Migo Berita - Banjarmasin - ACT (Aksi Cepat Tanggap) "TERBONGKAR" , VIRAL #JanganPercayaACT. Janganlah kita selalu tertipu dengan tampilan atau casing saja, namun harus benar-benar memahami dengan siapa kita mempunyai urusan. Bacalah hingga tuntas berbagai artikel yang telah kita kumpulkan agar tidak gagal paham.
untuk posisi kantor ACT di Banjarmasin cek di google maps klik saja di sini
Tilep Dana Umat, Netizen Desak Polri Periksa ACT
Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Tilep dana umat, netizen desak polri periksa ACT. Tagar Jangan Percaya ACT dan Aksi Cepat Tilap trending di Twitter, Senin (04/07/2022) pagi.
Trendingnya Tagar Jangan Percaya ACT dan Aksi Capat Tila di Twitter berawal dari unggahan salah satu warganet terkait pemberitaan media online Tempo yang membahas adanya penyelewengan di tubuh lembaga donasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
BACA JUGA:
- Media India Sebut ACT Kirim Sumbangan untuk Biayai Kerusuhan SARA di New Delhi
- Dahono Prasetyo: ACT yang Dikejar, Bukalapak yang Bubar
Bahkan warganet itu mendesak Polri, Kemenkumham dan Kemendagri membongkar dugaan penyelewengan dana yang dilakukan ACT.
ACT juga diduga mengirim dana ke LSM teroris selain memperkaya pribadi petinggi di lembaga filantropi itu.
“Sering ditegaskan agar @DivHumas_Polri @Kemenkumham_RI @kemendagri membongkar dana ZIS yg dikumpulkan Aksi Cepat Tanggap yg diduga dikirim ke LSM teroris & u/memperkaya pribadi-2. Cabut izin ACT, tangkap pengurusnya, & sita semua uang ZIS ACT: kembalikan ke umat via @Kemenag_RI,” ujar Akun @Ayang_Utriza sembari foto sampul majalah Tempo dengan judul utama ‘Kantong Bocor Dana Umat’.
“Kami sudah tegaskan berulang kali: jangan kasih izin ke LSM/yayasan yg bukan Ormas u/menjadi pengumpul dana ZIS umat. Mereka hanya jejaring 1 ideologi politik. BAZIS hanya boleh u/ormas Islam yg punya massa & struktur pusat-desa di NKRI: NU, MD, NW, JW, MA, Perti, Khoirot, dll,” cuit akun @Ayang_Utriza lagi.
“Gaji sebulan 250 juta. Presiden? Bukan Menteri? Bukan Ketum PBNU atau PP Muhammadiyah? Bukan Tapi pimpinan sebuah lembaga donasi. Duitnya dari umat. Memang enak ngurusi umat yg modalnya percaya dan husnuz zhan. Entar kalau disenggol langsung pada ngamuk bawa2 kitab suci,” tambah akun @na_dirs.
“Pengikutnya dilarang protes, nggak ada yang perlu disesali,” cuit akun @amrudinnejad_ sembari kembali menyematkan gambar sampul majalah tempo berjudul ‘Kantong Bocor Dana Umat’.
Sebagai informasi, dilansir dari laman ACT, tanggal 21 April 2005, Aksi Cepat Tanggap (ACT) secara resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.
BACA JUGA:
Sementara itu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) adalah organisasi nirlaba profesional yang memfokuskan kerja-kerja kemanusiaan pada penanggulangan bencana mulai fase darurat sampai dengan fase pemulihan pasca-bencana.
Organisasi ini pertama kali melakukan aksinya sejak tahun 1994 di Liwa, Lampung Barat dalam merespons bencana gempa bumi.
Beragam komentar dilontarkan warganet terkait limbungnya ACT.
Banyak dari warganet memberikan kritikan dan sindiran dengan beragam kalimat yang tajam.
Bahkan pegiat media sosial Eko Kuntadhi juga menyindir gaji CEO Aksi Cepat Tanggap atau ACT sebesar Rp250 Juta per bulan.
Menurutnya gaji CEO ACT, yang merupakan lembaga filantropi itu itu jauh lebih besar dari gaji komisari dan dirut BUMN.
Bahkan menurut Eko, gaji petinggi ACT di level tengah bisa mencapai Rp80 Juta sebulan, berdasarkan laporan media Tempo.
Hal itu dikatakan Eko melalui akun Twitternya @_ekokuntadhi, Minggu (3/7/2022).
“Gaji CEO Rp250 juta sebulan. Level tengah bisa Rp80 juta sebulan. Fasilitas kendaraan Alphard atau Fortuner. Semua hasil mengepul sumbangan. Komisaris sama dirut BUMN mah, lewat….,” kata Eko.
BACA JUGA:
- Dina Sulaeman: Tentang Bukalapak dan ACT ‘Pro Pemberontak Suriah’
- Adakah Hubungan Intim ‘Antara Bukalapak dengan ACT, HTI, Suriah dan Bachtiar Nasir’?
Ia juga menyertakan foto sampul majalah Tempo dengan judul utama ‘Kantong Bocor Dana Umat’.
Di sana juga tertulis kalimat yang menyebutkan ACT tengah limbung lantaran pelbagai penyelewengan dana donasi masyarakat yang ditenggarai dilakukan oleh pendiri dan pengelola lembaga filantropi itu.
“Tempo menamainya Aksi Cepat Tilep!,” ujar Eko di cuitan berikutnya sembari menyematkan tulisan laporan utama tempo dengan judul Aksi Cepat Tilap.
Dibawahnya tertulis laporan Tempo yang menyebutkan para petinggi lembaga pengelola dana sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT) diduga menyelewengkan donasi publik.
Duit sedekah itu diduga sebagian digunakan untuk memenuhi gaya hidup bos-bos ACT.
Mengutip isi laporan Tempo itu, disebutkan bahwa gaji yang diterima petinggi Aksi Cepat Tanggap terlihat jomplang bagaikan bumi dan langit jika dibandingkan dengan gaji di lembaga filantropi lain.
“Kantong Bocor Dana Umat. Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap limbung karena pelbagai penyelewengan.
Pendiri dan pengelolanya ditenggarai memakai dana donasi masyarakat untuk kepentingan pribadi,” demikian narasi tertulis dalam sampul majalah Tempo tersebut.
Contohnya saja, gaji tertinggi di lembaga filantropi Indonesia yakni Dompet Dhuafa misalnya sebesar Rp 40 juta.
“Yang lain di bawah Rp 30 juta,” ungkap Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa, Bambang Suherman.
Sementara gaji petinggi di lembaga filantropi lainnya yakni Rumah Zakat lebih kecil lagi dibanding ACT dan Dompet Dhuafa.
BACA JUGA:
- ANEH! Hilangkan Jejak ‘Donasi ke ACT’, Bukalapak Bantah Dukung Teroris
- Kupas Tuntas Hubungan Teroris dengan IHH dan IHR Milik Bachtiar Nasir
“Gaji tertinggi di lembaga kami tidak lebih dari Rp 25 juta,” ujar Direktur Pemasaran Rumah Zakat, Irvan.
Berdasarkan laporan Tempo pula, donasi yang dihimpun ACT pada 2020 setidaknya mencapai Rp 462 miliar.
Sedangkan Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat masing-masing menghimpun dana donatur Rp 375 miliar dan Rp 224 miliar pada 2020.
Selain menerima gaji dan fasilitas tinggi, para petinggi ACT ditengarai juga mendulang uang dari unit bisnis yang ada di bawah lembaga itu. Salah satunya, berasal dari PT Hydro Perdana Retailindo.
Terkait hal ini tagar #JanganPercayaACT sempat menjadi trending, hingga Minggu malam. Pantauan Arrahmahnews.com, tagar ini mencapai 2.792 tweet Senin (4/7/2022) dinihari pukul 06.50.(ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/07/04/tilep-dana-umat-netizen-desak-polri-periksa-act/
Media India Sebut ACT Kirim Sumbangan untuk Biayai Kerusuhan SARA di New Delhi
Jakarta – Lembaga non-pemerintah (NGO) Aksi Cepat Tanggap (ACT) dituduh mengirim sumbangan uang sebesar 2,5 juta Rupee (sekitar Rp 490 juta) yang digunakan untuk membiayai para pelaku kerusuhan SARA antara pemeluk agama Islam dan Hindu di New Delhi, India, Februari lalu terkait Undang-Undang Kewarganegaraan.
Dilansir dari India TV News, Kamis (12/3), sumbangan uang dari ACT disebut disampaikan melalui sebuah organisasi di New Delhi.
Baca Juga:
- HEBOH! Ada Bendera “ISIS” dalam Demo Peduli Muslim India di Poso
- Ayatollah Khamanei Minta Pemerintah India Stop Pembantaian Muslim oleh Ekstrimis Hindu
Di dalam laporan itu juga disebutkan ACT disebut terhubung dengan organisasi Jama’at-ud-Da’wah yang dipimpin oleh ulama Pakistan, Hafiz Muhammad Saeed. Salah satu organisasi binaan Saeed, Lashkar-e-Taiba, disebut bertanggung jawab terkait serangan di Mumbai, India, pada 2008 yang menewaskan 164 orang.
Selain itu, mereka menyebut ACT adalah organisasi radikal dan juga terlibat dalam kerusuhan di Bangladesh. Laporan-laporan juga mengungkapkan bahwa ACT sangat radikali, itu adalah organisasi yang menyediakan uang atas nama bantuan kemanusiaan ke banyak negara Muslim.
LSM ini juga dikatakan terlibat dalam kerusuhan di Bangladesh. Mereka juga mendirikan kamp Rohingya di Cox’s Bazar di Bangladesh.
ACT memang selama ini dikenal sebagai salah satu lembaga yang rutin membantu etnis Rohingya yang diburu oleh aparat dan kelompok radikal Myanmar, dan terpaksa tinggal di perbatasan dengan Bangladesh. Namun, kegiatan mereka hanya sebatas relawan kemanusiaan.
Baca Juga:
- Sekjen Alsyami Komentari Perselingkuhan ‘Bukalapak dan ACT’ Soal Donasi Suriah
- Dina Sulaeman: Tentang Bukalapak dan ACT ‘Pro Pemberontak Suriah’
ACT akan memberikan konfirmasi ACT terkait laporan tersebut. Mereka menyatakan akan memberikan pernyataan resmi pada Jumat (13/3) besok, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Kerusuhan di New Delhi pada 23 Februari lalu menewaskan 38 orang, dengan lebih dari 200 orang mengalami luka-luka.
UU kontroversial yang mengundang pro-kontra itu mengizinkan India untuk memberi status kewarganegaraan terhadap imigran yang menerima persekusi di negara asal seperti Bangladesh, Pakistan, dan Afghanistan.
Beleid itu disahkan oleh pemerintahan Narendra Modi yang beraliran sayap kanan. Partai pengusung, Bharatiya Janata (BJP), dituduh bersikap diskriminatif terhadap umat Muslim.
UU itu hanya berlaku bagi imigran pemeluk agama Hindu, Kristen, dan agama minoritas lainnya selain Islam.
Para kritikus menilai undang-undang ini dimanfaatkan oleh rezim Nahrendra Modi untuk mendorong India yang sekuler menjadi negara Hindu. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2020/03/12/media-india-sebut-act-kirim-sumbangan-untuk-biayai-kerusuhan-sara-di-new-delhi/
Dahono Prasetyo: ACT yang Dikejar, Bukalapak yang Bubar
Arrahmahnews.com, Jakarta – Akun Facebook Dahono Prasetyo membuat sebuah tulisan yang membongkar apakah benar ada hubungan intim “Antara Bukalapak dengan ACT, HTI, Suriah dan Bachtiar Nasir“, seperti kita ketahui bersama bahwa ACT ini adalah salah satu organisasi kemanusiaan yang saat ini masih misterius donasinya disalurkan kemana saja.
Menurut Dahono, bagi penggila belanja online, nama Bukalapak sebagai icon marketplace lokal sedikit banyak menyimpan beberapa “fenomena politik”. Bagaimana sebuah situs online beromset trilyunan rupiah menjadi salah satu sisi gelap konspirasi ideologi di Indonesia. ACT yang Dikejar Kenapa Bukalapak yang Bubar.
Baca: Sekjen Alsyami Komentari Perselingkuhan ‘Bukalapak dan ACT’ Soal Donasi Suriah
Usai PHK Karyawannya di beberapa daerah, akhirnya Bukalapak (BL) kemarin raib dari toko aplikasi Playstore yang berlanjut hingga hari ini. Apa gerangan yang terjadi?
Sebelumnya kontroversi postingan “Bukalapak Bukalah Topengmu” yang sempat riuh, lalu mereda dengan sendirinya hanya dalam hitungan hari, seperti halnya isu-isu yang lain. Postingan di medsos itu pelan-pelan dilupakan orang. Bukalapak-pun tidak menganggapnya sebagai “ancaman” bagi karir unicorn anak bangsa, usai klarifikasi oleh Bukalapak bahwa postingan itu hanya hoax remahan chiki. Begitulah celoteh di medsos, yang penting tidak dianggap penting-penting amat.
Baca: ANEH! Hilangkan Jejak ‘Donasi ke ACT’, Bukalapak Bantah Dukung Teroris
Pertanyaannya: Adakah hubungan “intim” antara postingan itu dengan tutupnya lapak Bukalapak?. Secara teori interaksi sosial jawabannya pasti tidak. Karena dalam postingan tersebut jika mau mencermati sebenarnya sedang “nggosip” tentang lembaga donasi ACT yang kebetulan pasang lapak di BL. Secara omset-pun juga demikian, tidak ada tanda-tanda kebangkrutan marketplace bernilai 12 Trilyun itu. Kondisi keuangannya sehat wal afiat.
Terlalu sederhana jika postingan “Bukalah Topengmu” menjadi alasan “Tutupnya Lapakmu”. Niscaya ada hal hal besar lain berkaitan dengan konsumen atau investornya yang mendasari Ahmad Zaky CEO BL terpaksa pensiun dini di masa keemasannya. Hal apa itu? Sabda netijen kadang paling pintar mencari jawaban maha benarnya sendiri. Netijen yang sekaligus konsumen BL. Netijen yang kadang kompak kadang berantem sendiri. Kita tunggu apa yang masih tersembunyi di belakang lapak.
Baca: Dina Sulaeman: Tentang Bukalapak dan ACT ‘Pro Pemberontak Suriah’
Kebenaran sabda netijen tidak harus dibuktikan. Karena kebenaran=kebetulan, maka sewaktu waktu TempoNews menyusul hilang dari Playstore, anggap saja sebuah kebetulan bersanding kebenaran (…haduh, kenapa jadi nyasar ke Tempo juga? Sudah terlanjur, sekalian sajalah.. ) Netijen memang gokil, bung?!. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2019/09/19/dahono-prasetyo-act-yang-dikejar-bukalapak-yang-bubar/
Sekjen Alsyami Komentari Perselingkuhan ‘Bukalapak dan ACT’ Soal Donasi Suriah
Arrahmahnews.com, Jakarta – Bermula dari status sosial media salah satu warganet Dahono Prasetyo yang mengungkap perselingkuhan ‘Bukalapak dan Aksi Cepat Tanggap (ACT)’, publik kembali dibuka matanya terhadap fenomena penggalangan dana berkedok kemanusiaan yang dilakukan oleh kelompok radikal-teroris.
Baca: Adakah Hubungan Intim ‘Antara Bukalapak dengan ACT, HTI, Suriah dan Bachtiar Nasir’?
Hal itu diperkuat oleh Sekjen Ikatan Alumni Syam Indonesia (Alsyami), M. Najih ArromadIoni, menurut keterangannya, isu-isu muslim global seperti Palestina, Rohingya, Xinjiang, dan Suriah, sangat rentan dieksploitasi oleh kelompok-kelompok radikal untuk mengemis donasi digunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya, ujar Najih saat diwawancarai lewat telepon oleh Arrahmahnews.com (25/07/2019)
Najih yang menjadi saksi sejarah konflik Suriah mencontohkan semasa dirinya di Suriah, hampir tidak ada lembaga kemanusiaan dari Indonesia yang benar-benar menyampaikan bantuannya untuk rakyat Suriah. “Hanya ada dua lembaga: MER-C dan Dompet Dhuafa”, katanya, yang sempat menyumbangkan dua unit kendaraan ambulans melalui KBRI Damaskus.
Baca: Dina Sulaeman: Tentang Bukalapak dan ACT ‘Pro Pemberontak Suriah’
Selebihnya entah kemana, Najih menyatakan, bahkan beberapa lembaga nyata-nyata berkolaborasi dengan kelompok teroris yang berperang di Suriah, “Mereka menggunakan dana kemanusiaan untuk menghancurkan kemanusiaan!”.
Untuk itu Najih berpesan agar masyarakat mengutamakan donasi untuk tetangga dan lingkungan sekitar terlebih dahulu. Jika berlebih, maka harus menyalurkannya melalui lembaga yang punya reputasi moderat, seperti LAZISNU dan LazisMU. Karena jika sampai jatuh ke tangan lembaga radikal seperti ACT dan IHR, maka akan menyuburkan radikalisme dan berarti menghancurkan kemanusiaan itu sendiri. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2019/07/25/sekjen-alsyami-komentari-perselingkuhan-bukalapak-dan-act-soal-donasi-suriah/
Dina Sulaeman: Tentang Bukalapak dan ACT ‘Pro Pemberontak Suriah’
Arrahmahnews.com, Jakarta – Pengamat Timur Tengah Dina Sulaeman dalam akun facebooknya membongkar wajah busuk ACT yang salurkan bantuan kepada pemberontak Suriah. Berikut ulasannya:
Tentang Bukalapak dan ACT
Sejak kemarin dumay dihebohkan oleh tulisan facebooker bernama Dahono Prasetyo yang berjudul “Bukalapak Bukalah Topengmu”; dicopas di mana-mana.
Sebagai ‘martir’ untuk isu Suriah (menulis soal Suriah sejak 2011, habis-habisan dibully, bahkan diancam bunuh, tapi terbukti bahwa kemuliaan tidak akan tertukar; karma itu ada, lihat siapa yang sekarang ketakutan dan tiarap), saya merasa perlu menulis tanggapan.
Pertama, Poin utama kasus ini adalah: BL (dan sangat banyak lembaga) lainnya bekerjasama dengan ACT. Nah, masalahnya, untuk isu Suriah, ACT selama ini secara jelas menunjukkan keberpihakan kepada pemberontak Suriah (oleh fans disebut “mujahidin”). Lihat di foto, bendera pemberontak Suriah-lah yang dipakai saat penggalangan dana ACT (hijau-putih-hitam, bintang 3), bukan bendera resmi Suriah (merah-putih-hitam, bintang 2).
Baca: Kupas Tuntas Hubungan Teroris dengan IHH dan IHR Milik Bachtiar Nasir
Kedua, Perlu diketahui, ada ratusan kelompok teror di Suriah, mulai dari FSA, Jaish al Islam, Faylaq ar Rahman, Harakat Nour al-Din al-Zenki, dan Harakat Ahrar al-Sham al-Islamiyya, hingga ISIS. ISIS ini adalah “keturunan” dari kelompok teroris yang berafiliasi dengan Al Qaida, namanya Al Nusra. Jadi, di antara mereka ini berkoalisi, lalu pecah, lalu ganti nama, dll. Kalau khilafah berdiri di Suriah, dipastikan mereka akan saling bunuh satu sama lain, rebutan jabatan.
Al Nusra (Hizbut Tahrir pernah berbaiat pada kelompok ini, sebagaimana diakui oleh Jubir HTI, Ismail Yusanto) masuk list teroris oleh AS dan PBB, lalu ganti nama jadi Jabhah Fatah al-Sham lalu ganti lagi jadi Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
Mengapa harus ganti nama? Supaya mereka bebas menerima dana dari negara-negara lain, karena “bukan teroris lagi”.
Jadi, jangan pusing soal nama. Yang penting dipahami adalah: ideologi mereka sama saja meski bendera beda, yaitu ingin mendirikan khilafah di Suriah dengan menggunakan cara-cara teror.
Ketiga, Yang juga perlu diketahui, HTS pernah bercokol di Ghouta timur. Pada Feb 2018, tentara Suriah mulai melakukan operasi militer untuk mengusir para cecurut teroris itu dari Ghouta (bayangkan kalau ada milisi Al Qaida bersenjata super lengkap, beserta anak-bini, bercokol di Bekasi; tiap hari kirim bom ke Jakarta, apa yang akan dilakukan TNI?).
Nah, ACT pada Februari 2018 pun meluncurkan aksi penggalangan dana untuk Ghouta, memasang spanduk ‘Selamatkan Ghouta’ di hampir seluruh wilayah Indonesia. Wartawan Indopress.id (entah mengapa wartawan lain se-Indonesia tidak ada yang kritis soal ini) mewawancarai langsung ke kantor ACT.
Poin utama: ACT mengaku untuk menyalurkan donasi Indonesia (mereka berhasil menggalang dana lebih dari 11 miliar, untuk isu Ghouta per Maret 2018), bermitra dengan organisasi kemanusiaan Turki, IHH.
Baca: IHH Lembaga Pendukung Teroris Berkedok Kemanusiaan dari Turki
Pertanyaan wartawan: trus GIMANA kalian bisa masuk ke Ghouta, yang jaraknya 450-an km dari perbatasan Turki (dan wilayah itu dikontrol penuh oleh tentara Suriah)? Jawab ACT: “Sangat dirahasiakan polanya”.
Yang jelas, ACT mengaku tidak bekerjasama dengan pemerintah Suriah untuk menyalurkan bantuan itu, alasannya, “Bagaimana mungkin kami melapor ke Pemerintah Suriah ketika mereka sendiri mengebom warganya”. Lihat Kabut Bantuan ‘Selamatkan Ghouta’
Ini jelas hoax. Mantan Dubes Indonesia untuk Suriah pernah mengklarifikasi, tidak benar pemerintah Suriah mengebom warganya; yang dilawan pemerintah Suriah adalah teroris ISIS & AlQaida.
Baca: Dubes Indonesia untuk Suriah Ungkap Fakta Perang Suriah dan Bashar Assad
Ketika bulan Maret 2018 saya menulis soal ini, ada 2400 lebih komentar, di antaranya begini: jangan asal nuduh! tabayun dulu! ACT itu sudah kirim bantuan ke korban gempa di sini, longsor di situ, bikin masjid, dst. Lho, apa hubungannya dengan itu semua? Kan kita sedang bicara soal donasi rakyat Indonesia yang dikirim ke Suriah?
Cara ngeles ini juga dilakukan pihak Bachtiar Nasir ketika terungkap bahwa bantuan donasi rakyat Indonesia (yang dikumpulkan BN) jatuh ke tangan Jaish Al Islam di Aleppo (2016). Kasus ini sampai juga ke polisi. Kepada wartawan, klarifikasinya adalah : kami difitnah.
Mengapa tidak ada satu wartawan pun yang terpikir menanyakan pertanyaan krusial: itu kardus-kardus makanan bertulisan Indonesia, kok bisa sampai ke gudang para teroris, Ustadz?? Lihat video kardus itu, di sini:
Keempat, Sayangnya, teknik ngeles ini pula yang dipakai BL setelah kasus ini heboh: “jangan percaya hoax!” Lho? Faktanya, BL kerjasama dengan ACT kan?
Sebaiknya, BL buktikan saja kalau memang cinta NKRI dan tidak pro radikalis, dengan cara meminta maaf: “Kami tidak tahu kalau ACT terindikasi kuat berafiliasi dengan pemberontak Suriah, kami minta maaf, dan sebagai bentuk penolakan kami pada radikalisme, kami hentikan kerjasama dengan ACT.”
Baca: Kerjasama IHR dengan IHH Pemasok Senjata Teroris di Suriah Berkedok Misi Kemanusiaan
Kelima, Kasus ini penting dicatat oleh publik dan berbagai lembaga lainnya, karena pengepul donasi untuk Suriah yang rekam jejaknya terkait dengan pemberontak Suriah sangat banyak.
Kalau Anda mengaku cinta NKRI dan antiradikalisme, harusnya bersikap konsisten. Ada ratusan kelompok teror lain di Suriah yang disebut “mujahidin” oleh fansnya di Indonesia. Bukan pro ISIS tidak otomatis bukan pro “mujahidin”. ISIS dimaki-maki, tapi radikalis lain didanai dan diajak kerjasama. Gimana sih??. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2019/07/24/dina-sulaeman-tentang-bukalapak-dan-act-pro-pemberontak-suriah/
Adakah Hubungan Intim ‘Antara Bukalapak dengan ACT, HTI, Suriah dan Bachtiar Nasir’?
Arrahmahnews.com, Jakarta – Akun Facebook Dahono Prasetyo membongkar apakah benar ada hubungan intim “Antara Bukalapak dengan ACT, HTI, Suriah dan Bachtiar Nasir“, seperti kita ketahui bersama bahwa ACT ini adalah salah satu organisasi kemanusiaan yang saat ini masih misterius donasinya disalurkan kemana saja.
Menurut Dahono, bagi penggila belanja online, nama Bukalapak sebagai icon marketplace lokal sedikit banyak menyimpan beberapa “fenomena politik”. Bagaimana sebuah situs online beromset trilyunan rupiah menjadi salah satu sisi gelap konspirasi ideologi di Indonesia.
Baca: Lembaga Dokter Swedia Diancam Pasca Ungkap Kebusukan White Helmets
Kronologisnya barangkali bisa disimak: Silahkan buka situs bukalapak, kemudian “pura-pura” lakukan pembelian maka munculah format pembayaran yang harus dilakukan. Pada salah satu pilihan tertera “Donasi Rp 500 melalui Lembaga ACT“. Jika kita menyetujui, maka total angka yang harus dibayarkan bertambah Rp 500.
Baca: Kupas Tuntas Hubungan Teroris dengan IHH dan IHR Milik Bachtiar Nasir
Apakah ACT itu? ACT (Aksi Cepat Tanggap) adalah sebuah lembaga pengumpul Donasi kemanusiaan. Untuk lebih jauh menelusuri ACT Silahkan Googling dengan kata kunci: “ACT dan ISIS” maka akan muncul beberapa link berita yang mengupas keterkaitan lembaga donasi itu dengan ISIS dan Suriah.
Di salah satu portal berita: Melacak Aliran Dana untuk Suriah dari 10 Lembaga Amal Indonesia Meskipun bukan portal berita mainstream, tetapi liputanislamcom cukup akurat memberitakan tentang dana sumbangan kemanusiaan. Salah satu fakta menunjukkan ada foto sumbangan dari Indonesia berlabel IHR (Indonesia Humanitarian Relief) berada di kota Allepo ditengah markas pemberontak ISIS. IHR adalah proyek kemanusiaan yang menjadi sayap kanan dari ACT.
Baca: Kerjasama IHR dengan IHH Pemasok Senjata Teroris di Suriah Berkedok Misi Kemanusiaan
Berlanjut menelisik browsing dengan kata kunci IHR, maka kita akan menemukan beberapa berita keterkaitan IHR, ACT dan Bachtiar Nasir. Sosok yang satu itu pernah menjadi tersangka penyalahgunaan penyaluran dana kemanusiaan. Beliau salah satu aktivis HTI yang paling aktif menggalang sekaligus menyalurkan dukungan. Bagi yang masih meragukan silahkan Googling dengan keyword “Bachtiar Nasir dan HTI”.
Baca: IHH Lembaga Pendukung Teroris Berkedok Kemanusiaan dari Turki
Singkat kata, adakah “hubungan intim” antara Bukalapak dengan ACT, HTI, Suriah dan Bachtiar Nasir, silahkan menganalisa sendiri. Yang bisa digaris bawahi adalah bukan tentang 500 perak sumbangan donasi tanpa paksaan itu, atau Bukalapak yang sudah meminta maaf pada Pakdhe gegara postingan “nyinyir” berujung uninstalbukalapak.
Baca: Netizen: ACT dan Dompet Dhuafa Bela Perusuh?
Tetapi siapa berafiliasi dengan siapa patut menjadi pertimbangan saat kita belanja di Bukalapak, ada sepeser uang kita yang mengalir tanpa sadar mendukung perjuangan “pemberontakan” atas nama kemanusiaan.
Satu catatan penting mengapa HTI dan Khilafahnya tak kunjung redup meski pemerintah sudah membubarkannya. Bukalapak, Bukalah Topengmu. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2019/07/23/adakah-hubungan-intim-antara-bukalapak-dengan-act-hti-suriah-dan-bachtiar-nasir/
Gimana Ini, Roy Suryo Bantah Akun Twitter Disita Dan Kasus Naik Ke Penyidikan
Ada kabar yang cukup membingungkan kita semua. Yang pertama adalah akun Twitter Roy disita polisi.
Adalah Polda Metro Jaya yang menyebut telah menyita akun Twitter @KRMTRoySuryo2, yang digunakan oleh Roy Suryo untuk mengunggah meme patung Sang Budha di Candi Borobudur yang diedit menjadi mirip wajah Jokowi.
"Benar akun Twitter milik Roy Suryo @KRMTRoySuryo2 disita," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, Rabu kemarin.
Juga dikatakan bahwa penyidik menaikkan status penyidikan pada dua laporan di Polda dan Bareskrim Polri.
"Artinya dua laporan polisi yang telah dipelajari dan juga dilakukan pemeriksaan, dinaikkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan karena telah memenuhi adanya unsur pidana di dalamnya," kata Zulpan.
Silakan kalian Googling, pasti akan ketemu dua berita di atas. Tapi entah kenapa Roy Suryo membantah jika kabar akun Twitter miliknya disita polisi.
Roy Suryo juga menegaskan bahwa kasusnya belum naik ke penyidikan. "Itu hoaks," kata Roy di Polda Metro Jaya , Kamis lalu.
Roy mengatakan, belum ada penyitaan akun Twitter miliknya. Hingga saat ini akun miliknya itu masih bisa digunakannya secara normal. "Ya enggak apa-apa saya sih senyum saja. Yang jelas saya sih akun saya masih ada," katanya.
"Saya perlu tegaskan sampai saat ini status saya sebagai saksi dari pelapor. Saya belum terima satu pun pemberitahuan soal itu, saya dengar saya dilaporkan. Tapi saya belum terima yang lain. Saya belum terima apa pun apalagi menjadi tersangka," ujar Roy.
Pengacara Roy Suryo, Pitra Romadoni mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan soal penyitaan akun Twitter milik Roy. Pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan polisi perihal kabar tersebut.
"Mengenai itu nanti kita koordinasi. Saat ini kita belum ada koordinasi mengenai hal tersebut. Belum bisa kita komentar lebih jauh karena ini masalah hukum. Tentunya kita hormati dan kita ikuti proses hukum ini dan kita yakin Polri profesional," kata Pitra.
Jadi siapa yang bohong di sini?
Masa polisi berbohong?
Dan kalau pun polisi benar soal ini, masa polisi mau diginiin oleh Roy Suryo? Seolah polisi tidak ada wibawa dibantah sana sini oleh Roy Suryo.
Sejak postingan Roy Suryo menjadi viral dan diprotes massal, ada sedikit rasa ragu kalau dia akan ditindak tegas. Dia juga salah karena menyebarkan meme tersebut sambil menambahkan tulisan yang bernada menyindir. Seolah dia sangat menikmatinya.
Tapi sayang, kasusnya tidak secepat kasus Holywings, meskipun buktinya sudah kelihatan dan ada unsur yang cukup memberatkan.
Bahkan saat ini Roy Suryo terlihat tenang dan tidak panik. Bahkan masih punya waktu untuk membantah kalau akun Twitternya disita dan kasusnya sudah naik ke tahap penyidikan.
Kalau Roy Suryo bisa membantah pernyataan polisi (dengan asumsi pernyataan polisi benar), maka secara tidak langsung mengatakan kepada publik bahwa polisi berkata bohong, kan?
Kalau polisi benar soal penyitaan akun dan penyidikan, mestinya bisa membantah langsung atau merespon balik. Atau kalau mau lebih keras, menegur Roy Suryo agar tidak banyak berspekulasi.
Yang paling lucu adalah ada seorang bapak tua tak tahu diri, tak pernah ngaca, tampangnya bikin mual, tapi ditunjuk sebagai perwakilan umat Budha untuk membela Roy Suryo. Ini benar-benar sebuah lawakan basi sekaligus sindiran bernada penghinaan.
Ada sebagian netizen yang menyebut bahwa Roy Suryo sakti karena banyak yang membandingkan kasusnya dengan kasus lain serta dalam hal kecepatan pengusutan dengan kasus lainnya.
Roy Suryo adalah mantan menteri, dan juga punya gelar kebangsawanan. Apakah itu yang membuatnya disegani? Apakah itu yang membuatnya tidak takut sehingga santai saja?
Hukum seharusnya tidak boleh kalah oleh tekanan massa apalagi kalah oleh mereka yang punya power. Masa sih harus ada demo berjilid-jilid dulu baru kasusnya diusut secepat mungkin? Kita tunggu saja bagaimana polisi menangani kasus ini dan siapa yang akan ditetapkan sebagai tersangka.
Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/gimana-ini-roy-suryo-bantah-akun-twitter-disita-C8h5oWIgPA
Lembaga ACT Dikuliti Habis-habisan, Nama SBY dan PKS Disebut-sebut: Mereka Berdiri di Era Berkuasanya...
NewsWorthy, Jakarta -Lembaga donasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) tengah menjadi perbincangan lantaran uang donasi diketahui digunakan untuk menyokong kehidupan mewah para petinggi lembaga tersebut.
Influencer sosial media di Twitter dengan akun @Platiwest mengungkap bahwa apa yang dilakukan lembaga ACT ini sangat luar biasa.
"Luar biasa memang lembaga donasi bernama ACT ini. Akhirnya dikorek juga mewahnya hidup para petingginya," ucapnya dikutip dari Twitter, Senin (4/7/2022).
Akun ini juga menyebut bahwa ACT berdiri ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berkuasa.
"Berdiri di era berkuasanya SBY dan PKS yang sampai saat ini jadi lembaga donasi paling tidak akuntabel dan transparan," tambahnya.
Akun @Platiwest menyebut bahwa ACT menjadi inspirasi banyak orang untuk membuka donasi menolong orang dengan modus tertentu.
"Kelakuan ACT ini menjadi inspirasi banyak orang, baik perseorangan atau berkelompok untuk membuka donasi menolong orang tapi juga modus untuk memperkaya diri sendiri," tambahnya.
Donasi ACT ini biasanya dilakukan dengan membawa nama negara Palestina.
"Donasi untuk Palestina yang paling umum dijadikan kampanye donasi mereka. Bahkan kalau boleh dibilang setiap mau Idul Fitri ada aja kejadian di Palestina dan ACT jadi lembaga donasi yang paling banyak spanduknya dimana-mana," tandasnya.
Menpan-Rb Kosong, Mardani Kasih Saran Ini Ke Jokowi. Padahal Masih Suasana Duka.
Entah apa yang ada di benak politisi PKS Mardani, ketika memberi saran ke Presiden, ia mengatakan kepada wartawan (2/7/2022 ), bahwa jabatan Menpan RB jangan dibiarkan kosong selama lebih dari satu bulan.
Awalnya Mardani mengucapkan ucapan duka atas meninggalnya alm Tjahjo Kumolo, lalu Mardani meminta agar jajaran KemenPAN-RB tetap bekerja melayani sepenuh hati dengan profesional, dan terakhir Mardani meminta agar jabatan jangan dibiarkan kosong satu bulan.
Kalau menurut opini saya, Mengapa saran yang diberikan oleh Mardani terkesan ecek-ecek dan gak bermutu?
Pertama kalau kita lihat, ini bukan pertama kalinya ada kekosongan jabatan di kementerian, (saat ini jabatan MenPAN-RB dipegang oleh ad interim Mahfud Md), sudah banyak peristiwa di masa lalu sebuah jajaran kementerian kadang kosong jabatan, dan itu baik-baik saja, sampai kemudian dicari penggatinya.
Selain itu, kekosongan jabatan bukan berarti pekerjaan-pekerjaan di Kementerian menjadi terhenti, sudah ada Menteri ad interim lain yang mengurusi dan mengawasi hal itu.
Kedua, Mardani meminta agar seluruh pekerja di Kementrian PAN-RB, bekerja dengan profesional. Nah ini lebih aneh lagi, okelah kalau ini sekedar saran, tapi saya rasa semua ASN disana sudah paham dan mengerti apa yang harus dikerjakan.
Mereka bukan orang kemarin sore yang kebingungan saat tidak ada pimpinan. Selain itu apa domainnya Mardani kasih saran ke jajaran MenPan-Rb?.
Ketiga, Mardani bukanlah penasihat Presiden, memang PKS adalah partai oposisi, namun kadang kritik yang diberikan kurang tepat dan terkesan sembarangan, atau asbun
Apalagi Posisi MenPAN-RB baru beberapa hari saja kosong selepas ditinggal oleh mendiang Tjahjo Kumolo.
Ini tentunya membuat saya bertanya-tanya, apakah politisi PKS ini sekadar mencari panggung saja, agar terkesan PKS peduli? Atau mau ditunjuk jadi Menteri juga pak Mardani?
Selain itu Mardani pastinya tahu, Jokowi paham apa yang harus dilakukan, Jokowi pasti akan menemukan sosok pengganti yang tepat untuk mengisi posisi MenPAN-RB, yang pasti bukan Mardani loh ya. Sudah cukup PKS mengisi jajaran ASN bersama Demokrat selama 10 tahun periode SBY.
Sebagai informasi, ad interim Mahfud Md yang juga Menko Pohulkam, mengatakan kepada wartawan (3/7/2022) bahwa Jokowi sudah kantongi nama yang tepat, namun karena masih suasana duka belum diumumkan.
Nah Mahfud baru benar, masih suasana duka kok malah Mardani berbicara tentang posisi kekosongan Menteri. Inilah perbedaan kepekaan Jokowi dan Mardani. Tidak elok jika Jokowi langsung mengumumkan pengganti alm Tjahjo Kumolo.
Kritik dan saran sah-sah saja diberikan, namun sepertinya PKS kebingungan apa yang mesti diberi saran, sehingga saran yang diberikan seolah menggarami lautan alias tidak ada maknanya sama sekali.
Sebagai Partai yang katanya oposisi, coba PKS berpikir lagi dan memberikan saran-saran yang lebih bermutu. Apakah pemirsa setuju?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/menpan-rb-kosong-mardani-kasih-saran-ini-ke-3HMFpoYfHD
Kebijakan Politik Anies Menjelang Pilpres 2024, Nomor 1 Dinilai Blunder
Pemilu Insya Allah akan dilaksanakan pada bulan Februari 2024. Partai politik sudah melakukan berbagai manuver demi menemukan mitra politik dan mewujudkan koalisi. Koalisi pertama yang terbentuk adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) beranggotakan Partai Golkar, PAN dan PPP.
KIB belum mempunyai Capres dan Cawapres. Konon mereka bisa saja mengusung dari internal partai maupun dari luar, seperti mengusung Anies Baswedan yang belum mempunyai partai pengusung.
Anies Baswedan kini konsisten berada di tiga besar kandidat Capres. Salah satu tantangan berat Anies adalah tetap menjaga elektabilitasnya. Masalahnya masa jabatannya akan berakhir pada bulan Oktober 2022 nanti.
Biasanya jika masa jabatan habis maka resiko penurunan elektabilitas sangat besar. Sebagaimana yang terjadi pada seorang Jenderal Gatot Nurmantyo. Ketika masih aktif menjabat elektabilitasnya lumayan, ketika pensiun namanya seolah tenggelam.
Oleh karena itu Anies berupaya untuk melakukan kebijakan yang lebih berarti di masa aktif jabatannya. Agar jika habis masa jabatannya nanti masyarakat masih bisa mengingat dirinya karena sudah melakukan kebijakan super keren.
Anies melakukan kebijakan yang menurut dirinya mampu menjaga nama baiknya dan elektabilitasnya di mata masyarakat. Kebijakan pertama, Anies mengubah 22 nama jalan di Ibu Kota dengan nama tokoh Betawi. Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 565 tahun 2022 tentang Penetapan Nama Jalan, Gedung dan Zona Dengan Nama Tokoh Betawi dan Jakarta.
Kebijakan ini niatnya untuk memuliakan dan mengabadikan nama tokoh betawi. Sehingga orang Betawi yang banyak bermukim di Jakarta dan sekitarnya merasa bahagia karena tokoh mereka dijadikan nama jalan di Jakarta.
Ternyata kebijakan ini malah jadi blunder. Karena masyarakat Betawi bukannya merasa senang, malah keberatan. Perubahan nama jalan dengan nama tokoh Betawi ini berdampak terhadap perubahan nama jalan di kolom alamat di KTP, KIA dan Kartu Keluarga.
Spanduk penolakan terpampang di kawasan Jakarta Timur. Tulisannya bahwa warga Jalan Budaya menolak perubahan nama menjadi Jalan Entong Gendut. Sejumlah warga Batu Ampar, Jakarta Timur menolak pergantian nama tersebut lantaran khawatir bakal ada biaya tambahan saat mengurus perubahan identitas pribadi.
Kebijakan kedua, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menutup seluruh gerai Holywings di Jakarta. Holywing merupakan café besar yang menjual minuman keras. Terakhir Holywing membuat geger ketika promosi minuman keras dengan nama yang identik dengan agama tertentu.
Anies Baswedan memiliki kencenderungan mempunyai hubungan dengan suara kelompok Islam. Image itu tidak hilang, penutupan Holywings ini justru menunjukkan bahwa Anies afiliasi politiknya ke kelompok Islam.
Langkah Anies menutup gerai Holywings memiliki tujuan untuk menyenangkan massa pendukungnya. Keputusan Anies bisa disebut sebagai cara berkomunikasi kepada massa pendukungnya bahwa dia masih berada dalam kelompok yang sama seperti pada Pemilu 2019.
Nah apakah kebijakan ini bisa tetap menjaga nama baik dan elektabilitasnya setelah Anies pensiun nanti? Kita nantikan saja.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/kebijakan-politik-anies-menjelang-pilpres-2024-uCaTMJOA4Z
Wooeeyy Bocor Akhi!!! Aksi Cepat Transfer? Apa Aksi Cepat Tilep?
Nama ACT sudah sangat dikenal di masyarakat, ini karena biaya iklan yang sudah dikerahkan tidaklah sedikit termasuk biaya desain grafisnya, iya kan? Sehingga dengan biaya yang tidak sedikit itu bisa maksimal dalam hal menarik minat masyarakat agar mau menyumbangkan duitnya.
Tentu saja sebuah iklan atau desain komunikasi visual itu ada ilmunya khususnya, dari bagaimana menata kalimat bujukannya hingga penataan gambar atau foto-foto yang mengguggah, belum lagi dengan tayangan video yang berisi tema kemanusiaan yang mengiris hati, duh... nurani manusia yang polos bisa langsung terguggah, maka tak heran jika lembaga filantropia semacam ini berlomba-lomba menampilkan krisis kemanusiaan dengan berbagai trik iklan yang menarik, meskipun biaya iklan yang dikelola begitu sangat banyak namun donasi yang masuk bisa melebihi dari biaya iklan itu sendiri. Bisa berkali-kali lipat.
Nah, sampai disini, urusan duit itu pasti ada unsur bisnisnya, maka kalau mengatakan bahwa semua ini dilakukan hanya semata-mata demi Allah, demi mendapatkan ridho dari Allah dan demi misi Agama, maka itu sulit dipercaya, atau bisa dibilang "Prettt Dah!"
Orang jujur itu tak perlu mengatakan dirinya jujur. Orang adil itu tak perlu berkoar-koar mengatakan dirinya adil. Dan orang yang peduli pada kemanusiaan itu tak perlu mempromosikan dirinya sebagai orang yang sangat peduli kemanusiaan, tetapi orang yang benar-benar peduli dengan semua itu bisa bekerja senyap namun efeknya luar biasa, atau terlihat bukti dari hasil kerjanya, bukan karena berharap mendapatkan gaji tinggi dan fasilitas mewah yang sangat kontras dengan kehidupan sebagian besar masyarakat.
Bagaimana dengan lembaga ACT yang iklannya begitu gencar? Ternyata informasi buruk sudah menimpa lembaga ini dari dulu. Dan kali ini Tempo berani mengangkatnya dengan sangat menampar sekali. Makjelb. Wkwkwkwkw.... Tempo tempo, kali ini Ane senang deh, tidak kayak dulu waktu bikin sampul dengan gambar Pak Jokowi dibuat hidungnya panjang.
Para petinggi ACT baik yang masih menjabat ataupun yang sudah keluar atau disingkirkan karena "Gontok-gontokkan" diberi ruang jawab atas semua apa yang terjadi di lembaga ini, tetap saja publik sudah bisa menganalisa dan menilainya sendiri. Artinya lembaga ini sangat tidak sehat, sangat buruk, bukan begitu kan?
Maka kalau masih ada yang antusias menyalurkan duitnya ke lembaga ini, apakah orang tersebut belum tahu atau sudah menutup daya kritisnya? Atau tidak mau membaca situasi? Atau karena malas mikir saja? Padahal begitu terang-terangan berapa gaji yang diperoleh para petingginya serta fasilitas yang diberikan, termasuk mobil mewah. Tidak masalah sih kalau mobil itu dibeli dari duit sendiri, tapi kalau duit dari mengumpulkan donasi, kan kebangetan buangsatnye.
Kasihan sebagian besar orang Indonesia yang mudah sekali dimanfaatkan kedermawanannya. Coba kita lihat bagaimana kotak-kotak amal berseliweran tanpa diketahui pengelolahannya. Masyarakat merasa tak perlu cari tahu, cukup Allah saja yang tahu, padahal dalam Alquran sudah diajarkan "Tidakkah kamu berpikir" atau "Bacalah".
Maka bacalah situasi kenapa banyak kotak amal berseliweran namun juga masalah sosial umat semakin semrawut? Bacalah kenapa begitu banyak lembaga filantropi yang bebas mengumpulkan dana dari masyarakat tetapi permasalahan sosial di masyarakat justru semakin banyak dan kompleks?
Jadi percuma saja ada lembaga Filantropi semacam ini jika hanya mengumpulkan dana dari masyarakat, lantas para petingginya yang menikmati dana itu, atau menggaji para petingginya. Masyarakat hidup dalam kesusahan, para pejabat lembaga ini lancar hidup nyaman tanpa khawatir setiap bulan berkekurangan. Cukup dengan jargon-jargon dan nasehat agama, para petinggi lembaga ini adem ayem menikmati gaji yang tinggi karena kebaikan umat yang polos.
Iblis mungkin tertawa-tawa melihat kenyataan ini "Huahahahahahahahahuahahahahaha..."
ACT ini berdiri sejak tahun 2005, dan pada 2018-2020, lembaga ini telah berhasil mengumpulkan fulus rata-rata Rp 540 Milyar per tahun donasi masyarakat. Wow, efektif sekali iklannya, apalagi dibalut dengan nilai-nilai agama.
"Jualan agama" memang efektif sekali mendulang dana dari masyarakat. Maka tak heran kalau banyak politisi dari tahun ke tahun masih senang menggunakan tema agama untuk meraih tujuan kekuasaan. Bahkan dulu ada mantan menteri agama yang terjerat korupsi uang dana haji. Kasihan umat ya?
Enak juga ya jadi petinggi lembaga filantropi ini, digaji ratusan juta plus fasilitas mewah. Bayangkan kalau anda dapat gaji 250 juta per bulan dari donasi masyarakat. Dan di masyarakat sendiri masih banyak yang susah, disini kadang saya bertanya sendiri, yang bodoh masyarakat atau para petinggi lembaga ini yang sangat cerdik? Duh... lagi-lagi ane miris melihat ketimpangan ini.
Pejabat tinggi ACT dikabarkan mendapatkan kendaraan menengah ke atas, ada Toyota Alphard, Honda CR-V, dan Pajero Sport, sedangkan masyarakat yang berdonasi bisa saja naik kendaraan umum ketika berangkat kerja, bermacet-macetan di dalam bus trans atau KRL. Sungguh sangat jomplang. Dimana nih nilai-nilai kesederhanaan dalam agama?
Melihat kondisi ini, apa masyarakat yang sudah berdonasi itu tidak geleng-geleng kepala?
Entah bagaimana tanggapan pemerintah melihat hal ini, apakah Undang-undang yang terkait masalah ini masih belum memadai? Sehingga begitu banyak lembaga model seperti ini leluasa beroperasi, namun persoalan sosial kemasyarakatan malah makin semrawut.
Jadi apa fungsinya lembaga donasi ini kalau donasi yang masuk hanya memprioritaskan gaji tinggi pejabatnya? plus fasilitas mewah?
Sumber Utama : https://seword.com/umum/wooeeyy-bocor-akhi-aksi-cepat-transfer-apa-2Jb0kgp8ip
Saat Tempo Menelanjangi Lembaga Donasi Act
Media Tempo kali ini menyampaikan laporan utama yang cukup mengejutkan banyak pihak. ACT (Aksi Cepat Tanggap) sebagai lembaga nirlaba sedang dilanda prahara manajemen. Dana patungan dari umat (katanya) untuk kemanusiaan, di tangan manajemen pengelola ditemukan indikasi penyimpangan. Yang paling terasa menyentak persoalan gaji yang jadi bahan rebutan petingginya.
Hasil laporan penelusuran Tempo : Ibnu Khajar (Presiden ACT saat ini) mendapat gaji Rp 250 juta/bln. Petinggi lainnya sekelas Senior vice president bergaji Rp 150 juta/bln. Klaim Tempo yang didapat dari "bocoran" internal ACT sudah dipastikan dibantah Ibnu Khajar dkk. Kalau sudah keluar di media, bantahan menjadi tidak penting lagi.
Hasil wawancara Tempo dengan Ahyudin (mantan Presiden ACT, yang dulu pernah bermain api dengan Bukalapak terkait sumbangan yang mengalir ke ISIS) menyebutkan : "Gaji di ACT tinggi. Saya pasang tinggi gajinya. Saya paksa kerja habis-habisan supaya ACT bisa mempersembahkan program yang baik. Tapi 25 persen gaji saya kembalikan ke lembaga sebagai wakaf"
Kita bisa mencium aroma ketidakharmonisan diantara para petingginya. Apapun alasannya gaji ratusan juta untuk petinggi di sebuah lembaga donasi, itu berasa menyakitkan. Mereka yang numpang hidup dari sumbangan umat, tidak seharusnya demikian kan?
Ini sebenarnya Lembaga Donasi atau Partai Politik sih? Lembaga Filantropi atau Holding? Dana hasil menyisihkan sedikit demi sedikit rejeki umat, diembat juga. Ratusan spanduk, iklan, selebaran bernuansa dramatis disebar demi mengetuk pintu nurani umat, ternyata dipermainkan petingginya. Kita jadi salah satu penyumbang yang sudah ikhlas sejak dalam fikiran, sebagian kita juga berstatus penerima sumbangan dana dengan berbagai syarat dan alasan.
Bagi yang pernah membaca laporan keuangan ACT bahwa ada PULUHAN milyar dana disalurkan ke fakir miskin, korban bencana alam, perang, kekeringan, kelaparan silahkan analisa logikanya, bahwa sebenernya jumlahnya bukan puluhan tetapi RATUSAN milyar? Sebagian mengalir ke kantong kantong pengurus dan tingginya biaya operasional. Penerima sumbangan mustahil protes karena "baik hatinya" lembaga donasi. Bagi para pemberi sumbangan tetap diam mengatasnamakan keihklasan. Pamali mempertanyakan sesuatu yang sudah ikhlas diberikan, khawatir mengurangi janji pahala?
Benar juga kata seorang kawan : Kemiskinan, kelaparan itu obyek bisnis kemanusiaan yang paling sexy. Mempertahankan kemiskinan berjalan seiring dengan mempertahankan kelangsungan hidup lembaga donasi.
Kalau sudah begini masih ikhlas-kah kita menitipkan, mempercayakan sumbangan kemanusiaan melalui lembaga donasi swasta??
Sumber Utama : https://seword.com/umum/saat-tempo-menelanjangi-lembaga-donasi-act-J2xouk98Wi
Uang Century Buat Membesarkan Partai? Bagaimana Tanggapan Sby Atas Tudingan Rizal Ramli?
Kalau tidak salah ada 6,7 Trilyun kerugian negara dari kasus Century. Wow, uang sebanyak ini ada berapa kontainer kalau dikumpulkan dengan pecahan uang koin seribu perak? Atau berapa banyak warga Indonesia yang bisa terbantu dengan duit itu?
Kalau duit itu digunakan secara cerdas pasti bisa berkesinambungan manfaatnya, tapi kalau digunakan hanya untuk membesarkan partai saja, yang artinya hanya untuk kalangan yang punya partai saja, maka uang itu hanya bermanfaat di sekitarnya saja, alias merobek keadilan sosial, sehingga lagi-lagi mengkhianati nilai-nilai Pancasila.
Tapi memang banyak oknum elit melakukan itu karena kekhawatirannya akan tersingkir dari panggung kekuasaan. Padahal, mau tidak mau jabatan atau kekuasaan itu ada batasnya. Coba saja perhatikan kerajaan Cikeas yang sudah 10 tahun berkuasa akhirnya berakhir juga, meskipun saat ini masih ada sisa-sisa perasaan berkuasa sehingga terus mencari cara agar bisa bangkit lagi berkuasa, sampai-sampai mengerahkan mantan koruptor untuk mengangkat partainya ini di sosial media, sebenarnya lebih tepatnya disebut MALING orang kepercayaan kerajaan Cikeras itu, kalau koruptor terlalu halus bahasanya, MALING adalah lebih tepat, karena menggarong uang rakyat secara jelas tanpa malu.
Jangankan SBY berkuasa 10 tahun yang berakhir juga, Soeharto yang lebih lama juga mengalami masanya. Tiga puluh dua tahun berkuasa toh akhirnya harus berakhir, dan lagi-lagi meski klan Cendana masih ada pengaruhnya sampai saat ini, tapi toh sampai dimana akan bertahan jika Yang Maha Kuasa telah menerapkan sunnatullahnya bahwa yang bukan Tuhan pasti akan berakhir masanya.
Nah, kasus Century itu sampai sekarang masih belum kelar, diduga keras pelaku utamanya belum terjerat alias belum mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kasus Century ini terjadi di zaman SBY, yang pas banget akan melanjutkan periode keduanya waktu itu, dan karena itulah Gubernur BI pada saat itu tiba-tiba muncul namanya dalam bursa cawapres mendampingi SBY, padahal sebelumnya ada 9 nama diluar dari nama Mantan Gubernur BI itu, artinya waktu itu Budiono tidak masuk dalam daftar yang 9 itu, tapi detik-detik terakhir namanya pun muncul.
Lalu, Abang Rizal Ramli pun menuding itu adalah gratifikasi jabatan. Nah, pas ada acara obrolan tentang threshold presindential di kanal youtube para kaum nyinyir, yang dihandiri oleh raja nyinyir Rocky, Rizal Ramli entah keceplosan atau memang adalah kebenaran yang mau diungkapkannya menyinggung bahwa uang century digunakan untuk pemilu.
Wow. video rekamannya pun menyebar kemana-mana. Jika sampai ke hadapan SBY, entah bagaimana reaksi SBY, apakah akan berkata "Aku Prihatin"? Lalu mensomasi lagi Rizal Ramli? sebagaimana dulu pernah SBY lakukan? Wkwkwkwkw... Menarik memang kasus ini dan tidak boleh dilupakan, kalau perlu dibuatkan tugu Century untuk mengenang kasus talangan ini, kalau Hambalang kan sudah ada artefaknya jadi masih teringat terus.
Jadi mari dukung kembali Rizal Ramli kalau beliau memang benar untuk mengungkap kembali kasus Century. Dan buat SBY, ayo bersuara dong, jangan prihatin melulu sampai Tuhan tidak suka, ayo bicara dan jelaskan secara gamblang apakah memang tuduhan Rizal Ramli itu benar adanya atau kasusnya tidak seperti yang publik ketahui?
Mmmhhh... atau jangan-jangan sampai lebaran kuda bapak Bambang yang mulia itu tetap memilih diam saja? Atau semakin giat melukis menikmati hari-harinya?
Tapi berbahaya juga sih kalau Pak Bambang diam saja, karena dengan begitu malah akan menggerus nama baik partainya, dan akhirnya pada tahun 2024 benar-benar gurem atau tenggelam.
Atau jangan-jangan pak Bambang lagi bingung mau diapain si Abang Rizal Ramli ini? wkwkwkw.. Atau masa bodoh saja, mau dituding Partai Penampung Maling atau bukan, ah... tetap memetik gitar sambil bernyanyi dengan judul lagu "Tiga puluh menit aku disini...." trennggg.. trenggg... atau sekarang Pak Bambang sudah berubah aliran musiknya? Mungkin sekarang beliau senang dengan lagu "Penguasa...Penguasa...berilah hambamu uang...beri hamba uang..." Sebagaimana Iwan Fals pernah nyanyikan. Wkwkwkwwk....semongko...
Jadi katakan tidak pada korupsi? Padahal Korupsi? atau katakan tidak pada para maling dan tenggelamkan partainya?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/uang-century-buat-membesarkan-partai-bagaimana-RUcxgl697R
Sikap Ugal-ugalan Anies Dalam Memerintah Representasi Taliban Mini?
Ketika Pak Jokowi baru pulang dari upaya mendamaikan negara yang sedang perang, di Afghanistan malah terjadi hal yang bikin ngernyit.
Pemimpin Taliban yang nyaris tidak pernah terlihat batang hidungnya, apalagi jejak digitalnya, tiba-tiba mengeluarkan pernyataan: dunia harus berhenti memberitahu mereka, Taliban, bagaimana cara menjalankan Afghanistan.
Seruan yang lucu mengingat belum lama ini mereka masih sibuk mengiba-iba bantuan dari negara-negara lain, termasuk belum lama ini ketika mereka mengalami gempa dengan korban tewas setidaknya seribu orang, dan korban luka sedikitnya seribu lima ratus. Terakhir dikabarkan, jumlah ini masih mungkin akan terus bertambah, baik yang tewas maupun yang luka.
Nah, giliran begini, kalau yang waras, akan mempertimbangkan kemungkinan ini adalah hukuman Tuhan, azab istilahnya. Tapi bagi kaum ‘sebelah sana’, yang keluar dengan tanpa malu adalah “Ini cobaan Tuhan. Tuhan menguji hambaNya yang disayangi.”
Yah, jawaban basi yang biasa.
Tapi yang benar saja. Sejak kapan Tuhan menyayangi ‘hamba’ yang membunuhi mereka yang tidak sepaham, memperlakukan wanita seperti barang seolah lupa darimana mereka lahir, menjual opium yang dapat menghancurkan generasi muda, dan berbagai macam hal buruk lainnya yang mereka lakukan sejak berdekade lalu? Tuhan macam apa yang mereka maksud? Apa mereka ngga sadar kalau itu lebih memperlihatkan bahwa mereka sesungguhnya sedang menyembah contoh manusia beringas yang salah satu representatifnya mereka kultuskan sampai disholati balihonya?
Lucunya, para kadrun disini sering menghina China dan terinspirasi dari bangkitnya Taliban, sementara Talibannya berterima kasih tuh sama bantuan China, satu-satunya sejauh ini yang mau dekat-dekat mereka karena ingin mengamankan kepentingannya sendiri.
Tapi kalau berita seperti ini sampai ke kuping mereka, langsung deh: “Oh, nggak! Itu hoaks!” Sekarepmu sajalah...
Lagipula, negara mana juga yang mau dan punya waktu menggubris Taliban? Di saat Taliban sedang sibuk mengacak-acak negerinya sendiri, dunia sibuk ingin bangkit dari pandemi, termasuk bagaimana pulih dari efek perang Rusia vs. Ukraina. Siapa juga yang tertarik menggubris pernyataan Akhunzada yang berkeras halu dengan menyatakan bahwa hukum syariah adalah satu-satunya model negara Islam yang sukses?
Memang orang ini sepertinya kelamaan hidup di daerah pinggiran Afghanistan dan sepertinya nggak pernah mau tahu tentang dunia walaupun sudah ada internet, karena dia masih menganggap para penduduk Afghanistan banyak yang lari dan dunia menyerukan agar Taliban berhenti mendomestifikasi perempuan itu adalah contoh dari hukum yang sukses. Nggak usah begitu, sepertinya dia juga nggak pernah belajar sejarah Nabinya sendiri, yang nggak pernah mencontohkan apa yang dia, dan kalangan sejenis dia, lakukan.
Tapi kalau memanfaatkan internet untuk kepentingannya sih dia nggak nolak, sama seperti yang dilakukan kaum kadrun dimana-mana. Salah satunya untuk media penyebaran hoaks.
Dari Taliban, kita beranjak ke Indonesia.
Semakin ke sini, semakin jelas bahwa Taliban ini memang nggak ada niat untuk berubah. Tidak seperti kata bapak jubir Taliban yang mencoba meyakinkan Indonesia bahwa Taliban ini sudah berubah, tidak seperti dulu.
Yakin, Pak? Sudah lihat video gadis-gadis berusia belasan berbalut burka yang dilelang? Bagaimana kalau itu terjadi sama keluarga Bapak? Atau memang itu yang dimau untuk kaum kadrun yang fantasinya memang nggak pernah jauh dari selangkangan?
Deklarasi Afghanistan saja mereka lakukan dengan anggota sekitar empat ribuan orang tanpa satupun terdapat perempuan di sana, apa yang mau diharapkan?
Kesewenang-wenangan Taliban ini juga sadar tidak sadar, ditiru jagoan bapak jubir Taliban, siapa lagi kalau bukan DKI 1, meskipun dengan skala yang masih jauuh lebih kecil dan masih ada perhitungannya, perhitungan yang sayangnya bukan didedikasikan untuk masyarakat Jakarta, tapi buat dia sendiri dan teman-temannya, serta masih jauh lebih halus.
Penebangan pohon di sekitar monas tidak tanya, apalagi cek aturan, main hajar. Sekalinya dibilang kalau itu dilarang untuk Formula E, malah playing victim dengan bilang pusat mencoba menjegal proyeknya. Mau diinterpelasi, malah ngajak makan. Dipanggil rapat, kabur dengan wakilnya jadi bemper.
Menjelang lengser, dia makin seenaknya. Penggantian nama jalan yang dilakukan tanpa memandang aturan yang ada, dan tanpa dibicarakan dengan warganya sendiri. Akibatnya sekarang sedang menghadapi penolakan dimana-mana, dan salah satu yang jadi sasaran malah walikota.
Contoh terbaru, dia merevitalisasi Kampung Gembrong pakai dana infak yang didapat ketika Shalat Ied di JIS. Lucunya, ketika Baznas DKI ngeles kalau itu sesuai akad dan bahwa dana tersebut akan diperuntukkan untuk membangun dua masjid yang terdampak kebakaran Pasar Gembrong, Anies malah menyatakan kalau revitalisasi kampung itu menelan dana 7,8 miliar dan dananya kolektif dari Baznas Bazis DKI terutama dana yang terkumpul dari shalat di JIS itu.
Bapak-bapak ini lupa saling cek cerita ya?
Miris memang, dana infak itu masih lebih berguna untuk membantu warga sekitar yang lebih membutuhkan, sementara untuk revitalisasi kampung seharusnya bisa pakai dana APBD Pemprov DKI. Tapi ke mana saja itu APBD sebesar itu? Kebakaran Kampung Gembrong sudah dari April, kenapa baru sekarang mau diurus?
Mau coba menyaingi Ahok yang membangun Simpang Susun Semanggi tanpa menyentuh APBD? Ahok itu kerjasama dengan perusahaan-perusahaan, bukan dana infak hasil Shalat Ied yang jamaahnya saja sebagian terdiri dari ASN yang dipaksa ke sana pakai surat keterangan segala.
Saya nggak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau nanti orang ini benar-benar menjadi RI 1. DKI dengan APBD terbesar saja warganya masih dibiarkan tidak punya jamban yang layak, akses ke air bersih di sebagian daerah masih tidak dipermudah, bahkan makan di warteg saja langsung kabur belagak lupa bayar, bagaimana nanti ketika mengelola negara dengan APBN sebesar itu?
Yang paling mengerikan, apa jadinya kalau dia membiarkan kadrun meniru jejak Taliban disini? Dia saja sudah menutup kupingnya dari protes banyak orang sepanjang pemerintahannya dan sibuk ngeles serta nantang debat dengan narasi ber-IQ jongkok persis pemimpin Taliban yang masih berkeras halu, bagaimana para fansnya?
Hanya Tuhan dan mereka sendiri yang tahu apa yang mereka mau lakukan ke depannya pada negara ini. Saya sih nggak mau tahu, yang penting jangan sampai kejadian.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/sikap-ugal-ugalan-anies-dalam-memerintah-9R6JTEC9B8
Klik juga VIRAL : Gabung PKS "HARAM" bagi GP Ansor !!!
Klik Super Hero Indonesia "Damaikan Dunia" !!!
Klik LITERASI , apa sih artinya ??
Klik Indonesia & Ukraina : Pertemuan tete-a-tete atau empat mata
Silahkan klik Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!
Klik Jejak Anies dan Intoleransi yang BERBAHAYA untuk Indonesia
Klik juga : Dunia HEBOH ... !!!
Silahkan klik Benturkan Agama !!! buat Cebong dan Kampret Berkelahi dan KADRUN Berjaya !!!
Klik RIBUT
klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll)
KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!!
Klik juga Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!!
Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!
Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!!
Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!
Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??
DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!!
Benang Merah DEMO di KalSel !!!
Silahkan klik ini juga : "Operasi
Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel
sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!
Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung
Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK
yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!!
klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!
klik juga ini #JanganMaudiWALUHi
juga ini Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??
yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH
Jangan lupa klik ini juga Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024
serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!
https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/
Klik juga videonya dilink dibawah ini :
BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL
Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai
Re-post by MigoBerita / Senin/04072022/13.21Wita/Bjm