Hamzah, akankah juga bakal meredup di 2024. Dan bagaimana juga nasib Partai pendatang baru rasa lama (rasa partai keluarga) yang dimiliki mantan petinggi PAN Amin Rais yaitu Partai Ummat atau Partai PELITA punya mantan petinggi Muhammadiyah Din Syamsuddin serta Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang sekarang dipimpin Giring Nidji yang selalu mengungkap data dan fakta tentang Gubernur DKI Jakarta sampai menyebut nya sebagai "PEMBOHONG" akankah PSI akan terus Hadir dan Bekerja untuk Rakyat disemua daerah NKRI...!!! Agar tidak gagal paham bacalah hingga tuntas artikel yang telah kumpulkan, Selamat Membaca...

Sudah Benar! GP Ansor Haramkan Kadernya Gabung PKS

Beberapa hari ini beredar video viral yang menampilkan seorang pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor, yang memberikan pembekalan kepada kadernya. Dalam video itu, pengurus GP Ansor menegaskan bahwa anggotanya boleh berpolitik. Asalkan tak boleh gabung dengan PKS, bahkan diharamkan. Hal ini pun memicu kontroversi sehingga memantik komentar beragam dari netizen.

GP Ansor menegaskan, pengharaman kadernya bergabung dengan PKS lantaran perbedaan ideologi. Hal itu seperti sudah disampaikan secara terang-terangan tentang garis haluan organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama (NU) itu sebagaimana dalam video tersebut. Selain itu, GP Ansor menganggap bahwa PKS tidak beradab lantaran tak menghormati, ulama, kyai dan pendiri bangsa.

Bagi saya, langkah yang diambil GP Ansor ini sudah sangat tepat. Sebab PKS adalah jelmaan Ikhwanul Muslimin (IM) berbentuk partai politik di Indonesia.

Ikhwanul Muslimin sendiri adalah organisasi politik yang ingin mendirikan negara berdasarkan syariat islam dan khilafah, dengan mempolitisasi agama. Jika terus dibiarkan, berpotensi memecah belah masyarakat demi meraih kekuasaan. Hal itulah yang ada di tubuh PKS saat ini.

Pendiri PKS, Mashadi, bahkan meminta PKS untuk dibubarkan. Sebab elit-elit PKS hari ini sudah menyimpang dari kaidah awal didirikannya partai ini.

Kita lihat saja fenomena kepala daerah yang merupakan kader PKS. Pasti kelakuannya aneh-aneh. Sebut saja Presiden PKS era 2013 Lutfi Hasan Ishak, yang terjerat kasus korupsi karena terlibat dalam pengaturan kuota sapi impor. Hingga hari ini banyak pihak yang memelesetkan akronim PKS menjadi Partai Korupsi Sapi.

Lalu ada Gubernur Sumbar, Mahyeldi. Yang sempat membuat heboh karena ganti mobil dinas baru, disaat masyarakat tercekik berusaha lepas dari gempuran pandemi covid19, 2021 lalu. Ia dianggap tak sensitif atas dampak dari pandemi yang menyasar segala sektor.

Terbaru adalah kejadian yang beriringan, disaat kader pria PKS diwajibkan untuk poligami dan bodohnya kader perempuan mengamini. Setelah itu, Fraksi PKS di DPR RI menolak RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) disahkan menjadi UU TPKS. Padahal disahkannya UU ini adalah untuk melindungi kaum wanita sebagai korban pelecehan seksual.

Dan ini ditolak oleh Partai Oranye Putih ini!

Saya nggak habis pikir dengan otak mereka. Wanita hanya dijadikan objek pemuas nafsu saja. Wanita seolah tak ada harganya di mata mereka. Tapi herannya lagi, kok ada kader wanita di Partai ini dan manut saja diperlakukan begitu. Sudah gitu merasa paling agamis dan tak merasa berdosa.

PKS adalah Partai paling munafik sejagat raya dan wajib ditenggelamkan di Pemilu 2024.

Jangan pilih PKS!

Setuju?

Sudah Benar! GP Ansor Haramkan Kadernya Gabung PKS

Sumber Utama : https://seword.com/politik/sudah-benar-gp-ansor-haramkan-kadernya-gabung-pks-InxApmUa3W

Jokowi dan Iriana, dari Indonesia untuk Dunia

Rabu 29 Juni 2022 pagi waktu setempat.

Selangkah demi selangkah kaki-kaki nan letih berjalan menapaki puing puing kota itu. Kota Irpin namanya.

Diam sejenak, memandang kesekitar. Mengerikan! Hancur, puing dan reruntuhan.

Angin dingin berhembus, membawa serta bau kesedihan dan kehancuran. Kerongkongannya tercekat seolah tidak bisa berkata apa-apa.

Perjalanan panjang nan jauh selama 12 jam dari Polandia masih terasa olehnya, setumpuk rencana setelah pertemuan dengan tujuh rekan pemimpin dunia di Kastil Elmau, Munich, Jerman, masih teringat jelas.

KTT G7 mereka menyebutnya, tujuh pemimpin negara kaya angkuh, The Group of Seven, pengontrol lebih dari separuh kekayaan dunia fana ini.

Kini ia berada disini, ratusan ribu kilometer dari negara kelahirannya. Banyak hal terpikir di benaknya, kebencian, perpecahan hanya menyebabkan penderitaan, akankah itu terjadi di negerinya kelak?

Matanya beradu pandang dengan Istrinya, Iriana. belum pernah mereka berdua menyaksikan hancurnya sebuah peradaban akibat perang.

Tidak banyak kata yang terucap, namun mata dan wajah mengucapkan seribu satu arti.

Kata orang, cinta sejati dapat berbicara melalui jalinan batin. Perasaan melalui tatapan mata.

Rabu sore tanggal 29 Juni. Waktu setempat hampir menunjukan pukul tiga sore, di Istana Maryinsky, Kyiv.

Perdamaian itulah misinya. Zelensky, Presiden negara itu menyambutnya, menjabatnya erat.

Ia tahu, tidak mudah menaklukan mantan pelawak yang keras hati ini. Namun ia tahu negeri sang mantan artis ini, Ukraina namanya, lumbung jagung, gandum dan biji-bijian dunia. 'Keranjang roti Eropa', demikian mereka menyebutnya.

Jauh disana, Negerinya, Indonesia. Rakyatnya memang tidak makan gandum atau biji-bijian.

Namun Ia tahu dan Zelensky ini pun tahu, Eropa jatuh, dunia akan jatuh. Negara-Negara bak kartu domino yang bersinggungan satu sama lain. Sri Langka salah satu kartu yang sudah jatuh, Sampai kapan situasi ini akan bertahan?

Visinya bukan hanya negerinya tapi dunia, melampaui nalar dan tidak dapat dipahami oleh musuh-musuh politik yang membencinya di negerinya.

Ia tahu perang ini terlalu panjang dan melelahkan bukan hanya bagi kedua belah pihak ini, namun bagi ras manusia.

Kamis 30 Juni 2022 Waktu Rusia. Kremlin.

Misi sama, Perdamaian. Kali ini ia akan menemui seteru sang mantan pelawak. Vladimir Putin namanya. Sama keras kepalanya. Menunggangi kuda dengan bertelanjang dada sambil berburu adalah makanan sehari-hari mantan mata-mata KGB itu.

Dijabat tangannya dengan erat, ia tahu, Presiden Federasi Rusia ini fobia Covid, berbagai pemimpin Dunia di taruhnya di ujung meja. Akankah meja panjang memisahkan keduanya?

Syukurlah tidak. Menunjukan persahabatan dan kepercayaan kedua negara dan kedua pemimpin. Dejavu, Soekarno dan Khruschev terulang kembali. Akankah misi tercapai? Dunia terdiam melihat.

Sayup sayup terdengar kata kata Tsun Tzu:

"Seni perang tertinggi adalah menaklukkan musuh tanpa berperang."

Tamat.

Catatan: Cerpen ini hanyalah imajinasi penulis yang terinspirasi dari beberapa peristiwa nyata dari kegiatan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana selama mereka berada di Ukraina dan Rusia.

Jokowi dan Iriana, dari Indonesia untuk Dunia

Sumber Utama : https://seword.com/cerpen/jokowi-dan-iriana-dari-indonesia-untuk-dunia-qclccDXVbo

Pengacara Ini Akan Gugat Jokowi Jika Permintaannya Tidak Dikabulkan, Anda Sehat?

Kementerian Agama RI telah menetapkan bahwa Hari Raya Idul Adha 1443H jatuh pada tanggal 10 Juli 2022. Sementara Pemerintah Arab Saudia juga sudah menetapkan perayaan Hari Raya Kurban ini dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2022. Di Indonesia kelompok Muhammadiyah memutuskan sendiri Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal yang sama dengan Arab Saudi yaitu tanggal 9 Juli 2022.

Perbedaan waktu perayaan Hari Raya Islam ini tak hanya terjadi pada Idul Adha saja. Berkali-kali umat Islam di Indonesia merayakan Hari Raya Idul Fitri juga pada tanggal yang berbeda. Umat Islam Muhammadiyah selalu sehari lebih awal menjalankan ibadah puasanya dan Hari Raya Idul Fitrinya jatuh sehari lebih awal dari Umat Islam NU. Namun sejauh ini, perbedaan hari perayaan Idul Fitri ataupun Idul Adha tak pernah menjadi permasalahan. Kementerian Agama RI selama ini membebaskan umat Islam untuk melaksanakan Hari Raya Idul Fitri ataupun Idul Adha sesuai dengan keyakinannya. Karena pada dasarnya apapun yang diputuskan oleh Kementerian Agama adalah sebuah pengumuman yang telah dihitung dan dimusyawarahkan bersama para ulama atau bukan sebuah keputusan satu orang.

Tapi tahun ini keputusan Menteri Agama atas perayaan Idul Adha tahun ini agak sedikit istimewa. Pasalnya keputusan tanggal 10 Juli 2022 sebagai hari raya Idul Adha resmi pemerintah diprotes oleh seorang Pengacara bernama Dudung Badrun S.H., M.H.. Untuk menyampaikan protesnya itu, Dudung menulis surat pada Presiden Jokowi meminta untuk membatalkan isbat Kementerian Agama RI tentang Idul adha 1443 H.

Dalih yang digunakan Dudung dalam suratnya adalah bahwa negara Indonesia menjamin setiap warga negara untuk memeluk agama dan beribadat sesuai dengan kepercayaannya sebagaimana bunyi Pasal 29 ayat 2 UUD 1945.

"Bahwa pemerintah cq kementerian agama bukan alat kepentingan kelompok/golongan agama sehingga Keputusan yg berpihak kepada kelompok/golongan tertentu adalah batal/tidak sah," tegas Badrun dalam suratnya. Dudung berpatokan pada UU Nomor 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan bahwa di negara tempat penyelenggaraan ibadah haji (Saudi Arab) menetapkan Idul Adha 1443 H jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022 dan sejalan dengan beberapa ormas Islam di Indonesia seperti Muhammadiyah menetapkan berdasarkan ilmu Falak menetapkan Iduladha 1443 H pada Sabtu tanggal 9 Juli 2022. Berdasarkan fakta tersebut, kemduian Dudung memohon kepada Presiden Jokowi untuk membatalkan isbat Kementerian Agama tentang Idul Adha 1443 H pada Minggu tanggal 10 Juli 2022 dan menyerahkan menjadi hak rakyat dalam menetapkan Idul Adha tahun 1443 H sesuai dengan ilmu Falak berdasarkan keyakinan masing-masing, bukan ranah urusan pemerintah.

Tepok jidat saya membaca komentar seorang Pengacara yang bergelar S.H., M.H. memandang bahwa keputusan menteri agama atas penetapan tanggal perayaan Idul Adha sebagai alat kepentingan untuk membuat keputusan yang berpihak pada kelompok tertentu. Sejak kapan kita meributkan soal perbedaan tanggal perayaan Idul Adha ataupun Idul Fitri? Memangnya di dalam keputusan Menteri Agama tersebut ada klausal yang memaksa seluruh umat Islam di Indonesia untuk melaksanakan Idul Adha pada tanggal 10 Juli?? Apa ada ancaman pidana bagi mereka yang merayakan Idul Adha tanggal 9 Juli?? Dudung lupa kalau Umat Islam Indonesia ini tak semuanya beraliran sama seperti Muhammadiyah. Ustadz Abdul Somad sendiri dalam salah satu ceramahnya menerangkan bahwa tanggal perayaan Idul Adha bagi Warga Pekan Baru adalah menurut waktu Pekan Baru dan bukan waktu Arab Saudia. Menurut Somad perbedaan waktu matahari terbit kedua tempat, yaitu Arab Saudia dan Pekan baru, adalah alasan dari perbedaan tanggal perayaan. Kali ini saya setuju dengan penjelasan Ustadz yang pernah ditolak masuk Singapura ini karena dianggap Ustadz radikal.

Lebih lucu dari isi surat Dudung Badrun S.H., M.H. ini adalah adanya bagian dimana Dudung Badrun S.H., M.H. ini menegaskan, jika Presiden Jokowi tidak membatalkan isbat Kementerian Agama tentang Idul Adha 1443 H pada Minggu tanggal 10 Juli 2022, maka dia akan memperkarakan Jokowi dengan menggugat Jokowi melalui Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.

Kalau saya menjadi Presiden Jokowi, menerima surat dari Dudung Badrun S.H., M.H. saya akan menjawabnya seperti ini :

Kepada Yth, Bapak Duduk Badrun S.H., M.H. di tempat

Terima kasih atas surat yang telah anda kirimkan. Mengingat bahwa yang menyatakan keberatan atas keputusan isbat Kementerian Agama tentang Idul Adha 1443 H pada Minggu tanggal 10 Juli 2022 hanya anda seorang, akan lebih mudah bagi pemerintah Indonesia untuk mengongkosi anda one way ticket ke Saudi Arabia guna dapat merayakan Idul Adha sesuai dengan yang anda inginkan. Dengan demikian anda tak hanya dapat merayakan Idul Adha pada tanggal yang sama yang ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudia, tetapi anda juga dapat melaksanakan sholat lima waktu pada waktu yang sama dengan waktu sholat rakyat Arab Saudia. Pemerintah Indonesia dengan senang hati dapat mengupayakan jika anda juga berkeinginan untuk mengganti kewarganegaraan WNI menjadi WN Arab Saudia. Hal ini kami ajukan agar kedepannya anda tak lagi mengalami kebingungan seperti yang anda alami sekarang.

Walassam Pemerintah Indonesia

Pengacara Ini Akan Gugat Jokowi Jika Permintaannya Tidak Dikabulkan, Anda Sehat?

Sumber Utama : https://seword.com/umum/pengacara-ini-akan-gugat-jokowi-jika-permintaannya-AgND0Zy3E4

Wah, Kader GP Ansor Diharamkan Gabung PKS karena Alasan Ini?

Beredarnya video yang lantas menjadi viral soal GP Ansor yang mengharamkan kadernya untuk bergabung dengan PKS memantik berbagai reaksi. Alasan pun sebenarnya sudah dikemukakan, karena adanya perbedaan ideologi dan PKS selama ini dianggap tidak hormat kepada ulama dan pendiri bangsa ini.

PKS yang dianggap sebagai jelmaan Ikhwanul Muslimin (IM), yang image-nya sudah kadung melekat sebagai kelompok yang mengarah pada ideologi khilafah yang membahayakan kelangsungan bangsa ini, memang sudah sepatutnya diwaspadai.

Alasan dari amanat yang diberikan saat pelantikan kader GP Ansor di Muntilan-Jawa Tengah itu rasanya sudah tepat, karena perbedaan ideologi ini bukanlah perkara yang dapat ditawar atau.dikompromikan lagi. Apalagi pendiri PKS kabarnya juga pernah mengakui bahwa partainya memang terkait dengan IM, suatu gerakan yang berawal dan berkembang di Mesir, lalu dibawa ke Indonesia dengan masuk ke jalur politik lewat pembentukan PKS.

Dan rasanya mustahil PKS mengabaikan soal seruan haram bergabung ke PKS ini, sehingga mereka saya kira akan melakukan "serangan balasan" dengan strategi yang sepertinya akan mengarah ke playing victim.

Ya biarkan saja, kalau mau membalas. Kan mereka juga bisa melarang kadernya untuk masuk ke GP Ansor atau bergabung dengan partai yang lekat berkaitan dengan NU seperti PKB. Tapi apa ada partai yang lekat dengan NU atau partai nasionalis lainnya mau menerima kader partai politik jebolan PKS? Kok sepertinya akan menolak, ya!


Amanat untuk kader GP Ansor bergabung dengan PKS tampaknya akan membuat masyarakat kian terbuka dengan ideologi dan arah partai yang kadernya pernah tersandung kasus korupsi sapi pada masa lalu itu. Meski pada sisi lain, amanat GP Ansor ini dapat pula dipakai oleh elit PKS untuk meraih simpati umat Islam, khususnya yang tidak menyukai NU atau kurang menyukai juga Menag Gus Yaqut, yang berasal dari NU.

Jika prediksi ini terjadi, akan semakin berat dan terjal langkah PKS untuk mendulang banyak suara pada 2024 nanti, juga akan mempersempit peluang koalisi dengan partai lain untuk mengusung capres dari kelompok yang diibentuk. Partai Demokrat mungkin masih mau, karena yang lain juga kayaknya keberatan berkoalisi dengan partainya AHY yang masih identik dengan SBY itu.

Bagaimana menurut Anda? Sudah tepatkah pengharaman dari GP Ansor itu, atau terkesan berlebihan dan bisa membuat kader dan elit PKS semakin berseberangan dengan NU dan pemerintah?

Wah, Kader GP Ansor Diharamkan Gabung PKS karena Alasan Ini?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/wah-kader-gp-ansor-diharamkan-gabung-pks-karena-0c1VxZQefd

Tendensi Pro-AS Dino Patti Djalal Berkaitan Dengan Pemanggilan Terkait Formula E & DKI 1?

Bapak Jokowi yang baru menyelesaikan perjalanannya ke luar negeri, begitu pulang harus mendatangi rumah duka karena salah seorang menterinya meninggal dunia.

Semoga Alm. Bapak Tjahjo Kumolo mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga diberi kekuatan.

Tapi ditengah perjuangan berat yang dihadapi Pak Jokowi, terdapat sebuah suara yang menarik perhatian saya. Suara itu datang dari wamenlu di era SBY dan mantan Dubes RI di AS: Dino Patti Djalal.

Saya jujur saja tidak paham dengan kelakuannya yang provokatif seperti yang diperlihatkan rombongan AS dan kawan-kawan, yang akhirnya ditiru Ukraina sampai sebuah berita menggelitik saya: Dino dipanggil KPK karena kasus Formula E.

Karena berita ini, dan dugaan dokumen yang berkaitan dengan DKI 1 dan hubungannya dengan AS yang bocor belum lama ini, saya akhirnya menelusuri lagi jejak-jejaknya terkait perang ini.

Sejak awal saya perhatikan, Dino memperlihatkan komentar-komentar yang cenderung tidak berimbang dalam soal perang Rusia vs. Ukraina, dan bisa dibilang meremehkan upaya Bapak Jokowi selaku Presiden Indonesia untuk mendamaikan kedua negara dan mengamankan pasokan pangan global. Analisa-analisanya terlihat condong ke pihak AS dan kawan-kawan dan memojokkan Rusia. Hal ini berbeda dari pendapat-pendapat seperti Dr. Connie Rahakundini Bakrie atau Prof. Hikmahanto Juwana.

Saya bukan sedang menyalahkan perbedaan pendapatnya, karena itu sah-sah saja. Yang saya herankan, kenapa Dino begitu saja menyatakan kenapa Pak Jokowi tidak langsung ke Rusia sebagai pihak penyerang. Tidak hanya itu, bahkan dia menilai bahwa misi Pak Jokowi tersebut tidak tercapai, padahal kalau mau adil, bukan hanya misi perdamaian yang dibawa Pak Jokowi, kenapa tidak disebutnya?

Apa dia sebagai mantan wamenlu dan dubes tidak tahu kalau Rusia menyerang Ukraina itu karena konflik yang sudah berkepanjangan dan karena provokasi pihak NATO, AS dan kawan-kawan? Atau provokasi kalau datang dari pihak AS dan sekutunya itu dianggap wajar?

Apa dia pikir Rusia menyerang Ukraina itu bukan karena Putin bangun suatu pagi dan mendadak ingin menyerang Ukraina untuk lucu-lucuan? Tidak. Rusia sudah terlalu lama keinginannya tidak digubris oleh AS dan kawan-kawan. Prospek masuknya Ukraina ke NATO itu sudah menjadi batas akhir bagi Rusia, dan Zelensky sebagai presiden yang mungkin merasa di atas angin karena banyak dukungan, bukannya mawas diri, malah jumawa.

Rusia pun akhirnya memutuskan tidak, ini sudah cukup.

Perjalanan ke Jerman, Polandia, Ukraina, Rusia, dan UEA pun ditempuh Bapak Jokowi dan Ibu Iriana dengan segala resikonya. Bapak Jokowi memang membawa misi perdamaian, tapi yang dibawanya tidak hanya itu. Selain untuk pertemuan G7, yang juga dipentingkan justru adalah rantai pasokan pangan global. Selaku Presiden, tidak mungkin Bapak Jokowi tidak tahu gambaran besar situasi perang tersebut bagaimana, dan para pemainnya siapa saja. Sementara, seperti yang diingatkan Presiden Putin, Rusia dan Indonesia sudah memiliki hubungan baik sejak awal kemerdekaan Indonesia. Ini tentu membuat Bapak Jokowi harus semakin berhati-hati bersikap terhadap Rusia.

Sikap Pak Jokowi yang memahami gambaran besar dari perang ini jelas terlihat ketika setelah pertemuannya dengan Rusia, Pak Jokowi tidak menyinggung agresi Rusia sama sekali, dan hanya menyebut hubungan bilateral kedua negara. Disisi lain, perlakuan Presiden Putin kepada Pak Jokowi memperlihatkan perbedaan cukup jelas dibandingkan dengan waktu kunjungan Presiden Macron. Sikap ini diperlihatkan lebih jauh ketika Presiden Putin menyetujui penarikan pasukan dari Pulau Ular. Dalam hal ini, menurut saya, misi Pak Jokowi untuk mengamankan rantai pasokan pangan yang terutama di dalamnya ada kepentingan Indonesia, cukup berhasil, belum lagi adanya prospek kerjasama lebih lanjut dengan Rusia, seperti nuklir dan kilang BBM.

Justru, ujaran soal akibat perang itu diucapkan Pak Jokowi di Ukraina.

Sikap yang tepat, menurut saya, apalagi setelah Rusia menarik pasukan dari Pulau Ular karena kedatangan Pak Jokowi malah diaku-aku Ukraina bahwa Rusia sudah kalah, padahal Zelensky sendiri sempat meminta-minta bantuan internasional soal pangan dan agar blokade di wilayah tersebut diakhiri.

Mantan pelawak satu ini memang sepertinya sulit melupakan kulit lamanya.

Lain Zelensky, lain pula Dino yang malah seperti kacang lupa kulitnya, atau lebih tepatnya, negarawan yang lupa dengan sejarah negaranya ketika dia dengan seenaknya mencuitkan kata-kata tendensius ini: “Seruan menghentikan perang seharusnya dialamatkan secara khusus dan langsung ke Presiden Putin karena sangat jelas Rusia yang menyerang Ukraina, bukan sebaliknya.”

Kenapa dia tidak mempertanyakan AS yang terus-terusan memprovokasi ketika pejabat-pejabatnya bolak-balik menyatakan “Rusia pasti menyerang” atau “Rusia akan menyerang dalam waktu dekat” hanya gara-gara Rusia latihan militer di sekitar Ukraina?

Ketika Rusia sendiri beberapa waktu sebelum menyerang betulan sudah menarik pasukan karena latihan militernya di sekitar Ukraina sudah selesai, NATO masih juga berkomentar, “Hanya karena menarik mundur pasukannya, bukan berarti benar-benar mundur.” Kenapa pernyataan ini tidak dipertanyakan oleh Dino?

Kenapa dia tidak mempertanyakan sikap AS dan kawan-kawan yang sudah mensuplai senjata ke Ukraina sejak Desember 2021?

Kenapa dia tidak mempertanyakan Rusia yang disanksi, lebih tepatnya dirampok, membabi buta oleh AS dan para sekutunya, tapi diam ketika Rusia juga dituduh Zelensky memeras dunia?

Kenapa dia tidak menyebut sedikitpun tentang kelakuan AS dan NATO yang seperti kompor dengan gas tidak terbatas, berkobar terus?

Setelah Rusia menyerang Ukraina, AS mulai menambah keributan dengan mengalihkan perhatiannya ke China. Mereka terus-terusan bilang “Kalau China macam-macam dengan Taiwan” atau “Kami akan bertindak kalau China menyerang Taiwan” padahal China sendiri tidak melakukan apa-apa, karena kalau mau, sudah dari zaman kapan mereka menyerang Taiwan.

Provokasi ini juga ditiru Zelensky untuk mengompori dunia tentang China dan Taiwan, padahal buat apa dia mengurusi negara lain, sementara dia tidak sadar kalau dia sendiri dimanfaatkan untuk terus membiarkan negaranya menjadi medan perang?

Yang dilupakan dan tidak mau dipahami AS dan para sekutunya, China itu hobinya dagang. Mereka lebih mungkin jualan kompor daripada jadi kompor.

Sekarang, apakah Dino benar termasuk dari salah satu ‘sekutu’ AS, dan munculnya namanya dalam penyelidikan Formula E karena dia membantu sesama terduga 'teman' AS? Atau dia hanya sekedar membalas budi karena pernah meminta bantuan DKI 1 itu untuk masalah rumah ibunya dengan mafia tanah, yang padahal cukup dilaporkan pada Polda Metro Jaya karena Anies juga tidak memiliki kewenangan untuk memproses secara hukum? Atau apakah Dino, sebagai mantan wamenlu SBY, adalah bagian dari jaring-jaring Cikeas yang berharap bisa mendekat ke Anies demi pilpres 2024? Hanya Tuhan dan dia sendiri yang tahu, tentunya beserta teman-temannya.

Tendensi Pro-AS Dino Patti Djalal Berkaitan Dengan Pemanggilan Terkait Formula E & DKI 1?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/tendensi-pro-as-dino-patti-djalal-berkaitan-dengan-GZNQ9IQICm

Tampaknya Kadrun Dendam Akut Pada Dudung Abdurachman

Seorang Ketua Presidium Alumni 212 bernama Aminuddin, menyebut Jendral Dudung Abdurachman yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), layak menggantikan Jendral Andika Perkasa menjadi Panglima TNI, jika Andika pensiun nanti. Aminuddin menganggap Dudung adalah seorang yang lincah dalam berpolitik, karena dekat dengan Istana dan dekat dengan PDI Perjuangan.

Akibat statement ini, gerombolan kadrun yang tergabung dalam Front Persaudaraan Islam (FPI) pun mencak-mencak. Dalam akun twitternya @DPP_LIP, mereka mempertanyakan maksud dari Aminuddin ini. Mereka menyebut Dudung hanyalah seorang spandukwan yang memimpin operasi penurunan spanduk Rizieq Shihab, saat masih menjadi Pangdam Jaya 2020 silam.

Buntut dari penurunan baliho bergambar buronan cabul itu di berbagai penjuru Jakarta, pemerintah melalui Menkopolhukam akhirnya membubarkan Front Pembela Islam. FPI dianggap tak layak mendapatkan izin sebagai organisasi masyarakat, sebab tak mau menyertakan Pancasila sebagai dasar organisasi mereka. FPI lebih memilih menegakkan khilafah islamiyah sebagai landasan organisasi mereka, yang tercantum dalam AD/ART organisasi.

Akibat dari itu, tampaknya kelompok yang sudah berganti nama ini masih dendam dengan Jendral Dudung. Apalagi saat Dudung Abdurachman dilantik menjadi KSAD, mereka ramai-ramai mencaci nya sebagai Jendral Baliho. Sebab menurut mereka, syarat untuk naik pangkat cukup mudah. Hanya menurunkan baliho! Hahaha.

Pernyataan yang masuk akal buat kaum otak separuh seperti mereka. Tapi bagi kita kaum waras, itu pernyataan yang konyol!

Padahal, itu bukan hanya sekedar penurunan baliho. Tapi ada esensi yang lebih mendalam di sana. Kelompok ini cenderung mengkultuskan sosok Rizieq Shihab sebagai sosok suci tanpa dosa, karena mengaku cucu Rasulullah SAW. Bahkan ada di beberapa tempat, tampak kelompok ini seolah sedang menyembah baliho bergambar residivis itu.

Justru dengan diturunkannya baliho ini, Jendral TNI Dudung Abdurachman telah menyelamatkan mereka dari doa syirik, sebab menyekutukan Allah dengan menyembah baliho. Bukankah Syirik adalah doa besar yang tak diampuni? Harusnya mereka berterima kasih kepada Dudung yang telah menyelamatkan mereka.

Lagipula, kenapa sih kelompok ini selalu mengkultuskan sosok Rizieq Shihab yang dianggap suci tanpa dosa. Apakah karena Rizieq mengaku cucu Rasulullah dan selalu menggunakan busana khas Arab yang dianggap sebagai busana islami? Tampaknya mereka akan silau dengan gelar habib, berdaster dan bersorban layaknya Picollo, musuh Son Go Ku asal Planet Namec dari serial kartun Dragon Ball. Hahaha.

Ini adalah bentuk perbudakan spiritual, dimana seorang yang memiliki gelar habib dianggap seorang yang suci tanpa dosa, sehingga apapun yang dilakukan maupun yang dikatakan dianggap pasti benar. Padahal habib juga manusia biasa sama seperti kita-kita, yang tak luput dari kesalahan. Bukan Rasulullah yang sudah dibebaskan dari dosa.

Kita bisa lihat, bagaimana kelakuan Rizieq Shihab yang mereka anggap suci itu. Selalu memusuhi Pemerintah. Memusuhi umat agama lain, bahkan yang seagama dan tak sepaham dengan mereka pun dianggap kafir dan dihalalkan darahnya. Kan bangke manusia macam ini.

Belum lagi kelakuan cabulnya yang ketahuan dari chat mesumnya dengan seorang janda bernama Firza Husin. Sangat tak layak dilakukan oleh seorang yang mengaku ulama, sudah beristri, banyak pengikutnya pula. Gitu masih nekat mau menggaungkan revolusi ahklak?!

Punya malu nggak sih? (Bacanya harus pakai stylenya Mardani A.S. ya...)

Tapi kalau menurut saya, Jendral Dudung memang layak menjadi Panglima TNI. Karena beliau tegas memberangus kelompok radikal dan intoleran itu.

Kalau itu terwujud, sudah pasti kelompok pengasong agama yang ingin mengganti ideologi negara ini bakalan nyungsep dan nggak berani macam-macam.

Setuju?

Tampaknya Kadrun Dendam Akut Pada Dudung Abdurachman

Sumber Utama : https://seword.com/umum/tampaknya-kadrun-dendam-akut-pada-dudung-jRLNMWjHDw

Semakin Dipercaya oleh Dunia, Akankah Terbuka Jalan Bagi Jokowi Menjadi Sekjen PBB?

Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke sejumlah negara, khususnya ke Ukraina dan Rusia yang sedang terlibat perang, terasa sangat berbeda. Ini tak hanya soal aspek keamanan bagi RI-1 yang mengajak ibu Iriana selaku istri dan Ibu Negara, tetapi juga soal misi perdamaian yang coba dibawa oleh Jokowi.

Ingat, posisi Jokowi dalam kunjungan kenegaraan ini tak hanya sebagai Presiden RI, tetapi dalam kapasitasnya sebagai Ketua Presidensi G20 juga. Kepada Presiden Jokowi-lah kali ini banyak negara berharap adanya kabar baik yang dapat dihasilkan dalam lawatan langsung dengan bertemu Presiden Ukraina dan Rusia itu.


Kita pun tahu lewat berbagai laporan pemberitaan bahwa kehadiran Presiden Jokowi disambut dengan tangan terbuka. Rusia pun kabarnya menarik pasukannya dari kawasan Ukraina selama periode kunjungan Jokowi ini. Kabar baik lainnya, Putin malah dikabarkan tertarik untuk ikut serta dalam proyek pembangunan IKN dengan tawaran membangun proyek kereta api di sana.

Presiden Ukraina juga terlihat sangat terbuka dan mengapresiasi kehadiran Jokowi secara langsung menemui dirinya. Suatu pertanda baik yang kita harapkan bisa mulai membuka jalan damai bagi kedua negara, mengingat dampak yang dihasilkan sejauh ini telah merugikan banyak negara, bahkan perang Rusia versus Ukraina mempengaruhi banyak negara dalam urusan ekonomi.

Bagi pembenci Jokowi, termasuk para kadrun, rasanya apa pun hasil kunjungan RI-1 ke Ukraina dan Rusia akan direspons dengan negatif. Sama negatifnya dengan pernyataan ngawur Fadli Zon yang sempat berkata bahwa pengamanan terhadap Presiden Jokowi terlalu berlebihan

Fadli Zon mungkin lupa (atau pura-pura lupa) bahwa dulu putrinya pernah dimintai pengawalan super berlebihan dalam kunjungannya ke luar negeri, hanya karena status bapaknya sebagai anggota parlemen di tingkat pusat, plus kader penting di Partai Gerindra pada waktu itu.

Jokowi bisa jadi Sekjen PBB?

Melihat kiprah Jokowi yang tidak main-main, dengan relasi karibnya saat bertemu para pemimpin dunia mulai dari Inggris, Rusia, Jerman, hingga Amerika Serikat, muncul prediksi bahwa kelak setelah Jokowi selesai menjabat sebagai RI-1, beliau akan berkiprah di tingkat dunia.

Badan internasional seperti PBB dengan jabatan Sekjen PBB yang antara lain bertugas membawa persoaalan yang dianggap dapat membahayakan perdamaian dan keamanan dunia, dianggap tepat diemban seorang Jokowi yang sudah mendapat kepercayaan dari para pemimpin banyak negara di dunia. Ajang pertemuan G20 di Bali pada November 2022 akan semakin menguatkan image Jokowi di kancah internasional.

Mungkinkah terbuka jalan bagi seorang anak bangsa seperti Jokowi, yang awalnya bukan siapa-siapa dan dianggap remeh, untuk mengabdi bagi kepentingan dunia? Kenapa tidak, ya kan!

Semakin Dipercaya oleh Dunia, Akankah Terbuka Jalan Bagi Jokowi Menjadi Sekjen PBB?

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/semakin-dipercaya-oleh-dunia-akankah-terbuka-o5atryeaFM

Waspadalah, Polri Sudah Temukan Berbagai Modus Pengumpulan Dana Untuk Terorisme

Akhir Mei 2022 kemarin, ternyata ada peringatan dari Polri yang berkaitan dengan upaya pencegahan kelompok terorisme dalam pengumpulan dana.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen. Pol. Dr. Ahmad Ramadhan, S.H., M.H., M.Si., dalam keterangan resminya mengimbau agar masyarakat dapat mewaspadai modus pencarian dana yang dilakukan kelompok teroris.

"Berdasarkan hasil selidik dan sidik tindak pidana terorisme, ditemukan berbagai fenomena modus pengumpulan dana yang dilakukan oleh berbagai kelompok terorisme di Indonesia,” jelas Karo Penmas, pada Kamis (26/5/2022).


Peringatan itu jelas muncul bukanlah tanpa alasan. Pihak internal Polri tentu sudah menyelidiki dan memantau kondisi di lapangan sebelum sampai pada kesimpulan itu, mengenai kewaspadaan bersama soal aksi pengumpulan dana yang diduga kuat akan dialirkan ke kelompok teroris.

Kita tentu masih ingat juga dengan terungkapnya modus pengumpulan dana lewat "kotak amal" beberapa waktu lalu, yang ternyata hanya dipakai sebagai kedok pengumpulan dana untuk kelompok teroris, meski tentu saja tidak semua aksi pengumpulan dana mengarah ke sana. Masih ada kok pengumpulan dana yang bertujuan baik, buat membantu anak yatim piatu hingga pembangunan rumah ibadah.

Akan tetapi, peringatan dari Polri tadi tentu patut diwaspadai oleh kita semua. Masyarakat pun harus semakin selektif dalam memutuskan apakah harus memberi atau menolak setiap kali dimintai sumbangan atau donasi, meski terlihat meyakinkan dan ditempeli ayat-ayat kitab suci dalam upaya penarikan atau pengumpulan dana itu.

Bila perlu, setiap kotak amal sebelum diedarkan untuk dipasang di tempat umum, perlu izin resmi tak hanya dari RT/RW setempat, tetapi juga perlu izin tertulis dari pihak polsek, sebagai perpanjangan tangan Polri di daerah yang juga bertugas mengawasi setiap bentuk kegiatan yang bisa mengarah pada pengumpulan dana untuk kelompok teroris tadi.

T'rus kalau Polri mengatakan ada berbagai modus pengumpulan dana, berarti caranya bisa jadi cukup beragam, yang mungkin sekali sudah beredar, mengecoh, dan meresahkan masyarakat selain cara kotak amal yang kerap kita lihat.


Jadi, apa yang bisa kita lakukan sekarang? Ya, mari kita aktif terlibat dalam meneruskan peringatan ini kepada masyarakat, supaya peringatan akan modus pengumpulan dana ini bisa diketahui oleh masyarakat sehingga menjadi kewaspadaan bersama.

Jika nanti mendadak ada tokoh politik yang terkesan keberatan dengan peringatan Polri ini, ya mari kita tandai bersama-sama, karena mungkin ada keterlibatan dari orang itu, meski tidak secara langsung mendanai aksi terorisme.

Waspadalah, Polri Sudah Temukan Berbagai Modus Pengumpulan Dana Untuk Terorisme

Sumber Utama : https://seword.com/politik/waspadalah-polri-sudah-temukan-berbagai-modus-GI5Jbr3pgY

Presiden Jokowi Di Antara Rangkulan Paksa Biden Dan Kehangatan Putin

Momen menarik. Presiden Jokowi tertangkap kamera sedang dirangkul paksa Joe Biden, Presiden AS, yang secara aktif menarik badan Jokowi ke arahnya hingga terkesan Jokowi bersandar di bahu Biden.

Peristiwa itu terjadi ketika Jokowi mengadakan kunjungan kerja di luar negeri khususnya dalam sesi foto di tengah KTT G7 ke-48 yang diselenggarakan pada tanggal 26-28 Juni 2022 di Schloss Elmau, KrĂĽn, Bavarian Alps, Jerman.

Kunjungan Kerja di luar negeri itu bukan satu-satunya. Selain ke Jerman, Jokowi mengunjungi dua negara yang sedang terlibat konflik, Ukraina dan Rusia, serta terakhir berkunjung ke Uni Emirat Arab yang secara umum menjadi pertemuan guna membahas hubungan perekonomian.

Momen menarik, terjadi lagi dalam lawatan Jokowi ke Rusia yang disambut Presiden Vladimir Putin dengan amat hangat. Presiden Jokowi dan Presiden Putin tampak hanya berjarak meja kotak ukuran kecil.

Situasi tersebut berbeda jauh ketika mengingat kembali cara Putin menemui tamu lain dengan meja besar sepanjang 6 meter pada akhir-akhir ini seperti misalnya saat menemui Presiden Perancis, Emmanuel Macron (7/2/2022) dan Kanselir Jerman, Olaf Scholz (15/2/2022).

Kehangatan hubungan Indonesia dan Rusia itu sudah tumbuh sejak Republik ini masih muda di bawah asuhan Bapak Bangsa Kita, Presiden Soekarno. Soekarno memiliki Visi supaya Indonesia menjadi Bangsa yang Besar, Berdikari, dan Berkarakter (Non-blok). Maka kedekatan dengan Rusia lebih kepada kedekatan konstruktif nasionalis ketimbang kedekatan aliansi.

Kedekatan dengan ciri demi kepentingan nasional itu tercermin dari paling tidak bangunan-bangunan peninggalannya misalnya, Monas – ide Soekarno yang dibiayai Uni Soviet, Gelora Bung Karno – ide Soekarno meniru stadion di Uni Soviet yang diduplikasi di Indonesia oleh arsitek Uni Soviet, Tugu/Patung Pak Tani, dan RS Persahabatan dan masih banyak lagi.

Soekarno ingin Bangsa yang masih muda ini mampu berdiri sendiri, lepas dari godaan-godaan Neokolonialisme dan Imperialisme. Sebab masa itu, geliat politik internasional cenderung berkiblat pada kapitalisme barat yang senantiasa ingin menguras dan menindas bangsa berkembang.

Oleh karena itu, segala usaha penancapan kuku Barat di Indonesia sangat ditentang oleh Soekarno. Maka pada tahun 1960-an, kita semua ingat betapa banyaknya upaya perlawanan Soekarno di berbagai segi, antara lain, pada upaya Perebutan Irian Barat, gagasan “Ganyang Malaysia” yang akan dijadikan negara federasi Inggris (Inggris bersekutu dengan Belanda), serta langkah ketegasan Indonesia keluar dari PBB.

Pada tahun-tahun itu juga, era perang dingin masih berlangsung sengit. Amerika sebagai simbol kapitalisme memerangi pengaruh Uni Soviet sebagai simbol komunisme. Pertempuran habis-habisan antara simbol kapitalisme VS simbol komunisme itu terjadi di banyak tempat antara lain di Vietnam, di Kuba, dan tentu saja, Indonesia sendiri yang ikut tersedot dalam pusarannya.

Pasca tahun 1966, Visi besar Bapak Bangsa, yakni Indonesia bisa lepas dari godaan-godaan Neokolonialisme dan Imperialisme semakin memudar seiring dengan banyaknya perusahaan tambang asing menguasai lahan-lahan di Indonesia, termasuk yang paling mencolok adanya Freeport di Papua. Masih banyak lagi persoalan dan betapa mencoloknya perubahan visi Bapak Bangsa ketika masuk era Orde Baru.

Mari kita kembali ke masa sekarang. Peristiwa rangkulan paksa Joe Biden, Presiden US jika kita sandingkan dengan sambutan hangat Vladimir Putin, Presiden Rusia yang terjadi beberapa waktu lalu, akankah menjadi pertanda bahwa Indonesia akan tersedot (lagi) dalam pusaran kemelut global?

sebuah pernyataan bijaksana mengatakan:

Jika tidak mengenal sejarah kita ‘tertakdir’ mengulangi kekeliruan-kekeliruan dari masa lampau;

jika memahami sejarah kita mampu menanggapi situasi sekarang secara bijak dalam bingkai pemikiran yang luas.

Marilah kita berdoa, agar Bangsa Indonesia semakin hari semakin dianugerahkan budi pekerti akan nilai sejarah masa lalu, agar lebih mampu menganalisa dan berkiprah secara strategis di sekitar pusaran konflik lama dalam era yang baru ini.

Presiden Jokowi Di Antara Rangkulan Paksa Biden Dan Kehangatan Putin

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/presiden-jokowi-di-antara-rangkulan-paksa-biden-jR5Rk0pu46

Munafik! Pernah Tolak RUU-TPKS, Kini PKS Minta RUU Perlindungan Tokoh Agama Disahkan

Di Artikel saya sebelumnya, terkait pengharaman kader GP Ansor gabung PKS, saya menuliskan bahwa PKS adalah partai paling munafik di negeri ini. Kini PKS makin songong. Terbaru, partai Oranye putih ini minta RUU perlindungan pemuka agama dan simbol agama segera disahkan.

Adalah Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PKS Fahmy Alaydroes yang menilai RUU Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama penting untuk segera disahkan di tengah maraknya kasus penistaan dan/atau penodaan agama di Indonesia. Ia mengkhawatirkan apabila kasus penistaan agama ini tidak bisa dikendalikan melalui pendidikan dan penegakan hukum, maka berpotensi menjadi bara api dari sekam.

Menurut Fahmy, salah satu langkah yang perlu dilakukan untuk tujuan itu ialah membentuk peraturan baru yang memuat ketentuan soal penistaan agama. Sebab, menurut PKS begitu pentingnya masalah hukum dalam konteks penistaan agama. Mengingat, aturan hukum yang berlaku sekarang terindikasi merupakan pasal karet, tidak substantif, tidak menimbulkan efek jera.

Di sisi lain, PKS adalah partai yang paling terdepan menolak RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Karena mereka menganggap bahwa dalam draft RUU itu ada pasal yang mengizinkan perzinahan. Padahal tujuan disahkannya RUU TPKS adalah untuk melindungi kaum perempuan yang bisanya jadi korban kekerasan seksual. PKS menolak itu, karena dalam otak mereka perempuan hanyalah obyek seksual yang tak perlu dilindungi. Agar mereka bisa bebas memperlakukan wanita sesuka udelnya.

Menurut mereka, yang perlu dilindungi adalah penceramah agama. Bukan kaum wanita yang perlu dihormati.

Lha kan kacau logika berpikirnya!

Dengan disahkannya RUU ini, maka penceramah agama yang mulutnya ember nggak pakai rem itu akan semakin brutal dan membabi buta. Merasa dilindungi oleh Undang-undang, maka mereka akan semakin seenaknya untuk memaki, menghina keyakinan agama lain, memprovokasi, menghina pemerintah, bahkan dengan leluasa mereka akan menyebarkan doktrin ideologi menyimpang yang ingin mengganti ideologi negara kita.

Kalau sudah seperti itu, siapa yang bakal bertanggung jawab dengan rusaknya pemikiran jamaah yang mengikuti ceramahnya. Sang penceramah sih enak aman-aman saja berlindung di balik Undang-undang. Sementara jamaahnya yang sudah terdoktrin justru akan jadi pemicu kerusuhan dan mempercepat kehancuran bangsa karena ada potensi memecah belah, dengan dalih ajaran agama.

Yang seharusnya dilakukan justru adalah menerbitkan sertifikasi bagi penceramah agama. Apapun agamanya. Bukan dengan mengesahkan UU perlindungan. Dengan adanya sertifikasi penceramah agama, maka sang penceramah akan terseleksi dengan sendirinya. Penceramah yang layak tampil untuk memberikan edukasi ilmu agama, otomatis adalah orang orang yang nasionalis. Yang tidak mungkin menebarkan kebencian kepada yang berbeda agama dengan dalih sudah tertulis dalam kitab. Penceramah yang telah verified, justru akan merajut kebersamaan demi persatuan dan persatuan bangsa. Mereka tidak akan mendoktrin jamaahnya dengan ajaran yang sesat.

Jika hal ini terjadi, maka otomatis penceramah agama dan simbol agama akan terlindungi dengan sendirinya tanpa Undang-Undang. Dan kasus penistaan agama juga akan diminimalisir, karena masyarakat akan teredukasi dengan benar, sesuai ajaran agamanya masing-masing. Dengan cara yang benar pula.

Tenggelamkan PKS!

Jangan pilih PKS di 2024!

Setuju?

Munafik! Pernah Tolak RUU-TPKS, Kini PKS Minta RUU Perlindungan Tokoh Agama Disahkan

Sumber Utama : https://seword.com/politik/munafik-pernah-tolak-ruu-tpks-kini-pks-minta-ruu-6wiXM52stI

Untukmu Kaum Nyinyir

Kutuliskan sajak ini untuk kaum nyinyir yang sering berkata tanpa berpikir, yang punya semangat asal posting, tanpa peduli seberapa benar dan baik , tak peduli pula soal isi, bahkan seringkali bukan hal yang penting, tetapi tetap disampaikan karena pikiran picik cenderung licik untuk memutar fakta dan menggiring opini, bahwa semuanya salah Presiden Jokowi yang selalu dipandang negatif.

Hei kalian kaum nyinyir tanpa dasar fakta, yang senang menyebarkan fitnah, yang suka memutarbalikkan kebenaran, dengan bahasa yang susah ditangkap orang biasa sehingga terkesan sebagai ilmuwan handal, padahal kosong tanpa makna dan hanya sekedar permainan kata, berusahalah untuk berbicara dengan data sehingga tidak terkesan asal bicara yang berujung pada sebuah kebohongan.

Hei kalian kaum nyinyir tanpa logika, yang berupaya membalikkan akal sehat, yang memaksakan alur pikiran, dengan berbagai pandangan dari awang-awang sehingga terkesan cerdas bak pemikir cemerlang, padahal mengandung cara berpikir sesat, belajarlah menyampaikan gagasan dengan konsep yang runtut dan benar, dan tidak hanya bergaya dengan gesture menawan bak pemain sandiwara yang menutupi kebodohan.

Hei kalian kaum nyinyir tanpa hati, yang sudah kehilangan empati, yang tidak tahu cara untuk memberikan simpati, dengan tertawa dalam suasana sedih dan bersyukur karena kepedihan kelompok yang kalian benci, berkacalah untuk sekedar berefleksi, kalian ini manusia atau sekedar mahluk tanpa isi yang perasaannya sudah mati, sehingga mirip dengan pemangsa yang siap menguliti siapa saja yang tak kalian sukai.

Hei kalian kaum nyinyir tanpa dosa, yang dengan mudah menyalahkan, yang merasa paling benar tanpa cela, yang seolah menjadi pemegang kunci pintu surga dengan memanfaatkan sucinya ayat, sehingga seolah layak untuk menjadi hakim sesamanya padahal tanpa pengetahuan mendalam, bertobatlah dengan segenap jiwa agar bisa melihat bahwa kalian pun insan lemah yang bisa jatuh dalam kesalahan yang dilarang Tuhan.

Hai kalian kaum nyinyir tanpa rasa syukur, yang hidupnya penuh dengan keluh, yang tak senang pemerintah berjuang penuh peluh, dengan selalu mengatakan bahwa Indonesia mundur padahal maju dengan bukti terukur, sadarlah bahwa kalian beruntung ikut menikmati berkembangnya hidup di bumi Indonesia yang dulu sempat redup karena pimpinan yang berjalan tak lurus sehingga rakyat pun tidak diurus.

Hai kalian kaum nyinyir, sebenarnya apa yang kalian cari? Sekedar ingin menjadi maskot oposisi ataukah ada agenda tersembunyi?

Hai kalian kaum nyinyir, sebenarnya apa yang kalian benci? Sekedar karena seorang Presiden Jokowi ataukah karena sulitnya melakukan korupsi?

Hai kalian kaum nyinyir, kapankah kalian akan berhenti? Sekedar hingga keinginan kalian terpenuhi ataukah saat bangsa ini hancur karena rasa benci?

Kuakhiri sajak ini dengan sebuah harapan agar para tukang nyinyir menjadi lebih berguna, dengan menjadi penyeimbang kebijakan tanpa perlu menghalangi berbagai upaya, tetapi dengan mempertajam berbagai gagasan yang dilontarkan demi kebaikan bangsa.

Semoga harapanku tidak sia-sia karena tukang nyinyir pun seorang manusia yang mempunyai perasaan dan jiwa meski sekarang hilang entah kemana.

Untukmu Kaum Nyinyir

Sumber Utama : https://seword.com/puisi/untukmu-kaum-nyinyir-fuUuwEMjr0

Hei Fahri Dan Mardani, Jokowi Lebih Mengerti

Jadi pemimpin tidaklah mudah, apalagi di negara yang menjunjung tinggi demokrasi. Di mana setiap warga negara berhak untuk mengemukakan pendapatnya dan dijamin Undang-Undang.

Tapi terkadang pendapat mereka tidak berdasarkan data dan fakta. Hanya berpendapat asal ngobrol tanpa tahu masalahnya apa dan bagaimana. Sedangkan pemimpin merupakan orang yang terjun langsung pada masalah yang terjadi.

Beberapa waktu lalu tepatnya hari Jumat tanggal 1 Juli 2022 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB Tjahjo Kumolo meninggal dunia. Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana baru pulang ke tanah air setelah melakukan kunjungan ke 4 negara, Jerman, Ukraina, Rusia dan Uni Emirat Arab.

Walaupun baru datang Presiden dan Ibu Negara langsung melayat ke kediaman Pak Tjahjo Kumolo. Hal ini menandakan bagaimana hubungan yang baik Presiden Jokowi dengan Menteri Kumolo.

Belum juga seminggu posisi Menteri PAN dan RB kosong, PKS melalui Mardani Ali Sera sudah menginginkan agar Presiden Jokowi bisa menentukan penggantinya paling lama 1 bulan.

Penunjukan Menteri merupakan hal prerogatif Presiden. Jokowi dan jajarannya tentu pihak yang paling tahu mengenai penunjukan menteri termasuk waktu yang tepat kapan penunjukan menteri pengganti dilakukan. Sedangkan orang luar hanya bisa mengomentari dan mengkritik belaka. Jadi untuk Mardani, Jokowi lebih mengerti.

Selanjutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali ke Tanah Air setelah melakukan kunjungan ke Eropa selama beberapa hari. Selain Jerman, Jokowi juga ke Ukraina dan Rusia dengan misi untuk menghentikan perang kedua negara.

Ternyata ada saja orang yang mengkritik Presiden Jokowi terkait kunjungannya ke luar negeri. Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menginginkan Jokowi untuk sering berkunjung ke luar negeri.

Memang selama ini Presiden Jokowi tidak terlalu sering melakukan kunjungan ke luar negeri. Tentu saja hal itu ada alasan yang kuat. Karena pandemi COVID-19 dua tahun belakangan sehingga urusan dalam negeri jauh lebih penting.

Selain itu, walaupun tidak ke luar negeri tapi sudah ada beberapa pemimpin negara yag justru datang ke Indonesia. Seperti PM Australia. Tidak lama setelah dilantik, Anthony Albanese sebagai PM Australia yang baru bertandang ke Istana Bogor, pada Senin (6/6/2022).

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin sempat mengunjungi Presiden Jokowi pada tahun 2021 lalu. Presiden Jokowi menyambut langsung kedatangan tamu negara tersebut di Istana Merdeka pada Jumat (5/1/2021).

Jadi untuk Fahri, Jokowi Insya Allah lebih mengerti, kapan waktunya ke luar negeri kapan untuk fokus di dalam negeri memperbaiki masalah-masalah yang urgent. Pandemi COVID-19 merupakan masalah sangat serius yang harus ditanggulangi. Ketika COVID-19 merajalela tidak pantas rasanya jika pemimpin negara malah melakukan kunjungan ke luar negeri. Bukan hanya meninggalkan rakyat yang berjuang menghadapi pandemi, juga bisa sangat beresiko tertular COVID-19.

Hei Fahri Dan Mardani, Jokowi Lebih Mengerti

Sumber Utama : https://seword.com/politik/hei-fahri-dan-mardani-jokowi-lebih-mengerti-hhFFTeLKsb

Klik Super Hero Indonesia "Damaikan Dunia" !!!

Klik LITERASI , apa sih artinya ?? 

Klik Indonesia & Ukraina : Pertemuan tete-a-tete atau empat mata  

Silahkan klik Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!

Klik Jejak Anies dan Intoleransi yang BERBAHAYA untuk Indonesia

Klik juga : Dunia HEBOH ... !!!

Silahkan klik Benturkan Agama !!! buat Cebong dan Kampret Berkelahi dan KADRUN Berjaya !!!

Klik RIBUT

klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll)

KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!! 

Klik juga Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!! 

Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!

Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!! 

Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!

Dosen UNISKA yang terkesan Bela Edy Mulyadi dkk "Hina Kalimantan" bukan mewakili Anak Kalimantan dan DAYAK !!! 

Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!! 

Benang Merah DEMO di KalSel !!!

Silahkan klik ini juga : "Operasi Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!

Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung

Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK

yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!! 

klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!

klik ini Yang Batu Siapa ? Yang Tangan Siapa ? Apakah ormas Terlarang HTI dan FPI masih menggurita & "Mencuci otak" warga KalSel 

klik juga ini #JanganMaudiWALUHi

juga ini  Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH 

Jangan lupa klik ini juga  Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024

serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!

klik juga Kalau PKS (Partai Keadilan Sejahtera) "Tumbang" dalam PEMILU 2019 akankah GARBI menjadi "Penggantinya" ??!!  

https://news.detik.com/berita/d-6028229/jenguk-ke-rs-grace-natalie-ungkap-kondisi-terkini-ade-armando

https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/

https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/03/27/la-nyalla-mattalitti-dinilai-habib-banua-layak-jadi-presiden-ini-pertimbangannya  

Klik juga videonya dilink dibawah ini :

BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL

Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai

Re-post by Migo Berita / Minggu/ 03072022/ 09.23Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya