» » » Turun Gunung atau ???

Turun Gunung atau ???

Penulis By on Minggu, 18 September 2022 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin -
Turun Gunung atau ??? Politik itu memang rada aneh, bisa bela diri sendiri atau bahkan bisa "Tusuk" diri sendiri. Namun ikutilah Politik kalau ingin ada perubahan disuatu negara, perlu diingat Indonesia itu "BHINEKA TUNGGAL IKA" jadi teruslah BERSATU walau BERBEDA, karena PERBEDAAN itulah yang membuat Bangsa Indonesia terus menjadi KUAT dengan tetap berideologi PANCASILA dan berdasar kepada UUD 1945. Agar tidak gagal paham, baca hingga tuntas berbagai artikel yang telah kita kumpulkan. #PANCASILAyess #NOKhilafahVersiHTI&FPI

Naga-naganya PKS Sudah Yakin Capreskan Anies, Tinggal Berhitung Cawapresnya

Yang ramai, mungkin adalah Partai Demokrat. Yang katanya 70-80 persen infrastruktur SBY yang mulai dan Pak Jokowi tinggal gunting pita. Yang katanya SBY akan turun gunung. Dan yang katanya ada Genderuwo dan 'tangan tak terlihat' yang berusaha menjegal Anies Baswedan menuju RI-1.

Ketika Partai Demokrat terlihat masih sibuk sendiri, ternyata tidak dengan PKS. Partai Keadilan Sejahtera ini nampaknya sudah mendekati yakin untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden di pemilu 2024 mendatang. PKS sebagaimana Partai NasDem, tidak ngomong ngelantur soal adanya upaya menghalangi Anies Baswedan.

Keyakinan PKS pada Anies Baswedan bahkan sudah pada taraf tinggal berhitung soal siapa yang akan menjadi pendampingnya. Bahkan sudah berhitung, agar dengan calon wakil presiden itu nanti bisa untuk menguasai Jawa. Biar bagaimanapun "Jawa adalah kunci" masih tetap dimengerti.

Salah satu nama yang diperhitungkan oleh PKS yang akan mendampingi Anies Baswedan nanti, salah satunya adalah AHY, Ketum Partai Demokrat yang beberapa hari yang lalu baru saja bernostalgia tentang masa-masa indah pemerintahan bapaknya di Rapimnas. Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, memberi kisi-kisi mengenai potensi Anies Baswedan bila diduetkan dengan AHY. Menurutnya, memang duet Anies-AHY sudah jadi pembicaraan Demokrat bersama dengan PKS dan NasDem.

"Suaranya, infonya sudah ada, tapi belum final, masih harus duduk bareng bersama lagi. Karena kita ingin Mas AHY bagus, Mas Anies bagus," kata Mardani (17/9/2022).

Selain AHY, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga masuk radar PKS. Sama dengan AHY, Khofifah juga diharapkan dapat memperkuat perolehan suara Anies di Jawa bagian tengah dan timur. Karena seperti diketahui bahwa suara Anies di Jawa bagian barat sudah sangat kuat.

Lalu, akankah segampang itu?

Penolakan terhadap AHY dipastikan akan sangat besar. Latar belakang karir politik dan pengalamannya masih sangat diragukan. Tanpa pengalaman birokrasi dan pemerintahan menjadi kekurangannya juga. Ditambah dengan minimnya sifat kemandirian karena yang selalu terlalu bergantung kepada sosok SBY juga jadi kekurangan fatal bagi seorang calon pemimpin.

Penolakan terhadap Khofifah juga bisa cukup besar. Tentu masih ingat bagaimana simpatisan PKB begitu antipati pada PKS?

Yang agak ironis, justru penolakan terhadap Khofifah bisa jadi malah datang dari para pendukung Anies. Isu anti pemimpin wanita tentu akan menjadi penghambat tersendiri bagi Khofifah.

**

Lagian kepastian tentang Aniespun sebenarnya juga masih samar-samar. Kemungkinan pertemuan lanjutan antara Partai NasDem dengan PDIP, bahkan bila kemudian NasDem menjalin hubungan dengan koalisi Golkar-PAN-PPP, bisa memporak-porandakan skenario PKS dan Demokrat di atas.

Belum lagi bila KPK dan Kejagung melanjutkan kerjanya??.....

Naga-naganya PKS Sudah Yakin Capreskan Anies, Tinggal Berhitung Cawapresnya

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/naga-naganya-pks-sudah-yakin-capreskan-anies-5dAAkZ9f2p

Kepentingan Politik Partai Demokrat Sedang Terancam?

Partai Demokrat pernah berjaya ketika tokoh utamanya jadi Presiden Republik Indonesia 2 periode. Partai Demokrat mampu meraih suara yang cukup banyak bahkan pernah menjadi juara pemilihan umum.

Sayangnya kejayaan Partai Demokrat mulai pudar seiring berakhirnya masa kerja Presiden SBY. Selain itu suara Demokrat semakin anjlok karena banyak elit Demokrat yang tersandung kasus korupsi. Kepercayaan rakyat semakin menurun kepada partai ini.

Karena sudah lanjut usia SBY menarik diri dari Partai Demokrat walaupun tidak sepenuhnya. Demokrat sekarang ini “diserahkan” kepada anak sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Awal-awal masa kepemimpinan AHY, Partai Demokrat mengalami badai kudeta. Untung saja kudeta tersebut bisa ditanggulangi, itu pun dengan “bantuan” dari Jokowi.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) mengaku akan turun gunung menghadapi Pemilu 2024. Sebab, SBY mendengar kabar Pemilu 2024 bakal tidak jujur dan adil.

Istilah turun gunung ini cukup sering digunakan SBY yang bisa dimaknai kondisi tidak baik-baik saja alias ada ancaman. Frasa turun gunung juga diucapkan SBY saat konflik internal Demokrat.

Layak diduga sekarang ini mungkin kepentingan Demokrat sedang terancam. Untuk melihat apa yang terjadi tentu kita mesti melihat manuver SBY selanjutnya.

Mungkin saja Partai Demokrat sedang merasa terancam nasib politiknya menjelang tahun 2024. Sebagaimana diketahui publik Partai berlambang bintang mercy ini sedang dekat dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem.

Kedekatan ketiga partai ini belum resmi terikat kuat. Mereka seolah mengulur waktu, belum yakin untuk membentuk sebuah koalisi. Padahal Partai Golkar, PPP dan PAN begitu percaya diri dan yakin membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Tiga parpol politik belum menyatakan berkoalisi berdasarkan dinamika politik saat ini, yakni PKS, Demokrat, dan Nasdem. Beberapa waktu lalu, Partai Nasdem kedatangan Puan Maharani sebagai utusan khusus dari PDI Perjuangan.

Kedatangan Puan ini sangat mungkin bisa merubah kedekatan ketiga partai ini. Partai Nasdem di Pilpres 2014 dan 2019 berkoalisi dengan PDI Perjuangan dan berhasil mengantarkan Presiden Jokowi 2 periode.

Selanjutnya menghadapi Pilpres 2024 sangat mungkin Nasdem dan PDI Perjuangan kembali berkoalisi. Jika ini terjadi maka akan menjadi bencana bagi Partai Demokrat dan PKS. Mereka harus mencari alternatif koalisi lain karena jika hanya Demokrat dan PKS membentuk koalisi tidak memenuhi ambang batas.

Untuk itu SBY perlu turun gunung untuk meyakinkan Partai Nasdem agar tetap setia dengan Demokrat dan PKS.

Kepentingan Politik Partai Demokrat Sedang Terancam?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/kepentingan-politik-partai-demokrat-sedang-N8j7QRzCqU

SBY, Rocky Gerung, Rizal Ramli, Koar-Koar Tak Ada Guna. PT 20% Tak Akan Pernah Berubah!

Susilo Bambang Yudhoyono... apakah akan bernasib sama seperti Soeharto yang kehilangan kecerdasan pasca ditinggal istri tercinta? Pepatah yang mengatakan di belakang laki-laki yang sukses itu selalu ada satu wanita hebat. Soeharti begitu berjayanya menguasai Indonesia selama 32 tahun didampingi Ibu Tien Soeharto. April, 28 tahun 1996 Ibu Tien wafat, Soeharto pun mulai terseok-seok menghadapi perpolitikan Indonesia. Hingga akhirnya tanggal 21 Mei 1998, Soeharto berhasil dilengserkan Mahasiswa.

SBY, berjaya dan selalu terlihat gagah berani selama dia menjadi Presiden Indonesia. Setelah purnapun, SBY masih tetap berani bersikap bak presiden paling hebat. Pada 17 Februari 2018, SBY mengukuhkan AHY sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pemilukada 2018 dan Pemilu 2019. AHY dipercaya memimpin upaya pemenangan Partai Demokrat pada Pemilukada 2018 dan Pemilu Legislatif 2019. Sayangnya, Ibu Ani wafat tanggal 1 juni 2019. Pada tahun yang sama Pilpres 2019 diselenggarakan. SBY dan Partai Demokratnya mulai terseok-seok. Tak hanya itu saja, Keluarga Cikeas bahkan sering menjadi tertawaan dan ejekan rakyat Indonesia karena sikap politiknya yang plin-plan dan terkesan amnesia.

Keamnesiaan SBY terlihat jelas saat dirinya lupa bahwa sebagai orang yang sedang berkuasa, dia telah membuat keputusan atas peraturan batas ambang atau Presidential Threshold sebesar 20%, yang digariskan di dalam Pasal 9 Undang-Undang Nomor 42 tahun 2008 tentang Pemilhan Umum Presiden dan Wakil Presiden, untuk kepentingan dirinya di Pilpres 2009. SBY mengesahkan UU No.42 tahun 2008 itu pada tanggal 13 November 2008 atau 6 bulan sebelum pendaftaran capres dan cawapres dibuka. yang bunyinya sebagai berikut :

Pasangan Calon diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi DPR atau memperoLeh 25% (dua puluh lima persen) dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya.

Undang-Undang No.23 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum sebelumnya mengatur tentang *Presidential Threshold8 ini pada Pasal 5 ayat (4) yang menetapkan pasangan capres dan cawapres hanya dapat diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memperoleh sekurang-kurangnya 15% (lima belas persen) dari jumlah kursi DPR atau 20% (dua puluh persen) dari perolehan suara sah secara nasional dalam Pemilu anggota DPR.

Pada tahun 2008, SBY yang sudah menjadi Presiden Indonesia, atau 1 tahun lagi akan mengakhiri masa jabatan periode pertama, dan berhak untuk maju lagi di Pilpres 2009 sebagai Petahana, mengubah aturan dari 15% dan 20% menjadi 20% dan 25% di UU pemilu yang dia sahkan. Partai Demokrat saat itu sedang besar-besarnya. Bahkan menjadi anomali baru karena mengalami kenaikan elektoral hingga 300%. Pasal 9 dari UU No.42 tahun 2008 itu mampu memastikan atau memberikan jaminan atas kemenangan SBY di Pilpres 2009. SBY pun menang dalam satu putaran langsung dengan memperoleh suara 60,80%, mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto.

Strategi SBY yang mengunci kemenangannya di Pilpres 2009 dengan mensahkan UU No.42 tahun 2008 dan menaikkan persentase Presidential Threshold berhasil untuk dirinya. SBY lupa bahwa dia bukan Soeharto yang bisa terus dan terus mencalonkan diri sebagai Presiden Indonesia. SBY lupa bahwa jabatan presiden hanya bisa dia ikuti dua kali, sampai tahun 2014, dan setelah itu diganti oleh orang lain.

Menghadapi Pemilu 2014, pembahasan merevisi Undang-Undang Pemilu pun bergulir. Proses penyusunan UU No.7 tahun 2017 bukan sebuah proses yang gampang, terutama untuk masalah Presidential Threshold yang dipandang cukup berat. Rapat paripurna DPR diwarnai dengan aksi walkout. Aksi walk out ini dilakukan Fraksi Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS yang mendukung dihilangkannya ambang batas untuk pencalonan presiden. Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman mengatakan keputusan penetapan ambang batas 20% inkonstitusional.

Sidang hanya dipimpin oleh Ketua DPR Setya Novanto didampingi oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, karena pimpinan DPR lainnya melakukan walkout aksi keluar dari ruang sidang, akhirnya secara aklamasi mengesahkan RUU Pemilu menjadi Undang-undang pada Jumat (21/07) dini hari. Dan UU No.7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum SAH bunyi Pasal 222 mencopas persis bunyi Pasal 9 pada UU No.42 tahun 2008, yaitu :

"Pasangan Calon diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi DPR atau memperoLeh 25% (dua puluh lima persen) dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya.

Sekali lagi Indonesia telah diselamatkan oleh Tuhan dengan adanya Pasal 222 yang copasan Pasal 9 yang menetapkan aturan persyarat wajib bagi capres dan cawapres yang diusung oleh partai politik yang memiliki 20% Presidential Threshold. Aturan ini, jika kita mendasarkan pada aturan hukum acara formil, tidak akan pernah bisa diubah. Karena itu, beberapa pihak yang sudah mengajukan uji materi atas Pasal 222 dari UU No.7 tahun 2017, sampai saat ini, semuanya ditolak oleh MK.

Sembilan hakim Mahkamah Konstitusi berkesimpulan kalau selama ini tak ada yang perlu diubah dalam UU Pemilu tersebut. MK menekankan bahwa mereka telah menjalankan persidangan-persidangan terkait uji materi Presidential Threshold dalam UU pemilu sesuai dengan koridor dan hukum acara yang berlaku. Margarito Kamis dalam pandangannya mengatakan bahwa sebenarnya para Hakim MK tak perlu repot-repot membahas semua gugatan uji materi atas Pasal 222 UU No.7 tahun 2017, cukup dilihat siapa pihak penggugatnya. Jika pihak penggugat ini tidak memiliki legal standing yang tepat, gugatan bisa langsung ditolak. Karena yang namanya masalah Presidential Threshold itu tidak bisa digugat oleh orang per orangan atau bahkan oleh partai politik. Apalagi ocehan-ocehan receh seperti yang diocehkan Rocky Gerung, Rizal Ramli dan kader-kader Partai Demokrat lainnya.

Kalau sudah begini, bagaimana hari ini Partai Demokrat bisa mengarang bebas cerita bahwa Presidential Threshold yang 20% itu dibuat untuk menjegal SBY maju di Pilpres 2009??? Logikanya dimana????

SBY, Rocky Gerung, Rizal Ramli, Koar-Koar Tak Ada Guna. PT 20% Tak Akan Pernah Berubah!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/sby-rocky-gerung-rizal-ramli-koar-koar-tak-ada-DrzbH23tek

Berawal dari Kominfo, Penjahat yang Melawan Negara Justru Dipuja-puja

Kebocoran data itu tidak selalu dilakukan oleh hacker seperti di film-film. Kebocoran data itu bisa dari kalangan internal lembaga atau perusahaan pemegang data. Saya pribadi pernah melihat data saya dijual lengkap, kejadian itu terjadi setelah ikut produk asuransi.

Sejak saat itu, saya sudah gak percaya lagi dengan yang namanya data kita gak bocor.

Meskipun begitu , sebenarnya, data-data tersebut gak akan berguna jika tidak tahu cara memanfaatkannya. Tetapi sebuah data pribadi bisa berbahaya jika dipadukan dengan sosial engenering ke depannya. Si pemilik data akan diintai sampai lengah atau bahkan didekati dengan berbagai cara lewat media sosial, email hingga WA, agar tindak kejahatan seperti pishing dan metode kejahatan lainnya bisa dilancarkan. Ya fungsi data itu sebenarnya banyak. Untuk berbagai penelitian sosial hingga bidang keamanan. Semua tergantung jenis datanya.

Beberapa waktu lalu, kebijakan PSE ala kominfo dianggap cukup mengerikan karena rasa kurang percaya masyarakat baik terhadap sistemnya maupun para pegawainya.

Alasan penolakan terhadap PSE pun menjadi-jadi setelah kominfo melakukan pemblokiran sarana yang biasa digunakan untuk mencari uang di dunia maya. Sedangkan, kebanyakan orang yang mencari uang di dunia maya menandakan mereka tidak terlalu gaptek. Alhasil, situs-situs kominfo banyak dihack saat pemblokiran paypal hingga steam dilakukan.

Saat ini, sepertinya, orang-orang yang biasa berinteraksi dalam dunia freelancer pun muak dengan kominfo. Sehingga kasus kebocoran data menjadi bahan tertawaan. Pada akhirnya, tokoh yang seharusnya dijadikan penjahat, justru dielukan. Ini kan sangat berbahaya. Dan semestinya, pemerintah segera meredam ini, dengan menampilkan sosok di bidangnya yang dianggap mempuni. Tokoh yang tidak terkesan saling lempar tanggung jawan dan justru yang membuat masyarakat semakin jengah.

Di kominfo itu pasarnya beda dibandingkan dengan kementerian lainnya, jadi retorika dan kata-kata indah tidak akan mampu menutupi buruknya kinerja. Jika salah, maka akui salah dan cari akar masalahnya, lalu perbaiki. Tak perlu lempar sana-sini.

Dan satu lagi, kominfo itu produknya teknologi, jadi jangan ada potongan anggaran agar kualitas pengadaan barang atau jasa tetap terjaga. Asumsinya, jika ingin beli HP dengan spek yang bagus, ya berikan uang senilai biaya untuk beli HP dengan spek tersebut. Jika dikurangi atau dipangkas, maka jangan salahkan anggaran besar tapi produk barang atau jasanya berkualitas rendah.

Semoga rendahnya produk kominfo bukan karena hal tersebut. Sebab, hampir seluruh masyarakat tahu, produk-produk yang berkaitan dengan pemerintahan atau sebut saja BUMN, kalau dibandingkan swasta, akan kalah jauh, padahal anggarannya tak kalah besar. Saya rasa udah, ah. Itu aja.
Berawal dari Kominfo, Penjahat  yang Melawan Negara Justru Dipuja-puja

Sumber Utama : https://seword.com/umum/berawal-dari-kominfo-penjahat-yang-melawan-gC05rYokpd

Bung AHY, Jasa Pemimpin Itu Dirasakan Rakyat, Bukan Diklaim Seperti Jasa Angkot

Belum lama ini, bung AHY mengatakan bahwa proyek infrastruktur di zaman pak Jokowi itu tinggal gunting pita karena 70 persen hingga 90 persen sudah dimulai sejak era pak SBY.

Saya penasaran, yang dimaksud oleh bung AHY itu proyek yang mana, sebab di zaman pak SBY, ada kurang lebih 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak. Proyek tol trans Sumatera pun sudah digagas sejak zaman pak Harto, tetapi baru dibahas oleh SBY setelah masa jabatannya mau habis di priode ke dua, itu pun sesudah disurati sebanyak dua kali oleh Gubernur-gubernur di pulau Sumatera.

Ya sudahlah, biarkan saja klaim itu dilakukan oleh bung AHY, putra dari pak SBY. Tetapi yang perlu diingat oleh bung AHY adalah, bahwa jasa itu bukanlah diklaim, tapi dirasakan oleh rakyat. Kalau rakyat itu merasa jasa itu ada, maka partai Demokrat tidak akan jatuh begitu dalam suaranya.

Bung AHY itu politisi muda, seharusnya punya pandangan masa depan, bukan pandangan masa lalu yang tentu saja segala sesuatunya tidak semuanya bisa relevan di masa yang akan datang. Masa depan itu butuh inovasi. Bukan nostalgia masa kejayaan orang tuanya.

AHY semestinya, membuat narasinya sendiri, bukan membanggakan pak SBY, meskipun beliau adalah ayah kandungnya.

Yang dibutuhkan negera ini adalah pemimpin yang mampu memandang masa depan dengan tawaran inovasi-inovasinya yang masuk akal, kisah masa lalu itu hanya perlu diambil hikmahnya.

Secara usia, mungkin AHY lebih tua daripada Gibran, tetapi, secara pemikiran dan kebijaksanaan, seperti AHY jangan malu belajar dari Gibran. Meskipun Gibran juga anak Presiden, tetapi dia tidak pernah membawa-bawa nama bapaknya dalam berpolitik.

Jika AHY terus seperti itu, saya rasa, bukan simpati rakyat yang didapatkan, tetapi anggapan buruk seperti bersembunyi dibalik ketiak bapaknya yang justru didapatkan oleh AHY.

Di era seperti saat ini, orang tua itu biasanya kalah wawasan dengan anaknya, sebab, anaknya sudah selangkah lebih maju mendapatkan informasi sejak dini ketimbang orang tuanya. Dengan catatan, jika orang tua memberikan kebebasan terhadap anaknya untuk berproses sendiri.

Ini masukan gratis dari kami rakyat yang jika diyakini semakin cerdas, maka cara-cara seperti yang dilakukan oleh bung AHY tidak akan membesarkan nama diri dan juga partainya.

Tetapi ya sudahlah, kita berharap, bung AHY bisa mewarnai dinamika politik di negeri ini, agar kita semakin kaya akan pilihan. Semakin banyak perbandingan-perbandingan dalam memilih pemimpin.

Biarlah politisi-politisi muda berkompetisi, dan biarlah rakyat yang berdiskusi untuk menentukan pilihannya. Udah ah, itu aja.
Bung AHY, Jasa Pemimpin Itu Dirasakan Rakyat, Bukan Diklaim Seperti Jasa Angkot

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/bung-ahy-jasa-pemimpin-itu-dirasakan-rakyat-f6lZqPIaON

Ngakak, Annisa Pohan Sebut Suaminya Pemimpin Berprestasi, Langsung Diketawain Netizen

Partai Demokrat sepertinya memang sudah mau tamat. Pasalnya tanda-tandanya pun mulai kelihatan.

Ketua partai itu beserta ketua majelis tingginya yang juga bapak dan anak yakni AHY dan SBY sudah mulai panik. Sehingga apa yang mereka katakan terkadang ngawur alias gak masuk di akal.

Sebagai contoh yang disampaikan oleh AHY, masyarakat kini rindu pemerintahan SBY.

Pertanyaannya, apakah AHY sendiri, Ibas atau kader Partai Demokrat yang rindu pemerintahan SBY tapi bawa-bawa nama masyarakat gitu?

Karena bagaimana mungkin orang bisa rindu sama pemerintahan yang 'Katakan Tidak Pada (hal) Korupsi'.

Perhatikan saja kelakuan kader Partai Demokrat waktu SBY berkuasa dulu, korupsi berjamaah ferguso. Mulai dari Andi Mallarangeng yang korupsi proyek Hambalang. Kemudian Anas Urbaningrum juga korupsi Hambalang. Jero Wacik korupsi dana operasional Menteri ESDM. Serta Angelina Sondakh korupsi wisma atlet.

Termasuk Sutan Batugana, Amin Santono, Amrun Daulay, Sarjan Taher, Asad Syam, Agusrin M Najamudin, Abdul Fatah, Murman Effendi dan Djufri. Itu semua kader Partai Demokrat yang tejerat kasus korupsi saat SBY jadi presiden.

Belum lagi Ketua KPK kala itu Antasari Azhar sempat dikriminalisasi dan dipenjarakan lantaran mengusut kasus korupsi yang dilakukan oleh besan SBY, Aulia Pohan.

Lalu, apanya yang mau dirindukan dari pemerintahan seperti ini?

Kemudian, AHY juga mengatakan kontribusi bapaknya jauh lebih besar dibandingkan Jokowi dalam membangun infrastruktur di Indonesia.

Benar-benar gak menghargai hasil kinerja atau keringat orang lain.

Padahal semua sudah tahu kalau Jokowi-lah yang bekerja keras ngebut membangun infrastruktur di Indonesia, sehingga manfaatnya kini sudah bisa dirasakan oleh masyarakat.

Sementara SBY memang membangun inftastruktur, tapi membangun candi Hambalang. Proyek bernilai triliunan rupiah yang gak selesai lantaran anggarannya dirampok oleh kader Partai Demokrat.

Sekarang wisma atlet yang dibangun di era SBY itu gak ada manfaatnya sama sekali alias mubazir.

Bahkan sutradara film horor pun gak tertarik untuk menjadikannya sebagai lokasi syuting karena begitu gak menariknya.

Selanjutnya, ini yang unik. SBY kembali turun gunung. Lalu tiba-tiba ngomong ada indikasi Pilpres 2024 curang serta ada skenario jahat meloloskan hanya ada dua Paslon yang bertarung.

Dan mirisnya, Om Beye mengatakan itu semua tidak disertai dengan bukti yang valid.

Jadi wajar bila kemudian Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan agar SBY jangan menyebarkan fitnah atau hoax ke pemerintahan Jokowi.

"Jadi hati-hati kalau mau ganggu Pak Jokowi," ujar Hasto dengan nada tegas.

Di samping itu, ada juga yang lucu dilakukan oleh kader Partai Demokrat yakni kader partai tersebut membanggakan prestasi SBY tapi yang dijadikan trending topik di Twitter adalah 'AHY Pemimpin Berprestasi'.

Benar-benar gak nyambung. Hahaha

Seharusnya kalau isu yang diangkat SBY beprestasi, ya tagar yang dimainkan 'SBY Pemimpin Berprestasi'. Bukan malah anaknya yang disebut berprestasi.

Ini ibarat ada seorang sales yang mempromosikan Lexus ES dengan segala kelebihannya. Tapi yang disodorkan ke calon pembeli malah Toyota Kijang Super 1.8 M/T tahun 1996.

Ya gak laku-lah.

Yang ada malah si sales tersebut diketawain orang. Kwkwkwk

Si AHY diketawain itu bisa dilihat dari cuitan istrinya Annisa Pohan di Twitter.

Melalui akun Twitter @AnnisaPohan, mantan presenter olahraga di TV tersebut mengatakan,

"Kini kami di luar kekuasaan. Jalankan checks & balances. Insya Allah Demokrat istiqomah. Tetap gigih dalam berjuang untuk kawal dan perjuangkan harapan rakyat #TerimakasihPakSBY, AHY Pemimpin Berprestasi,"

Apa hubungannya berada di luar kekuasaan, terima kasih Pak SBY dan AHY pemimpin berprestasi?

Rada sulit untuk dicerna pernyataan Annisa Pohan itu.

Kecuali kalau cuitannya seperti ini,

"Suamiku AHY pernah mendapat juara 1 lomba makan kerupuk, juara 2 lomba nyanyi dangdut, juara 1 stand up comedy dan juara 1 lomba berenang di kolam renang yang airnya cetek. Itu semua didapat tentu tidak lepas dari didikan bapaknya. #TerimaKasihSBY. AHY berprestasi,"

Nyambung dia.

Karena yang namanya paragraf, antara kalimat satu dan kalimat berikutnya harus nyambung. Gak bisa kalimat pertama ngomongin Mardani Ali Sera. Kemudin kalimat kedua ngomongin Pemuda Pancasila.

Hal ini juga kemudian yang membuat Annisa Pohan langsung diketawain oleh netizen.

"Hahaha," tutur pemilik akun Twitter @OnayRiano

"Ngakak so hard," ujar pemilik akun Twitter @kharis1967

"Pemimpin berprestasi? Wuakakakakkakakakakakakak. Si kakak ngelawaknya keterlaluan," cuit pemilik akun Twitter @Espriatna05

-o0o-

Pada akhirnya semua gak ada yang menyangka kalau keluarga Esbeye ternyata tidak hanya pandai membangun dinasti politik. Tapi juga pandai ngelawak. Kwkwkwk

Lanjutkan................ (ngelawaknya)

Ngakak, Annisa Pohan Sebut Suaminya Pemimpin Berprestasi, Langsung Diketawain Netizen

Sumber Utama : https://seword.com/politik/ngakak-annisa-pohan-sebut-suaminya-pemimpin-D67pnO1qYC

Merasa Harus "Turun Gunung", Apakah SBY Idap "Post Power Syndrome"?

Lagi-lagi bapak Prihatin se dunia membuat sensasi, ya pastilah seperti kita semua hafal, pasti beliau ini curhat. Baiklah, kita harus hormat kepada bapak SBY alias Susilo Bambang Yudhoyono sebagai seorang mantan nomor satu dinegeri ini, mantan Presiden Republik Indonesia selama 2 periode atau 10 tahun memerintah negeri ini. Dan setelah itu beliau diganti oleh Joko Widodo yang terpilih secara demokratis di tahun 2010. Yang artinya selama dua periode beliau alias SBY berada di puncak gunung, puncak karirnya. Dan setelah itu beliau harus lengser dan turun gunung, SBY dari puncak gunung sudah menjadi rakyat biasa ditanah yang sama yang sedang kita pijak, beliau memang masih pemimpin di partainya , tetapi hanya pemimpin orang yang merupakan anggota partainya, bukan pemimpin seluruh rakyat Indonesia lagi.

Ya sebenarnyalah bahwa SBY sudah berada di puncak gunung saat beliau menjadi Presiden yang terpilih karena proses "demokratis" , dari puncak gunung itu beliau sudah seharusnya bisa melakukan hal-hal yang sekarang beliau kritik. Dari puncak gunung itulah beliau seharusna bisa membangun infrastruktur baik di pusat maupun didaerah, dari puncak gunung itulah beliau seharusnya bisa menggunakannya untuk membuat harga BBM menjadi BBM satu harga.Saat dipuncak gunung itulah seharusnya dia lakukan yang terbaik untuk bangsa ini, membangun bangsa ini, jangan malah membuat mangkrak.

Dua periode di puncak gunung seharusnya cukup bagi SBY untuk berkarya dan membangun negeri ini, setidaknya membuat perencanaan masa depan bagi bangsa ini dan mengestafetkannya kepada penerusnya, dan itu tentu saja akan membuat namanya namanya harum. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya, beliau yang bisa dibilang prestasinya biasa - biasa saja, dan malah partai yang dipimpinnya menjadi partai yang jelek dimata masyarakat, bukannya menjaga marwahnya sebagai mantan orang nomor satu yang pernah ada dipuncak gunung, malah mengkritisi kebijakan pemerintahan sekarang, padahal sudah disindir "Ojo dibanding-bandingke" oleh pak Jokowi, tentu saja itu sudah merusak citranya sebagai negarawan. Seharusnya sebagai orang yang pernah berada dipuncak dan sudah turun kebawah membuatnya semakin bijaksana, "mandita" begitu istilah Jawanya, bukannya malah koar-koar dan sebar hoax pemilu 2024. Yang paling parah adalah koar-koarnya tentang akan turun gunung, yang malah membuat orang-orang makin tertawa, bukankah dia sudah turun gunung 10 tahun lalu? Atau dia merasa masih ada digunung? Kalau benar dia bilang mau turun gunung, kawatirnya selama ini dia mengidap "Post Power Syndrome" yaitu suatu gejala psikologis yang biasa terjadi kepada orang-orang yang pernah berkuasa atau menjabat posisi tinggi, dan sudah tidak menjabat lagi.

Kalau dari kami sih, kami prihatin saja buat orang yang sudah turun dari puncak gunung relatip lama yaitu 10 tahun, kok masih merasa berada dipuncak sehingga merasa harus turun gunung, la dhalah...demi anak yang tersayang rupanya? Mbok anaknya biar tumbuh dewasa sendiri kenapa?

Sudahlah aku mau naik gunung kembar dulu...

Cak Soed #NKRIHargaMati

Merasa Harus "Turun Gunung", Apakah SBY Idap "Post Power Syndrome"?

Sumber Utama : https://seword.com/umum/merasa-harus-turun-gunung-bukti-sby-post-power-DggRpocGkm

SBY Bak Menabuh Genderang Perang Lewat Pernyataan Bapernya soal Pilpres 2024

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bak menabuh genderang perang setelah memberi pernyataan baper tapi kontroversial pada acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, Kamis (15/9/2022).

*"Para kader, saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY dalam acara resmi internal Partai Demokrat itu.

Video pidato itu sendiri salah satunya diunggah oleh akun Instagram DPD Partai Demokrat Sumatera Utara @pdemokrat.sumut yang berhasil menarik perhatian dan ramai dibicarakan.

Namun, meski begitu SBY tidak menjelaskan apa yang dimaksud lewat pernyataan "mendengar" dan "mengetahui" tadi, sehingga pernyataan itu akhirnya rentan ditafsirkan secara bias, bahkan bisa menjadi semacam fitnah.

Kira-kira kalau diminta menunjukkan data apa yang SBY dengar dan ketahui soal dugaan akan terjadi kecurangan pada Pilpres 2024, apakah SBY dapat menunjukkan atau membuktikan bahwa data yang diperolehnya valid dan bisa dipercaya?

Pretlah. Wong kader internalnya memberi data saat AHY berpidato sambil menyebut "Jokowi tinggal gunting pita" saja terkesan ambyar dan salah total kok. Aneh-aneh saja keluarga Cikeas ini, ya!


Ada kemungkinan munculnya pernyataan ini sebagai upaya buat meredakan reaksi banyak pihak soal pernyataan AHY soal gunting pita tadi, yang dianggap oleh sebagian orang hanyalah pernyataan bocah kemarin sore yang melaporkan data yang keliru di hadapan kader Partai Demokrat.

Dugaan lain, SBY ingin menyebarkan ketidakpercayaan kepada masyarakat soal Pemilu 2024, karena mungkin sudah mencium gelagat bahwa partainya dan siapa pun jagonya (apalagi kalau sampai AHY beneran maju), maka kubunya akan kalah telak.

Dugaan berikutnya terkait posisi AHY yang tampak kurang laku, setidaknya jika dibandingkan dengan Anies, Erick Thohir, bahkan Airlangga Hartarto sekalipun. Kalau sama Ganjar Pranowo sih AHY ojo dibandingke karena mesti akan kalah. Hahahaha...!


Cuma, perkara turun gunungnya SBY kali ini semakin memperkuat kesan bahwa dirinya belum siap melepas AHY buat bertarung sendirian memimpin barisan Partai Demokrat menghadapi pesta demokrasi pada 2024 nanti.

Sebagai eks presiden, sebenarnya tiindakan SBY ini sangat tidak etis, karena seharusnya dia mendorong agar masyarakat mendukung dan belajar percaya penuh kepada pemerintah. Minimal dengan berbuat itu, SBY akan lepas dari potensi tudingan provokasi dan melontarkan pernyataan bernada fitnah, karena belum jelas kebenarannya.

SBY Bak Menabuh Genderang Perang Lewat Pernyataan Bapernya soal Pilpres 2024

Sumber Utama : https://seword.com/politik/sby-bak-menabuh-genderang-perang-lewat-pernyataan-kSrKqBArws

Tudingan SBY Indikasikan Dia Kalah Sebelum Bertempur

Perang opini telah mulai mencapai klimaksnya, mungkin itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan suasana panas jelang kontestasi politik, khususnya antara SBY versus PDIP. Dalam pidato politik di rakernas Partai Demokrat, tanggal 15 September 2022 di gedung JCC, SBY menebar tudingan. Tak pelak pernyataan tendensius itu direspon oleh sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dengan pernyataan tak kalah vulgarnya. Article Article 

Kita memaklumi jawaban pedas dari Hasto, cukup beralasan baginya merasa terusik oleh sosok yang seharusnya tidak terlalu dalam mengurusi politik praktis, namun karena tampaknya punya misi khusus, dengan ringan pula menyikut ke kiri dan ke kanan. Manuver politik Partai Demokrat sepertinya belum beranjak dari sikap childish yang bahkan diwariskan kepada sang penerus. Seolah tak sadar bahwa dirinya selalu disorot, baik oleh kompetitor maupun publik, alih-alih memberi sinyal baik justru menambah persepsi tak elok di mata publik.

Jika SBY dan partai Demokrat tak beranjak dari tradisi “merajuk” seperti itu, yakinlah akan tiba saatnya ketika para konstituen yang paling setia pun akan merasa gerah. Bagaimana tidak, sebagai mantan penguasa dia seperti membuka aib diri sendiri ketika menuding pemerintah, meskipun tak disebutnya secara langsung, berlaku batil kepada pihaknya, yang boleh jadi merupakan kebiasaan dirinya semasa berkuasa.

Rekam jejak SBY semasa berkuasa demikian terbukanya sehingga siapa saja mudah membaca, bagaimana inkonsistensi masa itu secara massif ditunjukkan. Ada narasi yang sangat popular kala partai penguasa ketika itu mengkampanyekan pihaknya anti korupsi. Slogan “Katakan tidak pada korupsi” menjadi senjata makan tuan mana kala satu demi satu kadernya dicokok KPK.

Lebih jauh lagi, proyek raksasa komplek Hambalang seakan-akan menjadi symbol abadi bagi SBY, karena proyek mangkrak itu disinyalir menjadi terbengkalai karena tersedot praktek korupsi para penguasa ketika itu yang tak lain adalah kader-kader partai Demokrat.

Article

Ada berita menarik yang jika ditelisik, sangat terkait dengan mega korupsi e-KTP di tahun-tahun partai Demokrat berkuasa. Ada pesan penting dari berita tersebut, khususnya untuk Partai Demokrat. Boleh jadi mencuatnya kembali kasus masa lalu itu dipicu oleh tudingan SBY tadi. Dan jika SBY masih tergelitik untuk bermanuver ala filem koboi, boleh jadi akan memicu kasus-kasus lain yang belum terungkap semasa dirinya berkuasa.

Tapi bisa jadi hal sebaliknya justru yang dipikirkan SBY, misalnya dia berharap kasus-kasus yang memojokkan pemerintah lah yang akan mencuat seiring tudingannya itu. Bagaimanapun semua hal bisa terjadi, yang baik maupun yang buruk, sama halnya dengan romantika kehidupan yang serba misterius.

Namun lagi-lagi kita berimaginasi tentang berbagai kemungkinan di balik pesan menohok itu. Kalimat yang mengandung pesan tendensius tentang kedzoliman kepada dirinya, seperti menganalogikan pemerintah sekarang dengan semasa dirinya berkuasa, praktik-praktik kotor yang barangkali terbiasa di masa lalu, ditengarai akan terjadi juga saat ini.

Memang tak nyaman jika kita memiliki masa lalu yang terang benderang, namun dengan sikapnya sendiri rekam jejak itu kembali diumbar. Adalah cara yang elegan jika kita percayakan kepada mereka yang memiliki otoritas, untuk menangani semua kasus secara proporsional. Jangan sampai cara dirinya menyelesaikan suatu persoalan, dengan cara yang sama dia bayangkan orang lain melakukannya.

Dengan menebar tudingan yang masih sumir, apa lagi bagi seseorang yang harus menjaga citra dirinya tetap terhormat, rasanya sangat berlebihan jika untuk melampiaskan kekecewaan, dia justru menambahnya dengan masalah baru. Demikian barangkali yang perlu kita cermati sebagai hikmah yang bisa kita sikapi.

Bahwa sesuatu yang bagi kita terasa biasa, dan kerap kita lakukan, jangan anggap setiap orang melakukannya. Cara merespon terhadap masalah yang dihadapi, bagaimanapun sangat tergantung kepada bagaimana pengalaman dan pengetahuannya. Jangan pula anggap moral orang lain sama dengan dirinya.

Lebih jauh lagi, dunia ini terus berkembang, bukan waktunya kita menganggap teknologi masa lalu masih dipertahankan. Tak elok rasanya jika kita masih seperti katak dalam tempurung, sehingga menganggap orang lain sama terbatasnya, tak banyak paham tentang kecurangan lontestasi politik.

Tudingan SBY Indikasikan Dia Kalah Sebelum Bertempur

Sumber Utama : https://seword.com/politik/tudingan-sby-indikasikan-dia-kalah-sebelum-5RkskhJt8T

(Loh Kok Bisa?) Pamer Masjid Megah Al-Jabbar, Ridwan Kamil Dibully Netizen

Masjid memang tempat ibadah umat muslim, dan membangun masjid memang mendapatkan pahala. Tapi dalam agama Islam, ada banyak hal-hal yang juga penting seperti mensejahterakan masyarakat, menafkahi janda-janda dan fakir miskin, serta sedekah kepada anak yatim.

Dalam hal ini pemimpin muslim dituntut menentukan skala prioritas dan sebisa mungkin menghindari yang namanya mubazir. Apalagi tepat di sebrang masjid Al-Jabbar yang dipamerkan Ridwan Kamil, sudah ada masjid As-Sholihat yang baru dibangun 2 tahun sebelumnya.

Nabi Muhammad sendiri pernah menubuatkan kalau umatnya akan memegahkan masjid-masjid. Nabi menyatakan bahwa sikap seperti itu artinya menyerupai kafir. Pembaca bisa membacanya dalam hadist Sunan Ibnu Majjah No. 732.

Telah menceritakan kepada kami Jubarah bin Al Mughallis berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Karim bin Abdurrahman Al Bajali dari Laits dari Ikrimah dari Ibnu 'Abbas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melihat kalian akan memegahkan masjid-masjid kalian setelah sepeninggalku, sebagaimana orang-orang Yahudi memegahkan sinagog-sinagog mereka, dan sebagaimana orang-orang Nasrani memegahkan gereja-gereja mereka."

Jadi bagi yang langsung menuduh pengkritik Ridwan Kamil kafir, bahkan membawa-bawa islamophobia. Patut kita curigai bahwa yang demikian justru bukanlah muslim yang paham agamanya sendiri.

Masih belum percaya? Nih penulis bawakan lagi hadist shahih lain :

 “Hari Kiamat tidak akan terjadi sampai manusia bermegah-megahan dalam membangun masjid.” (HR. Abu Daud).

“Aku (Nabi Muhammad) tidak diperintahkan untuk meninggikan bangunan masjid.” Ibnu Abbas berkata, “Sungguh kalian akan menghiasi masjid-masjid sebagaimana orang-orang Yahudi dan Nasrani menghiasai tempat ibadah mereka.” (HR. Ahmad).

Sampai sini penulis rasa wajar jika netizen mengkritik Ridwan Kamil yang pamer masjid megah. Mengingat masih banyak yang harus dibenahi di Jawa Barat selain membangun masjid sebanyak-banyaknya. Contohnya adalah jumlah memiskinan di Jawa Barat yang berada di peringkat 2. Sumber.

Oke langsung saja kita lihat apa saja komentar netizen :

"Jalanan bolong, saluran air minim (setiap hujan banjir di banyak titik), lampu jalan mati, lampu lalu lintas tidak efektif, jalur pedestrian minim. Sebuah kota yang jauh dari kata indah. Tapi yang penting punya mesjid Rp 1.000.000.000.000," komentar warganet.

Komentar penulis : ini yang dinamakan tidak paham skala prioritas. Padahal di lokasi tersebut sudah ada masjid. Bukannya memikirkan bagaimana caranya agar masjid tersebut terisi penuh dan diisi kegiatan bermanfaat, ini malah membangun masjid lagi hanya untuk pamer.

"Indah kang, hatur nuhun. Tapi tanpa mengurangi rasa hormat. Masih banyak jalan di Jawa Barat yang kondisinya memprihatinkan yang bahkan tidak tersentuh perbaikan sejak lama. Sudi kiranya bapak juga memprioritaskan hal seperti ini," tulis warganet di kolom komentar.

Komentar penulis : Sayang sekali Ridwan Kamil yang seharusnya berpotensi menjadi pemimpin masa depan, malah mengikuti strategi Firaun Jakarta. Kalau Firaun Jakarta membangun stadion untuk tempat sholat, Ridwan Kamil pamer masjid megah. Penulis bisa sebut ini politik identitas kah?

Fix 2024 kalau Ridwan Kamil nyalon, entah jadi capres atau cawapres, penulis tidak akan memilihnya.
(Loh Kok Bisa?) Pamer Masjid Megah Al-Jabbar, Ridwan Kamil Dibully Netizen

Sumber Utama : https://seword.com/politik/loh-kok-bisa-pamer-masjid-megah-al-jabbar-Rgj2ScDW04

Pasca Gas NS, Nikita Mirzani Sindir Pelakor, Orang yang Dimaksud Sama?

Setelah Nikita Mirzani kritik keras NS, dengan mengatakan bahwa kenapa NS secara nggak jelas kritik polisi, Nikita Mirzani melancarkan serangan kepada sosok yang belum tentu NS mengenai pelakor.

Menurut saya ini sangat seru karena memang Instagram story dan juga kritikan Nikita Mirzani kepada NS berlanjut kepada sosok yang tidak apakah yang dimaksud itu adalah NS, saya tidak tahu.

Awalnya, Nikita Mirzani mempertanyakan apa salahnya jika ada seorang istri polisi yang dapat duit lebih banyak daripada suaminya. Nikita mempertanyakan juga kepada N apakah dia pernah hidup keras dan dapat perlakuan dari polisi seperti yang dialami oleh Nikita Mirzani.

Pertanyaan-pertanyaan Nikita Mirzani ini membuat NS memang tidak berkutik dan tidak berdaya sehingga saat ini kita melihat bahwa posisi ini kita Mirzani masih ada jauh di atas NS yang dikenal sebagai pembawa berita dan juga jurnalis papan atas yang saat ini membela Anies Baswedan dengan mendiamkannya.

Nikita Mirzani memang menjadi sosok yang luar biasa memberikan edukasi lewat cara-caranya yang unik dan anomali. Tapi setelah itu Nikita Mirzani melanjutkan sebuah cerita bahwa saat dia menikah dia tidak pernah selingkuh. Ketika Nikita Mirzani memiliki suami, memang tidak ada pernah diberitakan bahwa dia melakukan perselingkuhan dengan pria lain.

Dia juga tentunya pasti bukan pelakor saat menikah. Kita tahu Nikita Mirzani statusnya adalah janda. Dan saya curiga kenapa Nikita Mirzani bisa mendadak memposting mengenai hal ini dan menyindir salah satu pemimpin yang saat ini dianggap sudah mau keluar dan mengangkat dari posisinya.

Dia mengatakan juga bahwa ada seseorang perempuan yang dianggap pelakor sedang melancarkan strategi merebut laki-laki orang yang dianggap sebagai orang nomor satu di kota dan mau jadi orang nomor satu di negara ini. Saya nggak tahu deh memang ada berita mengenai pelakor siapa yang dianggap oleh Nikita Mirzani merebut orang yang bermimpi mau jadi pemimpin.

Memang sampai sekarang belum ada bukti kuat bahwa Nikita Mirzani menganggap NS sebagai pelakor. Dan laki-laki yang direbut itu siapa, sampai saat ini belum ada kejelasan. Tapi memang sepertinya ada rumor beberapa tahun kemarin yang tersembunyi dan yang sempat muncul. Sempat muncul bahwa adanya berita gosip soal NS yang dianggap dekat sekali dengan AB.

Kedekatan yang dianggap berlebihan dan tidak biasa tentunya. Bahkan sampai-sampai sepupunya pun disayang banget sampai melakukan wawancara eksklusif di luar negeri. Hmmmm. seingat saya ada penulis di portal opini seword juga pernah mengatakan ini. Semoga bukan https://seword.com/politik/gubernur-badut-yang-sok-agamis-itu-r1tioVhmm

Tapi ya jangan sampai kita percaya begitu saja karena memang dunia ini penuh dengan berita-berita yang seru untuk kita bahas namun belum tentu benar. Saya jadi penasaran sih sebetulnya Nikita Mirzani dapat info pelakor-pelakor ini dari mana sih. Apakah memang ada fair yang ditutup-tutupi?

Pasca Gas NS, Nikita Mirzani Sindir Pelakor, Orang yang Dimaksud Sama?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/pasca-gas-ns-nikita-mirzani-sindir-pelakor-orang-kBvOcR5XBa

Kritikan Sang Ketum Malah Jadi Blunder

Partai politik menjelang pemilu terus berusaha agar menjadi pusat perhatian serta memiliki citra yang baik di mata masyarakat. Karena suara masyarakat merupakan kekuasaan tertinggi yang bisa diperoleh oleh partai politik dan elitnya.

Baru-baru ini Partai Demokrat sebagai partai oposisi berusaha menggeliat demi mendapat perhatian publik. Pernyataan AHY dan SBY di Rapimnas Partai Demokrat hari Kamis lalu menjadi pusat perhatian.

AHY mengaku kecewa karena peresmian berbagai infrastruktur tidak mengapresiasi Presiden sebelumnya. AHY menyatakan jika proyek infrastruktur yang diresmikan Jokowi sebagian besar hanya gunting pita saja. Pengerjaan banyak dilakukan pada masa SBY ayahnya.

Sekilas pernyataan ini bisa menjadi kritikan pedas bagi Jokowi dan menurunkan nama baik Presiden Jokowi di mata masyarakat. Tapi jika diteliti lebih detail, pernyataan sang Ketum malah bisa jadi blunder yang parah.

Anggota DPR dari fraksi PDIP Adian Napitupulu membeberkan sejumlah perbandingan data infrastruktur selama dua periode masa pemerintahan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Adian membeberkan perbandingan data itu sebagai tanggapan atas pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengklaim 70-80 persen infrastruktur pada pemerintahan Jokowi merupakan proyek SBY sehingga Jokowi hanya kebagian gunting pita.

Jalan tol yang dibangun pada era SBY periode 2005 hingga 2014 mulai dari konstruksi hingga gunting pita total 189,2 kilometer. Sementara jalan tol yang dimulai konstruksinya di pemerintahan SBY dan dirampungkan pada era pemerintahan Jokowi total ada 222 kilometer.

Kemudian bandara. Hingga akhir 2014 SBY menyelesaikan 24 Bandara yang sebagian besar sudah dikerjakan oleh Presiden sebelum SBY. Dengan demikian, SBY hanya meneruskan sebagian proyek bandara dan tinggal gunting pita atau dapat dikatakan bukan membangun seluruhnya dari awal.

Bandara yang groundbreaking nya dilakukan SBY namun akhirnya diselesaikan Jokowi jumlahnya ada tujuh Bandara yaitu Kertajati, Tebelian, Muara Teweh, Buntu Kunik, Morowali, Miangas, dan Namniwel. Data lebih lengkap baca link di bawah.

AHY seharusnya lebih cerdas dalam mencari perhatian publik. Karena masyarakat Indonesia semakin cerdas, apalagi di era internet sekarang ini data apapun bisa dicari via telepon genggam.

Masyarakat bisa mengecek kebenaran dari pernyataan AHY. Apakah benar mayoritas infrastruktur yang diresmikan Jokowi sebagian besar dikerjakan di masa pemerintahan SBY.

Jika sudah tahu kebenarannya, masyarakat akan mempunyai opini yang negatif kepada AHY dan Partai Demokrat. Mereka akan sadar bahwa omongan AHY hanya pernyataan politik saja demi kenaikan elektabilitas AHY dan Partai Demokrat.

Jika hal ini terjadi, kejadiannya malah akan terbalik. Citra AHY dan Partai Demokrat malah ambyar karena masyarakat tahu data sebenarnya.

Kritikan Sang Ketum Malah Jadi Blunder

Sumber Utama : https://seword.com/politik/kritikan-sang-ketum-malah-jadi-blunder-fuzVMXZBX5

Ngakak, Sudah Disuruh Demo BBM oleh AHY, Gak Ada Kader Demokrat yang Turun ke Jalan

Partai Demokrat bisa dibilang hanya kencang di Medsos doang. Tapi pada kenyataannya kadernya gak mau berkorban, gak mau ikut perintah atasan dan gak berani panas-panasan.

Salah satu buktinya adalah ketika Ketua Umum partai itu AHY melalui Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani meminta kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia melakukan aksi unjuk rasa (demo) menolak kenaikan hargam BBM.

Dan, Kamhar juga memprovokasi agar kader Partai Demokrat tidak hanya demo sendiri-sendiri tapi juga mengajak anggota yang lain.

"Bila perlu mengajak keluarga TNI, keluarga Polri, keluarga PNS/ASN dan partai-partai lain untuk ikut turun kejalan dalam aksi damai," ujarnya seperti tanpa bersalah.

Asik...

Sudah kayak bisnis MLM saja si Kamhar ini. Pakai acara ngajak orang untuk bergabung dan menambah jaringan.

Cuma bedanya, kalau bisnis MLM baik downline maupun up line berpotensi dapat untung.

Sedangkan apa yang dia dilakukan, dia doang yang dapat untung yakni dapat muka atau pujian dari pengurus DPP Partai Demokrat yang lain. Sementara yang ikut demo, cuma dapat kepanasan, capek dan ngabisin waktu doang.

Serta kalau demo rusuh, siap-siap juga kena semprot water cannon dan kena ledakan gas air mata.

Terbukti kok, si Kamhar itu cuma nyuruh doang. Ia sendiri santai di rumah sambil nonton sinetron 'Suara Hati Istri' di Indosiar. Alias gak mau turun ke jalan.

Lalu, apakah pasca diinstruksikan untuk menggelar aksi tersebut, kader Partai Demokrat se-Indonesia auto turun ke jalan?

Tidak ferguso.

Tidak ada beritanya sama sekali kader Partai Demokrat menggelar unjuk rasa menolak kebijakan kenaikan harga BBM. Yang ada hanya beberapa anggota DPRD Partai Demokrat menemui peserta demo. Seperti yang terjadi di Sumatera Utara.

Justru yang terjadi sebaliknya, kader Demokrat mendemo Partai Demokrat. Kwkwkwk

Yang mana unjuk rasa ini terjadi di depan Kantor DPC Partai Demokrat Kota Malang pada Agustus 2022 silam. Dan tuntutannya bukan meminta pemerintah tidak naikkan harga BBM, melainkan memprotes hasil Muscab yang memilih Imron sebagai Ketua DPC.

Pasalnya para pendemo tersebut telah memilih nama lain sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kota Malang yakni Gufron Marzuki.

Eh kok tiba-tiba Imron yang ditunjuk.

Hanya saja, sudah menjadi rahasia umum kalau Partai Demokrat menentukan ketua DPD dan DPC bukan berdasarkan hasil Muscab maupun Musda. Melainkan sesuai dengan selera AHY.

Hal ini sudah terbukti di dua tempat yakni di Jawa Timur dan di Sulsel.

Di Jatim, berdasarkan hasil Musda DPD Partai Demokrat sana, yang terpilih sebagai Ketua DPD adalah Bayu Airlangga. Tapi yang dilantik jadi Ketua justru Emil Dardak.

Sedangkan di Sulsel, yang terpilih sebagai Ketua DPD hasil Musda adalah Ilham Arief Sirajudin dengan mengantongi suara terbanyak.

Tapi yang dilantik oleh AHY sebagai Ketua DPD Partai Demokrat provinsi itu justru Ni'matullah.

Hasilnya, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Maros -Amrullah Nur Saenong mengundurkan diri. Yang diikuti oleh 14 pimpinan pengurus anak cabang seluruh Kabupaten Maros, Sulsel.

Kembali ke instruksi demo dari DPP Partai Demokrat tadi. Kenapa kader partai itu membangkang? Bukankah perintah tersebut datangnya langsung dari baginda AHY sebagai keturunan Majapahit sekaligus sebagai habaib?

Yang namanya demo itu perlu logistik ferguso. Perlu spanduk, toa, poster, masker, hand sanitizer, bensin, dll.

Dan yang paling penting nasi bungkus lauk jengkol plus air minum juga mesti tersedia.

Kalau DPP Partai Demokrat cuma nyuruh demo doang tapi gak mau sediain bensin dan makan, ya mana ada yang mau.

Lihat saja Rizieq saat disidangkan dulu. Cuma seuprit yang ikut demo membelanya.

Kenapa demikian? Karena logistik gak turun.

Beda dengan demo 212 yang menuntut Ahok dipenjarakan pada 2017 silam. Banyak banget pesertanya.

Karena waktu itu logistik mengalir deras.

Ada kepentingan politik di sana supaya Ahok tidak terpilih jadi gubernur lagi.

Kemudian, yang bikin kader Partai Demokrat males demo adalah waktu SBY jadi presiden dulu, ia juga pernah naikkan harga BBM kok.

Jadi kalau mereka turun ke jalan, lebih gampang kena serang.

Tinggal tanyakan saja ke kader Partai Demokrat itu, dulu waktu harga BBM naik di zaman SBY kok kalian gak menggelar unjuk rasa?

Pasti mereka gak bisa jawab ,dan tiba-tiba muncul suara jangkrik. Krik krik krik. Kwkwkwk

Terakhir, daripada dapat sial seperti Nicho Silalahi yang patah gigi saat demo, mending dipecat AHY.

Ngakak, Sudah Disuruh Demo BBM oleh AHY, Gak Ada Kader Demokrat yang Turun ke Jalan

Sumber Utama : https://seword.com/politik/ngakak-sudah-disuruh-demo-bbm-oleh-ahy-gak-ada-trR8Jj1KwX

Dianggap Sampaikan Data yang Salah, AHY Memang Pantas Dikasihani Adian Napitupulu

Pidato Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal prestasi Presiden Jokowi yang disebut hanya melakukan gunting pita mendapat reaksi keras dari Adian Napitupulu, kader PDI Perjuangan yang dikenal punya gaya bicara ceplas-ceplos dan tanpa basa-basi itu.

Menurut lansiran laman CNN Indonesia, minimal ada tiga perkara yang menjadi dasar jawaban Adian, yang semuanya berdasarkan data di lapangan, bukan sekadar informasi dari pembisik yang hanya ingin menyenangkan hati kader internal partai supaya mengalami halusinasi keberhasilan program pada era presiden tertentu.


Pertama, Adian menjawab klaim AHY bahwa kabarnya ada 70-80 persen infrastruktur pada pemerintahan Jokowi yang merupakan proyek SBY sehingga Jokowi hanya kebagian gunting pita. Menurut Adian, jalan tol yang dibangun pada era SBY (2005-2014) mulai dari konstruksi hingga gunting pita total sepanjang 189,2 kilometer.

Nah, dari jumlah itu yang sukses diselesaikan pada era Jokowi, meneruskan warisan proyek tol era SBY sepanjang 222 kilometer. Pada era Jokowi sendiri, target penyelesaian jalan tol sampai 2023 nanti akan sepanjang 2.290 kilometer.

Silakan hitung sendiri klaim 70-80 persen itu dari mana kira-kira sumbernya. Pantesan Adian Napitupulu merasa kasihan karena AHY menerima data yang salah, lalu sekadar menyampaikan seperti orang yang kena prank gitu.

Kedua, soal bandara, yang pada era SBY hanya selesai 24 bandara, dengan kondisi sebagian besar sudah dikerjakan oleh Presiden sebelum SBY. Mungkin ini yang lebih cocok disebut gunting pita ya, Mas AHY? Hahahaha...!

Ketiga, soal bendungan yang juga tak luput diklaim AHY menjadi warisan Pepo SBY. Jangan tertawa ya, karena menurut Adiana, beberapa bendungan yang dimulai konstruksinya hanya beberapa bulan sebelum SBY selesai menjadi Presiden RI (2014) seperti bendungan Teritip, Raknamo, Logung, Gondang dan Pidekso ... program SBY hanya seremoni peletakan batu pertama. Yaelah, kalau tinggal peletakan batu saja, keponakan saya juga bisa!

*"Orang mungkin bertanya, berapa bendungan yang konstruksinya dibangun Jokowi dan selesai di era periode Jokowi? Dalam data saya, dari 2015 hingga nanti 2023 total ada 39 Bendungan sementara empat lagi diresmikan tahun 2025, bonus bagi pemerintahan berikutnya," kata Adian.


Serunya, dalam keterangan yang sama Adian juga meminta AHY agar menghubungi dirinya kalau misalnya nggak puas sama data infrastruktur pemerintahan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Ini termasuk data rusun yang salah satunya barusan dipakai syuting film Pengabdi Setan 2. Belum proyek mangkrak di Hambalang. Komplit sudah!


Jadi, pantas rasanya kalau Adian mengasihani AHY yang dianggapnya menerima data yang salah. Kasihan juga sih kalau dipikir-pikir, wong Ketua Umum partai kok dibegitukan. Apa karena dianggap masih bocah sehingga gampang dikerjain? Sungguh terlalu kalau ini!

Mungkin ini juga yang bikin Pepo SBY turun gunung lalu mulai berceloteh soal kekhawatiran akan ada kecurangan pada Pilpres 2024 nanti. Bagaimana menurut Anda?

Dianggap Sampaikan Data yang Salah, AHY Memang Pantas Dikasihani Adian Napitupulu

Sumber Utama : https://seword.com/politik/dianggap-sampaikan-data-yang-salah-ahy-memang-ArdhUL24D9

Klik BJORKA dianggap "PAHLAWAN" atau "PENJAHAT" ..???!!!

Klik juga Koq Tarif PDAM BISA NAIK ??? padahal dari 52 Kelurahan, cuma 8 Kelurahan yang SETUJU itupun "Bersyarat"

Klik 12 September 2022 DEMO bawa-bawa nama Rakyat ???!!!

Juga Klik DEMO bela Rakyat atau BELA para MAFIA ???!!!

Klik juga Indonesia kembali "BERJAYA", masa Jokowi lagi ??

Klik Tuntutan RAKYAT ??? atau Tuntutan yang ditunggangi para MAFIA !!!!!

Juga Klik Pengertian Istilah Baby boomers, X, Y, Z, dan Alpha

Klik juga BERSYUKUR kepada TUHAN SANG MAHA SEGALANYA, Emang yang DEMO sudah BERSYUKUR ???!!!

Klik PAHAMI baru EKSEKUSI !!!!!

Klik juga KACAU atau Apa ??!!

Klik Sayap-Sayap Patah pro DENSUS 88 atau Anda Bela Teroris berbaju Agama !!?? 

Klik Mahasiswa DEMO terus ??!!! Memang punya SOLUSI?? atau Malah bikin rakyat tambah sengsara !!!!!

KLIK Ustadz Abdul Somad sang "Ustadz Kontroversial" kembali diundang Kepala Daerah di KalSel WARNING!! Politik Identitas Bermain, Benarkah??!! 

KLIK juga KalSel dalam Berita

Juga KLIK Kadrun itu Susah "Move On", Joget pun "SALAH" 

Klik ISTANA NEGARA 17an "Ojo dibandingke" VIRAL 

Klik Jangan BACA !!! 

KLIK di Amien Rais bilang "Gangguan Kejiwaan", ternyata Anaknya "Gangguan Jiwa", benarkah ??!!

Juga Klik Citayam Fashion Weeks : Koperasi 212 "penampung" Dana ACT..!!! Benar kah ini ???!!! Pendukung Anies & JIS gimana??

Klik Kenapa Pilih Ganjar ?!!!?

Klik Masih tentang ACT dan PKS, MANULIFE hingga BUMN serta Dana CSR

Klik juga ACT & PKS, Ustadz Bechi dan Gubernur Rasa Presiden !!!

Klik juga Mahasiswa "Bela Rakyat" atau "Bela Cukong yang membacking Mahasiswa" ..??!!!

Klik ACT (Aksi Cepat Tanggap) "TERBONGKAR" , VIRAL #JanganPercayaACT 

Klik juga VIRAL : Gabung PKS "HARAM" bagi GP Ansor !!!

Klik Super Hero Indonesia "Damaikan Dunia" !!!

Klik LITERASI , apa sih artinya ?? 

Klik Indonesia & Ukraina : Pertemuan tete-a-tete atau empat mata  

Silahkan klik Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!

Klik Jejak Anies dan Intoleransi yang BERBAHAYA untuk Indonesia

Klik juga : Dunia HEBOH ... !!!

Silahkan klik Benturkan Agama !!! buat Cebong dan Kampret Berkelahi dan KADRUN Berjaya !!!

Klik RIBUT

klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll)

KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!! 

Klik juga Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!! 

Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!

Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!! 

Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!

Dosen UNISKA yang terkesan Bela Edy Mulyadi dkk "Hina Kalimantan" bukan mewakili Anak Kalimantan dan DAYAK !!! 

Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!! 

Benang Merah DEMO di KalSel !!!

Silahkan klik ini juga : "Operasi Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!

Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung

Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK

yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!! 

klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!

klik ini Yang Batu Siapa ? Yang Tangan Siapa ? Apakah ormas Terlarang HTI dan FPI masih menggurita & "Mencuci otak" warga KalSel 

klik juga ini #JanganMaudiWALUHi

juga ini  Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH 

Jangan lupa klik ini juga  Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024

serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!

klik juga Kalau PKS (Partai Keadilan Sejahtera) "Tumbang" dalam PEMILU 2019 akankah GARBI menjadi "Penggantinya" ??!!  

https://news.detik.com/berita/d-6028229/jenguk-ke-rs-grace-natalie-ungkap-kondisi-terkini-ade-armando

https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/

https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/03/27/la-nyalla-mattalitti-dinilai-habib-banua-layak-jadi-presiden-ini-pertimbangannya  

Klik juga videonya dilink dibawah ini :

BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL

Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai

 

Re-post by MigoBerita / Senin/19092022/12.45Wita/Bjm 

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya