» » » » » Cukup "Jualan Agama", maka "Gampang Bodohi" masyarakat, Masa Sih ??!!

Cukup "Jualan Agama", maka "Gampang Bodohi" masyarakat, Masa Sih ??!!

Penulis By on Rabu, 26 Oktober 2022 | No comments


 Migo Berita - Banjarmasin -
Cukup "Jualan Agama", maka "Gampang Bodohi" masyarakat, Masa Sih ??!! Saatnya masyarakat Indonesia untuk lebih mendalami lagi suatu permasalahan bukan hanya berdasarkan Fakta berbumbu Agama tetapi ternyata Hoax. Agar tidak gagal paham, baca hingga tuntas berbagai artikel yang telah kita kumpulkan.

Ganjar atau Puan, Megawati Realistis Membaca Kehendak

Mode “silent is golden” yang disetting PDIP dalam soal menentukan siapa calon presiden yang akan dimajukan berlaga di pilpres 2024, menggambarkan betapa matang dan penuh perhitungannya PDIP ini dalam mengatur strategi. Diam dalam ketenangan, sekali waktu trik-trik seolah terjadi silang pendapat dan adanya dua kubu di internal DPP PDIP dimunculkan. Mulai dari Hasto yang menyentil sana-sini sebagai strategi menakar sejauh mana kuatnya partai-partai mendukung capres yang telah mendahului deklarasi, sekaligus sinyal bahwa PDIP lebih siap dengan capresnya. Hanya saja belum saatnya dipamer-pamerkan.

Skenario Bambang Pacul yang selalu membonsai elektabilitas Ganjar Pranowo, sesungguhnya memang bertugas memacul membersihkan jalan yang akan dipakai mengelar karpet merah bagi pencapresan Ganjar Pranowo sendiri. Munculnya dewan kolonel versus dewan kopral yang memang digunakan sebagai tes ombak dukungan, hingga yang terakhir teguran PDIP kepada Ganjar Pranowo yang diangap mendahului titah sabda Megawati, sepertinya merupakan tanda-tanda meski samar, yang harus dilihat sebagai tetap berpeluangnya Ganjar Pranowo menjadi capres PDIP 2024.

Jika kita mencermati, sesungguhnya tidak ada yang salah dengan statement Ganjar Pranowo yang menyatakan kesiapannya menjadi capres melalui PDI Perjuangan, jika memang diminta demi bangsa dan negara. Siapapun tokoh bangsa ini, khususnya tokoh-tokoh yang berada di PDIP, jika diberi pertanyaan yang sama seperti yang ditanyakan kepada Ganjar, pastilah jawabannya sama dengan yang disampaikan Ganjar Pranowo pula. Itulah spirit perjuangan kader PDIP gemblengan Megawati.

Ini bukan pujian “abang-abang lambe”. Terbukti di tangan Megawati banyak lahir tokoh-tokoh yang unggul dalam kredibilitas, kapabilitas, dan integritas. Selain itu juga terbentuk kader-kader yang cerdas secara emosional, berkemampuan komunikasi yang efektif, selalu percaya diri dan optimis, tanpa berjarak tak bersekat dengan rakyat kecil, cerdas menganalisis dan tepat dalam mengambil keputusan, dan menginspirasi. Dan yang pasti, wawasan kebangsaan dan bernegaranya selalu berkiblat pada Pancasila, UUD 1945, dan NKRI. Bukan berkiblat pada impian kekhilafahan ataupun cara bernegara lain, yang tidak cocok bahkan cenderung menggerus dan menghancurkan Pancasila, UUD 1945, dan NKRI.

Joko Widodo, salah satunya dari sekian banyak kader PDIP yang oleh Megawati dipilih dan diberi kepercayaan menahkodai jalannya pemerintahan di Republik tercinta ini. Kurun waktu 8 tahun telah mampu mengubah dan mengembalikan wajah Indonesia yang sesunguhnya dan mampu berlari mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara-negara lain. Serta dengan keberanian tinggi, mampu merebut kembali aset-aset bangsa yang selama ini dirampas dan dikuasai asing. Untuk selanjutnya aset bangsa itu kembali menjadi sarana terciptanya kemakmuran rakyat, bangsa, dan negara Indonesia.

Diakui atau tidak diakui, demikianlah realitas Joko Widodo sebagai kader PDIP dalam menunjukan ketegasan dan kemampuannya memimpin bangsa ini. Bagi warga bangsa yang selalu menggunakan nalar kebenaran berpikir, menghargai, bangga, dan mencitai Indonesia, tentu tidak sedikit pun akan ‘menafikan’ menolak, menampik, mengingkari, dan menyangkal kenyataan perubahan arah kemajuan Indonesia saat ini.

Keberhasilan Joko Widodo ini dengan sendirinya merupakan keberhasilan Megawati. Kepekaan Megawati membaca kehendak rakyat terbukti mampu membawa perbaikan Indonesia melalui Joko Widodo. Sebutan petugas partai yang mungkin selama ini menjadi bahan ledekan dan olok-olok, ternyata mampu menjungkalkan kebodohan kaum pembenci dan penyinyir serta menenggelamkannya ke dalam kubangan comberan. Mereka terbirit-birit setelah tahu, sekelas petugas partai saja memiliki kemampuan bekerja mengelola bangsa dan negara. Jadi tidak usah heran, jika bangsa dan negara ini berhasil menjadi lebih baik dan lebih maju dipimpin Joko Widodo, lantas mereka tetap tidak mengakuinya.

Berdasar realitas lebih tingginya kemungkinan keterpilihan Ganjar Pranowo dibandingkan Puan Maharani saat ini, serta membaca derasnya alur kehendak di tingkat akar rumput sebagai elemen terbawah dari simpatisan dan kader PDI perjuangan, Megawati sebagai pengendali dan penentu dipastikan tidak akan mengabaikannya. Disamping itu darah politik Soekarno yang lebih mengutamakan kecintaan kepada rakyatnya, tentu saja menurun dalam diri dan sanubari Megawati. Di sinilah nanti akan terbukti bahwa untuk yang kesekian kalinya PDI Perjuangan melalui Megawati Soekarnoputeri akan menunjukkan keberpihakannya kepada realitas kemungkinan keterpilihan capres 2024 yang diusungnya. Karena banyak yang meyakini bahwa Megawati sebagai politikus gaek tidak akan gegabah dan sembrono, mengabaikan kehendak masyarakat demi Puan Maharani dengan resiko PDIP sebagai pecundang di pilpres 2024. Resiko ini terlalu besar dan serasa berat untuk mengembalikannya menjadi partai nasionalis andalan masyarakat, jika saja PDIP terlanjur sebagai pecundang di pilpres 2024 nanti.

Demikian pula dengan Puan Maharani yang juga telah malang melintang di perpolitikan Indonesia. Puan yang membawa nama besar Megawati dan sang kakek Soekarno, diharapkan melihat dengan realistis kemungkinan keterpilihannya, meskipun sebagai anak biologis dari Megawati Ketua Umum PDIP, Puan bisa saja memaksa kepada Megawati untuk mencapreskannya. Pepatah Buah jatuh tak jauh dari pohonnya sudah mulai tampak dalam diri Puan Maharani. Kesadaran Puan akan kemungkinan keterpilihannya jauh lebih kecil dibandingkan Ganjar Pranowo, tentu menjadi oksigen dan roh yang sangat dibutuhkan bagi napas PDI Perjuangan agar tetap hidup, berkembang, membesar, dan kokoh di masa mendatang.

Sebagai petugas partai, pengurus DPP PDI Perjuangan, jabatan menteri, dan ketua DPR, telah dan sedang diembannya. Ini membuktikan bahwa Puan bukan politikus yang digoreng dadakan, yang sedikit-sedikit merengek dan lantas orangtuanya turun gunung. Model seperti itu tentunya berlawanan dengan gemblengan politik ala PDI Perjuangan. Meskipun harus diakui kebesaran nama Puan Maharani tidak bisa terlepas dari nama besar Megawati dan Ir. Soekarno kakeknya.

Simpatisan dan kader PDI Perjuangan tampaknya hingga saat ini masih setia pada satu garis komando Megawati. Tetapi yang namanya politik itu khan seni mengelola kemungkinan, tidak ada lawan dan kawan yang abadi. Siap-siap saja, jika derasnya arus kehendak akar rumput sebagai elemen terendah terkecewakan, karena tidak terpenuhi kehendak yang disuarakannya. Tetapi perjuangkanlah dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap usaha, jika Megawati membaca dan memenuhi derasnya arus kehendak itu.

Ganjar atau Puan, Megawati Realistis Membaca Kehendak

Sumber Utama : https://seword.com/politik/ganjar-atau-puan-megawati-realistis-membaca-kMUH57RS1R

Jualan Agama, FPI Reborn Manggung Lagi

Premanisme politik mungkin saja kita saksikan dalam kontestasi politik, khususnya pada tahun 2024. Ironisnya hal itu dikemas sedemikian rupa untuk mengakomodasi kebutuhan seorang yang bernama Anies Baswedan, yang hampir pasti diusung oleh Nasdem, PKS dan Demokrat. Dugaan itu jelas disampaikan Guntur Romli dalam sebuah perbincangan di Cokro TV.

Analisis lebih halus disampaikan Islah Barawi, bahwa kemunculan FPI reborn yang fenomenanya sudah terlihat di beberapa daerah, ada kaitannya dengan upaya mereka masuk ke bursa pembeli, yakni peserta kontestasi politik. Pertanyaannya, apakah pemerintah telah memiliki perangkat untuk mengantisipasi kehadiran mereka? Yang dimaksud adalah upaya preventif, agar mereka tidak membesar seperti terjadi di negara-negara Timur Tengah dan Afrika.

Ada kontra narasi yang mengatakan gerakan FPI reborn adalah cara intelijen mendiskreditkan Front Persaudaraan Islam, demikian pernyataan FPI melalui Ketuanya Muhammad Alattas. "Ada Gerakan intelijen yang sangat berbahaya menggerakkan massa tidak dikenal dengan menggunakan nama dan bendera bertuliskan FPI serta pakaian serba putih untuk melakukan dukungan capres tertentu pada Pemilu 2024 di Bundaran Patung Kuda, Senin, 6 Juni 202," kata Muhammad Alattas dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.

Belakangan, video koordinator aksi tersebut viral di media sosial. Dalam video itu, sang koordinator aksi itu mengaku dihubungi seorang pria bernama Edy sehari sebelum aksi di Patung Kuda, Jakarta, berlangsung pada Senin (6/6).

Awalnya, dia diminta untuk datang ke kawasan Monas menggelar doa. Namun, setiba di lokasi, justru ada mobil komando yang membawa atribut bertulisan 'FPI'.

Article Article 

Poin yang perlu kita waspadai dari kecenderungan digunakannya kembali cara premanisme dalam kontestasi politik, publik harus saling mengingatkan untuk tidak terintimidasi dengan gaya mereka. Bahwa sebenarnya kita tidak perlu melihat perubahan nama hanya karena status terlarang telah melekat pada Front Pembela Islam. Orang yang mengomandoi mereka terbukti tidak berubah, dengan sendirinya dagangan mereka pun tidak berubah, yakni jasa premanisme untuk politik identitas.

Lalu siapa pengguna yang memanfaatkannya? Ternyata sama seperti pada pilgub 2017, mereka kembali menggunakan jasanya karena terbukti berhasil membantu mendudukan pengguna di kursi kekuasaan. Untuk maksud mencari peruntungan di tingkat nasional, pengguna yang sama diduga akan kembali memanfaatkan strategi politik identitas.

Publik dan apparat keamanan tentu harus mewaspadai fenomena tak baik ini, karena jika ada pembiaran, polarisasi masyarakat berpotensi semakin sulit dibendung dan mengancam kebhinekaan, yang menjadi kekuatan negara ini.

Jualan Agama, FPI Reborn Manggung Lagi

Sumber Utama : https://seword.com/umum/jualan-agama-fpi-reborn-manggung-lagi-CttQESRGUE

Strategi KIB Agar Menang Pilpres

Pemilihan Umum (Pemilu) yang di dalamnya ada Pemilihan Presiden (Pilpres) semakin dekat. Jika tidak ada halang merintang Pilpres dan Pileg akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024.

Makin dekatnya Pileg dan Pilpres membuat partai politik terus berbenah dan melakukan berbagai manuver. Nasdem deklarasi Anies Capres, terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang beranggotakan Partai Gerindra- PKB dan potensi koalisi antara Nasdem, Demokrat dan PKS.

Melihat koalisi dan potensi koalisi yang terwujud KIB dinilai paling rentan bubar. Koalisi yang beranggota Partai Golkar, PAN dan PPP sangat mungkin untuk ambyar. Walaupun mereka sudah mampu memenuhi ambang batas PT 20%, tetapi belum mempunyai pengikat yakni sosok Capres.

KIB tidak mempunyai sosok Capres dengan elektabilitas dan popularitas yang memadai. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai tokoh internal yang paling tinggi elektabilitasnya. Sayang sekali secara umum elektabilitas Airlangga masih terlalu kecil.

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) diprediksi akan mempertimbangkan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung di Pilpres 2024 dari internal dan eksternal.

Sejumlah elite parpol di KIB ingin agar koalisi ini menang di Pilpres 2024. Mereka menyadari jika dipaksanakan memajukan Capres dari internal kemungkinan menangnya lebih kecil.

Internal KIB masih mengalami adu ide dan keinginan mengenai penentuan Capres. Partai Golkar menginginkan Ketum mereka jadi Capres. Sementara PAN dan PPP memasukkan begitu banyak nama eksternal KIB seperti Ganjar, Anies, Erick dan lainnya.

Pada akhirnya KIB harus realistis untuk mengusung calon yang potensial menang, sehingga elektabilitas calon tersebut akan menjadi acuan, yang mana calon dari eksternal memiliki elektabilitas lebih kuat.

Dari segi elektabilitas calon eksternal lebih kuat. Adapun KIB yang terus melakukan konsolidasi jelang pertemuan mereka pada November nanti yang disebut-sebut akan mengumumkan capres, langkah cepat KIB soal capres ini dilakukan untuk menyikapi dinamika politik saat ini untuk menjaga momentum.

KIB tentunya ingin tunjukkan soliditas koalisi ke publik. Ini penting bagi KIB untuk terus menjaga momentum dan semangat politik mesin politik mereka. KIB harus terlihat tetap eksis dan bisa menarik kandidat Capres eksternal untuk segera merapat.

Strategi memilih Capres eksternal dinilai lebih jitu dan lebih baik daripada memaksakan diri memakai tokoh internal jadi Capres.

Lawan di Pilpres nanti sangat kuat, jika melihat potensi yang ada. Seperti Prabowo yang dinilai sebagai orang dekat Jokowi dan dinilai mampu meneruskan program kerja Jokowi. Lalu Ganjar Pranowo disamping mempunyai elektabilitas sangat tinggi juga banyak yang menilai Ganjar mirip dengan Jokowi soal kedekatannya dengan masyarakat.

Strategi KIB Agar Menang Pilpres

Sumber Utama  : https://seword.com/politik/strategi-kib-agar-menang-pilpres-BBvOpVFbqv

Wong Cilik Menunggu “Titahmu”, Ibu

Mas Sunu:

Wong Cilik Menunggu “Titahmu”, Ibu

Buat Ibu Megawati

Ibu Mega, posisimu sentral

Keputusanmu sangat vital

Dan penuh dengan hal krusial

Negeri maju atau mental

Kau menentukan calon presiden

Penerus Jokowi nan keren

Pilihanmu haruslah yang beken

Putusanmu tak baen-baen

Partaimu memberikan hak penuh

Keputusanmu tak tersentuh

Keyakinanmu kokoh dan teguh

Bak banteng ketaton melenguh

Tak sembarangan kaumemutuskan

Untuk negara masa depan

Asa warga akan disandarkan

Untuk mencapai kemakmuran

Kalau kau salah pilih kan fatal

Warga negeri bernasib sial

Dapat pemimpin nan abal-abal

Memimpin negara dengan asal

PDIP memang lagi moncer

Membuat partai lain ngiler

Ambil hati wong cilik kau pinter

Hati-hati bisa keblinger

Mencalonkan presiden sendiri

Tidak harus berkoalisi

Namun kau harus berhati-hati

Jangan sangat percaya diri

Berkoalisi bukanlah aib

Justru menjadi hal yang wajib

Karna ada peluang disalip

Lawan yang bertaktik ajaib

Menghindari pongah dan jumawa

Agar tak membuat terlena

S’lalu hati-hati dan waspada:

Lawan pengin jadi juara

Kepentingan bangsa yang utama

Jeritan rakyat menderita

Rindu hidup aman sejahtera

Dalam Bhinneka Tunggal Ika

Jelilah di dalam menentukan

Calon presiden masa depan

Gali dan himpunlah sumbang saran

Jadikan bahan pertimbangan

Wong cilik menunggu “titah” ibu

hilangkan rasa bimbang ragu

Pilihan tepat saat Pemilu

Indonesia pun makin maju

Yogyakarta, 11 Oktober 2022

Wong Cilik Menunggu “Titahmu”, Ibu

Sumber Utama : https://seword.com/puisi/wong-cilik-menunggu-titahmu-ibu-N19pMI06W7

Kasihan Bu Sri Mulyani, Menteri Keuangan yang Diberi IPK 1,5 oleh BEM UI

Maaf, judulnya klikbet. Jadi skip saja kalau memang tidak tertarik dengan tulisan tentang BEM UI yang sok kritis ke Pak Jokowi ini.

Masa iya, perlu dijelaskan lagi bagaimana khususnya kinerja dan prestasi Bu SriMul sebagai Menteri Keuangan RI? Atau secara umum, masa iya harus dijabarkan lagi bagaimana tingkat ketahanan Indonesia sebagai negara dalam menghadapi keadaan dunia seperti sekarang ini?

**

Nilai Bu SriMul tadi hanya sebagian contohnya. Lengkapnya, kata BEM UI, Kabinet Indonesia Maju II ini hanya mendapat IPK satu koma. Nasakom istilahnya, Nasib Satu Koma.

Dalam unggahan bunyi poster yang disampaikan BEM UI lewat akun Twitter dan Instagramnya, Rabu (26/10/2022), banyak penilaian jelek lainnya terhadap pemerintahan Presiden Jokowi-KH Maruf Amin.

Ini katanya, memberi peringatan kepada Pak Jokowi supaya cukup sudah membohongi rakyat, cukup sudah Pak Jokowi membuat kebijakan-kebijakan bermasalah, dan cukup sudah Pak Jokowi terus hadirkan kekecewaan. Jangan lagi kabinet ini membuat kebijakan-kebijakan yang tidak prorakyat. Kami butuh angin segar!

Eh… ada yang butuh AC, kipas, atau adem sari rupanya……

Selain itu, menurut mereka 'Tiga Tahun Menjabat, Rakyat Semakin Dibabat!'. Ada juga tulisan 'Kerja! Kerja! Kerja! Tapi sia-sia'.

Ada yang ngganjel, iya, kenapa kali ini mereka tidak demo ya? Tiga tahun pemerintahan Presiden Jokowi di periode keduanya, kenapa tidak disambut dengan demo?

Gak ada bohir???.....

Eh, ada ding! Tapi BEM UI ikutan gak ya? Diberitakan ratusan massa melakukan aksi demo buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK), di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Kamis, 20 Oktober 2022. Massa buruh yang bergabung itu bersama-sama tergabung dalam gerakan #RakyatMelawanOligarki dengan Tema 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Amin "BBM Naik, Rakyat Tercekik".

Wadidaw… tercekik katanya?!?!?!?........

Sebenarnya, selama ini mereka itu di dunia mana ya? Jangan-jangan adik-adik ini bukan di Indonesia, tapi selama ini mereka hidup di Takigakure atau Yugakure. Sudah gitu dapat pengajaran yang salah lagi dari para mentor-mentornya.

Parah.

Apa mereka tidak baca berita, tidak baca laporan PBB atau Bank Dunia? Kok apa yang mereka sampaikan ya hanya sekelas itu? Remah.

Tapi ya tidak apa-apa. Se-maha apapun mereka, tetap saja masih siswa. Orang yang sedang belajar. Orang yang sedang mencari pengetahuan.

Tapi alangkah baiknya kalau institusi tempat mereka belajar memberikan dan menjamin lingkungan yang mendukung. Agar tidak keracunan. Agar otak dan pemikirannya tidak malnutrisi.

**

"Politik kita butuh pikiran segar. Nanti, jangan sampai berakhir jadi Badan Eksekutif Meme UI. Negara butuh BEM UI," kata Faldo melalui keterangan tertulis, Rabu (26/10).

Kasihan Bu Sri Mulyani, Menteri Keuangan yang Diberi IPK 1,5 oleh BEM UI

Sumber Utama : https://seword.com/politik/kasihan-bu-sri-mulyani-menteri-keuangan-yang-eYuHpMsUAe

Nah, Ketahuan, Perempuan Yang Ditangkap Dekat Istana Ternyata Pendukung HTI

Identitas perempuan yang bertingkah mencurigakan di sekitar Istana presiden telah diketahui. Namanya Siti Elina. Sebenarnya dari gelagat dan barang bukti yang terlihat, kita sudah bisa menebak dia ini siapa.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut perempuan bercadar tersebut memiliki pemahaman radikal. Siti Elina adalah pendukung organisasi HTI yang sudah dibubarkan pemerintah.

Pelaku sedang didalami mengenai dugaan jaringan terorisme pelaku, apakah diacbagian dari jaringan terorisme atau pelaku tunggal yang tidak terkait organisasi mana pun.

Menurut kesaksian tetangga, Siti Elina agak tertutup, tapi tidak menunjukkan gelagat yang mencurigakan. Kesehariannya biasa-biasa saja, tidak ada yang aneh di mata tetangga.

Tapi dari aktivitas di media sosial, ketahuan bahwa dia sering mengunggah propaganda khilafah.

HTI. Ini adalah organisasi terlarang yang sudah dibubarkan, karena terbukti ingin mengganti ideologi negara ini dengan khilafah. Orang-orang yang sudah terpapar akut, biasanya akan bertindak nekat jika ada kesempatan.

Di Arab Saudi saja, siapa yang ketahuan mempropagandakan khilafah, akan langsung dipancung kepalanya, tidak peduli siapa pun orangnya.

Di negara Timur Tengah saja, ideologi khilafah tidak diterima, bahkan yang mendukung akan ditindak tegas.

Lucunya lagi, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil menilai banyak kejanggalan dalam penangkapan wanita bersenjata di Istana Negara. Dia mengatakan, banyak yang bisa dipertanyakan. Apalagi perempuan tersebut hanya beraksi seorang diri dan senjata yang dibawanya sudah terkontaminasi sidik jari polisi.

“Banyak kejanggalan peristiwa itu. Dia sendiri, lalu barang bukti langsung dipegang polisi. Kalau mau disidik senjata itu enggak bisa karena campur-campur tangan yang pegang,” kata Nasir

Dia mengaku bingung, tanpa ada kejadian terdahulu, ada perempuan yang ingin menerobos Istana dengan membawa senjata. Karena itu, ingin pihak aparat keamanan mengorek keterangan perempuan tersebut sedalam-dalamnya.

PKS lagi, PKS lagi. Saya tidak heran kalau pernyataan seperti ini keluar dari mulut kader PKS. PKS memang terang-terangan bersikap tendensius, terkesan tidak senang dengan hal seperti ini.

Apa yang dilakukan PKS, maka yang benar adalah sebaliknya.

Padahal sudah jelas pelaku pendukung HTI, mendukung khilafah bahkan mempromosikannya di media sosial. Tapi pendukung khilafah sangat licik, selalu memutarbalikkan narasi. Mereka bilang ini pasti pengalihan isu. Mereka yakin ini adalah settingan atau sinetron murahan yang gampang ditebak isinya. Pemerintah dibilang rajanya drama murahan.

Mereka mencari kejanggalan lewat analisis yang dipaksakan, demi membenarkan anggapan mereka bahwa semua ini cuma settingan untuk mengalihkan isu atau memojokkan pihak tertentu.

Selain buta mata (mungkin mata rabun atau katarak), mereka juga buta hati. Jelas-jelas ada buktinya. Radikalisme itu nyata dan ada di depan mata. Bahkan terkadang ada di sekitar kita karena gerak-gerik mereka tidak mencolok. Mereka bahkan pintar berbaur. dengan masyarakat sehingga tidak mengundang kecurigaan.

Jadi mereka yang marah dan merasa aneh dengan penangkapan ini, patut diduga bagian dari pengasong khilafah yang di otaknya sudah tidak ada hal lain yang dipikirkan kecuali surga, surga dan surga. Mungkin sudah tidak tahan mau ketemu bidadari.

Mereka tipe pemarah dan mudah ngamuk ketika kelompok seperti FPI dan HTI diacak-acak sampai roboh. Mereka bahkan mungkin senang jika negara ini terus mengalami teror.

Kesimpulannya, menurut saya kunci kasus ini ada di senjata yang dipakai perempuan tersebut. Jika dilacak dengan serius, akan ketahuan banyak informasi penting. Ini sama dengan laskar FPI yang juga punya senjata. Kenapa bisa ada senjata, padahal senjata tidak bebas diperjualbelikan seperti kacang goreng di Amerika Serikat?

Yang dipakai perempuan tersebut, kabarnya senjata rakitan. Aneh kalau bisa merakit sendiri. Kemungkinan besar didapat entah dari mana.

Kelompok ini diperkirakan akan lebih aktif menjelang pemilu. Itu diprediksi oleh BNPT. Kelompok ini sedang memperjuangkan seseorang agar bisa menjadi presiden. Karena dengan begitu, mereka lebih leluasa bergerak. Ruang gerak mereka lebih luas. Kalian pasti sudah tahu siapa orang tersebut. Bapaknya politik identitas, yang didukung kelompok intoleran, yang menang dengan cara licik dan jahat. Kalau mereka berkuasa, negara ini akan kembali suram.

Bagaimana menurut Anda?

Nah, Ketahuan, Perempuan Yang Ditangkap Dekat Istana Ternyata Pendukung HTI

Sumber Utama : https://seword.com/politik/nah-ketahuan-perempuan-yang-ditangkap-dekat-chHUAlDVhW

Negeri Ini (Katanya) Agamis, tapi Kasus Pelecehan Seksual di KRL kok Semakin Diluar Nalar?

Saya merenung agak lama pas membaca beeita soal dugaan kuat aksi pelecehan seksual yang dialami oleh penumpang KRL, seperti dilansir dari laman Detiknews.com belum lama ini: Parahnya, seperti dicuitkan oleh korban lewat akun pribadinya, pelecehan seksual itu dialami dua hari beruntun!

Aksi pelecehan seksual itu, menurut pengakuan korban, berupa tindakan (maaf) pantat diremas hingga pria bermasturbasi di rok wanita yang jadi korban, karena korban mendapati ada semacam cairan yang menempel di rok bagian belakangnya.

"Kemarin ada yang onani di rok gue, hari ini remes-remes pantat, 2 hari berturut-turut, apa nggak gila gue?" tulis korban melalui akun Twitternya.

Sebagai pengguna moda transportasi KRL, saya kok ngeri ya membayangkan kejadian semacam itu di KRL? Meski kerap membaca berita adanya pelecehan seksual di KRL dengan rute sekitar wilayah Jabodetabek, sukar membayangkan tindakan seaneh itu (sampai masturbasi di gerbong!) bisa dilakukan oleh pelaku. Itu sih gila, sakit, plus sarap ... alias gilanya luar biasa!

Kok bisa ya terpikir berbuat yang aneh-aneh di transportasi umum, sampai keluarin kemaluan atau ejakulasi seperti itu? Mungkin karena saking nggak tahannya lihat cewek seksi, trus pelaku nggak punya siapa-siapa buat pemenuhan kebutuhan seksualnya, bisa juga menjadi faktor pemicunya.

Cuma, tetap sukar dilogika kalau sampai ada yang nekat berbuat itu. Apalagi katanya negeri ini penduduknya dikenal agamis. Tapi namanya orang sudah "agak sakit" ya bisa berbuat apa saja yang di luar nalar, meski dibungkus dengan tampilan seagamis apa pun. Perilaku semacam ini mirip sama orang yang punya riwayat ekshibisionist, trus suka memamerkan alat vitalnya kepada orang lain, terutama lawan jenisnya. Meski agak menjadi perdebatan kalau yang suka pamer itu cewek, kayak yang banyak berseliweran di media sosial macam IG, Tiktok, Facebook, hingga YouTube, apakah para pelakunya masuk kategori ekshibisionist atau malah dianggap wajar karena katanya ... mempersatukan bangsa. Gundulmu!


Merespons maraknya aksi pelecehan di transportasi umum, rasanya kita sepakat bahwa aksi melawan bersama kudu dilakukan, ditambah kesediaan untuk menjadi "penjaga" khususnya bagi para penumpang perempuan di moda transportasi umum atau di tempat umum lainnya.

Jangan takut untuk bertindak, diam saja, atau pura-pura nggak tahu ketika ada gelagat mencurigakan, yang kalau dibiarkan bisa berpotensi ke aksi pelecehan yang bisa mendatangkan trauma mendalam bagi korban.

Teknologi face recognition juga bisa diupayakan bagi para penumpang, khususnya di kereta yang berpotensi penuh sesak pada jam kantor (pergi maupun pulang), melengkapi CCTV yang memang seharusnya dipasang di setiap gerbong, demi menunjang rasa aman, khususnya bagi kaum hawa yang secara rutin menumpan kereta api lokal seperti KRL. Bagaimana menurut Anda?

Negeri Ini (Katanya) Agamis, tapi Kasus Pelecehan Seksual di KRL kok Semakin Diluar Nalar?

Sumber Utama : https://seword.com/umum/negeri-ini-katanya-agamis-tapi-kasus-pelecehan-2EHD9Z3I8h

Menunggu Efek dari Dewan Kolonel yang Katanya Disanksi Keras Itu?

Setelah Ganjar Pranowo, kader PDI-P yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, terbukti tidak melanggar aturan namun begitu tetap diberikan sanksi berupa teguran lisan, kini giliran Dewan Kolonel (Dekol) yang menerima hukuman. Katanya sih sanksinya keras!

Sekeras apakah itu????......

Ya entahlah!

Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Dewan Kehormatan DPP PDI-P, Komarudin Watubun, sebenarnya pihaknya telah memberikan surat teguran keras dan terakhir pada Dewan Kolonel. Komarudin mengatakan bahwa surat tersebut sudah diterbitkan sejak 5 Oktober 2022.

"Dan teguran itu berjenjang, jadi kalau berulang-ulang ya diberi teguran keras teguran keras terakhir. Kalau diulang lagi ya teguran lebih keras ya pemecatan," tegasnya.

Hmmm…., kok baru disampaikan sekarang ya? Apakah sengaja disembunyikan? Atau untuk melindungi satu kelompok yang lain?

Entahlah…..

Sebenarnya yang patut ditunggu kemudian, adalah efek dari pemberian sanksi yang katanya keras itu. Apakah akan merubah gaya dari para anggota "Dekol" itu?

Ini dikarenakan anggota Dewan Kolonel diketahui bukanlah orang sembarangan di lingkungan partai banteng itu. Mereka adalah para wakil rakyat lintas fraksi di DPR RI.

Wajar bila kemudian publik menunggu efek dari sanksi keras tersebut. Mengingat merekalah yang dulu berinisiatif memasang dan menyebar baliho 'Puan sayap kepak'. Bantahan-bantahanpun muncul bahwa baliho tersebut bukan demi 2024. Saat itu tidak ada istilah kemajon-kemlinthi-keminter pada mereka itu.

Tapi ketika kemudian muncul Dekol itu, bantahan tersebut nyatanya hanya seperti busa mulut omong kosong. Benar, apalagi ketika kemudian diketahui Dekol dibentuk untuk mewangikan Mbak Puan ke seluruh Indonesia?

Sisi lainnya, efek dari sanksi keras terhadap Dekol itu juga akan menjadi pertaruhan kehormatan dari sang Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri, serta marwah PDI-P sendiri. Setelah sebelumnya dengan baliho Puan, kegiatan Dekol, serta sikap sebagian elit PDI-P terhadap Puan dan Ganjar, tentu penyepelean terhadap Bu Mega tidak boleh dilanjutkan. Bu Mega dan PDI-P perlu menata ulang kehormatannya.

Ini penting. Semakin mendekat ke 2024 tentu sebagai partai politik peserta Pemilu nanti, PDI-P harus secepatnya menyatukan fokus. Tidak lagi direpotkan dengan gontok-gontokan dan pertarungan kepentingan di internalnya.

Memang, kemungkinan besar mereka masih akan menjadi pemenang. Tapi sedikit saja salah langkah bisa jadi akan berakibat fatal sehingga membuat mereka kemungkinan terjungkal. Formula yang berujung pada kemenangan dua kali berturut-turut sebelumnya patut untuk terus dipertahankan.

Menunggu Efek dari Dewan Kolonel yang Katanya Disanksi Keras Itu?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/menunggu-efek-dari-dewan-kolonel-yang-katanya-sN6rDk6sCi

Sudah, Usung Saja AHY sebagai Cawapres Anies Baswedan!

Karena sepertinya chemistry antar keduanya sudah cukup terbentuk. Kemarin Calon presiden Partai NasDem Anies Baswedan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY di kediaman mantan Gubernur DKI itu di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Menurut Anies Baswedan, pertemuan tersebut dilakukan untuk saling mencocokkan catatan dan bacaan. "Comparing notes," kata Anies.

Nah, mau apalagi? Ketika dua orang sudah saling mencocokkan satu sama lain, artinya ya mereka sudah klik!. Jadi ya, hajar bos!

Keseriusan ini makin terlihat ketika ada upaya dari AHY untuk bertemu dengan sosok kunci dari pencapresan Anies, yaitu Surya Paloh. Benar, kabarnya Rabu (26/10) ini AHY akan melobi langsung pada dedengkot Partai NasDem itu.

Sebenarnya ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh bila Anies Baswedan memilih AHY sebagai pendampingnya. Baik bagi Anies, bagi AHY, maupun bagi keduanya.

Bagi Anies tentu menjadi keuntungan tersendiri ketika nanti AHY yang jadi cawapresnya. Melihat AHY yang secupu itu, kegilaan Anies untuk terlihat pintar bisa diluapkannya, sejadi-jadinya.

Tidak akan terjadi yang namanya matahari kembar. Bukan semata-mata karena mereka sama-sama redupnya, tapi memang karena Anies yang akan lebih banyak mengambil kendali dan tampil di depan. AHY cukuplah untuk pamer foto-foto di IG dan Tik Tok-an.

Dengan kualitas AHY, Anies juga bisa berpuas untuk berkuasa. Bila perlu kadalin saja AHY!

Sementara bagi AHY, Anies bisa menjadi mentor yang pas bagi kelancarannya dalam menata kata. Memang AHY sudah punya SBY, tapi untuk satu keahlian itu nama Anies tentu tidak boleh dilewatkan. Anies harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Apalagi bila AHY masih ingin nyapres di kemudian tahun nanti.

Sementra bagi keduanya, bagi pasangan Anies-AHY itu, pastinya akan menjadi pasangan pujaan emak-emak. Pasangan kesukaan ibuk-ibuk.

Pencitraan akan menjadi proyek besar bagi keduanya. Banyak foto-foto, juga banyak wawancara. Dan tentu saja banyak acara seremonial.

Pasangan ini juga akan menjadi representasi dari romansa pasangan SBY-JK dulu itu. Walaupun belum tentu juga akan romantis lagi, bisa jadi malah matahari kembar lagi. Tapi apa salahnya bila ada dua orang tua di belakang layar yang masih saja tawuran? Asyik juga.

Eits, tapi bagaimana dengan PKS? Bagaimana bila kemudian mereka kecewa dan memutuskan untuk hengkang?

Ah, iya ya? Bagaimana ya?

Wah ya derita Elu! Iya itu derita kalian, Anies-AHY dan NasDem-Demokrat!!!!!!......

Sudah, Usung Saja AHY sebagai Cawapres Anies Baswedan!

Sumber Utama : https://seword.com/humor/sudah-usung-saja-ahy-sebagai-cawapres-anies-vm0dqzEOQs

Ganjar Pranowo Merajai Survey Litbang Kompas, Anies Tenggelam Kayak Titanic

Survei Litbang Kompas mengatakan bahwa Ganjar Pranowo ada di papan teratas. Padahal kita tahu bahwa Pak belum ada partai politik manapun yang mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Meskipun dia adalah kader banteng alias kader PDIP yang luar biasa loyal, ketua umumnya Megawati Soekarnoputri belum mencalonkan siapapun dan mendeklarasikan apapun. Anies pun tenggelam kayak Titanic. Gede sombong, tapi lambung kapal kena es secuil. Plung...

Kedewasaan politik dari PDIP sangatlah matang sehingga mereka tidak mau terburu-buru untuk mencari capres. Tidak mau termakan dengan hasutan politik dari NasDem yang buru-buru mendeklarasikan capres.

PDIP menunjukkan kedewasaan politiknya karena kita tahu bahwa yang lebih penting adalah pemerintahan saat ini terlebih dahulu. Urusan capres bisa dilakukan dalam waktu yang masih panjang.

Betul bahwa 2024 juga tidak terlalu panjang-panjang amat. Ada yang bilang 2024 sebentar lagi tapi ada yang juga bilang masih agak lama. Tapi yang pasti tahun 2022 penghujung ini bukan menjadi tahun yang tepat untuk mendeklarasikan capres sebetulnya.

PDIP sedang melihat bagaimana arus rakyat di Indonesia di dalam memilih calon presiden penerus Joko Widodo.kalau si manusia sampah bernama Rocky Gerung mengatakan bahwa Ganjar Pranowo ini bermasalah, justru saya melihat hal sebaliknya.

Ganjar Pranowo ini adalah sosok yang loyal terhadap partainya juga terhadap rakyatnya. Dia bukan orang sembarangan yang gampang disetir oleh partai maupun yang gampang terbuai oleh rakyat yang mendukungnya.

Tipe orang seperti ini adalah sosok petarung yang bisa diandalkan. Bandingkanlah kita dengan Anies Baswedan yang seperti orang kebelet. Dideklarasikan partai yang belum ada angka 20% sudah kembang kempis hidungnya.

Koalisi Partai Nasdem Demokrat dan PKS juga belum tentu jadi karena mereka lagi rebutan kursi cawapres. Agus Harimurti Yudhoyono dan Ahmad Heryawan sedang beradu. Panas dingin kembang kempis hidung mekar-mekar.

Ketiga partai ini saya yakin sedang perang dingin. Kemarin datang ke rumah Anies Baswedan pun juga dengan harapan bisa Ada sosok pendamping cawapres. Tapi ya masa cawapres bisa ada dua di dalam satu capres? Threesome dong? Hahaha.

Tapi kita melihat bagaimana ketenangan dari Ganjar Pranowo dan Partai demokrasi Indonesia perjuangan yang begitu luar biasa di dalam menghadapi tahun politik di 2024 kelak. PDIP perjuangan dan Ganjar garis lurus dan tegak terhadap peraturan demokrasi.

Tidak terburu-buru dan tidak grasa grusu, persis seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo di hadapan Surya Paloh di depan mukanya langsung. Inilah yang menjadikan Ganjar Pranowo dan PDIP mantap di dalam menjalankan tugas pemerintahannya saat ini.

Survei Litbang Kompas juga begitu menyatakan hal yang sejajar dengan analisis saya. Bahwa Ganjar Pranowo adalah sosok yang tepat dan layak untuk menjadi pemimpin Indonesia. Ini yang tidak bisa ditawar dan tidak bisa dibantah oleh siapapun.

Survei Litbang kompas ini adalah survei yang kredibel dengan rekam jejak akurasi nya yang luar biasa. Bahkan dalam pilpres 2014 dan 2019, survei ini memiliki angka quick count yang paling mirip dengan real count.

Jadi kalau hari ini Ganjar menang artinya 2024 Ganjar pasti menang. Masalahnya partai siapa yang bisa mendukung dan mengirimkan Ganjar Pranowo untuk menjadi capres?

Saya yakin PDIP Tapi masih menunggu waktunya saja untuk Ganjar melakukan gebrakan terlebih dahulu di Jawa Tengah. Yang pasti saya berharap banget Indonesia lepas dari tokoh yang didukung oleh Felix Siauw.

Ganjar Pranowo Merajai Survey Litbang Kompas, Anies Tenggelam Kayak Titanic

Sumber Utama : https://seword.com/politik/ganjar-pranowo-merajai-survey-litbang-kompas-WVIU9CgARX

Dokter Tifa Nggak Ngaca, Bela Anies Dengan Alasan Yang Sama Saat Menyerang Jokowi

Dokter Tifa kembali memamerkan kalau dirinya memang orang berkualitas receh. Lihat saja di bio akun Twitter-nya. Julukan keren dengan bahasa Inggris, Medical Doctor lah, Nutritional Neuroscientist lah, Moleculer Epidemiologist lah dan bla bla bla. Tapi isi cuitannya receh.

Sebelumnya orang ini sempat ketar-ketir karena membuat narasi dan analisi sampah tentang isu ijazah Jokowi. Begitu Bambang Tri ditahan, dia langsung menghapus seluruh cuitan tentang ijazah Jokowi. Jelas sekali dia takut.

Tapi demi menjaga gengsi agar tidak menjadi sasaran bully, maka dia cukup pede mengatakan bahwa cuitan tersebut dihapus karena jijik dengab komentar-komentar kasar yang dialamatkan kepadanya. Dia mengaku tidak takut, hanya jijik saja. Prettt. Kalau memang jijik dengan komentar, ya tak usah dibaca. Kalau tidak dibaca, tidak akan tahu apa yang dikomentari netizen. Pengecut tidak pernah mengaku dirinya pengecut. Penakut murahan selalu mengaku dirinya berani, hahaha.

Ok kita lanjut dulu.

Ada satu cuitan lain yang dia hapus. Saya tidak tahu, tapi ini discreenshot oleh netizen dan tersebar.

Isi cuitannya begini.

"Cerita fiksi. Ada guru kimia yg mengaku punya murid yg pintar sekali pelajaran Kimia. Guru itu mengajar di thn 1976-1980. Kurikulum SMA saat itu sama sekali blm ada pelajaran Kimia. Yg ada baru pelajaran IPA. Mungkin guru itu sudah Alzheimer. Tdk bisa bedakan Kimia dg IPA."

Cuitan ini dihapus, kalau saya telusuri. Dia kembali bikin blunder. Yang artinya sangat diragukan kalau orang ini cerdas dan logis. Masa salah melulu? Ini dokter atau dokter-dokteran?

Sejumlah teman SMA Presiden Jokowi bahkan ikut membantu menanggapi isu terkait dengan ijazah palsu.

Salah satu teman Jokowi yang sama-sama sekolah SMAN 6 Surakarta, Ria Tri Rasmani, mengatakan pihaknya merasa terpanggil untuk ikut meluruskan isu terkait dengan ijazah palsu tersebut. Mereka semua ikut bertanggung jawab secara moral untuk mengklarifikasi sekaligus meluruskan," katanya.

Bahkan guru Kimia Jokowi Sri Hariyadi Ningsih ikut memberikan kesaksian. Dia mengaku sudah mengajar Jokowi sejak kelas I hingga kelas III SMA.

Selama mengajar, dia menilai Presiden Jokowi sangat pintar dalam pelajaran kimia. Bahkan Jokowi selalu memperoleh nilai yang tinggi.

Nah, kalau dikaitkan pada cuitan yang dihapus di atas, cocok gak? Kenapa sang dokter hapus cuitannya padahal katanya itu cerita fiksi? Malu, kan? Pasti takut nanti dimaki-maki dengan sebutan yang kasar.

Kepala SMAN 6 Surakarta, Munarso juga memperlihatkan buku induk yang membuktikan bahwa Jokowi memang benar-benar pernah bersekolah di SMAN 6 Surakarta. Dia juga memperlihatkan salinan ijazah Jokowi.

Tapi, bagi kelompok sebelah dan sebangsanya, fakta begini tidak akan bikin mereka mundur. Mereka bisa ngeles, ijazah aslinya mana. Buktikan ijazah asli maka kasus beres.

Dalam gugatan seperti itu, presiden tidak punya kewajiban hadir. Presiden juga tidak punya kewajiban untuk memperlihatkan ijazah aslinya. Justru yang menggugat yang harus membuktikan.

Ketika misalnya saya dituduh mencuri sempak tetangga sebelah, maka yang menuduh saya harus membuktikannya. Saya tidak berhak apalagi wajib membuktikan saya tidak mencuri. Mereka gak akan paham soal hukum begini.

Di otak kelompok sebelah hanya ada dendam kesumat tujuh turunan, aura kebencian yang menyala terang, api permusuhan yang begitu panasnya. Di beri penjelasan logis dan fakta, otaknya langsung korslet dan rusak, seolah harus dibawa ke bengkel mesin babat rumput untuk diperbaiki.

Dan Dokter ini bikin cuitan terbaru yang sangat menyentuh hati.

Dia bilang jika Anies terus-menerus ditekan, disikat, digencet sana-sini, di mana partai yang mengusungnya dicap sembrono, dia sepertinya akan makin komitmen mendukung Anies habis-habisan. Dia mengaku sedih dan sebal dengan tindakan menzalimi dan kompetisi tidak adil yang menjadi kebiasaan baru bangsa ini.

Alah, cuitan munafik.

Memangnya Jokowi tidak ditekan, disikat dan digencet sana-sini? Dia sendiri menyerang Jokowi dengan isu tak jelas, bolak-balik bikin cuitan lalu dihapus karena malu. Bukankah itu fitnah? Bukankah itu hoax?

Dia sendiri menyerang membabi buta, menzalimi orang lain dengan narasi yang tak bermutu tapi tidak pernah bercermin di rumah.

Bagaimana menurut Anda?

Dokter Tifa Nggak Ngaca, Bela Anies Dengan Alasan Yang Sama Saat Menyerang Jokowi

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/dokter-tifa-nggak-ngaca-bela-anies-dengan-alasan-IBREZsWYs8

Peta Baru untuk 2024 tanpa Anies Baswedan?

Boleh saja optimis. Tapi kalau keterlaluan akan lebih tepat bila disebut sebagai: ngawur.

Adalah Anies Baswedan, calon presiden dari Partai NasDem, yang mengajak relawannya membuat peta politik baru untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Hal itu disampaikan Anies Baswedan saat mengikuti agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Ikrar Kebulatan Tekad Relawan Go-Anies di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (23/10/2022).

Lebih lanjut Anies menjelaskan yang dimaksud dengan peta baru untuk Pilpres 2024 adalah bahwa seorang bakal capres tak hanya sekadar menawarkan visi dan misi semata, tetapi harus sosok yang mengantongi rekam jejak yang bisa dibuktikan kepada seluruh warga.

Setdah!

Berarti sederhana. Kalau begitu jelas, peta baru untuk pilpres 2024 itu adalah peta baru tanpa Anies. Kenapa?

Terkait dengan Anies Baswedan, ketika dikaitkan dengan visi-misi, tentu bisa dilihat sejarahnya. Coba ingat apa yang dikampanyekan oleh Anies Baswedan sewaktu Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu! Coba ingat apa yang dijanjikannya!

Dan perhatikan apa yang kemudian diperbuatnya selama lima tahun masa jabatannya itu? Apa yang ditinggalkannya kini?

Oke OCE tidak jelas. Rumah DP 0 apalagi? Memang perhargaan yang diterimanya banyak. Predikat WTP juga selalu diperolehnya. Tapi apa efeknya ke masyarakat Jakarta? Kemajuan apa yang diberikannya?

Sepertinya tidak banyak! Tidak sebombastis janji-janji kampanyenya dulu. Masyarakat Jakarta masih kebanjiran, masih menghirup udara polusi dan bau kali, dan tetap bermacet-macetan. Masih begitu-begitu saja.

Justru yang ditinggalkannya malah berpotensi jadi masalah. Bisa menambah pekerjaan bagi pejabat penggantinya.

Tapi ya wajar kalau seumpama susah menemukan jejak prestasi dari Anies Baswedan. Sebabnya belum-belum dia sudah menyiapkan jawabannya, yaitu bahwa dia memang mengerjakan pekerjaan yang tidak terlihat. Cek video ini.

Kemudian apa alasan lain kenapa peta baru untuk 2024 itu sebaiknya peta tanpa Anies?

Kita bisa sedikit menduga-duga bila sebaiknya 2024 nanti memang tanpa perlu kehadiran Anies. Perhatikan saja siapa dan kelompok mana yang berada di belakang Anies Baswedan sekarang! Perhatikan rekam jejak mereka itu!

Apakah kemudian mereka bisa diharapkan untuk tidak seperti 2019? Apakah mereka itu punya kebaruan? Ataukah masih sama saja?

Melihat gelagatnya sih agaknya masih akan sama saja! Masih rasis, intoleran, dan main politik identitas?

Nah, peta baru 2024 tanpa Anies Baswedan itu semakin menguat ketika ternyata partai politik pengusungnya belum ada. Partai NasDem yang menjadi ujung tombak kemunculan Anies, malah mulai menunjukkan kemundurannya. Pemilihnya ternyata banyak yang pemilih Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Merekapun kemudian terkesan pasrah, ikhlas bila nanti Anies tidak dicapreskan karena tidak ada koalisi pengusungnya.

Peta Baru untuk 2024 tanpa Anies Baswedan?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/peta-baru-untuk-2024-tanpa-anies-baswedan-9W1p1dgJFA

Pelaku Politik Identitas Berani Gadaikan Kebhinekaan, Siapa Mereka?

Direktur eksekutif LPI, Boni Hargens memberi semacam wanti-wanti bahwa gerakan radikalisme akan kembali marak di kontestasi politik tahun 2024. Kita sebenarnya sudah membaca gelagat itu sejak 5 tahun lalu. Pertanyaannya, kenapa kaum oportunis di negeri ini dibiarkan memegang kendali dalam permainan penuh kerawanan ini?

Meskipun secara hukum tidak mudah menggali bukti, bahwa para petualang politik berseliweran menebar kekisruhan dengan kemasan menarik, para pengambil keputusan sebaiknya membentuk semacam kesepakatan, jika karakteristik seseorang atau sekelompok orang sudah mencapai kriteria tertentu, boleh diberi label menggunakan politik identitas untuk keuntungan sesaat.

Dan ketika pilgub salah satu daerah tahun 2017, kita dengan kasat mata melihat praktek semacam itu. Ironisnya, orang yang dulu membawa isu serupa, dibiarkan tanpa perlawanan secara politik. Sepertinya para politisi senior sudah terhipnotis dan hanya terpaku untuk menyaksikan apa yang akan dilakukan kelompok radikal, karena ketika pemegang simbolnya sedang memberi aba-aba memulai aksi mereka, jadilah kekisruhan politik itu terulang.

 Article Article Article Article

Adab orang timur kah yang membuat kita gamang dengan gelagat tak baik ini? Lazimkah seseorang yang memenangkan kontestasi, lalu menggelorakan eporianya seolah-olah mereka baru saja bebas dari penjajahan? Penjajahan yang mana yang dia maksudkan? Disebutnya peribahasa, itik yang bertelur, ayam yang mengerami, untuk member isyarat bahwa mereka harus menikmati hasil kerja mereka sendiri.

Sang pemegang simbol ini sepertinya mulai mencengkram lebih dalam, dan menebar ancaman kepada pemegang otoritas, bahwa dia akan menggunakan isu yang terbukti manjur dikapitalisasi secara politik. Hanya atas nama aspek praduga tak bersalah, pemerintah dan lembaga hukum tak kuasa mengeliminir politik identitas ini dari kaidah politik santun yang berbasis kebhinekaan, atau membuat pemisah di antara keduanya, sehingga mudah dibedakan oleh publik.

Peringatan Lembaga Pemilih Indonesia

Peringatan LPI setidaknya memberi semacam kode bahaya, bahwa jangan sampai masyarakat mayoritas justru terintimidasi dan turut menjadi pelaku seperti mereka, dan mengabaikan nilai-nilai yang menjadi karakter bangsa ini.

Kemenangan Kontestasi diklaim sebagai kemerdekaan

Hal yang lebih mengkhawatirkan, masyarakat kita terkesan permisif dengan pelaku politik identitas, karena merasa dirinya ada di lingkungan yang sama, dan bahkan merasa terwakili. Faktanya mereka hanya muncul di periode waktu yang berpotensi menguntungkan secara politik, segera lenyap ketika momentumnya lewat.

Adapun kaum oportunis yang bekerja sama dengan mereka mungkin disebabkan kepentingan masing-masing, meskipun teknisnya sama mengambil keuntungan dari momentum politik. Oleh karenanya, publik harus disadarkan, ternyata bukan hanya kaum kolonial yang menjajah kita. Ada pihak yang mengklaim saudara sebangsa namun kelakuannya memecah soliditas bangsa, demi keuntungan sesaat.

Pelaku Politik Identitas Berani Gadaikan Kebhinekaan, Siapa Mereka?

Sumber Utama : https://seword.com/umum/pelaku-politik-identitas-berani-gadaikan-b8ZOcdKYUP

Agama Yang Minus Nilai-Nilai Kemanusiaan

Menyangkut apapun itu penting bagi setiap orang berusaha memiliki pemahaman yang benar, terlebih untuk sesuatu yang menjadi orientasi sebuah keyakinan.

Pemahaman atas sebuah keyakinan sudah sewajarnya difungsikan sebagai lentera yang mampu menerangi perjalanan hidup, sehingga menjadi umat yang tercerahkan.

Berangkat dari titik inilah wajib bagi rohaniawan untuk berusaha mereintepretasikan pemahaman dalam rangka membekali para pengikutnya agar memiliki cara pandang yang mendekati nilai nilai kemanusiaan dengan benar.

Bahwa menjadikan pemahaman teologis tidak melulu berkutat pada persoalan akhirat semata.

Melainkan bagaimana pentingnya menekankan kepada setiap penganutnya, bahwa jauh lebih penting mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan dalam rangka menciptakan harmonisasi di kehidupan sosial.

Yang menjadi pengaruh determinan, bagi kosmik berpikir ummat, tentang bagaimana seharusnya memelihara kontemplasi antara masing-masing setiap penganut sebuah keyakinan, melalui ajar - bahwa Tuhan adalah Prima causa yang menjadi sumber acuan yang inspiratif, bagaimana seharusnya tonggak pemahaman itu dibangun.

Wajib disadari, bahwa dunia yang begitu luas ini, tidak cukup representatif jika menjadi "etalase" yang hanya mendisplay satu saja kemajemukan interpretasi dari konsep pemahaman yang ada.

Masalah lainnya adalah, dari keyakinan yang satu saja dalam budaya keberagamaan, telah lahir bermacam mazhab atau arus pemikiran berbeda-beda, yang memiliki korelasi kuat sebagai sumber yang memproduksi tafsir dan takwil yang dijadikan rujukan dalam membangun sebuah pemahaman.

Lalu apa yang menjadi dasar, bahwa satu kelompok merasa lebih memiliki hak istimewa dibanding kelompok lainnya dengan memonopoli kebenaran?

Solipsis adalah bentuk falasi yang melahirkan arogansi dalam budaya keberagamaan saat ini.

Parahnya hal ini menjadi trending para pengikut Mazhab tertentu dengan memaksakan sesuatu yang mereka anggap sebagai kebenaran absolut, terhadap individu atau kelompok lainnya.

Royal dalam memberi label kafir, haram, sesat, murtad, zindiq, menggeneralisir pemahaman yang sempit, sambil berupaya membungkam daya pikir kritis umat, yang cenderung menjadikan pengikutnya sebagai robot atau menganggapnya hanya sebagai instrumen agama, sementara mursyidnya, (maaf 🙏) masyuk bersenggama.

Inilah fenomena dimana pemahaman agama (bukan agama sejati), yang telah menjadi kekuatan memabukkan para pengikutnya.

Pemerintah harus sesegera dan semasif mungkin memberikan sanksi yang tegas kepada kelompok-kelompok yang terindikasi melakukan praktik ini.

Menjaga ketertiban sebuah negara adalah memaksa warga negara untuk mematuhi hukum yang berlaku,

Memelihara stabilitas negara, adalah memberikan opsi yang mengikat, dalam upaya menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat atas hukum yang ada.

Peran pemerintah dan lembaga terkait memiliki hak penuh untuk menjalankan amanat UU, tanpa pandang bulu.

Hal ini bertujuan untuk melindungi segenap masyarakat yang menjadi elemen bangsa, dari segala bentuk serangan, baik yang bersifat fisik maupun ideologi yang dapat merusak secara psikis dan menggerogoti mentalitas anak bangsa.

Diharapkan negara mampu menghalau kerusakan yang akan ditimbulkan dari serangan ideologis para propagandis, yang menjadikan agama sebagai kendaraan untuk berkuasa.

Bukan hal yang tidak mungkin kelompok ini akan selalu mencari kesempatan untuk bergerilya melakukan agitasi, dan menyebarkan paham radikal dengan memanfaatkan semangat keberagamaan mereka yang dangkal.

Fakta membuktikan tidak sedikit oknum aparatur negara yang menjadi kolaborator gerakan ini, https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191016182814-12-440115/polri-soal-2-polwan-terlibat-terorisme-kami-sudah-disusupi

Bahkan di Sri Lanka dua bersaudara putra dari seorang pengusaha mau melakukan bom bunuh diri setelah menyatakan kesetiaan kepada ISIS. https://www.google.com/amp/s/dunia.tempo.co/amp/1198864/dua-bersaudara-anak-pengusaha-kaya-ledakkan-bom-di-sri-lanka

Hanya ada dua pilihan, memberantas dengan menjalankan hukum yang tegas, atau mengorbankan generasi bangsa yang satu demi satu tewas.

Baru-baru ini telah terjadi kembali peristiwa, dimana seorang perempuan berhijab berusaha menerobos masuk ke Istana Negara, untungnya hal ini dapat digagalkan oleh Paspampres yang bertugas, dan tidak menimbulkan jatuh korban. https://www.beritasatu.com/news/993321/paspampres-amankan-perempuan-bersenpi-yang-terobos-istana

Pertanyaannya kemudian, bagaimana mungkin wanita itu berani melakukan seorang diri menerobos masuk dengan bersenjata pula?

Dari gerakan yang dilakukan wanita itu, kentara sekali bahwa wanita itu tidak terlatih, apa yang sebenarnya menjadi tujuan dari aksi itu?

Pertama, rangkaian kejadian yang ada telah menyiratkan pesan kepada kita, khususnya negara bahwa kelompok yang mungkin bagian dari ormas radikal yang bercorak keagamaan tetap eksis, walaupun organisasi mereka telah dibubarkan.

Gerakkan ini tidak akan berhenti sebelum dapat merebut kekuasaan.

Kedua, gerakkan ini memang tidak memprioritaskan jatuh kurban, tapi ingin show of force, bahwa mereka memiliki banyak stok manusia yang menjadi robot, yang bersedia kapan saja jika dibutuhkan untuk melakukan teror secara acak, tentu saja tujuannya adalah menebarkan ketakutan. Hal ini diharapkan akan melahirkan keraguan karena dihantui rasa takut, bagi aparat pemerintah yang ingin memberangus eksistensi kelompok ini.

Ketiga, momen ini adalah awal dari serangkaian gerakan yang akan mereka lakukan ke depan, terlebih menjelang perhelatan akbar pilkada dan pilpres.

Mereka tak akan segan-segan, melakukan aksinya di wilayah yang menjadi ceruk suara dimana jagoannya tidak akan mendapat suara.

Tentu saja hal ini akan membuat ketakutan masyarakat untuk mendatang TPS-TPS yang ada.

Dan jika strategi ini berhasil, dapat dipastikan pemimpin yang memiliki hubungan mesra dengan gerombolan teroris yang akan meraih kemenangan.

Tiba-tiba ada seseorang yang menghardik agar memilih seorang pemimpin yang bertampang timur tengah menjadi presiden.

Sambil menghisap sebatang rokok dalam-dalam, aku berbisik kepadanya sambil berlalu.

Kulihat telinganya mengepulkan asap tebal yang hampir menutupi wajahnya.

Agama Yang Minus Nilai-Nilai Kemanusiaan

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/agama-yang-minus-nilai-nilai-kemanusiaan-2Q7rgT2BAV

Puaslah Dua Kali Menjadi Ketua DPR RI

Mas Sunu

Puaslah Dua Kali Menjadi Ketua DPR RI

Puisi buat Puan Maharani

Mbak Puan, dirimu sudah beken

jabatanmu mentereng, keren

Dirimu pernah menjadi Menko

bukan jabatan nomor loro

Perempuan pemimpin negeri

jadi Ketua DPR RI

Membuat orang lain pun ir i tak semua dapat menapaki

Kau punya daya memengaruhi

nasib rakyat negara ini

Memimpin lembaga legislatif

membuat undang-undang neg’ri

Awasi kinerja Pemerintah

supaya kerjanya terarah

Anggaran negara pun kaubedah

supaya bocor tak melimpah

Yah, pencapaianmu mengagumkan

tak semua orang lakukan

Prestasimu sungguh mencengangkan

buat seorang perempuan

Sayang, rupanya kau menyimpan ambisi

untuk jadi Presiden RI

Belum puas dengan yang kaucapai

karena kau putri Megawati

Merasa cucu dari Bung Karno

berhak jadi numbero uno

Memoles diri, pasang baliho

di Indonesia seantero

Pakdhemu, Guntur pernah berkata

Presiden Nusantara kita

Tak harus keturunan Bung Karno

Camkanlah agar tak melongo

Partaimu, PDIP pemenang

tapi jangan sewenang-wenang

Merasa diri punya wewenang

menjadi presiden mendatang

Simak dan telaah hasil survei

kau tak duduki tempat kece

Ukurlah diri berbasis survei

agar dirimu tidak memble

Lihatlah realitas politik

yang slalu penuh dengan intrik

Saling adu strategi dan taktik

kadang diwarnai tindakan “licik”

Kursi Ketua DPR RI

kan kaududuki dua kali

Jikalau partaimu menang lagi

Kaubertengger di tahta tertinggi

Bersyukurlah dengan capaianmu

Puaslah dengan prestasimu

Menjadi Pemuncak RI Satu

Bukanlah keharusan bagimu

Yogyakarta, 25 Oktober 2022

Kini, Ketua DPR RI Membuat banyak pihak iri Perempuan petinggi negeri

Puaslah Dua Kali Menjadi Ketua DPR RI

Sumber Utama : https://seword.com/puisi/puaslah-dua-kali-menjadi-ketua-dpr-ri-ewTnEqVVjo

Usut Tuntas Siapa di Balik Siti Elina

Lagi, seseorang yang diduga simpatisan teroris beraksi di dekat Istana Presiden. Siti Elina, nama sosok bercadar itu. Dia menodongkan pistol ke petugas paspampres yang berjaga di halaman Istana, Selasa 25 Oktober 2022.

Dari berita terakhir, senjata api genggam itu rakitan. Tapi apakah senjata api itu berisi peluru? Dan apakah si Siti Elina itu sudah bisa menggunakannya? Lalu dari mana dia mendapatkan benda berbahaya itu, dan siapa yang menyuruhnya untuk melakukan sesuatu yang tidak masuk akal untuk seorang ibu-ibu seperti dia?

Untung pula petugas yang berjaga sigap dan cekatan merebut pistol itu sebelum benar-benar ditembakkan. Masih beruntung pula si Siti tidak ditembak petugas. Sebab perilaku Siti memang membahayakan dan mengancam nyawa petugas.

Dalam kondisi seperti itu, petugas punya hak untuk membela diri, menyelamatkan nyawanya bukan? Membunuh atau dibunuh!

Apalagi peristiwa yang hampir sama pernah terjadi pada 31/3/2021 lalu di Jakarta, seorang perempuan memasuki halaman Mabes Polri di Kebayoran Baru. Wanita berhijab itu melepaskan tembakan membabi buta. Tak ada pilihan lain, petugas menembaknya, dan mati!

Lalu pada Senin 21/3/2022, seorang wanita berhijab menerobos Mapolres Pematang Siantar, Sumatera Utara, dan menabrakkan sepeda motor yang dikendarainya ke ruang SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu). Ruangan kantor rusak parah, si pelaku sendiri luka-luka karena ulahnya itu. Untung tidak ada korban jiwa. Belakangan diketahui alasan si pelaku: ingin masuk surga.

Berkaca dari dua peristiwa yang masih tergolong “baru” atau belum lama itu, petugas Istana mestinya langsung bereaksi keras dan cepat, seperti yang di Mabes Polri setahun silam itu. Daripada mati konyol, bukan?

Tapi bagaimanapun kita harus bersyukur bahwa akhirnya tidak terjadi insiden yang menimbulkan korban jiwa atau luka-luka. Tinggallah si Siti Elina yang masih belia itu (24 tahun), mempertanggungjawabkan ulahnya itu.

Tapi apakah kasus ini selesai hanya pada pemprosesan hukum terhadap Siti? Tentu saja tidak. Sebab ini menyangkut sesuatu yang besar, serius dan membahayakan bangsa dan negara ini. Terorisme. Itulah yang menjadi masalah.

Diduga keras si Siti tidak melakukan itu karena iseng atau frustrasi. Tidak. Dia pasti diprintahkan oleh seseorang atau kelompok tertentu, setelah wanita yang malang itu didoktrin dengan ajaran sesat agama. Maka jika aparat serius untuk membongkar sampai ke akar-akarnya, yang pertama ditelusuri adalah siapa oknum penceramah agama yang mendoktrin, atau menginspirasinya sehingga mau melakukan hal nekat dam bodoh itu.

Ada pula yang bilang bahwa Siti Elina itu korban cuci otak. Nah siapa yang menjadi dalang di balik pencucian otak ini, harus dilacak hingga ketemu. Yang ada di baliknya pastilah tidak jauh dari oknum-oknum penceramah agama beraliran keras radikal, intoleran yang selalu mengajarkan kebencian terhadap yang berbeda.

Dan seperti sering penulis ingatkan dalam beberapa tulisan, bahwa yang menjadi sumber masalah di negeri ini adalah para penceramah radikal intoleran yang dibiarkan bebas mengumbar kata-kata.

Mereka bertujuan mengubah dasar falsafah negeri ini menjadi berbasis agama. Dan itu suatu tindakan mengkhianatti bangsa dan melanggar hukum negara, sebab ingin mengubah dasar dan ideologi negara. Mereka itu sebenarnya melakukan makar, dan seharusnya ditumpas hingga ke akar-akarnya.

Tapi apa yang selama ini diperbuat petugas dan negara? Buktinya, terhadap oknum yang menabrakkan sepeda motor ke kantor polisi itu, kabarnya cuma dilakukan pembinaan ajaran agama?

Apakah oknum penceramah agama yang menginspirasinya diusut? Bila pun ceramah agama itu didengar di media sosial, harus pula ditelusuri dan ditindak. Karena dibiarkan maka akan banyak orang yang menjadi korban pencucian otak. Siti Elina ini bisa jadi adalah salah seorang korban. Kemungkinan adanya korban lain, tentu sangat besar dan beralasan.

Kasus-kasus pencucian otak semacam ini sudah jelas sangat berbahaya. Seseorang didoktrin supaya menjadi pembunuh atau pengacau. Ini sudah bertentangan dengan ajaran agama. Ketika hal-hal seperti ini tidak diusut tuntas siapa oknum penceramah agama yang berada di baliknya, itu sama saja dengan membiarkan ribuan atau jutaan “bom waktu” akan meledak suatu saat nanti.

Jika kasus penodongan terhadap paspampres ini hanya diselesaikan seputar Siti saja, disuruh minta maaf di atas kertas materai, maka negeri ini tinggal menunggu kehancuran. Untuk mencegahnya harus diusut siapa yang telah menjerumuskan dan menyesatkan wanita lugu ini. Bongkar tuntas dan musnahkan!

Usut Tuntas Siapa di Balik Siti Elina

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/usut-tuntas-siapa-di-balik-siti-elina-PehckYZkkk

Urgent! Inilah "Dosa Terbesar" Kepala BPOM Dalam kasus Obat Sirop!!!

Yang saya bahas dalam kasus obat dibawah adalah hukum pembuktian ya BUKAN kimia nya! Pahami itu! Jasi yang saya kejar bukti bukti bukti bukti lengkap.. bukan masalah Kimia!

Inilah "Dosa Terbesar" Kepala BPOM Dalam kasus Obat Sirop!!!

"Tak bisa hanya mengandalkan hasil yang ada saat ini saja yaitu hasil pemeriksaan biopsi, epidemiologi dan analisa toksikologi. Jika tak dilakukan otopsi, artinya secara hukum tidak ada bukti kematian ratusan anak disebabkan Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE), karena ketiganya juga menyerang jantung, paru-paru dan jaringan saraf. Jadi harus dan wajib otopsi untuk membuktikan apakah sample 3 organ itu ada dampak kerusakan parah akibat reaksi kimia dari Etilen Glikol Dietilen Glikol pada 3 organ itu? Jika tidak dilakukan otopsi artinya no evidence Etilen Glikol penyebab matinya ratusan anak" - Ricky Vinando

Sesuai keterangan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin bahwa Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) hanya sebagai cemaran dalam Propilen Glikol yang menjadi pelarut tambahan obat sirop agar lebih mudah melarutnya karena Paracetamol susah larut jika tak ditambah pelarut tambahan. Lantas Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) dituding jadi penyebab utama meninggalnya ratusan anak.

Lalu Menteri Kesehatan menyimpulkan 3 senyawa kimia itu sebagai penyebab tewasnya ratusan anak belakangan ini.

Sekarang begini dulu ya,

Pertanyaan hukum paling besarnya adalah selain pada ginjal, apakah pada jantung, paru-paru dan saraf korban meninggal juga ditemukan gangguan/ kerusakan parah sebagai reaksi kimia dari masuknya Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) yang membuktikan adanya keracunan dalam jumlah yang sangat besar?

Karena Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) menyerang 4 organ tersebut di atas. Jadi harus ada jejak kristal yang sangat banyak pada ginjal dan harus ada kerusakan yang sangat parah di beberapa organ lain yang juga jadi pusat yang diserangnnya sehingga baru ada dasar yang kuat dalam menyimpulkan penyebabnya adalah 3 senyawa kimia tersebut.

Dari hasil pemeriksaan sample ginjal korban meninggal berapa banyak ditemukan kristal-kristal atas reaksi kimia dari Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) dan bagaimana ukuran kristal dan derajat kekerasan kristal atau densitas kristalnya pada ginjal?

Pada jantung korban meninggal seberapa parah kondisinya akibat diserang Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) jika memang meninggal karena akibat masuknya 3 senyawa itu dalam jumlah besar , apakah diantara korban ada yang mengalami gangguan irama detak jantung hingga kematian karena disebabkan gagal jantung?

Pada paru-paru korban meninggal seberapa parah kondisinya akibat diserang Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) jika memang meninggal karena akibat masuknya 3 senyawa itu dalam jumlah besar, apakah paru-paru jadi terganggu?

Pada saraf korban meninggal seberapa parah kondisinya akibat diserang Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) jika memang meninggal karena akibat masuknya 3 senyawa itu dalam jumlah besar?

Pada sample lambung korban meninggal seberapa parah kondisinya akibat kemasukan Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) jika memang meninggal akibat masuknya 3 senyawa itu dalam jumlah besar?

Pada sample empedu korban meninggal seberapa parah kondisinya akibat kemasukan Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) jika memang meninggal karena akibat dalam jumlah banyak masuknya 3 senyawa itu dalam jumlah besar?

Ukuran kristal dan derajat kekerasan kristal atau densitas kristalnya yang ditemukan pada ginjal mayoritas korban meninggal seperti apa? Misal : 7 mm. Tapi kenapa itu juga tak pernah disinggung Menteri Kesehatan?

Grup utama sudah full. Yang mau simak pembahasan saya secara langsung, sementara silahkan join ke grup saya yang lainnya: https://chat.whatsapp.com/B7Jhi4jFlO753PeQZXMaAJ silahkan join ke link itu nanti akan banyak pembahasan menarik oleh saya.

Kementerian Kesehatan harus bisa menjawab itu dengan detail semuanya. Jangan menjawab misal : ditemukan kristal , juga ada kerusakan empedu bla bla.... Tapi harus spesifik seperti BPOM yang spesifik berani menyebut nama dan merek obat!

Padahal itu harus bisa dipastikan dan dibuktikan secara ilmiah dan diperlukan otopsi, karena tidak bisa jika hanya mengandalkan pemeriksaan biopsi , pemeriksaan epidemiologi dan analisa toksikologi, tapi organ jantung, paru, saraf hingga lambung mesti diperiksa secara langsung dengan mengambil samplenya supaya bisa jelas secara hukum apakah ketiga organ itu juga mengalami kerusakan?

Kalau tidak, maka kematian ratusan anak bisa dipastikan bukan karena cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol dalam obat sirop. Mengapa begitu? Karena Etilen Glikol dan Dietilen Glikol selain menyerang ginjal juga menyerang langsung organ jantung, paru, saraf, makanya 3 organ itu juga harus diperiksa secara menyeluruh supaya bisa jelas secara hukum. Harus ada dampak pada jantung saraf dan paru paru secara langsung jika benar Etilen Glikol penyebab kematian ratusan anak. Karena seberapa parah kerusakan organ-organ di atas harus ada bukti samplenya langsung yang berasal langsung dari organ-organ di atas yang harus diuji dari aspek pemeriksaan toksikologi dengan langsung memeriksa sampel organnya.

Karena itu harus bisa dibuktikan tingkat keparahannya. Kalau tak ada keparahan atau tak mengalami kerusakan karena zat kimia tertentu, maka tidak bisa dianggap penyebab kematian karena cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol dalam obat sirop Karena harus ada korelasi langsung keparahan dengan seberapa banyak yang masuk dengan dampak kimia yang ditimbulkan pada organ organ yang saya sebut tadi

Kalau organ organ itu tak mengalami kerusakan yang parah, artinya yang masuk sangat kecil, tentu tidak mematikan sama seperti sianida dalam jumlah sangat kecil ada di kopi yang tidak mematikan jika diminum.

Atau pertanyaannya saya ubah, dari mayoritas korban meninggal seberapa parah kerusakan hati, jantung, saraf, termasuk lambung jika kristal kecil masuk ke dalam tubuh? 80% ? 100%? Makanya itu perlu otopsi. Kenapa itu juga tak pernah disinggung walau dalam jumlah persen kerusakan kerusakan organ organ di atas??? Kementerian Kesehatan bagaimana menjawab itu? Kepala BPOM bagaimana menjawab itu? Hanya bilang ginjal rusak tapi seberapa parah kerusakannya? karena itu menyangkut pembuktian secara ilmiah toksikologi yang satu sama lain saling berkorelasi yang tak hanya ginjal saja tapi jantung paru saraf pun harus bisa dibuktikan apakah ada cemaran 3 senyawa kimia tersebut di atas?

Lalu Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan ditemukan Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) yang melebihi ambang batas pada obat sirop, angkanya berapa, Bu Kepala BPOM, kenapa ibu selaku Kepala BPOM tidak pernah menyebut berapa angkanya tapi kok nuduh di atas ambang batas?

Pertanyaan besar selanjutnya kepada Kepala BPOM Penny Lukito, ini paling penting, berapa banyak dosis mematikan Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) jika sampai masuk ke dalam tubuh manusia? Sebut saja bu jika ada refrensi yang bisa dipertanggungjawabkan!!!! Jangan tak bisa nyebut itu tapi nuduh penyebab kematian disebabkan Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE)!!

Kalau masih dibawah ambang batas kan, aman dan tidak mematikan. Sekarang berapa dosis mematikan sebut saja angkanya! Dari awal sampai hari ini BPOM tak pernah menyinggung itu, tapi kok mau mengkambinghitamkan perusahaan obat. BPOM dan Menteri Kesehatan pun tak bisa mengungkap itu. Karena Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) adalah tiga jenis alkohol yang berbeda.

BPOM terang-terangan mengatakan untuk cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari. Yang jadi pertanyannya tetap saja berapa dosis mematikan dari Etilen Glikol? Berapa dosis mematikan dari Dietilen Glikol? Berapa dosis mematikan dari Ethylene Glycol Butyl Ether? Karena cemaran 0,5 mg/ kg berat badan perhari, itu bukan dosis mematikan , melainkan batas aman cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol dalam obat sirop yang kemudian diminum.

Karena sesuai keterangan beberapa ahli farmasi, di beberapa literasi farmasi menyebutkan 1,4-1,6 gram/kilogram berat badan sebagai dosis letal/dosis mematikan dari Etilen Glikol. Sementara untuk dietilen glikol dosis yang mematikan 1,1 gram/kilogram.

Sedangkan cemaran Etilen Glikol pada sediaan sirup dengan nilai toleransi 0,1 persen pada Gliserin dan Propilen Glikol, serta 0,25 persen pada Polietilen Glikol , hal itu membuktikan bahwa walau sesama berasal dari keluarga alkohol, ada maksimal batas toleransi yang aman dan dosis yg mematikan.

BPOM tidak pernah ungkap berapa sebenarnya kadar Etilen Glikol dan Dietilen Glikol yang membahayakan nyawa karena keberadaan cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol pada obat sirop? Mestinya buka saja berapa dosis mematikan dari 2 senyawa kimia itu. Tapi belum bisa membuka itu tapi mau mempidanakan 2 perusahaan obat dan menuding 2 senyawa kimia sebagai biang kerok ratusan anak meninggal, ya janggal dan tidak logis.

Karena menurut CDC/Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, Etilen Glikol menyerang:

Tahap 1 yang menyerang saraf dan terjadi setelah 30 menit hingga 12 jam.

Tahap 2 yang menyerang jantung paru dan terjadi setelah 12 hingga 24 jam.

Tahap 3 yang menyerang ginjal dan terjadi setelah 24 hingga 72 jam.

Balik lagi ke Menteri Kesehatan, jadi harus jelas ada berapa banyak cemaran kadar Etilen Glikol di pusat yang diserang 3 senyawa kimia itu yaitu saraf, jantung , paru dan ginjal? Apakah mencapai dosis yg mematikan? Perlu pembuktian ilmiah yang mendalam dan menyeluruh. Tak bisa hanya pemeriksaan biopsi, apalagi pemeriksaan epidemiologi dan analisa toksikologi jika tuduhannya 3 senyawa kimia itu sebagai penyebab gagal ginjal akut.

Jika tak mencapai dosis mematikan, maka harus dicari tau penyebab lain terlebih lagi ada beberapa kasus yang tak ditemukan kristal pada ginjal sebagai ciri masuknya Etilen Glikol. Jadi semua harus ada hitung-hitungannya.Nah sekarang berapa dosis yang mematikan? Itu dulu yang harus ditemukan pada organ organ di atas.

Kan kayak sianida. Ada dosis yang mematikan 150 miligram sampai 250 miligram sesuai keterangan ahli toksikologi saat sidang Jessica pada 2016 lalu.

Arsenik. Dosis mematikan untuk membunuh manusia membutuhkan dosis minimal 2 gram atau satu sendok makan penuh dan harus langsung diberikan sesuai penjelasan ahli toksikologi Mangku Sitepu, Ahli Racun dari UGM, saat sidang Polycarpus Budihari Priyanto pada 2011 lalu.

Tetrodoksin racun yang tekandung di dalam ikan buntal. Dosis mematikannya adalah 1-2 gram.

Jadi semua ada dosis mematikannya. Kepala BPOM, Etilen Glikol dan Dietilen Glikol berapa dosis yang mematikan?? Itu pertanyaan besar yang sampe sekarang sama sekali belum disinggung oleh BPOM!!!

Mestinya BPOM kalau jujur punya refrensi yang bisa dipertanggungjawabkan berapa dosis untuk bisa mematikan mestinya terbuka saja sekaligus rilis mayoritas berapa banyak jejak Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) yang ditemukan pada jantung, ginjal, paru, saraf korban secara mayoritas? Misal pada korban mayoritas ditemukan 3 senyawa kimia itu dengan total 15 gram/kilogram berat badan dengan kerusakan yang sangat parah dengan penjelasan bla bla....

Jadi dengan itu belum ada, maka menjadi belum jelas penyebab gagal ginjal akut karena BPOM bahkan Menteri Kesehatan masih tertutup tentang hal-hal di atas.

Pun Polri hanya akan memeriksa darah dan urine. Ini juga kurang tepat karena yang diserang Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE) adalah jantung, paru, ginjal dan saraf. Bukan menyingkirkan soal darah tapi pemeriksaan terhadap 4 organ itu jadi penting karena jadi kunci untuk memastikan ada berapa banyak 3 senyawa kimia yang ditemukan secara langsung di 4 organ itu? Pemeriksaan sample darah dan urine sebagai pelengkap saja harusnya.

Penyebab perburukan kasus gagal ginjal akut juga masih misteri. Karena, beberapa anak dilaporkan memiliki infeksi berbeda.

Misalnya, sejumlah anak terinfeksi COVID-19, sementara yang lain tidak dilaporkan memiliki riwayat virus tersebut. Serupa dengan temuan konsumsi obat, meski beberapa anak mengonsumsi obat yang tercemar Etilen Glikol dan Dietilen Glikol, namun ada beberapa kasus lain dilaporkan tak ada riwayat konsumsi obat sirop tapi tetap kena gagal ginjal akut. Artinya apa? Tidak bisa dipastikan gagal ginjal akut disebabkan faktor cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol, karena yang tidak minum obat sirop pun tetap mengalami gagal ginjal akut.

Pakar Nefrologi RSUP Dr Sardjito, Retno Palupi mengatakan bahwa dari hasil biopsi atau pengambilan sampel jaringan ginjal, gagal ginjal akut justru mengarah ke temuan adanya nekrosis tubular akut yang umum didapati pada kasus pasien mengalami inflamasi atau infeksi berat.

"Yang kami masukan sebagai kriteria gagal ginjal akut progresif atipikal ini adanya gangguan di tubulus ginjal, di pipa-pipa ginjal itu ada gangguan yang mengalami nekrosis atau kematian jaringan tubulus dan degenerative, kerusakan di pipa-pipa ginjal itu dan kristal tidak ditemukan,"

Kristal tidak ditemukan pada tiga pasien yang dua di antaranya masih membutuhkan hemodialisa atau terapi cuci darah. Sehingga, tidak menutup peluang mekanisme kerusakan pada ginjal bukan terkait kristal yang ada kaitan dengan Etilen Glikol, Dietilen Glikol dan Ethylene Glycol Butyl Ether (EGBE).

Jadi bagaimana Menteri Kesehatan, Wakil Menteri Kesehatan dan Kepala BPOM, 3 korban mengalami gagal ginjal akut tapi tak ditemukan kristal di ginjalnya berdasarkan hasil biopsi, bagaimana itu?

Sehingga dengan adanya fakta di atas, yang tak minum obat pun tetap kena gagal ginjal akut, yang tak ditemukan kristal di ginjal pun tetap kena gagal ginjal akut, artinya secara hukum maka belum jelas penyebab gagal ginjal akut.

Jangan terlalu cepat mengkambinghitamkan perusahaan obat karena kalau mencari kambinghitam tapi penyebab medis sesungguhnya belum ketemu, sama aja bukan menyelesaikan masalah! Kepala BPOM jujurlah. Berapa dosis mematikan 3 senyawa kimia itu? Sebelum itu bisa dijawab ya lebih Kepala BPOM diam saja!

Karena Kepala BPOM ini terkesan hanya ingin menuduh tanpa mau koreksi diri coba bagaimana gambaran tentang jantung paru dan saraf mayoritas para korban meninggal? Pasti tak bisa jawab karena tak diotopsi. Tidak dilakukan otopsi tak semestinya menuduh macam-macam apalagi menyimpulkan. Padahal faktanya ada yang tak minum obat pun tetap kena gagal ginjal akut sebagaimana uraian di atas. Pun tak ditemukan kristal pada ginjal, juga tetap mengalami gagal ginjal akut. Artinya memang misterius penyakit ini.

Urgent! Inilah "Dosa Terbesar" Kepala BPOM Dalam kasus Obat Sirop!!!

Sumber Utama : https://seword.com/umum/special-inilah-dosa-terbesar-kepala-bpom-dalam-wbilQjMJbb

Jokowi Serius Beri Pesan Kepada Golkar, Nasdem Pun Terdiam

Di media sosial ada banyak yang share video di mana Surya Paloh yang terlihat berusaha memeluk Jokowi tapi ditepis oleh Jokowi di acara HUT ke-58 Golkar. Video utuhnya tidak ada, hanya berupa potongan video. Tapi sekilas memang ada kesan Jokowi enggan dipeluk, entah saya yang salah memaknai atau tidak. Tapi banyak yang berpikiran sama dengan saya.

Seolah ada kode dari Jokowi, bahwa Nasdem sudah memilih berseberangan demi mengusung Anies. Jadi ada baiknya jaga jarak saja. Kalau bicara sikap negarawan, jangan lemparkan ke Jokowi. Tanyalah Nasdem, kenapa memilih banting setir. Sekarang malah menjadi seperti duri dalam daging.

Kode berikutnya adalah sebuah pesan kepada Golkar. Dia mewanti-wanti Partai Golkar agar tidak sembrono mendeklarasikan calon presiden untuk Pilpres 2024, sebab Indonesia merupakan negara besar.

"Saya kan hanya memberikan sebuah gambaran bahwa siapa pun capres cawapres yang dipilih itu memang harus hati-hati karena menakhodai 273 juta rakyat Indonesia," kata Jokowi.

Jokowi yakin Partai Golkar tidak akan sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden yang akan maju di Pemilu 2024 mendatang. Apalagi Partai Golkar adalah partai yang sudah matang dan mempunyai pengalaman malang melintang selama 58 tahun berdiri. Golkar juga sudah banyak makan asam garam perpolitikan Indonesia.

Jokowi juga mengingatkan agar penentuan capres dan cawapres harus melalui pertimbangan yang matang. Semua aspek harus dipikirkan secara detail. "Sehingga sekali lagi, dalam penentuan capres cawapres tadi saya sampaikan hati-hati dengan kalkukasi yang detail, tidak sembrono," kata Jokowi.

Terdengar seperti sentilan telak kepada Nasdem, bukan?

Jokowi minta jangan buru-buru deklarasi capres, tapi Nasdem dengan segala niatnya dengan cepat mengusung Anies sebagai capres. Ada kepentingan mendesak yang membuat Nasdem cepat-cepat mengusung Anies. Kalau orang awam melihatnya, ini adalah tanda nafsu politik yang sangat besar. Saking tak tahan, etika-etika politik pun ditabrak. Mirip dengan Anies yang suka menabrak aturan demi memuaskan manuver politiknya.

Dari sini saja sudah terdengar jelas kalau Jokowi tidak terlalu setuju dengan langkah yang dilakukan Nasdem saat ini. Apalagi sejak mengusung Anies, Nasdem menjadi agak ugal-ugalan. Lewat Zulfan Lindan, dia membabi buta menyentil pihak lain, sembarangan bikin statement dan membuat perdebatan sengit hingga akhirnya ditindak tegas untuk sementara.

Kalau dalam bahasa frontal versi saya, jangan buru-buru pilih capres, waktu masih banyak dan panjang, apalagi buru-buru pilih capres yang tidak bisa kerja tapi cuma jago tata kata. Negara ini bukan seperti bisnis kecil atau UMKM yang bisa dipimpin siapa saja. Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia. Butuh pemimpin yang mumpuni, bukan pemimpin asal-asalan jualan janji manis dan kata-kata indah, apalagi yang di belakangnya adalah elit-elit yang dari wajahnya sudah tidak sabar untuk berjaya.

Apalagi pemimpin yang didukung oleh gerombolan intoleran yang suka menggunakan politik agama dan identitas, bahkan tidak segan mengancam orang lain dengan ayat dan mayat, surga dan neraka. Negara ini sungguh besar, dan kalau dikuasai kelompok ini, maka negara ini dalam bahaya besar. Sekarang saja, mereka ngelunjak dan petantang petenteng. Tak terbayang kalau mereka berkuasa. Mau jadi apa negeri ini? Warisan seperti apa yang akan diberikan kepada generasi berikutnya kelak?

Jokowi diyakini akan memberikan rekomendasi mengenai siapa calon yang akan menjadi penerusnya kelak. Tapi tidak dalam waktu dekat. Jokowi tetap menjadi tokoh sentral meski tidak lagi ikut pilpres. Pendukungnya siap menunggu. Ke mana arah Jokowi pergi, mereka akan ikut.

Yang jelas, bukan Nasdem, apalagi Anies. Mereka sudah menjadi antitesis Jokowi, hahaha. Bagai air dan minyak, bisa menempel tapi tidak bisa bersatu.

Nasdem memilih jalan yang berbahaya. Syukur-syukur tidak terjatuh. Jangan sampai terjatuh. Begitu terjatuh, Nasdem jatuh sendiri, tidak ada yang menolong. Bahkan Nasdem berpotensi dikucilkan seperti PKS jika nekat memainkan politik yang ugal-ugalan.

Jokowi memberikan sinyal kepada Paloh dan juga kode keras kepada Golkar. Jokowi tampaknya serius, tidak main-main dengan statement ini. Negara ini bukan negara seupil. Salah urus, apalagi kalau pemimpin tak becus, bisa bubar negara ini.

Bagaimana menurut Anda?

Jokowi Serius Beri Pesan Kepada Golkar, Nasdem Pun Terdiam

Sumber Utama : https://seword.com/politik/jokowi-serius-beri-pesan-kepada-golkar-nasdem-pun-8LN61uK31R

Teman Seangkatan Bercerita Masa SMA-nya bersama Jokowi, Masih Nggak Percaya Juga?

Nama Mahmud Nurwindu mendadak viral setelah beredar pengakuan beliau yang dulu menjadi teman seangkatan Joko Widodo, sehingga cukup banyak tahu keseharian Jokowi selama bersekolah di SMAN 6 Surakarta, termasuk kebiasaan dan ketegasan Jokowi yang menolak memberi contekan.

Wawancara yang dilakukan oleh Kompas TV jug semakin mempertegas kebenaran cerita itu, karena kredibilitas stasiun TV yang satu ini rasanya masih sangat terjaga. Pemilihan narasumber pun tepat, dengan memilih teman sekelas semasa SMA, buat mementahkan isu bernada fitnah mengenai ijazah sekolah Jokowi yang ditiupkan oleh Si Bambang, penulis buku Jokowi Undercover yang ngawur itu.


Meski begitu, saya masih yakin adanya pihak yang meragukan alias belum percaya kalau pengakuan Bapak Mahmud tadi benar. Meski sebenarnya gampang dikroscek dengan mencari satu-dua teman sekelas Jokowi yang masih mudah ditemui di sekitaran Solo, selain cek keaslian ijazah yang bisa ditunjukkan dengan mudah oleh pihak sekolah dan teman-teman Jokowi.

Kalau masih nggak percaya juga, anggap saja kelompok itu sebagai orang bebal, yang memang hatinya sudah dipenuhi kebencian sehingga logikanya menjadi tumpul. Tapi, bukankah syarat tak resmi masuk kelompok ini memang logika dan akal sehatnya perlu diturunkan standarnya ya, kayak sosok dokter wanita itu?

Gini saja logikanya. Soal teman sekelas atau sebangku, saya punya pengalaman duduk sebangku sama cewek berinisial WN saat SMA di pelajaran agama, yang diadakan di kelas khusus. Saya juga pernah pas kelas 3D, duduk sebelahan sama cewek berinisial DSI, tapi saya lupa kenapa kok saya bisa sekelas dan duduk sama dia.

Nah, seandainya ada yang mempersoalkan atau meragukan apakah saya pernah sekolah di SMA Negeri X di Klaten dan SMP Negeri Y di Surabaya, lalu kedua wanita tadi bercerita ... manakah yang bisa dipercaya semisal ada orang bernama Roni Gandrung atau dokter Tipu berkata bahwa ijazah saya palsu?

Atau kalau ada yang meragukan bahwa saya kini tinggal di kampung yang berlokasi di desa G, lalu muncullah cerita dari anak kecil, tetangga yang sering main di halaman rumah, manakah yang bisa lebih dipercaya jika semisal cucu dari elit politik di negeri ini bercerita versi lain?


Sungguh nggak habis pikir dengan orang-orang yang suka menurunkan logika sehatnya menjadi agak sakit, bahkan bisa dibilang ambyar. Mungkin kebencian atau dendam, juga ajaran sesat sudah merusak kemampuan berpikir dan logika mereka, sehingga ijazah seorang Presiden RI yang sudah menangi Pilkada di tingkat Kota Madya hingga Pilgub di Jakarta saja masih diragukan. Semoga mereka tidak sampai gila ya!

Akhirnya, terima kasih Pak Mahmud sudah speak up dan berani menceritakan kebenaran masa SMA Anda bersama Pak Jokowi. Beliau pastinya juga menghargai dan masih mengingat teman-teman sekolahnya seperti yang ditunjukkan kepada teman-teman masa kuliahnya dulu.

Teman Seangkatan Bercerita Masa SMA-nya bersama Jokowi, Masih Nggak Percaya Juga?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/teman-seangkatan-bercerita-masa-sma-nya-bersama-qfviN08C44

Bu Iriana, Tolong Bu!! Usut Kasus Pemerkosaan di Kementerian Koperasi dan UKM!!

Sore ini saya sedih membaca sebuah tulisan di sebuah media online. Ceritanya tentang dugaan adanya kasus pemerkosaan di Kementerian Koperasi dan UKM. Cerita singkatnya seperti ini :

Kejadian ini bermula saat N bersama para pegawai kementerian tersebut pada 6 Desember 2019 mengadakan Rapat Di Luar Kantor (RDL) yang diikuti N dan para pelaku. Disanalah N kemudian diperkosa.

Pemerkosaan terjadi di hotel tempat rapat berlangsung, 4 orang pegawai memperkosa yaitu: Z, W, M,E dan 2 orang menjaga pintu dan 1 orang ikut sampai lokasi. Ketiga orang ini adalah: N, T, A.

Dari berita yang saya baca, salah satu pelaku adalah keluarga dari petinggi di kementerian tersebut. Mereka mendatangi keluarga N meminta korban menikah dengan salah satu pelaku yang masih single, sebelum kasus sampai tahap P21 (hasil penyidikan sudah lengkap) dan proses berlanjut ke pengadilan.

Sebel banget nggak sih, orang sudah jadi korban pemerkosaan masih saja penyelesaiannya dinikahkan dengan pelaku!! Gimana ya, kegiatan seksual itu bisa dinikmati dan menyenangkan kalau atas consent pihak-pihak yang terlibat. Mau itu pakai cinta, mau itu pakai status halal dan legal di mata agama dan negara, mau itu pakai transaksi finansial, apapun itu ya hanya jika pihak-pihak yang terlibat sama-sama mau dan menikmati barulah itu enak. Lha tapi kalau orang dipaksa alias diperkosa, dia ini kan traumanya fisik dan psikis, kok bisa ya solusinya dinikahkan? Ada-ada aja emang manusia-manusia ini...

Di berita itu pula disampaikan oleh sepupu korban bahwa salah satu pelaku justru mendapat beasiswa dari Kementerian tersebut? HAHHH SERIUS?? Memang Kementerian nggak punya screening yang lebih mumpuni secara akhlak dan inteligensia kah saat memberikan beasiswa? Sebel banget kan kalau sampai bener kriminal malah diberi kenikmatan berupa beasiswa yang buanyak banget orang di dunia ini itu pengen bisa mendapatkannya.

Di situ disebutkan pula korban hanya dapat nafkah 300 ribu sebulan dari pelaku? Hah udah dipaksa dinikahi terus selevel pegawai kementerian menafkahi cuma 300 ribu sebulan?? Buat belanja sayur aja seminggu habis bro!!! Ini kan sudah menunjukkan kalau nggak niat membenahi diri dan menikahi korban untuk hidup yang lebih baik.

Direktur LBH APIK Jabar, Ratna Batara Munti mengatakan atas dasar perkawinan tersebut polisi menganggap antara korban dengan pelaku sudah berdamai. Ini yang disebut penyelesaian restorative justice oleh polisi sehingga SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) sudah dikeluarkan. HAHHH?? Saya baru tahu lho kalau kasus pemerkosaan itu bisa di-SP3 hanya dengan menikahi korban. Ya pantes buaya buntung di luar sana masih banyak yang bejat mokondo nekat yang melakukan tindakan asusila karena mungkin mereka tahu ya tinggal nikahin aja nanti juga nggak akan dihukum ckckckckck....

Dahlah kalau mengetuk Pak Menteri Koperasi dan UKM menyelesaikan kasus ini saya kok malas. Nggak mungkin juga kan kasus ini nggak ada di radar Beliau.

Di tulisan itu, Kepala Biro Hukum dan Kerja sama Kementerian Koperasi dan UKM, Henra Saragih, mengatakan bahwa "kami sekalipun tidak bisa mengetahui karena itu memang pak Menteri sebagai pimpinan kepegawaian sudah membuat keputusan disiplin yang disampaikan secara langsung kepada yang bersangkutan." Ih masak pemerkosa sanksinya bukan pemecatan atuh gimana sih....

Karena kayaknya nggak mempan kalau ke Pak Menteri, kita colek saja ke Bu Iriana. Bu, tolong disampaikan ke Pak Jokowi... Kalau bingung kasusnya apa bisa dibaca di https://www.konde.co/2022/10/kekerasan-seksual-pegawai-kementerian-korban-diperkosa-dan-dipaksa-menikahi-pelaku.html/

Semoga dengan bisikan Bu Iriana ke Pak Jokowi, ada solidaritas ke sesama perempuan dan ketegasan dari Pak Presiden untuk menekan Pak Menteri baik itu di Kementerian Koperasi dan UKM maupun Kemenpan RB untuk menindaktegas pegawai yang bermasalah ini. Udahlah nyari PNS itu gampang pak, jutaan yang mau, yang akhlaknya minus dikick aja!!

Bu Iriana, Tolong Bu!! Usut Kasus Pemerkosaan di Kementerian Koperasi dan UKM!!

Sumber Utama : https://seword.com/umum/bu-iriana-tolong-bu-usut-kasus-pemerkosaan-di-qpoqoIki5z

Pro Kontra Pengungkapan Motif dalam Kasus Brigadir Joshua, Tak Penting Menurut KUHP

Dalam proses penyidikan kasus pembunuhan Brigadir Joshua, kita melihat ada upaya pengungkapan motif yang mendorong FS dan terdakwa lainnya melakukan tindak pidana. Saat persidangan sudah dimulai, motif dimaksud seakan terus diperdebatkan, dan bahkan hingga memanfaatkan lie detector segala.

Mantan hakim Agung, Prof Gayus Lumbun memiliki pandangan menarik, bahwa sejauh dapat dibuktikan proses perencanaannya, motif pelaku menjadi tidak diperlukan lagi. Pertanyaan kita, jika memang pasal-pasal tentang pembunuhan berencana sudah terpenuhi tanpa diketahui motifnya, apa perlunya penyidik dan jaksa menggali hingga menyita banyak waktu.

Beda halnya jika aspek motif ini turut menjadi faktor yang mengurangi atau menambah keyakinan, bahwa perencanaannya cukup meyakinkan. Pro kontra tentang motif pembunuhan berencana, kerap terjadi dalam banyak kasus.

Apakah motif itu harus dicantumkan jaksa dalam surat dakwaan? Unsur ‘dengan sengaja’ yang ada dalam Pasal 340 KUHP berangkat dari motif, niat, dan adanya perbuatan. Pembunuhan berencana, menurut dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang, Masrukin Ruba’i, membutuhkan waktu, yakni waktu dari niat hingga perbuatan pidana itu dilakukan. Jadi, ada tahapan-tahapan perencanaan untuk melakukan tindak pidana.

Motif bisa dijadikan sebagai salah satu instrumen untuk membuktikan pembunuhan berencana telah terjadi. Namun Masrukin sepakat penuntut umum tak perlu mengungkapkan dan menggambarkan motif itu. Yang harus dibuktikan penuntut umum adalah unsur dengan sengaja dan unsur-unsur lain dalam Pasal 340 KUHP. Kalaupun motif tak diuraikan, ada banyak data eksternal lain yang bisa digunakan untuk menggambarkan unsur ‘dengan sengaja’.

 Article Article Article Article Article Article Article

Dari dua narasumber di atas terungkap, motif memang diyakini sebagai instrument yang mendorong seseorang membuat perencanaan, namun secara naratif di persidangan, penuntut hanya perlu menuangkannya dalam pembuktian adanya niat dalam hati atau mens rea.

Pendapat senada dengan Prof Gayus disampaikan Prof Eddy Omar Hariej, Wamenkumham. Dengan menilik sejarah pembentukan lahirnya Pasal 340 KUHP, Prof. Eddy mengutip pandangan Jan Remmelink, guru besar dan mantan Jaksa Agung Belanda—bahwa motif justru dijauhkan dari rumusan delik. Remmelink menulis pembuat Pasal 340 KUHP Belanda ‘menempatkan motif pelaku sejauh mungkin di luar perumusan delik’.

Memang kerumitan mengungkap motif dalam kasus pidana yang satu ini menjadi tak penting lagi, jika masih banyak silang pendapat perlu atau tidaknya. Poinnya, toh pembunuhan itu sudah terjadi, dan bagi publik, ada atau tidak ada motif, mens rea dalam kasus pembunuhan berencana yang memberikan keyakinan pihak pengadil, sudah cukup sehingga vonisnya dapat dijatuhkan.

Pro Kontra Pengungkapan Motif dalam Kasus Brigadir Joshua, Tak Penting Menurut KUHP

Sumber Utama : https://seword.com/umum/pro-kontra-pengungkapan-motif-dalam-kasus-brigadir-NOa99qXJUM

PA 212 cs Kira-Kira akan Dukung Prabowo Lagi atau Pilih Berpaling ke Anies?

Ada yang bimbang. Bingung menentukan pilihan terkait pilpres 2024. Pilih Prabowo lagi atau pindah ke lain hati, Anies Baswedan.

Mereka itu, yang biasa berseberangan dengan Pak Jokowi tapi dengan cara yang membabi-buta itu. Kelompok dan perseorangan semacam PA 212, eks FPI, eks HTI, KAMI, IB HRS, Novel Bamukmin, Slamet Ma'arif, Rocky Gerung, Amien Rais, Eggi Sudjana, Gatot Nurmantyo, Neno Warisman, dan lainnya yang sefrekuensi.

Sinar Anies Baswedan tentu menarik bagi mereka. Terutama karena Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Atas peran besar merekalah, pada waktu itu Anies bisa menang.

Kini setelah Anies menghabiskan masa jabatannya dan kemudian diusung oleh Partai NasDem sebagai calon presiden, tentu harapannya, mereka yang telah memenangkannya di Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu kembali akan berdiri di belakangnya. Dukungan mereka itu tentu sangat diharapkan kembali.

Tapi agaknya tidak akan semudah itu. Perhitungannya tidak akan sesederhana seperti di atas.

Siapapun juga tahu bahwa Anies itu hanya pion, yang dikendalikan para bohir dan dalang yang berjejer di belakangnya. Anies hanyalah aktor. Dia ada yang memainkan.

Tentu posisi dan kelasnya berbeda dengan Prabowo. Menteri Pertahanan ini adalah aktor sekaligus sutradara. Bahkan dedengkot Partai Gerindra ini adalah produsernya sekaligus.

Sementara berkaca dari Pilpres terakhir, Pilpres 2019, siapapun juga tahu bagaimana kedudukan nama-nama yang disebutkan di atas? Siapapun juga paham bagaimana PA 212, eks FPI, eks HTI, KAMI, IB HRS, Novel Bamukmin, Slamet Ma'arif, Yusuf Martak, Rocky Gerung, Amien Rais, Eggi Sudjana, Gatot Nurmantyo, Neno Warisman, dan lainnya yang sefrekuensi itu begitu terokestrasi menjadi pendukung Prabowo?

Lalu akankah mereka ini akan mengalihkan dukungannya, dengan berpaling pada Anies Baswedan?

Secara sederhana mungkin akan dijawab: iya. Seperti diketahui, setelah Prabowo berbelok, beberapa orang-orang itu pernah mengatakan akan mencari tunggangan baru. Dan terlihat, dalam beberapa kesempatan Anies kemudian menunjukkan kedekatannya pada mereka itu, pada kelompok-kelompok itu.

Pasca ditetapkan sebagai calon presiden oleh NasDem, Anies diketahui juga telah mendekati Imam Besar HRS. Setelah sebelumnya salah seorang pendukung setia HRS, Novel Bamukmin, mengatakan tidak mendukung pencapresan Anies. Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh Eggi Sudjana.

Kenapa mereka seakan menolak Anies?

Bisa saja itu kode-kode untuk memancing datangnya penawaran. Sok jual mahal. Tapi sebenarnya sikap mereka ini bisa dimengerti. Sebabnya, pencalonan Anies masih sangat mentah. Dan, belum pasti!

Satu lagi, dan ini yang penting, ini terkait status Anies Baswedan. Memangnya siapa Anies? Bukankah dia juga cuma pion? Bukankah dia juga cuma wayang?

Lalu apa bedanya dengan PA 212, eks FPI, eks HTI, KAMI, IB HRS, Novel Bamukmin, Slamet Ma'arif, Rocky Gerung, Amien Rais, Eggi Sudjana, Gatot Nurmantyo, Neno Warisman, dan lainnya yang sefrekuensi itu? Apa bedanya Anies dengan mereka ini?

Masa iya wayang dukung wayang? Masa iya kacung dukung kacung? Mending dukung Prabowo yang jelas-jelas seorang bos! Mending dukung Prabowo yang secara pengalaman sudah terbukti lancar ketika bekerjasama!

Mending pilih yang untuk urusan nasi bungkus, yang secara logistik, yang secara kebohiran, tingkat kelancarannya sudah pernah mereka rasakan. Dari pada termakan mulut manis Anies, salah-salah malah bisa tombok kathok nantinya???.......

PA 212 cs Kira-Kira akan Dukung Prabowo Lagi atau Pilih Berpaling ke Anies?

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/pa-212-cs-kira-kira-akan-dukung-prabowo-lagi-atau-xUUKph6OE5

Kenapa Nasdem Dicecar Sedangkan Gerindra Aman?

Beberapa minggu lalu perpolitikan tanah air sempat mendapat kejutan. Partai Nasdem tiba-tiba mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Padahal Nasdem anggota koalisi pendukung Jokowi, sedangkan Anies sering bersebrangan dengan pemerintahan Jokowi.

Selain itu, Partai Nasdem tidak mampu mengusung Capres dan Cawapres sendirian. Nasdem harus berkoalisi dengan partai lain seperti Partai Demokrat dan PKS yang selama ini diisukan sedangkan melakukan pendekatan.

Ketika Nasdem deklarasi Anies Baswedan jadi Capres, partai pimpinan Surya Paloh ini mendapat serangan bertubi-tubi dari berbagai pihak, khususnya dari PDI Perjuangan sebagai partai utama pendukung pemerintahan Jokowi.

Mengapa hal ini terjadi kepada Nasdem, padahal ketika deklarasi Prabowo jadi Capres, Partai Gerindra aman-aman saja tidak ada yang sindir-menyindir dan menyerang.

Nasdem diketahui mendapat 'serangan' bertubi-tubi dari sejumlah pihak usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres. Padahal, Gerindra sudah lebih dulu mendeklarasikan capres mereka, yaitu Prabowo Subianto.

Alasannya adalah secara pribadi walaupun Pak Prabowo baru mendukung Presiden Jokowi di periode kedua, tapi kehadiran Gerindra dalam kabinet setidaknya bisa meminimalkan konflik yang mungkin mengemuka pasca pertarungan dua pilpres.

Kemudian, Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Posisi inilah yang membedakan Prabowo dengan Surya Paloh. Surya Paloh berada di level yang setara dengan Jokowi.

Sementara Prabowo karena sebagai menteri merupakan pembantu presiden. Maka posisi Prabowo diidentik dengan "orangnya Jokowi". Apalagi Prabowo terlibat langsung sebagai menteri, yang berarti semakin menguatkan dirinya sebagai "menteri Jokowi" atau "orangnya Jokowi".

Berbeda dengan Surya Paloh yang selama ini relasi yang terbentuk setara, karena baik Presiden Jokowi dan Nasdem sama saling membutuhkan. Hubungan Prabowo dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri juga baik, di mana Jokowi tergabung ke dalam partai berlambang banteng ini.

Hubungan antara Prabowo dan Megawati harmonis, meski sudah banyak pasang surut yang dilalui antara keduanya. Berbeda dengan relasi PDI-P dan Nasdem, yang dalam beberapa waktu terakhir sebelum sudah muncul riak-riak di akar rumput soal keterbukaan Nasdem membangun komunikasi dengan Demokrat dan PKS.

Padahal, di saat yang sama Nasdem masih menempatkan kader-kadernya di kabinet. Selanjutnya Partai Gerindra fokus membangun koalisi Pemilu 2024 dengan sesama mitra koalisi di pemerintahan, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sehingga, apa yang dilakukan Gerindra ini memungkinkan Jokowi atau PDI-P menjalin relasi dengan keduanya.

Sebaliknya Presiden Jokowi atau PDI-P bakal lebih sulit menjalin relasi dengan partai Demokrat, dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Selain daripada itu, Prabowo masih menempatkan diri bahwa restu Jokowi menjadi parameter yang menentukan kesuksesan pilpres. Jokowi yang menjabat Presiden dua periode memiliki infrastruktur kekuasaan solid yang bisa mempengaruhi siapapun.

Majunya Prabowo yang sejauh ini berlangsung mulus, pertanda sudah mendapat restu Jokowi. Dan ini berbanding terbalik ketika Anies dicapreskan oleh Nasdem. Mungkin jika Nasdem dan Anies sama-sama minta ijin kepada Jokowi dan PDI Perjuangan akan deklarasi Capres, hasilnya akan berbeda keadaannya.

Kenapa Nasdem Dicecar Sedangkan Gerindra Aman?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/kenapa-nasdem-dicecar-sedangkan-gerindra-aman-5kMxuAiCTl

(Puan Ngakak Baca Ini!!) Nasdrun Jualan Anies Cucu Pahlawan, PKI Juga Banyak Pahlawan

Inilah akibatnya kalau memilih calon presiden asal populer, asal pendukungnya cerewet seolah banyak di media sosial. Akhirnya bingung sendiri untuk menjual kelebihan calon presiden tersebut, selain kelebihan bayar tentunya. Hehehe

Setelah sebelumnya menjual Anies adalah antitesa Jokowi, yang menghilangkan potensi dipilih pendukung Jokowi, kini Nasdem menjual Anies sebagai cucu pahlawan nasional. Andai Puan membaca berita ini, penulis yakin Puan akan ngakak guling-guling.

Padahal di bawah, para pendukung Abud adalah orang yang selalu menghina Megawati cuma bisa jualan nama bapak. Lalu mereka juga menghina Puan dengan kalimat "cuma pintar jual nama nyokap dan kakek". Eh ternyata Nasdem melakukan hal serupa menjual engkongnya Abud, gimana enak jilat taik nya kadrun? Huehehehe

Mari kita perhatikan kalimat lucu Nasdrun berikut ini :

"Kalau Mas Anies ini kan cucu pahlawan nasional, masa mau ragu lagi sih tentang integritasnya? Jadi kalau dia kemudian jadi musuh negera, tidak juga sebetulnya. Mas Anies ini kan jelas dia punya latar belakangnya seperti apa," kata Ali saat dihubungi, Selasa (25/10/2022).

Opini penulis : kalau berbicara soal pahlawan nasional, Puan malah cucu dari proklamator. Lalu ada juga pahlawan yang alirannya komunis, seperti Tan Malaka dan Alimin. Ada juga pahlawan yang sebenarnya berjuang untuk agama, dialah Imam Bonjol yang membunuh banyak kaum adat Minang + sebagian suku batak. Banyak juga pahlawan dari keturunan tionghua. Sumber.

Kalau berbicara pahlawan harusnya Nasdem malu, karena Anies didukung kelompok intoleran terhadap keturunan tionghua, padahal banyak pahlawan keturunan tionghua. Apa Nasdem lupa saat demo Ahok, spanduk bertuliskan "ganyang cina" beredar dimana-mana.

Kalau kakek Anies masih hidup, dia akan malu terhadap kelakuan cucunya. Kakek Anies adalah pahlawan yang mengajak keturunan Arab & Yaman untuk mengabdi kepada Indonesia. Sedangkan Anies malah bergaul dengan keturunan Yaman yang menjadi bibit perpecahan seperti Bibib dan menjajah pribumi seperti Bahar yang dicium kakinya.

Belum orang-orang seperti Bachtiar Nassir yang mengajarkan rakyat minum kencing onta. Belum Sobri Lubis yang menghalalkan darah Ahmadiyah. Kalau penulis jadi kakek Anies, maka sebagai orang waras penulis akan gampar dan menyuruh Anies minta maaf dihadapan publik karena telah memainkan politik identitas yang memecah belah bangsa.

Jadi kesimpulannya, cucu seorang pahlawan nasional tidak menjamin bahwa cucunya akan bersikap seperti sang kakek. Wajar pula saat itu kalau kakeknya Anies lebih memilih Indonesia sebagai tanah air, lah tanah air nya sampai sekarang masih kacau perang tiap hari.

Yang penting orang itu tidak terlibat kasus. Makar terhadap negara, berpotensi membuat NKRI tercabik-cabik," tambah Ali.

Opini penulis : tidak terlibat kasus? Bagaimana dengan kasus-kasus kelebihan bayar? Bagaimana dengan kasus formula e? Bagaimana dengan pameran buku yang menghabiskan dana 146 Miliar? Pameran buku yang diikiti 123 rombongan, hampir setara dengan biaya kunjungan Raja Salman dengan 1.500 rombongan yang menghabiskan dana 150 Miliar?

Tidak terlibat kasus makar? Nasdem tidak selidiki dulu siapa-siapa saja pendukung Anies yang berusaha mereka tarik suaranya? Mereka adalah mantan HTI dan FPI organisasi terlarang yang berusaha mengganti pancasila dengan khilafuck.

Tidak berpotensi membuat NKRI tercabik-cabik? Lah kader Nasdrun sendiri yang bilang kalau Anies menggunakan politik identitas untuk menang, dialah Irma Chaniago. Politik identitas ini yang akhirnya membuat NKRI tercabik-cabik dan polarisasi menguat sampai saat ini.

Ini menjadi bukti yang semakin nyata bahwa Nasdem asal-asalan dan sembrono memilih capres. Asal populis, asal pendukung nya berisik di media sosial, tanpa melihat rekam jejak dan siapa yang berada di belakang capres pilihan Nasdem tersebut.

(Puan Ngakak Baca Ini!!) Nasdrun Jualan Anies Cucu Pahlawan, PKI Juga Banyak Pahlawan

Sumber Utama : https://seword.com/politik/puan-ngakak-baca-ini-nasdrun-jualan-anies-cucu-02dvfcO1Hu

KLIK FAKTA atau HOAX kasus CHAT MESUM Habib Riziek dan Firza !!!!! 

Klik juga PETUNJUK !!! Jokowi penentu 2024

Klik Resesi Dunia : Berita Luar Negeri

Juga Klik Indonesia Memanggil !!! ... Tapi bukan jadi tahanan KPK ???

Klik juga di "PERANG BINTANG" 

Juga Klik Banua Banjar Terkini !!!

Klik 2024 pertarungan Ideologi PANCASILA vs Ideologi Khilafah versi ormas terlarang !!!!! 

Juga klik Sukseskan MTQ ke-29 , 10-19 Oktober 2022 di KalSel

Klik BLUNDER atau apa ?

Klik juga MAHSA AMINI & Politik Identitas di Indonesia .... !!!  

Klik Ganjar "MELAWAN" Anies ???!!!???

Klik Peran "Mantan kader GOLKAR" tentukan Anies jadi CAPRES

Kaitan dengan mantan kader golkar klik disini

Klik juga "Pander Wara" (Ngomong Doang), gugat ibukota ke Banjarbaru, malah Gugatan dicabut duluan ??!!??

Bukti UAS selalu di Undang di birokrasi KalSel :

- https://apahabar.com/2020/03/tablig-akbar-di-hari-jadi-banjarbaru-pemkot-undang-uas-dan-guru-zuhdi/

- https://apahabar.com/2022/09/uas-ke-banjarmasin-harapan-harjad-ke-496/ 

- https://kalsel.antaranews.com/berita/323021/jamaah-padati-dakwah-subuh-uas-di-masjid-agung-al-anwar-marabahan

- https://www.beritapembaruan.id/2021/11/tiga-tahun-penantian-akhirnya-dai.html 

- Video Ustadz Abdul Somad Anti NKRI & Dukung Khilafah, Pengurus HTI Riau

- Ustadz Abdul Somad hina salib kristen

Klik Politik Lagi ???!!! 

Juga klik MUSUH Republik Islam Iran & Republik Indonesia "Sama", yaitu "HOAX"

Klik Fokus untuk Daerah Sendiri, karena daerah menjadi Baik dan Benar maka Negarapun menjadi BENAR 

KLIK juga Belum 2024 "Sudah Panas", Rakyat Indonesia wajib "MIKIR"

Klik Memahami "Masalah" di KalSel

Juga Klik Turun Gunung atau ???

Klik BJORKA dianggap "PAHLAWAN" atau "PENJAHAT" ..???!!!

Klik juga Koq Tarif PDAM BISA NAIK ??? padahal dari 52 Kelurahan, cuma 8 Kelurahan yang SETUJU itupun "Bersyarat"

Klik 12 September 2022 DEMO bawa-bawa nama Rakyat ???!!!

Juga Klik DEMO bela Rakyat atau BELA para MAFIA ???!!!

Klik juga Indonesia kembali "BERJAYA", masa Jokowi lagi ??

Klik Tuntutan RAKYAT ??? atau Tuntutan yang ditunggangi para MAFIA !!!!!

Juga Klik Pengertian Istilah Baby boomers, X, Y, Z, dan Alpha

Klik juga BERSYUKUR kepada TUHAN SANG MAHA SEGALANYA, Emang yang DEMO sudah BERSYUKUR ???!!!

Klik PAHAMI baru EKSEKUSI !!!!!

Klik juga KACAU atau Apa ??!!

Klik Sayap-Sayap Patah pro DENSUS 88 atau Anda Bela Teroris berbaju Agama !!?? 

Klik Mahasiswa DEMO terus ??!!! Memang punya SOLUSI?? atau Malah bikin rakyat tambah sengsara !!!!!

KLIK Ustadz Abdul Somad sang "Ustadz Kontroversial" kembali diundang Kepala Daerah di KalSel WARNING!! Politik Identitas Bermain, Benarkah??!! 

KLIK juga KalSel dalam Berita

Juga KLIK Kadrun itu Susah "Move On", Joget pun "SALAH" 

Klik ISTANA NEGARA 17an "Ojo dibandingke" VIRAL 

Klik Jangan BACA !!! 

KLIK di Amien Rais bilang "Gangguan Kejiwaan", ternyata Anaknya "Gangguan Jiwa", benarkah ??!!

Juga Klik Citayam Fashion Weeks : Koperasi 212 "penampung" Dana ACT..!!! Benar kah ini ???!!! Pendukung Anies & JIS gimana??

Klik Kenapa Pilih Ganjar ?!!!?

Klik Masih tentang ACT dan PKS, MANULIFE hingga BUMN serta Dana CSR

Klik juga ACT & PKS, Ustadz Bechi dan Gubernur Rasa Presiden !!!

Klik juga Mahasiswa "Bela Rakyat" atau "Bela Cukong yang membacking Mahasiswa" ..??!!!

Klik ACT (Aksi Cepat Tanggap) "TERBONGKAR" , VIRAL #JanganPercayaACT 

Klik juga VIRAL : Gabung PKS "HARAM" bagi GP Ansor !!!

Klik Super Hero Indonesia "Damaikan Dunia" !!!

Klik LITERASI , apa sih artinya ?? 

Klik Indonesia & Ukraina : Pertemuan tete-a-tete atau empat mata  

Silahkan klik Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!

Klik Jejak Anies dan Intoleransi yang BERBAHAYA untuk Indonesia

Klik juga : Dunia HEBOH ... !!!

Silahkan klik Benturkan Agama !!! buat Cebong dan Kampret Berkelahi dan KADRUN Berjaya !!!

Klik RIBUT

klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll)

KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!! 

Klik juga Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!! 

Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!

Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!! 

Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!

Dosen UNISKA yang terkesan Bela Edy Mulyadi dkk "Hina Kalimantan" bukan mewakili Anak Kalimantan dan DAYAK !!! 

Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!! 

Benang Merah DEMO di KalSel !!!

Silahkan klik ini juga : "Operasi Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!

Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung

Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK

yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!! 

klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!

klik ini Yang Batu Siapa ? Yang Tangan Siapa ? Apakah ormas Terlarang HTI dan FPI masih menggurita & "Mencuci otak" warga KalSel 

klik juga ini #JanganMaudiWALUHi

juga ini  Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH 

Jangan lupa klik ini juga  Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024

serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!

klik juga Kalau PKS (Partai Keadilan Sejahtera) "Tumbang" dalam PEMILU 2019 akankah GARBI menjadi "Penggantinya" ??!!  

https://news.detik.com/berita/d-6028229/jenguk-ke-rs-grace-natalie-ungkap-kondisi-terkini-ade-armando

https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/

https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/03/27/la-nyalla-mattalitti-dinilai-habib-banua-layak-jadi-presiden-ini-pertimbangannya  

Klik juga videonya dilink dibawah ini :

BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL

Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai
 

Re-post by MigoBerita / Kamis/27102022/11.35Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya