» » » » Peran "Mantan kader GOLKAR" tentukan Anies jadi CAPRES

Peran "Mantan kader GOLKAR" tentukan Anies jadi CAPRES

Penulis By on Selasa, 04 Oktober 2022 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin -
Peran eks kader GOLKAR tentukan Anies jadi CAPRES. Siapakah mereka?? Agar tidak gagal paham baca hingga tuntas berbagai artikel yang telah kita kumpulkan.

Partai NasDem Usung Anies Baswedan Jadi Capres 2024

ANIES Rasyid Baswedan resmi diusung Partai NasDem untuk menjadi Calon Presiden (Capres) 2024.

KETUA umum Partai NasDem Surya Paloh langsung mengumumkan di hadapan sejumlah Majelis Tinggi, Dewan Pertimbangan, Dewan Pakar, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

BACA JUGA: Targetkan Menang Pileg dan Pilpres 2024, NasDem Kalsel Perkuat Caleg

Hadir sejumlah undangan, dan media massa, eloktronik, dan televisi yang melakukan peliputan secara langsung. Dan acara dimulai dengan pembacaan doa dan menyanyikan Indonesia Raya serta hymne Partai NasDem.

Surya Paloh menyebutkan Partai NasDem resmi mengusung Anies Baswedan sebagai Capres di Pemilu 2024. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir dalam deklarasi Capres NasDem untuk Pemilu 2024 mendatang. Ia meyakini anak-anak bangsa saat ini baik. NasDem, sebutnya,  memilih yang terbaik oleh karena itu dia memutuskan sosok Anies Baswedan yang dipilih.

“Kenapa akhirnya NasDem melihat seorang sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami mempunyai keyakinan pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro sejalan,” kata Paloh saat konferensi pers di NasDem Tower, Jakarta Selatan. “Kenapa Anies Baswedan, jawabannya adalah why not the best,” ujar Paloh.

BACA JUGA: Anies baswedan, Andika Perkasa, Ganjar Pranowo Capres NasDem

Sementara itu, Ketua DPW Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) Kalimantan Selatan (Kalsel) H Martinus mengatakan, Partai NasDem sangat tepat memilih Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) 2024. “Kami Pengurus DPW ANIES Kalsel dan relawan mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Capres 2024 dari Partai NasDem,” tuturnya.

Ia pun berencana bersama Pengurus dan Jaringan ANIES se-Kalsel melakukan pertemuan dengan DPW Partai NasDem, untuk membahas tindak lanjut, dari pencalonan Anies Baswaden sebagai Capres 2024. “Nanti kami ada pertemuan dan rapat bersama antara relawan ANIES dan NasDem,” imbuhnya.

https://jejakrekam.com/wp-content/uploads/2022/10/capres-anies.jpeg

Sumber Utama :  https://jejakrekam.com/2022/10/03/partai-nasdem-usung-anies-baswedan-jadi-capres-2024/

Menterjemahkan “Ojo Kesusu” Jokowi

Dubraakkk…Anies Baswedan resmi jadi jagoan yang diusung Partai Nasional Demokrasi (NasDem) untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Kaget nggak kaget sih, karena namanya politik pastinya penuh dinamika. Apalagi, sudah lama kemesraan Anies dan NasDem tercium semerbak. Jadi, kalau memang dirasa cocok, yah terserahlah kalau mau “dihalalkan” segera,” khan begitu kira-kiranya. Biarkanlah NasDem menentukan pilihan hatinya! Sebab kita juga bisa kok nanti, siapa takut? Wkwkwk….

Hanya saja, butuh kewarasan masyarakat Indonesia ketika menentukan pilihan. Sejauh mana kita peduli siapa pemimpin di negeri ini. Kita tentunya tidak ingin republik ini dipimpin oleh orang yang tidak berkualitas. Tidak mudah loh memimpin Indonesia dengan luas 7,81 juta km2! Dibutuhkan bukti rekam jejak yang bisa dipertanggungjawabkan sekaligus memiliki visi dan misi, dan pastinya harus seorang nasionalis! Seorang yang punya hati untuk Indonesia! Tidak untuk segelintir atau sekelompok, tetapi seluruh rakyat dari Sabang hingga Marauke.

Saat ini, meskipun Pilpres 2024 seperti alot dan buntu. Terlihat Partai Persatuan Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menjadi harapan ngotot menjagokan Puan Maharani trah Soekarno sebagai capres. Sayangnya Puan tidak atau belum menampakkan mewarisi roh atau jiwa kepemimpinan ibundanya, Megawati Soekarnoputri. Setidaknya sampai sejauh ini Puan “diragukan” mampu memenangkan hati calon pemilih.

Memang berlahan elektabilitasnya merangkak naik menjadi 3,2 persen dalam simulasi 10 nama menurut hasil survei Indikator Politik Indonesia per Senin, 3 Oktober 2022. Padahal, pada Juni 2022 lalu tingkat keterpilihan Puan hanya 0,8 persen. Begitupun tidak bisa dikatakan aman! Masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Bisa naik, atau pun sebaliknya nyungsep!

Katakanlah Pipres masih 2 tahun, dan masih bisa berharap elektabilitas Puan beranjak naik. Tetapi maaf, untuk berhadapan dengan Anies dan segala kekonyolannya rasanya PDIP terlalu memaksakan diri bisa menang. Apalagi kalau dengan dengan stigma 'darah biru' Puan.

Tanpa mengurangi rasa hormat, hari begini, golongan milenial nyaris tidak peduli! Padahal pemilih muda adalah kantong suara yang cukup menentukan! Mereka ini jauh lebih memberikan apresiasi kepada pemimpin yang berasal dari bawah. Pemimpin yang memang memiliki aspek meritokratis, dan menjadi bagian dari masyarakat juga.

Puan jelas figur yang pastinya jauh lebih bisa dipercaya oleh Megawati karena putrinya sendiri. Dibandingkan jika calon lain yang belum tentu patuh kepada Megawati sebagai Ketum PDIP ataupun sejalan dengan pendukung Soekarnoisme lainnya. Tetapi, bukankah lebih elok jika melihat capres yang diusung PDIP tanpa embel-embel ataupun kekhawatiran yang berlebihan?

Bahkan sejarah mencatat Jokowi yang bukan trah Soekarno nyatanya bisa memimpin republik ini hingga 2 periode. Padahal ketika itu di Pilpres 2014 suara keras datang dari Guruh Soekarnoputra. Meski itu suara pribadinya yang mengatakan Jokowi belum siap untuk terjun di dunia politik. Bahkan Guruh juga berpendapat Puan pun ketika itu belum siap, dan Megawati sudah bukan zamannya lagi. Tetapi buktinya Jokowi dengan kesederhanaannya mampu memenangkan hati masyarakat Indonesia. Tidak hanya popular tetapi menyatu dengan rakyat, itulah yang kita lihat selama kepemimpinannya. Selain berbagai pencapaian kerja kerasnya untuk negeri ini pelosok hingga pelosok!

Kini kembali kita dihadapkan kepada situasi yang mirip. Puan masih perlu belajar untuk bertarung menghadapi Anies, ataupun kemungkinan adanya satu pasangan lainnya. Walaupun, sebenarnya PDIP memiliki Ganjar Pranowo yang sampai saat ini tetap setia kepada PDIP dan telah mendapatkan dukungan suara dari masyarakat untuk maju sebagai capres. Namun sayangnya PDIP memilih cuek dan menutup mata.

Tidak tahu apakah sikap keras Megawati sebenarnya sedang uji nyali seorang Ganjar. Sebab rasanya tidak mungkin Megawati yang begitu mencintai negeri ini “berjudi” Indonesia jatuh ditangan pemimpin yang salah. Pemimpin yang akan memporakporandakan ideologi bangsa.

Terkecuali Nasdem mungkin, peta politik masih sangat berubah-ubah. Sehingga menarik sekali mencermati pertemuan Jokowi dan Ganjar dalam kunjungan kerjanya di Semarang. Di mana ucapan Jokowi dalam sambutannya di acara Rakernas V Projo (relawan Pro Jokowi) di Magelang cukup menggelitik. Ketika itu Jokowi memberikan arahan kepada Projo untuk bersabar.

"Urusan politik? Ojo kesusu sek. Jangan tergesa-gesa. Jangan tergesa-gesa. Meskipun, meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini (Ganjar Pranowo). Sudah dibilang, jangan tergesa-gesa. Ojo kesusu," kata Jokowi kala itu. Dikutip dari: detik.com

Ganjar memang diketahui tidak mendapatkan tiket untuk maju. Tetapi kepastian Anies diusung NasDem dalam kontestasi Pilpres 2024 bisa saja mengubah haluan PDIP. Ganjar Pranowo yang selama mengemban jabatan Gubernur Jawa Tengah telah menunjukkan loyalitasnya kepada PDIP, ketangguhannya dan terbukti disukai publik. Semoga ini signal Jokowi yang bisa menjadi kabar baik.

Tidak bisa dipungkiri Ganjar merupakan kader PDI-P tulen yang memiliki integritas tinggi dan mumpuni. Artinya, sangat tidak mungkin rasanya Megawati gegabah mempertaruh partai dan membiarkan Indonesia jatuh di tangan orang yang tidak tepat. Ke depan potensi Pilpres 2024 berhadapan dengan politik identitas yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Tanpa mengecilkan Puan yang masih butuh jam terbang. Tetapi untuk menghadapi Anies, maka Ganjar jauh lebih tepat.

Menterjemahkan “Ojo Kesusu” Jokowi

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/menterjemahkan-ojo-kesusu-jokowi-zSYx7W7slX

Niluh Djelantik Keluar dari Nasdem, Meluncur dengan Kecepatan Cahaya!

Sebenarnya penduduk Indonesia mayoritas itu banyak yang memiliki pikiran yang baik dan tentunya waras, sehat nurani dan rohaninya juga.

Namun terkadang suara mayoritas itu jarang keluar. Jadi ada istilahnya itu "Silent Majority" yaitu orang-orang yang berpikir waras dan menjadi mayoritas adalah pendiam.

Hal ini tentu membuat "para pemain politik identitas" senang, karena bisa memanfaatkan celah dan mereka pun segera menggunakan cara "cuci otak." Meskipun mereka secara tidak etis menggunakan tempat ibadah sebagai tempat cuci otak mereka, mereka tidak peduli.

Oknum penghasut atau provokator bisa "menyewa" ustaz, pendeta dll yang "satu perguruan" dengan mereka. Terjadi efisiensi, sesuai peribahasa: "dengan satu kali pukul jurus silat, banyak lalat yang mati." Maksudnya, dengan satu kali khotbah, maka sekumpulan orang di dalam tempat ibadah itu pun bisa tercuci otaknya sekaligus. Hal ini bukan kebohongan, karena sudah menjadi sejarah kelam Pilgub DKI 2017 lalu. Pendukung Anies waktu itu melakukannya, tapi Anies pura-pura tidak tahu alias pura-pura bodoh. Eit, bukan bodoh, lho, termasuk orang pintar itu, jikalau bisa pura-pura bodoh (+licik, tentu saja).

Ketika Nasdem sudah terang-terangan berubah haluan (mungkin visi, misi, prinsip, dan ideologinya mungkin sudah berstatus "compromised" demi hasrat politik) "Semua berubah sejak negara api menyerang." Termasuk Nasdem, sudah berubah, ke arah yang menurut kita kurang baik.

Memainkan politik identitas? Dulu Nasdem bilang "Tidak!", tapi sekarang bilangnya "Boleh! Strategi!"

Tapi menurut orang yang baik dan waras, politik identitas itu tidak baik, tidak boleh, curang banget. Efek negatif strategi politik identitas cuma membodoh-bodohi masyarakat dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Teranyar, per tanggal 3 Oktober 2022, Nasdem mem-bakal-capres-kan Anies sebagai satu-satunya kandidat calon presiden untuk melenggang masuk ke dalam ajang besar Pemilihan Umum 2024.

Terkesan buru-buru, ya? Bukankah KPK masih perlu menanyakan beberapa hal sehubungan dengan banyaknya laporan yang masuk dari masyarakat mengenai keanehan-keanehan Anies, gubernur DKI yang suka "tutup tirai balaikota" lalu beraksi ala Miss Terrius secara misterius itu? Ah, sudahlah, apa sebaiknya kita diam saja, daripada nanti dicap "tukang kriminalisasi khilafah?"

Terkesan buru-buru jilid 2: pada saat Indonesia sedang berduka karena tragedi tewasnya 130-an orang di Stadion Kanjuruhan, Nasdem dengan berbunga-bunga mendeklarasikan Anies untuk nyapres. Duh... Yang lagi bucin ya... Kotoran kucing pun rasa cokelat. Tiba-tiba "kawin" saja, tanpa melihat-lihat sikon (situasi & kondisi) bangsa kita. Tidak melanggar hukum, sih, tidak bisa ditangkap polisi, cuma rasa-rasanya deklarasi kemarin itu dinilai kurang etis saja oleh masyarakat. Ya, apa boleh buat, mungkin dari pihak mereka sudah mengeluarkan banyak dana untuk memesan tempat dan carter makanan untuk pesta, kita yang waras sebaiknya mengalah saja?

Apa... jangan-jangan ini tanda-tanda alam, semesta tidak mendukung deklarasi mereka? Who knows?

Akhirnya, ada satu lilin terang yang bercahaya menerangi malam yang kelam yang menyelimuti jagad raya Indonesia. Tiba-tiba tadi malam, dari pesan WA yang dikirim oleh seorang teman, muncul sesosok wanita tangguh yang dengan lantang bersuara, "Niluh Djelantik konsisten tegak lurus pada perjuangan untuk rakyat bersama rakyat. Dengan atau TANPA partai politik. Sikapku tegas. Integritasku jelas. Terima kasih atas support kesayangan yang setia menemaniku. Ketjup sayang... Selamat tinggal NasDem. Pengumuman resmi menyusul," demikian tulis Niluh Djelantik dalam akun pribadi Instagram-nya.

Kita belum tahu pasti apakah ini bisa menjadi pukulan mematikan untuk karir politik seorang Niluh Djelantik. Tapi kupikir, ini adalah pukulan keras buat Nasdem. Karena dalam sekejap, kabar hengkangnya Niluh Djelantik sudah menyebar ke seluruh Indonesia dengan kecepatan cahaya, berkat teknologi komunikasi yang sudah canggih.

Beda pendapat, boleh-boleh saja, tapi jangan beda prinsip. Itu saja.

Kalau sudah mengganggu ketenangan batin dan psikis, lebih baik keluar saja, Mbak, dari Nasdem, daripada menumpuk bara api di atas kepala, ya?

Kita manusia bebas cuma mau kerja bersama partai, bukan mau jadi budak partai. "Gitu saja kok repot," teringat pada baris kalimat yang sempat terucapkan oleh Gusdur.

Selamat datang, kami senang hati mengajak Mbak Niluh Djelantik bergabung dalam perkumpulan orang waras se-Indonesia.

Lupakanlah masa lalu. Kami akan mencoba mendorong partai lain untuk menyambut Anda, Mbak Niluh Djelantik berhati cantik.

"YNWA, You'll Never Walk Alone" (Anda tidak akan dibiarkan jalan sendiri, lagu ini bukan cuma buat Liverpool saja).

Kita bersama-sama dengan nyaring pekikkan: "Demi Indonesia dijauhkan dari politik identitas! Merdeka!"

Niluh Djelantik Keluar dari Nasdem, Meluncur dengan Kecepatan Cahaya!

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/niluh-djelantik-menyatakan-keluar-dari-nasdem-3pG6E0ozU2

Anies Baswedan Mau Diselamatkan Nasdem Dari Jerat Hukum KPK???

dilansir oleh tribunnews.com pada tanggal 22 November 2012, Pakar Hukum Tata Negara, Irman Putra Sidin, mengatakan bahwa Konstitusi Indonesia mengamanatkan presiden dan wakil presiden tidak bisa dituntut melalui mekanisme penegakan hukum biasa.

"Ada dua warga negara yang secara konstitusi tidak bisa disidik atau dituntut melalui mekanisme penegakan hukum biasa dalam hal ini oleh kepolisian, kejaksaan atau KPK, yaitu warga negara yang kebetulan menjadi presiden dan wakil presiden," ujarnya.

Menurut Irman, warga negara seperti ini hanya bisa disidik dan dituntut dengan menggunakan Hak Menyatakan Pendapat (HMP) langsung oleh rakyat melalui wakilnya di DPR. Oleh karena itu adalah hal yang salah secara konstitusi jika DPR justru menyerahkan penyelesaian kasus ini kepada KPK. Iman menanggapi upaya DPR RI terutama kalangan penggagas Hak Angket Century yang terus mendesak KPK untuk memproses dan mempidanakan Wakil Presiden Boediono.

Berita di atas mengingatkan saya pada apa yang sedang terjadi sekarang. KPK dituduh telah memaksakan agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait Formula E.

Anies Baswedan, yang baru saja dipanggil KPK untuk dimintai klarifikasinya terkait kasus kelebihan bayar dari ajang Formula E, tiba-tiba dinyatakan oleh Partai Nasdem sebagai calon presiden yang akan diusungnya di Pilpres 2024 nanti. Sebegitu dininya pengumuman Partai Nasdem ini, bahkan mengesampingkan kondisi negara yang sedang berduka atas wafatnya 174 orang di Stadion Kanjuruhan Malang. Apa yang sebenarnya sedang Surya Paloh lakukan? Saya pikir, kelompok Surya Paloh yang disinyalir di dalamnya berdiri juga sosok Jussuf Kalla, sedang berusaha menyelamatkan Anies Baswedan dari jeratan hukum yang ditebarkan oleh KPK.

Namun, Anies Baswedan hanya seorang calon presiden dan masih berstatus sebagai warga negara Indonesia biasa. Pencetusan Partai Nasdem mengusung dirinya untuk menjadi calon presiden, tidak akan serta merta menghalangi KPK untuk terus memproses kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh Anies Baswedan. Bahkan, secara logika pun, jika kemudian Anies Baswedan dinyatakan sebagai tersangka pada kasus tersebut, maka pencalonannya untuk maju di Pilpres 2024 harus dibatalkan dan Partai Nasdem harus menemukan calon presiden baru.

Betapa menyengatnya bau pembelaan mati-matian menyelamatkan Anies Baswedann atas kasus dugaan korupsi Formule E hingga proses penanganan perkara Formula E diseret-seret ke dalam kepentingan politik. Untungnya penanganan kasus formula E ini diawasi langsung oleh rakyat Indonesia. Anies Baswedan diharapkan segera diamankan jika dia terbukti telah teribat dalam menghilangkan uang negara hingga triliunan rupiah demi Formula E.

Organisasi masyarakat pendukung Anies Baswedan, Sekretariat Kolaborasi Indonesia atau SKI mengaku telah melakukan investigasi dan ikut bersuara turut menyudutkan KPK bahwa KPK tak memiliki alat bukti yang cukup untuk mentersangkakan Anies Baswedan. KPK sebagaimana terungkap dalam investigasi itu, yakni agar tidak ’keduluan’ oleh rencana koalisi parpol mendeklarasikan Anies sebagai Calon Presiden 2024 karena dikhawatirkan dapat menyulitkan teknis pengusutan kasusnya, dinilai mengandung bias politik.

Jika saya menjadi pihak KPK, saya akan tetap berpegang pada aturan hukum tanpa mengindahkan apapun yag disuarakan para pembela Anies Baswedan, Surya Paloh atau bahkan Jussuf Kalla sekalipun. Cukuplah KPK kecolongan satu kali pada kasus Bank Century. Gerak cepat atas kasus Formula E harus dilakukan. Untungnya tahun 2024 masih terbentang 24 bulan lagi. Cukuplah bagi KPK untuk meneruskan penyelidikan atas kasus Formula E, bahkan sampai mentersangkakan Anies Baswedan.

Mari kita dukung KPK!!!!

Anies Baswedan Mau Diselamatkan Nasdem Dari Jerat Hukum KPK??? 

Memprediksi Nasib Politik Anies dan Nasdem Setelah Deklarasi

Publik sudah mengetahui jika Partai Demokrat, Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera menjalin komunikasi yang sangat intens. Sehingga banyak yang menafsirkan jika mereka akan segera membentuk koalisi menuju pemilu dan pilpres 2024.

Lama dinanti ternyata deklarasi koalisi dari ketiga partai ini tak kunjung terdengar dan diberitakan. Mereka hanya sebatas kumpul bareng duduk satu meja di acara tertentu.

Ternyata alasan mereka tidak segera deklarasi koalisi karena belum tercapainya kesepakatan. Diskusi mereka masih sangat alot dalam beberapa hal, terutama masalah Capres dan Cawapres.

Sosok Anies Baswedan diprediksi bisa diterima sebagai Capres oleh ketiga partai ini. Masalahnya ada pada posisi cawapres. Partai Demokrat sepertinya menginginkan Ketua Umum mereka yakni AHY mendapatkan posisi tersebut.

Sedangkan PKS menginginkan kadernya yang mendapat posisi Cawapres. PKS menyodorkan kader-kader terbaik mereka seperti Syaikhu dan Sohibul Imam agar diterima menjadi pendamping Anies Baswedan. Tetapi masalah ini tidak mampu mencapai kesepakatan.

Pagi ini, Senin 3 Oktober 2022 Partai Nasdem membuat kejutan. Partai pimpinan Surya Paloh ini mendeklarasikan Anies Baswedan akan diusung sebagai Capres. Deklarasi ini dinilai sangat berani karena tidak menghiraukan pendapat dari Partai Demokrat dan PKS.

Setelah deklarasi, Surya Paloh menyatakan akan tetap mendukung, mengawal pemerintahan Presiden Jokowi dan KH. Maruf Amien sampai masa jabatannya selesai. Pernyataan yang berani dan berpolitik dua kaki.

Anies Baswedan merupakan sosok yang “bermusuhan” dengan partai utama pendukung pemerintahan Jokowi-KH. Maruf Amien yakni PDI Perjuangan. Sisa masa jabatan Presiden Jokowi sampai Oktober 2024 akan dilalui Partai Nasdem dengan penuh dinamika.

Jika saja Partai Demokrat dan PKS yang deklarasi mengusung Anies jadi Capres, tidak jadi masalah karena mereka berdua berada di luar pemerintahan. Berbeda dengan Nasdem.

Jika nantinya Anies Baswedan mengkritik kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi, maka Partai Nasdem akan berada di posisi serba salah. Jokowi adalah jagoan mereka yang masih didukung, sedangkan Anies merupakan jagoan mereka di Pilpres nanti.

Deklarasi dukungan kepada Anies ini, membuat Partai Nasdem ada pada posisi politik panas. Partai lain yang mendukung Jokowi terutama PDI Perjuangan akan sewot. Bukan tidak mungkin nantinya akan ada tuntutan Menteri dari Partai Nasdem harus keluar dari kabinet.

Deklarasi yang dilakukan Partai Nasdem untuk mengusung Anies Baswedan sama saja deklarasi berada di oposisi. Kondisi ini akan memancing kegaduhan di internal kabinet Presiden Jokowi dan KH. Maruf Amien.

Ke depannya kemungkinan besar partai yang akan mendukung pencalonan Anies tak akan jauh dari Partai Demokrat dan PKS. Partai lainnya cukup sulit untuk merapat.

Bagaimana nasib Nasdem dan Anies ke depannya? Kita lihat saja.

Memprediksi Nasib Politik Anies dan Nasdem Setelah Deklarasi

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/memprediksi-nasib-politik-anies-dan-nasdem-setelah-ssfZtGyq9e

Niluh Djelantik Cabut, Pengumuman Anies Menjadi Efek Bola Salju yang Menghancurkan NasDem?

Niluh Djelantik langsung merespons diumumkannya Anies Baswedan sebagai bakal Capres oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem), yang selama ini menjadi partai tempat Mbok Niluh bernaung.

Dalam unggahan di akun IG resminya, Niluh mengetikkan ucapan berikut ini:

“Niluh Djelantik konsisten tegak lurus pada perjuangan untuk rakyat bersama rakyat. Dengan atau tanpa partai politik. Sikapku tegas. Integritasku jelas. Terima kasih atas support kesayangan yang setia menemaniku. Ketjup sayang. Rapatkan barisan kesayangan. Berjuang dengan integritas dan hati nurani untuk rakyat terjarjinalkan."

Masih dalam rangkaian ucapan yang sama, sosialita yang dikenal memiliki pengaruh dan basis pendukung yang tak bisa dianggap remeh itu, Niluh juga menegaskan:

"Selamat tinggal NasDem!"


Wow! Wow! Wow!

Saya hanya bisa salut atas ketegasan seorang Niluh Djelantik dan memberikan dua jempol atas pernyataan sikap dari seorang Niluh Djelantik, sebagai respons atas keblingeran partainya, termasuk tentunya juga seorang Surya Paloh dalam mengumumkan sosok gubernur hasil Pilgub DKI Jakarta 2017 dengan sejarah kelamnya itu, untuk ditawarkan sebagai pilihan pada ajang Pilpres 2024 nanti. itu pun masih dengan catatan: kalau syarat presidential threshold terpenuhi dengan berkoalisinya Partai Nasional Demokrat dengan partai-partainya lainnya.

Ingat lho,NasDem kan tidak bisa mengusung duet Capres-Cawapres sendiri. Kondisi partai ini berbeda jauh dari PDI Perjuangan yang sudah memenuhi syarat untuk mengusung duet Capres-Cawapres tanpa harus berkoaliasi dengan partai lainnya. Apa pun merk partainya ....!

Pengumuman NasDem juga terbilang nekat, karena dilakukan pada masa kedukaan yang masih menyelimuti bangsa ini terkait tragedi sepak bola yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Begini dibilang mewakili suara rakyat? Maksudnya rakyat yang mana?

Kalau kedukaan saja dibiarkan, dengan adanya korban jiwa lebih dari seratus orang, eh kok ada partai yang malah hanya mementingkan urusan Capres-Capresan saja. Dalam hal ini, baik NasDem dengan Surya Paloh maupun Grace Natalie dengan PSI-nya ... keduanya sama-sama salah, bahkan melakukan kesalahan fatal ...!

Kembali ke Mbok Niluh

Jika NasDem menganggap Niluh Djelantik setara dengan kader-kader lain, yang mungkin hanya bisa manggut-manggut mengikuti keputusan Surya Paloh dan petinggi partainya terkait pengumuman soal Anies Baswedan ... saya rasa Surya Paloh dan NasDem sedang melakukan kesalahan yang sangat besar!

I think sosok Niluh Djelantik tak hanya berpengaruh di kalangan internal NasDem, khususnya kader dari DPC atau DPP setempat, dengan area Bali dan sekitarnya. Pengaruh Mbok Niluh juga sangat terasa di Bali secara umum, dimana daerah itu merupakan basis massa Jokowi yang sangat kuat, juga bukan tak mungkin di dalamnya ada mayoritas basis pendukung Ahok juga.

Kelompok terakhir tentu tidak bisa melupakan begitu saja apa yang terjadi pada Pilgub DKI Jakarta 2017, sebagaimana Niluh juga tidak akan melupakan begitu saja kelamnya proses demokrasi dan cara Anies Baswedan bersama Sandiaga Uno dalam meraih kursi DKI-1 dan DKI-2, yang setelah berhasil diraih juga tidak membuat DKI Jakarta tidak semakin baik, malah semakin ambyar!


Jadi, mari kita tunggu apakah pernyataan sikap Niluh Djelantik ini akan sirna begitu saja, atau sebaliknya berefek seperti bola salju yang semakin menggelinding akan semakin besar dengan daya rusak yang semakin mengerikan. Menurut analisis awam saya, rasanya kemungkinan terakhir yang akan terjadi, karena Surya Paloh dan NasDem-nya sudah melakukan blunder besar dengan mengusung Anies Baswedan. Lihat saja nanti!

Niluh Djelantik Cabut, Pengumuman Anies Menjadi Efek Bola Salju yang Menghancurkan NasDem?
 
*Siapakah SURYA PALOH?* 

*Petral di Tengah Pusaran Politik*
(Bisnis)

_By Babo EJB_

🚩 Dulu era Soeharto ketika kita masih surplus minyak.

Produksi dan konsumsi lebih besar produksi,
ekspor Minyak jadi primadona.

Lantas gimana mengontrol ekspor tersebut ?

Pak Harto menyetujui dibentuk Agent yang punya hak monopoli perdagangan Minyak.

🚩 Maka dibentuklah Petral.

Petral ini perusahaan terdaftar di Singapore. 

Pemegang sahamnya adalah
40 persen PT Pertamina,
(Persero)
20 persen Bob Hasan,
20 persen Tommy Soeharto dan
20 persen sisanya yayasan karyawan Pertamina.

Namun dibalik Petral ada operator yang bertindak sebagai trader,
yaitu group Bimantara,
dimana pemiliknya adalah Bambang Tri.
(putra Soeharto)

🚩 Namun pengelolaannya dipegang oleh Rosana Barack.

Sebetulnya tujuan Ideal Petral ini adalah menjamin pemasukan devisa negara dan sekaligus penjamin pasokan BBM dalam negeri.

🎯 Jadi bisnis Petral itu tak lebih bisnis monopoli atas Minyak kita.

Dari monopoli inilah semua pihak mendapatkan komisi secara legal. 

🚩 Setelah reformasi,
tahun 2000,
susunan Pemegang saham Petral berubah.

Semua keluarga cendana dan kroni keluar.

🚩 99,9% saham Petral dikuasai oleh Pertamina.

Apakah ini akhir dari bisnis rente ?

Tidak. 

Petral benar dikuasai Pertamina.

📌 Tetapi operator tetaplah swasta sebagai trader.

Memang ada banyak trader yang terdaftar,
namun dalam lelang,
yang menang itu itu saja.

Ya segelintir itu saja.

Siapa ⁉️

🚩 Dia adalah Murez.

Dia sebetulnya pendatang baru dalam bisnis minyak ketika itu.

Dia tadinya hanya sebagai broker jasa kapal tanker yang punya bisnis dengan Bimantara melalui Rosana Barack,
tangan kanan Bambang Tri.

🚩 Rosana Barack punya adik ipar namanya *Surya Paloh.* (SP)

Dengan dukungan kekuatan financial dari Rosano Barack inilah Murez bisa mengontrol setiap tender Petral dan menjadi pemenang.

Itu sebabnya hubungan Murez degan SP sangat dekat.

Maklum Murez sebetulnya menjalankan uang dan akses Rosano Barach,
yang notabene adalah kakak ipar SP. 

Dan lagi akses Murez ke pemerintah berkat hubungan dekat SP dengan Purnomo Yusgiantoro,
yang ketika era Soeharto staff Menteri Pertambangan energi,
Ida Bagus Sudjana dan kemudian staff SBY sebagai Mentaben era Gus Dur. Era SBY sebagai presiden, 
Purnomo Yusgiantoro jadi Mentaben,
bisnis Murez di Petral semakin lancar.

Maklum teman lama yang jadi Mentaben.

Apalagi hubungan Murez dengan Hatta Rajasa,
orang kepercayaan SBY sangat dekat. 

Kehebatan business connection ini adalah menjadikan Petral hanya sebagai alat saja.

Yang mengatur semua adalah Holding Company,
Global Energy Resources,
yang membawahi 5 perusahaan.

Gainsford Capital Limited,
dimana Jhone Plate tangan kanan SP sebagai salah satu direktur bersama dengan Murez.

Group inilah yang mengatur pengadaan minyak dari mulai riset pasar,
tender,
pengaturan pemenang tender,
pengaturan harga termasuk titipan yang menjadi bagian bagi para anggota DPR,
pejabat Pertamina,
SKK Migas,
anggota kabinet,
elite partai.

🚩 Era Jokowi,
Petral dibubarkan.

Sebetulnya rencana pembubaran ini tidak diduga oleh SP dan Murez.

Ternyata Jokowi serius.

Itu sebabnya SP berusaha memasukan skema baru malalui Sociedade Nacional de Combustiveis de Angola EP
(Sonangol EP)
sebagai supply oil underkater.

Dimana boss Sonangol EP adalah sahabat SP sejak lama.

Tapi kandas.

Malah Jokowi melangkah lebih jauh dengan melaporkan ke KPK kasus Petral ini.

Tetapi entah mengapa proses pengusutan mega skandal ini sangat lambat.

Sampai kini hanya menjangkau Menaging Director Petral.

Mastermind nya tidak tersentuh.

Lantas apa kerugian negara dengan adanya petral.

Dampak yang terasa merugikan adalah 20 tahun terakhir ini tidak ada satupun pembangunan kilang baru di Indonesia.

Sementara kilang yang ada jumlahnya sangat terbatas dan masih menggunakan teknologi lama. 

Misal,
Pertamina memiliki 7 kilang,
tapi yang bisa beroperasi hanya 5.

Dari yang beroperasi,
hanya ada satu yang menggunakan teknologi baru,
yakni Balongan,
Empat kilang lainnya masih menggunakan teknologi lama.

Akibatnya kita semakin tergantung impor BBM.

Kalau dihitung secara materi mungkin jumlah triliun kerugian negara.

Bukan itu saja.

Dampak  di tangki penyimpanan Pertamina hanya bisa mencukupi 18 hari konsumsi,
padahal 10 tahun yang lalu masih bisa 30 hari.

Inventory days yang pendek ini membuka peluang bagi trader untuk bisa menekan Pertamina untuk membeli dengan harga yang mereka mau,
atau BBM akan langka.

Dampaknya bisa chaos ekonomi. 

Ini sejenis mind corruption yang di create secara sengaja oleh pelaku white collar crime.

Karena sebagian besar terlaksana berkat aturan yang dibuat pemerintah dan DPR dan operasinya menggunakan perusahaan cangkang,
yang tidak mudah melacak perpindahan uangnya dan transaksinya. 

Petral adalah icon dari mega skandal tentang betapa brengseknya oligarki bisnis mengendalikan sumber daya negara dan menjarahnya secara legal berkat konspirasi politik. 

Aktor itu sampai sekarang masih ada dan bagian dari elite politik negeri ini.
[9/11, 09:06] +61 412 751 572: 🌴 *S. Paloh dan Nasdem nya* 🌴
☕🍵☕🍵☕🍵☕🍵☕🍵

Akrobat Surya Paloh !!!  Ya saya tertawa geli melihat watak aslinya muncul dengan sangat terang benderang. Surya Paloh sejak awal sdh saya prediksi  mulai mendirikan ormas Nasdem kemudian dirubah menjadi Partai NasDem, itu tidak lebih untuk menyalurkan birahi kekuasaan yg ingin dicapai. Setelah mencoba memposisikan sbg negarawan yg selalu menyuarakan demi NKRI , dengan Slogan RESTORASI yg sampai saat ini  konsepsi RESTORASI  tdk jelas. 

Hebat.... selalu menyuarakan mendukung tanpa syarat dan mahar !!!!   Publik sangat ingat betul bagaimana SLOGAN NASDEM ADALAH JOKOWI - JOKOWI ADALAH NASDEM, dan slogan ini cukup ampuh mendongkrak perolehan PILEG NASDEM pada pemilu 2019 lalu. 

Ya.... itulah politik menurut saya dukungan NASDEM terhadap JOKOWI pd PILPRES 2019  saling menguntungkan baik bagi jokowi maupun NASDEM sendiri. Namun sekali lagi itulah politik. 

Tampaknya Surya Paloh tdk mencapai target politik yg diharapkannya dan atau kecewa dg Presiden Jokowi dalam penyusunan Kabinet Indonesia Maju meskipun NASDEM mendapat 3 Menteri.  

Sebaiknya Surya Paloh bermain lebih cantik dan elegan, MAAF JANGAN KAMPUNGAN/NORAK !!!! karena justru itu akan  menurunkan derajatnya sendiri. 

Disaat publik terperanjat oleh kelakuan DKI-1 karena Jajaranya membuat PERENCANAAN ANGGARAN BELANJA DKI 2020 yg ugal2xan alias tdk logic,  justru diundang pada pembukaan Kongres NASDEM. 

Dengan dalih apapun publik mentertawakan NASDEM yg mencoba meyakinkan Publik sbg Partai modern, demokratis, dan profesional justru didalam KONGRES NASDEM kemarin menelanjangi diri sendiri bukan sbg  Partai Rakyat tetapi Partai Elit. 

SURYA PALOH adalah NASDEM dan NASDEM adalah SURYA PALOH. 

Untuk sekedar diketahui saja :
✓ Surya Paloh, istrinya punya kakak yg bernama Rosano Barak (Cano)
✓ SP dan Cano bisnis di perminyakkan nge-link dg  Bambang Tri Atmodjo. Mrk dpt job bermain di LN.
✓ Rosano Barak (Cano) adalah second Man Bambang Tri A, dia sbg operator Kerajaan Bisnis Bimantara.
✓ Bimantara skrng Merger dg MNC Grup yg dipimpin Harry Tanoe S yg jg Ketua Perindo.
✓ Moch Reza Chalid (mafia minyak) sbg brokernya (DPO)
 ✓ Moch RC, justru muncul dlm Kongres Nasdem kemarin krn dia bergabung dg Nasdem
✓ Sekjen Nasdem (Jhoni Plate) yg skrng masuk jajaran kabinet Indonesia Maju, sudah lama menjadi orangnya Moch Reza C sejak dijaman kuliah.

So....Perindo+Nasdem+Bimantara, bergabung dlm berpolitik dan bisnis di negara ini, huebaaaatt⛔

Hiiiiiiiii......ngeri...ngeri...sedap, 😁😄🤫

Lebih cepat masyarakat membaca tulisan saya ini, lebih baik !!!!  

Masih pantaskah Partai NASDEM   didukung atau dipilih pada 2024 ??? 🤷‍♂🤷‍♂🤷‍♂

Semua kembali ke pemilih suara /voters
Saya mengamati hasil asumsi secara pribadi. Jikalau Pak Surya Paloh bukan tanpa alasan mengusung AB sebagai capres tidak lain kemungkinan ada peran besar Pak JK juga. Kita tau bersama bahwa Pak SP dan JK adalah sahabat segalanya. Bisnis politik dlsb, sementara AB adalah salah satu anak kesayangan dari JK. Satu sisi saya juga melihat dan mengamati bahwa pemilih di pusaran sulsel dan bbrp provinsi di pulau sulawesi lainnya kemungkinan basis suara AB ini akan signifikan krn pengaruh Pak JK. Ke depan Partai Demokrat akan ikut berkoalisi selain dari PKS yg sdh pasti akan ikut krn capresnya AB. Ke depan Capres akan mengerucut jadi 3 paslon. Kita tunggu saja arah perpolitikan INA seperti apa? Yang pasti saya pribadi tidak akan memilih paslon yang mengutamakan politik *IDENTITAS* Apalagi tambahannya setelah melihat share update Ustadz @⁨+62 813-1027-0604⁩ 👍🏻🙏🏻 *SEMOGA INDONESIA SENANTIASA TERJAGA DARI CALON PEMIMPIN YANG TIDAK AMANAH YANG HANYA MEMETINGKAN KELOMPOKNYA*🤲🏻😇🙏🏻

Duet Novel Febri Kompak Bela Anies, Makin Kuat Kebenaran Dugaan Korupsi Baswedan!

Terkadang saya bersyukur mendengar berita si Novel Baswedan, Febri Diansyah dan para kadrun gagal tes wawasan kebangsaan, keluar dari KPK. Kalau nggak, Anies Baswedan si kader pemusnah Nasdem bisa bebas-bebas saja untuk mempermainkan uang rakyat.

Novel Baswedan dan Febri Diansyah berkomentar soal KPK yang akan menetapkan tersangka kepada Anies. Mereka berkoar-koar seolah-olah ada unsur politis di dalam hal ini. Padahal kita tahu bahwa penetapan tersangka Anies itu hanyalah tinggal tunggu bukti dan momen.

Karena kasus-kasus penyalahgunaan dana itu banyak. Bukan hanya sesempit Formula E yang nominalnya begitu kecil secara presentasi dibandingkan dengan seluruh APBD yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Banyak banget para pendukung Anies yang bodoh dan menganggap kasus Formula E akan membuat Anies sebagai tersangka. Saya kira banyak dari kita juga melihat seolah-olah hanya Formula E yang menjerat Anies. Padahal kalau mau dilihat, banyak kok penyelewengannya.

Febri Diansyah dan Novel Baswedan ini sepertinya merupakan sepasang yang sejoli yang sangat cocok untuk menjadi buzzernya Anies Baswedan. Mereka membela Anies dengan begitu buta. Padahal kalau bicara buta, Novel nggak buta seluruhnya kan? Hehe.

Apa yang janggal dari sini? Sebenarnya kita bisa tebak. Justru bisa diduga bahwa selama Febri dan Novel ada di KPK, selama itulah kasus Anies ditutup dan dikubur. Tapi sekarang tidak. KPK sekarang membuka peluang untuk memeriksa Anies yang waktu ke KPK bawa mic untuk pamer. Pencitraan busuk bukan?

Orang yang bermasalah ini, bisa-bisanya ya menjadi capres NasDem? Kalau kata Surya Paloh, Anies adalah the best, why not? Menurut saya, istilah “The Best” ini mungkin hanya berlaku untuk NasDem yang memang dimuluskan terus proyek-proyeknya di DKI Jakarta. Haha.

Anies Baswedan ini adalah tokoh yang didukung radikalisme dan teroris. Jelas semua ada bukti yang tidak terbantahkan. Antara dua kemungkinan saja kalau Anies jadi capres. Pertama, Indonesia hancur. Kedua, Anies dan NasDem PKS Demokrat PAN hancur.

Tapi saya berdoa agar mereka saja yang hancur ketimbang Indonesia yang hancur. Negara ini masih butuh kepemimpinan yang baik dan benar macam Jokowi. Saya kira hanya ini yang ada di dalam diri Ganjar Pranowo. Puan? Lewat.

Harusnya PDI-P bisa mikir sih. Kalau Puan jadi capres PDIP, akan sangat mudah jadi korban politik identitas Anies. Anies nanti akan mengangkat superioritas laki-laki. Banyak basis agamanya.

Alkitab pun nanti mungkin bisa dipakai Anies untuk membenarkan pemimpin laki-laki. Lalu didukung Gilbert Lumoindong. Ngeri kan? Ayo lah Firli! Novel dan Febri udah cabut dari KPK. Masak masih penakut?

Duet Novel Febri Kompak Bela Anies, Makin Kuat Kebenaran Dugaan Korupsi Baswedan!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/duet-novel-febri-kompak-bela-anies-makin-kuat-LMn24fnCju

Baru Sehari Febri Diansyah Konpers Kuasa Hukum Putri, Putri Langsung Ditahan! Haha

Baru satu hari konferensi pers Febri Diansyah yang akan membantu sebagai kuasa hukum dari Putri Candrawati, Putri Candrawati langsung ditahan di rumah tahanan bareskrim Polri hari ini jam 05.20 sore.

Putri Candrawati mengenakan baju tahanan berwarna orange dengan nomor 077 bukan 007 James Bond nampak didampingi oleh kuasa hukumnya yakni Arnan Hanis, Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang. Putri sambil terisak-isak meminta menitipkan anak-anaknya yang saat ini masih bersekolah.

Sebagai seorang ibu saya tahu lah yang namanya kegelisahan seorang ibu saat harus meninggalkan anak-anaknya. Makanya kalau sudah tahu begitu seharusnya dia tidak melakukan tindakan pidana dong.

Ini mirip-mirip banget sama seorang mantan koruptor yang dipenjara saat anaknya masih kecil. Udah tau salah masih dilakukan padahal ada anak. Ya ini resiko yang harus diterima oleh Putri Candrawati sebagai tersangka pembunuhan berencana brigadir Joshua yang juga merupakan istri dari Ferdy Sambo.

Dalam kasus pembunuhan brigadir Joshua sejauh ini kepolisian sudah menetapkan 5 orang tersangka yakni Ferdi Sambo, Richard Eliezer, Rizky Risal, Kuat Maruf dan Putri. Namun saya mau mengangkat satu tokoh yang dulunya pernah jadi juru bicara KPK yakni Febri Diansyah.

Febri di Asia ini menjadi sosok yang dulunya vokal banget mengkritik Presiden Joko Widodo saat ada isu KPK dilemahkan. Dia menjadi sosok yang vokal dan seringkali berisik di Twitter padahal dia punya kekuasaan untuk menggugat segala kebijakan Presiden Joko Widodo di pengadilan seharusnya.

Kuasa hukum macam apa yang baru dua hari yang lalu melakukan konferensi pers menjadi tim kuasa hukum Putri Candrawati, tapi pada akhirnya putrinya pun ditangkap dan ditahan di rumah tahanan bareskrim.

Ya nggak papa sih ya namanya orang pengadilan pasti ada yang menang ada yang kalah. Tapi ini kelihatannya layu sebelum berkembang ya. Ya seenggaknya ini jadi bahan pembelajaran bagi Febri Diansyah agar tidak sembarangan memilih kliennya ini kan bermasalah banget dan kita tahu sama-sama bahwa mereka menjadi tersangka pembunuhan berencana loh.

Ya sudahlah nggak papa yang penting Febri Diansyah tetap bisa eksis meskipun eksisnya kalah. Semoga saja artikel ini bisa membuat kita sama-sama paham bahwa tidak semua klien yang banyak duit bisa dibela. Selamat menempuh jalur hukum ya Febri Diansyah.

Selamat menempuh hidup baru sebagai kuasa hukum tersangka pembunuhan berencana.

Baru Sehari Febri Diansyah Konpers Kuasa Hukum Putri, Putri Langsung Ditahan! Haha

Sumber Utama : https://seword.com/politik/baru-sehari-febri-diansyah-konpers-kuasa-hukum-J6f2c55Lb5 

Aneh! Novel Bamukmin CS Malah Tolak Anies Di-Capreskan Nasdem

Beragam respon muncul setelah NasDem secara nekat mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden. Pro kontra bermunculan di mana-mana, bahkan beberapa petinggi Partai merasa perlu untuk mengundurkan diri, karena merasa tidak sepaham dengan keputusan itu. Salah satunya adalah Ketua bidang UMKM DPP NasDem, Ni Luh Jelantik.

Tapi yang menjadi perhatian saya adalah respon dari gerombolan pengasong agama macam FPI dan PA 212. Baru-baru ini, Koordinator Humas PA 212 menyatakan menolak pencapresan Anies oleh NasDem. Novel Bamukmin mengatakan bahwa deklarasi itu adalah sebuah upaya untuk memecah belah umat islam. Mari kita tertawa bersama, hahaha.

Dikit-dikit bawa nama umat islam, seolah mereka adalah kelompok yang paling hebat, paling berhak mewakili umat islam. Padahal jumlahnya nggak seberapa, tapi bacotnya segede JIS, seolah paling di dukung oleh umat islam seNusantara.

Konyolnya, gerombolan ini tidak setuju deklarasi itu bukan karena Anies diusung oleh NasDem dan Surya Palohnya, tetapi lebih karena Surya Paloh ada pemilik Metro TV. Novel menyebut Metro TV adalah media antek Cina, antek komunis yang selalu memframing berita "jahat" kepada FPI. Pemberitaan Metro dinilai menggiring opini seolah-olah FPI adalah organisasi yang selalu identik dengan kekerasan.

Faktanya? Memang benar kan? Siapa sih yang nggak tahu sepak terjang FPI selama ini? Track recordnya kan memang seperti itu. Banyak kejadian kekerasan dengan dalih Amar Ma'ruf Nahi Munkar mereka pertontonkan selama ini. Sweeping warung makan yang buka saat puasa, sweeping tempat hiburan malam, persekusi pemeluk agama lain karena mendirikan tempat ibadah dengan alasan belum ada izin. Dan masih banyak aksi-aksi brutal lainnya yang selalu mereka pertontonkan. Untungnya pemerintah tegas dengan membubarkan dan melarang aktivitas mereka.

Novel juga menuding bahwa Metro TV melalui pemberitaan mereka, berperan serta terlibat dalam kasus pelanggaran kekarantinaan kesehatan yang melibatkan Rizieq Shihab. Rizieq akhirnya divonis bersalah karena menggelar acara pernikahan anaknya dan merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Selain itu, beberapa kasus yang menyeret ulama-ulama (menurut mereka) macam Bahar Smith, Farid Okbah dll, tak lepas dari andil media masa tanah air dengan pemberitaan mereka. Termasuk Metro TV.

Novel menuding deklarasi ini hanyalah jebakan kepada Anies Baswedan dan akan menjerumuskan ke dalam perpecahan umat. Nah pertanyaannya sekarang, kalau nggak mau Anies yang di-Capreskan, lantas siapa? Rizieq Shihab? Residivis kok dipuja-puja, hahaha.

Lagipula, pencapresan Anies ini kan belum final, sebab sampai detik ini belum ada koalisi antara NasDem dengan Parpol lain. Suara NasDem di Pemilu 2019 hanya 9 persen, kalau Demokrat yang suaranya hanya 7 persen merapat, masih kurang untuk memenuhi PT 20 persen. Sementara syarat Demokrat merapat adalah harus AHY yang jadi wapresnya. Kalau PKS ikut merapat, PT itu terpenuhi. Masalahnya apa mau PKS yang bersuara 8 persen merelakan kursi cawapres ke tangan AHY? Hahaha.

Jadi buat Novel CS, tenang saja. Anies nggak bakal dicalonkan kok oleh NasDem. Deklarasi itu cuma jalan untuk memuaskan jalan Ganjar Pranowo jadi the next President. Hahaha.

Setuju?

Aneh! Novel Bamukmin CS Malah Tolak Anies Di-Capreskan Nasdem

Sumber Utama : https://seword.com/umum/aneh-novel-bamukmin-cs-malah-tolak-anies-di-YDreXA8ulX

Bintang Emon Membuat Orang yang Tekun Belajar Saat Sekolah, Bersyukur

Dari Bintang Emon, penulis belajar beberapa hal yang saya rasa patut penulis bagikan kepada masyarakat luas. Setidaknya ada empat poin yang saya temukan dan menjadi sebuah kisah dan mungkin nasehat klasik yang orang tua kita sering ajari.

Penulis memang tidak kaya. Tapi setidaknya penulis bisa menjadi manusia dan menilai orang-orang dengan tepat. Mari kita simak penilaian subjektif penulis yang bisa benar dan mungkin disetujui oleh banyak pembaca.

Pertama, hidup kadang ada di atas, kadang ada di bawah. Kalau ada di bawah, bertahan, kalau ada di atas, jangan sombong. Bintang Emon adalah sosok yang pernah ada di atas. Tapi dia lupa kalau dia sekarang ada di bawah.

Kenapa saya katakan ada di bawah? Apakah karena duitnya habis? Nggak. Dia duitnya banyak banget. Dia banyak dapat endorse dan iklan-iklan yang nilainya jutaan. Eksposurenya besar. Namun pemikirannya sekarang ada di bawah.

Kemampuan berpikirnya dulu saya cukup senang, sampai-sampai bisa dipakai oleh Najwa untuk collab bareng Najwa ngomongin koruptor dan banyak hal. Tapi sekarang dia pengaruhnya ada di bawah. Namun dia tidak merasa dia ada di bawah.

Kedua, pengaruh buruk bisa merusak banyak orang. Bintang Emon ini berpengaruh di media sosial. Namun harus diakui, pengaruhnya sangat buruk dan tidak memberikan faedah apapun. Justru kalimatnya cenderung memprovokasi masyarakat. Membuat orang gak percaya polisi.

Lalu dia berdalih bahwa dia hanya ngomong dan dia gak punya pengaruh. Kalau pun dia mau merendah, itu hanya upayanya untuk ngeles dan kabur dari pandangan orang terhadap dirinya. Memalukan sekali bukan?

Ketiga, pikir beberapa kali sebelum bicara. Usia muda justru membuktikan bahwa dirinya masih nggak punya pengalaman dan harus berbicara lebih dipikirkan lagi. Dia boleh berbicara, tapi berbicara sesuai arahan dan terukur.

Sembarangan ngomong dan membuat dirinya jadi contoh kegagalan budaya manusia, membuat orangtuanya justru malu, keluarganya juga menanggung malu. Apa sih yang dia bicarakan? Hal-hal yang nggak penting. Hanya mengedepankan eksposure.

Keempat, angka yang paling sial namun justru menjadi yang paling penting adalah begini. Selama sekolah, belajarlah yang baik. Bintang Emon mengatakan bahwa dirinya memiliki bad grades di sekolahnya. Dan buat saya ini hal yang benar. Terlihat dari cara pikirnya. Bodoh.

Mungkin banyak orang yang mengatakan bahwa pendidikan sekolah tidak menjadi standar. Tapi kalau saya lihat Bintang Emon dan komentar-komentar bodohnya soal Ade Armando, PSSI, Kepolisian sampai demo mahasiswa, saya jadi paham.

Betul kata orang tua. Belajar yang rajin untuk masa depan. Jangan bikin malu. Pelajaran di sekolah itu harus pintar. Nggak harus pintar semua nggak apa-apa, tapi jangan sampai kayak Bintang Emon. Semoga saja Bintang Emon masih bisa berubah. Masih muda juga kok.

Jangan sampai nanti tua, saya menceritakan kepada anak cucu mengenai kegagalan dan keberhasilan. Jangan sampai nanti para kakek nenek menceritakan ke cucunya “Cu, kalau di sekolah harus rajin belajar ya, jangan seperti teman Kakek, nih lihat fotonya”.

Bintang Emon harus berubah dan berbenah. Kalau mau ngomong, coba dipikirkan dulu. Mungkin nilainya jelek di pelajaran sekolah formal. Tapi waktunya masih banyak untuk berubah dan mengejar ketertinggalan pemikirannya. Setidaknya belajar “bagaimana menjadi manusia”.

Bintang Emon Membuat Orang yang Tekun Belajar Saat Sekolah, Bersyukur

Sumber Utama : https://seword.com/umum/bintang-emon-membuat-orang-yang-tekun-belajar-saat-mpOSkUT3g0

Bintang Emon Bodoh! Tuding Ade Armando Soal Kanjuruhan, Padahal Dia Bicara Fakta!

Bintang Emon ini bodoh dia menyalahkan Menteri pemuda dan olahraga juga Ade Armando soal opininya dalam menganggap orang Arema itu banyak yang sombong dan seenaknya saja. Si Bintang Lemon mengatakan Ade Armando ini seperti penjilat.

Kelihatan banget dia lagi mau cari celah untuk membully polisi. Karena memang kelihatannya temennya Najwa Shihab ini nggak buat suka banget sama polisi khususnya PSSI yang ketua umumnya adalah mantan polisi. Padahal yang salah itu fix Panitia Pelaksananya!

Akhirnya satu persatu berhasil dibongkar keterlibatan mengenai kematian suporter di Kanjuruhan stadion. Saya melihat bahwa apa yang menjadi narasi manusia-manusia bodoh yang selalu menyalahkan polisi lama-lama semakin memudar.

Salah satunya adalah Bintang Emon yang benci banget sama polisi dan menyalahkan polisi yang menggunakan gas air mata. Temannya Najwa Shihab ini bodoh dan tidak bisa melihat keadaan secara utuh.

Dari penjelasan persatuan sepak Bola seluruh Indonesia mereka mengatakan bahwa panitia pelaksana tidak membuka pintu keluar dari menit ke-80 yang seharusnya sesuai dengan prosedurnya.

Di sini ada kesalahan panitia pelaksana yang memang secara jelas bukan lagi lalai, tapi kelihatannya sengaja. Seharusnya yang menjadi tugas dan tanggung jawab panitia pelaksana Arema football club adalah membuka pintu gerbang pada menit ke-80 untuk mereka-mereka pulang dengan tertib.

Kenapa mereka melalaikan tugas-tugasnya? Anggota-anggota panitia pelaksananya ke mana saja Saat itu? Tidak ada yang buka pintu? Kenapa hilang semua seolah-olah? Jadi seharusnya tidak boleh kita menyalahkan kepolisian republik Indonesia dalam tewasnya ratusan orang di Kanjuruhan tersebut.

Karena kalau bicara tentang penggunaan gas air mata itu bukan barang baru yang sering digunakan memang. Betul secara aturan FIFA tidak boleh menggunakan gas air mata Karena akan menyebabkan sesak nafas dan kematian.

Akan tetapi hal tersebut di Indonesia harus dilakukan untuk mencegah kerusakan yang lebih fatal lagi. Jadi saya meminta agar masyarakat lebih bijak dan tidak serta merta menyalahkan polisi. Karena masalah ini memang agak rumit yang awam biasanya gampang menyalahkan polisi karena memang polisi menggunakan senjata.

Apalagi awam yang tidak paham apa-apa. Seperti Bintang Emon yang seringnya menyalahkan polisi. Kelihatan banget karena Bintang Emon selama ini nggak suka banget sama ketua umum PSSI.

Jadi jika mau membentuk opini di medsos, Kita seharusnya bisa menyalahkan ketua panitia pelaksana Arema football club. Itu tidak boleh lebay soal air mata. Banyak yang mati di stadion tersebut bukan karena gas air mata tapi karena pintu tidak dibuka oleh panitia pelaksana Arema.

Dan secara hukum penanggung jawab dari pertandingan tersebut adalah ketua panitia pelaksana Arema football club. Inilah yang harus kita lihat bersama-sama agar tidak sesat di jalan seperti Bintang Emon dan Najwa Shihab.

Panitia pelaksana bertanggung jawab dan mereka harus ditangkap agar polisi tidak lagi menjadi korban tudingan tudingan atau tuduhan-tuduhan yang dilemparkan oleh orang-orang bego di media sosial.

Saudara Abdul Haris sebagai ketua pelaksana pertandingan Arema football club bukan hanya tidak boleh beraktifitas di sepak bola seumur hidup, melainkan dia justru harusnya dihukum seberat-beratnya kalau bisa dihukum seperti korban di Kanjuruhan itu.

Berikan dia gas air mata cocoknya. Kok hukumannya gampang banget yakni melarang aktivitas sepak bola seumur hidup kepada Abdul Haris?

Kalau ada gas air mata harusnya pintu terbuka agar mereka bisa lari supaya tertib dan kerusakan di stadion menjadi minimal. Beberapa kutipan saya ambil dari pandangan hukum Lawyer Ricky Vinando.

Bintang Emon Bodoh! Tuding Ade Armando Soal Kanjuruhan, Padahal Dia Bicara Fakta!

Sumber Utama : https://seword.com/umum/bintang-emon-bego-tuding-ade-armando-soal-H7IVQvbImk

Sanksi Arema FC Sudah Sangat Ringan, Terimalah!

Hari ini Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akhirnya menjatuhkan sanksi kepada Arema FC. Sanksi ini dijatuhkan berdasarkan hasil investigasi, buntu kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu pekan lalu. Akibat tragedi ini, dilaporkan 125 orang meninggal dunia.

Erwin Tobing selalu Ketua Komdis PSSI membeberkan sanksi apa saja yang harus diterima oleh Arema FC, baik klub maupun Panpel. Untuk klub, Arema FC dilarang menggelar pertandingan di stadion Kanjuruhan selalu tuan rumah. Arema FC harus menjalani laga kandang di lokasi yang jaraknya minimal 250 KM dari stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang dan tanpa dihadiri oleh penonton. Selain itu, Arema FC juga didenda sebesar Rp. 250 juta.

Sementara Abdul Harris, selaku Ketua Pelaksana (Panpel) lokal dari Arema FC, dilarang memimpin even sepakbola, atau yang berhubungan dengan kegiatan sepakbola selama seumur hidup. Sanksi ini diberikan karena Panpel Arema FC dinilai lalai dalam menjalankan tugasnya. Hal yang paling menonjol untuk disoroti adalah pencetakan tiket yang melebihi kapasitas stadion, serta keterlambatan Panpel dalam membuka gate stadion, yang mengakibatkan banyak korban jiwa berjatuhan, akibat terjepit dan kekurangan oksigen.

Sanksi ini bagi saya sangat ringan, bahkan terlalu ringan menurut saya. Kalau saya pribadi, seharusnya Arema FC mendapatkan pemotongan poin atau kalau perlu degradasi ke liga 2 untuk musim depan.

Saya juga sangat menyayangkan pernyataan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana sebelumnya. Ia mengatakan bahwa sanksi ini sangat memberatkan bagi klub, terutama dari segi finansial. Pemasukan dari penjualan tiket akan sangat jauh berkurang. Apalagi pihak sponsor berpotensi akan mengajukan komplain dan bisa saja mencabut dukungannya. Namun pada akhirnya ia meralat pernyataannya, dengan mengatakan bahwa Arema FC siap menerima segala macam sanksi yang akan diberikan, sebagai bentuk rasa tanggung jawab.

Dengan sanksi yang sangat ringan ini, memang tak ada jalan lain selain menerima dengan legowo. Harusnya malah bersyukur. Dengan demikian, hal ini bisa dijadikan pelajaran bagi klub lain, terutama bagi Arema FC sendiri, agar kejadian yang sama tak terulang di kemudian hari.

Klub dan supporter memang adalah bagian yang tak bisa dipisahkan. Untuk itu klub punya tanggung jawab untuk membina dan mengedukasi pendukungnya, untuk bersifat lebih dewasa, sportif dan memandang sebuah persaingan dengan klub manapun adalah sebuah seni dari kompetisi itu sendiri.

Dengan demikian, supporter bisa lebih menghargai sebuah kemenangan, hasil imbang, apalagi kekalahan, serta menyikapinya dengan obyektif sebagai bagian dari sportifitas. Marilah kita belajar menjadi supporter yang lebih baik lagi, lebih dewasa, demi untuk kemajuan sepakbola Indonesia ke depannya.

Semoga dari kejadian ini kita bisa memetik pelajaran berharga demi perbaikan di semua lini.

Sanksi Arema FC Sudah Sangat Ringan, Terimalah!

Sumber Utama : https://seword.com/umum/sanksi-arema-fc-sudah-sangat-ringan-terimalah-ENzOUWcMjj

Cari Sensasi, Jokowi Digugat Soal Ijazah Palsu Untuk Pilpres 2019

Presiden Jokowi digugat ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat karena dugaan ijazah palsu yang digunakan dalam proses pemilihan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.

Gugatan didaftarkan oleh Bambang Tri Mulyono. Sekadar info, orang ini adalah penulis buku Jokowi Undercover. Dulu orang ini pernah ditahan karena bukunya ini.

Buku ini isinya mempertanyakan latar belakang Jokowi. Semua itu sudah dibantah oleh keluarga Jokowi. Kepada media, Ibunda Jokowi, Sudjiatmi Noto Mihardjo, pernah menegaskan hal itu di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, saat perayaan Tahun Baru 2017.

"Saya mendoakan orang yang memfitnah mendapat bimbingan Allah SWT. Karena yang dituduhkan tidak ada buktinya dan keluarga saya tidak ada yang terlibat," kata Sudjiatmi.

Adapun para tergugat yaitu Presiden Jokowi (tergugat I), Komisi Pemilihan Umum/KPU (tergugat II), Majelis Permusyawaratan Rakyat/MPR (tergugat III), dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi/Kemenristekdikti (tergugat IV).

"Menerima dan mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya," demikian bunyi poin pertama petitum penggugat.

Penggugat ingin PN Jakarta Pusat menyatakan Jokowi telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) berupa membuat keterangan yang tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu berupa ijazah (bukti kelulusan) Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atas nama Joko Widodo.

PN Jakarta Pusat diminta menyatakan Jokowi telah melakukan PMH berupa penyerahan dokumen ijazah yang berisi keterangan yang tidak benar dan/atau memberikan dokumen palsu sebagai kelengkapan syarat pencalonannya untuk memenuhi ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf r Peraturan KPU Nomor 22 Tahun 2018 untuk digunakan dalam proses pemilihan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.

Yang agak membingungkan adalah, kenapa menggugat dugaan ijazah palsu saat Pilpres 2019? Jokowi dua kali ikut pemilihan Wali Kota Solo, pernah ikut Pilgub DKI Jakarta tahun 2012 dan Pilpres 2014 serta 2019. Ijazah yang dipakai pasti sama, bukan? Kenapa yang digugat hanya tahun itu? Kalau tahun sebelumnya tak digugat artinya ijazahnya asli dong. Mungkin bisa jadi agar bukunya laris manis, dibeli banyak orang, dapat royalti dan cuan masuk kantong.

Ini jelas ada upaya cari perhatian dari penggugat. Dari buku yang ditulis saja sudah ketahuan, orang ini attention seeker. Dan sekarang mau cari perhatian lagi. Kalau memang seolah tidak rela Jokowi jadi presiden, harusnya jegal ini saat Pilpres 2014. Kenapa baru sekarang ketika Jokowi beberapa tahun lagi akan lengser? Ini sih kalau bukan cari sensasi, berarti kurang kerjaan.

Untung saja Jokowi bukan orang yang reaktif apalagi baperan. Kalau presidennya baperan yang suka gebrak meja dan lempar HP, mungkin kepala orang ini sudah kena HP terbang.

Zaman sekarang serba digital, sulit untuk menyembunyikan identitas di zaman ini, kecuali seorang intel yang khusus ahli kamuflase dan mengubah identitas. Mau sembunyikan dengan cara apa pun, pasti akan ketahuan netizen juga. Kalau pun Jokowi bohong, masa bisa bohong berpuluh-puluh tahun.

Tapi kalau ditarik lagi, mungkin ini ada kaitannya dengan Pilpres 2024 nanti. Jokowi memang tidak bisa ikut lagi, tapi diyakini akan menunjuk atau merekomendasikan penerus yang cocok dengan gaya kerjanya agar pembangunan bisa berlanjut. Kalau Anies jangan diharapkan deh, bisa balik lagi ke nol. Yang sudah dilakukan, bisa diobrak-abrik sesukanya.

Jadi dengan merusak reputasi Jokowi atau menyerang dengan fitnah atau apa pun itu, maka sosok yang dianggap cocok menggantikan Jokowi akan ikut kena getah. Dalam politik, hanya ada dua kubu. Dukung atau benci Jokowi.

Dengan menulis buku yang menyerang Jokowi, sudah jelas orang ini arah politiknya ke mana. Bagi masyarakat yang abu-abu takkan terlalu peduli dengan politik apalagi capek-capek cari perhatian Jokowi lewat serangan murahan seperti ini.

Gugatan seperti ini sudah pasti akan ditolak. Sepertinya bukan hasil gugatan yang dia pentingkan, melainkan sensasi dan publisitas yang dia dapat atau manuver politiknya di balik ini. Palingan, ketika gugatan ditolak, bilangnya hukum berat sebelah. Hukum tunduk pada maunya pemerintah dan bla bla bla.

Ujung-ujungnya? Jangan-jangan turunkan Jokowi lagi.

Bagaimana menurut Anda?

Cari Sensasi, Jokowi Digugat Soal Ijazah Palsu Untuk Pilpres 2019

Sumber Utama : https://seword.com/politik/cari-sensasi-jokowi-digugat-soal-ijazah-palsu-J5eLvG3KRg

Hoax Jokowi Kunjungi Lesti Kejora, Mau Provokasi Aremania

Jadi langsung saja, ada sebuah hoax yang terkait dengan Jokowi. Video ini disebarkan di Facebook, dan parahnya sudah ditonton sampai jutaan kali.

Ini terkait dengan kasus yang dialami Lesti Kejora yang berada di rumah sakit. Lalu dinarasikan bahwa Jokowi mengunjungi orang ini.

Narasinya adalah “Presiden Jokowi jenguk Lesti Kejora di rumah sakit tanpa kehadiran Rizky Billar”.

Lalu video ini disebarkan, dan dibikin narasi bahwa kelakuan Jokowi sungguh memuakkan, penuh dengan pencitraan. Ratusan jiwa melayang dalam tragedi Kanjuruhan karena kelalaian aparat, tidak dijenguk tapi malah jenguk artis. Jadi provokator ini meminta agar Aremania sadar, jangan sampai terpedaya oleh gaya pencitraan yang penuh tipu daya dan mematikan.

Saya tidak usah bagikan linknya, karena sudah pasti hoax dan juga sudah dibantah oleh tim TurnBackHoax.

Foto Jokowi yang menjenguk Lesti adalah hasil editan, salah satu segmen video yang digunakan adalah ketika Jokowi meninjau RSDC (Rumah Sakit Darurat Corona) pada tahun 2020 lalu. Editannya pun kurang rapi, amatiran dan menunjukkan ini adalah gaya kerja kadrun b*doh yang IQ-nya jeblok.

Beginilah fitnah yang dilakukan sehari-hari oleh kadrun. Kadrun ini buzzernya siapa? Sudah pasti buzzer pihak yang benci dengan Jokowi dan kelompoknya. Sudah pasti buzzer sebelah, yang suka main politik identitas. Tak ada yang lain lagi.

Dimulai dari bikin video hoax yang bombastis tapi ngibul, lalu disebarkan ke media sosial dan WhatsApp, ditambah dengan narasi tambahan yang penuh kebencian dan provokasi. Dan jangan heran, banyak yang percaya dan ikut terprovokasi dan marah-marah.

Ingat gak data IQ rata-rata yang pernah saya jelaskan di artikel sebelumnya? Dari 11 negara di Asia Tenggara, IQ rata-rata penduduk Indonesia ada di posisi 10. Nomor dua terbawah, hanya menang dari Timor Leste, itupun IQ sama besar.

Miris, tapi itulah faktanya. Mereka inilah yang gampang dihasut, ditipu, dikibuli, diperdayai, diprovokasi, digerakkan untuk melakukan apa pun sesuai kepentingan bohir politik. Itulah kadrun.

Memang pasti ada yang IQ tinggi, pasalnya itu adalah IQ rata-rata. Tapi yang memang IQ rendah, di dalamnya pasti ada gerombolan kadrun sampah yang sudah b*doh, penuh kebencian pula. Mereka sampah masyarakat yang harusnya dimusnahkan saja ketimbang bikin rusuh dan memecah belah masyarakat.

Dalam politik, tidak heran kalau kaum ini didominasi oleh kelompok sebelah. Ditipu pakai janji manis dan agama, mereka percaya begitu saja.

Mereka gagal terus dengan usaha menjatuhkan Pak Jokowi, tapi tetap saja gigih dan ngotot menyebarkan hoax murahan yang editannya kampungan. Sampai segitunya mereka berbuat jijik seperti itu. Padahal hoax tidak pernah memenangkan mereka. Dulu pilpres juga banyak hoax, tapi junjungan mereka tetap kalah. Mau jualan agama dan surga juga tidak berhasil.

Dan satu hal yang pasti, mereka ini pasti mendukung bapak politik identitas yang saat ini sedang tersenyum karena ada partai politik yang sudah mengusungnya secara resmi. Kadrun-kadrun ini pasti akan mendukung, tidak mungkin mendukung Jokowi apalagi pilihan Jokowi sebagai penerusnya. Dari sini paham yah, kenapa orang ini tidak layak memimpin. Pendukungnya gila dan tak berotak.

Pilpres nanti juga akan sama panasnya, atau bisa jadi malah lebih panas. Hoax akan tetap berebaran. Jualan agama tetap akan dilanjutkan. Kadrun-kadrun tetap akan muncul dan mengusik kedamaian demokrasi. Maunya mereka adalah ribut terus sampai junjungannya berkuasa.

Makanya, ada seruan agar politik identitas dilenyapkan karena di balik politik identitas ada gerombolan kadrun sampah yang selalu bikin rusuh. Begitu juga seruan menyingkirkan siapa pun yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat atau berafiliasi dengan politik identitas. Semua ini demi demokrasi yang lebih baik, agar kelompok perusuh tidak punya panggung.

Tapi apa daya, ada partai yang seperti memilih masuk jurang. Jangan salahkan publik kalau partai ini tenggelam nantinya. Oportunis sih boleh-boleh saja, tapi kalau mengusung orang yang terikat kuat dengan politik identitas, ini keterlaluan dan tidak punya nurani. Nyungsep aja lah. Sudah ada beberapa kader yang memilih mundur.

Bagaimana menurut Anda?

Hoax Jokowi Kunjungi Lesti Kejora, Mau Provokasi Aremania

Sumber Utama : https://seword.com/politik/hoax-jokowi-kunjungi-lesti-kejora-mau-provokasi-bLuuPrSrYU

Sudah 2x24 Jam Tragedi Kanjuruhan, Pejabat Publik Belum Ada yang Mundur?? Edan!!

Valentino 'Jebret' memutuskan mundur sebagai host dan komentator program Liga 1 2022-2023 pasca terjadinya tragedi pasca pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu malam kemarin. Ia mundur sebagai wujud empati dan simpatinya atas kejadian tersebut.

Article Article

Kesedihan pasca tragedi ini itu membuat banyak orang trauma. Banyak yang mengatakan memutuskan tidak akan nribun lagi. Kapok dan trauma untuk datang ke stadion mendukung langsung tim kesayangannya bertanding.

Trauma pun dialami oleh Asisten Pelatih Arema, FX Yanuar. Dia sempat terbersit untuk meninggalkan sepakbola namun justru dikuatkan oleh ayah salah satu remaja yang menjadi korban. Anggota tim Arema jelas merasa trauma karena mereka pun terlibat dalam upaya perlindungan dan evakuasi korban. Abel Camara, striker Arema, menyampaikan seperti ini,

"Mereka meninggal dunia tepat di depan kami. Kami melihat sekitar tujuh atau delapan orang meninggal dunia di ruang ganti,"

Siapa yang tidak trauma dengan kondisi ini?

Tapi ya, sudah kejadiannya seperti ini kok sampai sudah lewat dari 2x24 jam belum terdengar adanya pejabat publik yang mestinya merasa punya tanggungjawab mbok ya mundur gitu lho dari jabatannya.

Betul Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat imbas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim). Selain Kapolres, sejumlah perwira Satuan Brimob Polda Jatim dicopot mulai dari Danyon (komandan batalyon), Dankie (komandan kompi), sampai Danton (komandan pleton) Brimob sebanyak 9 orang juga dicopot. Tapi kan ini dicopot, bukan mundur.

Dalam pengamatan saya, mestinya ya minimal Kapolda Jatim dan Menpora itu mestinya mundur!!

Tapi mana nyatanya? Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta mengakui pengamanan saat Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya kurang. Siang ini dia menyampaikan permintaan maaf atas hal ini. Minta maaf doang bos? Nggak mundur??

Ini laga derby dua tim besar Jawa Timur yang sudah terkenal rivalitasnya selama puluhan tahun. Dari saya kecil, rivalitas Arema vs Persebaya itu sudah terkenal. Sebagai Kapolda yang memimpin propinsi Jawa Timur dia mestinya tahu adanya potensi-potensi masalah seperti ini. Harusnya laga seperti itu dipersiapkan matang termasuk SOP apabila ada situasi rusuh.

Ketidakjelasan SOP ini sudah kentara dari penggunaan gas air mata. FIFA mengeluarkan aturan larangan penggunaan gas air mata saat pengamanan. Dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, aparat menggunakan gas air mata.

Pembelaan Nico adalah anggotanya menggunakan gas air mata untuk mengendalikan suporter Arema FC yang turun ke tengah lapangan karena merasa kecewa usai timnya kalah karena suporter Arema telah bertindak anarkis dengan menyerang petugas, merusak stadion hingga berusaha mencari para pemain dan official Arema FC. Ya kenapa yang diserang bukan yang di lapangan saja? Kenapa harus ditembakkan bolak-balik ke arah tribun? Kalau misalnya nih yang nekat turun itu saja yang 'dihajar' aparat saya rasa nggak akan ada korban meninggal sebanyak ini, kalaupun sampai ada yang memang bandel karena memang seharusnya suporter nggak turun kemudian mereka jadi korban, orang mungkin nggak akan sereaktif ini. Di sini Nico sebagai bosnya Polisi se-Jatim menurut saya sudah gagal dan mestinya dia mundur.

Kemudian juga Menpora. Bagaimanapun Menpora itu bertanggungjawab dengan iklim olahraga yang ada di negara ini. Termasuk memastikan aturan-aturan yang diberlakukan oleh induk organisasi olahraga seperti FIFA bisa diaplikasikan di sini. Nggak cuma misalnya soalnya aturan pembangunan stadion, tapi juga misalnya aturan pengamanan seperti dilarang menggunakan gas air mata. Ini mestinya jadi poin yang dipertimbangkan oleh Menpora dengan stakeholder lain.

Ketiga jelaslah Ketua Umum PSSI. Ini kasus levelnya sudah dunia lho dan internasional memantau kasus ini. Kok ya nggak ada malunya buat tetep ada di jabatannya. Padahal ya secara langsung maupun tidak langsung ini jelas bukti kegagalan PSSI mengelola liga di tanah air.

Tapi ya sepertinya memang agak susah untuk meminta pejabat bertanggungjawab serta berbesar hati mundur saat ada hal-hal seperti ini di Republik tercinta.

Sudah 2x24 Jam Tragedi Kanjuruhan, Pejabat Publik Belum Ada yang Mundur?? Edan!!

Sumber Utama : https://seword.com/umum/sudah-2x24-jam-tragedi-kanjuruhan-pejabat-publik-JZXbtgkHu3

Hillary Lasut, Kader Nasdem Ini Perlu Belajar Kuat Mental dari Jokowi dan Kasus Es Teh!

Hadeeeehhh...

Respon itu muncul ketika saya membaca berita bahwa Anggota Komisi I DPR Fraksi NasDem Hillary Brigitta Lasut melaporkan Komika Mamat Alkatiri ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik. Anggota DPR RI termuda itu mengaku tersinggung atas muatan komedi yang disampaikan Mamat yang dinilainya tergolong ke dalam penghinaan dan melaporkannya dengan Pasal 310 KUHP.

Komedi yang disampaikan Mamat menurutnya amat melukainya. Sebab orang tuanya saja yang sedari kecil membesarkannya tidak pernah melayangkan makian seperti yang dilakukan Mamat.

“Ibu saya bertaruh nyawa bawa saya ke dunia ini gak pernah maki saya, goblokin saya. Siapa Mamat sampai merasa bisa menginjak harga diri dan mem-bully saya memaki-maki saya di depan publik karena merasa sudah menggaji saya?”

Waduh, waduh... susah nih susah.. angel wes angel...

Mamat Alkatiri ini salah satu komika yang hadir di sebuah acara dan kemudian meroasting politisi yang hadir. Cuplikan video yang dimaksudkan Brigitta pun dia unggah di akun Instagramnya.

Iya Mbak Hillary, saya setuju dengan Anda bahwa kata 'Tai" dan "Goblok" itu kasar. Saya pun kalau seenak jidat ngomong begitu pasti akan ditoyor oleh orangtua saya, sama seperti yang Anda katakan. Saya juga setuju bahwa kata-kata ini tidak pantas diucapkan ke siapa saja mulai dari Presiden sampai jelata. Ini di sini kita sepaham ya. Saya pun akan ilfeel kalau ada orang yang lemes banget mulutnya dikit-dikit ngomong "tai" dan "goblok".

Cuma nih cuma, dalam berkomunikasi dengan publik itu banyak lho jalan protes yang bisa dilakukan. Bukan asal main lapor-laporan seperti ini. Kalau begini mah yang ada Anda malah diketawain dan diroasting sama banyak orang, meski hak Anda juga sebagai warga negara melapor.

Saya mau memberi contoh. Beberapa waktu lalu di Twitter sempat ramai kasus somasi yang dilakukan salah satu produk franchise es teh. Ceritanya ada akun yang ngetweet komplain kok produk mereka manisnya kebangetan, bahasanya ya memang agak kurang halus tapi masih dalam konteks yang wajar. Tapi respon si brand ini lebay. Di weekend yang berbahagia, tim legalnya malah melayangkan somasi ke akun netizen yang protes ini. Akhirnya netizen lain pada ramai-ramai menggeruduk si brand dan bahkan doxxing tim legal yang menandatangani surat somasi tersebut.

Menurut netizen, somasi ini sebetulnya nggak perlu. Brand penjual es teh ini sebetulnya bisa menjawab dengan lebih ciamik. Misalkan dengan membuat postingan menunjukkan secara terbuka sebetulnya kadar gula di minuman mereka itu berapa sih atau justru merangkul si netizen yang protes untuk lihat dapurnya dan melihat langsung takaran pembuatan esnya.

Nah kasus Hillary-Mamat ini ya sama. Saya nggak akan bilang maklumi saja gaya bahasa komika tersebut, nggak. Tapi sebagai orang yang terjun di politik, pejabat, tokoh publik, saya yakin Mbak Hillary ini punya team yang sebetulnya bisa brainstorming gimana sih caranya biar bisa meng-counter kritik ini dengan lebih elegan tanpa harus main lapor-laporan. Apalagi melapor dengan pasal karet yang sudah sejak lama dikritik masyarakat.

Dengan melaporkan ini justru yang nampak arogansi dari pihak Hillary Brigitta Lasut. Orang pun akan malah ketawa dan membandingkan dia misalnya dengan Pak Jokowi, Puan Maharani, Megawati, bahkan mungkin dynamic duo Fahri Hamzah dan Fadli Zon yang kita tahu yang suka ngata-ngatain mereka ini jauh lebih banyak bahkan lebih sadis, tapi mereka bisa tetap chill dan senyum-senyum saja.

Karena ya memang betul resiko jadi pejabat publik ya seperti itu. Rugi energinya dibuang hanya untuk ngurusi masalah 'tai' dan 'goblog'. Saran saya mungkin Mbak Hillary cari saja tim konsultan politik yang mumpuni yang bisa jadi tempat minta saran menghadapi hal-hal seperti ini. Bisa minta bisikan ke senior separtainya seperti Ahmad Syahroni mungkin....

Hillary Lasut, Kader Nasdem Ini Perlu Belajar Kuat Mental dari Jokowi dan Kasus Es Teh!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/hillary-lasut-kader-nasdem-ini-perlu-belajar-kuat-ZX7ukqdl8J

Mboh Niluh : Sabar Mbok, Nggak Dihargai Nasdem Nggak Apa-Apa!! Kami Tahu Perjuanganmu!

Keputusan Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden yang akan mereka usung di 2024 berbuntut panjang. Niluh Djelantik, desainer sepatu asal Bali yang juga kader Nasdem dan pegiat politik kebangsaan beberapa tahun terakhir, memilih mundur dari partai tersebut.

Saya nggak kaget dan sudah memperkirakan ini sebelumnya. Mbok Niluh selama bertahun-tahun konsisten memperjuangkan politik kebangsaan. Sikapnya pun selama ini tegas dan jelas.

Tentu hal ini berbeda sekali dengan inkonsistensi yang ditunjukkan oleh Anies Baswedan dalam karier politiknya. Dulu Anies itu dikenal moderat dan cocoklah dengan politik kebangsaan, tapi sepertinya dia ini tipikal yang menghalalkan segala cara pokoknya bisa diterima di mana-mana, menguntungkan buat dia, dan bisa menang.

Kita tahu waktu Pilgub DKI Jakarta 2017, yang menurut saya di situ dosa besar Anies memang, dia nggak segan berangkulan bersama kelompok seperti FPI. Sekarang pun Anies tampak merapat ke ormas seperti Pemuda Pancasila. Ya memang agak wagu kok yang begini dicalonkan sama Nasdem, tapi melihat sejarah Nasdem dan Anies ke belakang ya kita nggak kaget juga lah. Ojo nggumun.

Yang miris ini adalah sikap dari Nasdem mengenai kemunduran Mbok Niluh. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem, Hermawi Taslim, menanggapi dingin unggahan atau postingan Niluh Djelantik yang menyatakan pamit dari Partai NasDem pasca Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh secara resmi menyatakan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024.

Hermawi menilai memang sebaiknya jika tak sejalan dengan keputusan partai sebaiknya memutuskan keluar saja dari partai yang diketuai Surya Paloh.

"Saya pikir lebih baik begitu ya, karena Niluh selama ini juga kan tidak berbuat apa-apa untuk partai, tidak ada aktivitas apapun,"

Article

Pokoknya Hernawi ini malah mengatakan Niluh ini banyak yang mengeluhkan kinerjanya dan ya lebih baik memang mundur.

Meh!!

Saya nggak tahu apa parameter menilai kinerja untuk partai itu apakah hanya urusan loyalitas, royalitas, ketaatan saja atau mau melihat unsur-unsur lain. Saya ini bukan orang yang ngefans berat sama Mbok Niluh, tapi saya tahu bahwa Mbok Niluh banyak hadir ketika banyak masalah berkaitan dengan masyarakat di Bali sana. Bagi saya sih itu sudah lebih dari cukup. Seyogyanya orang partai itu seperti itu. Hadir di masalah rakyat, bukan hanya membela kepentingan partainya saja.

Sekarang kita tanya deh Hermawi Taslim ini apa peran nyatanya di masyarakat? Seberapa sering dia menyuarakan hal-hal yang terjadi terutama di daerahnya misalnya?

Mungkin bagi Nasdem kehilangan Niluh Djelantik nggak apa-apa, karena seperti prediksi banyak orang mereka sedang mengejar suara dari simpatisan Anies Baswedan yang mungkin jumlahnya lebih besar daripada massanya Mbok Niluh. Mungkin mengejar pendukung Anies yang banyak dari golongan mayoritas lebih penting buat Nasdem. Tapi mbok ya orang itu dihargai. Paling tidak katakanlah hal yang baik-baik semisal "Semoga nanti masih sama-sama berjuang untuk Indonesia", bukan karena pisah jalan kemudian disepelekan. Kalau sekelas Mbok Niluh saja yang vokal dan didengar banyak orang disepelekan, apalagi nih rakyat kecil seperti kami?

Mboh Niluh : Sabar Mbok, Nggak Dihargai Nasdem Nggak Apa-Apa!! Kami Tahu Perjuanganmu!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/mboh-niluh-sabar-mbok-nggak-dihargai-nasdem-OywkPb3oZF

(Telak!!) Uda Hasan Nasbi : Pendukung Anies Baru Foreplay Sudah Orgasme

Pencalonan Anies Baswedan sebagai Bacapres partai Nasdem menimbulkan 2 respon yang bertolak belakang. Kadrun merespon dengan euforia seolah-olah Anies sudah pasti jadi Capres dan menang pemilu. Sedangkan lawannya banyak yang mengutuk Nasdem, menarik dukungan dan bahkan ada yang menghibur diri.

Di situasi politik yang lumayan panas saat ini, dua reaksi tersebut wajar muncul. Namun bagi beberapa orang termasuk penulis, kita tetap harus berfikir objective dengan logika politik yang matang. Salah satu yang menurut penulis cukup objective adalah Hasan Nasbi founder Cyrus Network.

Fakta pertama yang harus kita ketahui adalah bahwa suara Nasdem tidak cukup untuk memajukan seorang Capres, melainkan harus koalisi. Fakta kedua adalah Nasdem deklarasi seorang diri, padahal selama ini PKS dan Demokrat diyakini kadrun akan memajukan Anies.

Kenapa tidak deklarasi sekalian saja sebagai koalisi untuk memastikan Anies dapat tiket?. Artinya di sini partai Nasdem punya perhitungan kenapa sampai lebih dahulu melakukan deklarasi, seperti ada kesan terburu2, padahal Nasdem tidak bisa memajukan Anies seorang diri.

Maka yang harus dipertanyakan adalah, keuntungan seperti apa yang diharapkan Nasdem dengan melakukan deklarasi dini Anies sebagai capres?

Pertama, dengan meminang Anies terlebih dahulu artinya saat ini Nasdem adalah pemilik sah Anies. Kalau nanti ada partai lain yang ingin mengusung Anies artinya mereka berada di bawah Nasdem sebagai pelopor dan tentunya harus deal-deal dengan Nasdem.

Jadi posisi Nasdem saat ini adalah pelopor Anies capres, yang artinya Nasdem akan jadi ketua kelas jika nanti partai lain juga ingin meminang Anies. Maka ada keuntungan Nasdem dengan menjadi ketua kelas, tentunya Nasdem akan mendapatkan jatah (kekuasaan, proyek) yang lebih banyak sebagai balas budi Anies kepada partai yang pertama kali mempercayakannya sebagai capres.

Kedua, jumlah suara Nasdem saat ini jauh di bawah suara Anies. Jadi di sini Nasdem mengharapkan untung dengan mendapatkan suara pendukung Anies, di lain sisi Nasdem juga cuek dan tidak akan bergeming ketika ada pemilih atau kader Nasdem yang akhirnya meninggalkan mereka.

Anggap saja kalau semua 50 persen pemilih Nasdem meninggalkan mereka. Maka tidak ada apa-apanya dengan potensi suara yg akan didapat dari pendukung Anies. Tapi apakah pasti cuan dan pendukung Anies akan banyak memilih Nasdem? Kita masih bisa berdebat di sini, tapi dengan memajukan Anies maka artinya Nasdem meyakini hal tersebut.

Nah karena potensi keuntungan-keuntungan inilah, akhirnya Nasdem buru-buru memajukan Anies padahal tidak bisa memajukan Capres seorang diri. Tapi ini juga tentu ada akibat buruknya, apa itu?

Posisi Nasdem saat ini yang menjadi pelopor dan ketua kelas tentu akan membuat negosiasi dengan PKS dan Demokrat semakin alot. Suara mereka tidak terpaut jauh, PKS dan Demokrat tentu tidak akan mau jika jatah yang mereka dapatkan nanti terpaut jauh dari Nasdem. Apalagi jika koalisi lain memberikan jatah dan tawaran yang lebih menggiurkan.

Jadi saat ini kalau pendukung Anies sudah euforia seolah-olah Anies sudah maju Capres dan yakin akan Menang, maka tidak salah kalau Hasan Nasbi katakan ini ibarat belum foreplay tapi sudah orgasme. Karena permainan politik saat ini baru dimulai dan masih panjang ke depannya.

Tapi harus kita akui kalau Anies sudah ada kemajuan karena sudah ada partai yang membungkus. Artinya Anies tinggal membungkus atau dibungkus 2 partai lain agar maju sebagai Capres beneran dan lolos PT 20 Persen.

Jadi apakah pendukung Anies akan klimaks betulan pada akhirnya? Bisa iya, bisa tidak. Tapi sekarang sih belum kecuali hanya onani otak, jadi tetap saksikan aksi-aksi politik berikutnya yang akan semakin seru dan banyak kejutan.

NB. Oh iya silakan cari di youtube channel "Hasan Nasbi", dijamin akan memberikan ilmu-ilmu politik yang objective dengan gratis. Bisa digunakan juga sebagai referensi atau sudut pandang alternatif.

(Telak!!) Uda Hasan Nasbi : Pendukung Anies Baru Foreplay Sudah Orgasme

Sumber Utama : https://seword.com/politik/telak-uda-hasan-nasbi-pendukung-anies-baru-hNBxmNQOzC

Kisah Video Lama Surya Paloh Mengutuki Diri dan Kader-kadernya yang Mendadak Kabur

Biasanya kalau sebuah partai sudah keterlaluan, kader-kadernya bisa keluar sendiri dari keanggotaannya secara sukarela.

Ini tergambar jelas, jika kita mengamati partai Nasdem (Nasional Demokrat), mulai dari Niluh Djelantik dari Bali yang menulis pesan "selamat tinggal, bye, bye" kepada Nasdem melalui salah satu akun media sosialnya, lalu ada pula berita Andreas Acui Simanjaya, Romli Atmasasmita, di medsos Eddy Santry dan Heri Hidayat, mereka beramai-ramai keluar dari partai Nasdem juga, selain itu saya melihat video-video yang beredar di jagad dunia maya, kader Nasdem yang tidak diketahui namanya, juga ada yang menyatakan diri keluar dari partai Nasdem.

Dalam waktu singkat, banyak kader yang bilang "Loe gue end, Nasdem" (mungkin tidak sampai 1x24 jam, lho).

Kalau kita membandingkan dengan keluarnya kader-kader PSI dalam rangka pindah ke lain hati untuk mendukung Anies, mereka itu tidak secepat kaburnya kader-kader Nasdem, yang keluar dalam jumlah banyak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Mungkin sudah takdirnya Nasdem untuk mencetak rekor kecepatan kehilangan kader tingkat nasional. Entah, kalau tingkat dunia mungkin perlu ditanyakan kepada pihak Guinness Book of the Record.

Untungnya tidak secepat kilat, sehingga Nasdem tidak perlu mendapatkan tantangan untuk bersaing dengan kecepatan superhero Flash Man...

Begitu Surya Paloh mengumumkan bakal calon presiden pilihannya jatuh kepada Anies Baswedan, langsung terjadi aksi reaksi se-nasional, termasuk dalam internal partai itu sendiri, terjadi gejolak dan pemberontakan juga.

Ada yang lebih menarik lagi, yaitu pertanyaan: apakah ini ada hubungannya dengan video lama Surya Paloh yang mengutuk-kutuki dirinya?

Begini transkrip video kata-kata Surya Paloh yang santer beredar di dunia maya hingga saat ini:

"...Sisa hidup yang ada ini ingin kami berikan, terutama saya, sebagai pimpinan ini, berikan ya Allah, sebelum mencabut nyawaku, aku ingin melihat Indonesia lebih baik daripada hari ini. Aku ingin melihat Indonesia lebih baik. Indonesia tidak menyia-nyiakan rakyatnya yang hobi tertidas dan tereksploitasi, si kaya mendekati si miskin, si pintar membodohi si bodoh, saudara-saudaraku, dan terkutuklah kami termasuk diriku ini, kalau kami mengkhianati komitmen ini, kami ingin perbaiki bangsa ini..."

(Untuk mendukung aksi theatrikal auto-kutuk-kutuk-ke-diri-sendiri ini, terlihat Surya Paloh mengipas-ngipaskan jasnya, mungkin terlalu gerah kepanasan, kenapa partainya masih belum diberkati Allah, masih di posisi buntut, bukan posisi papan atas)

Kita tahu kualitas Anies Baswedan itu aslinya seperti apa. Omong besar, sama persis dengan Surya Paloh dalam videonya itu.

Ditambah pula banyak kejadian aneh yang membayangi Anies selama menjalani proses Pilgub 2017 di mana dia menghalalkan segala cara termasuk menggunakan politik identitas, dan selama menjabat menjadi Gubernur DKI, ada banyak laporan kejanggalan-kejanggalan anggaran, proyek, program, misteri tersunatnya dana penanganan banjir, namun dengan segala cara pula dia berusaha menganulir dengan strategi "Tata Kata", sehingga makin terkenal pula istilah-istilah pada zamannya dia yang sekarang menjadi legendaris: "Dinner", "Lebih Bayar", "Parkir Air", "WTP-Wajar-Tanpa-Pemeriksaan" dll ramai menjadi bahan humor dan komika stand-up comedy abad ini.

Kita sebagai rakyat cerdas, sudah banyak yang tahu karakter aslinya dan tidak butuh orang semacam ini untuk menjadi pemimpin kita. Segeralah, jika masih mau waras kembali, cepat-cepat buang saja dia ke tempat sampah politik.

Buat Indonesia, kok, berani-beraninya Surya Paloh coba-coba memasukkan bacapres Anies yang banyak keanehannya itu ke dalam bursa Pilpres? Maka silakan, makan tuh... kata-katamu sendiri!

Kisah Video Lama Surya Paloh Mengutuki Diri dan Kader-kadernya yang Mendadak Kabur

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/kisah-video-lama-surya-paloh-mengutuki-diri-dan-UevEsx05Tv

Perdamaian Antar Kelompok Suporter Harus Terus Diperjuangkan

Tragedi di Kanjuruhan melahirkan momen perdamaian. Paling tidak itu yang terlihat dari pertemuan kelompok suporter sepakbola di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta pada Selasa, 04 Oktober 2022. Perwakilan berbagai kelompok suporter melakukan doa bersama untuk korban di Kanjuruhan dan diakhiri dengan penyalaan lilin.

“Kami akan membuat sejarah bahwa kami suporter yang hadir pada malam hari ini akan menghentikan semua kebencian-kebencian yang ada di dalam hati kita. Kita akan mewariskan hal-hal positif kepada seluruh suporter menjadikan tragedi Kanjuruhan sebagai titik balik untuk bersatu memajukan sepakbola Indonesia,” ujar Muslich Burhanuddin, Presiden Brajamusti Yogyakarta saat beorasi seperti dikutip dari kompas.com.

Kelompok suporter yang hadir pada acara tersebut adalah Brajamusti dan The Maident dari PSIM Yogyakarta, Paserbumi dari Persiba Bantul serta Slemania dan BCS dari PSS Sleman. Dari suporter Persis Solo hadir kelompok Pasoepati, Ultras dan GK Samber. Pendukung PSIS Semarang diwakili oleh Panser Biru dan Snex. Hadir pula Aremania, Bonek Surabaya, The Jakmania dari Jakarta, Bobotoh dan Viking pendukung Persib Bandung serta elemen suporter dari Medan dan Makassar.

Adanya pertemuan ini merupakan hal yang positif. Niat baik untuk menghilangkan kebencian adalah sebuah langkah yang patut di apresiasi. Sudah terlalu lama kebencian antar suporter yang diwariskan menimbulkan bentrokan yang tidak berarti hingga menimbulkan korban jiwa.

Masih lekat dalam ingatan bagaimana Tri Fajar Firmansyah, pendukung PSS Sleman, meninggal dunia karena adanya bentrok dengan suporter Persis Solo di Yogyakarta pada bulan Agustus lalu. Tidak lama berselang, Aditya Eka Putranda, anggota BCS Sleman, juga meninggal karena dikeroyok oleh oknum anggota dari Brajamusti. Kedua kejadian tersebut hanyalah contoh kejadian terbaru jatuhnya korban akibat bentrok antar suporter.

Karena itulah, momen pertemuan berbagai elemen suporter tersebut bisa menjadi momentum untuk mengakhiri warisan kebencian. Ada harapan untuk perdamaian karena kelompok suporter yang berseturu hadir pada pertemuan tersebut. Bonek dengan Aremania, Viking dan Bobotoh dengan The Jakmania serta perseteruan kelompok suporter di Yogyakarta dengan Solo adalah perseteruan yang sudah menjadi rahasia umum.

Yang harus dilakukan sekarang adalah adalah menyampaikan semangat perdamaian kepada seluruh anggota masing-masing kelompok suporter tersebut. Jangan sampai perdamaian hanya sebatas ceremony saja. Jangan sampai perdamaian hanya sekedar menanggapi sebuah tragedi. Jangan sampai tragedi kembali terulang karena niat baik mengakhiri kebencian tidak sungguh diupayakan.

Saya berharap momen perdamaian ini bisa diteruskan. Tidak mudah tugas para pengurus kelompok suporter tersebut karena harus memberi pemahaman yang sama kepada seluruh anggotanya. Rivalitas yang sudah dibangun bertahun-tahun tidak begitu saja bisa dihilangkan. Semoga saja dengan niat baik dan usaha bersama, perdamaian antar suporter sungguh bisa terwujud. Amin.

Perdamaian Antar Kelompok Suporter Harus Terus Diperjuangkan

Sumber Utama : https://seword.com/sport/perdamaian-antar-kelompok-suporter-harus-terus-xlS7ru7YLu

Megawati Akan Seperti Soekarno, Mengutamakan Kehendak Rakyatnya

Nasdem telah dengan resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres yang akan diusung pada Pilpres 202, tepat sehari setelah tragedi sepakbola Kanjuruhan Malang. Tanpa menunggu komando, secara masif di berbagai media sosial termasuk WAG, para pendukung Anies langsung pamer tebar pesona sosok Anies. Ada yang pamer banyaknya penghargaan, ada yang pamer berbagai foto pencitraannya. Merka tidak peduli apakah postingan yang mereka tunjukan itu berdasar keadaan yang sebenarnya atau hoaks. Itu sih hak mereka para pendukung Anies Baswedan.

Biarkan saja Anies menata kata manis membius pendukungnya bahwa polarisasi itu hal biasa, karena memang itu satu-satunya keahlian yang dimilikinya, selain tujuannya memang pembiaran adanya polarisasi. Biarkan saja Anies Baswedan membius pendukungnya dengan mengatakan polarisasi dalam Pemilu merupakan hal yang lumrah terjadi dan tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi di berbagai negara lainnya. Sumber Karena memang sejak awal Anies “nggubernur” di DKI, Anies telah merobek tenun kebangsaan, dengan mengasong politik identitas yang brutal.

Yang perlu kita lakukan adalah mulai meningkatkan kewaspadaan agar kebrutalan pilkada DKI 2017 tidak terulang lagi di pilpres 2024. Cukup sekali saja terjadi sejarah kelam politik identitas yang kental menunggangi ayat agama dan mayat nenek Hindun, bahkan sampai pengusiran orang saat akan melaksanakan sholat di Masjid. Untuk selanjutnya, jangan biarkan politik identitas yang menciptakan polarisasi berkepanjangan terjadi dan menghancurkan bumi NKRI. Kita selamatkan NKRI dari polarisasi akibat politik identitas yang nantinya akan dipakai lagi di Pilpres 2024.

Dan Nasdem pengusung Anies, rupanya mulai makin ditinggalkan kader dan simpatisannya, karena banyak yang tidak sepakat dan tidak sejalan dengan capres Nasdem pilihan Surya Paloh. Lihat saja politisi senior Nasdem Kalimantan Barat (Kalbar) Andreas Acui Simanjaya menyatakan mundur sebagai pengurus DPD Partai NasDem Kalbar dan keluar dari Nasdem besutan Surya Paloh itu. Sumber Juga Niluh Jelantik, tokoh masyarakat Bali yang juga “selamat jalan” buat Nasdem, meskipun oleh Wasekjen NasDem Hermawi Taslim disebut Niluh Djelantik selama ini tak berkegiatan di NasDem. Tapi setidaknya pengaruh nama Niluh Djelantik terhadap masyarakat Bali tetap membawa kebesaran Nasdem di Bali. Sumber Belum lagi kader-kader Nasdem yang lain. Ini pertanda bahwa kader Nasdem di bawah lebih peduli terhadap rakyat dan lebih bisa membaca keinginan rakyat yang sesungguhnya.

Bagaimana rakyat mau percaya dengan Nasdem lagi. Nasdem yang katanya tidak inginkan adanya polarisasi, tetapi sementara Anies Baswedan yang diusungnya memaklumkan dan mengganggap polarisasi itu hal yang biasa. Sumber

Okelah itu hal biasa dan tidak berdampak ke perpecahan bangsa, tetapi itu berlaku di negara-negara yang memang masyarakatnya benar-benar memahami makna demokrasi. Lha di Indonesia ? Belum bisa boss. Demokrasi yang kita jalankan saat ini baru sebatas sistem, belum terpahami sebagai “kesadaran demokrasi”. Terlebih bagi kelompok kadrun yang memang tidak bisa menerima kebenaran, demokrasi hanya sebatas pengertian kalah dan menang. Masa bodoh akan dampak yang ditimbulkannya. Lebih-lebih politik identitas yang terbungkus demokrasi, hanya dengan satu tujuan kekuasaan. Daya rusaknya sangat besar dan resiko-resiko kehancuran lebih tinggi. DKI Jakarta telah mengalaminya. Ini kalau mereka mau membuka mata melihat realita dan mengakui. Tapi rupanya tidak. Kemunduran bagi mereka dianggapnya kemajuan.

Hanya Ganjar Pranowo Tandingannya

Memang saat ini yang sedang berkokok pagi siang sore malam hanyalah Anies Baswedan, itu karena adanya kepastian Nasdem pengusungnya di Pilpres 2024 nanti. Sementara yang lain sedang dielus-elus untuk dipersiapkan.
Puan Maharani dengan segala pencitraan dan judesnya, malah menjadi bahan tertawaan dan bahan olok-olokan. Sudah pasti ini semakin menenggelamkan elektabilitas Puan yang memang sejak awal berada pada kisaran 1.3 dan saat ini menjadi 3,2 persen sebagai kandidat Capres 2024.Tentunya masih jauh dari Ganjar Pranowo 30,2 persen, Prabowo Subianti 22,5 persen, dan Anies 18.2 persen.Sumber

Lalu apakah Megawati Soekarnoputeri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus pemilik hak prerogatif, tetap keras hati menetapkan Puan Maharani sebagai capresnya PDIP di Pipres 2024? Tentunya Megawati akan melihat realita politik yang berkembang. Realitas rendahnya elektabilitas Puan Maharani, meskipun telah melakukan safari politik ke berbagai tempat. Juga kurang efektifnya pencitraan untuk menaikkan elektabilitas Puan Maharani yang selama ini pernah dilakukannya. Hal ini perlu menjadi bahan perenungan Megawati sebelum menggunakan hak prerogatifnya. Apakah iya, Megawati akan lebih memilih Puan dan mengesampingkan kecilnya kemungkinan keberhasilan? Apakah iya. Megawati tidak akan mendengarkan suara “wong cilik” dan lebih memilih mendengarkan “suara gedhe” tapi penuh ketidakpastian?

Suara wong cilik saat ini lebih mengarah kepada Ganjar Pranowo daripada Puan Maharani. Jangan abaikan suara keinginan rakyat, karena dari merekalah PDIP menjadi partai pemenang, karena dari merekalah PDIP mampu melahirkan kader-kader mumpuni. Dan perlu dipertimbangkan pula, hanya Ganjar Pranowo-lah yang mampu menandingi bahkan mengalahkan Anies Baswedan dari berbagai sisi politik.

Satu hal yang menjadi keyakinan “Selama dalam tubuh Megawati masih mengalir darah Bapak Pendiri Bangsa Ir. Soekarno, maka Megawati tetap akan mengedepankan keinginan rakyat, bangsa, dan negara”.

Tunggu saatnya di detik-detik terakhir.

Salam Dan Rahayu

Bamswongsokarto

Megawati Akan Seperti Soekarno, Mengutamakan Kehendak Rakyatnya

Sumber Utama : https://seword.com/politik/megawati-akan-seperti-soekarno-mengutamakan-GxBrg4TAfA

Deklarasi Dua Capres Bikin Bingung dan Tertawa

Dinamika politik terus terjadi seiring makin dekatnya pesta demokrasi negeri ini pada tahun 2024 nanti. Partai politik terus menjajagi segala kemungkinan untuk melakukan manuver yang dinilai bisa menguntungkannya.

Mencari mitra koalisi demi pertarungan di Pileg nanti serta untuk mengusung Capres dan Cawapres. Partai Gerindra sepakat berkoalisi dengan PKB dan Partai Golkar, PAN serta PPP sepakat membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Untuk maju sebagai Capres dibutuhkan kendaraan politik yaitu partai politik yang memenuhi ambang batas PT 20%. Mencari mitra koalisi dan mencari kandidat Capres bukanlah masalah mudah, membutuhkan strategi dan keberanian dalam berpolitik.

Kabar terbaru mengenai pencapresan adalah manuver Partai Nasdem dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) cukup menarik perhatian publik. Netizen Indonesia pun ada yang bingung, ada juga yang tersenyum bahkan mungkin tertawa.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara bersamaan dideklarasikan oleh dua partai politik (parpol) sebagai calon presiden (capres) yang bakal diusung dalam Pilpres 2024.

Anies resmi diumumkan oleh Partai NasDem sebagai capres. Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, pada Senin (3/10) kemarin.

Di saat yang sama, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi mendukung Ganjar dalam Pemilu 2024. PSI memilih putri kedua Presiden ke-5 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid untuk mendampingi Ganjar.

Manuver yang dilakukan Partai Nasdem dinilai berani jika tidak dibilang nekad. Karena Partai Nasdem sekarang ini merupakan partai pendukung kabinet Presiden Jokowi dan KH. Maruf Amien.

Sedangkan Anies Baswedan sebagai mana diketahui publik merupakan pihak yang bersebrangan dengan pihak pemerintah khususnya partai politik pendukung utama Jokowi yakni PDI Perjuangan.

Partai Nasdem akan mendapat tantangan berat dikemudian hari. Bahkan akan berada dalam kondisi dilema. Satu sisi pendukung Jokowi satu lagi sebagai pendukung Anies, sedangkan keduanya bersebrangan.

Ketika Anies mengkritik pemerintahan Jokowi, maka Nasdem akan berada dalam posisi serba salah.

Selain itu ada kemungkinan muncul tuntutan agar Partai Nasdem keluar dari partai politik pendukung Jokowi. Realitasnya menteri Nasdem di kabinet Jokowi harus keluar dan diganti oleh kader partai lainnya.

Kemudian PSI mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid sebagai Cawapresnya. Manuver ini memancing ketawa netizen. PSI merupakan partai kecil yang masuk parlemen juga belum berhasil, tapi sudah berani deklarasi dukung Capres dan Cawapres tertentu.

Selain itu ternyata PSI belum konfirmasi dengan Ganjar Pranowo sebagai orang yang mereka usung. Lucu juga. Jika PDI Perjuangan memutuskan Puan maju Capres, sedangkan Ganjar nurut titah Megawati, kira-kira apa yang dilakukan PSI?

Seharusnya PSI jangan terburu-buru deklarasi dukung Capres dan Cawapres, nunggu partai besar melakukannya. Kemudian fokus untuk menaikan raihan suara di Pemilu nanti sehingga mampu masuk parlemen.

Deklarasi Dua Capres Bikin Bingung dan Tertawa

Sumber Utama : https://seword.com/politik/deklarasi-dua-capres-bikin-bingung-dan-tertawa-d1wqueTq3J

Peace for All : Pesan Damai Suporter Sepakbola Pasca Tragedi #Kanjuruhan Malang

TURUT BERDUKA CITA untuk para korban suporter Arema atas tragedi #Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022 #LahumulFatehah

Sebelum saya menulis, rasanya masih belum percaya bahwa tragedi itu terjadi disini, di Jawa Timur. Ditengah kompetisi olahraga yang seharusnya menyenangkan. Tapi, semua sudah terjadi, dan WAJIB menjadi pelajaran “MAHAL” untuk perjalanan bangsa ini ke depan.

Ada banyak spekulasi yang muncul seiring fakta-fakta kejadian yang terungkap dengan berbagai versi di media pasca Tragedi #Kanjuruhan. Bagi penulis, itu wajar. Namun kita juga perlu rasa tanggung jawab untuk juga sadar, se sadar-sadarnya bahwa segala bentuk apapun yang kita posting di media akan berkontribusi pada perkembangan kasus ini ke depan, juga perjalanan bangsa ini kedepannya.

Beberapa menyebutkan pihak keamanan yang salah dalam tragedi ini, beberapa berpendapat Suporterlah yang anarkis sehingga pihak keamanan bersikap tegas dengan gas airmata, termasuk juga kontribusi panitia penyelenggara yang menjual tiket melebihi kapasitas yang ditentukan. Namun, bagi saya fakta dan pendapat semua itu benar bahwa “SEMUA PIHAK PUNYA KONTRIBUSI ATAS TERJADINYA TRAGEDI SEPAKBOLA KITA” di #Kanjuruhan ini.

Pertanyaannya, APA HARUS SEMAHAL ITU “RASA SADAR” kita akan kondisi kita saat ini? Namun terlepas dari siapa yang salah dan harus di salahkan, saya juga terharu, bagaimana tidak, bahwa Tragedi #Kanjuruhan akhirnya menampakkan wajah Indonesia yang sebenarnya. Yang penuh solidaritas, gotong royong, rukun dan damai. Beberapa aksi berkabung dilakukan oleh semua suporter di seluruh Indonesia, bahkan menembus batas-batas rivalitas yang selama ini ada. Jakarta, Bandung, surabaya, Makassar, Madura, dan beberapa kota lainnya serentak menggelar doa bersama untuk saudara mereka yang menjadi korban tragedi #Kanjuruhan.

Dalam konteks yang lain, ayo kita juga coba berpikir logis, terlepas dari beberapa kesalahan dalam pengambilan keputusan operator di lapangan dari pihak keamanan yang dianggap berlebihan oleh beberapa pihak, namun kita juga tidak menafikan fakta lain juga bahwa pihak keamanan juga berkontribusi besar mengavakuasi para korban ke rumah sakit.

Ada banyak cerita di lapangan yang merekam kejadian-kejadian terebut bagaimana Polisi dan TNI dengan masyarakat bahu membahu menyelamatkan para korban.

Pasca kejadian narasi damai terus digaungkan oleh berbagai pihak. Rivalitas sepakbola kita sudah sangat subjektif, dan narasi perdamaian itu menggema menjadi harapan semua orang. Salah satunya seperti yang ditunjukan BONEK pasca kejadian, dibeberapa titik di Surabaya, dan puncaknya, tadi malam Senin (03 oktober 2022) yang digelar di Tugu pahlawan Surabaya. Aksi serentak dan spontanitas supporter BONEK sangat patut diapresiasi. Doa bersama di surabaya, menunjukan rasa persaudaraan dan Solidaritas yang INDONESIA BANGET. Dan terasa sangat komplit, karena semua unsur elemen masyarakat Surabaya hadir, dan menunjukkan solidaritas dan datang dengan nyala lilin-lilin mengantar mantra-manta doa mereka kepada tuhan untuk para korban #kanjuruhan Malang. Dan setelah acara para peserta pun membubarkan diri dan pulang kerumah masing-masing dengan penuh rasa damai. Bukankah itu Harmoni?

Yang menarik di sela lantunan doa-doa mereka, ada beberapa orang juga dengan antusias membagikan konsumsi berupa nasi kotak untuk para polisi yang bertugas malam itu.

“Tadi kami juga menggelar doa bersama secara internal di CAFE, dan kesini untuk memberikan nasi kotak untuk petugas keamanan”, ungkap Bagus, salah seorang tim yang membagikan nasi kotak tersebut di depan pintu masuk acara sisi Utara.

Saya yang juga terlibat dalam rombongan tersebut, melihat betul beberapa bapak dan ibu polisi yang sedang bertugas, terlihat terharu dengan aksi kecil tersebut. Bukan tentang nilai nasi kotaknya, tapi perhatian, kebersamaan, dan kepercayaan tersebut yang memang harus terus ada di hati setiap orang di bangsa ini. Ditengah hiruk pikuk doa-doa, ditengah tuduhan kepada mereka, ada hall yang perlu kita juga pikirkan bahwa, Polisi juga manusia yang punya sisi-sisi kemanusiaan. Melihat mereka sebagai pihak yang bertanggung jawab atas keamanan, Iya. Namun para petugas tersebut juga adalah bapak, saudara, serta anak yang juga punya keluarga yang mungkin juga butuh dukungan dari kita masyarakat dalam tugas-tugas mereka.

Dan pada akhirnya, selepas pulang dari TUGU PAHLAWAN SURABAYA, saya bersama rombongan berdiskusi kecil dan sampai pada sebuah kesimpulan sekaligus harapan bahwa, akankah Tragedi #Kanjuruhan Malang dengan banyaknya korban meninggal akan menjadi titik balik dan kembali mencetak sejarah baru sepakbola kita kedepan? SEBUAH REKONSILIASI SUPORTER, DAN MENJADI PESAN PENTING AWAL PERDAMAIAN SUPORTER SKALA NASIONAL.

SEMOGA SAJA, AMIEN. DAMAI INDOENSIAKU.

Peace for All : Pesan Damai Suporter Sepakbola Pasca Tragedi #Kanjuruhan Malang

Sumber Utama : https://seword.com/sosbud/peace-for-all-pesan-damai-suporter-sepakbola-2ZZTfrXNHk

Tragedi Kanjuruhan : FIFA Regulation," Where Are Safety Steward Guards?"

Menonton dan mendengarkan Podcast Deddy Corbuzier dengan Valentino "Jebreb" Simanjuntak, yang baru saja secara resmi menyatakan mundur sebagai presenter sepak bola selama liga nasional sebagai ujung dari tragedi Kanjuruhan, ada hal yang menarik yang wajib dicermati oleh kita semua. Yaitu keberadaan "Safety Steward Guards" atau Petugas Steward di lapangan pertandingan, yang dipekerjakan, disewa atau dikontrak BUKAN untuk menonton pertandingan, tetapi mereka harus berkonsentrasi mengawasi gerak gerik atau sikap dan perilaku penonton. Dan sepertinya faktor Petugas Steward ini yang telah nyata-nyata disepelekan oleh panitia peyelenggara Liga Nasional Sepak Bola.

Apa itu Safety Steward Guards?

Menurut Aturan FIFA, Safety Steward atau Petugas Steward adalah setiap orang yang dipekerjakan, disewa, dikontrak atau menjadi sukarelawan di stadion untuk membantu dalam manajemen keselamatan dan keamanan penonton, VIP/VVIP, pemain, ofisial dan orang lain di stadion, tidak termasuk orang-orang yang bertanggung jawab penuh atas keamanan individu yang ditunjuk dan anggota dinas kepolisian yang bertanggung jawab untuk menjaga hukum dan ketertiban.

Pada beberapa acara, personel polisi atau militer dapat dipekerjakan sebagai Petugas Steward sebagaimana didefinisikan di atas. Dalam keadaan seperti itu, personel yang diidentifikasi untuk melakukan tugas Steward harus menerapkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam peraturan ini ketika melakukan tugas tersebut.

Orang-orang yang menjadi Petugas Steward harus bugar dan aktif serta memiliki kedewasaan karakter dan temperamen yang cukup untuk melaksanakan tugas yang dituntut dari mereka. Tunduk pada hukum negara tuan rumah, dan harus berusia minimal 18 tahun. Semua Petugas Steward harus menjalani pelatihan formal dalam peran dan tanggung jawab mereka sebelum dimulainya setiap acara FIFA atau pertandingan. Pelatihan Petugas Steward, kualifikasi dan sertifikasi harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh negara/asosiasi tuan rumah, sesuai dengan pasal 21 dari Aturan FIFA.

Steward Deployment Plan atau Rencana Penyebaran Safety Steward Guards di lapangan

  1. Rencana penempatan Petugas Steward harus dibuat oleh Kepala Petugas Steward dan disahkan oleh petugas keamanan stadion, dengan mempertimbangkan hasil penilaian risiko. Sebagai panduan, kategori pelayan berikut harus disediakan untuk:

a) Staf pengawas: Wakil petugas keamanan, kepala pelayan dan pengawas.

b) Pos statis: Titik pemantauan kerumunan, pintu keluar, pintu putar, area aktivitas, gerbang perimeter, eskalator/tangga, zona terlarang (sesuai dengan rencana zonasi FIFA) dan titik atau area strategis lainnya.

c) Pos seluler: Sebagai panduan, harus ada rasio satu pelayan per 250 kehadiran yang diantisipasi untuk pertandingan berisiko rendah. Rasio ini harus ditingkatkan hingga satu per 100 kehadiran yang diantisipasi di mana penilaian risiko menunjukkan kebutuhan akan tingkat manajemen keselamatan dan keamanan yang lebih tinggi.

d) Safety Steward Spesialis: Untuk area yang digunakan oleh anak-anak, penonton penyandang disabilitas dan fasilitas perhotelan.

e) Safety Steward Tambahan: Untuk acara tertentu, seperti pembukaan dan upacara penghargaan.

  1. Staf lain yang harus dimasukkan dalam rencana keseluruhan meliputi:

a) Petugas parkir mobil

b) Operator pintu putar

c) Pencarian personel (orang dan kendaraan)

CATATAN: Pertimbangan harus diberikan untuk menyediakan personel Steward wanita yang cukup untuk perkiraan kehadiran penonton wanita.

Agreement on responsibilities of stewards atau Kesepakatan tentang tanggung jawab Safety Steward Guards

  1. Tanggung jawab dan wewenang Petugas Steward harus disepakati antara tim manajemen keselamatan dan keamanan, asosiasi tuan rumah, penyelenggara acara, dan otoritas terkait sebelum dimulainya acara FIFA apa pun. Perjanjian ini harus mencakup hal-hal berikut:

a) Wewenang penangkapan dan/atau penahanan individu.

b) Kekuatan ejeksi dari stadion dan prosedur yang harus diikuti.

c) Kuasa penyitaan barang terlarang dan barang berbahaya lainnya.

d) Tata cara pengawalan penonton ke pusat penjualan tiket stadion/tempat pengosongan tiket.

e) Wewenang untuk menggeledah orang dan kendaraan yang memasuki stadion dan prosedur yang harus diikuti.

f) Prosedur penanganan penjualan atau penggunaan tiket palsu atau calo tiket ilegal.

g) Tata cara penanganan kegiatan pemasaran penyergapan.

h) Prosedur penanganan untuk perdagangan tidak sah atau penjualan barang tidak sah dalam zona pengecualian yang disepakati.

i) Masuk secara ilegal atau masuk tanpa izin ke area terlarang. j) Jalur komunikasi.

k) Rantai komando.

l) Persyaratan pelatihan, sertifikasi dan akreditasi.

  1. Wewenang yang diberikan kepada steward harus sesuai dengan hukum dan peraturan negara tuan rumah.

Tugas Safety Steward Guards

Tugas dasar para Petugas Steward seharusnya adalah menegakkan keamanan stadion dan kebijakan keamanan dan peraturan stadion. Tugas-tugas ini meliputi:

a) Memahami peran dan tanggung jawab mereka untuk keselamatan dan keamanan semua penonton, ofisial, pemain, VIP/VVIP, pramugara lainnya, staf stadion, diri mereka sendiri dan orang lain yang hadir di stadion.

b) Membantu dalam pengoperasian stadion yang aman, dibandingkan dengan menonton pertandingan atau kegiatan lain yang sedang berlangsung.

c) Melaksanakan pemeriksaan keselamatan dan keamanan sesuai arahan tim manajemen keselamatan dan keamanan stadion.

d) Mengontrol akses ke dalam stadion dan mengarahkan penonton yang masuk, keluar, atau bergerak di sekitar stadion untuk membantu mencapai aliran yang merata ke dan dari akomodasi penonton.

e) Mencegah akses tidak sah ke area terlarang oleh orang yang tidak memiliki akreditasi dan otorisasi yang benar untuk melakukannya dan khususnya dari mendapatkan akses ke zona 1 dan 2 sebagaimana didefinisikan selanjutnya.

f) Memastikan bahwa penonton ditampung sesuai dengan tiket mereka (yaitu mereka duduk di kursi yang benar untuk tiket yang mereka pegang).

g) Memastikan bahwa semua titik masuk dan keluar, termasuk semua titik dan rute keluar darurat, tetap tidak terhalang setiap saat.

h) Kecuali dinyatakan lain, memastikan bahwa semua barang terlarang dicegah memasuki stadion atau dipindahkan jika ditemukan di dalam stadion.

i) Melindungi pemain dan ofisial saat memasuki, meninggalkan atau di lapangan permainan.

j) Mengenali dan melaporkan kondisi kerumunan untuk memastikan penyebaran penonton yang aman dan mencegah kepadatan yang berlebihan.

k) Membantu layanan darurat sesuai kebutuhan.

l) Memberikan pertolongan pertama darurat dasar sesuai kebutuhan.

m) Menanggapi insiden dan keadaan darurat, meningkatkan alarm dan mengambil tindakan segera yang diperlukan sesuai dengan rencana darurat dan darurat stadion.

n) Melaksanakan tugas-tugas khusus dalam keadaan darurat seperti yang diarahkan oleh Venue Operation Center (VOC).

o) Sesuai dengan persyaratan otoritas lokal/nasional dan dalam hukum negara tuan rumah, menolak akses ke atau memindahkan orang yang tidak dapat membuktikan hak mereka untuk berada di stadion, melakukan pelanggaran berdasarkan kode etik stadion, menimbulkan risiko karena konsumsi alkohol dan/atau obat-obatan, tunduk pada perintah pelarangan atau menolak memberikan persetujuan mereka untuk penggeledahan.

Stewards’ code of conduct atau Kode Etika Stewards

Selama acara, Petugas Steward seringkali menjadi satu-satunya yang berinteraksi dengan publik. Oleh karena itu, penting bahwa kode etik formal untuk semua Petugas Steward ditetapkan di semua tempat. Kode etik harus mencakup hal-hal berikut:

a) Petugas Steward harus sopan, sopan dan membantu semua penonton setiap saat, terlepas dari afiliasi mereka.

b) Petugas Steward harus berpakaian rapi setiap saat. Penampilan mereka harus bersih dan rapi.

c) Petugas Steward tidak dipekerjakan, disewa atau dikontrak untuk menonton acara tersebut. Mereka harus berkonsentrasi pada tugas dan tanggung jawab mereka setiap saat.

d) Petugas Steward tidak boleh:

i) Mengenakan pakaian yang mungkin tampak partisan atau menyebabkan pelanggaran saat bertugas.

ii) Ikut "bergembira" seperti meneriakan yel-yel pada acara tersebut atau menunjukkan reaksi ekstrem terhadapnya.

iii) Menunjukkan dukungan dalam bentuk apapun terhadap satu tim di atas yang lain.

iv) Makan, minum atau merokok di depan umum.

v) Mengkonsumsi alkohol sebelum atau selama acara.

vi) Menggunakan bahasa atau gerak tubuh yang cabul, menyinggung atau mengintimidasi.

Aturan selanjutnya terkait Petugas Stewards ini adalah tentang :

  • Identification of stewards

  • Pitchside stewards

  • Communication with stewards

  • Steward training

Merujuk pada ATURAN FIFA di atas, yang juga dipakai sebagai dasar atau pijakan untuk menyalahkan pihak keamanan yang menggunakan gas air mata yang katanya telah melanggar aturan FIFA, mari kita saling mengkoreksi, apakah pihak panitia penyelenggara sudah mentaati penyediaan sejumlah Safety Steward Guards yang cukup mendekati aturan yang telah ditetapkan oleh FIFA, terutama dalam hal jumlah penyediaan Petugas Steward dengan ratio antara petugas dan penonton adalah 1:250 untuk acara pertandingan tanpa resiko rusuh, atau rasio 1:100 untuk acara pertandingan dengan resiko rusuh yang tinggi seperti yang terjadi di Stadion Kanjuruhan kemaren?

Karena jika kita mau bersikap fair play, dengan jumlah penonton 42.000 bahkan katanya hingga 45.000 penonton, panitia penyelenggara minimal wajib mengadakan petugas Steward DI LUAR petugas keamanan resmi atau polisi sebanyak 420 orang. Sudah unsur ini dipenuhi oleh penyelenggara?

Untuk membaca aturan FIFA, klik di sini

Tragedi Kanjuruhan : FIFA Regulation," Where Are Safety Steward Guards?"

Sumber Utama : https://seword.com/sport/tragedi-kanjuruhan-fifa-regulation-where-are-p2j1haYLTz

Menyikapi Dunia yang Bergeser ke Multipolar

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/1174818666796222

Wilayah Ukraina timur (yang mayoritas warganya etnis Rusia), yang sejak 2014 dibombardir oleh rezim Ukraina (etnis Ukraina), akhirnya menjadi bagian dari Rusia. Melalui referendum, mayoritas warga di 4 wilayah, Donetsk, Lugansk, Zaphorozhia, dan Kherson menyatakan memilih bergabung dengan Rusia.

Dalam seremoni peresmian bergabungnya 4 kawasan ini, Presiden Putin menyampaikan pidato yang menurut saya penting disimak secara lengkap oleh para penstudi HI dan pengamat/peminat kajian internasional. Bagi yang familiar dengan konsep multipolar, unipolar, hegemoni, dominasi, di dalam pidato ini ada pelajaran paling up to date tentang geopolitik dunia.

Saya hanya sanggup menerjemahkan sekitar 3 menitan. Sisanya bisa simak sendiri di sini: https://www.youtube.com/watch?v=ZP69jld8XAE

Poin paling penting dari kutipan 3 menitan ini adalah bahwa dunia sekarang sudah bergeser ke multipolar. Upaya AS untuk mempertahankan unipolaritas (memaksa agar seluruh dunia mau tunduk pada komandornya), tidak berhasil. Meski Rusia disanksi dari segala lini, tapi sangat banyak negara yang tetap berani melawan (menolak ikut-ikutan mensanksi Rusia) dan memilih untuk bekerja sama secara logis [masuk akal, saling menguntungkan, setara] dengan Rusia.

Putin mengatakan bahwa Barat berupaya mendiktekan kemauannya dengan menggunakan kekuatan dollar. Nah, di bagian lain pidatonya [simak di YT], Putin berkata, “Tapi orang tidak dapat diberi makan dengan cetakan kertas dolar dan euro. Tidak mungkin memberi makan manusia dengan potongan-potongan kertas ini; tidak mungkin memanaskan rumah dengan kapitalisasi virtual Barat yang menggelembung.” Nah, sebenarnya, bagaimana sih kondisi Dollar AS saat ini? Apa yang bisa dilakukan Indonesia dalam menyikapi pergeseran geopolitik ini? Berikut ini saya copas analisis dari Prof. Sujoko Efferin (dosen FBE Ubaya) yang beliau tuliskan di WA:

***

Sedikit analisis saya terkait menguatnya USD barangkali bermanfaat.

1. US mengalami inflasi parah bahkan tertinggi dalam beberapa dekade terakhir.

2. Untuk menekan inflasi tsb, pemt US perlu mengurangi jumlah USD yg beredar. Caranya dengan menaikkan the Fed interest rate secara sangat drastis agar uang yg beredar tersedot masuk ke tabungan. Inflasi US berpacu dgn interest rate the Fed.

3. Dampaknya adalah supply USD jauh mengecil padahal demand utk USD masih tinggi utk perdagangan internasional, akibatnya nilai tukarnya menguat.

4. Saat interest rate the Fed naik, harga emas turun krn investor memilih taruh uang dlm bentuk USD dlm jangka pendek. Saat interest rate the Fed turun nantinya (tdk jelas kapan), harga emas akan naik.

5. Bgmn cara agar dunia usaha tdk terkena dampak memburuknya ekonomi US? Dedollarisasi. Meskipun cadangan devisa dlm bentuk USD bank sentral berbagai negara terus turun, saat ini proporsinya masih 59%. Makin cepat dedollarisasi terjadi, makin cepat dunia ini terbebas dari dampak krisis ekonomi US.

6. Negara² BRICS dan SCO bersama ASEAN terus meningkatkan kerjasama perdagangan yg tdk lagi pk mata uang USD. Namun ini tdk bisa cepat. Sementara ekonomi US memburuk dgn cepat.

7. Jika anda pengusaha exim dgn mitra negara² anggota BRICS, SCO dan ASEAN, upayakan transaksi dilakukan dgn mata uang non USD. Bisa dgn chinese yuan, mata uang lokal, atau apapun.

8. Untuk investasi emas, jangan terburu² membeli. Harga emas masih akan turun selama interest rate The Fed masih tinggi/naik terus.

*BRICS = Brazil, Russia, India, China, South Africa

SCO = Shanghai Cooperation Organization (beranggotakan 9 negara yg kaya sumber daya alam: negara² Asia Tengah, China, Russia, Iran, India, Pakistan.

ASEAN = 10 negara Asia Tenggara.

****akhir copas

Saya menggarisbawahi no. 5, “dedolarisasi.” Penting ini, tapi pastinya sulit dilakukan. Biasanya, selalu ada agen-agen AS/Barat di setiap negara dan merekalah yang akan menghalang-halangi bila ada pemerintahan yang memilih langkah yang rasional/logis. Mereka ini didukung oleh kekuatan uang dan politik yang besar. Tapi semoga saja, dengan merah putih dan NKRI di dada, para pengambil keputusan di negeri ini dapat mengambil langkah yang terbaik

Sumber Utama : https://dinasulaeman.wordpress.com/2022/10/02/menyikapi-dunia-yang-bergeser-ke-multipolar/#more-8390

Jumping Conclusion

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/665771811553804

Info yang disebarluaskan: Mahsa Amini meninggal karena disiksa/dibunuh polisi.

Kesimpulan yang disebarluaskan: di Iran perempuan direpresi, artinya, Iran itu “kadrun”, dan karena itu, sistem pemerintahan Islam harus dibubarkan.

Ini adalah “jumping conclusion” atau pengambilan kesimpulan yang meloncati tahap-tahap verifikasi yang seharusnya dilakukan sebelum mengambil kesimpulan.

Ini persis narasi kelompok radikal:

Ferdy Sambo membunuh Brigadir J. Kata radikalis, “Tuh lihat! Polisilah pelaku teror yang sesungguhnya! Radikal-radikul itu narasi rezim belaka! Bubarkan rezim Jokowi!”

Kalian yang sok-feminis-liberal-si-paling-membela-perempuan-Iran; sadarkah kalian bahwa cara berpikir kalian persis seperti kaum radikalis yang kalian hina-hina selama ini?

Persis di Suriah: pemerintah Assad dituduh membunuh anak-anak yang bikin grafiti di Daraa. Lalu, muncul aksi-aksi demo antirezim.

Pertanyaan kritisnya dilupakan banyak orang: benarkah ada anak-anak di Daraa lalu dibunuh aparat Suriah? Benarkah Mahsa Amini disiksa/dibunuh oleh polisi? Mana buktinya? Sama sekali tidak ada. Di dua kejadian itu, bukti diabaikan, tapi saking masifnya pemberitaan, di media resmi maupun online, kedua tuduhan itu dianggap kebenaran.

Masih segar dalam ingatan saya, saat itu banyak pemimpin negara (termasuk Presiden SBY) yang ikut-ikutan berkata, “Assad sebaiknya mundur saja.” Di Suriah, sudah disiapkan skenario lanjutan, jika demonstrasi tidak tereskalasi (sehingga tidak terjadi penggulingan rezim): senjata sudah disuplai dan para jihadis sudah dilatih oleh ex-jihadis Libya, yang “sukses” menggulingkan Qaddafi dengan bantuan NATO (baca buku saya Prahara Suriah).

Ternyata demo antirezim memang tidak tereskalasi, yang terjadi justru demo besar-besaran mendukung Assad (lihat video). Lalu, para jihadis pun angkat senjata.

Tapi, kebenaran soal Suriah itu hingga kini masih disangkal oleh para radikalis. Mereka masih berkeras bahwa yang terjadi di Suriah adalah “rezim laknat membantai Sunni”. Apa buktinya? “Kata ustad ana!”

Di Iran, upaya mempersenjatai demonstran juga terjadi. Suplai senjata dari Azerbaijan sudah masuk. Tapi sejauh ini institusi keamanan bisa mengendalikan situasi. Demo antihijab dan antirezim juga dibalas dengan demo pro-hijab dan pro-pemerintahan Islam, yang jauh-jauh lebih masif, di berbagai kota di Iran (lihat video).

Fakta ini juga ditolak oleh para sok-feminis-liberal-si-paling-membela-perempuan-Iran. Mereka berkeras dengan kisah bohong bahwa Mahsa Amini mati karena disiksa polisi dan sistem Islam di Iran merepresi perempuan. Saat ditanya bukti, jawab mereka: “Kata BBC, CNN, kata si ini..kata si itu..”

Sadarkah kalian, bahwa cara pikir kalian sama saja dengan kaum radikalis?

Terakhir, di video ada rekaman kekerasan aparat Israel pada perempuan Palestina dan kekerasan polisi AS terhadap perempuan. Kejadian riil, bukan “katanya-katanya”

Tapi, apakah sok-feminis-liberal-si-paling-membela-perempuan-Iran pernah menyerukan agar rezim AS atau rezim Zionis dibubarkan?

Jawaban mereka, “Kan AS dan Israel tidak memaksa perempuan berhijab?! Mereka itu rezim demokratis!”

Plis deh. Jangan #ngakuberlogikatapinirlogika.

Sumber Utama :   https://dinasulaeman.wordpress.com/2022/10/02/jumping-conclusion/

Ini kejadian di Inggris lho yaa… yang dikritik juga lembaga pengawas obat-obatan Inggris (MHRA).

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/499678615011912

Orang Indonesia tidak perlu baper. Para f*ckceker lokal juga ga usah kezel lalu kasih rekomendasi blokir. Kalian juga biasa kutip-kutip orang bule sebagai dalil saat menstempeli hoax info soal cvd kan? Lha ini kan orang bule sedang mempertanyakan lembaga BPOM dan dokter-dokter mereka sendiri?

[Teks terjemahan berasal dari auto-translation di Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=dIVZ5ssWB-o ]

Sumber Utama : https://dinasulaeman.wordpress.com/2022/10/01/ini-kejadian-di-inggris-lho-yaa-yang-dikritik-juga-lembaga-pengawas-obat-obatan-inggris-mhra/

Gara-gara urusan hijab di Iran, netizen di Indonesia banyak yang ikut nyinyir. Orang yang memberi informasi pembanding (termasuk saya), disebut “buzzer Iran”. Lha kalian yang nyinyir, buzzer apa? Buzzer Islam Liberal buatan Barat? Atau buzzer Amerika? Bukankah AS sangat berkepentingan dengan tergulingnya rezim di Iran?

Atau buzzer Israel? FYI: Israel dengan tidak tahu malu menyatakan mendukung “penegakan HAM di Iran”, padahal kaum perempuan Palestina setiap hari dilanggar HAM-nya, anak-anak, ayah, dan saudaranya dibunuhi oleh serdadu Zionis. Kalian pernah menyinyiri Israel? Atau malah warga Palestina yang kalian nyinyiri, kalian sebut sebagai Arab atau “kadrun”?

Mereka yang menyinyiri Iran, saya perhatikan, berusaha memunculkan narasi menyamakan Iran = Taliban = kadrun. Sungguh ini kebodohan, entah memang tidak paham geopolitik, atau memang sengaja menyesatkan opini publik Indonesia, supaya semakin antipati dengan yang berbau-bau Islam serta menyudutkan orang yang berhijab.

Keributan soal jilbab di Iran ini sudah pernah terjadi tahun 2017. Saat itu, saya menulis di blog, berjudul “Perempuan, Jilbab, dan Ekonomi”

https://dinasulaeman.wordpress.com/…/qa-tentang-iran-3…/

Jilbab

Antara lain poin saya:

1. Mengapa hijab dianggap sebagai faktor kemunduran ekonomi atau represi terhadap perempuan di sebuah negara? Mengapa tidak memperhatikan indikator-indikator lainnya dalam menilai kondisi perempuan? Mengapa tidak melihat sistem sebuah negara secara komprehensif?

2. Kalau hijab dianggap penyebab utama buruknya kondisi perempuan, mengapa di negara-negara Afrika yang mayoritas nonmuslim, atau di Indonesia, yang tidak ada kewajiban hijab, kondisi perempuan juga bermasalah? (KDRT, kemiskinan, terpaksa bekerja di luar negeri sebagai pembantu rumah tangga, korban perdagangan manusia, dll). Perhatikan indeks2 pengukuran kondisi perempuan dari UNDP supaya objektif.

Silakan baca saja sendiri tulisan saya tsb.

Dan… karena pekerjaan saya bukan buzzer (saya punya pekerjaan wajib yang harus dituntaskan dan sangat menyita waktu), saya memang belum sempat menulis kejadian terbaru, (Beberapa hari yll sempat diwawancarai Seroja TV, https://www.youtube.com/watch?v=mNYop5ttMdY )

Lagi pula, tidak ada pula kewajiban saya untuk menulis kan? Saya menulis di medsos atau tidak, itu suka-suka saya, karena memang tidak cari duit dari sini. Semoga para netizen tidak tahu malu yang sesukanya menyebut saya buzzer mendapat hidayah.

Menurut saya, kalian itu sama saja seperti “kadrun” yang kalian hina-hina selama ini. Kelompok radikalis biasanya hanya mau dengar “ustad ana” dan tidak mau mendengar argumen yang berlawanan dengan keyakinan mereka. Orang yang berseberangan, dikatai kafir.

Netizen-liberal-sok-demokrasi-sok-pembela-perempuan pun sama saja: hanya mau mendengar versi media Barat dan menolak mendengar argumen yang berlawanan dengan keyakinan mereka. Orang yang berseberangan, dikatai dengan label-label semau mereka.

Setali tiga uang. Yang paham geopolitik pasti tahu, jaringan kedua kelompok yang seolah beda kendaraan ini sebenarnya sama aja. Ingat, siapa yang merawat teroris yang terluka di Suriah? Israel.

Siapa yang menyuplai senjata untuk teroris di Suriah? AS.

Terakhir: Indonesia ini bukan Iran. Kita ini punya Pancasila dan UUD 1945, yang menjamin kebebasan beragama, kita punya hak untuk berhijab, dan mereka yang mengatai hijab sebagai budaya Arab atau kadrun artinya tidak Pancasilais.

Iran gimana? Kalau memang mau mengkritisi kondisi di sana, lakukan dengan intelek, gunakan teori-teori politik yang pas, indikator-indikator yang memang diakui PBB, bukan menyinyiri satu kejadian dengan 1 perspektif saja.

Contoh gampangnya, kalian merasa membela sebagian orang Iran yang menolak hijab… tapi bagaimana dengan mayoritas warga Iran yang lain yang pro-hijab dan sistem Islam? Darimana kita bisa tahu bahwa mayoritas pro-hijab? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan mudah kalau kalian paham sistem pemerintahan dan sistem demokrasi yang sesungguhnya, bukan cuma modal nyinyirin hijab.

Jangan #ngakuberlogikatapinirlogika

Sumber Utama : https://dinasulaeman.wordpress.com/2022/10/01/jilbab/ 

Kaitan dengan mantan kader golkar klik disini

Klik juga "Pander Wara" (Ngomong Doang), gugat ibukota ke Banjarbaru, malah Gugatan dicabut duluan ??!!??

Bukti UAS selalu di Undang di birokrasi KalSel :

- https://apahabar.com/2020/03/tablig-akbar-di-hari-jadi-banjarbaru-pemkot-undang-uas-dan-guru-zuhdi/

- https://apahabar.com/2022/09/uas-ke-banjarmasin-harapan-harjad-ke-496/ 

- https://kalsel.antaranews.com/berita/323021/jamaah-padati-dakwah-subuh-uas-di-masjid-agung-al-anwar-marabahan

- https://www.beritapembaruan.id/2021/11/tiga-tahun-penantian-akhirnya-dai.html 

- Video Ustadz Abdul Somad Anti NKRI & Dukung Khilafah, Pengurus HTI Riau

- Ustadz Abdul Somad hina salib kristen

Klik Politik Lagi ???!!! 

Juga klik MUSUH Republik Islam Iran & Republik Indonesia "Sama", yaitu "HOAX"

Klik Fokus untuk Daerah Sendiri, karena daerah menjadi Baik dan Benar maka Negarapun menjadi BENAR 

KLIK juga Belum 2024 "Sudah Panas", Rakyat Indonesia wajib "MIKIR"

Klik Memahami "Masalah" di KalSel

Juga Klik Turun Gunung atau ???

Klik BJORKA dianggap "PAHLAWAN" atau "PENJAHAT" ..???!!!

Klik juga Koq Tarif PDAM BISA NAIK ??? padahal dari 52 Kelurahan, cuma 8 Kelurahan yang SETUJU itupun "Bersyarat"

Klik 12 September 2022 DEMO bawa-bawa nama Rakyat ???!!!

Juga Klik DEMO bela Rakyat atau BELA para MAFIA ???!!!

Klik juga Indonesia kembali "BERJAYA", masa Jokowi lagi ??

Klik Tuntutan RAKYAT ??? atau Tuntutan yang ditunggangi para MAFIA !!!!!

Juga Klik Pengertian Istilah Baby boomers, X, Y, Z, dan Alpha

Klik juga BERSYUKUR kepada TUHAN SANG MAHA SEGALANYA, Emang yang DEMO sudah BERSYUKUR ???!!!

Klik PAHAMI baru EKSEKUSI !!!!!

Klik juga KACAU atau Apa ??!!

Klik Sayap-Sayap Patah pro DENSUS 88 atau Anda Bela Teroris berbaju Agama !!?? 

Klik Mahasiswa DEMO terus ??!!! Memang punya SOLUSI?? atau Malah bikin rakyat tambah sengsara !!!!!

KLIK Ustadz Abdul Somad sang "Ustadz Kontroversial" kembali diundang Kepala Daerah di KalSel WARNING!! Politik Identitas Bermain, Benarkah??!! 

KLIK juga KalSel dalam Berita

Juga KLIK Kadrun itu Susah "Move On", Joget pun "SALAH" 

Klik ISTANA NEGARA 17an "Ojo dibandingke" VIRAL 

Klik Jangan BACA !!! 

KLIK di Amien Rais bilang "Gangguan Kejiwaan", ternyata Anaknya "Gangguan Jiwa", benarkah ??!!

Juga Klik Citayam Fashion Weeks : Koperasi 212 "penampung" Dana ACT..!!! Benar kah ini ???!!! Pendukung Anies & JIS gimana??

Klik Kenapa Pilih Ganjar ?!!!?

Klik Masih tentang ACT dan PKS, MANULIFE hingga BUMN serta Dana CSR

Klik juga ACT & PKS, Ustadz Bechi dan Gubernur Rasa Presiden !!!

Klik juga Mahasiswa "Bela Rakyat" atau "Bela Cukong yang membacking Mahasiswa" ..??!!!

Klik ACT (Aksi Cepat Tanggap) "TERBONGKAR" , VIRAL #JanganPercayaACT 

Klik juga VIRAL : Gabung PKS "HARAM" bagi GP Ansor !!!

Klik Super Hero Indonesia "Damaikan Dunia" !!!

Klik LITERASI , apa sih artinya ?? 

Klik Indonesia & Ukraina : Pertemuan tete-a-tete atau empat mata  

Silahkan klik Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!

Klik Jejak Anies dan Intoleransi yang BERBAHAYA untuk Indonesia

Klik juga : Dunia HEBOH ... !!!

Silahkan klik Benturkan Agama !!! buat Cebong dan Kampret Berkelahi dan KADRUN Berjaya !!!

Klik RIBUT

klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll)

KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!! 

Klik juga Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!! 

Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!

Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!! 

Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!

Dosen UNISKA yang terkesan Bela Edy Mulyadi dkk "Hina Kalimantan" bukan mewakili Anak Kalimantan dan DAYAK !!! 

Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!! 

Benang Merah DEMO di KalSel !!!

Silahkan klik ini juga : "Operasi Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!

Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung

Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK

yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!! 

klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!

klik ini Yang Batu Siapa ? Yang Tangan Siapa ? Apakah ormas Terlarang HTI dan FPI masih menggurita & "Mencuci otak" warga KalSel 

klik juga ini #JanganMaudiWALUHi

juga ini  Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH 

Jangan lupa klik ini juga  Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024

serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!

klik juga Kalau PKS (Partai Keadilan Sejahtera) "Tumbang" dalam PEMILU 2019 akankah GARBI menjadi "Penggantinya" ??!!  

https://news.detik.com/berita/d-6028229/jenguk-ke-rs-grace-natalie-ungkap-kondisi-terkini-ade-armando

https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/

https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/03/27/la-nyalla-mattalitti-dinilai-habib-banua-layak-jadi-presiden-ini-pertimbangannya  

Klik juga videonya dilink dibawah ini :

BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL

Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai

Re-post by MigoBerita / Rabu/051022/11.48Wita/Bjm 

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya