» » » » Indonesia Memanggil !!! ... Tapi bukan jadi tahanan KPK ???

Indonesia Memanggil !!! ... Tapi bukan jadi tahanan KPK ???

Penulis By on Selasa, 18 Oktober 2022 | No comments


Migo  Berita - Banjarmasin -
Indonesia Memanggil !!! ... Tapi bukan jadi tahanan KPK ???

Belajar dari Kecelakaan Sejarah Demokrasi bernama Pilgub DKI Jakarta 2017

Rasanya pilihan judul pada tulisan kali ini tidak berlebihan, karena seluruh Indonesia baru saja menjadi saksi apa jadinya provinsi terpenting di Indonesia yang diserahkan kepada sosok yang tidak bisa memimpin dan gagap dalam bekerja.

Pemimpin yang dihasilkan oleh strategi kampanye yang busuk, dengan membawa urusan agama ke ranah politik, bahkan mengabaikan rasa kemanusiaan hanya demi memenuhi ambisi politik sebagai kepala daerah dengan limpahan APBD dengan nominal luar biasa itu.

Pemimpin yang dipilih oleh 58 persen peserta coblosan Pilgub 2017 di provinsinya, hanya karena satu keyakinan dan memusuhi pilihan lainnya, tanpa mempedulikan:

"Sebenarnya dia mampu bekerja apa nggak sih?"

Nggak penting bisa kerja. Asalkan seiman dan asalkan bisa memberi harapan-harapan manis, meski lima tahun berselang kita semua paham bahwa nyaris semua harapan itu palsu atau sekadar gimmick belaka.

Oh tenang, kan ada tim yang membantunya bekerja, kalau perlu sampai puluhan orang siap membantunya. Oh iya, siap membantu menyerap APBD buat menggaji, tapi urusan kerja hasilnya tampak nol besar, bahkan nolnya sangat besar.

Sebuah kesalahan besar bagi rakyat Jakarta memilihnya! Begitu ungkapan yang sejak awal terdengar, tapi dicuekin begitu saja. Mungkin karena sudah mulai mabok angin syurga yang mengembuskan janji-janji manis dari "sang ahli tata kata" itu, tapi ambyar dalam menata kotanya.

Maju Kotanya, Bahagia Warganya! Begitu slogan yang katanya diusung sejak awal, tapi belum lama berselang, sang wakil mendadak "kabur" karena ingin mencoba peruntungan sebagai cawapres, meski gagal dan kini nasibnya sedikit lebih baik karena menjabat sebagai menteri lebih lama daripada sang gubernur yang ditinggalkan.

Harapan melihat Jakarta maju, mungkin hanya di beberapa sudut kotanya, yang terletak di daerah pusat, sedangkan di sudut-sudut provinsi lainnya ... bodo amat. Tunggu Pj Gubernur saja yang membereskan sampai 2024 nanti!

Bahagia warganya? Benar, jika yang dibahagiakan hanyalah mereka yang ikut menerima cipratan uang rakyat dengan gaji yang bikin dompet aman selama lima tahun. Bagaimana dengan rakyat? Mereka cukup dibahagiakan dengan janji syurga saja ... meski akhirnya sebagian warga lega dan bisa sumringah tepat saat si pemimpin ini berhenti menjabat karena selesai masa jabatannya.


Jadi, menarik dinantikan apakah kualitas dan hasil kerja pemimpin hasil demokrasi terburuk sejak era pemilihan langsung ini akan menjadi pelajaran berharga bagi 33 provinsi lain agar minimal jangan mengulangi kesalahan yang sama?

Akhirnya, please jangan tanyakan topik artikel kita kali ini pada Bang SP karena beliau sedang keblinger, juga jangan sodorkan faka "kecelakaan dalam sejarah demokrasi" ini pada kader PKS, karena mungkin hanya direspons dengan tertawa atau marah. Biarkan saja mereka, nanti kalau partainya tenggelam baru kita tertawakan sama-sama.

Belajar dari Kecelakaan Sejarah Demokrasi bernama Pilgub DKI Jakarta 2017

Sumber Utama : https://seword.com/politik/belajar-dari-kecelakaan-sejarah-demokrasi-bernama-VthyfSRHMU

Maksud Febry Diansyah, Kliennya Minta Joshua Dihajar pakai Peluru?

Beberapa hari lalu pengacara Ferdy Sambo dengan meyakinkan merilis, kliennya tidak memerintahkan menembak, melainkan “hajar”. Bagi Febry Diansyah, kata “hajar” mungkin tidak boleh diartikan selain memukul, sebagaimana kamus memuatnya demikian.

Namun dalam percakapan sehari-hari, lebih-lebih dunia criminal, kata itu justru lebih kental dengan makna menghancurkan, menyerang tanpa ampun dan bahkan membunuh dengan sadis. Apakah perintah “hajar” yang diikuti tindakan menyerahkan sekotak peluru, boleh dimaknai sebagai memukul? Maksudnya memukul menggunakan sekotak peluru? No Way, bukan itu konteksnya. Article Article

Berdiri di belakang pembunuh berdarah dingin, mungkin baru kali ini dialami Febry, namun tidak bagi Ronny Talapessy, pengacara Richard Eliezer. Ronny Salapessy lebih paham tentang arti “hajar” yang dimaksudkan Ferdy Sambo, meskipun dia tidak bermaksud membiaskannya menjadi lebih innocent, sebagaimana Febry membatasinya sedemikian rupa.

Video saksikan di https://youtu.be/VDII_wiqqK8

Majelis hakim mungkin akan tersenyum geli ketika mendengar pembelaan pihak FS, karena baru di kasus ini ada seorang pengacara yang terlihat lugu, dalam arti menerima tanpa syarat atas pengakuan kliennya. Namun jika kita cermati secara seksama, bisa saja bermain lugu-luguan itu merupakan salah satu trik dalam dunia peradilan. Barangkali dia akan merasa puas jika majelis hakim menerima pembelaannya, namun jika justru dituding menggiring opini, dia bisa berkelit, karena faktanya, kamus pun menulisnya demikian.

Penasihat Kapolri Chairul Huda memiliki analisis yang berseberangan dengan pembelaan Febry. Bharada E bisa saja bebas dari proses pidana jika terbukti aksinya menembak mati Brigadir J di bawah tekanan atau paksaan Irjen Ferdy Sambo. Pernyataan itu disampaikan Chairul Huda, dalam acara Blak-blakan tanggal 15 Oktober kemarin.

Sementara Rony Talapessy mengaku nalarnya tak mampu menerima keterangan soal perintah “hajar Chad”. "Ya ini kan klaimnya dia dan pengacaranya. Sulit dinalar, sulit diterima akal sehat bahwa dalam situasi marah, seperti yang dia akui sendiri, lalu yang keluar adalah kata 'hajar'," ujar pengacara Bharada E, Ronny Talapessy, saat dihubungi, Senin (17/10/2022).

Menurut Ronny, fakta yang ada Ferdy Sambo justru memerintahkan untuk menembak. Ia menilai Ferdy Sambo ingin melimpahkan kesalahan ke Bharada E. Ada dua narasi yang tampaknya ingin dibangun agar kesalahan ditimpakan bukan kepada dirinya, FS menggunakan perintah “hajar” di satu sisi, dan berikutnya dia upayakan rekayasa konstruksi kejadian sebagai tembak menembak antara Eliezer dengan Joshua.

Dalam narasi yang dibangun Febry Diansyah, termuat pesan seolah-olah dia pun menjadi korban pencucian otak oleh Ferdy Sambo. Jika benar demikian, kita sejauh ini menaruh kecurigaan sangat kuat, bahwa Ferdy Sambo memang telah terlatih untuk mengkonstruksikan kasus-kass yang tidak menguntungkan dirinya. Sebagaimana banyak diberitakan, kasus-kasus yang dia tangani selama ini diantaranya sangat menarik perhatian.

Dampak dari gelagat rekayasa kasus Joshua, public dipaksa melihat kilas balik setiap kasus yang ditangani Ferdy Sambo, dan di sana memang ada kesan kasusnya seperti disederhanakan. Kasus kebakaran gedung Kejaksaan Agung misalnya. Apakah ada bukti yang tercecer di sana tentang kesengajaan bangunan itu sengaja dibakar? Atau kasus lain yang cukup banyak diperdebatkan, yakni tewasnya 6 anggota pengawal Rizik Shihab.

Mungkin saja Ferdy Sambo memang selalu berada di belakang kasus terbunuhnya para pelaku teroris atau penyalahgunaan narkoba, yang selama ini banyak menyita perhatian. Sekali lagi, ini adalah dampak dari cerita penggiringan opini terhadap kasus terakhir, dan tidak secara spesifik menggugat dibukanya kembali kasus lain.

Jika sejumlah kasus itu ternyata benar sebagai konstruksi hasil karyanya, yang berbeda dengan fakta di lapangan, kekhawatiran terbesar kita adalah, trik demikian telah secara sistematis dia bersama timnya susun sedemikian rupa. Dan ini boleh dianggap kejahatan jenis lain yang melibatkan seorang penegak hukum. Membiaskan fakta hukum, yang janggal sekalipun, karena dibuat oleh pihak yang dianggap kompeten, akhirnya merembet ke sub-sub sistem lain, dan jangan-jangan dia hanya melakukannya demi nama baik semata, tanpa menghitung resiko kepada para pelaku serta korban.

Seperti kekhawatiran Menkopolhukam, bahwa kasus Joshua akan dijadikan pintu masuk membuka ulang setiap kasus yang ditangani terdakwa. Yang harus menjadi catatan bagi para penyidik, ketidak percayaan publik kepada sosok FS setidaknya mengandung peringatan untuk tidak coba-coba mengulang perilaku destruktif ala dia. Sekali kita berdusta, maka tak mudah baginya mendapatkan kembali kepercayaan, demikian berdaya magisnya sebuah kejujuran yang harus dijunjung tinggi oleh kita semua.

Maksud Febry Diansyah, Kliennya Minta Joshua Dihajar pakai Peluru?

Sumber Utama : https://seword.com/umum/maksud-febry-diansyah-kliennya-minta-joshua-9Sv09Vrr4L

Strategi Kebudayaan Nusantara

Tepat pada 17 Agustus 2022 dua bulan lalu, Wonderland Indonesia II tayang di kanal YouTube Alffy Rev. Tak butuh waktu lama, video tersebut masuk deretan trending pertama. Disusul beragam reaction dari berbagai kalangan, dalam dan luar luar negeri. Mahakarya Alffy itu kembali mengguncang dunia, setelah sebelumnya Wonderland Indonesia pertama ditonton lebih dari 43 juta.

Saya termasuk yang mengagumi dan memperhatikan Alffy Rev sebagai pribadi dan Wonderland Indonesia sebagai mahakarya fenomenalnya. Termasuk mengamati berbagai reaksi musisi, seniman dan para pengamat lain terkait. Darinya saya menemukan beberapa poin penting yang menurut saya harus ditulis, berharap membuka cakrawala baru yang mungkin luput dari perhatian.

Pertama dan ini saya yakin semua sepakat bahwa Wonderland Indonesia adalah buah dari kreatifitas yang didasari semangat juang berbangsa dan bernegara Alffy Rev dan beberapa anak bangsa lain yang terbilang millenial dan gen z. Karenanya, mahakarya tersebut sangat layak dan bahkan harus kita nilai-posisikan pada level produk kebudayaan bangsa, bukan semata sebagai karya seni. Kenapa?

Secara konten tidak diragukan lagi. Ada banyak hasil pengamatan yang substansinya relatif sama bahwa dalam Wonderland Indonesia Alffy dan kawan-kawan menyajikan kenusantaraan dengan kemasan kekinian yang apik dan memukau hingga berhasil menarik perhatian dunia. Karena itu sudah seharusnya menaikkan level penilain kita - wabil khusus negara - atas posisi karya tersebut sebagai produk kebudayaan bangsa yang perannya sangat strategis dan potensial, setidaknya untuk mengantar menuju visi Indonesia Emas 2045 sebagaimana dicanangkan pemerintah.

Faktanya, mahakarya tersebut sudah dan akan terus membakar semangat juang anak bangsa untuk terus menggali potensi Nusantara, mengemasnya dengan kemasan kekinian, lalu mendistribusikannya ke kanal-kanal informasi global sebagai bagian dari strategi kebudayaan. Fakta berikutnya adalah Alffy Rev dengan "Wonderland Indonesia - Wonderland Indonesia-nya" yang lain terus bergulir seperti snowball di kancah internasional. Dan yang perlu diketahui adalah fenomena snowball itu akan terus terjadi dengan atau tanpa peran negara. Tentu kita semua menyanyangkan jika negara hingga mengabaikannya.

India, Korea Selatan dan beberapa negara lain adalah negara-negara yang sangat men-support potensi-potensi seperti Alffy Rev di negaranya masing-masing. Dan kita cukup terbelalak menyaksikan fenomena Bollywood dan K-Pop di kancah global. Mereka "menjajah" negara lain dengan produk-produknya. Tapi ini bukan alasan untuk kita berkecil hati. Memang, beberapa tersebut memulainya lebih dulu. Tapi bukan mustahil nanti kita setara, atau bahkan melampauinya karena potensi yang kita punya tak kalah menarik. Dan Wonderland Indonesia 1 dan 2 adalah bukti dari banyaknya bukti lain yang mampu menarik perhatian dunia sekaligus membuat mereka mengakui bahwa Indonesia adalah negeri ajaib.

Bicara strategi kebudayaan tentu bukan hal baru. Apalagi bagi pemerintah. Strategi kebudayaan tentu dilakukan di berbagai aspek, diantaranya yang paling menarik dan terus diperbincangkan adalah pemilihan nama ibu kota baru, yaitu Nusantara yang kemudian disingkat IKN Nusantara. Belum lagi mengenai konsep kotanya yang sangat kental dengan kenusantaraan, setidaknya dari pilihan desain gedung utamanya yang adalah burung Garuda dan beberapa detail lainnya.

Bicara tentang strategi negara dalam kancah persaingan global, tentu tidak bisa masing-masing komponen hanya berjalan sendiri-sendiri. Semua harus terkoneksi dan terkoordinasi supaya jadi gerakan masif dan sistematis. Dan di sinilah peran pemerintah seharusnya. Sementara sejauh ini, apalagi jika melihat kasus Alffy Rev yang sempat mengajukan proposal kepada pemerintah di proyek Wonderland Indonesia pertama yang ternyata ditolak, saya sendiri sangat menyayangkan. Dari kasus tersebut saya berkesimpulan belum ada gerakan masif dan sistematis dalam berstrategi kebudayaan.

Di Wonderland Indonesia pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan baru tampak sebagai supported secara formalitas, belum benar-benar all-out, karena faktanya proposalnya ditolak. Seharusnya, peran negara bisa jauh lebih besar supaya kita bisa sama-sama bertarung dalam kancah global dengan strategi kebudayaan yang sistematis dan masif. Inilah sebenarnya medan juang kita bersama sebagai anak bangsa. Dan yang perlu diingat adalah, Founding Father kita sudah membekali bangsa ini dengan Trisakti dimana pada poin ketiganya adalah: berkepribadian dalam kebudayaan.

Sumber Utama : https://seword.com/umum/strategi-kebudayaan-nusantara-0HoYkb9nxG

Perpisahan yang Disyukuri: Sebegitu Burukkah Kepemimpinan Anies?

Coba mencerna status Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di facebook beliau kemarin, terasa menggelitik dan menarik.

Pertanyaan sederhana yang beliau ajukan tentang penyebab kelancaran lalu lintas di Jakarta kemarin dengan tagar “serius nanya” direspon lumayan banyak orang. Beragam, namun semuanya menghubungkan dengan berakhirnya masa kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jaya pada hari tersebut.

Pertanyaan yang serius tersebut malah dijawab dengan lumayan banyak kalimat lucu. Dominannya mengesankan bersyukur dan merasa bahagia.

Direspon dengan berbagai ikon oleh lebih 2.400 orang dan sudah dibagikan 42 kali, jika ditabulasi komentar yang belum begitu banyak (yang mungkin akan terus bertambah lagi) bisa dirangkum sebagai berikut:

(1) 58% merujuk kepada Anies. Artinya mayoritas menganggap Anies sebagai biang masalah kemacetan di Jakarta selama ini

(2) 12% tidak menyadari dan menganggap bahwa Jakarta masih macet -> mungkin belum tahu bahwa sudah terjadi pergantian Gubernur di Jakarta

(3) Dari 58% yang meyakini bahwa Anies sebagai penyebab kemacetan lalu lintas – walau kita tidak tahu bagaimana perannya dalam masalah rutin yang dihadapi warga Jakarta pada umumnya ini – ada yang mengatakan bahwa jalanan turut bahagia, sampah sudah dibuang, pembuat macet sudah pergi, Jakarta sudah merdeka dari kata-kata, dan si pembuat masalah sudah pensiun serta Jakarta sudah punya Gubernur baru.

Aroma kebahagiaan serasa meruap membaca komentar-komentar tersebut. Sudah sebegitu parahkah apa yang diperbuat Anies selama memimpin Jakarta lima tahun belakangan ini?

Menganalogikan Anies sebagai sampah rasanya “agak berlebihan” (walau di tempat lain bahkan ada yang mengatakan “Jakarta buang hajat” yang tentunya lebih tidak sopan …), namun tidak bisa dihindari karena bagi banyak orang Anies bukan pemimpin dambaan.

Dianggap lebih sebagai pembuat masalah daripada seorang penyelesai masalah. Lebih sebagai ahli tata kata daripada tata kota. Lebih sebagai pengumbar janji daripada perealisasi janji.

Pokoknya, banyak lebihnya … (termasuk “lebih bayar”, hehehe …).

Sekaranglah saatnya bagi Jakarta menata kembali kehidupan warganya. Memperbaiki yang sempat dirusak dan dibuat berantakan, baik secara harafiah maupun non harafiah.

Tak mengherankan betapa sukacita dan meriah sambutan masyarakat atas kehadiran Pj. Gubernur DKI Jaya Heru Budi Hartono pertama kali di Balai Kota. Tak bisa pula disalahkan jika harapan dan impian seiring membuncah, karena Jakarta memang butuh pemimpin yang jauh lebih baik daripada sekadar sampah, eh … pintar bicara tapi tak bisa kerja.

Perpisahan yang Disyukuri: Sebegitu Burukkah Kepemimpinan Anies?

Sumber Utama : https://seword.com/umum/perpisahan-yang-disyukuri-sebegitu-burukkah-pDxMbDnhEb

Pencitraan, Jelang Lengser Anies Baru Bersedia Dimaki Warga

Jelang lengser, Anies semakin kentara mengejar pencitraan. Salah satunya Halte Transjakarta Bundaran HI yang belum rampung direvitalisasi tapi sudah dipaksa diresmikan. Hujan deras, halte tergenang, atap pun sempat bocor.

Begitu juga dengan isu piagam yang diberikan kepada Anies sebagai bapak toleransi beragama karena sikap, tindakan dan karyanya yang setara kepada semua umat beragama. Ternyata ada kabar salah satu perwakilan merasa keberatan dan protes. Dia tidak hadir dalam acara penganugerahan dan juga tidak tandatangani piagam tersebut. Ini masih belum diklarifikasi. Tapi kalau ini benar, maka sungguh gila sekali. Demi apa pun, bahkan kebohongan sekalipun akan diperlihatkan tanpa rasa malu.

Selain itu, pada Jumat siang lalu, dua hari sebelum melepaskan jabatan, Anies sempat dimaki massa aksi Koalisi Perjuangan Warga Jakarta (Kopaja) usai menemui mereka di depan pintu gerbang Balai Kota DKI.

Anies didampingi oleh Wagub DKI Ahmad. Dalam sebuah video berdurasi 2 menit 19 detik, Anies dan Ahmad Riza duduk di tengah kerumunan massa. Dia saat itu menerima makian.

Ada 9 permasalahan yang disampaikan massa Kopaja kepada Anies, yaitu kualitas udara Jakarta yang buruk, sulitnya akses air bersih karena swastanisasi air, penanganan banjir yang belum sesuai dengan penyebabnya, dan lemahnya perlindungan masyakarat pesisir di Teluk Jakarta.

Sepertinya biasa banyak yang memuja-muji Anies. Lho, kok bisa?

Para pendukungnya bilang, Anies sangat keren, bersedia dikerubungi warganya, rela dimaki-maki dan menjawab tanpa pakai emosi.

Yang lainnya mengaku kagum dengan cara Anies meladeni emosi warga tanpa menggunakan emosi. Caranya menghadapi warga yang emosian dengan tetap tenang. Setidaknya Anies dinilai mau nyamperin rakyat dan mendengarkan keluh kesah mereka, tidak kabur. Berwibawa. Respek terhadap Anies.

Mereka kagum karena Aniea tidak marah, bersedia dimarahi, tidak ada acara pentung-pentungan apalagi menembak gas air mata. Ada yang bahkan merasa Anies berhak dan layak jadi presiden.

Ckckck. Dasar pendukung stres. Sudah lima tahun dikelabui dan dikibuli, masih saja tidak sadar-sadar juga.

Sadar woi, ngaca.

Anies tidak biasanya mau bertemu warga apalagi dimaki-maki. Kalau memang begitu, kenapa dulu Balai Kota ditutup pakai gorden? Kenapa dulu ada aduan warga dan Anies meniadakan?

Anies jago pencitraan. Kalau tidak ada untung bagi dirinya, dia takkan mau melakukan itu. Menjelang lengser, Anies harus banyak-banyak pencitraan agar dinilai layak jadi capres.

Terbukti, ada yang makin respek bahkan tergila-gila pada Anies, wkwkwkwk. Kadang kalau dipikir-pikir sangat lucu. Kok ada ya orang-orang yang dengan gampangnya diperdayai dengan hal semurah itu. Pemimpin tak becus bisa dimaafkan yang penting santun. Itulah logika bodoh mereka.

Dulu Anies tidak pernah semerakyat itu. Ada masalah langsung lepas tangan dan lari dari tanggungjawab. Biasanya Wagub DKI yang dijadikan bemper. Anies sembunyi sambil menunggu situasi aman terkendali.

Lagian, kalau warga mengadu ke Anies, bakal diselesaikan masalahnya? Jabatan tinggal hitungan hari, mana bisa diselesaikan? Anies cuma mendengar, masuk kuping kiri keluar kuping kanan, tahan malu dimaki-maki, lalu beres urusan. Solusinya bukan urusan dia, tapi urusan Pak Heru. Hasilnya, pencitraan yang bisa dipamerkan.

Dimaki-maki seperti itu, yakin Anies tetap tenang batinnya? Siapa tahu, keselnya minta ampun, tapi harus tetap santun dan stay calm agar pencitraan sukses mengelabui publik. Masa gitu aja gak paham? Permainan politik Anies sudah terbaca jelas. Hanya orang lugu yang tak paham gaya politik Anies yang ada udang si balik batu.

Cara Anies melampiaskan sesuatu terlihat dari caranya memimpin. Caranya dengan mengacak-acak apa yang sudah bagus. Tak kooperatif dengan pemerintah pusat saat menangani banjir dengan segudang alasan. Seenaknya bikin kebijakan sendiri yang menabrak aturan lain. Anies main halus. Makanya banyak yang tertipu. Mereka yakin Anies santun, tapi tidak melihat isi topeng di balik kesantunan itu.

Bersedia dimaki kok pas jabatan mau berakhir. Coba buka Balai Kota sejak 5 tahun lalu, pasti makian bakal tak terhitung lagi karena tak becus kerja. Kira-kira Anies bakal tahan dimaki selama itu? Menemui warga buat pencitraan kok dipuji setinggi langit. Sadar woi.

Bagaimana menurut Anda?

Pencitraan, Jelang Lengser Anies Baru Bersedia Dimaki Warga

Sumber Utama : https://seword.com/politik/pencitraan-jelang-lengser-anies-baru-bersedia-9GZpU8Tqu2

Ngeri! Novel Bamukmin Mau Kepung Balaikota DKI, Ditantang Duel Sama Ferdinand Hutahaean

Meskipun Anies baru didukung oleh NasDem doang, dan perolehan suara partai itu tidak memenuhi ambang batas presidential threshold, cukup banyak juga yang pengen jadi Cawapresnya.

Mulai dari Ketua Umum Partai Demokrat -AHY, mantan Gubernur Jabar -Aher, hingga mantan suami Dewi Persik -Aldi Taher.

Termasuk Kadrun lucu yang menjabat sebagai Koordinator Humas PA 212 Novel Bamukmin, juga turut mengincar jadi pasangan eks Gubernur DKI itu.

Novel pun tidak tanggung-tanggung ngibul demi untuk meyakinkan Anies dan Parpol pengusung kalau dirinya-lah Cawapres terbaik. Seperti tanpa bersalah ia mengatakan kalau dirinya maju bersama Anies pada Pilpres 2024 mendatang akan didukung oleh 130 juta pemilih.

Ngeri. Hehehe

130 juta itu bukan angka yang sedikit ferguso. Presiden Jokowi saja yang notabene petahana dan kepuasan publik terhadap kinerjanya cukup tinggi hanya memperoleh 85,6 juta suara.

Jadi gak tahu, apakah 130 juta itu manusia semua ataukah sebagiannya berasal dari makhluk astral. Seperti kuntilanak, sundel bolong, genderuwo, orang bunian, kuyang, jenglot, drakula, vampire, suster ngesot, babi ngepet, dan lain-lain.

Kalau sebagiannya berasal dari makhluk astral tentu jumlahnya bisa lebih besar dari angka itu.

Bisa saja lebih dari 1 miliar.

Hanya saja, mereka kan gak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), sehingga gak ngaruh juga terhadap hasil Pilpres.

Namun sepertinya usaha Novel meyakinkan Anies dengan cara ngibul itu gak berhasil. Terbukti tidak pernah sekalipun mantan Gubernur DKI itu menyebut namanya.

Disamping itu, Wan Anies gak pernah sama sekali menyambangi rumah Novel.

Beda dengan AHY yang didatangi langsung oleh Anies di kantornya, DPP Partai Demokrat.

Begitupun dengan calon partai pengusung, NasDem, juga tidak tertarik menduetkan Anies-Novel pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal ini bisa dilihat dari Paloh yang tidak sekalipun nama Novel Bamukmin terucap dari bibirnya.

Nah, banyak yang mengira Novel diam beberapa hari ini karena kecewa dengan keputusan Anies dan Paloh itu.

Ternyata tidak ferguso.

Ia masih berharap jadi Cawapres meskipun tidak ada yang mendukungnya selain dari anggota keluarganya.

Lantas, apa yang dilakukan oleh Wan Novel supaya orang percaya kalau dia satu-satunya Cawapres terbaik bagi Anies?

Ya, menyerang gubernur pengganti Anies, Heru Budi Hartono.

Novel pun seperti tanpa bersalah menuding dipilihnya Heru sebagai Gubernur DKI untuk kepentingan oligarki.

Beda dengan Anies yang menurut mantan karyawan Fitsa Hats itu merupakan anti oligarki.

Asik. Hehehe

Tidak puas sampai di situ, Novel juga mengatakan Heru merupakan copy paste Ahok.

Hingga ia mengancam akan melakukan perlawanan jika apa yang dilakukan Heru sama seperti yang dilakukan oleh Ahok dulu.

Terakhir, Novel mengancam akan mengepung Balaikota DKI jika keinginannya tersebut tidak dipenuhi.

"Kalau apa yang kami khawatirkan terjadi lagi maka kami dari Spirit 212 tidak akan segan-segan mengepung Balai Kota (DKI) karena saya dkk ketika itu sudah jadi korbannya kezaliman Ahok sampai saya beserta 17 orang FPI ketika masuk penjara melawan kezaliman Ahok," tuturnya dengan nada sedikit berapi-api.

Ngeri. Kalau spirit 212 sudah keluar. Musuh-musuh Wiro Sableng yang sakti mandraguna seperti Mahesa Birawa, Wirapati, Tiga Setan Darah dan Dewi Siluman Bukit Tunggul auto tidak berkutik.

Untung saja eks kader Partai Demokrat Lae Ferdinand Hutahean bukan musuh Wiro Sableng, sehingga dia masih bisa memberikan perlawanan yang sengit terhadap Novel Bamukmin.

Pasca tahu Novel mau mengepung Balaikota DKI dengan membawa spirit 212 itu, Ferdi pun menantang Novel untuk duel di ring tinju.

"Halah cangkemmu cuk! Lu pikir lu siapa? Sudah sini duel sama gue di atas ring. Jadi laki-laki sesungguhnya," ujar mantan pendukung Prabowo tersebut melalui akun Twitter-nya @FerdinandHutah5

Ngeri...

Tapi lucu juga sih kalau Novel Bamukmin dengan Ferdinand Hutahaean adu jotos benaran di atas ring.

Apalagi sebelumnya Novel pernah gagal duel on by one melawan Denny Siregar. Tentu perkelahiannya dengan Ferdinand Hutahaean ini akan menjadi obat terhadap kekecewaaannya tersebut.

Pasti Novel akan menggebu-gebu persis seperti Conor McGregor melawan Khabib Nurmagomedov dahulu kala.

Dan duel ini tentu akan lebih viral dibandingkan duel Lesti Kejora versus Rizky Billar yang berujung pada laporan ke polisi.

Karena Lesti hanya diam saja tanpa memberikan perlawanan yang berarti.

Sementara Novel, jangan di tanya ferguso. Ganas.

Apalagi di kalau ranjang. Lebih ganas lagi dari Rizky Billar. Kwkwkwk

Hanya saja, Wan Novel tentu perlu pakai kawat gigi saat adu jotos nanti supaya giginya yang terisa itu tetap aman alias gak rontok.

-o0o-

Tinggal lagi sekarang cari promotor yang mau menyelenggarakan duel mereka.

Semoga Baim Wong mau.

Biar konten di akun youtubenya gak prank dan jualan kemiskinan melulu.

Ngeri! Novel Bamukmin Mau Kepung Balaikota DKI, Ditantang Duel Sama Ferdinand Hutahaean

Sumber Utama : https://seword.com/umum/ngeri-novel-bamukmin-mau-kepung-balaikota-dki-ZH0T4IyX7h

Jangan Biarkan Isu "Ijazah Palsu" Berlarut-larut!

Rais, yang punya embel-embel profesor, dan meraih gelar doktornya di AS, seolah mendapatkan amunisi baru dengan beredarnya isu ini.

Rais, dalam channelnya, melontarkan narasi-narasi yang nadanya mendiskreditkan Jokowi. Pria yang pernah mengklaim diri sebagai tokoh penggerak reformasi 1998 ini, memperlihatkan berkas-berkas yang katanya ijazah aslinya, dan menantang Jokowi melakukan hal yang sama.

Aneh sekali profesor ini. Memangnya presiden sama dengan dirinya? Rais yang relatif tidak punya kesibukan berarti, tentu saja bisa melakukan banyak hal remeh temeh, seperti misalnya memamerkan surat-surat cintanya di masa muda dulu. Itu pun kalau doi memang pernah punya momen-momen romantis ala anak-anak muda ya.

Tentu saja Presiden memiliki semua apa yang dituduhkan para pemitnah. Tetapi apa iya, seorang presiden harus meladeni tuntutan-tuntutan semacam ini? Sementara Kepala Negara sangat sibuk dengan banyak hal yang menyangkut hajat hidup ratusan juta rakyat Indonesia, serta menjamin keberlangsungan bangsa dan negara besar ini.

Apalagi selama periode keduanya (2019 – 2024) pemerintah seolah tidak punya titik jeda disebabkan lelah dan sibuk menangani covid-19. Wabah ini mereda, pecah pula perang Ukraina Rusia yang berdampak serius pada perekonomian global, termasuk Indonesia yang sempat bergolak oleh persoalan BBM (bahan bakar minyak).

Dan kini, jajaran pemerintah sedang sibuk mempersiapkan perhelatan G 20 yang akan berlangsung bulan depan di Bali. Presiden Jokowi sebagai pimpinan presidensi G 20 ini, pastinya menjadi jauh lebih sibuk lagi, sebab yang diurus kali ini adalah masalah dunia internasional.

Tapi, kadrun mana peduli? Momen-momen seperti ini justru dimanfaatkan mereka untuk mengganggu. Tak salah lagi, kadrun ingin menjatuhkan reputasi dan nama baik Jokowi di mata pimpinan negara-negara besar itu lewat fitnahan soal ijazah ini. Dan Jokowi dengan elegan menepisnya dengan cara bercengkerama dengan sesama teman kuliah dulu di UGM.

Tapi yang menjadi persoalan adalah, mengapa hal-hal seperti ini dibiarkan berlarut-larut? Oknum-oknum semacam Bambang Tri, dan buzzernya kok dibiarkan berkoar-koar yang pada lain sisi bisa membuat masyarakat terganggu kenyamannya? Jelas dugaan bahwa tujuan Bambang Tri cs adalah menimbulkan gaduh, yang pada gilirannya mengganggu stabilitas.

Sejak dulu kaum kadrun memang inginnya berbuat gaduh supaya situasi tidak terkendali, chaos. Nah di sinilah mereka bermain. Sebab apabila situasi negeri ini aman dan stabil, kadrun yang masih giat memasarkan sistem khilafahnya tak akan laku. Dari dulu mereka ingin agar pemerintahan Jokowi yang merupakan antitesis gerakan ini kacau, dan menimbulkan kisruh.

Itu tujuan kadrun. Dulu mereka menggunakan isu PKI. Fitnah mereka, Jokowi itu keturunan PKI. Atau dengan bodohnya mereka mengatakan Jokowi itu anggota PKI. Padahal organisasi terlarang ini sudah dibubarkan semasih Jokowi balita. Tapi bagi kadrun tidak ada isu yang tidak bisa dimainkan.

Dan jangan lupa mereka pernah pula menyebarkan fitnah tentang ibunda Jokowi, ayahanda Jokowi. Maka sebenarnya tidak perlu direken ketika kini mereka mengangkat isu soal ijazah. Eh, semalam sekilas ada berita pula tentang Jokowi yang selama ini menutupi bahwa putrinya cuma memiliki empat jari? Ini apa lagi?

Maka jangan heran apabila ke depan akan terbit isu baru lagi misalnya tentang surat nikah palsu. Dan jika isu ini mulai ramai, Prof Dr Sengkuni akan mengusulkan tes DNA terhadap anak-anak dst. Dasar Sengkuni yang memang tidak pernah tahu diri. Mudah menuding dan memfitnah tanpa melihat berkaca pada diri sendiri.

Akan halnya para penyebar isu soal ijazah palsu, semacam Bambang Tri, Eggi Sudjana dll., yang berusaha membuatnya menjadi besar, apakah tidak ada tindakan hukum? Apakah oknum-oknum semacam ini akan dibiarkan leluasa menyebarkan isu yang tujuannya menimbulkan keresahan, dan yang pada akhirnya menimbulkan gejolak?

Oknum atau pihak yang ingin mengganggu stabilitas, apalagi dengan sengaja menyebar isu fitnah dengan tujuan mempengaruhi masyarakat, itu sama saja dengan upaya makar. Maka pelakunya harus ditindak dan dihukum setimpal.

Jangan biarkan negeri ini dirusak oleh kelompok orang yang memiliki agenda tersendiri. Sudah terlalu lama negara dan aparat hukumnya membiarkan hal-hal semacam ini, membuat mereka semakin percaya diri, besar kepala, lalu menyebarkan isu dan hoaks semau-maunya.

Jangan pernah mau mempertaruhkan masa depan negeri ini dengan sikap kompromi terhadap tukang-tukang kompor, yang ingin membakar negeri ini. Kalau sudah kejadian, baru sadar dan menyesal.

Jangan Biarkan Isu "Ijazah Palsu" Berlarut-larut!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/jangan-biarkan-isu-ijazah-palsu-berlarut-larut-apGn4p8tcI

Hari Kedua, Heru Kumpulkan Seluruh Lurah Se-Jakarta

Lima tahun, waktu yang cukup lama bagi Walikota, Camat dan Lurah se-Jakarta bekerja santai karena punya atasan yang ga tahu bagaimana cara mengarahkan bawahan untuk bekerja membangun dan mendandani wilayahnya masing-masing agar tampak lebih teratur, bersih dan tertata.

Di masa Anies Baswedan, para Walikota, Camat dan Lurah pernah dikumpulkan Balai Kota pada tahun 2019. Sekitar 44 Camat dan 267 Lurah yang hadir. Di acara itu Anies hanya ingin memastikan bahwa mulai dari dirinya hingga lurah memiliki persepsi yang sama dalam bekerja. Bekerja dengan arah yang sama, dengan pendekatan yang selaras, sehingga sebagai institusi Pemprov DKI seragam, tidak ada yang berjalan sendiri, jalannya satu visi dengan gubernur. Selain itu, Anies mengatakan para Lurah dan Camat akan diberikan pelatihan di berbagai tempat. Pelatihan yang akan diberikan yaitu kepemimpinan, kemampuan melakukan mediasi dan negosiasi, penumbuhan soliditas nilai dan integritas.

Bingung ga tuh??? Walikota, Camat dan Lurah se-Jakarta dikasih training atau pelatihan mengenai kemampuan melakukan mediasi dan negosiasi, memangnya mereka dipersiapkan untuk apa? Dan lucunya, pertemuan Anies dengan Walikota, Camat dan Lurah se-jakarta diadakan secara tertutup! Anies memang menyampaikan pada media bahwa dirinya memberikan paparan arahannya pada semua Walikota, Camat dan Lurah itu. Tapi apa detail dari paparannya, sepertinya bersifat rahasia. Mungkin takut dihujat oleh 42% warga Jakarta dan netizen se-Indonesia kalau arahannya justru tak mengarah ke arah yang mampu meningkatkan pembangunan pisik di masing-masing wilayah di kota yang menjanjikan maju kotanya bahagia warganya.

Lain dengan Pj Gubernur yang baru. Di hari keduanya, Heru mengumpulan walikota, camat dan llurah se-Jakarta di ruang Teater Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2022). Pada walikota, camat dan lurah se-Jakarta itu Heru meminta mereka untuk memotret lokasi di wilayah administrasi masing-masing yang masih tergolong kotor. Dalam waktu 3 bulan setiap wilayah yang kotor tadi harus sudah dibersihkan. Dan pertemuan Heru dengan para lurah ini bersifat TERBUKA.

"Difoto (lokasi yang kotor), tiga bulan lagi, kita (Heru-para lurah) ketemu, itu sudah bersih dan lain-lain," tutur Heru

Heru juga menegaskan, jika menemui kesulitan, para lurah diminta untuk meminta bantuan kepada camat hingga wali kotanya. Saya berharap Heru akan menghidupkan pasukan berwarna lagi seperti di masa Ahok, dengan gaji, tunjangan dan fasilitas yang sama seperti yang diberikan pada mereka dulu oleh Ahok.

Simple!!! Hanya diminta untuk membersihkan wilayahnya yang kotor!! Tapi arahan membersihkan wilayah yang kotor ini akan memberikan dampak yang sangat besar. Selain lingkungan menjadi lebih nyaman, juga mampu memberikan dampak positif pada mental warga untuk menjadi lebih disiplin dalam bermasyarakat. Jika wilayahnya bersih, hatinya pun bisa ikut bersih. Sebagaimana sunatullah bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman.

Dari arahan pertama Heru yang meminta kota Jakarta dibersihkan, itu sudah menjadi tanda bahwa seorang Heru tahu harus memulai pekerjaan membangun kota dari sisi mana. Warga Jakarta mana yang berani mengeluh atas ajakan Pj Gubernur untuk hidup bersih dan sehat?

Hari Kedua, Heru Kumpulkan Seluruh Lurah Se-Jakarta

Sumber Utama : https://seword.com/umum/hari-kedua-heru-kumpulkan-seluruh-lurah-se-FN65PVc9An

Novel Bamukmin, Kalau Heru Copas-an Ahok, Lha Anies itu Download-an dari Mana?

Mungkin bukan donlot-an. Tapi ambil dari recycle bin. Jadi yang sudah dibuang diciduk lagi, didandani, dipoles, dan kemudian dimanfaatkan sedemikian rupa.

Per 17 Oktober 2022 kemarin, DKI Jakarta punya pemimpin baru walau hanya sebatas Pj. Hingga Pilgub 2024 nanti, Ibukota akan dipimpin oleh Heru Budi Hartono, pejabat gubernur pilihan pemerintah pusat.

Belum-belum sudah ada yang kelojotan. Kejet-kejet karena merasa kehilangan orang yang mereka banggakan atau sudah gatal untuk bikin rame-rame lagi. Tenggorokan gatal karena sudah lama gak teriak-teriak, tangan sudah pegal-pegal karena jarang lempar batu, dan perut sudah keroncongan kangen nasi bungkus.

Novel Bamukmin, orang yang pernah merasa pantas mendampingi Anies Baswedan sebagai cawapres bila mantan Mendikbud itu dicapreskan, sudah kumat ke-gaje-annya. Cuap-cuap gak jelas.

Katanya Heru itu copy-paste dari Ahok saja. Ditempatkan di DKI Jakarta untuk kepentingan oligarki dan warga reklamasi.

Tsah!. Kalau Heru copas-an, lha Anies itu donlot-an?

Panik gak, panik gak, panik gak? Ya pasti panik lah! Masa enggak?!??....

Betul, Novel 212 itu sedang panik saja. Lima tahun bersolek dan bermain estetika ala gubernur Anies Baswedan terancam terhapus begitu saja tanpa bekas. Ini jelas karena Heru datang dengan "bekingan" kuat: pemerintah pusat!

Jakarta, dimana Anies Baswedan selama menjadi gubernur menjalankan pemerintahan daerahnya dengan seakan melangkahi pemerintah pusat, kini boleh optimis karena akan berada di tangan yang tepat dan dengan penanganan yang tepat pula. Tidak ngaco lagi.

Mungkin tidak akan banyak piagam penghargaan yang untuk memaparkannya pun perlu banyak waktu, tapi hasil kerjanya akan nyata terasa. Bukan hanya indah di gambaran foto-foto dan pujian di berita media.

Dan itu cukup mudah. Tidak perlu berbusa-busa seperti saat kampanye. Sederhana.

Contoh:

Kalau Anies dulu akan naturalisasi sungai untuk mengatasi banjir, Heru lakukan saja juga. Plus normalisasi. Jadi 'naturalisasi' plus 'normalisasi', di jamin banjir langganan di beberapa daerah di DKI Jakarta akan segera teratasi.

Untuk sumur resapan ya lanjutkan saja. Tentunya dengan desain dan pemilihan lokasi yang secara ilmiah lebih dapat dipertanggungjawabkan. Biar tidak perlu pompa penyedot untuk menguras air yang menggenang seperti yang di sumur resapan ala Anies itu.

Ormas-ormas yang biasanya menjadi langganan penerima bantuan dari Anies, ya berikan lagi. Kalau perlu ditambah. Biar mereka tahu bahwa bukan hanya Anies yang bisa bagi-bagi duit. Yang penting peruntukan dan pertanggungjawabannya jelas.

Oke OCE yang lanjutkan saja. Tambah juga dengan Kartu PraKerja. Biar warga Jakarta pencari kerja merasakan perbedaan manfaat yang diberikan dari dua program tersebut.

Itu baru sebagian. Masih banyak contoh yang bisa dilakukan untuk "menghapus" apa yang selama ini disebut sebagai prestasi oleh Anies dan pendukungnya. Yang penting secara manfaat harus lebih terasa lagi di masyarakat Jakarta.

Kurang-lebih dua tahun, semoga cukup untuk membereskan semuanya.

**

Vel, Novel!!!....

Novel Bamukmin, Kalau Heru Copas-an Ahok, Lha Anies itu Download-an dari Mana?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/novel-bamukmin-kalau-heru-copas-an-ahok-lha-Jz2xbHQWdm

Mengapa Harus Ganjar Pranowo?

Pemilihan Presiden 2024 masih tiga tahun lagi tetapi konsolidasi untuk mencitrakan calon Presiden pilihannya sudah dilakukan, baik yang secara diam-diam ataupun yang terang-terangan.

Calon Presiden yang dimunculkanpun beraneka ragam. Dari elit partai politik, kepala daerah dan menteri yang sedang bertugas membantu Presiden Joko Widodo.

Ada juga wacana Amandemen UUD, sehingga memungkinkan Presiden dipilih untuk jabatan yang ketiga kalinya.

Sebagai rakyat kita melihat bagaimana seorang Gubernur yang kerjanya juga nggak jelas, semua janji kampanyenya tidak ada yang terwujud tetapi dicitrakan seorang Gubernur rasa Presiden dan ada buku biografi yang diluncurkan bahwa beliau adalah Pemimpin daerah yang mengubah transportasi dunia.

Masyarakat Indonesia yang waras pasti tertawa kalau dibilang gubernur yang katanya rasa Presiden ini punya prestasi.

Memilih seorang pemimpin apalagi Presiden tentunya harus melihat rekam jejak (Track record) dari sang calon selain mempertimbangkan kebutuhan dari yang akan dipimpin.

Untuk kondisi Indonesia jelas kita semua tahu masalahnya adalah ancaman terhadap Pancasila oleh kaum yang menggunakan baju agama, korupsi, Penegakan hukum, Birokrasi yang tidak berjalan baik serta tentunya pertumbuhan ekonomi yang tujuannya untuk membuat rakyat sejahtera sebagaimana sila ke 5 Pancasila.

Ganjar Pranowo sejauh ini merupakan satu-satunya Gubernur di Indonesia yang bersikap jelas kepada mereka yang tidak menyetujui Pancasila.

Hal ini terungkap ketika di hadapan Kepala Sekolah SLTA se jawa tengah, Ganjar Pranowo menantang yang tidak setuju dengan Pancasila untuk mengundurkan diri. Kepada mereka Ganjar Pranowo juga meminta untuk menanda-tangani Pakta Integritas yang bila di kemudian hari terbukti ada yang tidak setuju dengan Pancasila atau ikut organisasi yang tidak taat kepada Pancasila maka akan langsung dipecat.

Ganjar Pranowo memang pernah disangkutkan dalam peristiwa korupsi E KTP, tetapi didalam persidangan yang beliau hadapi (tanpa alasan apapun untuk menghindari), terbukti bahwa Ganjar Pranowo bersih, tidak pernah menerima uang seperti yang dituduhkan.

Mengenai tindakan anti korupsinya, kita bisa melihat rekam jejaknya sebagai Gubernur Jawa Tengah yang giat memberantas dan menerapkan sistem untuk menghalangi tindakan korupsi.

Bagaimana Ganjar Pranowo membenahi birokrasi tentunya kita juga melihat bahwa pemprov Jawa Tengah adalah pemprov yang paling gampang di akses termasuk juga Gubernurnya.

Tentunya hal ini membuat laporan yang diajukan oleh masyarakat Jawa Tengah menjadi mudah sampai dan dapat segera ditindak-lanjuti.

Banyaknya Industri yang berpindah dari daerah lain ke Jawa Tengah tentunya membuktikan bahwa Pemprov Jawa Tengah cerdas untuk memanfaatkan potensi daerahnya untuk mengundang investasi dan dampaknya adalah membuka lapangan kerja untuk masyarakat sehingga mengurangi pengangguran.

Perhatian Ganjar Pranowo kepada UMKM serta kreatifitas kaum milenial juga sudah ditunjukkan dengan kesediaannya memberikan "lapak Ganjar", dan ikut mempromosikan barang yang dijual melalui lapak Ganjar.

Pada saat pandemi sekarang ini kita juga melihat bagaimana Ganjar Pranowo berusaha keras untuk menjamin kehidupan masyarakat terutama di level akar rumput.

Bagaimana perhatian Ganjar Pranowo terhadap kokohnya NKRI juga ditunjukkan ketika disaat pandemi, Ganjar Pranowo berkeliling ke asrama mahasiswa dari propinsi lain untuk memastikan bahwa para mahasiswa tersebut dapat tetap terjamin kehidupan dan semangat belajarnya.

Segala inovasi yang berakar dari kearifan lokal seperti Jogo Tonggo juga dilakukan di Jawa Tengah agar masyarakat saling memperhatikan dengan tetangganya.

Dengan profil rekam jejak dari Ganjar Pranowo serta kenyataan bahwa beliau bukan bagian dari masa lalu maka andai harus memilih pengganti Pak Joko Widodo, maka Ganjar Pranowo adalah calon yang paling layak dibandingkan dengan calon lain yang digadang-gadang.

Sebagai manusia tentunya Ganjar Pranowo bukanlah pribadi yang sempurna.

Niat baik untuk mengabdi serta kemauannya mendengar dan terjun langsung ke tengah-tengah rakyat adalah modal besar untuk menjadikan kepemimpinannya mendatangkan kebaikan bagi rakyat yang dipimpinnya.

Apalagi kalau kemudian PDIP sebagai partai tempat bernaung Pak Ganjar Pranowo mau mengusung dengan pasangan yang juga jelas rekam jejaknya seperti Basuki Tjahaja Purnama atau Jend.Andhika Perkasa.

Jadi, mengapa masih ragu untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI di tahun 2024 nanti?

Mengapa Harus Ganjar Pranowo?

Sumber Utama : https://seword.com/umum/mengapa-harus-ganjar-pranowo-D7hM42vWBU

4 Fakta Ganjar Pranowo yang Jarang Terungkap

Banyak orang sudah tahu siapa Ganjar Pranowo. Gubernur Jawa Tengah ini memang sosok fenomenal dan banyak menghiasi pemberitaan di media. Namun berita-berita jarang mengungkap kebiasaan-kebiasaan unik pria berambut putih ini.

Sebar Nomer Telepon Pribadi

Tidak banyak pejabat di Indonesia yang berani menyebar nomer teleponnya ke publik. Ganjar salah satunya. Kebayang kan, berapa pesan WA yang masuk ke hapenya setiap hari. Dan karena hape itu dipegang Ganjar sendiri maka semua WA itu otomatis dibaca dia dong. Dari yang hanya menyapa, mengadu, sampai yang marah-marah dan mencaci maki.

Kapok? Tidak. Dia tidak ganti nomer juga. Bahkan pernah suatu ketika ada bom WA dan hape Ganjar pun hang sampai tidak bisa lagi digunakan. Sudah begitu pun tetep tidak kapok dan tidak ganti nomer.

Kalau ditanya, mengapa berbuat demikian sedangkan gubernur lainnya tidak. Menurut Ganjar itu adalah kewajiban. Rakyat harus bisa lapor sendiri ke pemimpinnya langsung. Ia tidak marah dicaci maki karena itulah hak rakyat.

“Mereka sudah memilih saya sebagai pemimpinnya, maka mereka berhak marah-marah pada saya,” begitu kata pria kelahiran Tawangmangu, Karanganyar ini.

Tidak Pake Admin Twitter

Sebagian besar pejabat so pasti memakai admin untuk mengoperasikan twitternya. Tapi Ganjar tidak. Ia mengadmini sendiri akun twitternya. Bapak satu anak ini memposting sendiri dan membalas mention followernya. Dari sapaan akrab sampai caci maki ia baca. Buli-bulian sudah jadi makanan sehari-hari.

Biasanya Ganjar twiteran pagi hari sebelum kerja, di mobil dalam perjalanan, atau malam hari menjelang istirahat. Oya, aktifitas twiteran Ganjar ini sudah sejak masih jadi anggota DPR lho, alias sebelum jadi gubernur.

Twiternya memang ditujukan untuk pelayanan publik. Ketika ada aduan, ia langsung meneruskan ke pejabat terkait. Tak terhitung banyaknya masalah dari ijazah warga yang ditahan, orang sakit, anak terlantar dll yang diselesaikan hanya dengan mention Ganjar.

Pertanyaannya, apa Ganjar tidak capek? Ketika ditanya ia menjawab karena passion. “Ya dasarnya saya memang seneng twitteran, jadi tidak merasa berat dan capek. Dibully itu hal biasa, nggak usah baperan jadi orang,” ujar dia.

Hobi Telepon Warga

Hampir setiap malam Ganjar menelepon warganya. Siapa yang ditelepon? Ya mereka yang mengadu tentang masalahnya. Bisa dari aduan di WA atau di twitter. Makanya ketika dapat aduan di twitter, Ganjar sering sekali tanya “anda siapa, orang mana, warga Jateng bukan?” gitu kan. Banyak yang baper karena mengira Ganjar tidak suka dikritik. Padahal ia ingin memastikan identitas pelapor. Melapor ya harus jelas dan gentle dong. Setelah jelas ia pasti tanya nomor telepon.

Dan kalau menelepon lama gaes. Bisa 10 menit, bahkan setengah jam. Dari menelepon itu Ganjar bisa mendapat laporan lengkap permasalahan yang diadukan. Atau Ganjar menelepon untuk menjelaskan masalah sebenarnya kepada warga tersebut. Ia akan menjelaskan dengan runtut dari A sampai Z. Makanya butuh waktu lama.

Nah biasanya, orang yang marah-marah sampai mencaci maki itu hanya berani di pesan teks saja. Kalau ngomong langsung ya kalem. Sering sekali orang yang marah-marah, ketika ditelepon Ganjar kemudian tidak jadi marah. Ngomongnya jadi halus, bahkan merasa sungkan dan berulangkali meminta maaf.

Yah, siapa sih yang tidak seneng ditelepon gubernur. Saya saja ditelepon bupati atau lurah belum pernah.

Gubernur Keluyuran

Sejak kecil, pria kelahiran 28 Oktober 1968 ini suka keluyuran. Kala mahasiswa, ia juga pernah jadi ketua organisasi pecinta alam. Dolan, naik gunung, adalah hobinya.

Karena itulah sekarang ketika jadi gubernur, ia tidak pernah suka duduk di belakang meja. Ia hanya ngantor full hari Senin dan Selasa, selebihnya keluyuran kemana-mana. Kalau rekor MURI mau mencatat, dia pasti sudah ditahbiskan sebagai gubernur yang mengunjungi desa paling banyak selama menjabat.

Dia juga suka tidur di rumah-rumah warga desa. Punya juga program Ngopi Bareng dengan warga yang konsisten dilakukan sejak periode pertama. Ganjar juga punya program Gubernur Mengajar. Ia keliling dari sekolah formal hingga informal. Mengajar SD, hingga kuliah umum di universitas.

Belum lagi keluyuran tidak resmi seperti sepedaan setiap pagi ke kampung-kampung, pasar, dan mengecek fasilitas publik lainnya. Di masa pandemik ini, hobi keluyurannya dibelokkan ke sosialisasi covid.

Gubernur mana yang setiap hari berani menempuh risiko mengunjungi pasien covid untuk menyemangati? Kalau ada yang konsisten jalan terus setiap hari selain Ganjar, sebutkan saja.

4 Fakta Ganjar Pranowo yang Jarang Terungkap

Sumber Utama : https://seword.com/politik/4-fakta-ganjar-pranowo-yang-jarang-terungkap-fiAefMZs5j

Klik juga di "PERANG BINTANG" 

Juga Klik Banua Banjar Terkini !!!

Klik 2024 pertarungan Ideologi PANCASILA vs Ideologi Khilafah versi ormas terlarang !!!!! 

Juga klik Sukseskan MTQ ke-29 , 10-19 Oktober 2022 di KalSel

Klik BLUNDER atau apa ?

Klik juga MAHSA AMINI & Politik Identitas di Indonesia .... !!!  

Klik Ganjar "MELAWAN" Anies ???!!!???

Klik Peran "Mantan kader GOLKAR" tentukan Anies jadi CAPRES

Kaitan dengan mantan kader golkar klik disini

Klik juga "Pander Wara" (Ngomong Doang), gugat ibukota ke Banjarbaru, malah Gugatan dicabut duluan ??!!??

Bukti UAS selalu di Undang di birokrasi KalSel :

- https://apahabar.com/2020/03/tablig-akbar-di-hari-jadi-banjarbaru-pemkot-undang-uas-dan-guru-zuhdi/

- https://apahabar.com/2022/09/uas-ke-banjarmasin-harapan-harjad-ke-496/ 

- https://kalsel.antaranews.com/berita/323021/jamaah-padati-dakwah-subuh-uas-di-masjid-agung-al-anwar-marabahan

- https://www.beritapembaruan.id/2021/11/tiga-tahun-penantian-akhirnya-dai.html 

- Video Ustadz Abdul Somad Anti NKRI & Dukung Khilafah, Pengurus HTI Riau

- Ustadz Abdul Somad hina salib kristen

Klik Politik Lagi ???!!! 

Juga klik MUSUH Republik Islam Iran & Republik Indonesia "Sama", yaitu "HOAX"

Klik Fokus untuk Daerah Sendiri, karena daerah menjadi Baik dan Benar maka Negarapun menjadi BENAR 

KLIK juga Belum 2024 "Sudah Panas", Rakyat Indonesia wajib "MIKIR"

Klik Memahami "Masalah" di KalSel

Juga Klik Turun Gunung atau ???

Klik BJORKA dianggap "PAHLAWAN" atau "PENJAHAT" ..???!!!

Klik juga Koq Tarif PDAM BISA NAIK ??? padahal dari 52 Kelurahan, cuma 8 Kelurahan yang SETUJU itupun "Bersyarat"

Klik 12 September 2022 DEMO bawa-bawa nama Rakyat ???!!!

Juga Klik DEMO bela Rakyat atau BELA para MAFIA ???!!!

Klik juga Indonesia kembali "BERJAYA", masa Jokowi lagi ??

Klik Tuntutan RAKYAT ??? atau Tuntutan yang ditunggangi para MAFIA !!!!!

Juga Klik Pengertian Istilah Baby boomers, X, Y, Z, dan Alpha

Klik juga BERSYUKUR kepada TUHAN SANG MAHA SEGALANYA, Emang yang DEMO sudah BERSYUKUR ???!!!

Klik PAHAMI baru EKSEKUSI !!!!!

Klik juga KACAU atau Apa ??!!

Klik Sayap-Sayap Patah pro DENSUS 88 atau Anda Bela Teroris berbaju Agama !!?? 

Klik Mahasiswa DEMO terus ??!!! Memang punya SOLUSI?? atau Malah bikin rakyat tambah sengsara !!!!!

KLIK Ustadz Abdul Somad sang "Ustadz Kontroversial" kembali diundang Kepala Daerah di KalSel WARNING!! Politik Identitas Bermain, Benarkah??!! 

KLIK juga KalSel dalam Berita

Juga KLIK Kadrun itu Susah "Move On", Joget pun "SALAH" 

Klik ISTANA NEGARA 17an "Ojo dibandingke" VIRAL 

Klik Jangan BACA !!! 

KLIK di Amien Rais bilang "Gangguan Kejiwaan", ternyata Anaknya "Gangguan Jiwa", benarkah ??!!

Juga Klik Citayam Fashion Weeks : Koperasi 212 "penampung" Dana ACT..!!! Benar kah ini ???!!! Pendukung Anies & JIS gimana??

Klik Kenapa Pilih Ganjar ?!!!?

Klik Masih tentang ACT dan PKS, MANULIFE hingga BUMN serta Dana CSR

Klik juga ACT & PKS, Ustadz Bechi dan Gubernur Rasa Presiden !!!

Klik juga Mahasiswa "Bela Rakyat" atau "Bela Cukong yang membacking Mahasiswa" ..??!!!

Klik ACT (Aksi Cepat Tanggap) "TERBONGKAR" , VIRAL #JanganPercayaACT 

Klik juga VIRAL : Gabung PKS "HARAM" bagi GP Ansor !!!

Klik Super Hero Indonesia "Damaikan Dunia" !!!

Klik LITERASI , apa sih artinya ?? 

Klik Indonesia & Ukraina : Pertemuan tete-a-tete atau empat mata  

Silahkan klik Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!

Klik Jejak Anies dan Intoleransi yang BERBAHAYA untuk Indonesia

Klik juga : Dunia HEBOH ... !!!

Silahkan klik Benturkan Agama !!! buat Cebong dan Kampret Berkelahi dan KADRUN Berjaya !!!

Klik RIBUT

klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll)

KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!! 

Klik juga Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!! 

Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!

Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!! 

Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!

Dosen UNISKA yang terkesan Bela Edy Mulyadi dkk "Hina Kalimantan" bukan mewakili Anak Kalimantan dan DAYAK !!! 

Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!! 

Benang Merah DEMO di KalSel !!!

Silahkan klik ini juga : "Operasi Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!

Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung

Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK

yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!! 

klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!

klik ini Yang Batu Siapa ? Yang Tangan Siapa ? Apakah ormas Terlarang HTI dan FPI masih menggurita & "Mencuci otak" warga KalSel 

klik juga ini #JanganMaudiWALUHi

juga ini  Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH 

Jangan lupa klik ini juga  Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024

serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!

klik juga Kalau PKS (Partai Keadilan Sejahtera) "Tumbang" dalam PEMILU 2019 akankah GARBI menjadi "Penggantinya" ??!!  

https://news.detik.com/berita/d-6028229/jenguk-ke-rs-grace-natalie-ungkap-kondisi-terkini-ade-armando

https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/

https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/03/27/la-nyalla-mattalitti-dinilai-habib-banua-layak-jadi-presiden-ini-pertimbangannya  

Klik juga videonya dilink dibawah ini :

BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL

Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai

Re-post by MigoBerita / Rabu/19102022/12.45Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya