» » » » » » Akhirnya Jokowi "MUNDUR" : KadRun cs "Senang" ??!!??

Akhirnya Jokowi "MUNDUR" : KadRun cs "Senang" ??!!??

Penulis By on Jumat, 04 November 2022 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin -
Akhirnya Jokowi "MUNDUR" : KadRun cs "Senang" ??!!?? Minimal judul ini telah membuat segelintir pengikut KadRun cs terhibur, walaupun kita tau bersama hal itu tidak akan mungkin terjadi, kecuali "Kehendak ILLAHI". Agar tidak gagal paham, terus baca berbagai artikel yang telah kita kumpulkan hingga tuntas. Selamat Membaca...!!!

Demo 411 Menuntut "Jokowi Mundur" Berhasil Membuat Jokowi Mundur, JIka.....

Dari sejak bulan Oktober 2022, berita tentang akan diadakannya "Reuni 212" pada tanggal 4 November 2022, kata "Turunkan Jokow" sudah diteriakkan oleh Slamet Ma'arif. Tanggal 12 Oktober 2022 lalu Detik.com melansir berita yang memuat omongan Sekretaris Majelis Syuro PA 212 Slamet Ma'arif melalui poster yang bertuliskan kalimat :

"Wahai Alumni 212!!! Siapkan diri Anda menuju aksi akbar 411, Jumat 4 November 2022. Turunkan Jokowi. Aksi menyampaikan pendapat di depan umum dilindungi UU"

Kuasa Hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, beberapa waktu lalu mengatakan "kemungkinan" Rizieq Shihab akan hadir di acara "akbar reuni 212" yang akan diadakan tanggal 4 November 2022. Dan kemaren saat Demo 411 itu benar-benar digelar, batang hidung Rizieq Shihab tak terlihat alias Rizieq tak datang ke acara Reuni 212, hanya menantu Rizieq Shihab yaitu Hanif Alatas, yang datang.

Sedianya, karena acara demo kemaren itu di juduli "Reuni" sebagai "rektor" Universitas Monaslimin, harusnya Rizieq setia pada "umat"nya untuk ikut hadir di acara yang maha sakral bagi aliran mereka itu. Tapi dia tidak hadir. Seakan-akan sikap Rizieq yang tidak hadir ini sedang mengatakan kalau Demo 411 kemaren itu sudah tidak penting dan terlalu murah bagi Rizieq untuk menghadirinya. Saya tidak tahu alasan apa yang disampaikan pada media atas ketidakhadiran Rizieq Shihab. Tapi bagi saya, hanya ada dua alasan yang cocok untuk didugakan atas ketidak hadiran Rizieq di Demo 411 kemaren, pertama, Rizieq menganggap Demo 411 kemaren tidak penting, kedua, Rizieq merasa malu untuk menghadiri demo yang dihadiri oleh HANYA ratusan orang, tak sampai seribu orang.

Ketika media memberitakan "ratusan" massa yang hadir Demo 411 kemaren, termasuk Refli Harun, itu adalah satu penghinaan bahkan pelecehan buat kebesaran nama PA 212, yang begitu terkenal fenomenal karena berhasil mengumpulkan 7 juta orang di titik kumpul yang sama di Jakarta. Kata "ratusan" massa pengikut Demo 411 kemaren juga menjadi penghinaan bagi si Imam Besar Rizieq Shihab yang diyakini piawai menggugah hati masyarakat untuk memenuhi seruannya turun ke jalan menggoncang Indonesia.

Demo 411 kemaren yang dihadiri hanya oleh "ratusan" orang, ga sampai seribu orang, menandakan kalau daya tarik Rizieq Shihab untuk menyedot massa sudah mulai pudar. Padahal, bendera besar bergambar Rizieq Shihab yang sedang tersenyum berkibar tapi tak lagi ngefek daya magnetnya. Jangankan manusia, alampun mulai tak suka dengan apa yang "ratusan" orang ini lakukan. Mereka diguyur hujan deras hingga kemudian bubar.

Padahal misi yang diteriak di demo kemaren itu begitu bombastis, mengatas namakan rakyat Indonesia, menggunakan politik identitas sebagai kelompok "muslim" menuntut Presiden Jokowi untuk mundur. Coba.... kurang hebat bagaimana kelompok ratusan orang ini!

Lucunya, orang yang mereka serang, dengan santai malah terbang ke Jawa Timur untuk kunjungan kerja seperti biasa, seakan tak ada kejadian. Saya membayangkan, Presiden Jokowi mungkin dalam hati dia bilang begini, "Halah cuma ratusan... dulu aja gue didemo 7 juta orang pake acara numbalin kawan dekat gue, punya dukungan dan celah bagus aja gue ga berhasil dibikin mundur. Apalagi sekarang cuma demo ratusan orang..."

Saya jadi ingin menyarankan pada kelompok PA 212 ini, bagaimana supaya demo mereka untuk melengserkan Jokowi bisa berhasil dengan gemilang. Yaitu, adakan demo di tanggal 4 November 2024 dengan tuntutan yang sama. Tak perlu sampai ratusan orang yang dihadirkan, puluhan orangpun, selama demonya diadakan pada tanggal 4 November 2024, keberhasilan membuat Jokowi mundur dari jabatan presiden 100% pasti berhasil. Sebelum itu, beritakan secara besar-besaran tentang rencana demo 411 di 2024 itu dari sejak bulan Agustus 2024. Niscaya, Presiden Jokowi akan menyatakan mundur sebulan sebelum demo diadakan, yaitu bulan Oktober 2024!!!

Jangan lakukan demo 411 di tahun 2023!!! Terawangan saya mengatakan Jokowi pasti masih tidak akan bisa dipukul mundur! Hanya demo di 411 tahun 2024 yang sakti mandra guna bisa memukul Jokowi mundur!! Dan biar lebih afdol lagi, adakan demo di depan Gedung DPR! Tuntut para wakil rakyat itu untuk menurunkan Jokowi sesegera mungkin sebelum bulan November! Dan yang terpenting, pastikan harga paket demo untuk 411 tahun 2024 ditarif sangat amat mahal sekali pada para bohir karena yakin seyakin-yakinnya demo 411 tahun 2024 akan sukses gilang gemilang. Jangan lupa, yang memimpin demo 411 tahun 2024 harus Rizieq Shihab, jangan cuma menantunya doang!

Mantap ga tuh saran dan terawangan saya ini.... (cekikikan....)

Demo 411 Menuntut "Jokowi Mundur" Berhasil Membuat Jokowi Mundur, JIka.....

Sumber Utama : https://seword.com/politik/demo-411-menuntut-jokowi-mundur-berhasil-membuat-ikuN2NIEtk

Gibran Pembangkang

Gibran secara terbuka menolak program mobil listrik sebagai kendaraan dinas. Ia memiliki alasan bahwa itu belum mendesak. Gibran lebih memilih menggunakan mobil dinas lama.

Gibran menjelaskan bahwa dananya bisa digunakan untuk program lain seperti membantu UMKM dan lain sebagainya. Sebagai walikota Solo, Gibran pun siap disanksi.

Idealnya, kepala daerah memang meneruskan program-program dari pemerintah pusat. Tetapi, sebagai kepala desa yang dipilih secara langsung oleh rakyat. Pemerintah daerah pun harus memikirkan warga yang memilihnya melalui skala prioritas.

Selama ini, program daerah hanya mengikuti program dari pemerintah pusat. Tak ada inovasi berarti di tingkat daerah.

Setiap ada masalah di daerah, yang menjadi sasaran tembak kesalahan adalah pemerintah pusat. Apapun masalahnya, apapun kesulitannya, semua dilimpahkan ke pemerintah pusat.

Secara kolaborasi, pembangkangan walikota Solo terhadap program pemerintah pusat terkait kendaraan dinas menggunakan mobil listrik memang hal yang buruk. Tetapi, melihat fokus Gibran sebagai Walikota Solo untuk warganya, pembangkangan tersebut justru menampar pemimpin daerah lainnya, bahwa pemimpin daerah itu juga harus memikirkan rakyat yang memilihnya, bukan serta merta semua dibebankan ke pemerintah pusat.

Kejadian ini juga membuktikan, bahwa Gibran bukanlah anak yang bersembunyi di balik ketiak bapaknya yang saat ini menjadi Presiden.

Bisa dikatakan, Gibran meskipun anaknya Presiden, mencoba menaiki tangga politik dengan beruasaha memuaskan warganya. Bukan modal bapaknya yang turun gunung untuk membantu melambungkan namanya di karir politik.

Tak hanya di situ saja. Di media sosial, akun Gibran begitu responsif dalam menjawab permasalahan warga Solo. Gaya komunikasinya pun enteng, renyah dan begitu membumi.

Gibran lebih besar mendobrak tembok-tembok pembatas antara pemimpin daerah dan warganya. Jujur saya iri dengan Solo yang memiliki walikota seperti Gibran.

Dan jika kita mengingat ke belakang. Bahkan Gibran memboyong UMKM untuk pameran di Paris. Keperduliannya terhadap UMKM sebagai penopang perekonomian begitu besar.

Pemimpin muda itu semestinya seperti Gibran yang penuh gebrakan. Membuka komunikasi selebar-lebarnya di media sosial. Responsif dalam menjawab permasalahan warganya. Serta memberi solusi yang konkrit.

Energi Gibran masih begitu besar. Dan rekam jejak pun masih baru. Jika tetap dijaga, maka tidak menutup kemungkinan. Gibran bisa menjadi pemimpin hebat di negara kita tercinta ini. Pemimpin yang tidak hanya modal kata-kata. Tetapi pemimpin yang memang mau kerja dengan smart. Ditambah mentoring dari pak Jokowi, maka ia bisa menerawang permasalahan negara ini dari jauh hari dan menyiapkan solusinya.

Itu menurut saya. Jika menurut anda berbeda tak apa. Udah ah, itu aja. Cak Anton.

Gibran Pembangkang

Sumber Utama : https://seword.com/politik/gibran-pembangkang-zxZbZiraXA

Tanpa Perlu Operasi Intelijen, Amien Rais yang Dulu Ketua MPR Sekarang Jadi Begitu….

Iya, tidak perlu repot-repot rapat-rapatan. Tidak perlu kirim asset untuk ngerjain Amien Rais. Tidak perlu buang-buang doku.

Amien Rais habis dengan sendirinya. Alamiah.

Bekas Ketua MPR RI yang kini tidak menjadi apa-apa. Tanpa pengikut yang bisa dibanggakan. Gelar Profesornyapun dicabut.

Memang beliyo memang masih punya Partai Ummat. Tapi sebagai partai baru, yah…. apa yang bisa diharapkan darinya?.....

Kosong!

Tapi Mbah Amien tetap berusaha eksis. Sayang, modalnya hanya itu-itu saja. Tipikal politikus tua yang kurang bahan.

Terbaru pendiri Partai Ummat itu menyinggung masa lalu Presiden Jokowi yang dulunya hanya seorang pengusaha mebel yang kemudian menjadi Wali Kota Solo hingga seperti yang diketahui saat ini, menjadi presiden RI. Mbah Amien curiga melejitnya karir Pak Jokowi karena adanya operasi intelijen demi memuluskan langkah politiknya itu.

"Saya langsung ingat betapa sebuah mesin politik dan mesin keuangan dan tentu ada operasi politik dan mungkin juga operasi intelijen yang dapat berhasil memoles Jokowi waktu itu yang hanya berdagang mebel dan pengusaha kayu sehingga lantas bisa menjadi Wali Kota Solo. Belum selesai dengan periode kedua baru 2 tahun kemudian lari ke Jakarta ikut berkompetisi, dan berhasil menjadi Gubernur DKI,” kata Amien Rais, Sabtu (29/10/2022).

Yaelah Mbah! Bahannya model gituan melulu. Kan yang semodel dengan itu sudah terbukti gagal membendung kemenangan Pak Jokowi, baik di 2014 maupun di 2019? Serangan yang semacam itu juga terus ditujukan kepada Pak Jokowi di antara tahun-tahun itu? Hasilnya……, ya zonk!

Lah ini, sudah 2022, kok ya masih diulang-ulang. Masih begitu-begitu saja. Masih belum bisa naik level.

Pak Jokowi yang tinggal dua tahun lagi menjabat, Pak Jokowi yang sudah membuktikan kekuatannya dalam mempertahankan pemerintahannya hampir delapan tahun lamanya, kok ya masih diserang dengan isu yang sedemikian itu? Benar-benar kurang bahan!

Jadi mirip PA 212 dan yang se-spek dengannya, yang bila demo pasti tuntutannya adalah Jokowi mundur. Hmmmm…., jangan-jangan mereka ini tontonan dan mainannya sama. Bohirnya juga sama kali ya??....

Ada yang bilang, tidak ada orang yang goblok. Yang ada adalah orang yang tidak logis. Orang yang tidak bisa mengoptimalkan daya nalar yang dimilikinya. Lalu apakah Mbah Amien masuk dalam kelompok yang itu? Soalnya kalau dibilang goblok, jelas Mbah Amien itu tidak! School-nya saja sampai ke YuEsE. Sekolahnya saja sampai ke Amerika Serikat lho Gaess???……..

Tanpa Perlu Operasi Intelijen, Amien Rais yang Dulu Ketua MPR Sekarang Jadi Begitu….

Sumber Utama : https://seword.com/umum/tanpa-perlu-operasi-intelijen-amien-rais-yang-NgR49xu0c4

Sholawat Berjamaah Tuntut Turunkan Jokowi

apahabar.com, JAKARTA - Massa aksi 411 tiba di Kawasan Patung Kuda usai melakukan long march dari Masjid Istiqlal, Jakarta. Massa aksi melantunkan sholawat berjamaah dipandu orator di atas mobil komando.

Titik Kumpul

Sebelumnya, para massa aksi berkumpul terlebih dahulu di Masjid Istiqlal untuk menunaikan ibadah salat Jumat. Setelahnya, mereka berjalan menuju kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (4/11).

Adapun elemen massa aksi 411 yang hadir dalam demo ini meliputi elemen massa PA 212, Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR).

Kemudian, Front Persaudaraan Islam, IKB UI, pejabat, 411, Juklak, FMS, GBN, KPIB, ARM, dan Bang Japar. Diperkirakan massa sekitar 750 orang.

Ijazah Palsu

Untuk diketahui, dalam aksi itu akan menyampaikan beberapa tuntutan. Di antaranya adalah meminta agar pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Selain itu, mendesak Presiden Joko Widodo untuk mundur dari jabatannya. Sebab, sebelumnya beredar kabar soal ijazah pendidikan Jokowi yang diduga palsu.

Ketua PA 212 Slamet Maarif mengatakan sampai saat ini pihak Istana Negara belum bisa membuktikan keabsahan ijazah Jokowi.

"Fair saja ya, sampai saat ini belum ada tanggapan dan jawaban dari Istana ataupun Presiden yang sampai saat ini belum bisa menunjukkan ijazah SD, SMP, dan SMA sampai perguruan tingginya," ucap Slamet di Jakarta, Jumat (4/11).

Buntut dari aksi itu pun, Polda Metro Jaya menurunkan pasukan Basmalah dan Asmaul Husna guna antisipasi terjadinya kericuhan akibat aksi 411 di Patung kuda, Jakarta Pusat.

"Kami dari Polda Metro Jaya hadir di sini, hadir untuk menjaga dan mengawal kegiatan penyampaian pendapat di muka umum, kami mengimbau saudara-saudara ku sekalian, mari kita lakukan kegitan ini dengan tertib dan menjaga keamanan ketertiban," lanjutnya.

Featured-Image
Massa aksi 411 tiba di kawasan Patung Kuda. (Foto: apahabar.com/Leni Wandira)

Sumber Utama : https://apahabar.com/post/massa-aksi-411-lantunkan-sholawat-berjamaah-tuntut-turunkan-jokowi-la29jd2z

Bos MNC Group Sampaikan Permintaan Maaf Akibat Peralihan TV Digital

apahabar.com, JAKARTA - Bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyampaikan permintaan maaf kepada pemirsa terkait pemadaman siaran televisi atau TV analog menuju ke Analog Switch Off (ASO) atau TV Digital.

Melalui permintaan Menteri Negara Koordinator Politik Hukum Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam), Mahfud MD untuk mematikan siaran analog di wilayah Jabodetabek, bos dari MNC Group, Hary Tanoesoedibjo menyampaikan permohonan maaf kepada para pemirsa melalui akun Instagramnya.

"Kami sangat terpaksa mengikuti permintaan tersebut, meskipun tidak paham dengan landasan hukum yang dipakai," ujarnya dalam akun Instagram @hary.tanoesoedibjo, Kamis (3/11).

Siaran TV MNC Group Dimatikan pada Hari Jumat 

Siaran TV milik MNC Group (mewakili RCTI, MNCTV, INews, GTV) dimatikan per Jumat (4/11) pukul 00.00 WIB. Ia pun mempertanyakan tindakan ASO yang seharusnya berlaku nasional tetapi malah hanya berlaku untuk wilayah Jabodetabek.

"Analog Switch Off seharusnya berlaku Nasional, tetapi pada kenyataannya hanya terbatas di wilayah Jabodetabek. Kami akan melaksanakan permintaan tersebut pada hari ini, Kamis, 3 November 2022 jam 24.00 WIB," tukasnya.

MNC Belum Mendapat Surat Izin Pencabutan

Ia juga mengaku bahwa pihak MNC belum mendapatkan surat tertulis terkait pencabutan izin siaran analog di wilayah Jabodetabek untuk mendukung program ASO. Menurutnya secara hukum, pihak MNC tidak memiliki kewajiban untuk melaksanakan Analog Switch Off.

"Tindakan mematikan siaran dengan sistem Analog ini sangat merugikan masyarakat. Diperkirakan 60% masyarakat di Jabodetabek tidak bisa lagi menikmati tayangan televisi secara analog kecuali dengan membeli set top box (STB)," bebernya.

ASO Bertentangan dengan Putusan MK

MNC Group memandang kebijakan ASO bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 91/PUU-XVIII/2020.

"Menyatakan untuk menangguhkan segala tindakan/ kebijakan yang bersifat strategis dan berdampak luas, serta tidak dibenarkan pula menerbitkan peraturan pelaksana baru berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja," sebut salah satu petitum dalam putusan tersebut.

Lebih lanjut, pihak MNC menilai adanya pertentangan dalam pelaksanaan ASO yaitu:

Analog Switch Off dilakukan hanya di wilayah Jabodetabek dan tidak dilakukan secara serentak secara Nasional, membuktikan bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi tersebut benar adanya dan diakui secara implisit pemberlakuannya oleh Kominfo.

Jika dianggap ini adalah pelaksanaan Undang-Undang Cipta Kerja, maka seharusnya wilayah di luar Jabodetabek harus juga diberlakukan ASO dengan demikian artinya keputusan ASO terbatas di wilayah Jabodetabek bukan perintah Undang-Undang, tetapi adalah keputusan dari Kominfo semata.

"Kami harap pemirsa Jabodetabek yang menggunakan TV Analog untuk bersabar. Kami akan mengambil langkah-langkah tertentu untuk menyelesaikan masalah ini," pungkasnya.

Featured-Image
Hary Tanoesoedibjo mewakili pihak MNC Group meminta maaf kepada pemirsanya terkait Analog Switch Off. (Foto: dok. Waralabakan)

Sumber Utama : https://apahabar.com/post/bos-mnc-group-sampaikan-permintaan-maaf-akibat-peralihan-tv-digital-la27zdgh

Polda Turunkan Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna, Antisipasi Ricuh Aksi 411

apahabar. com, JAKARTA -Polda Metro Jaya menurunkan pasukan basmalah dan asmaul husna guna antisipasi terjadinya kericuhan akibat aksi 411 di Patung kuda, Jakarta Pusat pada Jumat (4/11).

"Bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara ku sekalian, bapak haji, ibu haji, para alim ulama, para ustaz sekalian kami ucapkan kembali selamat datang di area penyampaian pendapat di muka umum," kata salah satu pasukan Basmalah dan Asmaul Husna Polda Metro Jaya dilokasi aksi.

Pasukan bentukan Polda Metro Jaya itu juga turut mengajak massa aksi 411 untuk bersama melantunkan sholawat.

Mereka juga mengimbau untuk para partisipan demo untuk menjaga ketertiban dan tidak melakukan kerusuhan.

"Kami dari Polda Metro Jaya hadir di sini, hadir untuk menjaga dan mengawal kegiatan penyampaian pendapat di muka umum, kami mengimbau saudara-saudara ku sekalian, mari kita lakukan kegitan ini dengan tertib dan menjaga keamanan ketertiban," terangnya.

Diketahui aksi ini digelar oleh Sejumlah elemen massa termasuk organisasi Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Aksi Bela Rakyat (Akbar) 411. 

Aksi itu bertujuan untuk menuntut Presiden Joko Widodo mundur. Tuntutan tersebut disuarakan karena sebelumnya beredar kabar terkait ijazah pendidikan Jokowi yang diduga palsu.

Featured-Image
Sejumlah Massa Lakukan Aksi Damai 411 (foto:apahabar.com/Bambang S)

Sumber Utama : https://apahabar.com/post/polda-metro-jaya-turunkan-pasukan-basmalah-dan-asmaul-husna-antisipasi-ricuh-aksi-411-la28mw97

PHK Buruh Meluas, Analis Politik: Gejala Rezim Jokowi Semakin Otoriter

apahabar.com, JAKARTA - Analis Sosial Politik UNJ Ubedilah Badrun mengatakan rezim Joko Widodo (Jokowi) bisa semakin otoriter. Hal itu terlihat dari beberapa kebijakan yang berat sebelah seperti regulasi yang dikendalikan hingga PHK buruh meluas yang terus terjadi.

Selain itu, imbuh Ubedillah, tingkat kepercayaan masyarakat kepada performa kepolisian yang semakin berkurang

"Kecenderungan memburuknya praktek demokrasi saat pandemi Covid-19 lalu masih terasa, saat itu pemerintah secara arogan mengabaikan aspirasi publik, misalnya pengabaian atas aspirasi penolakan rakyat teehadap UU Ciptakerja,” ujar Badrun melalui keterangan tertulis, Jumat (4/11).

Ubedillah menambahkan seharusnya pemerintah lebih mendengarkan aspirasi rakyat. Sebab, pemerintah terus menganggap aksi protes sebagai bentuk ancaman kekuasaan. Maka hal itu lebih menampakan sisi otoriarian mereka," paparnya.

Sementara itu, Ahli Hukum Tata Negara Bivitri Susanti mengatakan bahwa dalam proses pembentukan Undang-Undang pada tiga tahun rezim Jokowi terlihat lebih mengutamakan kepentingan oligarki.

"Terbaca secara jelas proses pembuatan Undang-undang dalam tiga tahun terakhir ini lebih banyak mengutamakan oligarki," pungkasnya.

Featured-Image
Analis Sosial Politik UNJ sebut rezim Jokowi bisa lebih otoriter. Foto: Instagram/@ubedillahbadrun

Sumber Utama : https://apahabar.com/post/phk-buruh-meluas-analis-politik-gejala-rezim-jokowi-semakin-otoriter-la22gvfp

Syarat Jadi Pemimpin Nasional, Pakar: Capres Perlu Strategi Komunikasi Politik

apahabar.com, JAKARTA – Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana mengungkapkan calon presiden (capres) perlu memiliki modal komunikasi politik yang memadai sebagai salah satu syarat sebagai pemimpin nasional

Kemampuan komunikasi penting dimiliki seluruh capres. Sebab, hal itu akan dibutuhkan untuk berkampanye saat pemilihan presiden pada 2024.

“Kalau mau jadi presiden mesti kampanye kan. Kampanye keliling-keliling. Nah, kampanye itu menggunakan kompol, komunikasi politik,” katanya seperti dilansir Antara, Jumat (4/11).

Guru Besar Ilmu Komunikasi Politik tersebut menyampaikan sejumlah teori dalam komunikasi politik, di antaranya fear-aroushing communications atau komunikasi yang membangkitkan takut hingga propaganda dan perang urat syaraf untuk menundukkan lawan calon lainnya.

Capres Perlu Populer

Calon presiden juga perlu dikenal atau populer. Termasuk memiliki modal kepintaran, karakteristik, dan keberanian. Karena itu, perlu memiliki partai politik untuk menunjang pemberlakukan sistem presidential threshold.

“Komunikasi politik tentu menggunakan banyak strategi-strategi,” katanya.

Ketua Relawan Pendekar Indonesia (Pendukung Andika Perkasa untuk Indonesia) Hendrawan Saragi mengatakan seorang pemimpin perlu memiliki karakteristik seperti ketegasan, integritas, serta memiliki proporsi yang cerdas dan pantas.

“Tiga hal ini yang menjadi kriteria,” paparnya.

Selain itu, berdasarkan pengalaman berbangsa selama ini dicirikan dalam tiga kemampuan yang terintegrasi yaitu pengenalan akan kebenaran, keadilan, dan keindahan.

Ia juga menekankan penggunaan akal sehat yang merupakan kombinasi kebijaksanaan dan kehati-hatian dalam hal-hal praktis keindahan berbangsa.

Politik Identitas

Hal tersebut, kata Hendrawan, karena saat ini politik identitas menjadi permasalahan yang dihadapi bangsa. Ia menilai politik identitas sebagai bentuk yang paling primitif karena menilai seseorang bukan berdasarkan karakter dan tindakannya, melainkan karakter dari kelompok.

"Kita bisa melihat ada kehadiran ekstrim politik yang sebetulnya tidak pantas kita ucapkan seperti 'cebong' dan 'kadrun', itu kan sangat tidak sopan," ujarnya.

Featured-Image
Pakar Komunikasi Politik, Tjipta Lesmana. (Foto. Detak.co)

Sumber Utama : https://apahabar.com/post/syarat-jadi-pemimpin-nasional-pakar-capres-perlu-strategi-komunikasi-politik-la1xmggk

Ternyata Profesor Tjipta Sangat Paham Modal Anies sebagai Capres

Pengamat Komunikasi Politik, Profesor Tjipta Lesmana menyampaikan analisis menarik. Profesor Tjipta menilai Anies Baswedan tidak memiliki kualifikasi capres yang memenuh empat kriteria. Ke empat kriteria dimaksud : Populer, didukung partai yang memiliki suara sesuai presidential threshold, kecukupan keuangan dan memiliki ketrampilan komunikasi politik.

Jika kita tambahkan kriteria sesuai opini publik, barangkali kualifikasi capres yang tidak terpenuhi Anies adalah pencitraan yang lebih tampak ketimbang hasil kerja. Tentu saja kualifikasi ini lebih terasa oleh pemilih, karena pada dasarnya kriteria yang disebut oleh Profesor Tjipta lebih terlihat di permukaan, sementara hasil kerja dan pencitraan terasa objektif

Article Article Article Article

Klik video PA 212 tuntut Jokowi mungdur di https://youtu.be/14X-Wdb_JhE
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai, setidaknya capres Indonesia mendatang harus mampu mengatasi krisis multidimensi yang berpeluang melanda dunia.

Menurut Jamiluddin, capres Indonesia mendatang harus memiliki empat kualifikasi. Pertama, harus memiliki sense of crisis. Kata dia, hanya capres yang memiliki sense of crisis akan mampu dengan cepat mengatasi berbagai krisis.

"Kedua, capres mendatang seyogyanya punya jaringan luas di dunia internasional. Hal itu diperlukan agar Indonesia lebih mudah menggolkan kepentingannya, khususnya untuk kemajuan dalam negeri," ujar Jamiluddin.

Jika analisis Profesor Tjipta digabungkan dengan analisis Jamiluddin Ritonga, kita dapat simpulkan sisi minus Anies sebagai capres menjadi semakin bertambah. Alasannya karena ketika menjabat Gubernur, alih-alih mencerminkan sense of crisis, Anies justru memboroskan anggaran untuk program tak berdampak kepada masalah di wilayahnya, misalnya banjir atau polusi dan kemacetan.

Publik tentu harus berpikir ulang, bagaimana dia akan mencurahkan gagasannya dalam krisis dunia, yang diduga mendera di masa dia mungkin akan menjabat. Barangkali Anies akan meledakkan janji kampanye terkait kesiapannya mengatasi krisis dimaksud. Dan sama halnya dengan warga Jakarta, rakyat Indonesia pun akan dihadiahinya super Zonk.

Bisa jadi program rumah dp nol akan dinasionalkan, Oke Oce juga diberlakukan sama, karena dia berasumsi kedua program itu sangat menarik bagi warga Jakarta, sehingga diyakininya akan sama menariknya bagi daerah lain. Yang tidak disadarinya, ketika kedua andalannya itu terbukti sebagai program isapan jempol, niscaya warga Jakarta akan berteriak kepada sesama bangsanya, jangan sampai mereka pun menjadi korban Zonk pula.

Namun sebelum kita melihat Anies berkiprah di tingkat nasional, tampaknya kita pun akan disuguhkan perjuangannya dalam menghadapi penyidikan kasus Formula E. Pertanyaannya, apakah Anies akan berhasil melewati batu sandungan itu?

Ternyata Profesor Tjipta Sangat Paham Modal Anies sebagai Capres

Sumber Utama : https://seword.com/politik/ternyata-profesor-tjipta-sangat-paham-modal-anies-zDyQ9bADGB

Blunder Fatal Menkominfo Matikan Siaran Analog

Hary Tanoe marah-marah karena sinyal analog dipaksa dimatikan di tengah-tengah pendistribusian modem digital yang masih belum rampung.

Saya kira apa yang menjadi keluhan dari Hary Tanoesoedibjo mengenai TV analog yang dimatikan serempak oleh pemerintah, merupakan hal yang wajar dilakukan dan disuarakan.

Karena sebagai pengusaha yang membesarkan acara dan channel-channel TV besar di Indonesia, tentu pundi-pundi uang Hary Tanoesoedibjo akan sangat berdampak perihal TV analog yang dimatikan dan digantikan dengan siaran televisi yang menggunakan kotak canggih.

Saya lupa kotak tersebut namanya apa. Kalau nggak salah sih semacam modem yang mengubah sinyal digital menjadi tampilan layar televisi. Hary Tanoesoedibjo adalah orang yang dekat dengan Nasdem. Dia memiliki relasi yang dekat sama Surya Paloh.

Dan yang mengeksekusi kebijakan dari pemerintah ini adalah kementerian komunikasi dan informatika yang dibawahi oleh orang Nasdem juga. Nah, dari sini kita bisa melihat bahwa seharusnya mereka ada melakukan komunikasi internal sebelum berkoar-koar di depan media.

Tapi ya nggak apa-apa juga, karena kita jadi tahu bahwa bisnis orang banyak yang tertutup karena sinyal analog dimatikan. Karena dulu, bermodalkan televisi dan antena mereka bisa menikmati siaran dari pelosok meskipun masih harus tarik-tarik kabel dan setting-setting antena lagi.

Saya pikir, kebijakannya kementerian komunikasi dan informatika mengenai televisi siaran digital memang agaknya aneh ya. Terkesan ingin proyek tapi tidak mau tahu dan tidak mempertimbangkan aspek-aspek lain seperti daerah-daerah yang masih terpencil. Distribusi modem sulit.

Pendistribusian modem juga pasti sampai sekarang belum rampung 100%. Saya yakin itu. Bahkan ibu teman saya yang tinggal di daerah kota besar provinsi DKI Jakarta pun mengalami kesulitan dalam mengakses dan nonton film dengan siaran analog. Seisi rumah pada kaget kok tiba-tiba layarnya semut semua.

Jujur saja saya sendiri bukan penikmat acara televisi. Tapi akan sangat egois kalau saya hanya memikirkan diri sendiri dan tidak peduli dengan mereka-mereka khususnya orang tua yang biasa sudah mengikuti siaran analog.

Dan tentu mereka adalah orang-orang yang tidak melek teknologi sehingga yang mereka lakukan adalah menghafal channel-channel dengan nomor-nomor tertentu radar. Saya berharap dengan kebijakan ini menteri Nasdem segera dicopot karena memang dia kelihatannya terlalu menikmati proyek-proyek yang ada.

Saya berharap kebijakan ini segera dievaluasi karena kelihatannya ada saja proyek-proyek untuk pengadaan barang yang memungkinkan TV digital dijalankan. Ini semacam monopoli usaha.

Saya sebenarnya nggak tahu tujuan jelasnya apa sih untuk mematikan siaran analog dan beralih ke digital selain alasan bisnis orang-orang besar? Saya kira Indonesia masih belum siap maju ke tahapan yang seperti itu karena kelihatannya sangat dipaksa. Kelihatannya nggak guna banget loh gitu maksudnya.

Kebijakan-kebijakannya juga terkesan memaksakan dan terburu-buru. Saya hanya kasihan dengan orang-orang tua yang tiba-tiba kaget tidak ada siaran televisi di depannya. Ini sepertinya menteri Nasdem ngawur dan gak jelas.

Kemajuan teknologi itu ditandai bukan dengan penghilangan atau eliminasi teknologi kuno. Tapi kemajuan teknologi itu muncul saat semua akses ke teknologi bisa dilakukan seluas-luasnya.

Kalau ada televisi atau stasiun-stasiun yang masih menginginkan analog kenapa harus dianggap membandel dan melanggar hukum? Nggak tahu deh ini menterinya kerjanya apa sih dan disetujui pula sama pemerintah dan DPR. Sampai dibuat UU nya.

Kalau alasannya adalah untuk perbaikan kualitas siaran dan kualitas gambar Saya rasa itu alasan yang gak jelas banget. Karena di beberapa daerah ada tempat-tempat di mana orang ketika dapat sinyal jelek pun masih bersyukur.

Setidaknya masih ada yang bisa mereka tonton meskipun buram. Dan kalau harus disetop sebelum para pengguna mendapatkan edukasi dan sosialisasi bagaimana cara menggunakan TV digital, itu Rasanya nggak adil deh untuk masyarakat.

Membaca sekilas berita-berita alasan TV analog dihentikan adalah alasan yang mungkin benar sebagian. Tapi banyak yang dipertanyakan dari hal ini. Saya lebih menduga karena ada proyek dengan nominal besar.

Katanya sinyal analog rentan gangguan sehingga gampang terdistorsi. Ya seharusnya dengan begitu harusnya jangan dimatikan seluruhnya dong? Apalagi sih alasannya kalau bukan alasan bisnis dan proyek besar menkominfo Nasdem?

Update. Kotak sok canggih itu saya baru tahu ternyata namanya set top box atau STB.

Blunder Fatal Menkominfo Matikan Siaran Analog

Sumber Utama : https://seword.com/politik/blunder-fatal-menkominfo-matikan-siaran-analog-2Kg1Gt7Jxp

Pakar Juga Manusia, Tak Mutlak Harus dianngap Selalu Benar

Tudingan pemerintahan Jokowi beberapa tahun terakhir membuat perundang-undangan yang cenderung berpihak kepada Oligarki, disampaikan oleh beberapa pakar, sebagaimana diberitakan dalam kutipan ini : Article Article

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu. Oligarki berasal dari bahasa Yunani, "oligarkhes", yang berarti sedikit yang memerintah.

Di dalam ilmu negara, banyak konsep tentang oligarki. Salah satu yang paling populer yakni gagasan filsuf Plato. Teorinya menyebutkan bahwa oligarki merupakan bentuk pemerosotan dari pemerintahan aristokrasi, pemerintahan yang dipimpin cerdik pandai, menjadi dipimpin segolongan kecil yang memerintah demi kepentingan golongan itu sendiri.

Ada yang menggelitik dari kontroversi tentang keberpihakan kepada oligarki, yang disematkan kepada pemerintah. Sepengetahuan kita, RUU yang disusun bersama oleh pemerintah dan legislative, semata-mata untuk memangkas proses yang kontra produktif. Jika hal itu ditafsirkan sebagai pro kepada oligarki, barangkali mindset kita yang harus ditata ulang.

Henri Subagiyo, Juru Bicara Bersihkan Indonesia, yang juga Direktur Indonesia Center for Environmental Law (ICEL) mengatakan, pemerintahan Joko Widodo terlihat sangat ambisius untuk menggenjot tiga hal saat ini, yaitu investasi, infrastruktur dan proyek strategis nasional. Sejalan dengan rencana itu, Jokowi melakukan sejumlah deregulasi untuk mempermudah izin.

Menurut Henri, agar investasi bisa memberikan hasil yang positif bagi ekonomi seharusnya visi pengembangan investasi perlu ditempatkan pada kerangka yang sangat hati-hati. Investasi seharusnya tidak mengorbankan standar lingkungan, sosial dan perlindungan masyarakat.

Henri juga menyoroti sejumlah Rencana Undang-Undang (RUU) yang justru kontraproduktif terhadap perlindungan lingkungan hidup, seperti RUU Perkelapasawitan, RUU Pertahanan, RUU KUHP. Tahun lalu, lanjut Henri, Presiden telah menandatangani PP No 24/2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau dikenal sebagai online single submission (OSS) yang menisbikan peran penilaian Amdal sebagai salah satu pertimbangan pemberian izin.

Berkaitan dengan Analisa dampak lingkungan dalam sebuah proses bisnis, kita sebaiknya tidak terjebak pada pemikiran, seolah-olah setiap perijinan wajib melakukannya dari scretch sementara pada aspek-aspek tertentu yang memiliki hal-hal default, termasuk Amdal misalnya memungkinkan di-skip.. Kalau secara umum sebuah proyek sangat mirip dan sebangun dengan proyek sebelumnya, apakah Amdal yang berkaitan boleh dilewati? Inilah barangkali yang perlu kita buat terobosan. Maka sangat make sense jika dikenal istilah OSS dalam tahapan Amdal.

Poinnya, para ahli juga perlu berhitubg tentang efektif dan efisien dalam sebuah proses, dan tidak melulu merujuk kepada idealisme berproses.

Pakar Juga Manusia, Tak Mutlak Harus dianngap Selalu Benar

Sumber Utama : https://seword.com/ekonomi/pakar-juga-manusia-tak-mutlak-harus-dianngap-rZA4T3gFBE

Terkait Halloween, Rezim Saudi Sekumpulan ‘Manusia Suci’ atau ‘Malaikat’?

Perayaan Halloween tahun ini membawa duka bagi kita semua. Di Itaewon, Korsel, tragedi maut yang terjadi saat merayakan Halloween telah menelan korban jiwa 155 orang. Bahkan mungkin angkanya bisa meningkat lagi. Mereka terjebak dalam kerumunan tak terkendali yang amat mengerikan di sebuah gang sempit.

Namun di tempat lain, perayaan Halloween yang diadakan telah menimbulkan kehebohan dan pro-kontra di kalangan warga(net). Tempat lain itu bernama Arab Saudi. Pemerintah Saudi sendiri mengijinkan dengan alasan bahwa acara seperti itu hanyalah hiburan semata dan penyelenggaraannya tidak membahayakan.

Perayaan yang diselenggarakan di The Boulevard Riyadh itu diberi tajuk “Scary Weekend”. Tak pelak, jalanan utama Boulevard kota Riyadh dijejali warga Arab Saudi dengan kostum-kostum yang menyeramkan.

Tak terelakkan, pro-kontra langsung pecah begitu foto-foto dan video perayaan Halloween di Riyadh, Arab Saudi itu menyebar di media sosial. Pro-kontra umumnya menyoroti pada hukum halal-haramnya. Ada yang berpendapat itu adalah bagian dari keterbukaan sebuah negara, mengikuti trend dan lain sebagainya.

Tapi tak sedikit pula yang menyayangkan kenapa acara semacam itu diijinkan bahkan disponsori oleh rezim Saudi. Sementara yang mencibir mengatakan, peringatan Maulid Nabi yang jelas islami dilarang di Saudi, justru perayaan Halloween, yang dianggap sebagai manifestasi budaya Barat, malah diijinkan.

Tidak hanya di medsos, perayaan Halloween di Arab Saudi juga menimbulkan kehebohan tersendiri di media-media mainstream. Banyak media mainstream nasional menampilkan berita mengenai perayaan Halloween di ibukota Arab Saudi itu, dilengkapi pula dengan sejarah perayaan Halloween.

Kehebohan dan pro kontra ‘Halloween Saudi’ juga menjalar sampai ke WAG-WAG. Begitu pula di sebuah WAG yang saya ikuti.

Ketika saya mengunggah sebuah link berita media mainstream tentang perayaan Halloween di Saudi, seorang mantan kolega menganggap bahwa apa yang saya unggah adalah sebuah hoax. Untuk memperkuat dalihnya, dia menyertakan link website yang namanya sangat ‘nyunnah’.

Website yang namanya sangat ‘nyunnah’ itu menjelaskan secara panjang lebar bahwa berita-berita semacam itu, yang nadanya ‘mencela’ rezim Arab Saudi adalah berita hoax alias dusta. Katanya hoax-hoax seperti itu diproduksi oleh ‘Syiah laknatullah’, sufi, penyembah kubur dan media pro-Iran untuk menghancurkan Islam dan Kerajaan Saudi.

Dijelaskan lebih lanjut oleh website itu, bahwa tidak mungkin pemerintah Saudi yang menerapkan syariat agama dengan ketat, mengijinkan perayaan seperti itu. Pemerintah Saudi juga dinilai merupakan pelayan terbaik terhadap dua tempat suci di jazirah Arab, Makkah dan Madinah. Jadi nggak mungkinlah, bela penulis di website ‘nyunnah’ itu dengan berapi-api.

Saya sebenarnya tidak terlalu heran dengan fanatisme mantan kolega saya itu. Saya sudah mengenalnya cukup lama dan tahu mengenai fanatisme butanya terhadap rezim Saudi. Negerinya MBS itu dianggapnya sebagai negeri tauhid yang patut dibela.

Jadinya meskipun bukti perayaan Halloween di Saudi itu sudah begitu jelas, cetho welo-welo, dia ga bakalan percaya. Sikapnya seperti katak dalam tempurung. Dia tidak mau membuka tempurungnya agar bisa melihat dunia lebih luas.

Sikap mantan kolega saya itu seperti mewakili sebagian warga +62. Mereka memang unik kalo tidak mau disebut bodoh atau dungu ala Rocky Gerung. Terhadap negara lain seperti Saudi atau Turkiye (dengan Erdogan-nya) mereka memuji dan membela mati-matian, sampai fakta pun mereka bilang sebagai hoax. Atau sebaliknya, hoax mereka klaim sebagai fakta.

Namun ironisnya, terhadap negara dan pemerintah sendiri dengan entengnya mereka hina dan rendahkan. Sebaik apa pun yang dilakukan pemerintah Jokowi, mereka cibir dan pandang dengan sebelah mata. Bila terjadi peristiwa buruk, mereka akan kompak menyebut ‘salawi’, semua salah Jokowi.

Di dalam tempurungnya, barangkali mereka melihat rezim Saudi bagaikan sekumpulan ‘manusia suci’ yang tidak mungkin melakukan kesalahan sekecil apa pun. Atau mungkin mereka melihatnya sebagai sekumpulan ‘malaikat’ yang begitu menyilaukan hingga membutakan mata mereka yang berada di dalam tempurung.

Terkait Halloween, Rezim Saudi Sekumpulan ‘Manusia Suci’ atau ‘Malaikat’?

Sumber Utama : https://seword.com/humor/terkait-halloween-rezim-saudi-sekumpulan-manusia-gW1WY68BZu

PKS Tolak Deklarasi Koalisi 10 November, Anies dan NasDem Sama-Sama dalam Posisi Syulit….

Terasa banyak aral melintang menuju proses pencapresan Anies. Tidak semudah seperti yang dibayangkan, setidaknya oleh Partai NasDem, oleh Anies sendiri, serta oleh para pendukungnya itu.

Partai NasDem sedemikian percaya diri ketika mendeklarasikan Anies hingga Surya Palohpun menekankan alasannya dengan berkata "why not the best?". Anies Baswedan juga sedemikian menikmati teriakan 'presiden' untuknya, sementara para pendukungnyapun sudah sedemikian ke-geer-an dengan sosok mantan Mendikbud itu.

Terkini, adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang belum sepakat terkait rencana pendeklarasian koalisi yang oleh NasDem direncanakan akan dilaksanakan pada 10 November 2022 mendatang. Mereka tegas menolak rencana tersebut.

Alasan utama PKS menolak deklarasi tersebut adalah bahwa mereka masih memperjuangkan Ahmad Heryawan (Aher) untuk dapat diusung sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan. Sementara syarat tambahannya ada empat. Pertama terkait dengan belum matangnya platform perjuangan koalisi. Kedua menyangkut desain pemerintahan ke depan. Ketiga terkait dengan strategi pemenangan. Dan keempat menyangkut pasangan capres-cawapres yang akan diusung bersama nanti.

Waduh, rumit amat! Terutama menyangkut alasan utama dan alasan tambahan yang keempat itu. Benar, karena sebenarnya itulah masalah utama sehingga kenapa sejauh ini koalisi belum juga terbentuk. PKS punya keinginannya sendiri, yang apesnya sebelas-dua belas dengan kemauan Partai Demokrat. Sementara NasDem sudah tersandera dengan pencapresan Anies, yang membuat ruang negosiasinya menjadi terbatas.

Penolakan dari PKS itu juga sedikit menimbulkan keanehan. Iya, bukankah beberapa waktu lalu mereka sudah menunjukkan sikap legowo-nya bila kemudian yang terpilih sebagai cawapres bukan dari mereka? Ada apa ini?

Selanjutnya, penolakan rencana deklarasi itu baru dari PKS saja. Yang kemungkinan besar berdasarkan alasan yang lebih-kurang persis sama, juga akan dilakukan oleh Partai Demokrat. Sudah menjadi rahasia umum bila partai politik kebanggaan SBY itu begitu ingin menjadikan AHY sebagai calon wakil presiden. Bahkan AHY sudah melobi langsung dedengkot Partai NasDem, Surya Paloh, beberapa waktu yang lalu.

Bila kemudian dalam beberapa kesempatan ke depan Partai Demokrat menunjukkan sikap yang sama, akan tambah peninglah kepala Surya Paloh dan Anies Baswedan. Koalisi yang menjadi kendaraan utama menuju pencapresan ternyata tak kunjung terbentuk. Lama-lama bisa amsyong nasib keduanya itu.

Akhirnya, sikap PKS tentu akan menambah PR bagi Surya Paloh dengan NasDem-nya. Dan tentu saja bagi Anies Baswedan yang kembali harus mengeluarkan bujuk rayuan manisnya.

Rasakno!!!!......

PKS Tolak Deklarasi Koalisi 10 November, Anies dan NasDem Sama-Sama dalam Posisi Syulit….

Sumber Utama : https://seword.com/politik/pks-tolak-deklarasi-koalisi-10-november-anies-dan-XumFtxe0T6

Klaim Indef Soal Formula E Dipatahkan Oleh Jakpro Sendiri

Mari kita bicara lagi tentang Formula E karena ada kabar terbaru yang menarik. Sebenarnya banyak yang masih simpang siur tentang Formula E. Apakah untung atau rugi? Kepada siapa pembayaran commitment fee? Kenapa pengelolaan anggaran tidak transparan? Di mana bukti pembayaran commitment fee? Banyak lagi.

Jadi menurut Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), nilai ekonomi Formula E ternyata jauh lebih besar daripada MotoGP Mandalika.

MotoGP Mandalika memiliki dampak ekonomi atau keuntungan dua kali lipat dari modal yang dikeluarkan. Sementara Formula E melampauinya jauh hingga 3,5 kali lipat dari modal yang dikeluarkan.

"Jadi artinya apa ini, investasi di DKI Jakarta untuk kasus ini jauh lebih efisien dibanding dengan di Mandalika," kata dia.

Percaya gak?

Saya sih tidak percaya. Ini bisa terlihat dari jumlah penonton serta pamor antara kedua balapan tersebut. Sudah pasti MotoGP leboh prestisius ketimbang Formula E apalagi di Indonesia, balapan motor jauh lebih menarik bagi warga. Dengan perbedaan level tersebut, jelas kalau MotoGP jauh lebih bisa menjangkau massa dengan nilai ekonomi yang jauh lebih tinggi.

Kalau INDEF mengatakan margin keuntungan Formula E jauh lebih tinggi dari MotoGP. Maka kita harus mendengar kembali apa yang dikatakan Jakpro tentang keuntungan Formula E.

Menurut Jakpro, keuntungan dari penyelenggaraan Formula E sekitar Rp 6 miliar per 30 September 2022. Itu diketahui saat Banggar DPRD DKI membahas rancangan kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) untuk APBD 2023.

Di banyak media, ada banyak berita yang hanya menyebut keuntungan sebesar Rp 6 miliar ini. Ada yang tidak disampaikan, entah karena tidak penting atau diarahkan. Who knows?

Ada satu poin penting lainnya, yaitu Jakpro masih memiliki utang terkait Formula E sebesar Rp 49 miliar per 30 September 2022. Dan saat ini sisa utang Rp 19 miliar. Saya lihat hanya ada beberapa media yang menyebutkan ini.

Jadi INDEF dari mana bisa mengatakan Formula E leboh cuan ketimbang MotoGP? Dari penjelasan Jakpro saja, sudah berbanding terbalik.

Utang ini adalah informasi yang entah kenapa tidak disebutkan di banyak media. Tanya kenapa. Kalau masih ada utang, kenapa hanya bicara soal keuntungan yang tidak seberapa? Malah jadi rugi, kan? Apakah ada yang sengaja membuat narasi agar Formula E terkesan untung agar nama Anies menjadi harum seharum parfum seharga jutaan?

Kalau tujuannya agar ada perlindungan terhadap Formula E, sudahlah, jangan pelintir sana-sini. Dampak ekonomi dari Formula E, sebenarnya tidak begitu besar, tapi seolah dibesar-besarkan untuk tujuan politis. Formula E adalah salah satu panggung politik Anies untuk menyongsong pilpres 2024.

Semua orang juga tahu, Formula E adalah proyek ambisius Anies demi kepentingan politiknya. Di belakang pelaksanaan Formula E, ada banyak orang-orang dari, sebut saja si kumis, yang berhubungan baik dengan Anies. Sudah tahu si kumis yang saya maksud, kan?

Mau bilang Formula E memberi dampak besar kek, sangat sulit dipercaya. Yang orang mau tahu adalah berapa sebenarnya commitment fee Formula E. Kenapa bisa berubah jadi lebih murah. Kenapa kota lain bisa lebih murah penyelenggaraannya? Jangan-jangan angka commitment fee tersebut adalah hasil kesepakatan, sehingga sampai hari ini belum diketahui bukti pembayarannya. Siapa penerimanya, itu juga masih misteri.

Formula E, balapan yang sifatnya maksa banget. Gak sekalian bilang dampak ekonominya jauh lebih besar dan dahsyat daripada Formula 1?

KPK entah di mana suaranya? Sampai saat ini masih belum ada kelanjutan soal pengusutan kasus Formula E. Ada yang bilang ada sebuah kekuatan besar yang menghadang sehingga KPK kesulitan mengusut secara tuntas. Tapi di berita yang kita dengar malah, ada sebuah kekuatan besar yang memaksa agar Anies diproses hukum. Jadi terbalik begini, hehehe.

Jadi, ini sebenarnya mengarah ke politisasi. Banyak yang yakin, Formula E sarat akan keanehan dan kejanggalan. KPK jangan diam saja dong. Mana taringnya?

Bagaimana menurut Anda?

Klaim Indef Soal Formula E Dipatahkan Oleh Jakpro Sendiri

Sumber Utama : https://seword.com/politik/klaim-indef-soal-formula-e-dipatahkan-oleh-jakpro-kf6oZ6CMGW

Jangan Bersekutu Dengan Setan Untuk Mendukung Anies!

Orang yang menganggap orang lain bodoh, sebetulnya bukanlah tipe orang yang pintar.

Begitu pula sikap yang cenderung merendahkan orang lain, bisa dipastikan orang tersebut bukan manusia yang memiliki kualitas.

Pintar adalah kemampuan mengedukasi diri secara empiris untuk memperbaiki diri agar lebih baik.

Dan orang yang berkualitas adalah orang yang memahami bagaimana seharusnya memperlakukan orang lain dengan benar, dengan kata lain mengerti bagaimana memanusiakan manusia

Seperti pintar yang tidak bisa diukur dengan setumpuk ijazah yang dimiliki, begitupun orang berkualitas - tidak bisa diukur dengan segerobak penghargaan, walau telah diperolehnya.

Sialnya penulis tidak bisa menghindar dari menampilkan sosok yang cukup konkrit untuk dihadirkan, agar jelas dan gamblang.

Ada baiknya penulis tidak menyebutkan nama untuk menghindari sesuatu yang bisa dikatakan sebagai ghibah.

Seperti telah dijelaskan di awal tulisan, bahwa orang pintar adalah orang yang cepat belajar atau mengedukasi dirinya dari kekeliruan yang pernah dilakukan.

Contoh; seseorang yang pernah dipecat sebagai menteri, disebabkan miskin inovasi alias tidak bisa kerja, dimana berakibat banyak program yang sudah direncanakan tidak berjalan, ironisnya berani mengalokasikan anggaran yang tidak tepat sasaran dan terkesan ugal-ugalan.

Bayangkan untuk sekedar mengikuti pameran buku (Frankfurt Book Fair) yang hanya 3 hari, menggunakan anggaran secara barbar dengan mengeluarkan biaya yang sangat fantastis, sebesar 146.000.000.000 (seratus empat puluh enam milyar rupiah). https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20150225193002-241-34890/kemendikbud-anggarkan-146-miliar-untuk-pameran-buku-frankfurt

Yang dinilai uang sebesar itu bisa digunakan untuk memperbaiki ratusan gedung sekolah yang sudah tidak layak, dan anehnya itu malah tidak dilakukan padahal itu adalah domain dibawah kementriannya? https://www.kompasiana.com/ronaldhutasuhut/58c33542eaafbd1f4e3aa06e/kelakuan-anies-rp-146-m-untuk-pameran-buku

Pasca dipecat, manusia ini menjadi gubernur, lagi dan lagi dia melakukan hal yang sama, dengan memberikan dana hibah kepada ormas-ormas yang tidak jelas. https://populis.id/read16833/gubernur-anies-bagi-bagi-dana-hibah-ke-ormas-yakin-yang-nerima-bukan-kelompok-radikal

Inilah sekelumit contoh yang telah dilakukan manusia pandir yang tidak mau belajar dari pengalamannya yang dialami.

Masih orang yang sama, orang ini tidak sedikit pun memiliki sense of crisis sama sekali, yang tidak mampu memberikan apresiasi, dengan bersikap tidak memanusiakan masyarakat yang notabene dipimpinnya.

Ketika BTP dan Djarot memimpin Jakarta, Balai Kota menjadi tempat dimana warga bisa mengadukan dan mendapatkan solusi bagi permasalahan yang dihadapi, tapi sejak manusia rakus dan tamak ini memimpin Jakarta, Balai Kota menjadi gedung angkuh yang enggan mendengar keluh kesah warganya.

Dan dengan arogannya manusia ini mengatakan "kalau mau dekat dengan Gubernur gak harus punya masalah!" https://news.detik.com/berita/d-3698757/anies-kalau-mau-dekat-gubernur-nggak-harus-punya-masalah

Apakah seperti ini manusia yang memiliki kualitas, seperti yang dikatakan si Bluto atau Brutus (musuh Popeye)?

Cukup pantaskah mengatakan varietas semacam ini sebagai makhluk berkualitas dengan sikap jumawa berkata "why not the best?"

Tapi kalau kewarasan yang dimiliki memang sudah tidak bisa membedakan antara loyang dan emas, ya monggo, emang gue pikirin….!

Yang perlu kita renungkan adalah, Sang Pencipta memberikan akal pikiran, agar kita mampu membedakan antara baik dan buruk, artinya - jangan sampai kita melakukan perbuatan mubazir atas anugerah besar yang telah diberikan-Nya, karena hal itu akan menyudutkan kita sebagai hamba yang tak pandai bersyukur.

Bukankah kita semua sudah mafhum bahwa mubazir adalah perbuatan setan?

Dan salah satu dosa besar yang dilakukan makhluk bernama manusia adalah bersekutu dengan setan.

Alangkah naifnya jika seseorang beralasan, bahwa ia tidak memiliki pengetahuan untuk membedakan yang baik dan buruk.

Sementara ia menyadari, bahwa apa yang dilakukan akan merugikan banyak orang, yang dapat menghancurkan sendi-sendi dan nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki setiap orang.

Meskipun hanya untuk memberikan gambaran kepada orang lain yang bertujuan menyelamatkan banyak orang, agar terhindar dari kesalahan dengan menjadikan figur seseorang sebagai pemimpin, atau sosok pejabat publik yang tidak memiliki integritas.

Sikap diam dalam urusan ini, sama dengan melakukan pembiaran terhadap kejahatan.

Bersikap abstain dalam persoalan ini adalah bentuk pengingkaran untuk menyuarakan keadilan.

Penulis hanya ingin mengingatkan kepada siapa saja, khususnya orang yang masih memiliki kecintaan kepada tanah airnya.

Agar segera bertindak dan melakukan sesuatu sebagai bentuk dari sikap kita untuk melakukan perlawanan terhadap anasir-anasir jahat yang bisa menghancurkan bangsa ini.

Yang jelas "Tidak ada tempat bagi manusia yang telah terbukti mencabik-cabik tenun kebangsaan untuk mengelola bangsa kita yang besar ini."

Hanya ada dua pilihan; berkomplot dengan kelompok yang menjadi anasir jahat, atau kita bangkit bersama menghancurkannya!

M E R D E K A….!!! ✊

Jangan Bersekutu Dengan Setan Untuk Mendukung Anies!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/jangan-bersekutu-dengan-setan-untuk-mendukung-YxgOTs03DB

Kalungkan Atribut Agama ke Anies, Gereja Ini Ajarannya Ngawur?

Hari ini saya akan memfokuskan artikel ini di dalam membahas bagaimana banyak gereja-gereja di Indonesia yang masih tidak paham mengenai iman Kristen yang diturunkan selama ini kepada mereka.

Mereka yang ngaku-ngaku Kristen dan pendeta bahkan menjadi orang yang justru memberikan Citra anti Kristen. Dan saya kaget ketika melihat sebuah gereja memberikan sebuah atribut ciri khas kepada pendeta yang diletakkan kepada seorang pemimpin kota yakni Anies Baswedan yang merupakan Gubernur terbodoh di Google.

Banyak banget orang-orang yang mungkin karena ambisi politik atau keinginan politik menjadi bodoh dan bahkan menjual menggadai iman mereka yang diturunkan turun temurun bahkan lebih tua dari agamanya Anies Baswedan.

Sebuah gereja mengalungkan semacam syal yang menyimbolkan atribut pendeta. Bahkan bukan atribut yang dipakai oleh penginjil atau orang-orang yang membawakan Firman namun belum ditahbiskan menjadi pendeta.

Entah kebodohan macam apa yang merasuki gereja tersebut dan saya kira di dalam tradisi Kristen yang berjalan sampai saat ini, atribut itu bukanlah atribut sembarangan. Di dalam agama kita mengenal simbol-simbol agama ataupun atribut-atribut yang dipakai khusus untuk seorang pemuka agama yang dihormati.

Misalnya di Kristen ada atribut-atribut yang menandakan orang ini merupakan orang yang "berbeda" dan dipisahkan dari yang lain. Misalnya pemakaian kerudung kepada suster ataupun pemakaian jubah khusus kepada pendeta.

Tradisi Kristen sudah mengatur itu dan secara umum kita semua paham bahwa atribut tersebut tidak bisa dipakai oleh sembarangan orang. Bahkan di dalam gereja-gereja tertentu ada peraturan Tidak sembarangan orang boleh naik mimbar.

Hanya pendeta dan orang-orang pembawa liturgi yang boleh naik ke atas mimbar. Jikalau ada tokoh politik yang datang pun mereka disiapkan mimbar khusus yang letaknya ada di bawah mimbar khotbah.

Saya kira pemahaman agama yang dimiliki oleh gereja-gereja cukup untuk mereka ketahui bahwa Anies Baswedan tidak boleh menggunakan itu. Atribut Kudus yang disucikan untuk orang-orang tertentu dipakai oleh Anies Baswedan.

Ini bukan bicara toleransi tapi ini bicara tentang pemahaman agama yang sesat dimiliki oleh Gereja tersebut. Mungkin intensinya tidak bidat. Akan tetapi lebih ke arah kedekatan secara politik. Saya nggak mau sebut gereja mana.

Dan saya juga nggak peduli dan bukan jadi urusan kita semua juga mengenai denominasi gereja protestan mana yang memberikan hal itu. Terkadang saya bersyukur dan kagum kepada saudara-saudara yang ada di Katolik yang dengan jelas melawan hoax-hoax yang diberitakan untuk seolah-olah membawakan citra Anies Baswedan adalah tokoh yang toleran.

Ketika ada beberapa tokoh agama yang mendeklarasikan Anies Baswedan Dan menganggap dia adalah tokoh toleransi dan kerukunan umat beragama di DKI Jakarta, seorang perwakilan dari Katolik membantahnya dan dengan tegas meminta mereka untuk tidak sembarangan mencatat nama orang.

Ini ketika orang Katolik membela Iman mereka dan agama mereka agar tidak dipolitisasi, yang protestan malah jualan syal ke Anies Baswedan. Malah seolah-olah meminta agama mereka di politisasi.

Kemudian ketika ada berita hoax yang disebarkan oleh buzzer bangsatnya Anies Baswedan mengenai 70 pemuka agama Katolik mendeklarasikan dukungannya kepada Anies Baswedan, langsung muncul surat dari keparokian membantah mentah-mentah berita yang udah viral di YouTube tersebut.

Gereja sesat itu banyak dan mereka Nggak sadar kalau mereka itu lagi jadi penjilat politik dan jadi pengekornya Anies Baswedan. Mau dicuci sedemikian rupa mukanya Anis tetep aja kotor karena isu Sara yang sudah dia dan pendukungnya lakukan dan jelas-jelas orang ini menikmati kehancuran karakter dari Basuki Tjahaja Purnama alias Bapak Ahok di Pilkada DKI Jakarta 5 tahun silam.

Pengajaran gereja sesat ini harus segera diluruskan agar orang kristen tidak dibodoh-bodohi. Dalam hal ini saya setuju dengan Ade Armando yang mengatakan dengan sangat amat jelas dan tegas bahwa jangan sampai suara orang Kristen terpecah.

Apalagi kalau ada satu pemahaman anti Pancasila yang berpotensi untuk merusak kerukunan umat beragama dan secara jelas terang-terangan itu ada di sisinya Anies Baswedan. Sungguh berbahaya dan harus kita waspadai hal ini bersama-sama.

Maka ayolah orang Kristen kita harus jadi orang waras meskipun kita minoritas secara jumlah. Jangan sampai nanti kalian nggak bisa ke gereja karena semua gereja harus terdaftar di pemerintahan dan diseleksi ketat banget seperti komunis Cina yang melakukan itu. Waspadalah dan jangan sampai radikalis berkuasa.

Kadang saya berpikir memang sepertinya kita butuh pengajaran sentralisasi di dalam Kristen protestan ketimbang terpecah seperti ini dan kelihatan banyak banget yang sesat tidak paham mengenai teologi dan juga pengakuan iman.

Semoga Tuhan berbelas kasihan kepada negara ini agar tidak dikuasai oleh para pengasuh anti Pancasila yang merupakan mayoritas pendukung Anies Baswedan. Jangan sampai usaha 10 tahun Presiden Joko Widodo sia-sia dihancurkan oleh manusia terbodoh versi Google.

Karena dia sudah terbukti menghancurkan kerjaannya Ahok di DKI Jakarta saat 5 tahun dia menjabat menjadi manusia terbodoh dan sampai kapanpun dia akan menjadi sama.

Kalungkan Atribut Agama ke Anies, Gereja Ini Ajarannya Ngawur?

Sumber Utama : https://seword.com/umum/kalungkan-atribut-agama-ke-anies-gereja-ini-tOmaqmdZfg

Tiga Kriteria Cawapres Anies ala Rocky Gerung yang Sungguh-Sungguh Sangat Berat Sekali

Berat untuk dapat dipenuhi.....

Sebenarnya, boro-boro mikir calon wakil presiden, lha wong tiket resmi menuju pencapresan saja belum kepegang. Belum ada koalisi partai yang memenuhi PT 20 % sebagai kendaraan politik agar bisa mendaftar sebagai calon presiden. Masih zonk.

Malahan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), salah satu partai politik yang disebut sebagai calon pembentuk kerjasama koalisi, menyatakan bahwa mereka menolak rencana deklarasi koalisi pada 10 November 2022 mendatang.

Walah, pertanda jalan Anies Baswedan menuju calon RI-1 bakal bertambah berat. Bukannya apa, pastinya ini menyangkut soal siapa yang akan menjadi pendampingnya sebagai calon wakil presiden nanti.

Seperti diketahui, PKS sedang dalam posisi ngotot dalam mengajukan kadernya, Ahmad Heryawan (Aher), mantan gubernur Jawa Barat dua periode itu sebagai calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan.

Nah sebelum Anies Baswedan memutuskan siapa kira-kira yang akan dipilihnya nanti, ada baiknya dengar dulu wejangan dari pakar yang satu ini, Ricky Gerung. Benar, barusan Rocky Gerung menyampaikan tiga kriteria bakal cawapres yang dibutuhkan Anies Baswedan. Tiga kriteria untuk kemudian memperkuat Anies Baswedan nantinya.

Apa itu??....

Kata Rocky, pertama, sosok yang akan mendampingi Anies dalam Pilpres 2024 harus memiliki elektabilitas. Kedua, calon wakil presiden Anies nanti harus memiliki kekuatan dalam menstabilkan politik parlemen yang diperkirakan tidak akan dikuasai. Dan terakhir, ketiga, cawapres Anies nanti harus merupakan sosok yang mampu membangun Indonesia dengan model teknokrat.

Hmmmm, masuk akal sih apa yang disampaikan oleh Rocky Gerung itu. Betul, boleh juga!

E, tapi nanti dulu. Sepertinya tiga kriteria itu kalau dicermati lebih dalam lagi, bukankah itu seharusnya menjadi hal-hal utama yang harus dimiliki oleh Anies Baswedan sebagai calon presidennya? Lah, kenapa seakan malah dibebankan semua pada calon wakilnya? Pada sosok yang hanya akan menjadi orang nomor dua saja??.....

Hellooowwwwww..…, Rocky sehat???...

Untuk soal elektabilitas, walaupun lumayan tinggi dengan hampir selalu di tiga besar, tapi salah sendiri ketika kemudian mengapa NasDem percaya pada Anies? Bukankah sekarang ketika sudah dicapreskanpun, elektabilitas Anies juga tidak melonjak? Bahkan tidak berefek pada partai politik yang dekat dengannya? Buktinya NasDem!

Nah, untuk dua kriteria lainnya, Anies jelas tidak bisa diharapkan. Anies hanya nonpartai. Sementara untuk yang terkait dengan kemampuan melaksanakan pembangunan yang teknokratik, ya lihat saja bagaimana dia memimpin DKI Jakarta lalu!

Lihat saja bagaimana proyek sumur resapan atau Rumah DP 0 itu dibuat! Teknokratis kah?.......

Berat, berat……..

Lah kalau capresnya saja seperti itu, biarpun cawapresnya punya kemampuan seperti yang dikriteriakan Rocky Gerung tadi, tentu tetap saja akan sulit. Lagian siapa kandidat di lingkar Anies dan partai calon pendukungnya yang memenuhi kriteria itu???......

Tambah berat......

Tiga Kriteria Cawapres Anies ala Rocky Gerung yang Sungguh-Sungguh Sangat Berat Sekali

Sumber Utama : https://seword.com/politik/tiga-kriteria-cawapres-anies-ala-rocky-gerung-yang-CrkDaf2DX8

Kumpulan Manusia Nyusahin Gelar "Aksi 411", Apa Nggak Takut Nanti Susah Tujuh Turunan?

Sejak muncul ke ranah politik Indonesia sekitar 2016 dan 2017 ketika Jokowi dan Ahok mulai diperhitungkan di pentas politik nasional, keberadaan kelompok yang bergerak dengan kedok agama tapi sebenarnya politis itu, keadaan Ibu Kota Indonesia jauh dari kata damai, tenang, dan nyaman

Kondisinya bahkan terbilang menyebalkan ketika ada isu yang lantas digoreng ke ranah politis, yang memunculkan aksi massa bertajuk tiga angka dengan tuntutan yang terbilang receh, bahkan tak jarang ngawur dan sama sekali ora mutu.

Aksi yang dijamin akan membuat masyarakat menjadi repot, bahkan sekadar mau lewat untuk bekerja saja, susahnya minta ampun karena aksi semacam ini kerap kali menutup jalan secara paksa dengan kehadiran dan agenda mereka selama berdemonstrasi.

Jangan tanya kerugian negara lewat aksi massa yang kali ini digelar pada Jumat, 4 November 2022 itu, karena pengamanan untuk aksi semacam ini pastilah dikeluarkan oleh negara. Memangnya kelompok ini dan para konco-konconya mau patungan buat mendanai aksi yang sangat unfaedah itu? Duite mbahmu, po!

Jadi, rasanya tak berlebihan bukan kalau aksi yang lagi-lagi menyuarakan akan Jokowi mundur atau Jokowi turun sebagai Presiden RI itu sebagai aksi yang lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya, karena menyusahkan banyak orang?

Masih mendingan jika dampak dari aksi mereka ini lantas bikin negeri ini lebih baik. Lha ini kan sama sekali nggak ada sumbangsihnya buat negara selain menimbulkan ketidaknyamanan di sana-sini. Apakah mereka juga akan lebih dekat dengan Tuhan karena membawa misi "suara rakyat" dengan simbol, cara berpakaian, hingga kata-kata yang agamis? I don't think so!

Jika ada satu-satunya manfaat dari setiap aksi tiga angka semacam ini, paling hanya sisi hiburan yang kerap mereka pertontonkan dalam setiap aksi massa itu. Betul kan, ya?

Dulu pernah saat demonstrasi di Monas, ada jepretan kamera kegiatan fifis berjamaah di sekitar pepohonan Monas, yang ternyata berdampak hilangnya pepohonan itu tak lama kemudian, yang sampai hari ini nggak diketahui keberadaannya. Mungkin karena saking pesingnya, maka Pemprov DKI Jakarta era Anies merasa lebih baik jika pepohonan itu dimusnahkan saja. Lucu kan?


Meski begitu, saya kadang kasihan sama mereka yang kerap nyusahin banyak orang setiap kali menggelar aksi massa. Apa mereka nggak khawatir hidupnya akan susah tujuh turunan karena selama hidup kerap bikin susah orang lain?

"Ah, nggak apa-apa susah, asalkan masuk surga."

Surga mana yang kira-kira mau menerima orang-orang yang merasa diri paling benar, kerap bikin repot, dan terkadang tak lebih dari kumpulan manusia munafik? Bagaimana menurut Anda?

Kumpulan Manusia Nyusahin Gelar "Aksi 411", Apa Nggak Takut Nanti Susah Tujuh Turunan?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/kumpulan-manusia-nyusahin-gelar-aksi-411-apa-CGi2Xvutm3

Demo 411 Sepi, Sesepi NasDem Pasca Dukung Anies, Ini Penyebabnya!

Hari ini , ujur saja saya kasihan melihat aksi demo 411 yang dilakukan di depan Istana merdeka yang berjalan jauh jauh dari Istiqlal. Tapi kita melihat bagaimana aksi ini ternyata begitu tidak mendapatkan atensi dari masyarakat dan juga polisi yang datang hanya sedikit saja.

Aksi ini buat saya merupakan aksi putus asa yang tidak bisa kita anggap sebagai aksi besar lagi. Dulu aksi ini menjadi satu ancaman buat negara ini tapi sekarang dilihat dari jumlahnya saya cukup lega.

Kita melihat bagaimana aksi ini bukan lagi merupakan aksi yang tulus dan orang-orang yang sempat datang pada aksi 5 tahunan yang kemarin itu mulai menyesal dan tidak datang lagi.

Dulu isu agama dan ayat mayat dipakai dengan luar biasa sehingga emosi dari umat muslim di Indonesia terbakar karena provokasi provokasi yang berhasil terjadi. Akan tetapi ketika saat itu berlalu, hilanglah kepercayaan umat kepada pembuat acara tersebut.

Ternyata tidak ada kemurnian dari pembelaan agama yang saat itu mereka agung-agungkan. Ternyata semuanya hanyalah kedok politik yang dibungkus oleh kain tipis agama.

Tujuan politik mereka jelas banget yakni ingin menjatuhkan Ahok sebagai pintu masuk menghancurkan Presiden Joko dengan hancurkan Ahok mereka seolah-olah berhasil menghancurkan Presiden Joko Widodo yang saat itu merupakan pemenang pilpres tahun 2014. Pendukung Prabowo ngamuk-ngamuk dan sakit hati di tahun 2016 silam.

Alhasil demo tersebut menjadi begitu besar dan katanya sampai ada 400-an ribu orang yang diklaim 7 juta. Yang pasti Monas dan sekelilingnya penuh dengan lautan manusia yang sebagian tersulut sumbu pendeknya, dan sebagian kecil adalah promotor alias penggerak aksi-aksi bodoh tersebut.

Demo tersebut diklaim sukses dan Felix Siauw berkoar-koar bahwa ada 7 juta umat yang hadir secara gaib di sana. Setelah 5 tahun berlalu aksi ini sempat dimunculkan lagi Dan lagi namun dengan jumlah yang semakin sedikit dan semakin sedikit.

Ternyata pesta sudah harus selesai, Ndar. Kita melihat bagaimana uang ratusan miliar keluar begitu saja dan menguap di aksi demo yang tidak memberikan dampak apapun bagi politik di Indonesia kecuali Jakarta.

Kita lihat di Jakarta memang aksi-aksi demo itu memberikan dampak yakni kemenangannya Anies Baswedan. Dan Basuki Tjahaja Purnama di penjara pun sedikit banyak dipengaruhi oleh masa yang berkerumun di luar persidangan dan menakut-nakuti hakim yang ternyata ketakutan.

Saya kira saat ini sudah tidak ada masanya politisasi agama, ayat dan mayat. Para pendukung Anies Baswedan ini datang ke Istiqlal dan melakukan long march ke Istana Presiden republik Indonesia di jalan Medan merdeka.

Dan ketika saya lihat, saya nggak karuan sampai sakit perut dan sedikit cepirit. Ternyata yang hadir jutaan orang yang tinggal di dunia lain. Yang di planet bumi hanya terlihat ratusan orang saja dan itu kelihatan banget dibayar dengan nasi bungkus karena kalau nggak dibayar nasi bungkus mereka nggak bakal demo.

Ketulusan dari umat yang emosi ternyata sudah lewat masanya karena kebanyakan mereka merasa tertipu. Pada tahun 2016 ketika mereka datang jauh-jauh dari pelosok-pelosok Indonesia ke Jakarta, mereka ingin menyaksikan sebuah ketulusan dari pelaksana panitia demo tersebut.

Tapi kedatangan mereka sia-sia dan hanya buang-buang tiket saja. Karena agendanya bukan lagi membela agama melainkan mendukung Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan caranya nggak terhormat yakni menginjak-injak dan membunuh karakter Basuki Tjahaja Purnama alias Bapak Ahok.

Jadi kalau hari ini yang datang hanya ratusan, ya itu hanya sekelompok orang-orang yang masih memiliki kebencian. Yang masih dalam mode terhasut oleh politisasi ayat dan mayat dari tim pemenangannya Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang tentu di dalamnya ada Prabowo.

Akhir kata kita melihat redupnya mereka. Ya sudahlah semangat saja yang penting duit tetap masuk dan kalian tetap bisa makan. Nggak papa goblok yang penting dapat makan. Karena kalau nggak makan mereka pasti akan salahkan Presiden Joko Widodo.

Pakaian yang serba putih menyimbolkan pakaian agama malah menjadi seolah-olah seperti seragam demo. Omong kosong pemerintah bubarkan FPI dan HTI. Ternyata dedengkotnya dan orang-orangnya masih nggak diproses hukum.

Malah mereka berani-beraninya mendeklarasikan dukungan mereka kepada Anies Baswedan yang merupakan Gubernur produk suku agama ras dan antar golongan yang dieksploitasi.

Setelah ada partai berkarat yang keluarin 100M, Apakah yang menjadi sponsor demo ini adalah partai tanpa mahar? Itupun hanya sebatas katanya. Hehehe.

Demo 411 Sepi, Sesepi NasDem Pasca Dukung Anies, Ini Penyebabnya!

Sumber Utama : https://seword.com/politik/demo-411-sepi-sesepi-nasdem-pasca-dukung-anies-8wPICKuUBG

Perempuan Paling Sakti di Indonesia

Mayoritas penduduk dunia termasuk Indonesia adalah kaum perempuan. Kini kaum hawa diberikan kesetaraan dengan kaum laki-laki. Dalam politikpun kaum wanita diberi kesempatan yang sama untuk berkarir hingga mempunyai jabatan politik tinggi.

Satu-satunya Ketua Umum partai politik besar perempuan yang sangat sukses adalah Megawati Soekarnoputri putri dari Bapak Proklamator Indonesia yaitu Ir. Soekarno. Megawati merupakan perempuan satu-satunya di Indonesia yang pernah jadi Presiden Republik Indonesia.

Ditangan Megawati telah lahir beberapa pemimpin daerah bahkan seorang Presiden Republik Indonesia. Ganjar Pranowo dan Joko Widodo merupakan pemimpin yang lahir atas dukungan dari Megawati dengan PDI Perjuangan.

Menjelang tahun politik 2024 Megawati mempunyai kekuatan politik penuh, tangan sakti untuk menunjuk kandidat Capres dari PDI Perjuangan. Siapapun Capres yang ditunjuk Megawati, kemungkinan menang sangat besar.

Tetapi Megawati Soekarnoputri tidak perlu buru-buru menggunakan hak prerogatifnya dalam menentukan calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. Megawati tak perlu terpancing manuver yang dilakukan sejumlah kader, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Indikasi Presiden Jokowi memiliki kecenderungan mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 cukup kuat. Hal itu ditunjukkan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Projo di Magelang pada Mei 2022.

Megawati tidak ada keharusan untuk mengikuti atau mematuhi keinginan Jokowi, malah sebaliknya, Jokowi yang harusnya ikut serta menghormati apa pun keputusan Megawati terkait calon PDIP di Pilpres.

Megawati melalui PDIP berperan besar pada karier politik Jokowi. Dimulai dari Wali Kota Solo selama dua periode, kemudian Gubernur DKI Jakarta, hingga menduduki kursi Presiden RI yang juga dua periode.

Belum lagi pencalonan anak dan menantu Jokowi oleh PDIP hingga memenangi Pilkada Kota Solo dan Kota Medan.

PDIP sebagai partai terbesar sekarang ini harus tetap pada marwahnya, yang punya kemerdekaan penuh dalam menentukan capres, yang dalam hal ini kewenangan sepenuhnya berada di ketua umum.

Tidak baik jika PDIP atau Megawati Soekarnoputri didikte dalam penentuan capres 2024. Apalagi putri Presiden Soekarno itu memiliki pengalaman panjang dan instuisi kuat dalam menentukan siapa figur tepat yang diusung.

Beberapa Pilkada di luar dugaan mampu dimenangkan, padahal calon yang diusung, popularitas dan elektabilitasnya masih rendah, tetapi berkat soliditas dan ketaatan mesin partai pada keputusan Megawati, banyak pilkada yang sukses dimenangkan.

Naluri dan intuisi Megawati telah terasah, terlatih dalam menentukan kandidat pimpinan termasuk kandidat Calon Presiden. Naluri dan intuisinya membuat Megawati seolah jadi perempuan sakti yang mampu melahirkan pemimpin bangsa ini menuju ke arah yang lebih baik.

Perempuan Paling Sakti di Indonesia

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/perempuan-paling-sakti-di-indonesia-ri1yypLckS

Jangan Terjebak Dengan Lembaga Survei

Lembaga survei hadir untuk ikut berpartisipasi menegakkan demokrasi. Hasil surveinya sering dijadikan referensi bagi partai politik, elit politik, pengamat atau kita masyarakat biasa.

Lepas benar tidaknya, akurat tidaknya hasil survei tersebut, setidaknya kita tahu bahwa hasilnya bisa jadi pegangan walaupun tidak sampai 100%. Hanya dijadikan referensi, pengetahuan serta bisa dijadikan pijakan awal untuk menentukan langkah politik selanjutnya.

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) merupakan koalisi yang berhasil terwujud lebih awal. Kata sepakat sukses terjalin antara Partai Gokar, PAN dan PPP. KIB sudah bisa mengusung pasangan Capres dan Cawapres sendiri karena telah memenuhi ambang batas 20% PT.

Sayangnya KIB tidak mempunyai kader internal yang mempunyai elektabilitas dan popularitas memadai. Paling tinggi hanya ada pada diri Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar.

Itupun elektabilitas Airlangga masih terlalu kecil menuju Pilpres 2024. Untuk itu banyak pihak menyarankan agar KIB mencari figur di luar koalisi untuk dijadikan Capres agar bisa percaya diri di Pilpres 2024.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto masuk dalam top of mind calon presiden (capres) pada Pilpres 2024, hasil survei terbaru Diagram Politik Indonesia (DPI).

Elektabilitas Airlangga Hartarto terus menanjak dan menjadi capres potensial dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Hasil survei nasional yang digelar Diagram Politik pada 25 September - 20 Oktober 2022, nama Airlangga masuk lima besar Top of Mind (jawaban spontan responden tanpa alat bantu) ketika ditanya siapa calon presiden yang akan dipilih jika pilpres dilaksanakan hari ini.

Urutan pertama, yaitu Anies Baswedan 25,5%, Prabowo Subianto 22,8%, Ganjar Pranowo 19,9%, Agus Harimurti Yudoyono 6,8%, dan Airlangga Hartarto 4,2%, nama-nama lainnya di bawah 3 persen.

Elektabilitas Airlangga naik sepertinya karena publik lebih banyak mengenal Airlangga yang tak hanya sebagai ketua umum parpol, melainkan juga sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Nilai 4,2% ini saya kira jangan langsung dijadikan acuan hingga kepercayaan diri Partai Golkar dan Airlangga meningkat tak terkendali. Nilai ini masih jauh dari memadai, jangan sampai Partai Golkar dan Airlangga terjebak dengan hasil survei.

Mereka harus lebih jernih dan proporsional dalam menilai diri sendiri. Kepercayaan diri maju di Pilpres 2024 harus benar-benar mempunyai alasan yang konkrit. Karena calon lawan nanti merupakan figur kuat dengan elektabilitas tinggi dan berbagai kelebihan lainnya.

Jika benar-benar lolos, tokoh nasional yang akan ikut Pilpres adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Mereka mempunyai elektabilitas tinggi dan kelebihan lainnya.

KIB, Partai Golkar dan Airlangga harus benar-benar cermat dalam menyikapi hasil survei. Jangan terjebak dan hanya menyandarkan harapan pada fatamorgana yang dihasilkan oleh lembaga survei.

Jangan Terjebak Dengan Lembaga Survei

Sumber Utama : https://seword.com/politik/jangan-terjebak-dengan-lembaga-survei-u0folPY2TN

Lagi, Video Diduga 70 Pastor di Sumut Dukung Anies, Narasi Ade Armando Patut Direnungi

Setelah viral video Uskup Se-Jabodetabek mendukung Anies, sekarang ada lagi video yang serupa.

Ada sebuah video diduga 70 pastor di Sumatera Utara deklarasi mendukung Anies maju sebagai bakal calon Presiden pada Pemilu 2024. Dalam video itu dinarasikan bahwa Anies adalah harapan yang bisa mempersatukan bangsa Indonesia yang akhir-akhir ini mulai terkotak-kotak.

Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Agung Medan, Yosafat Ivo Sinaga menyatakan para klerus atau pastor dalam Gereja Katolik dilarang terlibat politik praktis dan menyampaikan dukungan ke publik terhadap figur tertentu.

"Terkait dengan YouTube itu kami perlu menyampaikan bahwa hal itu tidak benar," kata Ivo dalam keterangan tertulisnya.

Menurutnya Gereja Katolik selalu menjaga dan memelihara persatuan multi etnik, suku dan agama, dan tidak pernah berpihak pada salah satu poros entah itu partai atau tokoh tertentu.

"Tegasnya Gereja Katolik tetap menjaga netralitas untuk mewujudkan netralitas itulah para pastor tetap menjaga dan memelihara persatuan dengan tidak jatuh dalam poros tertentu," katanya.

Ivo juga menyampaikan agar politik dijalankan secara elegan dan etika politik tidak menghalalkan segala cara demi nafsu politik. Sebab politik itu sejatinya demi kepentingan dan kesejahteraan bersama, bukan untuk memecah belah. Dia juga meminta masyarakat agar kritis dan tidak mudah percaya begitu saja informasi yang beredar, apalagi meneruskan (forward) yang belum jelas kebenarannya, apalagi sampai terprovokasi oleh isu yang memecah belah.

Benar-benar kacau. Di balik pencapresan Anies, pasti ada kelompok yang memperkeruh situasi. Anies memang biangnya masalah. Bukan hanya mewariskan masalah kepada penerus gubernur DKI, tapi juga membuat masalah gara-gara ulah pendukungnya yang barbar dalam berpolitik.

Saya jadi teringat dengan video dari Ade Armando di YouTube dengan judul 'Ade Armando: BILA SUARA UMAT KRISTEN TERBELAH, ANIES AKAN MENANG'.

Di Twitter, potongan video Ade Armando ramai dibahas. Dalam potongan video itu, Ade Armando menyinggung nama Anies Baswedan sembari menyebut umat Kristen bisa menentukan dalam Pilpres 2024.

"Kalau umat Kristen kompak, Anies akan gagal. Kalau suara umat Kristen terbelah, Anies akan melenggang menjadi presiden," demikian kutipan Ade Armando yang viral.

"Pada awal September itu juga beredar foto Anies menggunakan stola saat meresmikan pembangunan Gereja Bethel di Penjaringan Jakarta. Stola warna putih yang dikenakan Anies adalah semacam syal yang dipakai para pendeta saat sedang beribadah di gereja," kata Ade Armando.

"Itu semua adalah sebuah cara kubu Anies berusaha mendekati umat Kristen. Saat ini ia masih lakukan kampanye terbatas di gereja Jakarta. Namun tentu saja diharapkan suara para pendeta Jakarta itu menggema ke seluruh Indonesia. Kubu Anies tahu, jagoannya itu hanya akan menang kalau bisa memecah suara pemilih Kristen," katanya.

Video dari Ade ini membuat PKS mencak-mencak. Jubir PKS Muhammad Kholid mengkritik keras narasi tersebut, yang menurutnya cenderung memecah belah bangsa.

Saya tidak tahu apakah video di mana Uskup se-Jadebotabek dan pastor di Sumut mendukung Anies adalah bagian dari upaya memecah suara umat Kristen. Tapi kalau menghubungkan dengan narasi dari Ade Armando, rasanya sangat pas dan terlalu kebetulan. Seakan memang ada upaya untuk memecah suara.

Dalam pilpres 2019, umat dari agama minoritas cenderung memilih Jokowi. Dan diharapkan suara-suara pemilih ini akan berpindah ke sosok yang memiliki satu visi yang sama dengan Jokowi. Sudah pasti bukan Anies orangnya. Jadi, ada kemungkinan suara mereka dipecah sehingga Anies bisa mendapatkan sedikit limpahan suara.

Tapi kalau memakai cara-cara seperti video di atas yang sudah dibantah, rasanya sangat keterlaluan. Segala cara dihalalkan demi nafsu politik yang sudah di ubun-ubun. Justru merekalah yang sedang memainkan politik pecah belah dengan menggunakan cara-cara tidak benar. Berulang kali ada banyak video hoax seolah banyak yang mendukung Anies.

Kalau PKS protes dengan pernyataan Ade Armando, kenapa PKS tidak protes dengan banyaknya video hoax yang menyeret nama Anies? Ini standar ganda yang menjijikkan. PKS juga sama saja, berada di belakang Anies saat jadi gubernur. Tidak ada kemajuan buat Jakarta.

Bagaimana menurut Anda?

Lagi, Video Diduga 70 Pastor di Sumut Dukung Anies, Narasi Ade Armando Patut Direnungi

Sumber Utama : https://seword.com/politik/lagi-video-diduga-70-pastor-di-sumut-dukung-anies-RaKqedgUdl

Anies Jago Ngeprank, Publik Tak Bosan dihadiahi Zonk

Retorika itu mampu membuat sejahtera dan meningkatkan kualitas hidup. Demikianlah barangkali yang tersirat dalam benak Anies Baswedan terkait kesukaannya bermain retorika. Faktanya, Sebagai umat Islam Anies tidak mampu menunjukkan dirinya sebagai pemimpin fatonah sebagaimana dituntut dalam ajaran Islam.

klik video ini https://youtu.be/gOxE27CDHgo (Selebritis Pendukung Anies PANIK, strategi pecah suara ummat Kristen terendus)

Berbagai media telah menganalisa dan mendeteksi tujuan politik dari tuturan pribumi ketika berbicara di pelantikan sebagai Gubernur, Anies memancing spekulasi publiki. Banyak yang menyatakan kalau Anies berubah menjadi pemimpin yang rasis, hingga spekulasi mengenai strategi Anies menuju kursi Presiden.

Anies yang dulu dikenal sebagai sosok perajut tenun kebangsaan, mengedepankan toleransi, dan lainnya, terasa kontraproduktif dengan pidatonya yang menyebut kita kembalikan keberpihakan untuk kaum pribumi.” tersebut. Tudingan inilah yang digunakan lawan politik Anies untuk menyerang di awal kepemimpinannya di Jakarta.

Dari sudut pandang ambisi politik, Anies memang dinilai sebagai sosok yang berambisi menjadi Presiden. Terbukti dari keikutsertaan Anies dalam Konvensi Presiden Partai Demokrat jelang Pilpres 2014 lalu. Anies sempat berjuang di Konvensi Partai Demokrat, walau hasil akhirnya tidak sesuai harapan.

Rupanya sejak awal dia memang terobsesi maju di kontestasi pilpres. Hilang harapan menjadi calon presiden, Anies kemudian merapat sebagai salah satu juru kampanye Jokowi dan menghasilkan kursi Menteri baginya. Namun nasib dan kapasitas Anies sebenarnya tidak cukup mumpuni sebagai pejabat publik.

Kemampuan mengelola Kementerian pun dianggap banyak kelemahan, dan akhirnya Jokowi tidak lagi memberinya kesempatan berkiprah. Anehnya, sudah menjadi sosok buangan, dia justru didapuk oleh Gerinfta dan PKS menjadikan Jakarta sebagai batu loncatan secara politik baginya.

Benar saja, Anies memang oportunis tulen, dia tega menjadikan warganya sebagai tumbal politik. Dan mereka hanya disuguhi zonk berupa janji manis sebagai gaya spesifik sang oportunis tulen.

Pidato pertamanya sebagai Gubernur dimanfaatkan sebagai ‘kampanye awal’ dirinya untuk meraih dukungan seluruh masyarakat Indonesia, jadi bukan untuk warga Jakarta saja. Doublespeak menjadi jalan tengah yang diambil Anies untuk meningkatkan popularitasnya. Fix bahwa Jakarta sebagai batu loncatan, dianggapnya lebih dari cukup jika dia memolesnya hanya pada bagian paling mungkin dilihat oleh publik. Dan tim politiknya cukup cerdik, Anies melihat kawasan elit yang secuil itu diupayakan menjadi etalase Anies, agar citranya di tibgkat nasional meroket.

Akankah publik terperdaya dengan gaya pencitraan yang sangat vulgar itu? Jika mereka mampu membaca gelagatnya, haruslah meneropong kondisi Jakarta secara menyeluruh. Dan lihat saja Jakarta yang selama lima tahun di-prank.

Anies Jago Ngeprank, Publik Tak Bosan dihadiahi Zonk

Sumber Utama : https://seword.com/politik/anies-jago-ngeprank-publik-tak-bosan-dihadiahi-X6JRcxaAej

Ganjar Nyatakan Setia sebagai Kader PDIP, Partai Lain yang Berminat agar Tahu Diri

Santer diisukan akan dilamar partai lain hingga digoda untuk keluar dari PDI Perjuangan jika serius ingin bertarung pada Pilpres 2024, Ganjar Pranowo malah menyatakan kesetiaannya sebagai kader PDI Perjuangan, seperti yang selama ini ditunjukkan oleh Gubernur Jawa Tengah itu.

Seperti halnya loyalitas yang kerap ditunjukkannya sebagai fans klub Premier League yang berjulukan Setan Merah, orang yang suka bola dan menjadi penggemar klub tertentu, akan paham bahwa berpindah ke lain hati bukanlah perkara yang gampang, bahkan sekalipun klubnya kalah melulu dan tidak lagi merasakan juara selama beberapa musim kompetisi.


Pesan bernada ketegasan soal perkara loyalitas inilah yang hendak ditegaskan Ganjar Pranowo di tengah banyaknya godaan agar dia hengkang saja dari PDIP yang sampai sekarang juga masih belum terlihat mengusungnya sebagai bakal Capres RI pada kontestasi Pilpres 2024 nanti.

"Tidak, ngapain saya tinggalkan, saya pernah ditanya pertanyaan ini sebelumnya, 'emang kenapa?, pindah partai lain aja pak?', terus saya tanya, memang partai lain lebih baik?," tegas Ganjar dikutip dari video 20detik, Jumat (4/11).

Ungkapan yang tak hanya menunjukkan loyalitas Ganjar kepada PDIP, meski baru saja dikenai sanksi berupa teguran keras, tetapi sekaligus cara cerdas Ganjar dalam memberi pernyataan, yang kalau disederhanakan kira-kira begini:

"Elu yakin ada yang lebih baik dari PDIP?"


Bagi seorang loyalis partai seperti Ganjar, juga F.X. Rudy dan Jokowi, rasanya mereka sampai kapan pun nggak akan pindah ke partai, sekalipun tak selalu keputusan sang Ketum PDIP membuat mereka nyaman atau terhindar dari rasa kecewa.

Hanya, pernyataan tersirat Ganjar bahwa tak ada partai yang lebih baik dari PDIP seharusnya cukup untuk membuat partai lain tahu diri, kalau mereka mau mencoba ikutan meminang Ganjar sebagai Capres pada 2024 nanti.

Jangan kayak NasDem-nya Surya Paloh yang mendadak menyatakan Ganjar sebagai salah satu calon yang akan diusung, meski akhirnya lebih memilih Anies untuk diusung secara sembrono. Jangan pula seperti PSI yang sampai menempelkan foto Ganjar di mobil partai ketika berkunjung ke markas banteng di kota Solo beberapa waktu lalu. Kok ya ora duwe isin alias nggak tahu malu sih?


Jadi, mari kita nantikan drama macam apa yang akan tersaji mendekati akhir 2022 ini, juga sampai tahun depan ketika PDIP benar-benar mengetok palu dengan mengusung duet Capres dan Cawapres, berikut koalisi partai yang siap berada sebarisan dengan mereka. Bagaimana menurut Anda? Apakah kesetiaan Ganjar sekadar gimmick politik atau benar-benar sudah dan akan lolos ujian waktu dengan segala godaannya?

Ganjar Nyatakan Setia sebagai Kader PDIP,  Partai Lain yang Berminat agar Tahu Diri

Sumber Utama : https://seword.com/politik/ganjar-nyatakan-setia-sebagai-kader-pdip-partai-qCoIDSPTPq

Ganjar Sosok Kunci Menumbangkan Rivalitas Musuh Popaye

Setidaknya kita bisa memprediksikan, akan ada tiga poros kekuatan yang akan berlaga pada pilpres 2024 mendatang.

Beberapa kekuatan tersebut adalah, Gerindra dan PKB, lalu Nasdem, Demokrat, PKS, dan kekuatan ketiga adalah Golkar, PAN, dan PPP.

Diantara partai yang lolos sebagai peserta pemilu, hanya PDI Perjuangan lah yang belum menentukan sikapnya, untuk mengusung kandidat yang akan diusung.

Dan PDIP sebagai partai pemenang Pemilu sekaligus partai yang berada di lingkaran kekuasaan, pastinya memiliki bargaining position yang strategis, dimana bisa memproyeksikan seperti apa konstelasi politik kedepan.

Setidaknya ada dua opsi politis yang yang bisa diakselerasikan.

Pertama, rencana memasangkan putri Mahkotanya dengan ketum Gerindra, sudah menjadi mimpi yang tak mungkin terealisasi.

Mengingat deal politik yang sudah berada dalam tahapan sulit untuk diganggu gugat, antara Muhaimin dengan Prabowo Subianto (PS).

Hal ini membuat PS tidak memiliki opsi lain, kecuali menerima kenyataan bahwa sekarang dirinya sudah menjadi "soulmate" cak Imin.

Tentu saja bagi PDIP juga tidak akan memaksakan agar Wowo pindah kelain hati, di samping akan dijuluki sebagai pelakor (pemangsa laler koreng), ini hal yang juga sangat mungkin akan mendowngrade. elektoral PDI Perjuangan itu sendiri.

Lagi pula Gerindra yang sudah ditinggalkan alumni 212 fans club dan kelompok yang sejenis, harus berpikir dua kali untuk mem-PHP si Imin, bisa-bisa dia juga akan kehilangan suara dari kelompok Nahdliyin, khususnya pendukung die hard si Imin.

Kesimpulannya, peluang untuk berkoalisi bersama Gerindra kandas sudah.

Begitu pula planning elit PDIP dimana sempat tersebar kabar untuk menduetkan Puan dengan mantan gubernur bocor, yang memiliki kelebihan dalam hal bayar, alias jago ngentit, tak terlihat ada celah yang bisa dijadikan peluang, walau PDIP juga memang tak memiliki selera untuk meleburkan dirinya dalam koalisi Trio kwek-kwek.

Kedua, walhasil tinggal satu opsi lagi yang dimiliki PDI Perjuangan, meskipun begitu opsi ini akan memberikan beberapa kesempatan bagi PDIP dalam meraih mimpinya.

Pertama, ambisi PDI Perjuangan yang ingin memecahkan rekor dengan hattrick, sebagai Partai yang tiga kali secara berturut-turut tampil sebagai pemenang Pemilu.

Kedua, PDI akan mampu menjadi rival, bahkan lawan berat bagi poros yang diprakarsai musuhnya Popaye, maaf maksud saya Surya Pop… eh Paloh dan Nasdemnya.

Ketiga, PDIP mempunyai kans yang cukup besar menggandeng Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dan bisa dipastikan menjadi kekuatan besar yang diharapkan dapat tampil sebagai pemenang pemilu untuk ketiga kalinya.

Keempat, ketiga poin diatas hanya bisa terealisasikan jika PDIP mengusung si rambut keperakan Ganjar Pranowo (GP).

Karena GP bisa menjadi penentu yang dapat menjadikan impian partai "bermoncong putih" bisa terwujud.

Mengapa demikian?

Karena Ganjar Pranowo sudah menjadi ikon yang dipercaya oleh banyak lapisan masyarakat, sebagai figur yang dapat meneruskan nawacita Jokowi.

Disamping itu koalisi KIB sangat familiar dengan figur seorang Ganjar, yang memang sudah menjadi calon alternatif untuk dijagokan sebagai bakal calon Presiden sebelum koalisi KIB terbentuk.

Sekarang masalahnya ada pada sang putri mahkota, untuk bagaimana dan jangan sampai "si enok* merasa disingkirkan.

Karena dikhawatirkan akan menanam padi kearah depan, saking mau majunya sebagai capres, dan jangan sampai terulang membagikan kaos partai dan capres dengan muka cembetut.

Jika PDIP, dalam hal ini ibu suri dapat meredam kekecewaan putri kesayangannya, percayalah! Jangan takut dengan hasil yang akan diperoleh partai banteng pada perhelatan pemilu walau dilakukan seribu kali.

Tapi ada catatan terutama untuk tim hore, semua pihak harus menahan diri dan menunggu dengan sabar manuver bombastis yang akan dilakukan ibu suri.

Jangan sampai membuat ibu Ketum gusar, seperti kelompok yang mengaku sebagai relawan pendukung Ganjar, tapi tanpa tata Krama - berani meminta agar Jokowi menggantikan Megawati Soekarno Putri sebagai Ketum PDI Perjuangan.

Untung saja Ganjar secara spontan bereaksi, dan dengan tegas dia mengatakan, "itu sebuah kengawuran dari seorang (baca kelompok) yang tidak mengerti aturan di PDI Perjuangan, yang tidak mengerti relasi diantara kami di dalam partai dan sangat sembrono!"

Bisa jadi ini strategi yang sudah direncanakan pihak lawan, untuk memperuncing keadaan, mengingat Ganjar sudah mendapatkan frikik dan mendapatkan kartu kuning, jangan sampai mendapatkan kartu kuning kedua kalinya.

Oleh sebab itu penting bagi para relawan juga tim hore untuk meningkatkan kewaspadaannya, karena tidak menutup kemungkinan banyak para penyusup dan penumpang gelap berusaha mengacaukan agenda yang ada.

Ganjar Sosok Kunci Menumbangkan Rivalitas Musuh Popaye

Sumber Utama : https://seword.com/politik/ganjar-sosok-kunci-menumbangkan-rivalitas-musuh-vxXGLqO9f0

Anies Minta Publik Lihat Rekam Jejak, Kok Percaya Diri Sekali, Mau Bunuh diri?

Anies memang luar biasa. Entah karena keblinger atau mungkin juga tidak peka dengan lingkungan. Ketika banyak pengamat menilai dirinya sibuk pencitraan ketimbang mengedepankan prestasi, tetap saja percaya diri tampil di setiap tempat yang anehnya disambut pula dengan antusias. Article Article

Misalnya tentang beberapa penyimpangan yang bahkan sudah diperiksa oleh KPK, Anies seperti tidak mempedulikannya. Ada dua kemungkinan menjadi penyebabnya, pertama dia mungkin merasa tidak bersalah, atau bisa juga dia percaya kepada partai Nasdem yang melakukan pendekatan tertentu kepada KPK.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengungkap alasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dimintai keterangan selama 11 jam terkait penyelidikan Formula E. Menurut Firli, Anies memiliki pengetahuan yang lebih banyak mengenai ajang balap mobil listrik itu. “Kami pun ada yang bertanya, Pak lama sekali diperiksanya?

Pemeriksaan seseorang atau permintaan keterangan kepada seseorang itu tidak bisa diukur dengan lama atau sebentarnya waktu pemeriksaan,” kata Firli dalam konferensi pers di KPK, Kamis (8/9/2022).

Ia menambahkan, ada banyak pertanyaan yang disampaikan penyelidik kepada Anies. Tujuannya untuk mengetahui apakah ada pelanggaran hukum di dalam pelaksanaannya atau tidak. “Pertanyaannya pun pasti banyak. Kenapa? Karena untuk kepentingan pengumpulan keterangan dan bukti-bukti,” ujar Firli. Ia menegaskan, KPK tidak memiliki kepentingan apapun selain membuat persoalan Formula E yang sebelumnya dilaporkan ke Komisi Antirasuah itu, menjadi jelas.

Kita cermati dari lamanya pemeriksaan yang dia jalani bersama penyidik KPK. Ada yang menggelitik di sana, bahwa banyak tersangka kasus korupsi, status mereka berubah dari semula sebagai saksi, setelah diperiksa dalam situasi alot dan lama, akhirnya dijadikan tersangka. Apakah hal yang sama akan berlaku bagi Anies?

Hal kontroversial tentang sosok yang satu ini juga dibahas oleh Plt Ketum PSI, Giring Ganesya. Menurutnya, Anies adalah sosok pembohong yang hanya berpura-pura peduli kepada masyarakat. Simpulan tersebut ditarik dari penolakan Anies membatalkan Formula E di tengah kesulitan masyarakat menghadapi pandemi Covid-19.

Bukan tanpa alasan Giring bersama partainya sangat rajin mengritisi kebijakan Anies. Dalam hal pemborosan anggaran untuk gaji TGUPP misalnya, Anies sangat tepat diberikan teguran, karena selain tim bentukan ini tidak jelas tugasnya, mereka juga hanya menyebabkan jebolnya uang rakyat.

Lalu bagaimana dia akan menjawab pertanyaan kompetitor, jika perlawanan dari oposisi saja tidak serius dijawab, mungkinkah karena dia merasa bahwa tudingan itu benar adanya?

Anies Minta Publik Lihat Rekam Jejak, Kok Percaya Diri Sekali, Mau Bunuh diri?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/anies-minta-publik-lihat-rekam-jejak-kok-percaya-KqZCAeCR24

Pergub Era Ahok Belum Bisa Dicabut, Bukti Anies Cuma Lepas Tangan

Sebelum Anies lengser dari jabatannya, dia di demo oleh sekelompok orang yang meminta agar dia mencabut Pergub 207 tahun 2016 tentang Penertiban Pemakaian/Penguasaan Tanah Tanpa Izin yang Berhak atau biasa disebut Pergub penggusuran Era Ahok.

Anies kemudian beralasan bahwa dia sudah mengajukan pencabutan pergub tersebut ke Kemendagri.

Kelicikan Anies mulai terlihat dari awal. Sejak menjabat sampai akhir jabatan, Anies tidak mencabut pergub tersebut. Bahkan menggunakan pergub tersebut untuk melakukan beberapa penggusuran. Sedari awal Anies memang sudah tidak berniat mencabut pergub tersebut, tapi dari awal Anies bermulut manis, berjanji bahwa tidak boleh ada lagi penggusuran.

Hasil dari permohonan pencabutan yang diajukan Anies adalah, Pemprov DKI Jakarta diminta untuk membuat pergub baru terlebih dahulu sebagai pengganti regulasi sebelumnya.

Artinya, Anies tidak membuat pergub baru sebelum meminta pencabutan pergub sebelumnya.

"Dikembalikan sampai ada pergub baru. Permohonan untuk difasilitasi. Kan biasanya dikasih, dengan catatan misalnya. Kita kan pergub pencabutan ya, misalnya ya disetujui. Nah, ini tidak disetujui pencabutannya sampai ada regulasi yang di dalam materi itu masuk ke peraturan mengenai ketenteraman dan ketertiban," kata Kabiro Hukum Sekretariat Daerah DKI Jakarta Yayan Yuhama.

Pergub baru harus dibuat agar tidak terjadi kekosongan hukum setelah pergub lama dicabut. Nantinya materi pergub baru mesti memuat peraturan terkait ketentraman dan ketertiban.

"Perda ketertiban umum belum masuk di 2023, cuma hasil fasilitasi terhadap Pergub 207 itu dari Kemendagri bisa untuk saat ini agar tidak terjadi kekosongan hukum. Jadi tidak bisa dicabut dulu, tidak diizinkan sampai materi-materi dalam pergub masuk dalam regulasi atau peraturan yang mengatur mengenai ketenteraman dan ketertiban," katanya.

Jadi sudah paham ya, Anies hanya bikin janji, tapi tidak janji bisa ditepati, hanya untuk menenangkan massa yang menuntut. Kan, sudah saya bilang berkali-kali, Anies hanya dilatih untuk debat dan menang debat. Anies tidak dilatih untuk menyelesaikan masalah, tapi terlatih melempar masalah ke pihak lain.

Anies mungkin bermaksud mau melempar bola panas ke Kemendagri, agar Anies lepas tanggungjawab dan merasa sudah berusaha, tidak perlu disalahkan. Ternyata Kemendagri lebih pandai dan mengerti detil peraturan. Ibarat Anies tak mau cuci piring, dan Kemendagri membalas balik. Anies dipaksa cuci piring karena memang tugasnya.

Anies tidak mungkin tidak tahu tentang birokrasi tentang pencabutan dan penerbitan pergub yang baru. Dia sepertinya sengaja untuk bikin polemik agar dirinya bebas dari tudingan dan tanggungjawab. Selain pintar bertutur kata, dia juga pintar memelintir. Entah apa yang dilihat dari Nasdem sehingga bisa sembrono mengusung Anies sebagai capres? Kebijakan dan aturan ditabrak akibat balap ugal-ugalan. Apa yang sesuai prosedur tidak diindahkan, sehingga jadi berantakan.

Bobroknya Anies terlihat makin banyak. Mau nyapres, tapi tinggalkan sampah berserakan, dan orang lain yang harus bersihkan. Ini tidak ada bedanya dengan licik. Kenapa Anies tidak berani bikin pergub sendiri terkait penggusuran?

Kemungkinan karena Anies sendiri bingung mau bikin pergub seperti apa untuk menggantikan pergub era Ahok. Mau dibikin larangan penggusuran, sama saja bumerang. Jakarta nanti jadi kumuh dan penuh bangunan ilegal. Anies yang kena. Mau edit sedikit, hasilnya sama saja karena tidak jauh beda dengan Pergub era Ahok. Ujung-ujungnya menggusur juga. Anies lagi yang kena.

Jadi, daripada pusing memikirkan ini, lagipula sudah mau lengser, lebih baik santai saja dan lempar ke pihak. Model begini kalau jadi presiden, waduh, bakal kacau satu negara.

Memang pada akhirnya penggusuran itu perlu, apalagi di sini banyak warga yang bandel, suka menyerobot lahan bukan miliknya, sembarangan membangun di lahan yang bukan semestinya. Mereka ini harus digusur dan dipindahkan ke tempat lain. Pada akhirnya Anies memang mau tak mau harus setuju dengan penggusuran.

Tapi dia gengsi, sehingga membuat situasi di mana dia menolak penggusuran padahal diam-diam menggusur lalu membuat narasi seakan-akan bukan dia yang mau melakukannya.

Hanya orang seperti Anies yang bisa memikirkan sampai sejauh itu, ketimbang memfokuskan pikiran ke kebijakan yang lebih baik dan masuk akal. Hanya rakyat yang bodoh yang masih percaya dengan Anies. Dibodohi dua kali adalah sebuah penghinaan bagi akal sehat.

Bagaimana menurut Anda?

Pergub Era Ahok Belum Bisa Dicabut, Bukti Anies Cuma Lepas Tangan

Sumber Utama : https://seword.com/politik/pergub-era-ahok-belum-bisa-dicabut-bukti-anies-WTzSZD4elA

Korban Masal Salah Siapa?

Bergembira, bahagia merupakan salah satu tujuan kita hidup di dunia ini. Walaupun setiap orang mempunyai tingkat dan objek kebahagiaan berbeda-beda tetapi mayoritas sepertinya menyukai sesuatu yang menjadi hobinya.

Misalnya hobi menonton bola, maka akan berduyun-duyun menuju stadion untuk menonton sepakbola klub kesayangannya. Hobi kumpul dengan teman-teman, pergi ke tempat-tempat yang menyenangkan bersama teman-teman sefrekuensi, misalnya menonton bola atau menonton konser musik.

Sayangnya kesenangan ini terkadang berubah bencana karena sampai menelan korban jiwa. Bulan Oktober kemarin terjadi dua kejadian yang memakan korban jiwa manusia yang berjumlah ratusan.

Peristiwa di stadion Kanjuruhan dan di daerah Itaewon Korea Selatan menjadi peristiwa kelam yang mustahil dilupakan. Dari peristiwa ini kita harus lebih berhati-hati dengan tempat dan momen yang berpotensi mengundang massa dalam jumlah sangat banyak.

Beberapa waktu lalu, puluhan ribu orang memadati Istora Senayan, Jakarta, untuk memeriahkan konser musik "Berdendang Bergoyang" yang diselenggarakan pada 28-30 Oktober 2022.

Namun, acara pada hari ketiga yang jatuh pada Minggu (30/10/2022) itu terpaksa dibatalkan. Pembatalan itu buntut dari penghentian agenda konser itu sejak Sabtu (29/10/2022) malam.

Tindakan itu dilakukan karena jumlah penonton yang melebihi kapasitas lokasi yang 10.000 orang, yaitu mencapai 21.000 orang. Polisi khawatir penonton kehabisan napas saat berdesak-desakan di dalam kerumunan.

Kerumunan ini menambah panjang daftar peristiwa yang disebabkan oleh kelebihan kapasitas ruang yang tidak terkendali di berbagai daerah, tak hanya di Indonesia.

Terjadi korban masal sebenarnya salah siapa sih? Di Kanjuruhan apakah salah suporter yang ngamuk, polisi dengan gas air matanya atau penyelenggara? Lalu kejadian Itaewon apakah penyelenggara, warga yang ikut Haloweenan atau negara yang mengijinkan acara ini?

Jika kita terlalu fokus saling menyalahkan, bukan solusi yang ditemukan, tapi malah masalah baru yang muncul. Setiap orang tidak akan mau disalahkan walaupun dia salah, apalagi jika mereka merasa benar.

Lebih baik semua pihak bisa instropeksi diri. Misalnya pihak suporter bisa menyadari jika perilaku di stadion harus benar-benar dijaga, menahan amarah dan menerima apapun hasil pertandingan. Menang dan kalah adalah hal biasa dalam sebuah pertandingan.

Kemudian pihak kepolisian bisa lebih humanis, lebih tenang dalam menghadapi suporter yang terkadang membuat jengkel. Begitu juga pihak penyelenggara tidak hanya melihat materi tetapi juga mengutamakan keselamatan manusia.

Kejadian Itaewon, warga mungkin harus lebih hati-hati dalam merayakan suatu budaya, apalagi bukan budaya sendiri. Manfaatnya belum tentu bisa diraih, malah nyawa satu-satunya melayang.

Terkadang mencari kebenaran belum tentu penting, ada yang lebih penting dari kebenaran yakni perdamaian dan keamanan. Begitu kira-kira.

Korban Masal Salah Siapa?

Sumber Utama : https://seword.com/politik/korban-masal-salah-siapa-G2k10GbQDB

Ketika Imam Syafi’i Berdebat dengan Orang Bodoh 

Selasa, 16 Januari 2018 | 09:40 WIB

 قال الإمام الشافعي: مَا جَادَلْتُ عَالِمًا إِلَّا غَلَبْتُهُ وَلَا جَادَلْتُ جَاهِلًا إِلَّا غَلَبَنِي Artinya, “Setiap kali berdebat dengan kelompok intelektual, aku selalu menang. Tetapi anehnya, kalau berdebat dengan orang bodoh, aku kalah tanpa daya.” Ucapan Imam Syafi’i ini dikutip dari Mafahim Yajibu an Tushahhah karya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki, Surabaya, Haiatus Shafwah Al-Malikiyyah, tanpa catatan tahun, halaman 340. Kutipan ini diangkat oleh Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki ketika membahas masalah maulid di tengah segelintir orang yang ngotot membid’ahkan peringatan maulid karena gagal paham. Gagal paham macam ini yang membuat diskusi sering kali tidak sambung. Satu bicara apa. Siapa bicara apa. Gagal paham ini tidak jarang membuat lelah teman diskusi. Wallahu a’lam.



Sumber Utama : https://www.nu.or.id/quote-islami/ketika-imam-syafii-berdebat-dengan-orang-bodoh-MOiz2  

"Hoaks Diciptakan Orang Pintar, tapi Jahat dan Disebarluaskan Orang Baik, tapi Bodoh” 

Kompas.com - 15/10/2018, 15:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -
Berita bohong atau hoaks merupakan sesuatu yang memiliki potensi yang berbahaya menjelang Pilpres 2019. Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan kabar bohong alias hoaks. Menurut Setyo, merupakan hal yang wajar para kontestan mulai memanaskan mesin-mesin politik, namun jangan sampai menciptakan perpecahan dan saling gontok-gontokan. “Hoaks diciptakan oleh orang pintar tapi jahat dan disebarluaskan oleh orang baik tapi bodoh,” ujar Setyo saat diskusi bersama organisasi-organisasi kepemudaan dengan tema “Menangkal Hoaks Menjelang Pilpres 2019,” di Aula Perkumpulan Gerakan Kebangsaan, Jakarta Selatan, Senin (15/10/2018). Setyo mengimbau kepada publik agar bijak melakukan klarifikasi sebelum meyakini suatu informasi. Selain itu, Setyo juga mengingatkan bahawa media sosial tak termasuk ruang privat, melainkan ruang publik. Maka dari itu, setiap penggunanya diminta untuk tetap berhati-hati memanfaatka media sosial. “Kita ngumpet di mana saja ini adalah ruang publik. Jangan sekali-sekali mengunggah hal-hal tidak senonoh, tidak memenuhi etika sopan santun atau kata-kata tidak layak,” kata Setyo. Pada kesempatan itu, Setyo juga menjelaskan bedanya berita hoaks, black campaign, dan negative campaign. Menurut Setyo, hoaks adalah jelas-jelas berita yang tidak memiliki data dan bukti mendukung. “Kalau black campaign itu adalah kita menyebarluaskan sesuatu yang merupakan kelemahan orang tapi tidak didukung oleh data dan fakta. Ini mirip dengan hoaks,” ucap Setyo. Sementara negative campaign, menurut Setyo, adalah menyampaikan atau menyebarluaskan kelemahan orang. Lebih lanjut, Setyo meminta masyarakat harus memiliki pemahaman literasi digital. Hal itu dilakukan sehingga memahami apa yang diaksesnya dan konsekuensi yang timbul dari aktivitas yang dilakukan. “Perlu literasi media sangat penting ketika sudah menggunakan teknologi yang maju. 70 persen masyarakat Indonesia hasil survei adalah lulusna SMP,” kata Setyo. “Pemahaman yang terbatas tapi telah memasuki dunia yang tak terbatas sehingga diberi pemahaman untuk melek visual,” lanjut Setyo. 

Enggan membaca 

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Umum PP KAMMI Irfan Ahmad Fauzi. Ia menyoroti rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Menurut Irfan, rendahnya minat baca menjadi salah satu faktor penyebaran berita bohong begitu masif. "Tingkat minat baca yang rendah, 1000 penduduk Indonesia hanya 1 membaca. Hoaks diciptakan oleh arus teknologi yang tinggi,” tutur Irfan. “Artinya apa? Tingkat dari kredibilitas dan obyektifas yang disampaikan itu dipertanyakan,” sambung Irfan. 

Di sisi lain, Ketua Umum DPP GMNI Robyatullah Kusuma Jaya meminta Polri serius dan cepat menangani segala berita bohong atau hoaks yang beredar menjelang Pilpres 2019. “Serius menanggapi dan memberikan efek jera kepada mereka yang menyebarkan kabar hoaks,” kata Robyatullah. Robyatullah berharap, proses demokrasi dapat berlangsung kondusif dan tidak saling menciderai satu sama lain. Tak hanya itu, Robyatullah mendorong Polri untuk mengontrol akun-akun media sosial yang akan menyebarkan berita bohong atau hoaks. “Tidak ada fake-fake akun untuk menebarkan dan memviralkan berita hoaks sebelum berkembang. "Apabila ini segera diatasi dilakukan upaya pencegahan akan membuat kesejukan politik dan memberikan keteladan bagi kita semua,” tutur Robyatullah.


Sumber Utama : https://nasional.kompas.com/read/2018/10/15/15374041/hoaks-diciptakan-orang-pintar-tapi-jahat-dan-disebarluaskan-orang-baik-tapi?page=all

Jangan Berdebat dengan Orang-orang Bodoh

Minggu, 2 September 2018

LADUNI.ID, Jakarta - Imam Syafi’I pernah berkata:

مَا نَاظَرْتُ أَحَدًا قَطُّ عَلَى الْغَلَبَةِ

“Aku tidak pernah berdebat untuk mencari kemenangan” (Tawali Ta’sis hlm.113 oleh Ibnu Hajar)

Namun, jika yang kita hadapi ternyata adalah orang-orang jahil, maka lain perkaranya. Bahkan Imam Syafi'i rahimahullah berkata :

"Aku mampu berhujah dengan 10 orang yang berilmu, tetapi aku pasti kalah dengan seorang yang jahil, karena orang yang jahil itu tidak pernah faham landasan ilmu." 

Maka dari itu, kita mending mengalah saja dengan orang yang jahil. Jika tidak, maka kita akan sama-sama turut jahil. Maka diam saja itu penyelamat, daripada diteruskan saling berbantahan yang tiada kesudahan.

Lengkapnya dari Imam Syafi'i Rahimahullah dalam sikap menghadapi orang-orang jahil:

ﺍِﺫَﺍ ﻧَﻄَﻖَ ﺍﻟﺴَّﻔِﻴْﻪُ ﻭَﺗُﺠِﻴْﺒُﻬُﻔَﺦٌﺮْﻳَ ﻣِﻦْ ﺍِﺟَﺎﺑَﺘِﻪِ ﺍﻟﺴُّﻜُﻮْﺕُ

"Apabila orang bodoh mengajak berdebat denganmu, maka sikap yang terbaik adalah diam, tidak menanggapi."

ﻓَﺎِﻥْ ﻛَﻠِﻤَﺘَﻪُ ﻓَﺮَّﺟْﺖَ ﻋَﻨْﻬُﻮَﺍِﻥْ ﺧَﻠَّﻴْﺘُﻪُ ﻛَﻤَﺪًﺍ ﻳَﻤُﻮْﺕُ

"Apabila kamu melayani, maka kamu akan susah sendiri. Dan bila kamu berteman dengannya, maka ia akan selalu menyakiti hati"

ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ ﺳَﻜَﺖَّ ﻭَﻗَﺪْ ﺧُﻮْﺻِﻤَﺖْ ﻗُﻠْﺖُ ﻟَﻬُﻤْﺎِﻥَّ ﺍﻟْﺠَﻮَﺍﺏَ ﻟِﺒَﺎﺏِ ﺍﻟﺸَّﺮِ ﻣِﻔْﺘَﺎﺡُ

"Apabila ada orang bertanya kepadaku,’jika ditantang oleh musuh, apakah engkau diam?’.”

Jawabku kepadanya: “Sesungguhnya untuk menangkal pintu-pintu kejahatan itu ada kuncinya.”

ﻭَﺍﻟﺼُّﻤْﺖُ ﻋَﻦْ ﺟَﺎﻫِﻞٍ ﺃَﻭْ ﺃَﺣْﻤَﻖٍ ﺷَﺮَﻓٌﻮَﻓِﻴْﻪِ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﻟِﺼَﻮْﻥِ ﺍﻟْﻌِﺮْﺽِ ﺍِﺻْﻠَﺎﺡُ

"Sikap diam terhadap orang yang bodoh adalah suatu kemuliaan. Begitu pula diam untuk menjaga kehormatan adalah suatu kebaikan."

Lalu Imam Syafi'i berkata :

ﻭَﺍﻟﻜَﻠﺐُ ﻳُﺨْﺴَﻰ ﻟَﻌَﻤْﺮِﻯْ ﻭَﻫُﻮَ ﻧَﺒَّﺎﺡُ

"Apakah kamu tidak melihat bahwa seekor singa itu ditakuti lantaran ia pendiam? Sedangkan seekor anjing dibuat permainan karena ia suka menggonggong ?" (Diwan As-Syafi’i karya Yusuf Asy-Syekh Muhammad Al-Baqa’i)

Beliau rahimahullah menambahkan :

"Orang pandir mencercaku dengan kata-kata jelek. Maka aku tidak ingin untuk menjawabnya. Dia bertambah pandir dan aku bertambah lembut, seperti kayu wangi yang dibakar malah menambah wangi" (Diwan Asy-Syafi’i hal. 156)

Maka, tidak perlu kita berdebat dengan orang-orang yang nantinya hanya akan menghinakan diri kita sendiri, bahkan bisa jadi juga menghinakan para ulama.

Untuk itu Imam Syafi'i berkata kepada orang jahil yang menantangnya berdebat:

"Berkatalah sekehendakmu untuk menghina kehormatanku, toh diamku dari orang hina adalah suatu jawaban. Bukanlah artinya aku tidak mempunyai jawaban, tetapi tidak pantas bagi Singa meladeni anjing"

Dan Nabi Muhammad shållallåhu ‘alayhi wa sallam juga telah bersabda :

“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya.” (HR. Abu Dawud dalam Kitab al-Adab, hadits no 4167. Dihasankan oleh al-Albani dalam as-Shahihah [273] as-Syamilah).

Sudaraku, berdebat tidak lah terlarang secara mutlak, karena terkadang untuk meluruskan sebuah syubhat memang harus dilalui dengan berdebat. Dan debat itu terkadang terpuji, terkadang tercela, terkadang membawa mafsadat (kerusakan), dan terkadang membawa mashlahat (kebaikan), terkadang merupakan sesuatu yang haq dan terkadang merupakan sesuatu yang bathil. Namun jika debat dilakukan orang jahil, maka jelas hanya mafsadat-lah yang akan tertampil sebagai hasil.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :

خُذِ العَفْوَ وَأْمُرْ بِالعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الجَاهِلِيْنَ

"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang jahil" (QS. Al-A’raf: 199).

Demikian. Semoga bermanfaat.

Jangan Berdebat dengan Orang-orang Bodoh

Sumber Utama : https://www.laduni.id/post/read/44686/jangan-berdebat-dengan-orang-orang-bodoh

Cerita Jokowi Jadi Korban Bully hingga Lulus SMA Lebih dari 3 Tahun, Begini Faktanya

Kamis, 27 Oktober 2022, 13:50 WIB
Video terkait cerita masa SMA Presiden Joko Widodo (Jokowi) beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan pengguna akun Facebook pada 22 Oktober 2022.  Video itu dilengkapi narasi yang mengatakan, Jokowi menjadi korban bullying hingga tidak lulus SMA dalam waktu 3 tahun.

Berikut narasi yang melengkapi video terkait. 

"T3rb0n9k4r Jokowi akui hal mengejutkan jadi bahan bulian di masa SMA,tidak lulus dalam 3 tahun" 

Setelah dilakukan penelusuran untuk cek fakta guna meluruskan informasi terkait, ditemukan informasi tentang cerita Jokowi pernah di-bully hingga lulus SMA 3,5 tahun. 

Melansir Tribun Soloteman satu angkatan Jokowi di SMAN 6 Solo, Prawoto mengatakan Jokowi pernah menjadi korban bullying karena tidak ingin memberikan contekan. Sebab, menurutnya Jokowi adalah siswa yang cerdas semasa SMA. 

Sementara terkait Jokowi lulus SMA 3,5 tahun, Kepala SMAN 6 Solo Munarso angkat bicara. Mengutip pop.grid.idMunarso menjelaskan Jokowi tidak pernah tinggal kelas semasa SMA. Bahkan, ia menyebut Jokowi selalu menyabet juara umum. 

Hanya saja saat Jokowi kelas 3, kata Munarso, muncul kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Daoed Joesoef untuk menambah satu semester bagi seluruh jenjang pendidikan, baik SD, SMP, dan SMA. Berkat kebijakan tersebut, Jokowi dan siswa-siswa lainnya lulus dalam waktu 3,5 tahun. 

Dengan demikian, informasi yang beredar itu memang benar namun Jokowi lulus SMA lebih dari 3 tahun bukan karena menjadi korban bullying. 

Sumber Utama : https://populis.id/read38791/cerita-jokowi-jadi-korban-bully-hingga-lulus-sma-lebih-dari-3-tahun-begini-faktanya?page=all

Jokowi: 4 Tahun Saya Diam Dimaki, Dihina & Difitnah

News - Samuel Pablo, CNBC Indonesia
02 February 2019 13:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku selama empat tahun ini dirinya mendapati berbagai penghinaan, fitnah, makian bahkan direndahkan. Namun, dirinya diam saja.

"Sabar, sabar ya Allah, sabar. Saya hanya begitu saja," ujar Jokowi saat memberikan sambutan di acara Sarang Berzikir Bersama Untuk Indonesia Maju di Pondok Pesantren Al Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah, seperti dikutip dari laman setkab.go.id, Sabtu (2/2/2019).

Kendati demikian, presiden merasa dirinya perlu menjawab tuduhan-tuduhan tersebut, mulai dari antek PKI (Partai Komunis Indonesia) hingga dikatakan anti-ulama.

"Masak saya diam, ya saya jawab sekarang. Saya dikatakan mengkriminalisasi ulama, masak saya diam, ya saya jawab sekarang," kata presiden.


Mengenai PKI, Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo menegaskan, PKI dibubarkan pada tahun 1965/1966, sementara dirinya lahir tahun 1961.

Artinya, lanjut presiden, dirinya masih berumur empat tahun, masih balita saat PKI dibubarkan. "Enggak ada PKI balita," tegasnya.

Terkait tuduhan anti-ulama, Jokowi menegaskan bahwa dirinya tiap hari, tiap minggu masuk ke pondok pesantren dan bertemu dengan ulama. Lalu, dirinya juga menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Hari Santri tanggal 22 Oktober.

"Masak anti-ulama tanda tangan Hari Santri. Logikanya itu memang harus kita pakai," kata Jokowi.

Terkait kriminalisasi ulama, presiden mempertanyakan ulama mana yang dikriminalisasi. Menurutnya, seseorang baru bisa dikatakan mengalami kriminalisasi kalau dia tidak memiliki kasus hukum kemudian dimasukkan ke dalam sel.

"Kalau ada kasus hukumnya, ada masalah hukum, ada yang melaporkan, aparat kemudian melakukan penyelidikan, penyidikan, kemudian dibawa ke lembaga yudikatif yang namanya pengadilan, yang memutuskan di pengadilan. Kalau memang dianggap tidak salah ya mesti bebas," tegas Presiden Jokowi.

Sumber Utama : https://www.cnbcindonesia.com/news/20190202132810-4-53621/jokowi-4-tahun-saya-diam-dimaki-dihina-difitnah 

4,5 Tahun Diam Dihujat, Presiden Jokowi: Sekarang Saya Jawab, Karena 9 Juta Orang Percaya Isu
Oleh Humas     Dipublikasikan pada 23 Maret 2019
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedih, karena selama 4,5 tahun dirinya jadi Presiden, 4,5 tahun pula dirinya dihina-hina, dijelek-jelekkan, dan dihujat-hujat. Jika selama 4,5 tahun ini dirinya diam, tidak menjawab, sabar, maka menurut Presiden, sekarang dirinya mau menjawab.

“Kenapa sekarang saya jawab? Karena dari survei yang kita lakukan, 9 juta orang masyarakat itu percaya terhadap isu itu, terhadap fitnah-fitnah seperti itu,” kata Presiden Jokowi saat bersilaturahim dengan Kiai dan Tokoh se-Eks Karesidenan Kedu, di Gedung Tri Bhakti, Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (23/3) siang.

Presiden Jokowi menjelaskan, ada sejumlah isu yang dituduhkan kepadanya, mulai dari dirinya disebut PKI, antek asing, anti ulama, hingga kriminalisasi ulama.

“Tiap hari saya ketemu ulama, tiap minggu saya keluar masuk pondok pesantren. Itu sebetulnya ada fenomena apa? Karena kita diam, kita tidak meluruskan,” ujar Presiden seraya meminta agar isu-isu seperti itu segera direspons dan diluruskan.

Kepala Negara memberi contoh misalnya, isu dirinya PKI. Padahal, lanjut Presiden, dirinya itu lahir tahun 1961, sementara PKI dibubarkan tahun 1965. Artinya, tegas Presiden, dirinya baru berumur baru 4 tahun saat PKI dibubarkan, sementara tidak ada PKI balita (bawah lima tahun).

Yang kedua, urusan yang berkaitan dengan antek asing. Presiden menjelaskan, tahun 2015 yang namanya Blok Mahakam sudah 50 tahun dikelola oleh Perancis dan Jepang, yaitu melalui Total dan Inpex. Tapi 2015, sambung Presiden, Blok Mahakam itu sudah diambil pemerintah  100 persen, dan diberikan ke Pertamina.

“Saya juga 4 tahun enggak cerita apa-apa mengenai itu. Saya diam. Tapi begitu dituduh-tuduh antek asing saya ngomong, baru ngomong sekarang biar masyarakat tahu, ulama tahu. Sudah ngambil, dipikir ngambilnya itu mudah, dituduh antek asing,” ucap Presiden.

Presiden juga menunjuk contoh Blok Rokan, blok minyak gas terbesar di Indonesia, yang sudah ini blok minyak dan gas terbesar di Indonesia, dikelola oleh Chevron di Amerika Serikat. Sudah 90 tahun lebih, diam, tidak ada omongan antek asing-asing.

“2018 pertengahan sudah dimenangkan 100 persen oleh Pertamina. Gitu kok dituduh antek asing-antek asing,” keluh Presiden Jokowi.

Demikian juga dengan Freeport di Papua, yang merupakan tambang emas terbesar di dunia, 40 tahun lebih dikelola oleh yang namanya Freeport Macmoran. Kini, lanjut Presiden, 51,2 persen mayoritas saham sudah diambil dan dikelola oleh BUMN. Namun, Presiden mengeluhkan sudah malah dirinya dituduh antek asing.

“Dipikir mengambil seperti ini mudah. Dipikir mengambil seperti ini gampang. Kalau mudah dan gampang bisa diambil sejak dulu. Kenapa enggak bisa diambil? Ya memang sulit. Sulit negosiasinya, intrik politiknya berat,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden juga meluruskan isu yang mengatakan, azan akan dilarang, perkawinan sejenis akan dilegalkan, yang meski fitnah tetapi 9 juta lebih orang percaya isu tersebut. Demikian pula yang paling baru, sambung Presiden, dana haji untuk infratruktur dan kriminalisasi ulama.

Kepala Negara menegaskan, isu-isu tersebut harus diluruskan. “Kita harus berani melawan itu, kita harus berani meluruskan itu jangan diem saja, jangan diem dipikir kita nggak berani melawan, jangan diem,” tegas Kepala Negara seraya menekankan, rakyat jangan dibuat bingung karena hal-hal seperti ini.

Presiden meminta kepada para kiai dan para tokoh-tokoh yang hadir dalam acara silaturahim itu agar kalau ada isu-isu seperti itu segera direspons dan diluruskan.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan kurang lebih 6.000 orang Kiai dan Tokoh se-Eks Karesidenan Kedu Jawa Tengah. (DNA/RAH/ES)

Sumber Utama :  https://setkab.go.id/45-tahun-diam-dihujat-presiden-jokowi-sekarang-saya-jawab-karena-9-juta-orang-percaya-isu/

Klik Siapa bilang kita "BENCI" anies dan "CINTA" Ganjar, yg dicari PENERUS Jokowi !!!

Klik juga ANDA WARAS !!! Pemilik Tanah (Palestina) harus "BERBAGI" dengan Penjajah (Zionis Israel) dan ini yg disebut "SOLUSI DUA NEGARA"

Klik Saatnya "KadRun" berjaya di Indonesia 

Klik juga Kerajaan Arab Saudi Wahabi Salafi : Maulid Nabi "DiLarang", Halloween "DiPerbolehkan" ??? 

Klik Memilih Pemimpin itu seperti ANIES ???!!!

Klik KEBOHONGAN atau Fakta

Juga Klik "Mengharap Jadi Presiden" atau Menjadi "Pemimpin Oligarki para Mafia" ???!!!

Klik Cukup "Jualan Agama", maka "Gampang Bodohi" masyarakat, Masa Sih ??!! 

KLIK FAKTA atau HOAX kasus CHAT MESUM Habib Riziek dan Firza !!!!! 

Klik juga PETUNJUK !!! Jokowi penentu 2024

Klik Resesi Dunia : Berita Luar Negeri

Juga Klik Indonesia Memanggil !!! ... Tapi bukan jadi tahanan KPK ???

Klik juga di "PERANG BINTANG" 

Juga Klik Banua Banjar Terkini !!!

Klik 2024 pertarungan Ideologi PANCASILA vs Ideologi Khilafah versi ormas terlarang !!!!! 

Juga klik Sukseskan MTQ ke-29 , 10-19 Oktober 2022 di KalSel

Klik BLUNDER atau apa ?

Klik juga MAHSA AMINI & Politik Identitas di Indonesia .... !!!  

Klik Ganjar "MELAWAN" Anies ???!!!???

Klik Peran "Mantan kader GOLKAR" tentukan Anies jadi CAPRES

Kaitan dengan mantan kader golkar klik disini

Klik juga "Pander Wara" (Ngomong Doang), gugat ibukota ke Banjarbaru, malah Gugatan dicabut duluan ??!!??

Bukti UAS selalu di Undang di birokrasi KalSel :

- https://apahabar.com/2020/03/tablig-akbar-di-hari-jadi-banjarbaru-pemkot-undang-uas-dan-guru-zuhdi/

- https://apahabar.com/2022/09/uas-ke-banjarmasin-harapan-harjad-ke-496/ 

- https://kalsel.antaranews.com/berita/323021/jamaah-padati-dakwah-subuh-uas-di-masjid-agung-al-anwar-marabahan

- https://www.beritapembaruan.id/2021/11/tiga-tahun-penantian-akhirnya-dai.html 

- Video Ustadz Abdul Somad Anti NKRI & Dukung Khilafah, Pengurus HTI Riau

- Ustadz Abdul Somad hina salib kristen

Klik Politik Lagi ???!!! 

Juga klik MUSUH Republik Islam Iran & Republik Indonesia "Sama", yaitu "HOAX"

Klik Fokus untuk Daerah Sendiri, karena daerah menjadi Baik dan Benar maka Negarapun menjadi BENAR 

KLIK juga Belum 2024 "Sudah Panas", Rakyat Indonesia wajib "MIKIR"

Klik Memahami "Masalah" di KalSel

Juga Klik Turun Gunung atau ???

Klik BJORKA dianggap "PAHLAWAN" atau "PENJAHAT" ..???!!!

Klik juga Koq Tarif PDAM BISA NAIK ??? padahal dari 52 Kelurahan, cuma 8 Kelurahan yang SETUJU itupun "Bersyarat"

Klik 12 September 2022 DEMO bawa-bawa nama Rakyat ???!!!

Juga Klik DEMO bela Rakyat atau BELA para MAFIA ???!!!

Klik juga Indonesia kembali "BERJAYA", masa Jokowi lagi ??

Klik Tuntutan RAKYAT ??? atau Tuntutan yang ditunggangi para MAFIA !!!!!

Juga Klik Pengertian Istilah Baby boomers, X, Y, Z, dan Alpha

Klik juga BERSYUKUR kepada TUHAN SANG MAHA SEGALANYA, Emang yang DEMO sudah BERSYUKUR ???!!!

Klik PAHAMI baru EKSEKUSI !!!!!

Klik juga KACAU atau Apa ??!!

Klik Sayap-Sayap Patah pro DENSUS 88 atau Anda Bela Teroris berbaju Agama !!?? 

Klik Mahasiswa DEMO terus ??!!! Memang punya SOLUSI?? atau Malah bikin rakyat tambah sengsara !!!!!

KLIK Ustadz Abdul Somad sang "Ustadz Kontroversial" kembali diundang Kepala Daerah di KalSel WARNING!! Politik Identitas Bermain, Benarkah??!! 

KLIK juga KalSel dalam Berita

Juga KLIK Kadrun itu Susah "Move On", Joget pun "SALAH" 

Klik ISTANA NEGARA 17an "Ojo dibandingke" VIRAL 

Klik Jangan BACA !!! 

KLIK di Amien Rais bilang "Gangguan Kejiwaan", ternyata Anaknya "Gangguan Jiwa", benarkah ??!!

Juga Klik Citayam Fashion Weeks : Koperasi 212 "penampung" Dana ACT..!!! Benar kah ini ???!!! Pendukung Anies & JIS gimana??

Klik Kenapa Pilih Ganjar ?!!!?

Klik Masih tentang ACT dan PKS, MANULIFE hingga BUMN serta Dana CSR

Klik juga ACT & PKS, Ustadz Bechi dan Gubernur Rasa Presiden !!!

Klik juga Mahasiswa "Bela Rakyat" atau "Bela Cukong yang membacking Mahasiswa" ..??!!!

Klik ACT (Aksi Cepat Tanggap) "TERBONGKAR" , VIRAL #JanganPercayaACT 

Klik juga VIRAL : Gabung PKS "HARAM" bagi GP Ansor !!!

Klik Super Hero Indonesia "Damaikan Dunia" !!!

Klik LITERASI , apa sih artinya ?? 

Klik Indonesia & Ukraina : Pertemuan tete-a-tete atau empat mata  

Silahkan klik Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!

Klik Jejak Anies dan Intoleransi yang BERBAHAYA untuk Indonesia

Klik juga : Dunia HEBOH ... !!!

Silahkan klik Benturkan Agama !!! buat Cebong dan Kampret Berkelahi dan KADRUN Berjaya !!!

Klik RIBUT

klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll)

KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!! 

Klik juga Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!! 

Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!

Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!! 

Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!

Dosen UNISKA yang terkesan Bela Edy Mulyadi dkk "Hina Kalimantan" bukan mewakili Anak Kalimantan dan DAYAK !!! 

Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!! 

Benang Merah DEMO di KalSel !!!

Silahkan klik ini juga : "Operasi Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!

Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung

Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK

yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!! 

klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!

klik ini Yang Batu Siapa ? Yang Tangan Siapa ? Apakah ormas Terlarang HTI dan FPI masih menggurita & "Mencuci otak" warga KalSel 

klik juga ini #JanganMaudiWALUHi

juga ini  Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH 

Jangan lupa klik ini juga  Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024

serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!

klik juga Kalau PKS (Partai Keadilan Sejahtera) "Tumbang" dalam PEMILU 2019 akankah GARBI menjadi "Penggantinya" ??!!  

https://news.detik.com/berita/d-6028229/jenguk-ke-rs-grace-natalie-ungkap-kondisi-terkini-ade-armando

https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/

https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/03/27/la-nyalla-mattalitti-dinilai-habib-banua-layak-jadi-presiden-ini-pertimbangannya  

Klik juga videonya dilink dibawah ini :

BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL

Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai

Re-post by MigoBerita / Sabtu/05112022/12.15Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya