Migo Berita - Banjarmasin - Kerajaan Arab Saudi Wahabi Salafi : Maulid Nabi "DiLarang", Halloween "DiPerbolehkan" ??? Kita tentu mengetahui bersama, sebenarnya Islam itu secara jumlah pemeluknya dalam Negara terbesar didunia hanya ada 3 (tiga) rujukan (asumsi penulis), yaitu 1)Negara Kerajaan Arab Saudi yang pemerintahnya mayoritas berfaham Islam Wahabi Salafi; 2)Negara Republik Islam Iran yang mayoritas penduduk dan pemerintahnya menganut Islam Syi'ah 12 Imam (mazhab Jakfari); dan yang ke 3)Negara Republik Indonesia yang mayoritas penduduk dan pemerintahnya menganut Islam Sunni Syafe'i ala Indonesia. Agar tidak gagal paham baca hingga tuntas berbagai artikel yang telah kita kumpulkan .. Selamat Membaca..
Acara Hiburan Saudi Riyadh Season 2022 Dikunjungi 1 Juta Orang
Ahad 30 Oct 2022 03:48 WIB
Rep: Muhyiddin/ Red: Nur Aini
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Ketua Dewan Direksi Otoritas Hiburan Umum (GEA), Turki Al-Sheikh mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung kegiatan Riyadh Season 2022 telah mencapai satu juta, pada minggu pertama peluncurannya.
Dilansir Saudigazette pada Sabtu (29/3/2022), kegiatan musiman yang diluncurkan Jumat lalu dengan tema "Melampaui Imajinasi" ini tidak menarik banyak pengunjung dari dalam negeri, tapi juga dari luar Kerajaan Arab Saudi. Para pengunjung menikmati pertunjukan dan pertunjukan musim yang mempesona dan berbagai pilihan hiburan menarik, yang membuat dunia berada di tangan mereka. Bahkan, mereka bisa merasakan pengalaman atmosfer beberapa negara di satu tempat dan waktu.
Zona rekreasi Riyadh Season 2022 meliputi berbagai kegiatan rekreasi di bidang permainan, restoran, dan kafe, di samping pesta, drama, dan sejumlah pameran internasional di berbagai bidang hiburan.Riyadh Season 2022 dicirikan dengan memberikan perpaduan eksklusif antara ketegangan dan modernitas, yang telah berkontribusi untuk meningkatkan tingkat industri sektor hiburan dan meningkatkan posisi Kerajaan sebagai salah satu tujuan hiburan paling menonjol.
Pembukaan Riyadh Season 2022 baru diresmikan sejak Jumat (21/10) lalu dengan menyajikan beragam hiburan meriah mulai dari menampilkan pertunjukan drone hingga pesta kembang api.
Riyadh Season pertama kali diluncurkan pada 2019 dan terus mengalami peningkatan pengunjung dari tahun ke tahun. Dengan mengusung slogan “Beyond Imagination”, acara tahun ini menandai kali ketiga penyelenggaraan Riyadh Season sebagai salah satu inisiatif yang ditempuh Arab Saudi untuk menggenjot aktivitas ekonomi dan pariwisata.
Menurut laporan Saudi Gazette, Riyadh Season 2022 mencakup 8.500 kegiatan hiburan, budaya, olahraga, dan artistik yang akan diselenggarakan di 15 zona, yang masing-masing “diwakili oleh sosok penghibur unik.”
Sumber Utama : https://www.republika.co.id/berita/rkiq2z382/acara-hiburan-saudi-riyadh-season-2022-dikunjungi-1-juta-orang
Tidak Peduli Halal Atau Haram! Mohammed bin Salman Melegalkan Halloween di Arab Saudi, Maulid Nabi Dilarang?
Malutnetwork.com - Sejumlah warga Arab Saudi merayakan festival Halloween. Di era Putra Mahkota Mohammed bin Salman perayaan yang pernah dilarang ini kini diperbolehkan.
Warga Arab Saudi telah menyelenggarakan sebuah acara untuk merayakan festival Halloween yang pernah dilarang di kerajaan tersebut.
Ini menjadi langkah bersejarah untuk negara tempat lahir Islam yang kita sebut Arab Saudi yang ingin menerapkan reformasi sosial yang dimaksudkan untuk memodernisasi negara di bawah penguasa de-facto, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) dengan melalui acara Halloween.
Diberi nama "Akhir Pekan Menakutkan" yang deslenggarakan pada hari Kamis dan Jumat di Riyadh Boulevard, orang-orang yang bersuka ria mengenakan kostum menakutkan dan pakaian mewah serta berpose untuk gambar yang telah dibagikan secara luas di media sosial.Acara ini diadakan juga menjadi sebagai bagian dari Riyadh Season yang sedang berlangsung di ibu kota Arab Saudi.
Tetapi, perayaan seperti itu di kerajaan yang telah lama digambarkan sebagai "ultra konservatif", telah menuai kritik dari beberapa warga Muslim pengguna media sosial akibat dari mengizinkan festival non-Muslim yang pernah dilarang.
Selain itu, ada juga yang menuduh Arab Saudi memiliki standar ganda dengan tidak mengizinkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang dikenal sebagai Al Maulid.Dikutip dari Arab News, media yang berbasis di Arab Saudi
menulis, "Sementara Halloween telah lama dijauhi di Teluk, para peserta
di acara tersebut menggambarkan acara itu sebagai bentuk hiburan yang
tidak berbahaya."
"Ini adalah perayaan besar, jujur, dan ada semangat kegembiraan ...Dalam hal haram atau halal, saya tidak tahu tentang itu," kata salah seorang yang mengikuti perayaan yang tak disebutkan namanya.
"Kami merayakannya hanya untuk bersenang-senang dan tidak ada yang lain. Kami tidak percaya pada apa pun," lanjut dia, yang mengambil bagian dalam perayaan Halloween untuk pertama kalinya, seperti dipetik dari Middle East Monitor, Senin (31/10/2022).Sementara peserta yang lain menjelaskan: "Tindakan didasarkan pada niat. Saya di sini hanya untuk bersenang-senang."
"Akhir Pekan Menakutkan" atau "Scary Weekend" adalah acara bertema kostum kedua yang diadakan di ibu kota.
Acara serupa, pesta topeng berlangsung awal tahun ini di Riyadh Boulevard pada 17 dan 18 Maret dan digambarkan sebagai pesta kostum terbesar di Arab Saudi.Sebuah laporan oleh New York Times menjelaskan bahwa acara yang disponsori pemerintah itu diadakan secara strategis tepat sebelum Halloween, yang secara tradisional jatuh pada tanggal 31 Oktober 2022 agar tidak terlihat secara resmi memperingati festival yang memiliki akar pagan.
Mirip Itaewon, negara Timur Tengah ini juga rayakan Halloween, tuai pro kontra
Hops.ID - Seperti di Itaewon, negara Timur Tengah juga ada yang merayakan Halloween, festival yang identik dengan budaya barat kali ini dapat kita temukan di negara yang mayoritas muslim.
Seperti di Itaewon disalah satu wilayah Timur Tengah, tepatnya di Boulevard Riyadh, disulap menjadi tempat penyelenggaraan scary event, warga memakai kostum menyeramkan layaknya Halloween.
Ahmad Lukman mahasiswa asal Indonesia di Jeddah Arab Saudi mengatakan jika event tersebut sebenarnya tidak secara resmi diperbolehkan dan event tersebut hanya berlasung di satu wilayah saja.
"Kalau kita lihat respon dari masyarakat atau penduduk khususnya warga Saudi mengetahui kalau hal tersebut tidak secara resmi diperbolehkan karena hal tersebut hanya terjadi di kawasan tertentu yaitu festival Riyadh season," kata Ahmad Lukman, dikutip Hops.ID dari channel YouTube tvOne news pada 31 Oktober 2022.Ahmad Lukman menambahkan sebenarnya acara Riyadh season ini juga terjadi pro dan kontra apalagi negara Timur Tengah yang identik dengan budaya muslim.
"Memang di sana ada pro dan kontra terlebih Saudi yang dikenal dengan menjaga aturan agama sekarang terjadi transformasi sosial yang membolehkan festival dan lain-lain," tambahnya.
Anan Nurdin pemerhati Timur Tengah mengatakan perubahan terjadi sejak Muhammad Bin Salman menjadi Putra Mahkota."Sejak Muhammad bin Salman menjadi Putra Mahkota banyak perubahan luar biasa di Arab Saudi salah satu yang ditentukan pada waktu itu apa yang disebut dengan visi 2030," kata Anan Nurdin.
Dalam visi 2030 ini mereka ingin merubah wajah Arab Saudi yang sebelumnya konservatif menjadi Arab Saudi yang lebih modern.
"Visi 2030 ini memang ada beberapa goal atau objek yang ingin mereka rubah dari sebelumnya, tapi intinya adalah mereka ingin merubah wajah Arab Saudi yang konservatif menjadi Arab Saudi yang lebih modern, dinamis dan terbuka," tuturnya.
"Setelah ada visi 2030 di Arab Saudi kini ada yang namanya general entertainment otority atau otoritas khusus dibidang entertainment atau hiburan ini ditangani secara profesional oleh satu badan khusus, mereka mengelola bidang hiburan di Arab Saudi ini terkenal, mungkin mereka ingin membuat Arab Saudi ini seperti Dubai kedua," tambahnya.Dalam visi 2030 Arab Saudi ingin lebih membuka diri dalam bidang ekonomi karena era minyak bumi kapan saja bisa berakhir sehingga membuat negara Timur Tengah merubah haluan perekonomian mereka menjadi bidang investasi dengan mencari investor yang ingin berinvestasi di negara mereka.
"Arab Saudi ingin lebih membuka diri dalam masalah ekonomi, dimana mereka ingin ekonomi mereka lebih maju lagi dan menjadi negara yang lebih ambisius, menjadi negara yang ambisius dalam beberapa bidang," ungkap Anan.
"Dalam masalah ekonomi mereka juga tau kalau era minyak ini akan segera berakhir sehingga mereka ingin membuka diri dalam bidang investasi, investor datang mereka juga bisa berinvestasi diluar dengan tidak ada pandangan negatif dari negara luar," tutup Anan Nurdin. ***
Sumber Utama : https://www.hops.id/trending/pr-2945396395/mirip-itaewon-negara-timur-tengah-ini-juga-rayakan-halloween-tuai-pro-kontra?page=2
Dulu Dilarang, Kini Warga Arab Saudi Rayakan Halloween di Jalanan Riyadh
RIYADH - Arab Saudi telah menyelenggarakan sebuah acara untuk merayakan festival Halloween yang pernah dilarang, dalam sebuah langkah bersejarah di saat Kerajaan konservatif itu ingin menerapkan reformasi sosial di bawah penguasa de-facto, Putra Mahkota Mohammed Bin Salman.
Dijuluki "Scary Weekend", acara Halloween itu berlangsung pada Kamis dan Jumat, (27 dan 28 Oktober) di Boulevard Riyadh. Orang-orang yang bersuka ria mengenakan kostum menakutkan dan pakaian mewah dan berpose untuk foto-foto yang telah dibagikan secara luas di media sosial.
Acara ini diadakan sebagai bagian dari Riyadh Season yang sedang berlangsung di ibukota Arab Saudi itu, demikian diwartakan Middle East Monitor.
Foto: Twitter.
Namun, perayaan di Kerajaan yang telah lama digambarkan sebagai "ultra konservatif", telah menuai kritik dari beberapa pengguna media sosial Muslim. Banyak yang mengkritik Arab Saudi karena mengizinkan festival non-Muslim yang pernah dilarang, sementara yang lain menuduh pendirian agama Arab Saudi memiliki standar ganda dengan tidak mengizinkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Menurut Arab News, "Sementara Halloween telah lama dijauhi di Teluk, para peserta di acara tersebut menggambarkan acara itu sebagai bentuk hiburan yang tidak berbahaya.""Ini adalah perayaan besar, jujur, dan ada semangat kegembiraan
... Dalam hal haram atau halal, saya tidak tahu tentang itu. Kami
merayakannya hanya untuk bersenang-senang dan tidak ada yang lain. Kami
tidak percaya pada apa pun," kata salah seorang peserta yang mengambil
bagian dalam perayaan untuk pertama kalinya.
Sementara yang lain menjelaskan: "Tindakan didasarkan pada niat. Saya di sini hanya untuk bersenang-senang."
"Scary Weekend" adalah acara bertema kostum kedua yang diadakan di ibu kota. Acara serupa, pesta topeng berlangsung awal tahun ini di Riyadh Boulevard Riyadh City pada 17 dan 18 Maret dan digambarkan sebagai pesta kostum terbesar di Arab Saudi.
Sebuah laporan oleh New York Times menyarankan bahwa acara yang disponsori pemerintah itu diadakan secara strategis tepat sebelum Halloween, yang secara tradisional jatuh pada 31 Oktober agar tidak terlihat secara resmi memperingati festival yang memiliki akar pagan.
Sumber Utama : https://news.okezone.com/read/2022/11/01/18/2698785/dulu-dilarang-kini-warga-arab-saudi-rayakan-halloween-di-jalanan-riyadh?page=2
Heboh Arab Saudi Larang Perayaan Maulid Nabi Muhammad Tapi Rayakan Halloween
Mercusuar.co, Arab Saudi– Arab Saudi dilaporkan menggelar festival Halloween pada pekan lalu. Selama ini, kerajaan melarang perayaan semacam itu karena dianggap tak sesuai ajaran Islam.
Perayaan Halloween di Saudi diberi nama “Scary Weekend” yang berlangsung pada Kamis dan Jumat di Boulevard Riyadh. Orang-orang mendatangi lokasi itu mengenakan kostum bertema hantu, beberapa mengenakan kostum mewah.
Arab News melaporkan, festival Halloween ini merupakan rangkaian dari acara Riyadh Season yang berlangsung di ibu kota Saudi.Dalam laporan itu, mereka menuliskan saat Halloween lama dijauhi di negara Teluk, para tamu acara tersebut menggambarkan festival sebagai bentuk hiburan yang tak berbahaya.
Sementara itu, New York Times menuliskan acara ini didanai pemerintah Saudi. Mereka sengaja menggelar festival tepat sebelum Halloween agar tak terlihat memperingati festival itu.
“Ini adalah perayaan besar, jujur, dan ada semangat kegembiraan. Terkait halal atau haram saya tak tahu soal ini,” kata salah satu pengunjung festival di Saudi itu.
Ia kemudian berujar, “Kami merayakan ini untuk bersenang-senang dan tak ada yang lain. Kami tak percaya pada apa pun [terkait Halloween].”
Scary Weekend merupakan acara bertema kostum kedua di Riyadh. Acara serupa, berlangsung pada awal tahun ini di Riyadh Boulevard city pada 17-18 Maret.
Dikutip dari CNN Indonesia, sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) menjadi pemimpin Saudi, banyak gebrakan yang menuju keterbukaan di negara itu.
Beberapa di antaranya mengizinkan pembukaan bioskop, festival musik, dan pelonggaran kebijakan terhadap perempuan.
Sejumlah netizen menyindir Arab Saudi mengizinkan perayaan Halloween, yang sebelumnya dikekang, dan justru melarang perayaan maulid Nabi Muhammad.
Mereka menyebut Saudi menerapkan standar ganda terkait halloween, yang bukan acara khas umat Muslim, dan peringatan kelahiran Sang Rasul, demikian dikutip Middle East Monitor.
“Perayaan Halloween di Riyadh, Arab Saudi. GEA Saudi mengadakan acara yang disebut “Scary Weekend”, sementara perayaan Maulid masih dilarang,” tulis pemilik akun @Musa_Maliki di Twitter.
Warganet lain juga menyuarakan kekecewaan terhadap Saudi atas perayaan semacam itu.
“Muslim di Saudi merayakan Halloween. Apa yang terjadi, apa yang terjadi di Saudi? Benar-benar gila,” tulis pemilik akun Bilal Gani.
Sumber Utama : https://mercusuar.co/2022/11/01/heboh-arab-saudi-larang-perayaan-maulid-nabi-muhammad-tapi-rayakan-halloween/
Larang Mawlid Nabi, Saudi Gelar Pesta Halloween Besar-besaran
Arab Saudi, ARRAHMAHNEWS.COM – Arab Saudi tahun ini menyelenggarakan acara perayaaan festival Halloween besar-besaran sebagai tanda reformasi sosial yang dimaksudkan untuk memodernisasi negara di bawah penguasa de-facto, Putra Mahkota Mohammed Bin Salman.
Disisi lain, kerajaan yang mengklaim diri sebagai pelayan dua tempat suci (khadimul haramain) itu secara ironis masih melarang diadakannya peringatan kelahiran Nabi Suci, Muhammad (saw).
BACA JUGA:
- Mufti Wahabi; Maulid Nabi Syirik, Hari Jadi Kerajaan Saudi Wajib
- Maulid Nabi dan Kisah Kecintaan Seorang Nenek kepada Nabi Muhammad SAW
Dengan tema “Akhir Pekan Menakutkan” yang berlangsung pada hari Kamis dan Jumat di Boulevard Riyadh, orang-orang yang bersuka ria mengenakan kostum menakutkan dan pakaian mewah serta berpose untuk mengambil gambar yang kemudian dibagikan secara luas di media sosial. Acara ini diadakan sebagai bagian dari “Riyadh season” yang sedang berlangsung di ibukota Saudi.
Perayaan di kerajaan yang telah lama digambarkan sebagai “ultra konservatif” itu kemudian menuai kritik dari beberapa pengguna media sosial Muslim karena mengizinkan festival non-Muslim yang pernah dilarang.
Yang lain menuduh Arab Saudi sebagai kerajaan islam memiliki standar ganda dengan tidak mengizinkan perayaan Maulid Nabi Muhammad (saw).
“Scary Weekend” adalah acara bertema kostum kedua yang diadakan di ibu kota. Acara serupa, pesta topeng, berlangsung awal tahun ini di Riyadh Boulevard Riyadh City pada 17 dan 18 Maret dan digambarkan sebagai pesta kostum terbesar di Arab Saudi. (ARN)
Sumber Utama : https://arrahmahnews.com/2022/10/31/larang-mawlid-nabi-saudi-gelar-pesta-halloween-besar-besaran/
[Video:] Serangan Teroris Wahhabi Takfiri Tewaskan Belasan Peziarah di Iran
Teheran, LiputanIslam.com – Belasan orang terbunuh dan beberapa lainnya terluka setelah seorang teroris bersenjata senapan menyerang sebuah makam yang disucikan di provinsi Fars, barat daya Iran, Rabu (26/10).
Wakil direktur bidang politik, keamanan, dan sosial di kantor gubernur provinsi Fars, Esmail Mohebbi-Pour, mencatat jumlah korban tewas mencapai 15 orang.
Menurut media pemerintah, setidaknya 40 lainnya terluka dalam serangan terhadap makam Shah Cheragh di Shiraz, situs ziarah yang berasal dari abad ke-12 milik Sayid Ahmad bin Musa Al-Kadhim.
Mengenai rincian tentang serangan yang terjadi sekitar pukul 17:45 waktu setempat itu komandan polisi provinsi Fars mengatakan penyerang tunggal melepaskan tembakan membabi buta ke peziarah dan kemudian terluka dan ditangkap oleh petugas keamanan.
Kantor Berita Nour News, yang berafiliasi dengan badan keamanan utama Iran, mengatakan bahwa pelaku adalah warga negara asing.
Kantor berita resmi Iran IRNA melaporkan bahwa korban meninggal antara lain dua anak dan seorang wanita.
Seorang saksi mata mengatakan kepada wartawan bahwa teriakan keras terdengar di ruang khusus wanita pada saat adzan dan tiba-tiba terlihat seorang pria bersenjata dengan senapan Kalashnikov melepaskan tembakan secara membabi buta.
Gubernur provinsi Fars mengatakan bahwa teroris pertama-tama menyerang pelayan dan penjaga makam, dan bermaksud menyerang salat berjamaah, namun salah seorang pelayan menutup pintu untuknya.
Sebuah rekaman video beredar di media Iran dan memperlihatkan detik-detik masuknya penyerang sebelum kemudian melepaskan tembakan.
Sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita Tasnim bahwa pelaku serangan adalah elemen takfiri Wahhabi.
Reuters melaporkan bahwa kelompok teroris ISIS melalui akunnya di kanal Telegram mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut, sementara aparat keamanan Iran masih melakukan penyelidikan.
Presiden Iran Sayid Ebrahim Raeisi menegaskan negaranya akan memberikan tanggapan yang menjerakan dan menghancurkan terhadap pihak-pihak yang berada di balik serangan teror mematikan tersebut.
“Karena gagal, musuh-musuh Iran membalas melalui kekerasan dan terorisme, dan mengupakan perpecahan pada barisan rakyat Iran dan kemajuan mereka,” katanya.
Dia bersumpah,”Aksi teror ini tak akan berlalu tanpa tanggapan, dan pasukan keamanan internal akan memberikan pukulan telak terhadap para teroris.” (mm/alalam/presstv)
Sumber Utama : https://liputanislam.com/multimedia/berita-video/video-serangan-teroris-wahhabi-takfiri-tewaskan-belasan-peziarah-di-iran/
Tokoh Anti-Syiah Farid Okbah Ditangkap Densus 88
Jakarta, LiputanIslam.com–Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Farid Okbah pada Selasa (16/11) pagi di daerah Bekasi, Jawa Barat.
Menurut konfirmasi dari Tim Pengacara Muslim (TPM) Achmad Michdan, setelah penangkapan itu penyidik langsung menggeledah rumah Farid.
Berdasarkan penjelasan dari Mabes Polri, tersangka teroris Farid Okbah membuat partai politik untuk menampung anggota Jamaah Islamiyah.
“Hasil penelusuran Densus, FAO (Farid Ahmad Okbah) merupakan bagian dari tim sepuh atau Dewan Syuro organisasi JI,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan, Selasa, 16 November 2021.
Dilansir dari Tempo, Farid Okbah ikut memberikan solusi kepada Arif Siswanto yang telah ditangkap soal pengamanan anggota JI pascapenangkapan Parawijayanto (Amir JI) dengan membuat wadah baru.
Dia juga diketahui merupakan anggota dewan syariah Lembaga Amil Zakat Badan Mal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA) atau yayasan amal yang didirikan untuk pendanaan JI.
Tokoh Anti-Syiah
Farid Okbah diketahui merupakan tokoh yang aktif menggencarkan sentimen anti Syiah. Ia menulis buku berjudul ‘Ahlussunnah Waljamaah dan Dilema Syi’ah di Indonesia: Fakta & Data Perkembangan Syiah di Indonesia’.
Dilansir dari pers rilis ormas Syiah, Alhlbait Indonesia (ABI), Farid Okbah juga tergabung ke dalam Aliansi Nasional Anti Syiah (Annas).
(ra/tempo/cnn/ABI)
Sumber Utama : https://liputanislam.com/nasional/tokoh-anti-syiah-farid-okbah-ditangkap-densus-88/
3 Fakta Paham Wahabi: Berkembang di Arab Saudi Ditolak oleh Lembaga Dakwah NU
TEMPO.CO, Jakarta -Paham Wahabi kembali menjadi perbincangan deras di Indonesia. Hal ini bermula dari rekomendasi Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama alias LD PBNU kepada pemerintah agar melarang paham Wahabi di Indonesia.
Rekomendasi tersebut atas dasar penilaian bahwa paham Wahabi berpotensi memecah hubungan sesama muslim dan hubungan umat Islam dengan agama lain. Terlebih lagi, aliran wahabi takfiri yang dinilai gemar mengafirkan ajaran lain yang berbeda dari pandangannya.
“Wahabi takfiri itu menjadi awal gerakan radikal ISIS yang merusak hubungan sesama muslim. Mereka menganut paham kawan (dan) lawan terhadap kelompok lain, dan tidak mau menerima perbedaan pandangan atau kebenaran pihak di luar kelompoknya,” kata Ahmad Fahrurrozi selaku Ketua PBNU Bidang Keagamaan kepada Tempo pada Sabtu, 29 Oktober 2022.
Fakta-fakta Seputar Paham Wahabi
- Paham Wahabi Didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahab
Mengutip situs resmi NU, Wahabi merupakan sebutan bagi pengikut ajaran Muhammad bin Abdul Wahab yang wafat pada 1973 masehi. Bagi pengikutnya, sosok ini dianggap sebagai tokoh purifikasi atau pemurni ajaran tauhid sesuai teks Al-Quran dan Hadis.
Berdasarkan catatan sejarah, Muhammad bin Abdul Wahab tinggal di Kampung Uyainah, Najd atau sekitar 70 kilometer ke arah barat laut dari Kota Riyadh, Arab Saudi.
Namun, belakangan merujuk situs NU, sejumlah kelompok membantah bahwa ajaran Wahabi berasal dari Muhammad bin Abdul Wahab, tetapi bersumber dari Abdul Wahhab bin Rustum.Akan tetapi, dalam buku Rekam Jejak Radikalisme Salafi Wahabi: Sejarah, Doktrin, dan Akidah karya A. Ma’ruf Asrori, terdapat lebih banyak bukti dan klaim para ulama bahwa Wahabi berasal dari Muhammad bin Abdul Wahab sebagaimana dilansir oleh situs resmi NU.
- Putra Mahkota MBS Tegaskan Wahabi Bukan Ideologi Arab Saudi
Walaupun paham Wahabi lahir dan berkembang cukup pesat di Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman Al Saud atau yang kerap dirujuk sebagai MBS menegaskan bahwa paham Wahabi bukanlah ideologi satu-satunya di Arab Saudi.
Dikutip dari situs resmi Lembaga Oasis Center, pada Oktober 2017...
Dikutip dari situs resmi Lembaga Oasis Center, pada Oktober 2017 atau beberapa bulan setelah diangkat sebagai putra mahkota, MBS menyatakan kepada media internasional bahwa Arab Saudi akan kembali menjadi kerajaan Islam moderat.
Pernyataan tersebut merujuk pada upaya modernisasi dan pembukaan kehidupan sosial dan ekonomi di Arab Saudi yang lebih terbuka daripada masa-masa sebelumnya. Sebab, menurut Oasis Center, secara kenyataan negara-negara Arab Saudi tergolong masih mengikuti jejak paham Wahabi atau Wahabisme sejak 1744.
- LD PBNU dan Mahfud MD Tolak Ajaran Wahabi di Indonesia
LD PBNU menyarankan pemerintah untuk melarang paham Wahabi di Indonesia karena tidak hanya berbahaya bagi kedaulatan negara, tetapi juga mengancam keharmonisan sesama umat muslim.
“Apalagi melakukan pengkafiran (takfiri) kepada saudara seiman sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Khawarij pada masa lalu,” kata Ahmad Fahrurrozi, Ketua PBNU Bidang Keagamaan, kepada Tempo.
Penolakan kepada LDNU tersebut turut disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia Mahfud MD. “Dibangun dengan wahabi salafi, enggak cocok di kita (di Indonesia),” kata Mahfud pada acara Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah pada Kamis, 21 April 2022 tersebut.
Mahfud MD juga menegaskan bahwa paham Wahabi boleh saja berkembang di Arab Saudi, tetapi tidak di Indonesia karena hukum bersifat kontekstual. “Boleh di sana. Karena hukum itu sesuai kebutuhan waktu, lokal, dan tempatnya,” kata Mahfud menambahkan.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Lembaga Dakwah PBNU Minta Pemerintah Larang Wahabi
MEDIA IPNU - Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) minta pemerintah Indonesia larang persebaran paham Wahabi. Selain itu, LD PBNU meminta gelaran event HijrahFest atau HijabFest dilarang.
Rekomendasi ini disampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IX LD PBNU pada 25-27 Oktober 2022 di UPT Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta. Rakernas ini menghasilkan sejumlah rekomendasi internal dan eksternal NU. Salah satu poin rekomendasinya adalah melarang penyebaran paham Wahabi.
"Merekomendasikan kepada pemerintah (dalam hal ini Kemenko Polhukam, Kemenkumham, Kemendagri, dan Kemenag) untuk membuat dan menetapkan regulasi yang melarang penyebaran ajaran Wahabiyah, baik melalui majelis taklim, forum kajian, media online, maupun media sosial (dalam bentuk tulisan, audio, maupun visual)," bunyi rekomendasi itu seperti dikutip dari laman LD PBNU, Jumat (28/10/2022).
Selain itu, LD PBNU merekomendasikan pemerintah Indonesia agar melarang penyelenggaraan event yang menolak NKRI dan Pancasila. Beberapa di antaranya event milenial HijrahFest atau HijabFest.
"Lembaga Dakwah PBNU merekomendasikan kepada pemerintah Indonesia, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, untuk mewaspadai dan tidak memberikan izin penyelenggaraan kegiatan/event yang bertujuan untuk menolak NKRI dan Pancasila yang dibalut dengan penyelenggaraan kegiatan festival keagamaan ala milenial yang menarik minat generasi muda, seperti HijrahFest atau HijabFest," lanjutnya.
Rekomendasi ini karena paham Wahabi dinilai kerap melontarkan tudingan bid'ah dan pengkafiran.
"Bahwa pada masyarakat muslim akar rumput kerap terjadi perdebatan, tudingan bid'ah, bahkan pengkafiran atas tradisi keagamaan yang dilakukan oleh mayoritas umat Islam oleh kelompok Islam yang mengikuti paham Wahabiyah," ujarnya.
LD PBNU menilai paham Wahabi bisa memicu gesekan sosial hingga perpecahan. Selain itu, paham ini dianggap berpotensi mengarah ke terorisme.
"Jika hal tersebut dibiarkan, dikhawatirkan terjadi gesekan sosial, saling fitnah yang berakibat pada perpecahan, konflik sosial, munculnya kelompok yang menolak Pancasila dan NKRI, serta potensi kekerasan dan terorisme," ungkapnya.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf
Sumber Utama : https://www.mediaipnu.or.id/2022/10/lembaga-dakwah-pbnu-minta-pemerintah.html
PBNU: Yang Dilarang Paham Wahabi Takfiri
JAKARTA – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrurrozi meluruskan salah satu rekomendasi Lembaga Dakwah (LD) PBNU yang meminta pemerintah agar melarang paham Wahabi di Indonesia.
Ia mengatakan, yang dimaksud LD PBNU adalah paham Wahabi yang takfiri yang kerap dijadikan ideologi kekerasan ISIS.
“Ya mungkin ini perlu sedikit kita luruskan, bahwa yang dimaksud adalah paham Wahabi takfiri yang beredar dari Timur Tengah dan menjadi ideologi kekerasan ISIS, yang mengkafirkan muslim beda paham dan menghalalkan darah semua yang menjadi musuhnya,” kata Gus Fahrur kepada cnnindonesia.com, Senin (31/10).
Gus Fahrur mengatakan, tidak semua Wahabi berpaham radikal. Ada pula paham Wahabi yang moderat dan mampu menjalin kerja sama baik dengan kelompok lainnya.
Ia pun menegaskan, NU akan tetap menjalin hubungan baik dengan semua ormas Islam moderat. Baik secara nasional maupun internasional.
“Keputusan LD PBNU tidak serta merta menjadi keputusan PBNU karena sifatnya hanya rekomendasi ke dalam, dan seharusnya tidak untuk di publikasikan sebelum mendapat persetujuan Ketum PBNU,” kata dia.
Di sisi lain, Gus Fahrur mengatakan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf selama ini aktif membawa misi Islam Aswaja yang ramah dan rahmatan lil alamin. Misi itu untuk menjadikan Islam yang memuliakan manusia sebagai sederajat, memiliki hak sama dan harus dihargai dan dihormati, baik yang menganut agama Islam dan atau yang tidak.
Ia menyebut, Gus Yahya selalu menekankan pemikiran untuk menjadikan agama Islam sebagai agama damai dengan semua golongan.
“Dunia harus membangun konsensus atas nilai-nilai yang perlu disepakati agar semua pihak yang berbeda-beda dapat hidup berdampingan secara damai. Termasuk dalam menyikapi perbedaan paham dengan Wahabi,” kata dia.
Sebelumnya, LD PBNU mengeluarkan rekomendasi agar pemerintah membuat regulasi yang melarang penyebaran paham Wahabi melalui majelis taklim, media online maupun media sosial di Indonesia.
Hal itu merupakan salah satu poin hasil rekomendasi eksternal dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah PBNU yang digelar di Asrama Haji Jakarta, 25-27 Oktober 2022.
“Lembaga Dakwah PBNU merekomendasikan kepada pemerintah (dalam hal ini Kemenkopolhukam, Kemenkumham, Kemendagri, dan Kemenag) untuk membuat dan menetapkan regulasi yang melarang penyebaran ajaran Wahabiyah,” demikian penggalan bunyi rekomendasi tersebut dikutip di laman resmi LD PBNU, Kamis (27/10). web
Ilustrasi (foto:mb/ant)Sumber Utama : http://matabanua.co.id/2022/10/31/pbnu-yang-dilarang-paham-wahabi-takfiri/
Orang Syiah Sering Dipersekusi Saat Memperingati Asyura, Begini Tanggapan Habib Husein Alkaf
LiputanIslam.com –Akhir-akhir ini, kasus-kasus persekusi yang dilakukan kelompok intoleransi yang menyasar kelompok-kelompok minoritas kembali marak. Salah satu kelompok minoritas yang sering menjadi sasaran persekusi adalah kaum Syiah.
Tanggal 10 Muharram diperingati oleh orang Syiah (dan sebagian kaum Muslimin Sunni) sebagai hari Asyura, yaitu hari wafatnya cucu Rasulullah SAW, Sayyidina Husein ra. Di hari itu, Husein dibunuh dengan cara yang sangat keji, yaitu kepalanya dipenggal, dan kepalanya itu ditancapkan di atas tombak, untuk kemudian diarak dari kota Kufah di Irak hingga Damaskus di Suriah.
Orang-orang Syiah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, mengadakan acara khusus pada hari itu. Akan tetapi, acara peringatan tersebut sering dibumbui dengan kericuhan dan persekusi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok intoleran.
Di kota Bandung, Jawa Barat, salah satu komunitas Syiah yang rutin mengadakan acara peringatan Asyura adalah Husayniah Az-Zahra yang dipimpin oleh Habib Husein bin Muhammad Alkaf. Liputan Islam (LI) berkesempatan mewawancarai Habib Husein terkait dengan peringatan Asyura yang dilakukan oleh orang-orang Syiah, berikut ancaman persekusi yang sering menyertai peringatan Asyura itu.
Liputan Islam (LI): Awal Agustus lalu, terjadi persekusi yang dilakukan oleh kelompok intoleran ke kediaman Habib Umar Assegaf, di Solo. Apakah persekusi seperti itu pernah juga dialami oleh Husayniah Az-Zahra, Bandung?
Habib Husein (HH): Ya, kami juga mengikuti dengan seksama kasus persekusi brutal di Solo itu. Sangat memprihatinkan. Husayniah Az-Zahra belum pernah mengalami peristiwa persekusi dalam bentuk serangan fisik. Tapi kalau berdemo di depan Husainiyah, mereka pernah melakukannya beberapa kali. Juga pernah terjadi pemasangan spanduk secara paksa di bangunan Husayniah, yang isinya kecaman terhadap kegiatan-kegiatan kami.
LI: Liputan Islam pernah menurunkan investigasi (sumber) terkait kasus persekusi tersebut. Kami menemukan bahwa alasan persekusi itu bisa disebut “ngawur”. Pertama, mereka mengira itu adalah acara peringatan Idul Ghadir, dan faktanya, itu adalah upacara doa sebelum pernikahan. Kedua, mereka juga mengira bahwa pada peringatan Idul Ghadir, orang-orang Syiah melakukan ritual caci-maki terhadap Sahabat Nabi. Padahal, ritual tersebut tidak pernah ada. Apakah ketika Husayniah Az-Zahra didemo atau dipasangi spanduk, kaum intoleran itu menggunakan alasan yang juga “ngawur”?
HH: Kurang lebih alasannya sama. Dan saya kira, semua alasan persekusi, baik demo maupun pernyataan-pernyataan kebencian atau permusuhan terhadap Syiah tidak benar sama sekali, seperti caci-maki kepada para sahabat Nabi SAW. Kami, orang-orang Syiah, meyakini bahwa caci-maki atau dalam istilah Al-Quran dan hadis diwebut “sabb“ adalah perbuatan yang dilarang. Bahkan terhadap para penyembah patung pun, kita dilarang untuk mencaci-maki. Di dalam surah Al-An’am ayat 108, Allah SWT berfirman, “Janganlah kalian mencaci maki orang-orang yang menyembah selain Allah, (karena) mereka akan mencaci-maki Allah dengan permusuhan dan tanpa pengetahuan.”
LI: Tapi, bukankah memang ada orang Syiah yang suka mencaci-maki Sahabat?
HH: Memang ada saja oknum dari Syiah yang suka mencaci-maki Sahabat Nabi SAW. Akan tetapi, itu adalah berangkat dari sikap pribadi yang salah dan kami yakini bahwa itu adalah perbuatan dosa. Jumlah mereka sangat sedikit, dan artinya, tidak bisa digeneralisasi bahwa semua orang Syiah suka mencaci-maki Sahabat.
Sikap yang sama juga kami ambil manakala ada sekelompok kecil Ahlus Sunnah atau golongan Islam lainnya yang melakukan dosa dan maksiat. Tentu kami tak akan mengecam Ahlu Sunnah karena ulah segelintir orang itu.
LI: Sikap apa yang sebaiknya diambil ketika mendapati perilaku yang terindikasi mengandung kesesatan yang dilakukan oleh orang lain?
HH: Seperti yang diajarkan oleh Al-Quran, langkah terbaik adalah melakukan klarifikasi atau tabayyun kepada ulama dan tokoh dari semua golongan jika terjadi hal-hal semacam itu.
LI: Apakah selama ini ada yang melakukan tabayun kepada orang-orang Syiah terkait berbagai isu tersebut?
HH: Alhamdulillah, sudah banyak yang melakukan tabayun, dan alhamdulillah, bisa terjalin saling pengertian atau tafahum. Saya ucapkan terima kasih kepada mereka yang sudi melakukan tabayun tersebut.
LI: Dari kelompok intoleran?
HH: Itulah yang sangat disayangkan. Kelompok-kelompok yang Anda sebut sebagai kaum intoleran itu sejauh ini enggan melakukan tabayun tersebut. Padahal, tabayun adalah salah satu ajaran Al-Quran.
LI: Sebelum terjadinya persekusi di Solo, kami menemukan bahwa sejumlah situs intoleran seperti nahi munkar melakukan provokasi terkait apa yang sebut sebagai ritual sesat Idul Ghadir. Sekarang bulan Muharram, dan orang-orang Syiah akan mengadakan peringatan Asyura tanggal 10 Muharram nanti. Apakah kelompok intoleran itu juga melakukan provokasi?
HH: Di Bandung, ada satu lembaga yang didirikan secara khusus untuk membenci dan memusuhi Syiah, namanya ANNAS, singkatan dari Aliansi Nasional Anti Syiah. Mereka hampir tiap tahun melakukan provokasi kebencian kepada Syiah dengan berbagai macam cara, termasuk berdemo. Beberapa hari yang lalu telah viral pernyataan dari ANNAS yang isinya meminta pemerintah daerah agar melarang Syiah untuk mengadakan peringatan Asyura’. Saya heran, mengapa mereka keberatan dengan peringatan Asyura’. Padahal Asyura’ telah menjadi budaya bangsa Indonesia, bukan lagi sebuah ritual keagamaan. Artinya, Asyura sudah mengakar dalam bangsa kita ini. Aneh bin ajaib.
LI: Sudah menjadi budaya bangsa Indonesia? Bisa dijelaskan maksudnya?
HH: Kita bisa melihatnya dengan sangat jelas pada berbagai upacara adat yang tersebar di seluruh Nusantara. Orang Jawa menyebut Muharram dengan nama bulan Suro, dan itu adalah kependekan dari Asyuro. Lalu, di tanggal 10 Muharram, orang-orang Jawa biasa memasak bubur merah dan bubur putih, dan itu dikaitkan dengan peristiwa Asyura. Di Bengkulu dan Pariaman (Sumatera Barat) juga ada upacara adat mengusung keranda sebagai simbol jenazah Imam Husein, pada tiap tanggal 10 Muharram. Dan itu masih terus berlangsung sampai sekarang. Nah, kalau Syiah melakukan peringatan yang sama, kenapa malah dilarang?
LI: ANNAS Anda sebut sebagai organisasi yang dibuat secara khusus untuk membenci dan memusuhi Syiah. Bagaimana tanggapan Anda terhadap keberadaan organisasi tersebut?
HH: Saya bukan orang hukum. Jadi, tidak begitu faham soal legalitas lembaga tersebut. Akan tetapi, saya merasa ada yang aneh dari organisasi ini. Saya kira, inilah satu-satunya organisasi di Indonesia yang asasnya adalah penentangan terhadap kelompok lain. Saya tidak tahu, apakah sistem perundang-undangan di Indonesia memperbolehkan berdirinya organisasi yang dari namanya saja sudah jelas-jelas punya visi dan misi kebencian kepada kelompok lain.
LI: Bagaimana dengan kegiatan-kegiatan orang-orang Syiah secara hukum di Indonesia? Apakah kegiatan-kegiatan orang-orang Syiah ini legal?
HH: Sebelum kita bicara legalitas kegiatan-kegiatan, ada satu prinsip yang sangat penting untuk kita pegang bersama-sama. Sejatinya kegiatan keagamaan atau kebudayaan boleh dilakukan oleh siapapun selama tidak mengganggu ketenangan warga dan tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma dan nilai umum, baik sebagai umat beragama atau sebagai masyarakat.
Apalagi kegiatan-kegiatan kaum Syiah jelas-jelas legal secara hukum sipil NKRI. Segala aktivitas kami selalu dikoordinasikan dengan aparat keamanan. Bisa dikatakan bahwa yang keberatan dengan kegiatan kami ini hanyalah kelompok yang Anda katakan sebagai kaum intoleran tersebut.
LI: Apakah Anda ingin mengatakan bahwa karena kegiatan orang-orang Syiah ini legal, maka, upaya pembubaran paksa atas kegiatan-kegiatan tersebut justru yang ilegal?
HH: Logika hukum yang berlaku di negara kita saya yakin seperti itu. Sebutlah kegiatan apapun yang legal secara hukum, dan tak ada pelanggaran apapun di dalamnya, seperti berdagang, berolahraga, belajar, dan menggelar pengajian. Jika ada orang yang memaksa pembubaran kegiatan-kegiatan tersebut, saya yakin tindakan pembubaran itu yang menjadi ilegal.
LI: Bagaimana jika alasannya adalah ketidaksetujuan mereka dengan apa yang dilakukan orang Syiah?
HH: Tidak setuju atau tidak suka terhadap Syiah saya kira tidak bisa menjadi alasan untuk melakukan provokasi dan pembubaran. Bahwa mereka tidak suka dengan Syiah, itu hak mereka. Tapi memprovokasi dan membubarkan kegiatan Syiah menurut saya sudah melanggar hak warga untuk berkegiatan.
LI: Sekarang kita bicara tentang substansi dari surat ANNAS tersebut. Dikatakan bahwa alasan pelarangan terhadap kaum Syiah adalah beberapa hal yang sangat krusial, yaitu pelaknatan sahabat, meragukan otentisitas Al-Quran, nikah mut’ah, dan keyakinan atas kemaksuman para imam. Bisa Anda tanggapi keempat isu itu?
HH: Sebenarnya semua yang mereka tuduhkan terhadap Syiah tidak ada yang baru. Itu lagu lama dan telah usang. Mereka hanya mengulang-ulang saja agar mereka bisa tetap hidup; agar ada yang bisa mereka kerjakan. Menyebar fitnah adalah oksigen mereka. Jawaban atas masalah-masalah tersebut sudah disampaikan dalam ceramah-ceramah ulama syiah yang representatif, juga telah dituliskan dalam bentuk buku-buku. Misalnya, di Indonesia, ada buku berjudul “Syiah Menurut Syiah”, “Buku Putih Ahlul Bait Indonesia (ABI)”, dan puluhan buku-buku lainnya, baik merupakan tulisan orang-orang Syiah Indonesia ataupun buku terjemahan. Di buku-buku tersebut sudah dijelaskan jawaban atas tuduhan di atas, dan juga tuduhan-tuduhan lainnya.
LI: Bisa Anda sampaikan jawaban terkait dengan poin yang ditanyakan?
HH: Baik, misalnya tentang masalah yang paling krusial, yaitu otentitas Al-Quran. Saya yakin semua kaum Muslimin di dunia mengetahui bahwa Iran, sebagai Negara Syiah, telah melahirkan para hafidz (penghapal AL-Quran) yang sangat banyak, dan Iran sering mengikuti MTQ tingkat internasional dan berkali para qari-nya menjadi juara internasional. Bahkan, rekor penghapal Al-Quran termuda di abad modern ini adalah seorang Muslim Syiah bernama Muhammad Husein Thabathabai. Dia menghapal Al-Quran di usia lima setengah tahun. Dia bahkan berhasil meraih gelar doktor honoris causa di usia tujuh tahun, karena prestasinya di bidang hapalan dan tafsir Al-Quran. Al-Quran yang dia hapal itu sama dengan yang ada di tangan kaum Muslimin lainnya. Jika orang Syiah meyakini Al-Quran yang berbeda, untuk apa capek-capek menghapalkan Al-Quran yang ada sekarang ini?
Menurut saya, jika masih ada saja yang menuding bahwa Al-Quran Syiah berbeda dengan Al-Quran Sunni, sebenarnya dia telah membohongi dirinya sendiri dan tidak meyakini jaminan Allah SWT bahwa Dia yang akan menjaga otentitas kitab-Nya.
LI: Bagaimana dengan tuduhan mencaci-maki Sahabat ra?
HH: Itu sudah dijelaskan di atas bahwa caci-maki dilarang kepada siapapun, apalagi kepada Sahabat Nabi. Kami tidak melakukannya. Ulama-ulama kami sudah secara jelas menyampaikan fatwa keharaman melakukan caci-maki terhadap Sahabat dan istri Nabi.
LI: Bagaimana dengan nikah mut’ah dan keyakinan terhadap kemaksuman para imam?
HH: Dua masalah ini sudah kami jelaskan berkali-kali. Syiah memang punya keyakinan atas dua isu ini, dengan beberapa dalil yang berasal dari Al-Quran. Hanya saja, perlu segera kami tambahkan bahwa kaum intoleran itu sekali lagi melakukan pemelintiran atas keyakinan kami atas dua isu itu. Nikah mut’ah mereka samakan dengan zina; dan pemaksuman terhadap para imam mereka samakan dengan mempertuhankan manusia. Na’udzu billahi min dzalik. Konsep nikah mut’ah dan kemaksuman yang kami yakini berbeda jauh dengan apa yang dituduhkan oleh kaum intoleran itu. Sekali lagi, mestinya mereka ber-tabayun dulu, bertanya tentang apa yang mereka tuduhkan itu.
LI: ANNAS juga mengatakan bahwa kasus-kasus di Sampang, Halmahera, dan Solo adalah kesalahan orang-orang Syiah, sehingga, jika tidak ingin peristiwa-peristiwa tersebut terulang, orang-orang Syiah harus dilarang melakukan kegiatan apapun, karena pasti akan menciptakan keresahan. Bagaimana tanggapan Anda?
HH: Ini juga yang membuat saya bingung. Mereka bilang bahwa kegiatan kami meresahkan. Apanya yang meresahkan? Kami tidak mencaci-maki Sahabat, dan kami tidak menistakan Al-Quran. Apakah hanya karena kami “berbeda” dengan mereka lalu kami dianggap meresahkan? Jika alasannya adalah karena kami “berbeda”, maka, menurut saya, perbedaan itu akan meresahkan orang yang berpikiran sempit atau orang yang takut kehilangan pamor. Ibaratnya seperti orang yang memiliki toko kecil dan sepi akan tersinggung dan marah ketika di sampingnya ada yang membuka toko baru. Mereka marah karena takut tersaingi. Padahal setiap orang boleh membuka toko selama sesuai dengan aturan yang berlaku.
Nah, kelompok-elompok intoleran yang terganggu dengan Syiah sesungguhnya mereka tidak percaya diri dengan ajaran mereka sendri sehingga takut kalah saingan. Mereka tidak siap berkompetisi di era keterbukaan. Maka cara yang paling ampuh bagi mereka adalah membuat fitnah dan memprovokasi masyarakat akan bahaya Syiah dan mengatakan bahwa ajaran Syiah meresahkan.
Syiah adalah kelompok di dalam Islam yang berpegang dengan Al-Quran, melakukan salat lima kali sehari dan semua rukun-rukun Islam lainnya. Kami berpuasa di bulan Ramadhan, berzakat, berhaji, serta mengimani semua yang diimani kaum Musliman lainnya.
LI: Khusus terkait pelaksanaan peringatan Asyura, ada yang mengatakan bahwa orang-orang Syiah itu melaknat para sahabat yang dianggap membunuh cucu Rasulullah Sayidina Husein ra. Juga dikatakan bahwa orang-orang Syiah melakukan ritual melukai diri, sesuatu yang dilarang di dalam agama Islam. Apa tanggapan Anda terhadap dua isu tersebut?
HH: Dalam peringatan Asyura, orang-orang Syiah ingin mengingat kesyahidan cucu Nabi SAW dan mengambil pelajaran dari peristiwa itu seperti pengorbanan, amar makruf-nahi munkar, kesetiaan, dan lain sebagainya. Peristiwa Asyura tidak ada kaitannnya dengan para sahabat Nabi SAW. Yang melakukan pembantaian terhadap Imam Husein adalah Yazid, dan dia bukan tergolong sahabat. Tak ada kecaman terhadap Sahabat saat memperingati Asyura, kecuali kalau Yazid disebut Sahabat.
Lalu terkait dengan ritual melukai diri, kami juga sependapat bahwa itu adalah perbuatan yang dilarang oleh agama.Para ulama kami dengan tegas mengharamkan segala perbuatan yang melukai diri sendiri. Jika ada orang Syiah melakukan itu, sekali lagi, jumlah mereka sangat kecil. Para ulama kami sudah menegur dan mengecam ritual sesat tersebut.
LI: Jika kedua isu tersebut hanya fitnah, apa sih sebenarnya yang dilakukan oleh orang-orang Syiah ketika memperingati Asyura?
HH: Biasa saja. Mereka biasanya mendengarkan ceramah tentang hikmah dan pelajaran dari peristiwa Asyura’, sejarahnya dan membacakan syair-syair duka tentang Imam Husain as.
LI: Bagaimana dengan sikap aparat keamanan terhadap persekusi-persekusi tersebut, khususnya yang terjadi di daerah Bandung, dan umumnya yang terjadi di komunitas Syiah di seluruh Indonesia? Apakah aparat keamanan sudah melaksanakan tugasnya secara proporsional?
HH: Harapan kami, aparat keamanan bertindak profesional dan adil. Jika ada pihak yang melakukan persekusi dan kerusakan hendaknya ditindak sesuai hukum yang berlaku. Tidak perlu gamang dan ragu. Selama ini, maaf, secara pribadi, saya tidak melihat hal itu ditunjukkan oleh aparat keamanan di Bandung sebagaimana mestinya. Selama ini, terjadi pembiaran atas tindakan-tindakan persekusi tersebut.
Tapi untuk kejadian di Solo, alhamdulillah, pihak keamanan sangat tegas dan cepat bertindak kepada pelaku kerusuhan. Hal itu harus diapresiasi. Saya berharap aparat keamanan di Bandung bisa meniru sikap-sikap profesional yang ditunjukkan oleh aparat keamanan di Jawa Tengah, mulai dari Polsek, Polres hingga Polda-nya
LI: Sebagian aparat keamanan mengatakan bahwa mereka harus berada di tengah-tengah saat berhadapan dengan pertikaian di antara dua kelompok yang berseteru.
HH: Ini bukan pertikaian di antara dua kelompok. Ini terkait dengan persekusi yang dilakukan oleh kelompok intoleran terhadap kelompok lain yang sedang melakukan kegiatan yang legal. Lihatlah yang dilakukan aparat kemanan di Solo. Apakah aparat kepolisian di sana mengambil posisi sebagai penengah? Saya kira tidak demikian. Mereka dengan tegas menindak para perusuh dan perusak. Di Solo dan Jawa Tengah, aparat keamanan telah bertindak benar untuk memberantas kelompok-kelompok intoleran dan radikal yang mengancam keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (os/LI)
Sumber Utama : https://liputanislam.com/tabayun/orang-syiah-sering-dipersekusi-saat-memperingati-asyura-begini-tanggapan-habib-husein-alkaf/
[Video:] Heboh, Gambar Patung-Patung Keemasan Raksasa Mohamed bin Salman Viral
Amman, LiputanIslam.com – Masyarakat Arab dihebohkan oleh video viral patung raksasa berwarna emas Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.
Disebutkan bahwa patung yang terlihat dalam video itu sedang dipindahkan untuk dipajang di Pusat Sosial Raja Salman bertepatan dengan perayaan Hari Nasional di Arab Saudi.
Patung itu dipahat oleh pematung Saudi Hashem Al-Maliki ini dengan beratnyayang diperkirakan mencapai 92 kilogram dan terbuat dari gipsum berwarna emas.
Al-Maliki mengatakan bahwa masih ada satu patung MBS lain dengan ukuran yang lebih besar dan bahkan terbesar dalam sejarah Kerajaan Saudi, yaitu tinggi 3,10 meter, lebar dua meter, dan berat 2 ton. Patung yang lebih besar ini akan juga akan dipamerkan di Pusay Sosial Raja Salman.
Videonya klik disini https://youtu.be/pjKYgAqFxBM
Sebelum apa yang disebut “era keterbukaan dan visi” di Saudi, otoritas negara kerajaan yang menganut faham Wahhabi ini mengharamkan patung dan bahkan gambar-gambar makhluk hidup dengan anggapan bahwa semua itu merupakan berhala sesembahan selain Allah.
Keberaadaan patung MBS mengejutkan warganet Arab dan banyak di antara mereka yang menyesalkan dan mengecamnya. (mm/raialyoum)
Sumber Utama : https://liputanislam.com/multimedia/berita-video/video-heboh-gambar-patung-patung-keemasan-raksasa-mohamed-bin-salman-viral/
[Video:] Ancam AS, Tokoh Adat Saudi: Kami Siap Berjihad
Amman, LiputanIslam.com – Seorang tokoh adat Arab Saudi melontarkan ancaman keras terhadap Amerika Serikat (AS) melalui rekaman video ringkas.
Dalam video yang beredar di tengah warganet Arab, seorang pria bernama Saud bin Fawaz al-Shaalan, yang dikenal dekat dengan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohamed bin Salman, melontarkan ancaman itu dengan tiga bahasa sekaligus, yaitu Arab, Inggris dan Prancis, dan ditujukan kepada siapapun yang mengancam negaranya.
Dia menegaskan, “(Kepada) siapapun yang mengancam eksistensi Saudi, (ketahuilah bahwa) kami semua adalah proyek jihad dan pencarian mati syahid, ini adalah pesan saya kepada setiap orang yang mengira dapat mengancam kami.”
Al-Shaalan adalah salah tokoh suku al-Roulah dari daerah Anzah, dan memiliki kedudukan sosial yang cukup tinggi sehingga mendapat julukan “amir (pangeran)” meski bukan anggota klan al-Saud.
Ancaman melalui video itu dia sampaikan di tengah ramainya pemberitaan mengenai ancaman AS terhadap Saudi menyusul keputusan Riyadh menurun volume produksi minyak melalui OPEC. AS menganggap keputusan ini sebagai bentuk keperpihakan Saudi kepada Rusia dalam isu Perang Ukraina. (mm/raialyoum)
Baca juga:
Panglima IRGC: Serang Iran, Media Saudi akan Jadi Bumerang bagi Riyadh
AS Tuding Iran Berencana Pasok Rusia dengan Rudal dan Drone Serang untuk Perang di Ukraina
Sumber Utama : https://liputanislam.com/multimedia/berita-video/video-ancam-as-tokoh-adat-saudi-kami-siap-berjihad/
Iranophobia dan Afghanophobia, Kegagalan Terbaru Agenda Imperialisme
Oleh: Mohammad Reza Ebrahimi
LiputanIslam.com –Hengkangnya AS dari Afghanistan adalah salah satu peristiwa dunia yang sangat besar di tahun 2021 lalu, sehingga mendapatkan atensi luar biasa dari berbagai kalangan di dunia. Banyak pembicaraan terkait fenomena tersebut, dan umumnya, diskusi banyak terfokus pada masa depan Afghanistan di bawah rezim Taleban.
Salah satu isu yang juga menjadi diskusi menarik adalah posisi Iran dalam kaitannya dengan transformasi Afghanistan. Lalu, muncullah upaya menguatkan Iranisme dan Afghanofobia, yang kemudian menjadi kata kunci yang dimainkan oleh poros kejahatan imperium global, dan ternyata gagal. Iranisme secara sederhana diartikan sebagai penguatan rasa nasionalisme ke-Iran-an, sedangkan Afghanophobia bermakna sikap anti terhadap warga Afghanistan.
Kekalahan kolonialisme di Afghanistan, dengan keluarnya Amerika Serikat dan Inggris, menjadi salah satu motivasi paling efektif yang digunakan oleh badan intelijen Barat untuk menciptakan ketidakamanan dan ketidakstabilan di beberapa negara. Tujuannya adalah menciptakan krisis, terutama antara Iran dan Afghanistan, dengan target akhir membuktikan kepada dunia bahwa kawasan Muslim pada dasarnya selalu berhadapan dengan problem ketidakstabilan. Dihubungkan dengan mazhab yang dianut oleh mayoritas warga Iran dan Afghanistan, kunci utama dari isu ini terletak pada perselisihan antara Syiah dan Sunni.
Hampir semua kebijakan AS dan sekutunya selalu berorientasi kepada Zionis yang menargetkan ketidakamanan serta lenyapnya perdamaian dan ketenangan di Iran dan Afghanistan. AS, Inggris, dan kaum pendukung demokrasi liberal memulai perang lunak baru di media, terutama di dunia maya dengan sandi “Besarkan perselisihan, maka engkau dapat memegang kontrol”.
Sayangnya, dalam beberapa waktu terakhir ini, di dalam dan di luar Iran sendiri ada sejumlah pihak yang ikut melengkapi potongan puzzle Inggris – Zionis ini, dan tanpa keraguan sedikitpun, ikut mempraktikkan demagogi anti Iran dan anti Afghanistan. Pihak-pihak ini mengikuti rencana Barat dan Zionis melalui satu komando dalam topik etika, keamanan, ekonomi, dan politik yang disusun dengan cara yang matang.
Dalam beberapa waktu terakhir ini, muncul publikasi klip dan berita palsu (yang terkadang merupakan berita usang) tentang invasi imigran Afghanistan ke Iran, publikasi berita hoaks tentang penangkapan sekelompok warga negara Afghanistan, serta penciptaan desas-desus tentang pembunuhan, pemerkosaan dan penjarahan oleh warga negara Afghanistan di berbagai bagian negara Iran. Semua ini adalah bagian dari propaganda dalam konteks Afghanophobia tersebut.
Jika merujuk kepada sejarah, menciptakan perselisihan etnis dan agama selama bertahun-tahun telah menjadi salah satu alat paling efektif yang digunakan oleh badan intelijen Barat. Pemimpin Iran Ayatollah Khamanei sendiri telah memperingatkan semua pihak tentang peran jahat Inggris dan Zionis dalam isu ini. Beliau mengatakan, terdapat sebuah konspirasi yang dalam dan berbahaya -gaya lama- untuk menciptakan perselisihan antara madzhab-madzhab Islam; dan saat ini mengangkat isu Syiah dan Sunni di dunia.
Pada dasarnya, upaya menciptakan perselisihan ini tentu tidak dikhususkan untuk Syiah dan Sunni saja, melainkan juga mencakup perselisihan internal di antara masing-masing mazhab tersebut, yang memang memiliki perbedaan dari sisi fikih dan teologi. Strategi imperium dari dulu hingga kini tak pernah berubah. Mereka ingin agar berbagai kelompok di dalam Islam itu saling berhadapan, bergulat satu sama lain, serta saling menyalahkan. Inilah yang diinginkan musuh, dan Inggris, khususnya, sangat mahir dalam hal ini; sangat berpengalaman. Selama ratusan tahun, mereka telah bekerja di bidang ini. Mereka mengerti betul, tahu kelemahan-kelemahan kita. Mereka fokus dalam hal itu dalam rangka menciptakan perselisihan. Saat ini pun mereka masih sangat sibuk bekerja.
Zaman kolonialisme fisik, imperialis paling utama adalah Inggris. Di masa sekarang, Inggris masih menjadi salah satu kekuatan utama imperium. Tapi, saat ini, yang menjalankan agenda-agenda post-imperialisme bukan hanya Inggris, melainkan juga dinas intelijen dan keamanan Israel, AS, dan sekutu-sekutunya.
Ketika operasi ditujukan di wilayah Iran, agenda yang digelar adalah penguatan Iranisme serta sentimen Afghanophobia. Di sisi lain, ketika agendanya ditujukan kepada Afghanistan, yang mereka kejar adalah merebaknya Iranophobia di Afghanistan. Jadi, mereka berupaya memunculkan Iranophobia di Afghanistan dan Afghanophobia di Iran.
Faktanya, upaya tersebut membentur kegagalan. Kegagalan mereka itu berakar dari kurangnya pengetahuan mereka tentang masa lalu kedua negara dalam perang melawan kolonialisme. Sejarah membuktikan bahwa persahabatan masyarakat di negeri ini sudah terjalin sejak zaman kuno. Sekarang muncul pertanyaan, apakah mereka tidak mendengar jeritan pria Afghanistan yang tertindas dan tak berdaya di sebelah tubuh putrinya yang tak bernyawa setelah ledakan teroris di depan sekolah? Orang-orang Iran mendengarnya dengan baik, namun dunia menutup mata dan telinga. Mengapa? Karena mereka pada dasarnya tuli dan bisu. Dunia tidak akan mengucapkan sebuah kata atau menerbitkan sebuah gambar bila tidak sesuai dengan keinginan ‘sang tuan’!
Afghanistan harus ditunjukkan pada hati pria yang bersemangat dan mata seorang anak pemberani. Ini adalah kisah generasi yang terbakar dan meleleh satu demi satu. Sejarah kejayaan Afghanistan menjadi saksi hadirnya kaum Mujahidin pekerja keras dan pemberani yang berdiri di bawah panji Islam, demi menjaga nilai-nilai Islam dan keutuhan wilayah mereka. Tidak diragukan lagi, front perlawanan Afghanistan bukanlah gerakan yang baru muncul.
Di sisi lain, dari Iran yang bermazhab Ahlul Bait, gelombang perlawanan terhadap imperium juga tak pernah berhenti, dan akan terus bergelora. Front-front perlawanan terus dibentuk dengan pandangan idealis, lintas batas, dan kini, makin menguat dengan pusaran pada Martir Soleimani.
*Konselor Kebudayaan Kedubes Iran – Jakarta
Sumber Utama : https://liputanislam.com/internasional/iranophobia-dan-afghanophobia-kegagalan-terbaru-agenda-imperialisme/
Saudi Jatuhkan Hukuman Mati terhadap 15 Tahanan Politik
Beirut, LiputanIslam.com – Sebuah organisasi HAM internasional menyatakan pengadilan Arab Saudi telah memvonis dan menghukum mati belasan aktivis anti-rezim Saudi setelah mereka dipaksa dengan penyiksaan agar membuat pengakuan.
Dikutip Press TV, Senin (31/10), Organisasi Hak Asasi Manusia Saudi Eropa (ESOHR) dalam sebuah laporan menyebutkan otoritas Saudi telah menjatuhkan hukuman mati terhadap 15 tahanan lain, sehingga jumlah orang yang berisiko dieksekusi segera bertambah menjadi 53 orang, termasuk setidaknya delapan anak di bawah umur.
Awal bulan ini, Komite untuk Pertahanan Hak Asasi Manusia di Semenanjung Arab (CDHRAP) memperingatkan ihwal pelanggaran HAM secara besar-besar di Arab Saudi karena para pejabat menggunakan bentuk-bentuk penyiksaan fisik dan mental yang brutal terhadap para oposan dan aktivis politik yang dipenjara. Menurut CDHRAP, eksekusi massal lainnya bisa terjadi di Saudi dalam waktu dekat.
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berbasis di Beirut, ibu kota Lebanon, itu menyatakan bahwa apa yang disebut Pengadilan Pidana Khusus di ibu kota Riyadh telah menjatuhkan hukuman mati kepada beberapa warga negara Saudi, hanya lantaran mereka mengekspresikan pendapat mereka di platform media sosial, dan berpartisipasi dalam unjuk rasa damai pro-demokrasi atau mencela diskriminasi sosial.
Sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman menjadi pemimpin de facto Arab Saudi pada tahun 2017, negara kerajaan ini telah menangkap ratusan aktivis, blogger, intelektual, dan lain-lain lantaran aktivitas politik mereka. Hal ini menunjukkan nyaris tidak ada toleransi terhadap perbedaan pendapat, sehingga Saudi mendapat kecaman internasional.
Selama beberapa tahun terakhir, Riyadh juga telah merevisi undang-undang anti-terorismenya demi menarget para aktivis. (mm/presstv)
Sumber Utama : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/saudi-jatuhkan-hukuman-mati-terhadap-15-tahanan-politik/
Liga Arab Adakan KTT Pertama sejak Pandemi Covid-19
Aljir, LiputanIslam.com – Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab pertama sejak pecahnya pandemi COVID-19 dimulai di Aljazair di tengah perpecahan yang terus terjadi di antara negara-negara anggotanya.
Negara-negara Arab terpecah karena beragam persoalan, termasuk mengenai perjuangan Palestina, peran regional Iran dan Turki dan kebijakan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad, sementara perseteruan sengit Aljazair dengan Maroko juga terus membara.
Aljazair banyak absen dari urusan Arab selama beberapa tahun terakhir menyusul gelombang protes tahun 2019 yang menyebabkan tergulingnya Presiden Abdelaziz Bouteflika. Karena itu, KTT di Aljazair sekarang dipandang sebagai pertanda kembalinya Aljazair ke diplomasi garis depan.
“KTT ini menunjukkan bahwa Aljazair kembali dalam urusan internasional setelah bertahun-tahun terisolasi karena penyakit Bouteflika, gerakan protes, COVID-19, dan krisis keuangan,” kata seorang mantan menteri pemerintah dan duta besar Aljazair.
Bulan lalu Aljazair mengumpulkan faksi-faksi Palestina guna mengakhiri perselisihan internal mereka, dan Presiden Abdelmadjid Tebboune dalam beberapa bulan terakhir telah menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Prancis dan Italia.
Namun, pada awal tahun ini Aljazair gagal membujuk negara-negara Arab lain mengakhiri penangguhan Suriah dari keanggotaan yang diberlakukan pada akhir 2011. Pada bulan September, Damaskus mengaku tidak akan menghadiri KTT demi menghindari “menyebabkan perselisihan”.
Beberapa negara Arab terkemuka, termasuk Arab Saudi dan Qatar, mendukung pemberontak Suriah yang memerangi al-Assad, sekutu dekat Iran.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan pemimpin Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed menyatakan tidak akan datang ke Aljir, seperti halnya Raja Maroko Mohammed VI.
Presiden Mesir dan Tunisia serta raja Kuwait dan Qatar termasuk di antara sekira dua pertiga pemimpin Arab yang dijadwalkan hadir, menurut Liga Arab.
Negara-negara Arab masih berselisih sejak terjadi pemberontakan Musim Semi Arab 2011, termasuk konflik yang terus berlanjut di Suriah, Yaman dan Libya yang menarik negara-negara Arab lain serta kekuatan regional seperti Turki dan Iran.
Sejak KTT Arab terakhir tiga tahun lalu, Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko dan Sudan juga telah bergerak untuk menormalisasi hubungan dengan Rezim Zionis Israel. Langkah ini dianggap sebagai pengkhianatan oleh Palestina.
Pejabat Palestina dan beberapa negara Arab lainnya termasuk Aljazair mengkritik apa yang disebut “Kesepakatan Abraham” karena tidak memasukkan langkah konkret menuju negara Palestina.
Aljazair sendiri berfokus pada masalahnya dengan Maroko, saingan regional utamanya, yang pada akhir 2020 bersepakat menjalin hubungan yang lebih hangat dengan Israel sebagai bagian dari kesepakatan di mana Amerika Serikat mengakui kedaulatan Rabat atas Sahara Barat.
Aljazair mendukung gerakan kemerdekaan Front Polisario untuk wilayah yang disengketakan. Pada tahun 2020, Front Polisario mengumumkan dimulainya kembali perjuangan bersenjatanya melawan Maroko.
Hubungan antara Aljazair dan Maroko sejak itu memburuk. Aljazair menangguhkan hubungan diplomatik antara kedua negara, tidak memperbarui kesepakatan pasokan gas dan menutup wilayah udaranya untuk pesawat-pesawat Maroko. (mm/aljazeera)
Sumber Utama : https://liputanislam.com/internasional/timur-tengah/liga-arab-adakan-ktt-pertama-sejak-pandemi-covid-19/
Rusia Minta Dewan Keamanan Gelar Sidang Soal “Rencana Bom Kotor” Ukraina
Moskow, LiputanIslam.com – Sebuah sumber PBB mengatakan bahwa Rusia telah meminta penyelenggaraan pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari ini, Selasa (25/10), untuk membahas apa yang diklaim Rusia sebagai rencana Kyiv untuk menggunakan “bom kotor” (senjata nuklir berdaya rendah).
Sumber itu mengatakan kepada kantor berita Sputnik bahwa Rusia telah meminta penyelenggaraan pertemuan Dewan Keamanan secara tertutup “untuk membahas provokasi yang akan segera terjadi dengan menggunakan bom kotor.”
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Senin (24/10), menegaskan bahwa masalah persiapan rezim Kyiv untuk provokasi dengan memakai bom kotor akan dibahas di Dewan Keamanan PBB dalam beberapa hari mendatang.
Menanggapi bantahan Barat terhadap klaim Mowkok bahwa rezim Kyiv sedang berusaha membuat “bom kotor”, Lavrov mengatakan, “Bantahan ini tidak berdasar.”
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu Ahad lalu menyatakan keprihatinan kepada menteri pertahanan AS Inggris, Prancis dan Turki atas dugaan rencana penggunaan “bom kotor” oleh Kyiv, ungkap Kementerian Pertahanan Rusia.
Koordinator Komunikasi Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby membantah klaim Rusia bahwa Ukraina berencana meledakkan bom kotor agar kemudian Rusia menjadi kambing hitam.
“Itu sama sekali tidak benar. Kami tahu itu tidak benar,” tegas Kirby. (mm/raialyoum)
Baca juga:
Iran Bantah Klaim Keberadaan Orang Iran di Krimea untuk Bantu Rusia Gunakan Drone
Iran Nyatakan Siap Dialog Soal Tuduhan Mengekspor Drone ke Rusia
Sumber Utama : https://liputanislam.com/internasional/amerika-eropa/rusia-minta-dewan-keamanan-gelar-sidang-soal-rencana-bom-kotor-ukraina/
Klik Memilih Pemimpin itu seperti ANIES ???!!!
Juga Klik "Mengharap Jadi Presiden" atau Menjadi "Pemimpin Oligarki para Mafia" ???!!!
Klik Cukup "Jualan Agama", maka "Gampang Bodohi" masyarakat, Masa Sih ??!!
KLIK FAKTA atau HOAX kasus CHAT MESUM Habib Riziek dan Firza !!!!!
Klik juga PETUNJUK !!! Jokowi penentu 2024
Klik Resesi Dunia : Berita Luar Negeri
Juga Klik Indonesia Memanggil !!! ... Tapi bukan jadi tahanan KPK ???
Klik juga di "PERANG BINTANG"
Juga Klik Banua Banjar Terkini !!!
Klik 2024 pertarungan Ideologi PANCASILA vs Ideologi Khilafah versi ormas terlarang !!!!!
Juga klik Sukseskan MTQ ke-29 , 10-19 Oktober 2022 di KalSel
Klik BLUNDER atau apa ?
Klik juga MAHSA AMINI & Politik Identitas di Indonesia .... !!!
Klik Ganjar "MELAWAN" Anies ???!!!???
Klik Peran "Mantan kader GOLKAR" tentukan Anies jadi CAPRES
Kaitan dengan mantan kader golkar klik disini
Klik juga "Pander Wara" (Ngomong Doang), gugat ibukota ke Banjarbaru, malah Gugatan dicabut duluan ??!!??
Bukti UAS selalu di Undang di birokrasi KalSel :
- https://apahabar.com/2020/03/tablig-akbar-di-hari-jadi-banjarbaru-pemkot-undang-uas-dan-guru-zuhdi/
- https://apahabar.com/2022/09/uas-ke-banjarmasin-harapan-harjad-ke-496/
- https://www.beritapembaruan.id/2021/11/tiga-tahun-penantian-akhirnya-dai.html
- Video Ustadz Abdul Somad Anti NKRI & Dukung Khilafah, Pengurus HTI Riau
- Ustadz Abdul Somad hina salib kristen
Klik Politik Lagi ???!!!
Juga klik MUSUH Republik Islam Iran & Republik Indonesia "Sama", yaitu "HOAX"
Klik Fokus untuk Daerah Sendiri, karena daerah menjadi Baik dan Benar maka Negarapun menjadi BENAR
KLIK juga Belum 2024 "Sudah Panas", Rakyat Indonesia wajib "MIKIR"
Klik Memahami "Masalah" di KalSel
Juga Klik Turun Gunung atau ???
Klik BJORKA dianggap "PAHLAWAN" atau "PENJAHAT" ..???!!!
Klik 12 September 2022 DEMO bawa-bawa nama Rakyat ???!!!
Juga Klik DEMO bela Rakyat atau BELA para MAFIA ???!!!
Klik juga Indonesia kembali "BERJAYA", masa Jokowi lagi ??
Klik Tuntutan RAKYAT ??? atau Tuntutan yang ditunggangi para MAFIA !!!!!
Juga Klik Pengertian Istilah Baby boomers, X, Y, Z, dan Alpha
Klik juga BERSYUKUR kepada TUHAN SANG MAHA SEGALANYA, Emang yang DEMO sudah BERSYUKUR ???!!!
Klik PAHAMI baru EKSEKUSI !!!!!
Klik juga KACAU atau Apa ??!!
Klik Sayap-Sayap Patah pro DENSUS 88 atau Anda Bela Teroris berbaju Agama !!??
Klik Mahasiswa DEMO terus ??!!! Memang punya SOLUSI?? atau Malah bikin rakyat tambah sengsara !!!!!
KLIK juga KalSel dalam Berita
Juga KLIK Kadrun itu Susah "Move On", Joget pun "SALAH"
Klik ISTANA NEGARA 17an "Ojo dibandingke" VIRAL
Klik Jangan BACA !!!
KLIK di Amien Rais bilang "Gangguan Kejiwaan", ternyata Anaknya "Gangguan Jiwa", benarkah ??!!
Klik Kenapa Pilih Ganjar ?!!!?
Klik Masih tentang ACT dan PKS, MANULIFE hingga BUMN serta Dana CSR
Klik juga ACT & PKS, Ustadz Bechi dan Gubernur Rasa Presiden !!!
Klik juga Mahasiswa "Bela Rakyat" atau "Bela Cukong yang membacking Mahasiswa" ..??!!!
Klik ACT (Aksi Cepat Tanggap) "TERBONGKAR" , VIRAL #JanganPercayaACT
Klik juga VIRAL : Gabung PKS "HARAM" bagi GP Ansor !!!
Klik Super Hero Indonesia "Damaikan Dunia" !!!
Klik LITERASI , apa sih artinya ??
Klik Indonesia & Ukraina : Pertemuan tete-a-tete atau empat mata
Silahkan klik Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!
Klik Jejak Anies dan Intoleransi yang BERBAHAYA untuk Indonesia
Klik juga : Dunia HEBOH ... !!!
Silahkan klik Benturkan Agama !!! buat Cebong dan Kampret Berkelahi dan KADRUN Berjaya !!!
Klik RIBUT
klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll)
KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!!
Klik juga Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!!
Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!
Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!!
Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!
Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??
DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!!
Benang Merah DEMO di KalSel !!!
Silahkan klik ini juga : "Operasi
Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel
sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!
Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung
Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK
yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!!
klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!
klik juga ini #JanganMaudiWALUHi
juga ini Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??
yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH
Jangan lupa klik ini juga Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024
serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!
https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/
Klik juga videonya dilink dibawah ini :BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL
Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai
Re-post by MigoBerita / Rabu/021122/10.49Wita/Bjm