» » Jangan BACA !!!

Jangan BACA !!!

Penulis By on Jumat, 05 Agustus 2022 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin -
Jangan BACA !!! Bagi Anda yang hobby membaca tentu tidak masalah dengan kebiasaan membaca ini, namun bagi yang tidak hobby tentu akan "Berat" untuk membaca, oleh karena itu agar tidak gagal paham apalagi sampai menjadi penyebar hoax, harap membaca hingga tuntas berbagai artikel yang telah kita kumpulkan.

Jahatz! Jadi Terbukti, Neno Warisman Tipu Warga DKI Demi untuk Menangkan Anies

Jalan hidup seseorang memang tidak ada yang tahu. Contohnya siapa yang menyangka seorang Neno Warisman yang dulu dikenal sebagai penyanyi seksi, sekarang berubah menjadi politisi digoreng dadakan lima ribuan.

Tidak hanya profesinya yang berubah, penampilan Neno juga berubah total. Kini ia sering tampil pakek hijab yang tebalnya selangit. Lebih tebal dari hijab ukhti PKS.

Untuk melampiaskan nafsu politiknya itu, Neno lantas bergabung ke Partai Ummat.

Tapi belum juga Partai Ummat mendaftar ke KPU, ia sudah mengundurkan diri dari partai tersebut.

Konon katanya sih Neno gak cocok dengan gaya Amien Rais dalam mengatur Partai Ummat.

Hanya saja supaya gak kelihatan kalau dia gak suka sama mantan Ketua Umum PAN itu, dibuatlah alasan pengen ngurus anak di Turki oleh Neno di surat pengunduran dirinya.

Terbukti beberapa waktu yang lalu ia tampil di TV One bersama Bonge dan Haikal Hassan.

Artinya apa? Kadrunwati ini ada di Indonesia ferguso. Gak di Turki. Kwkwkwk

Lagian juga kalau Neno memang masih tetap di Partai Ummat, gak masalah juga dia tinggal di Turki. Palingan mengundurkan diri dari pengurus. Cukup menjadi anggota biasa saja.

Lha yang ini tidak hanya jabatan Wakil Ketua Majelis Syuro Partai itu yang ia tinggalkan, tapi juga mundur dari keanggotaan Partai Ummat.

Jadi bisa dibilang si Neno ini memang sudah gak betah lagi di partai yang diketuai oleh menantu Amien Rais, Ridho Rahmadi itu.

Nah, di samping pernah aktif jadi pengurus Partai Ummat, Neno juga terlibat dalam memenangkan Anies-Sandi di Pilkada DKI 2017 lalu.

Lantas, apa yang dia lakukan supaya warga DKI memilih mantan Mendikbud pecatan tersebut?

Seperti biasa yang sering dilakukan oleh Kadrun yakni mengumbar janji manis.

Bunda Neno seperti tanpa bersalah mengatakan kalau Anies terpilih Sebagai gubernur DKI maka warga DKI yang tempat tinggalnya ngontrak akan punya rumah sendiri.

Untuk lebih jelasnya berikut pernyataan mantan istri Widiono Doni Wiratmoko tersebut,

"Saya menghimbau kepada seluruh warga Jakarta, kalau yang rumahnya masih ngontrak, sebentar lagi Insya Allah kita uda tidak punya lagi rumah tunggakan istilahnya. Tetapi kita sudah punya rumah sendiri".

"Buat yang remaja-remaja yang masih bingung, kalau minta uang sama orangtua nggak enak, besok Insya Allah uang sekolah kita (sekali) jalan sudah tinggal 5 ribu saja".

"Buat para istri ayo kemana lagi kita cari orang yang pemimpin yang berpihak betul pada perempuan. Sama perempuan lho".

"Dan terakhir, yang paling ok adalah OK Oce. Islam adalah identik dengan niaga. Tentu saja menjadi mata peradaban, rantai peradapan yang paling penting. Dengan OK Oce, 200 ribu pengusaha baru. Kita akan mendapatkan sedikitnya 1 juta orang yang sejahtera. Insya Allah dengan waktu sangat dekat, kita menjemput satu kota yang maju dan bahagia dengan segera".

"Yuk pilih mas Anies dan bang Sandi".

Ngeri kalau Bunda Neno sudah ngumbar janji. Gak pakek ambang batas lagi.

Lantas, apakah janji tersebut terbukti kebenarannya?

Tidak ada satupun.

Warga DKI yang ngontrak tetap saja ngontrak. Gak ada tuh yang dikasih rumah oleh Pemprov DKI.

Bagaimana mau ngasih rumah ke warga kalau rumah DP Nol saja hanya terbangun 780 unit? Itu pun syaratnya harus memiliki gaji/penghasilan minimal Rp 14 juta.

Eh uangnya dikorupsikan pula oleh pengelola program unggulan Wan Anies tersebut.

Begitupun dengan remaja, mana ada yang uang jajannya diperhatikan oleh Pemprov DKI.

Sementara OK Oce, kita tahu sendiri-lah bagaimana nasibnya ngenes banget.

Padahal program ini janjinya menggiurkan banget lho yakni dimodalin punya bisnis, disediain tempat usaha dan dicariin pembeli.

Artinya apa? Kalau mau jadi pengusaha cukup modal dengkul doang dan bergabung ke OK Oce. Otomatis bisa disebut entrepreneur. Karena semua Pemprov DKI yang sediakan, modal, pembeli dan tempat usaha.

Tapi janji hanya tinggal janji. Rupanya itu hanya trik supaya warga DKI memilih Anies. Karena gak ada sama sekali pengusaha di DKI saat ini yang diperlakukan begitu istimewa seperti itu.

Jadi bisa dibilang warga DKI saat ini yang memilih Anies dulu merupakan korban kebohongan Bunda Neno Warisman.

Jahapz banget.

Apakah politik memang begitu ya akhi? Main tipu-tipu demi untuk mendapatkan kekuasaan.

Untuk Pilpres 2024 mendatang kalau wan Anies jadi nyapres, kemungkinan besar dia beserta Bunda Neno juga akan melakukan hal yang sama dengan di Pilgub DKI 2017 lalu yakni mengumbar janji yang tidak mungkin bisa ditepati.

Plus dibumbui pakek dalil-dalil agama.

Sungguh terlalu kata Bang Haji (kalau masih ada yang percaya sama mulut manis mereka berdua).

Jahatz! Jadi Terbukti, Neno Warisman Tipu Warga DKI Demi untuk Menangkan Anies

Sumber Utama : https://seword.com/umum/jahatz-jadi-terbukti-neno-warisman-tipu-warga-NYqVJwfzIs

Habis Terbahak-bahak, Akhirnya Ditahan

Ada hadiah kecil malam ini.

Benar yang saya katakan. Roy Suryo dalam posisi yang cukup bahaya ketika dia dipanggil untuk diperiksa untuk yang ketiga kalinya. Sebenarnya, Roy Suryo bikin blunder yang cukup parah.

Roy Suryo lolos dari dua pemeriksaan, bisa jadi karena alasan kesehatan. Usai pemeriksaan pertama, Roy Suryo tumbang, muntah dan lemas di kursi roda. Pada pemeriksaan kedua, dia memakai penyangga leher medis. Setelah itu dia kedapatan mengikuti touring di acara Klub Mercy.

Ini sebenarnya menyanggah anggapan bahwa Roy Suryo sakit. Malah video tertawanya yang terbahak-bahak itu viral dan menjadi bahan cibiran. Rasanya orang ini terlalu susah untuk tidak bikin sensasi.

Kalau menurut saya, ini adalah titik di mana Roy Suryo seperti menanam ranjau tapi dia yang menginjaknya sendiri.

Dan ternyata memang benar, Polda Metro Jaya akhirnya memutuskan menahan Roy Suryo tersangka kasus dugaan penistaan agama. Roy Suryo ditahan mulai malam ini.

"Penyidik memutuskan mulai malam ini terhadap Roy Suryo Notodiprojo sebagai tersangka ujaran kebencian ini mulai dilakukan penahanan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat.

Polisi melakukan penahanan terhadap Roy Suryo karena dikhawatirkan akan menghilangkan barang bukti. Bisa jadi barang bukti yang dimaksud adalah akun Twitter-nya, karena polisi juga menyita akun Twitter Roy Suryo yaitu @KRMTRoySuryo2.

Roy Suryo dijerat pasal penistaan agama dan hate speech dengan pasal berlapis. Dia dijerat pasal 28 ayat 2 junto pasal 45 ayat 2 UU RI No 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No 11 tahun 2008 tentang ITE. Ancamannya adalah paling lama 6 tahun penjara atau denda Rp 1 miliar. Selain itu, dia juga dijerat pasal 156 A KUHP dengan ancaman pidana 5 tahun penjara.

Satu kata buat berita ini: Ambyar.

Harusnya kalau mau drama, jangan setengah-setengah. Harusnya konsisten. Awalnya duduk di kursi roda, lalu pakai penyangga leher, lalu tak usah keluar. Kalau pun dipanggil, muka diperban saja dengan alasan terantuk pintu atau ditendang kuda. Ini malah ikutan acara touring, ya ambyar lah. Tertawa terbahak-bahak membawa sengsara.

Sekarang, Roy Suryo sudah ditahan. Mungkin ini adalah kebahagiaan banyak pihak, yaitu dari pihak pelapor, umat Budha yang merasa tersinggung dengan cuitan Roy, dan publik yang memang sudah kesal dengan ulahnya dulu.

Bagi yang mau merayakan penahanan ini dengan kirim karangan bunga silakan. Mau bikin acara dangdut 7 hari 7 malam juga silakan. Mau bikin pesta atau hajatan besar juga silakan. Mau bikin acara joget pakai lagu EDM juga silakan.

Episode ini sudah berakhir. Ending yang manis dengan ditahannya Roy Suryo.

Episode berikutnya juga tidak kalah bikin penasaran. Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Apakah akan ada drama sakit lanjutan, misalnya masuk angin sehingga harus dilarikan ke rumah sehat? Benar sekali, rumah sehat, bukan rumah sakit.

Atau apakah akan ada permintaan penangguhan penahanan dengan istri dijadikan sebagai jaminan?

Atau ada netizen yang khawatir dengan panci dan ember. Apakah barang-barang tersebut akan aman?

Kita berharap, Roy Suryo sehat-sehat saja. Semoga dia bersikap jantan menghadapi kenyataan ini. Bila perlu tunjukkan kalau dia bisa tertawa terbahak-bahak di penjara. Ini bakal epic dan tidak biasa. Biasanya orang yang baru ditahan suka play victim agar dikasihani seluruh makhluk alam semesta.

Kesimpulannya, tinggal menunggu persidangan dan vonis dari hakim. Perjalanan perjuangan masih jauh. Ditahan atau tidaknya Roy Suryo bukanlah masalah. Keputusan akhir ada di tangan hakim. Jaksa menuntut, tapi hakim yang memutuskan. Kira-kira Roy Suryo bakal dipenjara berapa tahun?

Akhir kata, pelapor dan umat Budha yang merasa tersinggung atau kesal, sekarang sudah bisa bernapas lega. Keadilan sudah didapat meski endingnya masih belum diketahui. Setidaknya keinginan semua orang akhirnya terwujud. Roy ditahan. Tak ada lagi tawa lepas sampai mulut melebar. Tinggal menghitung hari demi hari, menunggu nasib di tangan hakim.

Bagaimana menurut Anda?

Habis Terbahak-bahak, Akhirnya Ditahan

Sumber Utama : https://seword.com/politik/habis-terbahak-bahak-akhirnya-ditahan-TUtvzWP1gv

Apa Yang Sedang Kau Cari Ibu Putri....

Bersamaan dengan ditetapkannya Bharada E sebagai tersangka, kuasa hukum istri Ferdi Sambo menyampaikan bahwa kliennya tetap menginginkan laporan atas dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan pada Almarhum Brigadir J yang dibuatnya diproses hukumnya. Ini tidak janggal seperti peristiwa penembakan dirumahnya, tapi permintaan Ibu Putri ini termasuk aneh, karena ngotot untuk tetap memperkarakan perbuatan dimana orang yang dituduh sebagai pelaku telah meninggal dunia.

Tidakkah para Penasehat Hukum Ibu Putri memahami apa yang terkandung di dalam Pasal 77 KUHP yang berbunyi : "Kewenangan menuntut pidana hapus, jika tertuduh meninggal dunia"? Alih-alih memberikan penjelasan dan pengertian pada sang klien atas pasal 77 KUHP tersebut, para penasehat hukum ini malah lebih keras menyampaikan tujuan kengototan kliennya atas pelaporan yang dilakukan, yaitu:

Pertama, untuk mendapatkan kepastian hukum. Katanya ini karena kliennya mendapatkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) yang menyatakan semua syarat untuk dilakukan gelar perkara sudah terpenuhi.

Kedua, untuk meminta perlindungan hukum, mengingat kliennya sebagai korban perempuan, sebagaimana dengan Undang-Undang TPKS yang telah ditandatangani oleh Presien Tanggal 9 Mei 2022.

Ketiga, untuk meminta proses penyidikan harus utuh, komprehensif dan transparan. Artinya harus dipaparkan semua peristiwa.

Di sini yang tidak bisa saya pahami sikap dari para penasehat hukum alias pengacara alias kuasa hukum Ibu Putri sebagai pelapor. Ketiga hal tersebut di atas semuanya patah dengan fakta pihak yan dilaporkan sudah meninggal dunia. Untuk memproses perkara pidana itu, polisi akan membutuhkan keterangan dari pihak terlapor. Tidak semena-mena pasal 77 KUHP itu dibuat kalau tidak ada dasar pemikirannya.

Brigadir J sudah wafat, Ibu Putri! Kematiannya disebabkan karena tembak menebak di dalam rumah Ibu Putri sendiri, dan kejadian tembak menembak ini terjadi karena Bharada E mendengarkan teriakan ibu. Tidak kah ibu merasa terpuaskan melihat sosok yang ibu perkarakan sudah tak bernyawa? Hukuman apa yang diharapkan untuk sebuah tindak pidana pelecehan seksual yang lebih berat dari hukuman mati di dalam rumah ibu sendiri, hingga Ibu begitu ngotot laporan ibu harus ditindaklanjuti, diproses dan diusut? Itupun kalau benar Brigadir J telah melakukan, tapi yang namanya pelecehan seksual itu adalah satu kasus yang sulit untuk dibuktikan karena terjadi di ruang pribadi.

Apa yang sebenarnya Ibu Putri cari di luar 3 hal yang disampaikan oleh 'Penasehat Hukum' ibu? Jika ibu begitu ngotot meminta polisi menyelidiki kejadian pelecehan seksual, lalu mengapa pelaku harus sampai dimatikan? Karena prinsip hukum yang selama ini dipegang oleh polisi, termasuk suami Ibu sendiri, adalah bahwa kewenangan menuntut pidana hapus, jika tertuduh meninggal dunia.

Jangan salahkan masyarakat dan polisi jika pada akhirnya menduga kengototan Ibu Putri meminta pengusutan kasus pelecehan seksual hanya upaya ibu untuk menyandera atau meghalang-halangi pengungkapan kasus penembakan yang menyebabkan "Your favorite bodyguard" wafat. Karena faktanya, melakukan pelaporan dan memberikan keterangan, Ibu bisa. Tapi memberikan keterangan untuk kasus penembakan sang bodyguard Ibu tidak bisa atau lebih tepat dibilang tidak mau.

Tapi percayalah, cepat atau lambat Ibu tidak akan bisa lagi menghindar untuk memberikan keterangan pada tim khusus pengungkap kasus kematian Brigadir J.

Apa Yang Sedang Kau Cari Ibu Putri....

Sumber Utama : https://seword.com/umum/apa-yang-sedang-kau-cari-ibu-putri-yEjtwF97zA

Tantangan Tak Pernah Habis, Otomatisasi Pengelolaan Lahan Harus Jadi Prioritas

Buronan polisi terkait kasus Mafia tanah di Makassar, Sulawesi Selatan digerebek di sebuah rumah kos di Jakarta. Penangkapan ini sekaligus memberi sinyal bahwa pertempuran panjang melawan Mafia Tanah, yang digaungkan Kepala BPN/Menteri Agraria, Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto, mulai dilaksanakan aparatnya. Article

Menarik jika kita angkat isu Mafia Tanah, atau apapun urusannya yang melibatkan lintas Kementerian atau Lembaga, kenapa agresifitas aparat kepada pelaku kejahatan itu tidak berjalan dalam situasi sehari-hari, dan harus beriringan dengan momentum pergantian pimpinan?

Ketika seorang pimpinan baru dilantik, publik pun hampir selalu mendapat suguhan segar, berupa gerakan moral atau enforcement misalnya. Kalau tradisinya sudah sedemikian rupa, jangan-jangan Presiden perlu membuat periodesasi yang singkat bagi setiap jabatan. Hal ini semata-mata guna memelihara gairah lembaga terkait untuk berbenah.

Mungkin tradisi yang selalu berlangsung kelak, segera setelah timbang terima, pimpinan baru mengingatkan program bulanan yang mulai dikendurkan gerakannya, supaya kembali digalakkan. Demikian seterusnya yang berlaku di semua instansi.

Lain halnya jika sistemnya telah sedemikian matang, sehingga pergantian sosok pimpinan tak lagi dituntut terobosan baru, melainkan berjalan secara alamiah, dan hanya bertujuan penyegaran semata. Meskipun harus diakui bahwa tradisi Indonesia masih seperti itu, setidaknya lebih elok jika kita jangan terus menerus berada di zona transis seperti itu.

Kita sudah berada di jajaran elit negara G-20, rasanya terlalu naif jika masih tertinggal di tingkat regional sekalipun. Contohnya untuk kawasan Asia Tenggara saja, barangkali hanya Indonesia yang kerap disibukkan dengan terobosan baru dalam konteks aturan main soal berbagai kebijakan publik. Kalau kejutan itu terlalu sering, maka yang seharusnya menimbulkan reaksi anomali hal rutin misalnya, malah mendatangkan keheranan. Kenapa proses ini itu tidak berubah sekian lama. Aneh bukan ?

Mengingat kasus Mafia Tanah terjadi di banyak tempat, tampaknya fokus BPN haruslah terpusat pada pembenahan prosedur sertifikasi tanah masyarakat, karena di sanalah kasus pelanggaran berlangsung secara massal. Pengawasan yang sangat minimal mungkin menjadi penyebab utamanya.

Jika aspek pengawasan menjadi titik lemah, dan otomatisasi sistem sudah memungkinkan, taka da ruginya cara praktis itu segera dibuat massif. Terbayang jika kita belum memberlakukan prosedur berbasis sistem informasi, maka potensi penyimpangan yang tak disengaja pun akan sangat besar, apalagi yang disengaja.

Hadi Tjahjanto mengakui, Mafia Tanah ada di mana-mana, namun jika sistem tidak memfasilitasi, praktek tak elok itu akan sulit menembusnya. Cara terbaik menghadapi kongkalikong pihak-pihak yang culas, hanya mampu dilakukan oleh mesin. Mesin yang tidak berpretensi lebih dari satu, dan hanya memiliki pilihan ya atau tidak, adalah satu-satunya pilihan.

Dengan memberikan kewenangan penuh pada otomatisasi sistem, pengawasan menjadi sangat praktis. Kita tinggal meminta validasi dari pengguna akhir, yakni pemilik tanah, maka proses pun mudah dilakukan.

Peringatan Kepala BPN yang baru kepada jajarannya tentang mewaspadai maraknya Mafia Tanah, juga bisa diasumsikan instansi inibelum optimal mengelola seluruh sumber dayanya. Artinya optimalisasi sistem yang seharusnya menjadi agenda harian mereka, belum juga dilakukan dengan tertib. Seyogyanya, sebuah entitas yang dinamis, di dalamnya senntiasa terjadi upaya perbaikan, karena menghadapi operasional rutin, jika terus menerus monoton serta tidak dilakukan pembaharuan, otomatis sistemnya akan mudah jenuh. Apalagi jika setiap saat datanya terus bertambah, baik historis maupun data baru.

Di era serba otomatis saat ini, hampir tidak mungkin mengelola data dengan cara manual atau semi manual. Maka guna mencapai tingkat pelayanan yang cepat dan akurat, mutlak diperlukan sistem database terpusat dan terintegrasi. Kolaborasi integrated database dengan otomatisasi sistem itulah yang akan meminimalisir kesalahan dan kecurangan.

Kita harus percaya bahwa BPN memiliki pola yang sudah baku dalam pencatatan dokumen tanah, barangkali tingkat kedisiplinan dalam pengelolaannya saja yang harus terus dibenahi. Masih terbatasnya lahan yang terdokumentasi di instansi terkait, disamping dirasakan sebagai kelemahan administrasi pertanahan, juga harus dimaknai sebagai potensi penyempurnaan.

Tugas berat senantiasa mendatangkan dua sisi, tantangan pada sistem yang terus berubah, juga potensi untuk selalu melakukan perbaikan dalam semua aspek pelayanan, tanpa ada pengecualian. Bravo Badan Pertanahan Nasional dan Indonesia Maju.

Tantangan Tak Pernah Habis, Otomatisasi Pengelolaan Lahan Harus Jadi Prioritas

Sumber Utama : https://seword.com/umum/tantangan-tak-pernah-habis-otomatisasi-NHkhRqMquV

Tak Salah Anies Mengubah Rumah Sakit Menjadi Rumah Sehat, Asal....

Satu lagi bukti bahwa wawasan, nalar, pandangan, pemikiran dan perhitungan Anies Baswedan tak pernah bisa lebih jauh dari halaman rumahnya alias buntet. Kalau wawasan, nalar, pandangan, pemikiran dan perhitungan pendek masih lumayan dan jika disabari bisa tumbuh menjadi panjang, bahkan menjadi luas dan jauh. Tapi buntet? Ya segitu-gitu aja. Tidak bisa lagi memanjang meluas tapi masih bisa memendek dan mengerut.

Seperti pada penjenamaan istilah Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat, ini jelas sekali bahwa yang bekerja adalah wawasan, nalar, pandangan, pemikiran dan perhitungan Anies Baswedan yang buntet tadi. Pemikiran Anies yang menganggap bahwa dengan mengganti istilah Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat, ini akan mengubah cara pandang masyarakat terhadap rumah sakit, dan memberikan dampak psikologis masyarakat ketika mendengar istilah rumah sakit. Menurut Anies, penjenamaan ini juga merupakan sebuah do'a agar kita terus sehat. Anies berharap masyarakat mendatangi rumah sehat saat mereka dalam keadaan sehat dan pulang bisa menjadi lebih sehat.

"Jadi datang ke rumah sehat untuk menjadi sehat dan lebih sehat. Dari mulai melakukan medical check up sampai persoalan gizi, konsultasi, dan lain-lain. Jadi rumah sehat ini dirancang untuk benar-benar membuat kita berorientasi pada hidup yang sehat, bukan sekadar berorientasi untuk sembuh dari sakit," Kata Gubernur DKI Jakarta yang sepertinya sudah mulai diserang syndrom turun tahta.

Anies lupa bahwa penamaan "Rumah Sakit" oleh pemerintah dari sejak jaman karuhun bukan sebuah keisengan para pembuat istilah. Istilah Rumah Sakit memiliki arti, makna dan tujuan yang telah dipikirkan matang-matang. Jika istilah Rumas Sakit dibuat tanpa pemikiran yang matang, tentunya istilah ini sudah diganti sejak dahulu kala. Tapi selama puluhan tahun atau sejak istilah Rumah Sakit ini lahir, tidak pernah ada pihak, ahli bahasa sekalipun, yang menuntut atau menggugat atau menyatakan bahwa istilah Rumah Sakit itu salah, sehingga harus diganti. Jangankan tuntutan atau gugatan, desas desus semacam gosip atau diskusi terbuka tentang istilah Rumah Sakit yang tidak tepat saja, kita semua tidak pernah dengar. Istilah Rumah Sakit bukanlah sekedar istilah, tapi ini adalah istilah sebuah sistem besar.

Penggantian istilah Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat memiliki potensi permasalahan yang sangat berat bagi dokter dan tenaga medis yang bekerja di Rumah Sehat. Dengan asumsi yang Anies kemukakan bahwa datang ke rumah sehat untuk menjadi sehat dan lebih sehat, ini membebankan satu kewajiban bagi para dokter dan tenaga medis yang bekerja di seluruh Rumah Sehat di Jakarta untuk memberikan jaminan pada setiap orang yang datang ke Rumah Sehat akan pulang dalam keadaan sembuh dan lebih sehat. Jika terjadi kematian di dalam Rumah Sehat maka hal itu akan mencoreng integritas dan kridibilitas Rumah Sehat bahkan berpotensi memunculkan perkara pidana karena dianggap telah terjadi tindakan mal praktek dan perkara perdata karena dianggap telah terjadi kerugian. Pihak keluarga pasien berhak untuk mempolisikan pihak Rumah Sehat atau menggugatnya ke Pengadilan. Bekerja di Rumah Sehat bagi para dokter, ahli kesehatan dan tenaga media, menjadi satu pilihan yang beresiko sangat besar karena harus bekerja dibawah tekanan untuk bisa menjamin orang yang datang ke Rumah Sehat pulang dalam kondisi sehat dan lebih sehat. Tidak menutup kemungkinan, para dokter, ahli kesehatan dan tenaga medis akan lebih memilih untuk keluar dari Rumah Sehat dan tinggal di rumah atau buka klinik pribadi.

Untungnya aturan penjenamaan Rumah Sehat ini hanya berlaku untuk ex. Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD dan tidak mengikat Rumah Sakit - Rumah Sakit Swasta karena untuk Rumah Sakit swasta Anies menyerahkan pada Kementerian Kesehatan. Dengan adanya penggantian istilah ini, bukan hal mustahil jika kemudian Rumah Sakit Swasta menjadi kebanjiran pasien. Lalu lambat laun, Rumah Sehat akan ditinggalkan pasien, bahkan ditinggalkan seluruh dokter dan tenaga medisnya. Dan itu semua gara-gara Anies lupa kalau di Indonesia ini, rata-rata orang yang sakit baru akan lari ke Rumah Sakit saat kondisi sakitnya sudah tak bisa lagi ditangani dengan cara berobat jalan.

Namun sebenarnya ide mengubah nama Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat ini tidak akan menjadi salah dan tidak akan masalah, asal Anies melengkapinya dengan instrument aturan lain terkait penjaminan pihak ketiga, yang kira-kira bunyi seperti ini "Jika terjadi sakit dan/atau kematian di dalam Rumah Sehat, Pemprov DKI Jakarta akan menjadi penjamin dan menanggung segala kerugian yang ditimbulkan secara otomatis". Kan jadi ada celah lagi untuk ngotak ngatik APBD...
Tak Salah Anies Mengubah Rumah Sakit Menjadi Rumah Sehat, Asal....

Sumber Utama : https://seword.com/umum/tak-salah-anies-mengubah-rumah-sakit-menjadi-rumah-ug9uiCfyOr

Anies Berani Gak Contoh Gubernur DIY Soal Kasus Pemaksaan Pemakaian Jilbab?

Pemaksaan jilbab masih saja terjadi di sekolah negeri, padahal sudah ada aturan yang sangat jelas bahwa siapa pun tidak boleh dipaksa untuk mengenakan atribut yang tidak diwajibkan.

Ini tercantum dalam Permendikbud Nomor 45 Tahun 2014 tentang Seragam Sekolah sesuai dengan jenjang tingkat satuan pendidikan, termasuk tata cara penggunaan warna dan model. Selain itu Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut. Siswa-siswi berhak untuk memilih menggunakan seragam pendek, seragam panjang, maupun jilbab.

Tapi sayangnya selama beberapa tahun terakhir, ada banyak pemaksaan atribut keagamaan pada seragam sekolah.

Salah satunya yang sedang heboh yaitu kasus dugaan pemaksaan pemakaian jilbab pada siswi di SMAN 1 Banguntapan. Kepala sekolah, dua guru Bimbingan Konseling (BK) dan satu wali kelas akhirnya dinonaktifkan sementara waktu.

"Satu kepala sekolah dan tiga guru [SMAN 1 Banguntapan] saya bebaskan dari jabatannya, tidak boleh mengajar dulu sambil nanti ada kepastian," ungkap Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (04/08/2022).

Menurut Sultan, kepsek dan guru di SMAN 1 Banguntapan disinyalir melakukan pelanggaran aturan tentang seragam sekolah, terutama di sekolah negeri.

Bahkan sangat disayangkan siswi yang menjadi korban diminta untuk pindah sekolah jika merasa tidak nyaman di SMAN 1 Banguntapan. Padahal yang bertanggungjawab atas kasus yang membuatnya depresi adalah pihak sekolah.

"Jadi harapan saya bukan anaknya yang [di]salah[kan], itu kebijakan [sekolah yang] melanggar. Kenapa yang pindah anaknya? yang harus ditindak itu guru dan kepala sekolah yang memaksa itu. Silahkan tim dilihat, [kok] malah yang dikorbankan anaknya suruh pindah. Persoalan itu salahnya sekolah, itu jadi harus ditindak saya nggak mau pelanggaran seperti itu didiamkan," ungkapnya.

Salut buat Sultan, berani melakukan tindakan tegas, meskipun saya rasa masih kurang keras. Harusnya proses hukum saja, laporkan ke polisi dan kalau ada bukti pemaksaan, silakan lempar saja ke bui. Sekolah saat ini seolah bukan lagi arena untuk menuntut ilmu, mengembangkan bakat dan kreativitas, tapi ada yang seperti arena intoleransi karena perilaku mabuk agama yang terlalu parah.

Setidaknya beda dengan yang di DKI. Di DKI ada dua sekolah yang disinyalir melakukan pemaksaan soal jilbab. Menurut pengakuan kakak salah satu siswi, adiknya ditegur soal jilbab hingga membuatnya merasa tidai nyaman dan tertekan. Di satu sisi Disdik DKI menegaskan tidak ada sekolah negeri yang memaksa siswi memakai jilbab. Ujung-ujungnya kalian pasti tahu endingnya. Masalah damai lah, tidak ada pemaksaan seperti yang dituduhkan lah.

Memangnya kalian percaya? Memangnya ada siswi yang saking gilanya lalu mengarang cerita bahwa dirinya diintimidasi dan dipaksa memakai jilbab? Saya rasa terlalu aneh.

Tapi Anies ya Anies. Sejauh yang saya tahu, Anies harusnya ikut buka suara soal ini. Tapi kita tahu, Anies sedang sibuk menata kata mengubah nama RSUD atau mungkin sedang memikirkan nama apa lagi yang akan dia ubah.

Tapi coba kita renungkan sejenak. Dulu sewaktu saya masih SD dan SMP, pemakaian jilbab tidak masif bahkan jarang. Baik muslim maupun non muslim memakai seragam lengan pendek dan celana selutut, tepatnya sedikit di bawah lutut. That's it.

Tapi makin ke sini, siswi berjilbab sudah banyak. Yang jadi masalah adalah, ada pemaksaan kepada yang tidak memakai jilbab. Bahkan ada kasus intimidasi, bully yang bikin siswi tidak nyaman belajar seolah dimusuhi satu sekolah.

Makanya banyak yang bertanya, sekolah tempat menuntut ilmu, atau arena ajang pamer pakaian agamis?

Makanya juga, ada seruan agar seragam sekolah dibebaskan seperti dulu, di mana bagi yang tidak berjilbab, dibebaskan memakai baju lengan pendek dan celana selutut asalkan sopan dan tidak ketat. Bagi yang mau berjilbab, silakan pakai baju lengan panjang dan juga celana panjang. Atau biar beres semuanya, tak usah lagi ada seragam. Pakai pakaian bebas, yang penting sesuai aturan kesopanan.

Mendikbud berani tidak lakukan ini? Cara cek deh siswa-siswi tahun 90-an, gimana seragam mereka. Tidak ada fenomena mabuk agama saat itu.

Gimana SDM manusia bisa maju kalau yang lebih dipentingkan adalah pakaian? Lihat saja dokter koplak yang meminta gubernur pakaikan jilbab ke anaknya supaya bisa menang pilpres. Ini, kan, nalar goblok.

Bagaimana menurut Anda?

Anies Berani Gak Contoh Gubernur DIY Soal Kasus Pemaksaan Pemakaian Jilbab?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/anies-berani-gak-contoh-gubernur-diy-soal-kasus-nlT7Qvk0vx

Pesan WA So Sweet-nya Istri Sambo Ke Brigadir J, Dugaan Pelecehan Seksual Pun Rontok

Perlahan-lahan satu per satu, lembaran demi lembaran, helai demi helai, lapis demi lapis, mulai terluak misteri dibalik pembunuhan yang sangat kejam dan sadis terhadap Brigadir J.

Pengawal istri Sambo itu tewas mengenaskan dengan rentetan tembakan yang mematikan dari pistol Glock 17 dengan isi 17 butir yang seharusnya bukan pegangannya seorang keroco yang tidak jago tembak (Baca: Bharada E).

Mulai dari CCTV yang diduga sengaja dirusak untuk menghilangkan barang bukti, kemudian adanya intimidasi terhadap keluarga agar tidak membuka peti jenazah Brigadir J, lalu ada pula temuan bahwa skill Bharada E yang ternyata bukan seorang jago menembak, tapi kok bisa pegang pistol kelas elit pegangannya Komandan.

Namun yang paling menarik dari semua itu, yaitu temuan pesan WA dari istrinya Sambo kepada Brigadir J yang bagi saya so sweet banget, plus ada emoticon pula layaknya orang yang lagi dimabuk asmara.

Di hari ulang tahunnya Brigadir J, ia mendapatkan kejutan berupa kue ulang tahun super mahal dari tempat makan fancy di Jakarta. Tak cuma itu, kue ulang tahun yang harganya sekitar Rp 1 juta itu juga disertai dengan pesan WA yang so sweet banget.

Berikut bunyi pesan WA istrinya Sambo itu terhadap Brigadir J:

"This is my message in your birthday...

Today hopefully whatever you wish n pray for will come true. I hope that hope will also bring happiness. And I'm so gratefull to have you as a bodyguard, friend n family. You're such a great staff. Hope your birthday is a special as You are..Happy Birthday My great Bodyguard SUA

"Ini pesanku di hari ulang tahunmu...

Hari ini semoga apapun yang kamu inginkan dan doakan semoga terkabul. Aku berharap harapan juga akan membawa kebahagiaan. Dan aku sangat bersyukur memilikimu sebagai pengawal, teman dan keluarga. kamu adalah staf yang hebat. Semoga ulang tahunmu spesial seperti kamu..Selamat Ulang Tahun
Pengawal Hebatku SUA

Article

Kalau dibilang Brigadir J melakukan pelecehan seksual, lihat saja pesan WA itu, apa emang iya? Jelas saja masyarakat merasa ragu. Apalagi adanya temuan yang menyatakan tidak ada tindak kekerasan atau luka-luka pada istrinya Sambo itu.

Kasus ini memang masih bergulir dan masih entah kenapa lama sekali proses penuntasan kasus tersebut. Tapi sebagai orang awam bau-baunya sudah jelas.

Seems like ada udang dibalik rempeyek, sepertinya adanya dugaan hubungan spesial, karena mungkin barangkali adanya witing tresno jalaran soko kulino. Insting dan asumsi saya begitu. Sebab faktanya selama ini Brigadir J yang melakukan pengawalan melekat terhadap istrinya Sambo untuk menjaga keamanannya.

Sehingga, kemungkinan besar adanya dugaan timbulnya witing tresno jalaran soko kulino diantara keduanya. Ini adalah fakta dalam pepatah bahasa Jawa yang populer, yang artinya kurang lebih artinya rasa cinta itu hadir karena terbiasa.

Artinya rasa cinta di antara keduanya muncul karena terbiasa. Baik itu terbiasa bersama-sama, terbiasa menghabiskan waktu berdua, terbiasa bertemu, terbiasa mengobrol, terbiasa curhat, terbiasa tertawa bersama akan sesuatu yang lucu, dan lain sebagainya.

Meskipun pada awalnya ketemu ada rasa segan antara bawahan dengan istri atasan, namun seiring berjalannya waktu tumbuh dengan sendirinya perasaan cinta karena sudah terbiasa berdua.

Dalam kasus pembunuhan terhadap Brigadir J kemungkinan besar adanya dugaan hubungan spesial akibat witing tresno jalaran soko kulino itu. Kura-kura seperti begitulah. Kita semua sudah dewasa, jadi ya kura-kura begitu itu.

Hal itu bisa terlihat dari pesan WA istrinya Sambo terhadap Brigadir J di hari ulang tahunnya. Terlihat secara tersirat bahwa Brigadir J amat sangat disayangi oleh istrinya Sambo. Bahkan sampai menyebut Brigadir J sebagai pengawalnya yang spesial, "my great bodyguard SUA”.

Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan permohonan maafnya Sambo ke institusi Polri atas kasus ini, sekaligus menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Brigadir J.

"Demikian juga saya menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Brigadir Yosua, semoga keluarga diberikan kekuatan," kata Sambo sesaat sebelum menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Bareskrim Polri, Jakarta.

"Namun semua itu terlepas dari apa yang telah dilakukan saudara Yosua kepada istri dan keluarga saya," tuturnya.

Artinya kemungkinan besar adanya dugaan kecemburuan sebagai suami terhadap Brigadir J, sehingga timbulnya kasus yang bikin geger Indonesia hingga detik ini.

Saran saya buat Institusi Kepolisian, mungkin perlu dibuat protap khusus terkait pengawal istri para pejabat Kepolisian, termasuk pejabat lainnya di negara ini. Jangan lagi ada pengawal pria yang melakukan pengawalan melekat kepada istri-istri pejabat supaya tidak timbul rasa suka dan cinta akibat witing tresno jalaran soko kulino antara pengawal dan istri pejabat.

Para pengawal istri-istri pejabat haruslah Polwan yang sudah terlatih sebagai bodyguard tangguh yang mampu melakukan pengawalan melekat kepada para istri pejabat.

Sehingga kasus memalukan yang mencoreng wajah Institusi POLRI itu tidak terjadi lagi sampai menguras perhatian orang nomor satu di negara ini, Presiden Republik Indonesia.

Pesan WA So Sweet-nya Istri Sambo Ke Brigadir J, Dugaan Pelecehan Seksual Pun Rontok

Sumber Utama : https://seword.com/umum/pesan-wa-so-sweet-nya-istri-sambo-ke-brigadir-j-y5bTRb3fPC

Ngeri! Pasca Dikritik Habis, Kapolri Tunjukkan Taringnya Terkait Penanganan Kasus Yosua

Kasus tewasnya Brigadir Yosua memang sejak awal sudah menimbulkan banyak kejanggalan.

Pertama, kasus ini dirilis setelah 3 hari kejadian. Gak seperti biasanya, setiap ada peristiwa pembunuhan selalu cepat diinformasikan kepada masyarakat.

Kedua, Brigadir Yosua ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.

Gak masuk akal orang yang sudah meninggal dijadikan sebagai tersangka.

Bayangkan saja misalnya orang ninggal dituntut 4 tahun penjara. Lalu yang mau dipenjarakan itu siapa? Mayatnya gitu?

Kan sudah jelas kalau orang wafat yang menjadi hakim atas perbuatannya langsung Tuhan. Bukan lagi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Ketiga, pelaku hanya dijadikan saksi. Padahal jelas-jelas Bharada E sudah membunuh orang. Dan yang dibunuh pun aparat penegak hukum yang lagi menjalankan tugas.

Keempat, barang bukti tidak diekspos seperti biasanya yang dilakukan oleh Polri.

Kelima, luka yang dialami oleh Brigadir Yosua tidak sesuai dengan yang dilaporkan ke media.

Dan lain-lain.

Banyak kejanggalan ini pula membuat banyak orang mengkritik keras pengusutan kasus yang dilakukan Polri.

Termasuk mantan Kabareskrim Polri Susno Duadji mengatakan bahwa kasus Brigadir Yosua ini sebenarnya sangat mudah diungkap. Kenapa? Karena semuanya sudah jelas.

TKP ada, barang bukti (senjata, HP, CCTV, selongsong, proyektil peluru, HP, darah, luka-luka, dll) ada, saksi ada dan yang menembak ada juga.

Jadi ada semua.

Tapi karena TKP-nya di rumah jenderal, itulah yang bikin pengusutannya jadi tersendat-sendat.

"Kasus ini sebenarnya very very simple, mudah sekali. Seandainya TKP-nya bukan di rumah jenderal, bukan melibatkan supir atau ajudan jenderal dan juga (dugaan) pelakunya itu bukan Bharada E," ujar mantan perwira tinggi Polri itu.

Kalau Susno yang ngomong tentu bisa dipercaya karena dia merupakan mantan jenderal bintang tiga. Soal hukum dan penanganan kasus pasti dia paham banget karena pernah menjabat sebagai Kabareskrim Polri.

Di samping itu, tokoh asal Pagar Alam Sumsel tersebut pernah mengikuti kursus Senior Investigator of Crime Course.

Kecuali kalau Novel Bamukmin yang ngomong. Itu baru tidak bisa dipercaya.

Nah, penanganan kasus yang lamban serta banyak kejanggalan ini jelas secara tidak langsung turut mencoreng citra Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Seolah-olah dia sebagai orang nomor satu di tubuh Polri tidak dianggap oleh anak buahnya dengan mengusut kasus serius tapi kesannya malah main-main.

Apalagi Presiden Jokowi juga sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas kasus ini, dibuka sejujur-jujurnya dan jangan ada yang ditutup-tutupi.

Pasca mendapat banyak desakan inilah Kapolri akhirnya menujukkan taringnya.

Tanpa tedeng aling-aling Ferdy sambo dicopot dari jabatannya sebagai Kadiv Provam dan dipindahkan ke Yanma Polri. Mantan Kapolres Brebes itu pun sudah diperiksa oleh Timsus Polri terkait tewasnya Brigadir Yosua.

Tidak hanya itu, 25 personel Polri lainnya yang diduga menghambat penanganan kasus Brigadir Yosha telah diperiksa. Dan ke25 orang itu dimutasi.

Kemudian, Bharada E yang dulu pernah disebut oleh Polri menembak Brigadir Yosua karena membela diri, sekarang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Ia pun dijerat pakai Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.

Adapun isi pasal tersebut, "Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana paling lama 15 tahun penjara,"

Jadi dengan diterapkannya pasal ini, pernyataan Bharada E membela diri otomatis terbantahkan.

Kasihan sebenarnya lihat polisi satu ini. Sudah pangkatnya paling rendah, karirnya langsung habis pula. Atau dengan kata lain dia layu sebelum berkembang.

Ini juga menjadi pelajaran untuk kita semua. Peganglah teguh perinsip kebenaran.

Dan kalau seandainya harus memilih, pilihlah mengundurkan diri secara terhormat daripada disuruh orang melakukan perbuatan yang tidak benar. Apalagi disuruh membunuh orang.

Lantas, bagaimana rincian 25 orang yang disebut menghambat proses penyidikan itu?

Jenderal 3 orang, Kombes 5 orang, AKBP 3 orang, Kompol 2 orang, Pama 7 orang serta Bintara dan Tamtama 5 orang.

Jadi betul kata Susno Duadji, kenapa pengusutan kasus ini jadi sulit? Karena melibatkan anggota Polri.

Sementara, menurut hasil temuan LPSK, Bharada E tidak pandai menembak.

Bagaimana mau pandai menembak kalau latihannya saja baru dilakukan pada Maret 2022 silam?

Karena sudah menjadi hukum alam untuk bisa menjadi mahir dalam suatu bidang itu butuh waktu dan proses yang panjang. Bisa sampai bertahun-tahun. Bahkan berpuluh-puluh tahun.

Dengan demikian, sudah bisa dipastikan kalau Bharada E itu bukan sniper seperti yang diberitakan sebelumnya.

Jadi, perlahan tapi pasti kasus ini semakin terbuka lebar. Yang ini tentu tidak lepas dari peran Kapolri yang sebelumnya sudah dikritik sana-sini.

Sebagai penutup, penulis ingin sharing pepatah Belanda yang berbunyi "Al is de leugen nog zo snel, de waarheid achterhaalt haar wel".

Yang artinya, secepat apapun kebohongan berlari, cepat atau lambat, kebenaran pasti akan berhasil mengejar dan mendahuluinya.

Ngeri! Pasca Dikritik Habis, Kapolri Tunjukkan Taringnya Terkait Penanganan Kasus Yosua

Sumber Utama : https://seword.com/umum/ngeri-pasca-dikritik-habis-kapolri-tunjukkan-03g4iVz9We

Indonesia Darurat Rasis

Selamat negara ini berdiri puluhan tahun tidak pernah ada terjadinya politik saksi dan polarisasi isu suku agama ras dan antargolongan yang lebih parah daripada masa ini. Mungkin kita bisa melihat bahwa apa yang menjadi buah yang dipetik saat ini merupakan bibit yang sudah ditanam selama bertahun-tahun negara ini berdiri.

Mereka adalah para pengguna dan pengasong sistem lain yang muncul dari negeri antah berantah yang pasti bukan dari Indonesia. Negara Indonesia yang begitu beragam di zaman zaman keemasannya saat itu sekarang sudah suram dan menjadi redup sinar.

Salah satu hal yang membuat ini menjadi begitu terkemuka adalah keberadaan partai-partai yang berbasis agama namun menggunakan agama untuk menghancurkan ketimbang membangun.

Salah satu produk dari partai-partai sampah tersebut adalah Anies Baswedan. Dan beberapa tempat yang dikuasai oleh partai tersebut saat ini menjadi tempat yang dianggap sebagai sarang dari terorisme.

Menakutkan sekali jika agama dipakai untuk menjadi alat politik dan menyerang orang lain dengan begitu brutal seperti yang dilakukan oleh pendukung dari Anies Baswedan kepada Basuki Tjahaja Purnama.

Kekuatan dari negara ini ada di keberagamannya. Namun karena satu sosok Anies Baswedan yang ingin sekali menghancurkan negara ini negara ini benar-benar terancam punah. Gara-gara Anies Baswedan semua orang menjadi rasis.

Segala sesuatu pilihan politik harus dikaitkan dengan agama agar menjadi lebih afdol menurut mereka. Tetapi sejatinya negara Indonesia tidak demikian dan saya masih percaya bahwa masih ada harapan untuk Indonesia yang lebih baik lagi kedepannya.

Namun butuh usaha yang begitu berat dan keras untuk mencapai mimpi Indonesia bebas dari Anies Baswedan yang merupakan maskot radikalisme. Bahkan kalau mau ke dikata kasus-kasus yang sekarang terjadi pun ditengarai diakibatkan oleh perselisihan mengenai politik identitas.

Sebut saja kasus brigadir Joshua. Pengacaranya sampai bawa-bawa nama Ahok yang merupakan korban politik etis dari Anies Baswedan. Bukan sekadar agamanya tapi kesukuan juga sudah mulai diangkat-angkat.

Hal ini sangat berbahaya karena akan membuat penilaian Hakim bias. Buat saya apa yang menjadi tragedi di DKI Jakarta lewat sosok radikal Anies Baswedan hanya merupakan puncak dari gunung es.

Masih ada kebijakan-kebijakan rasis yang ditegakkan di negara ini. Sekolah negeri pun dijadikan sekolah agama. Entah di mana aturannya seluruh siswi diwajibkan berjilbab. Padahal sekolah negeri ini merupakan sekolah yang sifatnya tidak inklusif seperti madrasah atau pesantren yang mewajibkan dan boleh mewajibkan menggunakan pakaian seragam tertentu.

Maka jangan heran jika negara ini susah maju karena orangnya banyak yang tolol. Penegakan hukum jadi sulit karena Hakim pun nanti dicap pembela penista agama jika dia memenangkan orang yang dianggap sebagai kaum minoritas.

Dan saya rasa tidak berlebihan jika kita meminta pertanggungjawaban si rasis Anies Baswedan soal kehancuran negara ini akibat politik Sara.

Indonesia Darurat Rasis

Sumber Utama : https://seword.com/politik/indonesia-darurat-rasis-wVV0aJAq5u

Pilpres 2024, Politikus Nasionalis Jadi Kadrun

Hampir pasti Nasdem akan memperjuangkan Anies Baswedan menjadi capres 2024 nanti. Kepastian yang hampir jadi kenyataan itu tampak dari dimajukannya sosok gubernur DKI Jakarta (2017 – 2022) itu sebagai salah satu peserta konvensi capres pada Juni 2022 lalu.

Adapun dua nama lain, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa diduga hanya sebagai pajangan semata untuk mengelabui orang. Sebab siapa yang akan dimenangkan nanti, sudah di tangannya.

Sang Ketum memang sukses mengelabui publik dengan penampilan sebagai nasionalis tulen dalam dua pilpres terakhir. Sangat mengharukan dan membanggakan dukungan dan keberpihakannya pada Jokowi yang menjadi simbol nasionalisme.

Tapi kita sontak kaget dan bingung ketika si Ketum tiba-tiba mendekat ke Anies Baswedan, saat Presiden Jokowi baru saja memulai periode keduanya, bersama Wapres Ma’ruf Amin. Bos media itu mengundang gubernur yang selama dua tahun menjabat, kerap menghadirkan kontroversi dan kebingungan, sampai-sampai Google menobatkannya sebagai “gubernur terbodoh”.

Anies diberikan panggung untuk menampilkan kemampuannya mengatasi problematika Jakarta. Diharapkan, sukses itu akan menjadi tiket untuk dijadikan capres 2024. Namun sejauh itu harapan tinggal harapan. Bahkan hingga di akhir masa jabatannya, Gabener tidak memperlihatkan sebuah kinerja yang diharapkan.

Yang dipertontonkan kepada masyarakat luas adalah masalah demi masalah, seperti kasus-kasus kelebihan bayar, bongkar pasang, dan sebagainya. Adapun tahun ini ada hajatan berupa balapan Formula E, itu pun menyisakan jauh lebih banyak kelucuan ketimbang manfaat. Semisal penggunaan uang rakyat yang jumlahnya sangat besar untuk even yang tidak jelas juntrungannya itu, belum jelas pertanggungjawabannya.

Kemudian selesai pula proyek stadion olahraga yang diberi nama JIS (Jakarta International Stadium) di Ancol, Jakarta Utara. Peruntukannya menjadi sumir sebab langsung digunakan sebagai tempat acara keagamaan yang menghadirkan ribuan massa. Padahal tak kurang banyak tempat yang layak untuk acara kegiatan religius di Ibu Kota ini. Tapi kok disempatkan di JIS?

Belakangan proyek yang menghabiskan dana hingga Rp 4 triliun ini masih diikuti berbagai peristiwa memalukan, seperti robohnya pagar pembatas pada suatu acara uji coba pertandingan sepak bola.

Dana pembangunan JIS yang sangat besar ini pun jadi terasa sia-sia jjika dibandingkan dengan apabila misalnya Ahok yang menanganinya. Bisa-bisa dananya tidak sebengkak itu, dan bahkan mungkin tidak akan menguras dana Pemda DKI sepeser pun bila Ahok yang mengeksekusi pembangunannya.

Semakin dekat masa pemberhentiannya, Oktober 2022 nanti, semakin membabi buta pula Gabener dalam sepak terjangnya. Persis pendekar mabok. Dia mengganti nama beberapa ruas jalan yang pasti akan menjadi beban merepotkan bagi warga terdampak untuk mengurus perubahan data di dokumen-dokumen milik mereka.

Lalu kegilaan terbaru, Anies mengubah istilah “rumah sakit” menjadi “rumah sehat” pada beberapa rumah sakit. Ini langsung diprotes dan ditolak Kemenkes yang paling berwenang untuk itu. Besok-lusa, jangan heran dan bingung apabila misalnya Anies mengganti istilah “tempat sampah” menjadi “tempat bersih”?

Hopeless dan speechless memang dengan oknum yang satu ini, sebab memang tidak ada satu pun pekerjaannya yang jelas manfaatnya. Tetapi, sosok semacam inikah yang sedang diperjuangan Nasdem untuk jadi pimpinan nasional pada 2024 nanti?

Kalau saja misalnya PKS yang mengusung, tidak ada yang perlu dipertanyakan. Tetapi mengapa Nasdem? Dari namanya, partai ini mestinya mengedepankan nasionalisme sesuai Pancasila, UUD 1945 dan kebhinekaan.

Maka, Anies yang selama ini tampak dekat dan lekat dengan banyak ormas atau elemen yang cenderung menyimpang dari semangat dan jiwa nasionalisme Indonesia, mestinya tidak punya tempat di Nasdem.

Nasdem cepat menjadi besar, tentu karena sosok-sosok nasionalis tulen yang ada di sana. Ada banyak politikus sejati bermerk "nasionalis" di sana. Hal itu tampak jelas dari penampilan dan statemen mereka di televisi atau media massa. Bahkan banyak yang jelas-jelas “anti” pada sosok Anies – sudah tidak becus bekerja, memiliki kecenderungan ke kelompok-kelompok anti-nasionalisme pula.

Pertanyaannya, ke mana atau bagaimana sikap para nasionalis yang ada di Nasdem ini nanti apabila memang sosok kontroversil ini yang diusung Partai Nasdem pada Pilpres 2024? Apakah mereka akan mengikuti arus partai yang jelas akan dialirkan seturut nafsu ketua umumnya?

Mengerikan dan memprihatinkan sekali apabila politikus-politikus yang aslinya nasionalis itu akan turut membebek pula, yakni mendukung sosok yang ditengarai tidak jelas sikap nasionalismenya, plin plan, dan bahkan lebih berat ke barisan anti-Pancasila.

Sebab mustahil rasanya mereka mengambil sikap tegas dengan mengundurkan diri dari partai politik itu. Dengan mundur dari partai yang telah mengantarkan atau menempatkan mereka di kursi-kursi empuk legislatif, DPR dan DPRD, sama saja dengan menguburkan peluang mereka untuk kembali duduk nikmat di Senayan.

Namun bisa saja ada sosok berintegritas yang berani mengambil sikap, seperti pindah ke partai lain. Tetapi perlu waktu untuk menyesuaikan gerak dengan atmosfer yang baru, konstituen baru pula. Sebab sulit rasanya langsung mendulang banyak suara jika seorang politikus baru mulai di sebuah partai baru.

Hanya saja, kita akan sedih dan sinis apabila mendapati oknum politikus atau kader yang menjadi lain, bersuara lain, bersikap beda pada kampanye pemilu dan pilpres 2024 nanti. Kemungkinan seperti itu bisa terjadi karena tidak kuasa melawan titah ketua umum, pemilik partai politik, yang ternyata tidak memiliki pijakan jelas sebagai politikus dan tokoh bangsa.

Pilpres 2024, Politikus Nasionalis Jadi Kadrun

Sumber Utama : https://seword.com/politik/pilpres-2024-politikus-nasionalis-jadi-kadrun-M4eWLRBVqk

Kadrun Pasti Bangga, Hoax Rizieq Diangkat Jokowi Jadi Menteri Agama

Orang stres ternyata tidak ada habisnya, pun tidak ada matinya. Mereka suka sebarkan informasi bohong, entah karena insecure atau memang hobi sesatnya ini sudah merasuki tubuhnya.

Jadi beberapa hari lalu, ada sebuah video Youtube yang isinya sampah tak bermutu. Di video itu disebutkan bahwa Presiden Jokowi resmi membebaskan Rizieq untuk menggantikan Gus Yaqut sebagai Menteri Agama. Tidak perlu tahu siapa pengunggahnya, biar channel ini tidak perlu dapat panggung dan mati sendiri.

Video tersebut berjudul:

“Habib Rizieq Jd Menag? Jokowi & Dpr Sepakat Bebaskan Hrs & Langsung Dilantik Jd Menag Gantikan Yaqut”.

Pada thumbnail video juga terlihat bahwa Presiden Jokowi yang menggenggam tangan Ma'uf Amin dan Habib Rizieq. Itu adalah editan. Aslinya adalah foto Jokowi menggenggam tangan Ma'ruf Amin dan Habib Luthfi yang berasal dari artikel berjudul “Genggaman Tangan Jokowi dengan Habib Luthfi dan KH Ma’ruf Amin” yang terbit di situs Detikcom pada 24 Februari 2018.

Di thumbnail tersebut berisi narasi sebagai berikut :

“JOKOWI BEBASKAN HABIB RIZIEQ & BAWA HABIB RIZIEQ KE ISTANA?”

“HABIB RIZIEQ JADI MENAG? JOKOWI & DPR SEPAKAT BEBASKAN HRS & LANGSUNG DILANTIK JD MENAG GANTIKAN YAQUT.”

Rizieq memang sungguh sakti. Karismanya luar biasa meskipun kita tahu karismanya itu hanya bisa buat menarik pendukung-pendukung yang otaknya rada-rada, you know lah. Ada yang rela menyembah balihonya. Ada yang rela bikin hoax untuk mengangkat derajat dan martabatnya. Ada yang membesarkan namanya lewat kehebatan dan keistimewaan tak masuk akal.

Pendukung Rizieq ini memang suka insecure sehingga membuat narasi-narasi bodoh yang mudah ditebak, berulang-ulang seperti kaset rusak.

Jika Rizieq dijadikan menteri agama, maka kerukunan umat beragama di negara ini akan makin rusak. Intoleransi kian meningkat. Negara bisa kacau. Jokowi pun mungkin akan didemo habis-habisan oleh silent majority. Mengangkat Rizieq sebagai Menag bukankah tindakan seorang presiden yang waras orangnya.

Pendukungnya, memang terpaksa kita sebut bodoh. Bodohnya tak ada obat. Mereka tak bisa mikir, dengan membuat narasi bohong, sama saja menyebarkan kebohongan kepada massa. Itu dosa, kan? Setiap dosa akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti, begitulah yang sering dibilang kadrun maha suci. Bahkan Rizieq pun tak bisa menolong mereka bebas dari azab akibat banyak bohong. Mereka mungkin berpikir Rizieq punya kunci surga karena imam besar yang diberkahi Tuhan. Mau masuk neraka, cukup sebut nama Rizieq, maka akan dipindahkan ke surga.

Tanggung amat bikin narasi bodoh. Sekalian saja bilang Rizieq dibebaskan karena mau diangkat sebagai calon raja di Arab Saudi. Raja Salman hendak pensiun dan menunjuk Rizieq sebagai penggantinya karena dia itu cucu nabi dan imam besar dunia.

Saya jadi teringat dengan narasi lucu lainnya dari seorang bernama Syahganda Nainggolan. Dia mengatakan pembebasan bersyarat Rizieq karena tekanan pemerintah Amerika Serikat terhadap pemerintah Indonesia.

Narasinya sampah. Katanya asal muasalnya adalah adanya rilis HAM yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat awal tahun ini, meliputi kasus Rizieq dan juga kasus penembakan laskar FPI di KM 50. Indonesia disebut butuh dukungan Amerika dan Barat terkait bantuan pinjaman untuk melaksanakan pembangunan, serta lembagai multi lateral sangat terkait dengan urusan HAM.

Cerita-cerita sampah seperti ini sebenarnya sudah sering masuk ke telinga kita. Bagi yang waras dan otaknya masih belum korslet, pasti akan langsung tahu kalau cerita ini hanyalah imajinasi dan ilusi dari pendukungnya yang memang suka mengkhayal terlalu tinggi. Imajinasi seperti ini ngalah-ngalahin imajinasi para penulis novel fantasi atau penulis naskah film Hollywood.

Mereka insecure. Mereka sadar Rizieq saat ini sudah menjadi salah satu orang paling hina di negara ini. Mereka mungkin malu. Sehingga mereka berbuat segala cara untuk mengangkat nama Rizieq setinggi-tingginya demi mengcounter berbagai kebobrokan yang sudah melekat dalam diri Rizieq.

Rizieq jadi menteri agama? Jadi asisten kepala desa pun rasanya tak pantas. Apalagi ada pendukungnya yang bermimpi Rizieq jadi presiden. Habis makan obat apa ya mereka ini?

Bagaimana menurut Anda?

Kadrun Pasti Bangga, Hoax Rizieq Diangkat Jokowi Jadi Menteri Agama

Sumber Utama : https://seword.com/politik/kadrun-pasti-bangga-hoax-rizieq-diangkat-jokowi-oiAcW40akT

Kerusuhan Hong Kong, Cina, dan Teori Konspirasi Covid 19

Tahun 2019 adalah tahun terberat bagi Hong Kong, demonstrasi pecah hampir tiap hari, roda ekonomi nyaris berhenti berputar, kekerasan terjadi dimana-mana. Setelah puluhan tahun, Hong Kong mengalami resesi dengan pertumbuhan ekonomi mencapai angka negatif.

Bermula dari tindak kejahatan seorang pria warganegara Hong Kong bernama Tony Chan yang membunuh lalu merampok kekasihnya Poon Hiu Wing, juga warga negara Hong Kong pada bulan Februari 2018 di Taipei. Tony kemudian pulang ke Hong Kong. Orang tua Poon langsung melaporkan kehilangan anaknya. Pertengahan 2018 Tony mengakui semua kejadian pembunuhan dan perampokan Poon kepada polisi Hong Kong. Tapi karena tidak adanya perjanjian ekstradisi, Tony hanya bisa dituntut pasal pencurian.

Dari kasus itulah, Carrie Lam kepala administrasi Hong Kong mengajukan undang-undang ekstradisi antara negara di bawah pemerintahan Cina, yaitu PRC (People Republic of China), Taipei, Macau, dan Hong Kong. Usulan tersebut menuai protes keras di Hong Kong.

Melihat sejarah Hong Kong, kebanyakan dari penduduknya, terutama penduduk muda tidak menganggap mereka adalah keturunan Cina. Selama 150 tahun Hong Kong berada di bawah koloni Inggris, dan baru diserahkan ke pemerintah Cina pada tahun 1997. Sejak kembali ke pangkuan Cina, Hong Kong diberikan status otonomi daerah spesial dengan sistem ‘one country, two systems’. Secara garis besar, Hong Kong memiliki pemerintahan yang semi-independen, bisa mengatur segala urusan politik, sosial serta ekonomi domestik tanpa campur tangan pemerintah Cina. Karena itulah warga Hong Kong sangat menentang usulan Undang-undang Ekstradisi karena mereka takut jika pemerintah Cina dapat menangkap penduduk Hong Kong lalu memajukan di pengadilan Cina yang tentunya lebih ‘kejam’ hukumannya.

Demonstrasi di Hong Kong bermula dengan cukup jinak, tapi secara cepat berubah menjadi anarkis. Hampir setiap hari di berbagai tempat yang berbeda, jalan-jalan besar diblokir, stasiun kereta bawah tanah ditutup, kadang dirusak massa.

Pada bulan Juni 2019 Carrie Lam menyatakan jika rancangan undang-undang ekstradisi ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan. Tapi para demonstran seakan tidak peduli. Unjuk rasa berkembang menjadi demonstrasi ketidak sukaan terhadap pemerintah Cina, dan Presiden Xi Jinping. Mulai bulan September 2019, beberapa kali bendera Cina dibawa ke tempat unjuk rasa lalu dilempari kotoran, diinjak-injak, bahkan dibakar. Kejadian serupa menimpa foto Xi Jinping. Demonstran mengeluarkan tuntutan baru, ingin lepas dari pemerintah Cina, dan menjadi negara mandiri.

Ratusan demonstran ditangkap polisi tapi tetap tidak dapat menghentikan laju unjuk rasa yang terus menggerus roda kehidupan dan perekonomian Hong Kong. Ibarat menonton aksi bunuh diri secara perlahan. Miris.

Unjuk rasa anti pemerintah cina terus bergulir seperti bola panas. Toko-toko, perkantoran yang berasal dari Cina menjadi target demonstran. Beberapa dirusak dan dibakar. Banyak pekerja asal Cina jadi sasaran pemukulan. Tanggal 11 November 2019 seorang pekerja konstruksi dibakar hidup-hidup oleh demonstran karena dianggap menyebelahi pemerintah Cina.

Puncaknya pada tanggal 17-29 November 2019, Universitas Politeknik Hong Kong dijadikan markas pusat unjuk rasa menentang pemerintahan. Sekitar 1100 orang campuran mahasiswa dan sipil bergabung di dalam. Polisi tidak menyerang masuk, tapi membuat barikade sekitar kampus dengan ketat, sampai ke saluran air bawah tanah. Aliran listrik dan air dimatikan, lalu polisi tinggal menunggu dan menunggu. Hingga persedian makanan dan minuman habis. Sebagian besar akhirnya menyerahkan diri, dan sisanya diringkus pada tanggal 29 November 2019.

Terus terang, pada akhir tahun 2019, konflik Hong Kong sudah sampai ke titik no turning back. Sedangkan pemerintah Hong Kong dan Cina sudah kehabisan akal. Cara persuasif sudah, membatalkan undang-undang sudah, menangkapi aktivis bandel sudah, dilawan sudah, dihukum sudah, Tidak satu pun berhasil.

Pemerintah Cina mulai hilang akal. Anak kesayangan yang telah lama pergi akhirnya pulang ke rumah. Tapi kini anak itu memberontak hendak kabur lagi. Saatnya untuk memilih diantara dua, melakukan tindakan ekstrim, atau melepas Hong Kong. Bagi Cina, yang kedua bukanlah pilihan.

Bulan pertengahan Desember 2019, pertama kali muncul virus Corona Covid-19 di Wuhan Cina, dan langsung menyebar cepat, terutama ke negara yang lokasinya dekat, termasuk Hong Kong. Kasus pertama Covid-19 di Hong Kong terkonfirmasi tanggal 23 Januari 2020. Uniknya, pada tanggal yang sama, Wu Han mulai lockdown atau isolasi kota total. Warga tidak boleh keluar rumah sama sekali, pertokoan tutup, perkantoran diliburkan, transportasi publik diberhentikan total. Seperti memberi contoh?

Hong Kong pun mengikuti ‘contoh’ dari Wu Han, dan mulai melakukan pembatasan sosial dimana-mana. Kepanikan mulai merasuk warga Hong Kong terutama mulai bulan Februari 2020, masker medis diserbu dan habis dimana-mana, harganya pun sempat melambung sangat tinggi. Tapi dibalik itu semua, unjuk rasa menentang pemerintah semakin jarang, di media pemberitaan online terakhir sampai Januari 2020. Bulan-bulan berikutnya, jika masih ada pun dalam skala sangat kecil dan langsung dibubarkan Polisi dengan alasan penyebaran Covid-19.

Saat ini sekitar 100an jurnalis dan aktivis yang dulu ikut berpartisipasi pada demonstrasi Hong Kong sedang menunggu sidang pengadilan di Cina dengan tuntutan maksimal penjara seumur hidup.

Jika diibaratkan Hong Kong adalah harimau yang tengah mengamuk ingin melepaskan diri dari kandang, daripada menembak lalu melukai harimau tersebut, Cina memasukkan kambing (virus Corona) ke dalam kendang untuk mengalihkan perhatian Harimau, sehingga ia lupa akan niatnya untuk kabur.

Buktinya apa Cina melakukan itu? Terkadang untuk mengetahui siapa malingnya, kita tidak perlu menangkap tangan maling tersebut. Kita cukup lihat siapa yang paling diuntungkan, dialah yang bersalah. Bagaimanapun, kemunculan Covid-19 berhasil ‘mencegah’ Hong-Kong lepas dari tangan pemerintah Cina. Selain itu, juga menjadikan Cina produsen terbesar alat tes pcr antigen dan Swab, dan vaksinnya.

Masakan demi Hong Kong, dibuat pandemi seluruh dunia? Mungkin disengaja atau tidak. Kalaupun disengaja, tetap Cina yang paling diuntungkan. Kalau tidak, berarti kolateral.

Tega sekali? Harga kedaulatan. Bagi pemerintah Cina, kedaulatan diatas segalanya. Berapa pun harganya akan dibayar lunas beserta bunganya. Itulah prinsip yang tidak bisa ditawar-tawar.

Sebagai catatan, teori konspirasi ini murni muncul dari pemikiran saya sendiri. Jika satu waktu nanti tidak terbukti atau terbukti sekalipun, tidak masalah untuk saya. Artikel ini cuma sebagai bukti keberadaan buah pemikiran saja.

Politics is war without bloodshed, while war is politics with bloodshed - Mao Zedong

Kerusuhan Hong Kong, Cina, dan Teori Konspirasi Covid 19

Sumber Utama : https://seword.com/luar-negeri/kerusuhan-hong-kong-cina-dan-teori-konspirasi-ui7AFoCiGf 

Nancy Pelosi & Tsai Ing-wen, Dagelan Politik Amerika Yang Merugikan Seluruh Dunia

Nancy Pelosi, ketua parlemen Amerika Serikat & Tsai Ing Wen, Presiden Taiwan. Dua wanita hebat, mungkin itulah yang ada di benak saya dan jutaan penduduk dunia dalam melihat kedua sosok ini. Itu sebelum kisruh kontroversi kedatangan Nancy Pelosi ke Taiwan untuk bertemu dengan Tsai Ing-Wen.

Ada apa sebenarnya? Apa yang membuat heboh luar biasa ketika dua wanita ini bertemu? Politik ‘One China’, dimana Taiwan, salah satu dari beberapa ‘anak yang hilang’ terhadap negeri China. Mohon maaf saya disini bukan dalam kapasitas memberi pembelajaran sejarah mengenai tanggal dan tahun pastinya kapan pecahan-pecahan negara, yaitu Macau, Taiwan, dan Hong Kong terpisah dan bersatu kembali dengan induknya, China.

Jika Macau merupakan anak yang paling baik, penurut dan tidak banyak bertingkah, lain halnya dengan Taiwan dan Hong Kong. Kedua ‘negara’ ini walaupun sampai saat saya menuliskan artikel ini masih di bawah naungan China, tapi mereka sering membangkang, ingin bebas mandiri, sulit diatur, dan banyak bertingkah.

Di mata Indonesia yang menghormati penuh politik ‘One China’, Taiwan tidak pernah diperlakukan seperti layaknya sebuah negara. Dibuktikan dengan tidak pernah ada perwakilan kedutaan Indonesia di Taiwan.

Jauh-jauh hari sebelum Nancy Pelosi mendarat di Taiwan, China sudah berulang kali mengutarakan keberatan yang teramat sangat bahkan melarang sampai mengancam jika sampai Nancy benar jadi mengunjungi Taiwan, maka akan ada konsekuensi sangat berat baik terhadap Taiwan dan juga Amerika Serikat.

Dimana ada kekisruhan di berbagai negara, hampir selalu dipastikan Amerika ada disana, Untuk apa? Alasan mereka dibuat sedemikian heroik. Membela demokrasi, membela kemerdekaan, menentang invasi, ibarat kata Amerika menempatkan diri seperti Superman yang ada untuk membela kebenaran dan keadilan. Apa betul seperti itu? Ngimpi kamu Ndro, bangun!

Kalau ada kompetisi negara mana paling oportunis, Amerika akan menjadi pemenang beruntun tiap tahun tanpa terkalahkan. Kunjungan Nancy ke Taiwan dikemas sedemikian rupa supaya kelihatannya seperti kunjungan persahabatan, tapi China bukan negara baru lahir kemarin sore. Presiden Xi Jinping paham, selalu ada udang di balik bakwan, apalagi jika berurusan dengan Amerika Serikat.

Lalu apa sebenarnya tujuan Nancy Pelosi datang ke Taiwan? Toh tidak ada kepentingan teramat mendesak sampai harus mengacuhkan larangan China. Nyawa siapa yang dipertaruhkan disini? Yang pasti bukan nyawa Nancy Pelosi, karena kedatangannya dibuat ‘sesenyap’ mungkin bahkan kepulangannya pun pesawatnya dibuat jalur memutar diluar rute normal, sehingga tidak perlu lewat di atas laut Cina Selatan. Kalau merasa tidak berbuat salah, kenapa takut?

Manuver kaki mengangkang, berdiri diantara dua kubu sudah lumrah dilakukan Amerika, satu sisi mengatakan menghormati politik ‘One China’ tapi di depan siaran langsung Taiwan yang disiarkan secara live online, menyatakan menghargai demokrasi Taiwan dan akan mendukung penuh kebebasan ‘negeri’ tersebut. Masya Allah…

Tindakan ngeyel Nancy Pelosi itu banyak dikecam oleh berbagai pimpinan negara, terutama tentunya sekutu China sesama negara penganut komunis, yaitu Rusia dan Korea Utara. Indonesia sendiri sudah memberi pernyataan ‘menyayangkan’ (untung bukan ‘prihatin’) terhadap pertemuan tersebut.

Lalu siapa yang salah? Ke satu tentulah Nancy Pelosi, Kedua ya negara Amerika Serikat yang merestui pertemuan tersebut, dan ketiga menurut saya, Presiden Taiwan,Tsai Ing-Wen sendiri. Berdua dengan Nancy Pelosi seakan-akan cari panggung di mata dunia.Untuk apa? Maaf saja, jika mencari simpati pun sangat tidak smart caranya, terang-terangan menentang negeri China, menunjukkan ketidakmampuan TsaiIng-Wen dalam mengukur kemampuan sendiri. Ibarat maju perang sendiri bersenjatakan pisau belati melawan seratus prajurit bersenjatakan senapan otomatis, sungguh teramat konyol, kalau tidak mau saya bilang, bodoh sekali! Sebagai akibatnya selain rakyat Taiwan sendiri yang menderita, seluruh dunia pun terkena imbasnya.

Terhitung sejak hari dimana Nancy mendarat di Taiwan, China langsung menerapkan darurat militer siaga satu, yang pada dasarnya ‘mengepung’ Taiwan, sehingga tidak bisa keluar masuk, termasuk perdagangan. Sebagai catatan, Taiwan memasok 80% kebutuhan dunia terhadap chip dan microchip.

Dari sisi Amerika sudah ketebak, saat ini sibuk menghimbau China untuk berperilaku tenang. Ibarat orang sudah sengaja membakar rumah tetangga, lalu dengan santainya menghimbau tetangga tersebut untuk tenang. Pret!

Yang menarik ditunggu adalah tindakan apa lagi yang akan diambil China selain tentunya siaga militer dan pembatasan perdagangan. This is China. Negeri besar yang saya paham sekali tidak bisa ditawar seujung rambut pun mengenai kedaulatan dan politik ‘One China’nya.

Lihat saja apa yang terjadi ketika Hong Kong gencar memberontak dengan kerasnya di tahun 2019. Mengenai kisah pembangkangan Hong Kong ini sudah saya tulis di artikel sebelumnya yang berjudul: ‘Kerusuhan Hong Kong, Cina, dan Teori Konspirasi Covid 19’. Bagi yang belum membaca silakan KLIK DISINI

Mungkin banyak yang nyinyir terhadap China, tapi saya tetap akan menghormati negara manapun yang berjuang mempertahankan kedaulatan negaranya.

Semoga artikel ini bersambung…

Stand up! Those who are unwilling to become slaves!

Take our flesh, and build it to become a new Great Wall!

The Chinese people have reached a most dangerous time,

Every person is being compelled to send a final roar.

Arise! Arise! Arise!

We are millions with one heart,

Braving our enemy’s gunfire, march on!

-The National Anthem of the People’s Republic of China-

Nancy Pelosi & Tsai Ing-wen, Dagelan Politik Amerika Yang Merugikan Seluruh Dunia

Sumber Utama : https://seword.com/luar-negeri/nancy-pelosi-tsai-ing-wen-dagelan-politik-NvmCHJSWrF

Megawati Dilematis Pusing 7 Keliling

Menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden yang Insya Allah akan dilaksanakan pada bulan Februari 2024 nanti, masyarakat penasaran. Siapa kira-kira sosok yang dipercaya masyarakat menjadi pengganti Presiden Jokowi.

Standar masyarakat yang sudah terlanjut fokus kepada sosok Jokowi membuat publik ingin tahu. Apakah suksesor Jokowi akan lebih baik atau jauh di bawah standar?

Tiga besar kandidat Capres yang konsisten elektabilitasnya adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Ketiganya mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Membaca berita online beberapa minggu belakangan, sepertinya dukungan kepada Ganjar Pranowo untuk jadi Capres cukup banyak. Dukungan untuk Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024 terus mengalir dari masyarakat di berbagai daerah.

Mereka mengharapkan Ganjar Pranowo sukses di Pilpres 2024. Dukungan kepada Ganjar Pranowo terbaru datang dari masyarakat Dayak yang ada di Palangka Raya, petani bawang merah di Nganjuk, dan Komunitas Ojek Pangkalan di Banten dan Bandung.

Keadaan ini akan membuat PDI Perjuangan dalam hal ini Megawati dalam kondisi yang dilematis. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri diprediksi pusing memilih antara mementingkan internal partai atau mengikuti keinginan publik dengan mencapreskan Ganjar Pranowo.

Di satu sisi PDIP punya kepentingan internal dalam Pemilu 2024. Di sisi yang lain mereka tersandera kepentingan publik dalam sosok Ganjar saat saat ini begitu terkenal dan elektabilitasnya jauh di atas Puan Maharani . Keadaan ini ujian bagi PDIP. Mampu tidak PDIP menimbang kepentingan internal partai dengan keinginan publik. Kalau itu bisa disatukan dan ketemu, harus lahir kompromi. PDIP harus memilih akan mendahulukan kepentingan yang mana.

Jika Megawati berusaha mengakomodasi kepentingan publik dengan cara menduetkan Ganjar Pranowo-Puan Maharani, bisa menjadi blunder atau berbuntut kekalahan mereka. Sebab basis massa pendukung Ganjar dan Puan Maharani sama, yaitu dari kalangan nasionalis atau PDIP.

Duet Ganjar-Puan tidak baik karena ideologinya sama. Masyarakat Indonesia beranekaragam. Oleh karena itu basis massa Capres-Cawapres harus berbeda demi memaksimalkan raihan suara.

Maksudnya duet Ganjar-Puan tidak mengakomodasi kelompok masyarakat Islam. Padahal secara tradisi, figur kepemimpinan di negeri ini selalu merupakan pasangan antara nasionalis dan Islam. Seperti Jokowi dan KH. Maruf Amien.

Jika dipaksakan Ganjar-Puan akan melahirkan dua putaran. Hal ini sangat berat karena nekad tidak mengakomodasi kelompok Islam yang jumlahnya luar biasa.

Megawati harus benar-benar jeli. Jangan mentang-mentang partainya mampu mengusung pasangan Capres dan Cawapres, tetap membutuhkan strategi yang jeli. Megawati harus mencari sosok yang dianggap mampu mewakili kelompok Islam, misalnya dari NU atau sosok lainnya.

Megawati Dilematis Pusing 7 Keliling

Sumber Utama : https://seword.com/politik/megawati-dilematis-pusing-7-keliling-2M94R88HdP

China Daily tentang perkembangan terbaru Saudi-Iran(Kerajaan Arab Saudi - Republik Islam Iran : mengutip pendapat saya) 

Pada KTT yang dipimpin Dewan Kerjasama Teluk baru-baru ini di Jeddah, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal Bin Farhan mengatakan kepada wartawan bahwa pembicaraan antara negaranya dan Iran telah positif, dan bahwa tangan Saudi diperluas ke Iran untuk mencapai hubungan normal.

Dan, “Irak memiliki peran penting dan mendasar dalam mendorong negosiasi ke depan dengan cara yang membuat kami dapat melanjutkan pembicaraan ini,” menteri luar negeri Saudi seperti dikutip oleh Rudaw, sebuah kelompok media di Wilayah Kurdistan Irak.

Dina Yulianti Sulaeman, direktur Indonesia Center for Middle East Studies, mengatakan kepada China Daily bahwa para pemimpin Saudi kali ini “bersikap lebih rasional” karena mereka menyadari bahwa kekuatan hegemonik Amerika Serikat tidak lagi berfungsi sebaik “sebelumnya”.

Selengkapnya:

https://www.chinadailyhk.com/article/282110?fbclid=IwAR3R3ZJmsBP3thj-qF2E0YbOwGUhIWKDvatKXQ6W-CBQyvNXg1iTCbPNjKw#Saudi-Iran-pragmatic-talks-seen-good-for-region

Sumber Utama : https://dinasulaeman.wordpress.com/2022/07/25/china-daily-tentang-perkembangan-terbaru-saudi-iranmengutip-pendapat-saya/

Upaya Penggulingan Rezim di Venezuela, Suriah, dan Iran

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/1812391585926100

Sebenarnya, sudah banyak yang tahu bahwa AS melakukan operasi penggulingan rezim di berbagai penjuru bumi. Sudah sangat banyak buku, report, paper, dan artikel membahas hal ini. Indonesia pun pernah mengalaminya (era Presiden Sukarno).

Tapi, baru-baru ini, kudeta yang didalangi AS kembali ramai dibahas publik. Pasalnya, 13 Juli yll, seorang mantan pejabat tinggi AS mengakui di wawancara live dengan CNN bahwa AS memang mendalangi kudeta di banyak negara.

Namanya John Robert Bolton (lahir 20 November 1948). Dia pernah jadi orang penting di berbagai era kepresidenan AS. Tahun 1985-1989, ia menjabat sebagai Asisten Jaksa Agung Amerika Serikat era Presiden Reagan. Dia menjadi Duta Besar AS untuk PBB 2005-2006 (era Bush). Sebelumnya, tahun 2001-2005, ia menjadi Wakil Menteri Luar Negeri untuk Pengendalian Senjata dan Urusan Keamanan Internasional. Bolton adalah salah satu arsitek Perang Irak. Ingat, invasi Presiden Bush ke Irak yang akhirnya menggulingkan Saddam Hussein diluncurkan tahun 2003.

Iklan
Laporkan iklan ini

Era Trump, Bolton menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional (2018-2019). Dia berulang kali menyerukan penghentian kesepakatan nuklir Iran dan akhirnya AS menarik diri dari JCPOA pada Mei 2018.

Tanggal 13 Juli, Bolton diwawancarai Jake Tapper dari CNN, live. Awalnya, Bolton ingin membela Trump, katanya, kerusuhan 6 Januari (dimana supporter Trump menyerbu Kongres untuk menggagalkan sertifikasi pemilihan Joe Biden) bukanlah KUDETA.

Menurutnya, kudeta itu ga gampang. Persiapannya panjang.

Jack Tapper menjawab, “Maaf, bukankah kudeta itu tidak harus dilakukan orang pintar…?”

Bolton berkata, “Saya tidak setuju. SEBAGAI SESEORANG yang TELAH membantu MERENCANAKAN kudeta, bukan di AS, tapi di TEMPAT-TEMPAT LAIN, dibutuhkan banyak pekerjaan… “

Beberapa saat kemudian, Tapper kembali mengejar, meminta Bolton bicara lagi soal kudeta yang pernah dilakukannya, tapi ia berkelit, “Saya tidak akan membahas secara spesifik.”

Tapper mendesak, “Coba ceritakan kudeta yang sukses.”

Bolton tersenyum dan menjawab, “Saya menulis tentang Venezuela di dalam buku dan [kudeta] ini tidak berhasil.”

ARTINYA: Bolton mengakui bahwa kejadian 2019 di Venezuela itu memang upaya kudeta. Padahal, pada April 2019, Bolton mengatakan bahwa yang terjadi di sana bukan kudeta. Pada waktu itu, AS mendukung pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, agar militer mendukung upayanya (yang akhirnya gagal) untuk menggulingkan presiden sosialis, Nicolas Maduro, dengan alasan hasil pemilu tidak sah.

Di video yang lain, jurnalis The Independent mewawancarai Bolton, menanyakan soal banyaknya serangan/kecelakaan fasilitas nuklir Iran. Ia menanyakan siapa pelakunya.

Bolton menjawab, “Sudah pasti Israel dan negara-negara Arab. Saya sampaikan pada mereka, semoga berhasil! Lanjutkan!”

Soal Suriah, Bolton tercatat pernah menolak memulangkan tentara AS dari Suriah, padahal sebelumnya Trump sudah menyatakan akan menarik mundur tentaranya. Hingga hari ini, tentara AS masih terus bercokol di Suriah, terus mencuri minyak dan bahkan gandum Suriah.

Senator AS, Richard Black, blak-blakan mengatakan, “AS mencuri gandum Suriah untuk menciptakan kelaparan… Pencurian minyak dan gas Suriah oleh AS adalah membuat warga sipil mati kedinginan.”

Tujuan akhirnya? Tentu saja untuk menggulingkan rezim Suriah yang memang sangat mbalelo, menolak damai dengan Israel. Dokumen CIA tahun 1980-an sudah menyebutkan rencana AS untuk menggulingkan rezim di Suriah demi Israel.

Anehnya, di Indonesia, ada saja golongan yang buta-tuli otak dan nurani, ga mempan dikasih tahu, dan terus saja membangun halusinasi yang mendukung agenda AS (padahal mereka ini selalu mengaku paling-Islam dan paling-pro-Palestina):

-“Sunni dibantai rezim Assad yang Syiah di Suriah” (lalu mereka dukung para “jihadis” dalam menggulingkan Assad, dengan impian membangun “khilafah”)

-“Sunni direpresi rezim Syiah Iran; Syiah Iran sebenarnya di balik layar bersekongkol dengan Israel untuk melawan Islam.”

Mereka itu pula yang dengan bodohnya merogoh kocek, demi membantu “mujahidin.” Yang lebih bodoh lagi, ada yang menjual harta bendanya, lalu dikasih ke makelar yang memberangkatkan mereka ke Suriah, lalu mati di sana.

Yang masih hidup, sekarang merengek-rengek kepada pemerintah, minta dipulangkan ke tanah air: INDONESIA.

Sumber Utama : https://dinasulaeman.wordpress.com/2022/07/19/upaya-penggulingan-rezim-di-venezuela-suriah-dan-iran/

Iran Ringkus 10 Anggota ISIS yang Berencana Menyerang Majelis Asyura

Potret bendera ISIS.

Teheran, LiputanIslam.com  Kementerian Intelijen Iran mengumumkan pihaknya telah mengidentifikasi dan menangkap 10 anggota kelompok teroris takfiri ISIS yang berencana melakukan aksi teror di berbagai penjuru Iran selama bulan duka Muharram.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (4/8), Kementerian itu menjelaskan bahwa ISIS berencana melakukan beberapa operasi teror dengan sasaran majelis-majelis duka Tragedi Asyura, yaitu peringatan kesyahidan cucunda Nabi Muhammad saw, Imam Hussein (AS), di Karbala pada tanggal 10 Muharram.

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa Rezim Zionis Israel mencoba menggunakan kaum takfiri ISIS untuk operasi teror demikian, namun Kementerian Intelijen berhasil menangkap 10 anggota kelompok itu di wilayah barat dan selatan Iran.

Kementerian itu mengaku telah menemukan dan menyita gudang alat dan bahan peledak, perangkat komunikasi, dan senjata kelompok teroris, dan menyatakan bahwa dua pasukan keamanan Iran terluka dalam baku tembak dengan militan takfiri.

Namun demikian, kementerian itu mengimbau masyarakat untuk lebih waspada aksi teror dalam penyelenggaraan majelis duka Asyura, dan memperingatkan bahwa Israel dan pasukan ISIS bayarannya akan mendapat balasan “menghancurkan” atas upaya aksi teror mereka. (mm/presstv)

Sumber Utama : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/iran-ringkus-10-anggota-isis-yang-berencana-menyerang-majelis-asyura/ 

Sumber Diplomatik: Al-Zawahiri Terbunuh, Tapi Bukan karena Serangan yang Diklaim AS

 

Beirut, LiputanIslam.com  Sumber-sumber diplomatik mengungkapkan kepada saluran berita Al Mayadeen bahwa kelompok Taliban yang berkuasa di Afghanistan telah mengkonfirmasi tewasnya pemimpin organisasi teroris Al-Qaeda, Ayman Al-Zawahiri, dan saksi-saksi terpercaya Taliban juga mengaku telah melihat jasadnya.

Namun demikian, sumber-sumber itu mengatakan bahwa Al-Zawahiri tidak terbunuh seperti yang dilaporkan Washington, melainkan akibat ledakan misterius.

Presiden AS Joe Biden Senin lalu mengaklaim pihaknya telah membunuh Al-Zawahiri, tersangka dalang serangan 11 September 2001.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Biden mengatakan serangan di Kabul, ibu kota Afghanistan, telah dilakukan pada hari Sabtu.

“Saya memberikan persetujuan akhir untuk menjemputnya,” katanya, sembari menyebutkan bahwa tidak ada korban sipil.

“Keadilan telah ditegakkan dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi,” imbuh Biden.

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan Al-Zawahiri tewas di balkon sebuah rumah di Kabul dalam serangan drone, dan bahwa tidak ada sepatu bot (pasukan) AS di wilayah di Afghanistan.

Pejabat itu mengatakan bahwa kehadiran Al-Zawahiri di Kabul merupakan “pelanggaran yang jelas” terhadap kesepakatan yang telah ditandatangani Taliban dengan AS di Doha pada tahun 2020 dan yang telah membuka jalan bagi penarikan AS dari Afghanistan. (mm/almayadeen)

Sumber Utama : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/sumber-diplomatik-al-zawahiri-terbunuh-tapi-bukan-karena-serangan-yang-diklaim-as/

 

KLIK di Amien Rais bilang "Gangguan Kejiwaan", ternyata Anaknya "Gangguan Jiwa", benarkah ??!!

Juga Klik Citayam Fashion Weeks : Koperasi 212 "penampung" Dana ACT..!!! Benar kah ini ???!!! Pendukung Anies & JIS gimana??

Klik Kenapa Pilih Ganjar ?!!!?

Klik Masih tentang ACT dan PKS, MANULIFE hingga BUMN serta Dana CSR

Klik juga ACT & PKS, Ustadz Bechi dan Gubernur Rasa Presiden !!!

Klik juga Mahasiswa "Bela Rakyat" atau "Bela Cukong yang membacking Mahasiswa" ..??!!!

Klik ACT (Aksi Cepat Tanggap) "TERBONGKAR" , VIRAL #JanganPercayaACT 

Klik juga VIRAL : Gabung PKS "HARAM" bagi GP Ansor !!!

Klik Super Hero Indonesia "Damaikan Dunia" !!!

Klik LITERASI , apa sih artinya ?? 

Klik Indonesia & Ukraina : Pertemuan tete-a-tete atau empat mata  

Silahkan klik Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!

Klik Jejak Anies dan Intoleransi yang BERBAHAYA untuk Indonesia

Klik juga : Dunia HEBOH ... !!!

Silahkan klik Benturkan Agama !!! buat Cebong dan Kampret Berkelahi dan KADRUN Berjaya !!!

Klik RIBUT

klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll)

KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!! 

Klik juga Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!! 

Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!

Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!! 

Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!

Dosen UNISKA yang terkesan Bela Edy Mulyadi dkk "Hina Kalimantan" bukan mewakili Anak Kalimantan dan DAYAK !!! 

Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!! 

Benang Merah DEMO di KalSel !!!

Silahkan klik ini juga : "Operasi Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!

Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung

Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK

yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!! 

klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!

klik ini Yang Batu Siapa ? Yang Tangan Siapa ? Apakah ormas Terlarang HTI dan FPI masih menggurita & "Mencuci otak" warga KalSel 

klik juga ini #JanganMaudiWALUHi

juga ini  Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH 

Jangan lupa klik ini juga  Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024

serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!

klik juga Kalau PKS (Partai Keadilan Sejahtera) "Tumbang" dalam PEMILU 2019 akankah GARBI menjadi "Penggantinya" ??!!  

https://news.detik.com/berita/d-6028229/jenguk-ke-rs-grace-natalie-ungkap-kondisi-terkini-ade-armando

https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/

https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/03/27/la-nyalla-mattalitti-dinilai-habib-banua-layak-jadi-presiden-ini-pertimbangannya  

Klik juga videonya dilink dibawah ini :

BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL

Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai

Re-post by Migo Berita / Sabtu/06082022/10.39Wita/Bjm 

 

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya