» » » Piala Dunia 2022 "Terlupakan" atau malah "Tak Terlupakan"

Piala Dunia 2022 "Terlupakan" atau malah "Tak Terlupakan"

Penulis By on Selasa, 22 November 2022 | No comments


Migo Berita - Banjarmasin -
Piala Dunia 2022 "Terlupakan" atau malah "Tak Terlupakan". 

Kadrun Ngamuk!!! Ayat 13 Surah Al-Hujurat di Qatar Dan Ayat 51 Surah Al-Maidah di Monas.

Aktor terkenal Morgan Freeman berdialog dengan Ghanim al-Muftah pada pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar. Dialog ini sederhana tapi juga syarat makna. Dan pesan yang disampaikan adalah pesan persatuan umat manusia.

Kalau saya lihat terjemahan bahasa Indonesia ayat tersebut, seperti ini: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”

Jadi pada intinya bahwa pesan dari ayat suci ini adalah kesadaran kolektif, yaitu kesadaran bahwa pada dasarnya manusia itu satu akar yang sama, yaitu akar kemanusiaan. Tidak sulit memahami ayat ini tentu saja, meski hanya lewat terjemahan.

Dan kalau melihat ayat sebelumnya, atau pada ayat 12, ada saling keterhubungan, yaitu untuk menuju persatuan umat manusia seperti pada ayat 13 itu, maka jauhkanlah prasangka terlebih dahulu, sebab kita sudah menyaksikan dan belajar bagaimana prasangka itu terbentuk dari pikiran yang keliru, sehingga dengan prasangka buruk itu, muncullah pertikaian demi pertikaian atau konflik, dan pada akhirnya itu sulit diselesaikan.

Berikut ayat 12 dari surah Hujurat itu : “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. “

Mungkin pihak Qatar menggunakan ayat ini demi suksesnya acara Piala Dunia dan juga tentu saja pesan perdamaian. Karena tidak mungkin pihak Qatar akan menggunakan ayat seperti misalnya ayat 51 dari surah al-Maidah, sebagaimana yang pernah digunakan oleh Kadrun untuk menjegal Ahok dari posisi Gubernur.

Ayat-ayat dari kitab suci ini bisa banyak orang yang menggunakannya, bahkan teroris pun menggunakan ayat-ayat tertentu saja demi membenarkan tindakan terornya. Bahkan adanya penyiksaan kaum perempuan di Afganistan atau di beberapa negara yang sejenis, juga dikabarkan karena telah menggunakan ayat tertentu atau hadist tertentu sebagai pembenaran dari tindakannya yang gemar menghukum.

Penggunaan ayat ataupun hadist tertentu dengan menafsirkannya secara kaku, pada akhirnya akan menimbulkan masalah. Padahal dalam Quran sendiri telah menegaskan dalam beberapa ayatnya bahwa “Tidakkah kamu berpikir”

Bahkan ayat yang pertama kali turun adalah “Iqra” atau “Bacalah”. Ketika manusia belajar membaca pertama kali, secara tidak langsung, itu adalah metode untuk mengaktifkan daya pikirnya, karena ketika seseorang membaca, bisa jadi pikirannya akan aktif.

Kecuali...yaa itu tadi, kaum kadrun yang meski bisa membaca, tapi pikirannya senang kalau berbelok. Ini kasus yang unik dan beda memang.

Ada kadrun yang bisa membaca tapi senang dan menikmati banget kalau pikirannya menghasilkan cocoklogi yang kronis. Maka dari itu jangan heran kalau tema 73 bidadari itu adalah tema yang paling diresapinya dengan sangat mendalam.

Soal bidadari memang telah menjadi tema yang telah membuat para kadrun sangat bergairah hidup dan bersemangat melakukan tindakan teror. Tema bidadari ini membuatnya berani melakukan tindakan-tindakan barbar. Kadrun mungkin telah membayangkan bagaimana nikmatnya pesta seks setelah meninggal. Nauzubillah Mindzalik...

Kaum kadrun itu maunya teks-teks ayat suci mengikuti keinginannya, sehingga terjadilah yang namanya penafsiran liar, penafsiran yang tidak melihat kontes ayat, penafsiran yang bisa digunakan untuk kepentingan politik kekuasaan, penafsiran yang melahirkan polarisasi dan pertikaian di masyarakat Indonesia, padahal kembali pada surah al-Hujurat ayat 13, pesannya sangat jelas adalah persatuan.

Jadi akhirnya banyak orang sudah paham sekarang kenapa ayat 51 Surah Al-Maidah itu paling getol dipakai pada jelang Pilkada DKI 2017 lalu, daripada menggunakan ayat 13 dari surah Al-Hujurat sebagaimana yang dibacakan Ghanim al-Muftah.

Jika kadrun menggunakan ayat 13 surah al-Hujurat itu pada Pilkada DKI 2017 lalu, maka tentu saja Pilkada DKI 2017 tidak akan menjadi brutal, tidak akan menjadi sadis, dan sudah pasti Ahok masih tetap jadi Gubernur, bahkan bisa lanjut jadi Presiden di tahun 2024.

Tapi yahh..sudahlah. Itu pelajaran besar dan penting yang wajib kita ingat selalu, jangan lagi terulang, dan harus selalu diingat bahwa Anies Baswedan adalah bapak politik identitas yang kejam dan tentunya pernah menjadi Gubernur Terbodoh.

Anies Baswedan telah menggunakan politisasi ayat dan mayat, atau politik SARA, sehingga pembangunan Jakarta selama 5 tahun di bawah kepemimpinannya tidak mengalami kemajuan, terlalu banyak berkata-kata dan kelebihan bayar.

Pembangunan di Jakarta hampir saja mundur dan semakin semrawut. Sungai yang seharusnya sudah dibersihkan, tak perlu melalui tuntutan di pengadilan. Sungai-sungai seharusnya sudah sangat bersih, tapi orang ini hanya pandai berkata-kata daripada bekerja. Itulah Pemimpin Para Kadrun, yang gemar menggunakan ayat tertentu saja demi kepentingan kekuasaan sementara.

Para kadrun itu maunya teks ayat ikut dengan kemauannya, maka akhirnya kedunguan yang dialami kadrun itu seperti hampir permanen. Sulit disembuhkan, nyaris tidak bisa. Kalau ada kadrun yang menyimak konten ini, dan marah-marah, itu adalah bukti bahwa Kadrun sulit diobati, sulit move on. Kadrun pasti baper baca ini.

Dan coba saja perhatikan komentar para kadrun di berbagai konten lain yang tema-nya seperti ini. Sadis banget itu.

Kalau diperhatikan dengan seksama, kadrun itu sangat merawat kebenciannya. Sejak 2014 sampai sekarang kebencian itu belum juga reda, sehingga muncul istilah “Salawi” yang penting salah Jokowi.

Jadi sejatinya itu bahwa ayat suci dari yang Maha Suci itu seharusnya bisa dipahami juga oleh orang yang suci juga. Nah, orang-orang yang selama ini menggunakan ayat-ayat suci itu, apakah sudah suci?

Para kadrun beserta para dedengkotnya apakah termasuk orang-orang suci? Sudah pasti Bukan! Bahkan si UAS pun bukan orang suci, cuma sok suci. Bisa jadi UAS menggunakan pengetahuannya demi kepentingan duniawinya saja. Bisa jadi UAS menggunakan kepintarannya untuk kebutuhan style ekonominya. Iya kan?

Manusia yang tidak suci alias berpotensi berbuat kesalahan, maka besar kemungkinan menggunakan ayat-ayat suci itu bukan yang seharusnya alias sesuai persepsi dan kepentingannya saja. Maka dengan demikian, tafsirannya bisa keliru kan? Atau bahkan bisa terjadi cocoklogi dengan segala kepentingannya.

Maka tak heran jika pada Pilkada DKI 2017, surah al-Maidah dipakai oleh mereka yang merasa sok suci. Mereka merasa paling relijius. Mereka merasa paling membela agama. Tapi ternyata semua itu ada transaksi untuk urusan dunia. Transaksi untuk menjadikan Anies sebagai Gubernur DKI. Dan dengan jadi Gubernur, maka Anies bisa menguntungkan para bandar yang membiayainya. Oeee...Halo Jeka... apa kareba Oeee...

Kadrun Ngamuk!!! Ayat 13 Surah Al-Hujurat di Qatar Dan Ayat 51 Surah Al-Maidah di Monas.

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/kadrun-ngamuk-ayat-13-surah-al-hujurat-di-qatar-aF3LCOppMM

Rafathar Saja Nonton Piala Dunia Secara Langsung, Pak Anies Nggak Pergi ke Qatar Juga?

Sejak sebelum laga pertama Piala Dunia 2022 digelar, terlihat Raffi Ahmad begitu antusias mengabarkan lewat media sosial bahwa dirinya bersama keluarga, khususnya bersama Rafathar, akan berada di Qatar untuk menonton langsung ajang turnamen sepak bola paling top sejagat itu.

Hal yang dibuktikan dengan unggahan di media sosial pribadinya, saat menayangkan keberadaan dirinya di tribun penonton, khususnya sewaktu Inggris mengalahkan Iran dengan skor 6-2 dan ketika Argentina takluk dengan skor 1-2 dari Arab Saudi.

Rafathar bahkan disebut oleh sang ayah sangat mengidolakan Messi dan senang sekali bisa melihat sosok pujaan itu bermain dari jarak yang cukup dekat, meski harus terima kenyataan kalau Messi, cs ditumbangkan oleh Arab Saudi.


Cukup di sini pembahasan soal Raffi dan Rafathar. Saat memikirkan bahan tulisan terkait Piala Dunia 2022, saya kok malah teringat akan sosok mantan Gubernur DKI Jakarta, yang belakangan cukup sibuk meski dirinya berstatus sebagai rakyat biasa ya? Maklum, sejak diketahui berambisi buat Nyapres pada 2024 nanti, terlebih setelah namanya dideklarasikan oleh NasDem-nya Bang Surya Paloh, Bang Anies ini kan segera melakukan safari politik ke banyak tempat.

Selain menemui tokoh yang dianggap berpengaruh dan bisa memunculan namanya di pemberitaan (semacam Gibran Rakabuming Raka), eks Mendikbud gagal ini juga membidik acara-acara yang menyedot perhatian banyak orang atau dihadiri oleh banyak orang. Jangankan yang acara beneran, wong acaranya orang lain saja kadang diakui oleh pendukungnya sebagai acara yang berkaitan dengan Anies kok! Siapa nggak ketawa karena mendapat hiburan gratis kalau kayak begitu?

Nah, bicara soal aktivitas safari politik dadakan ini, kenapa belum ada berita Anies pergi ke Qatar dan menonton Piala Dunia ya? Kan bagus tuh buat pencitraan sekaligus merangkul para TKI yang ada di sana? Itu kalau kehadiran beliau diterima oleh para TKI itu sih. Hahaha...!

Tapi ini saran serius. Lumayan kalau semisal Bang Anies ke sana, apalagi trus berdampingin dengan Raffi Ahmad lalu bersorak bareng Rafathar, trus mendukung tim asal Timur Tengah. Itu pendukung setia Anies bisa langsung syukuran di Indonesia loh, kalau misalnya Raffi Ahmad juga mau dijejerin sama Anies. Hahaha...!


Namun, kalau ditolak, masih ada kans buat foto bareng maskot Piala Dunia yang terlihat sangat cocok dengan image pemenang Pilgub 2017 itu, sebagai sosok yang santun dan agamis, meskipun hasil kerjanya patut dipertanyakan.

Ayo, Bang Anies ... segera booking tiket dan terbang ke Qatar. Masa' kalah sama Rafathar dan bapaknya? Hahaha...! Hahaha ...! Hahaha ...!

Rafathar Saja Nonton Piala Dunia Secara Langsung, Pak Anies Nggak Pergi ke Qatar Juga?

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/rafathar-saja-nonton-piala-dunia-secara-langsung-Zkf1Dx2I5a

Sukses Tumbangkan Argentina, Apakah Kemenangan Arab Saudi Kemarin karena Banyak Doa?

Kejutan besar terjadi pada Piala Dunia Qatar 2022 ketika secara tidak terduga tim Asia, yang diwakili oleh Arab Saudi, berhasil mengalahkan Argentina, tim asal Amerika Latin yang menjadi salah satu favorit dalam turnamen ini.

Ya, Arrgentina yang datang ke Piala dunia Qatar 2022 kali ini bukanlah tim yang bermaterikan pemain apa adanya, melainkan merupakan kumpulan dari para pemain yang dianggap terbaik di negaranya. Tentu saja keberadaan Lionel Messi yang kini bermain di PSG menjadi faktor utama yang dianggap menjamin lini serang Argentina akan mematikan dan mampu membombar gawang Arab Saudi yang secara kemampuan individu maupun permainan tim dianggap belum setara dengan Argentina.

Akan tetapi, fakta di lapangan seperti bisa kita saksikan Selasa sore hingga menjelang malam waktu Indonesia kemarin (22/11) situasinya berbeda. Argentina tidak hanya takluk lewat dua gol balasan dari para pemain Arab Saudi, tetapi Messi, cs hanya bisa mencetak gol melalui titik penalti yang dilakukan oleh Messi.

Memang dalam laga ini, ada beberapa keputusan yang dianggap kontroversial dari wasit, terutama setelah memanfaatkan teknologi VAR, tetapi tetap saja kemenangan Arab Saudi diakui secara resmi sekaligus menjadi pukulan telak bagi Argentina dan para pendukung fanatiknya, ditambah tak mampunya Argentina mencetak gol-gol lain sehingga mereka kudu menangis pada akhir laga.


Namun, terlepas dari hasil buruk yang dialami Argentina, ada fenomena menarik kalau kita membaca ulasan hingga komentar-komentar khas netizen di negara kita yang langsung mengaitkan kemenangan Arab Saudi dengan hal-hal berbau agama. Ngerti sendiri kan bagaimana negara ini katanya cukup agamis?

Ada yang berkata bahwa kemenangan Arab Saudi karena mereka berdoa tapi khusyuk daripada kebanyakan para pemain Argentina. Ada pula yang (mungkin dengan berkelakar) menganggap bahwa strategi offside yang dilakukan dengan sangat rapi efektif dan sukses membuat para pemain Argentina frustrasi kemarin adalah karena para pemain Arab Saudi terbiasa berbaris dengan rapi ketika sedang beribadah.

Nah, ada pula yang dengan berkelakar berkata bahwa setelah laga ini, para pemegang Arab Saudi akan mendapat jaminan untuk naik haji secara gratis dari pemerintahnya.

Hei, apa urusan pertandingan ini dengan agama? Apakah pemain Argentina tidak berdoa sesuai dengan keyakinan mereka yang berbeda dengan mayoritas netizen Indonesia yang berkata-kata tadi? Apakah doa mereka kurang ampuh atau kebetulan tim panitia surga sedang menjagokan Arab Saudi dan membackupnya adalah kekuatan yang tidak terlihat, sehingga Argentina susah mencetak gol?

Kan tidak begitu, ya! Ini permainan sepak bola, dimana kemenangan tidak ditentukan sama sekali oleh faktor-faktor seperti doa, aktivitas ibadah sedekah, bahkan berpuasa sekalipun. Semuanya bicara soal teknis, yang membuat Arab Saudi menang adalah karena para pemain itu menerapkan diinginkan pelatih dan mungkin ada sedikit keberuntungan yang memang bisa menjadi pembeda dalam sebuah pertandingan sepak bola.


Adalah suatu pemikiran aneh, absurd, dan sama sekali tidak bisa diterima logika kalau mengaitkan kemenangan dalam sepak bola dengan agama. Okelah ... kalau ada yang ngotot bahwa doa menjadi faktor penentu kemenangan, silakan saja doa mulai dari sekarang dan kita lihat apakah ada tim yang ibadah dan doanya dianggap kuat, terutama tim asal Timur Tengah, yang akan menjadi juara Piala Dunia 2022 ini.

Sukses Tumbangkan Argentina, Apakah Kemenangan Arab Saudi Kemarin karena Banyak Doa?

Sumber Utama :  https://seword.com/umum/sukses-tumbangkan-argentina-apakah-kemenangan-SzL8O7gnW5

Capres PDIP di Kantong Megawati, Semoga Saja Bukan Puan Maharani

Ketua DPP PDIP Puan Maharani bilang bahwa siapa bakal Capres PDIP di 2024 sudah di kantong Ketum PDIP Megawati. Siapa dia? Isyunya sih duet Prabowo-Ganjar Pranowo. Mana bisa, nasionalis sama nasionalis. Jokowi saja dulu ketakutan sehingga Cawapres Mahfud MD dicampakkan dan gaet Ma’ruf Amien yang NU tulen. Lalu siapa? Tunggu saja kesepakatan Mega-Jokowi, yang penting semoga bukan Puan Maharani.

Hingga sekarang Capres PDIP di Pilpres 2024 masih diliputi misteri. Karena Mega pernah janji dalam menentukan Capres PDIP ke depan akan selalu bersama-sama dengan Presiden Jokowi, munculah para politisi “ahli tafsir” melebihi Mahmud Yunus. Ketika Jokowi dekat dengan si A, lalu dianggap dialah Capres penerus Jokowi. Demikian ketika Jokowi akrab dengan si B, munculah pula anggapan bahwa dia calon penghuni Istana IKN di Kaltim.

Tetapi ketika si A-B-C-D semua diberi restu Jokowi untuk Nyapres, para “ahli tafsir” itu jadi bingung macam enthung yang tidak tahu endi elor endi kidul. Yang lucu adalah Budi Arie Setiadi Ketum Projo. Ketika Presiden Jokowi bilang “sepertinya sudah giliran Prabowo” buru-buru nempel ke Ketum Gerindra. Entah apa maksudnya, uncluk-uncluk hasil Musra (musyawarah rakyat) Projo diserahkan ke Prabowo. Jangan-jangan jika benar-benar Prabowo terpilih, dia berharap masuk daftar calon mentri. Peningkatan dong, dari wakil mentri jadi mentri beneran.

Namanya pakai Setiadi ternyata kok tidak setia pada sosok yang didukung awal, yang berdasarkan survey belakangan selalu dalam posisi teratas. Boleh saja dia beralasan bahwa Musra menghendaki Prabowo menjadi penerus Jokowi. Tapi katanya kemudian, Musra mengikuti apa kata Pak Jokowi. Masak sekian lama jadi pendukung Jokowi tak paham gesture dan pesan-pesan tersirat Jokowi.

Apa Arie Setiadi lupa pada detik-detik penentuan Cawapresnya Jokowi menjelang Pilpres 2019? Jokowi yang sudah mantap Mahfud MD sebagai Cawapresnya, pada menit-menit terakhir berubah pikiran gara-gara ke-NU-annya diragukan. Tak peduli Mahfud MD sudah siap dengan baju putih dan celana hitamnya, tahu-tahu digantikan oleh KH. Ma’ruf Amin yang sudah sepuh tapi mampu mengggiring kaum nadliyin milih Jokowi. Dan faktanya Jokowi menang.

Pilpres-Pilpres sebelumnya juga begitu. SBY di 2004 dan Jokowi di 2014 menggandeng Jusuf Kalla karena bertujuan sebagai penggalangan suara muslim Indonesia Timur. Dan faktanya mendulang kemenangan. Adapun 2009 SBY menggandeng Gubernur BI Boediono karena parpol mitra koalisi (PPP, PKB, PAN dan PKS) sumangga kersa (terserah) pada pilihan Capres SBY.

Makanya jika pada 2024 nanti menyandingkan Prabowo yang nasionalis dengan Ganjar Pranowo yang juga nasionalis, sama saja melepaskan suara umat Islam yang bisa jadi penentu kemenangan. Memaksakan Prabowo-Ganjar, sama saja tembakau Virginia dicampur dengan thengkleng Solo; justru bikin gaber-gaber saking pahitnya, meski awalnya sama-sama enak.

Masak Budi Arie Setiadi tidak tahu bahwa trennya rakyat sekarang memilih presiden yang di masa kecilnya ngrekasa (hidup susah). Sosok demikian nantinya akan banyak tenggang rasa dan tepa slira-nya pada rakyat. Ganjar Pranowo boleh dikata duplikasinya Jokowi. Jika Jokowi pernah tinggal di bantaran sungai dan digusur, Ganjar Pranowo juga pernah berumah di bekas gudang gamping, dan makan berlaukkan telur yang dibagi 8.

Sedangkan Prabowo, dia dari kecil hidup enak, di luar negeri terus. Karena terlahir dari anak menteri era Presiden Sukarno hingga Pak Harto. Prabowo mana tahu blusukan di pinggir kali, cari bebek ngenthit (bertelur) seperti Jokowi. Atau pernahkah Prabowo jualan bensin eceran seperti Ganjar demi membantu orangtuanya yang pensiunan Brimob? Masa kecilnya Prabowo serba berkecukupan, ibarat kata tidak nangis saja orangtuanya dulu sudah merasa beruntung sekali.

Apakah Budi Arie Setiadi lupa bagaimana menjelang Pilpres 20014 dan 2019 Prabowo dikuliti habis-habisan oleh pendukung Jokowi soal borok-borok masa lalunya. Sampai capek Fadlizon menyiapkan tangkisannya. Apa Arie Setiadi siap jadi bumper seperti Fadli Zon? Fadli Zon bisa, karena keduanya sudah berteman lama sejak Fadli Zon belum jadi apa-apa.

Sedangkan Budi Arie Setiadi baru kemarin sore dekat dengan Prabowo. Maka nikmati sepenggal bait puisi lama “Bunglon” karya SM Ashar: Akh, sungguh puas berwarna aneka, Gampang menyamar mudah menjelma, Asalkan diri menurut suasana. O, Tuhanku, biarkan daku hidup sengsara, Biar lahirku diancam derita, Tidak daku sudi serupa. (Majalah “Gema Tanah Air”, 1951)

Bunglon sendiri pastinya akan tertawa berguling-guling, kok bisa Arie Setiadi bermimikri seperti dirinya. Dulu dia pembenci Prabowo sehingga siap mundur dari Projo ketika eks menantu Pak Harto itu diangkat jadi Menteri Pertahanan. Tapi begitu dikasih jabatan Wakil Menteri Desa, langsung diam. Tak tahu apa kompetensinya sebagai Wamen di Kementrian Desa.

Tetapi harus kita hormati juga pilihan Arie Setiadi yang tidak setia itu. Belum tentu juga nanti Megawati setelah berembug dengan Presiden Jokowi pilihannya jatuh pada Prabowo. Yang pasti beberapa hari lalu saat Puan Maharani berada di Loji Gandrung rumah dinas Walikota Solo, dia bilang bahwa siapa nama Capres PDIP di 2024 sudah ada di kantong Ketum PDIP Megawati.

Siapa dia, masih rahasia dong! Bisa Ganjar Pranowo, bisa Prabowo, atau gabungan keduanya sebagaimana isyu yang sudah berkembang. Yang penting –semoga saja– jangan sampai “ndara putri” yang elektabilitasnya masih di bawah 5 persen. Puan Maharani dulu bisa jadi Menko PMK juga karena statusnya “ndara putri” itu tadi.

Dia itu dari kecil juga tak pernah ngrekasa. Masak mau dekat rakyat tapi tanam padi kok pakai sepatu. Mengomentari gempa Cianjur kok bilang, korban luka-luka harus segera ditangani. Memangnya jika tak diperintahkan sang Ketua DPR, korban gempa Cianjur akan dibiarkan begitu saja? Jika tak mau normative, mestinya Puan ngomong. “Semua anggota DPR saya minta sisihkan 50 persen gajinya untuk bantu korban gempa!” Itu baru top markotop!

Capres PDIP di Kantong Megawati, Semoga Saja Bukan Puan Maharani

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/capres-pdip-di-kantong-megawati-semoga-saja-bukan-DwuEFrmoe2

Kasus Kalideres: Dalil Hukum saya Selama Ini Terbukti pada 21 November 2022, soal Apa?

https://news.detik.com/berita/d-6418382/rumah-keluarga-tewas-di-kalideres-bau-menyengat-sejak-mei-berdalih-bau-got

Pegawai kemudian dipersilakan masuk oleh Budiyanto Gunawan selaku om dari korban Renny Margaretha. Pegawai kemudian dikagetkan bau menyengat ketika membuka gerbang rumah.

"Begitu buka gerbang terasa bau busuk luar biasa pada 13 Mei. Ditanya ke pihak rumah, terus dijawab ini got yang lupa dikasih zat," paparnya.

"Kemudian ditanyakan Ibu Renny ada di mana,'sedang tidur di dalam'. Kemudian pegawai ini mengajak diantarkan masuk ke dalam kamar, begitu kamar dibuka, pegawai masuk, menyeruak bau lebih busuk lagi, di mana ibunya, 'Tapi jangan hidupkan lampu karena ibu saya sensitif terhadap cahaya'. Pada saat dibangunkan untuk cek sertifikat ini, dipegang agak gembur, agak curiga tanpa sepengetahuan Dian, hidupkan flash, langsung mayat," ujar Hengki. Rilis Polda Metro Jaya 21 November 2022 kemarin sore

Artinya yang saya dalilkan pada 15 November lalu di salah satu grup WAG saya https://chat.whatsapp.com/DmR1aSgBOmFDKbZWmJieDc dan ada juga saya posting beberapa hari lalu di postingan terakhir saya pada 20 November 2022 lalu https://seword.com/umum/geger-hasil-olah-tkp-16-november-kasus-kalideres-UFVQXGc63a soal dalil saya: anaknya liat mamanya sudah mati duluan SEKARANG SUDAH TERBUKTI DALIL tersebut sesuai temuan yang dirilis Polda Metro Jaya pada 21 November 2022.. Karena sesuai keterangan Saksi pegawai koperasi simpan pinjam yang hidupin flash saat di di kamar korban Renny dan liat ada mayat (Renny) di kamar dan sudah membusuk dan Dian bilang jangan hidupin lampu kamar karena mamanya sensitif cahaya. Tapi oleh Saksi pegawai koperasi diam diam hidupin lampu hp dan liat ada mayat.

Semuanya yang mau join, yang ingin paham masalah hukum sampe ke akar akarnya, silahkan join termasuk warga masyarakat Jakarta Barat. Silahkan join ke salah satu grup utama saya yang ini:   https://chat.whatsapp.com/DmR1aSgBOmFDKbZWmJieDc nanti akan ada pembahasan mendalam lagi soal kasus sekeluarga tewas di Kalideres. Juga akan ada pembahasan kasus kasus lainnya yang menjadi sorotan masyarakat luas.

Yang saya dalilkan ini: **justru Dian malah memilih tinggal serumah sama mayat **, yang udah saya bahas 15 November lalu di sakah satu grup WA saya, dan sudah saya tarok juga di postingan terakhir di seword.com pada 20 November 2022 lalu lalu juga SUDAH TERBUKTI sesuai rilis Polda Metro Jaya 21 November 2022

Kemudian setelah saya mempelajari perkembangan terkini per kemarin 21 November 2022 soal adanya fakta tanggal 13 Mei korban Renny sudah membusuk di dalam kamarnya. Maka saya menarik kesimpulan kecil saya dalam kasus ini: saya yakin 1000% kematian korban Renny dan korban lainnya sama sekali tidak ada keterkaitan/ keterlibatan orang yang berada di luar TKP. Note: Itu baru kesimpulan kecil saya. Dan belum menjadi kesimpulan menyeluruh soal apa motif kematian sekeluarga di Kalideres? Karena itu rumit dan susah jadi masih harus dipelajari lebih mendalam lagi.

Soal bagaimana kemungkinan keterlibatan pihak lain di luar sana (yang menerima dana hasil jual mobil dan lain lain) yang pernah saya bahas di salah satu grup WAG saya tanggal 20 November 2022 lalu dan sudah diposting ulang pada postingan terakhir saya di seword.com tanggal 20 November 2022 https://seword.com/umum/geger-hasil-olah-tkp-16-november-kasus-kalideres-UFVQXGc63a lalu soal dalil saya: _tidak ditemukan kerusakan pada bagian rumah dan justru pintu utama menuju ruang tamu dalam keadaan terkunci dari dalam dan pintu pagar yang tinggi itu juga dalam kondisi tergembok dari dalam + para korban tidak ditemukan bekas kekerasan/penganiayaan akibat benda tajam atau benda tumpul _ JUGA SUDAH TERBUKTI pada 21 November 2022 karena sesuai dengan yang disampaikan Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi bahwa di TKP hanya ada sidik jari/DNA dari 4 korban itu aja dan tidak ditemukan sidik jari/DNA orang lain selain dari 4 korban penghuni yang semuanya udah mati itu.

Jadi kesimpulan saya dalam kasus ini adalah merujuk pengumuman hasil pemeriksaan sidik jari/DNA yang diumumkan Kombes Hengki Haryadi pada 21 November 2022 kemarin: hasilnya di TKP hanya ditemukan sidik jari/DNA 4 korban itu aja maka KASUS INI BISA DIPASTIKAN AKAN CASE CLOSE apapun temuan yang mengarah atau mencurigai apa yang pernah dilakukan 2 korban terakhir si paman dan si Dian. Jadi yang dilakukan penyidik sekarang hanya untuk ingin mencari tau apa penyebab kematian sekeluarga itu? Motifnya apa? Tinggal nunggu hasil pemeriksaan toksikologi/racun dan histopatologi (pemeriksaan sampel organ organ dalam 4 korban) maka setelah semua itu selesai akan CASE CLOSE. Hanya itu. Ga akan lagi berkembang lebih jauh. Karena di TKP hanya ditemukan sidik jari/DNA dari 4 korban itu aja Dan temuan tersebut di atas, hanya ada sidik jari/DNA 4 korban itu aja , TERBUKTI SESUAI DENGAN YANG SAYA DALILKAN PADA 20 NOVEMBER 2022 https://seword.com/umum/geger-hasil-olah-tkp-16-november-kasus-kalideres-UFVQXGc63a SOAL pintu depan utama menuju ruang tamu dan pintu pagar semuanya terkunci dari dalam dan tak ditemukan kerusakan apapun di bagian rumah tsb.

Tapi walau didapati fakta begini mamanya sudah tiada tapi Dian (13 Mei 2022) tetap ngasih minum susu dan menyisir mamanya yang udah jadi mayat itu. Mengerikan fakta itu. Terungkap lagi fakta baru: Rumah yg jadi TKP saat ini, Mei lalu awalnya mau dijual 1.2 miliar tapi ga laku. Lalu sesuai keterangan Saksi petugas pegadaian: rumah itu mau digadaikan untuk dapat pinjaman uang. Yang mau menggadaikannya korban ketiga dan korban terakhir, Dian. Rumah atas nama mamanya Dian. Lagi-lagi kenapa malah mengarah pada masalah keuangan ? Kenapa ujung ujungnya ke soal duit? Apakah ada masalah keuangan atau ekonomi?

Fakta keterangan saksi bibi jamu: 2 bulan lalu terakhir ketemu Dian udah pucat kayak orang sakit dan kurus kecil pdahal sebelum corona Dian gemuk berisi cantik putih bersih serta 2 bulan lalu tiba tiba mendadak jadi pendiam tak lagi mau menyapa padahal biasanya pas sebelum corona Dian selalu negur dan menyapa sesuai keterangan Saksi bibi jamu dan tukang bubur kompeks perumahan tersebut.

Tapi kalaupun rumah itu Mei 2022 lalu misal berhasil digadaikan dan dapat uang hasil gadai rumah, mau untuk apa lagi uang hasil gadai rumah itu? Toh papanya mamanya sudah mati. Buat apa lagi uang hasil gadai rumah itu sekiranya Mei lalu berhasil digadaikan? Jadi ada kerumitan psikologis yang diperlihatkan korban Dian sebelum akhirnya dia juga mati sekamar dgn mamanya. susah motifnya disitulah Juga fakta terbaru yg terungkap di dalam rumah: semua bola lampu semuanya sudah dicopot/ sudah dilepaskan dari rumah lampu.

Jadi sudah ada 3 poin yang saya dalilkan selama ini SUDAH TERBUKTI sesuai dengan temuan Polda Metro Jaya yang dirilis diumumkan pada 21 November 2022 kemarin soal update perkembangan hasil penyelidikan:

  1. Dalil saya selama ini 15 November 2022 lalu (di salah satu grup WAG utama saya dan posting ulang di seword pada tulisan terakhir saya 20 November 2022 : Dian tau dan liat mamanya udah mati duluan karena sangat ga logis ga tau mamanya udah mati duluan sedangkan Dian justru matinya justru di kamar yg sama dgn mamanya (singkron sesuai dengan fakta yang diungkap Polda Metro Jaya 21 November 2022: korban Renny udah membusuk sejak 13 Mei lalu itu merujuk pada keterangan 2 saksi mediator untuk jual rumah dan saksi petugas pegadaian yg masuk ke dalam kamar korban Renny dgn menghidupkan flash lampu hp:

  2. Dalil saya selama ini 15 November 2022 (yang pernah saga bahas di salah satu WAG utama saya dan posting ulang di seword pada tulisan terakhir saya 20 November 2022: Dian tau mamanya udah mati duluan (sesuai dengan fakta hasil penyelidikan sementara yg diungkap Polda Metro Jaya pada 21 November 2022 kemarin; bahkan korban Renny walau sudah membusuk tetap dikasih minum susu dan disisirin rambutnya oleh anaknya Dian;

  3. Dalil saya selama ini 15 November 2022 (yang pernah saya bahas di salah satu grup WAG utama saya dan posting ulang di seword pada tulisan terakhir saya 20 November 2022: pintu utama, pintu pagar, semuanya terkunci dari dalam, tak ada kerusakan apapun pada bagian dalam rumah dan tidak ada kekerasan benda tajam tumpul merujuk hasil otopsi _(sesuai dengan fakta yang diungkap Polda Metro Jaya 21 November 2022 tidak ditemukan sidik jari/DNA selain daripada 4 korban tewas tsb)

Semuanya yang mau join, yang ingin paham masalah hukum sampe ke akar akarnya, silahkan join termasuk warga masyarakat Jakarta Barat. Silahkan join ke salah satu grup utama saya yang ini:   https://chat.whatsapp.com/DmR1aSgBOmFDKbZWmJieDc nanti akan ada pembahasan mendalam lagi soal kasus sekeluarga tewas di Kalideres. Juga akan ada pembahasan kasus kasus lainnya yang menjadi sorotan masyarakat luas.

Kasus Kalideres: Dalil Hukum saya Selama Ini Terbukti pada 21 November 2022, soal Apa?

Sumber Utama :  https://seword.com/umum/kasus-kalideres-dalil-hukum-saya-selama-ini-cjAadimhGO

Alasan Mengapa Qatar Harus Menyelenggarakan Piala Dunia 2022

Piala Dunia 2022 saat ini, memang terasa unik jika dibandingkan dengan Piala Dunia sebelumnya. Sayangnya, bagi saya unik disini bukan dalam konteks yang positif, tapi cenderung agak negatif. Kalau mau lebih kasar, saya bilang Piala Dunia kali ini terasa kurang greget tapi kontroversial.

Sudah cukup banyak media yang mengangkat isu tentang bagaimana Qatar terpilih jadi host, hingga bagaimana para pekerja konstruksi fasilitas Piala Dunia diperlakukan dengan buruk dan tidak manusiawi. Fenomena pekerja yang diperlakukan dengan buruk, mungkin saya akan bahas di tulisan lain; tapi sekarang marilah kita bahas mengapa Piala Dunia tahun ini harus diselenggarakan di Qatar.

Menurut pandangan saya, Qatar harus menyelenggarakan Piala Dunia 2022 dengan segala kontroversinya, karena mereka sedang menghadapi bom waktu ekonomi. Mereka berharap Piala Dunia kali ini akan menghasilkan dampak ekonomi jangka panjang, dan berharap mereka bisa selamat dari bom waktu ekonomi tersebut.

Kok begitu? Begini ceritanya.

Sebelum Perang Dunia II, Qatar termasuk pada jajaran negara termiskin, dengan ekonominya yang bergantung pada sektor perikanan, pemrosesan kerang mutiara, dan juga perdagangan yang cukup terbatas. Keadaan itupun berbalik pada tahun 1949, ketika Qatar mulai memproduksi minyak bumi dan gas alam. Dari hasil dagang minyak, Qatar menjadi negara yang memiliki pendapatan perkapita tertinggi pada tahun 1970. Orang Qatar yang dulu gak punya uang, mendadak jadi miliarder karena minyak.

Ketika sebuah negara menjadi kaya, apakah mereka otomatis aman? Tentu tidak. Agar ekonomi Qatar tetap stabil, maka uang milik warga Qatar harus tetap mengalir masuk dan keluar. Selama dunia masih bergantung pada minyak, maka Qatar akan selamanya aman. Kenyataannya? Walaupun cadangan minyak mereka sangat besar, lambat laun minyak mulai tidak diminati lagi karena terkait keprihatinan global terhadap kelestarian lingkungan hidup.

Akhirnya Qatar pun mulai melakukan berbagai langkah untuk menyelamatkan ekonominya dalam jangka panjang. Salah satu usaha tersebut adalah dengan mencoba melaksanakan Piala Dunia dengan Qatar sebagai tuan rumah. Qatar sangat mengusahakan ini, bahkan sampai ada isu kalau mereka nyogok FIFA agar mendapatkan jatah tuan rumah di Piala Dunia 2022 ini. Mereka berharap penyelenggaraan ini menghasilkan dampak ekonomi jangka panjang, dan juga meningkatkan image mereka di dunia internasional.

Soal image, ini sangat terkait juga dengan ekonomi. Qatar cukup sering mendapatkan tudingan sebagai negara yang mensponsori kelompok teroris seperti Al-Nusra. Qatar juga punya sedang bersaing dengan Arab Saudi, dimana Qatar juga ingin mendapatkan hegemoni di kawasan tersebut. Dulu mungkin yang berebut hegemoni hanya Arab Saudi atau Iran saja. Sekarang Qatar juga ingin jadi pemain utama di Timteng, tidak mau hanya sekedar jadi penggembira.

Sekali lagi, ini soal ekonomi dan image internasional. Untuk mendapatkan itu semua, maka segala carapun harus dilakukan.

Sekian.

Alasan Mengapa Qatar Harus Menyelenggarakan Piala Dunia 2022

Sumber Utama :  https://seword.com/umum/alasan-mengapa-qatar-harus-menyelenggarakan-piala-lt5M0eay9V

Orang DPR-RI yang Ngakak Saat Kepala BMKG Berlindung di Bawah Meja Ternyata Orang NasDem

Wakil ketua komisi 5 DPR republik Indonesia Roberth Rouw menjadi orang yang menertawakan kepala BMKG saat terjadi gempa. Saat terjadi gempa, Roberth Rouw menjadi orang yang terus berbicara dan tidak mau mengikuti arahan dari kepala BMKG yakni Ibu Dwikora.

Ternyata ketika diselidiki partainya ya kita tahu lah partainya ya dari partai bermasalah. Partai yang mendukung Anies Baswedan. Siapa lagi kalau bukan Partai Nasdem. Sudah dikasih tahu edukasi malah cengengesan dan ketawa-tawa sampai gak berhenti.

Sayangnya orang sejenis ini ada di kursi DPR. Kita tahu kalau mitigasi gempa adalah melakukan tindakan yakni bersembunyi di bawah kolong meja. Dia yang ketawa kok saya yang marah banget ya.

Saat orang NasDem ini ketawa karena Ibu Dwikora Kepala BMKG berlindung di bawah meja, dii Cianjur lagi banyak orang yang menangis ketakutan dan bahkan ada yang meninggal. Tapi orang Nasdem ini ternyata malah ketawa-tawa.

Karena dia menganggap apa yang dilakukan oleh kepala BMKG adalah hal yang lucu. Anggota yang terhormat kok malah kelihatannya nggak terhormat sama sekali ya? Yang bikin saya penasaran adalah kenapa orang ini bisa dipilih ya?

Dari sini kita belajar bahwa kita nggak boleh jadi orang yang golput alias golongan putih tidak memilih siapapun di Pilkada atau pilpres. Kita harus belajar kalau golput ya orang-orang seperti inilah yang akan menjadi pemenangnya dan dipilih oleh segelintir orang yang berhasil digoda.

Nonton deh videonya nih....


Lama-lama DPR RI ini adalah tempat yang diisi oleh lansia lansia yang tidak paham mengenai edukasi. Ngeri banget sih ini orang karena kalau ada gempa malahan diketawain, yang lebih jauh lagi kepala BMKG dijadikan bahan guyonan.

Coba deh kalau saudaranya yang jadi korban gempa masih bisa ketawa nggak sih tuh orang? Ternyata orang ini adalah politikus yang menjabat sebagai anggota DPR RI selama 2 periode dari 2014 sampai 2024. Dia untuk periode kedua DPR RI adalah kader partai Nasdem.

Orang ini pernah menjadi anggota PP tahun 83 sampai 85. Juga pernah menjadi pengurus DPW PP DKI Jakarta tahun 1985 sampai 1995. Dan dia pernah menjadi komite eksekutif PSSI pada tahun 2011 sampai 2015.

Ternyata pada tahun 2014-2018 dia juga pernah menjadi anggota DPR RI dari partai Gerindra. Nomor anggota 405 dari daerah pemilihan Papua. Dari website https://www.dpr.go.id/anggota/detail/id/1616, riwayat pendidikannya hanya mentok di SMA.

Gapapa juga sih lulusan SMA. Karena anak gak sekolah pun tahu kalau gempa harus menyelamatkan diri!

Dan dia ternyata pernah menjadi pengurus besar Perbakin sebagai wakil sekretaris jenderal. Ya ini yang saya dapat dari website yang terbuka ya. Bukan dari hacking-hacking gak jelas kayak Bjorka yang dungu itu.

Harusnya menjadi wakil rakyat justru mencerminkan edukasi yang benar. Tapi ternyata memang partai pendukung Anies Baswedan kadernya bermasalah. Gampang kok melihat rekam jejak dari bapak Roberth ini.

Kalau saya sih lebih memberikan hak buat orang ini ketawa dan para anggota DPR republik Indonesia nggak usah diajarin cara penyelamatan dini jika terjadi gempa besar. Asalkan rakyat selamat itu nggak papa kok.

Sebagai wakil rakyat harusnya dia berpikir jika ada gempa pasti rakyatnya yang terdampak. Lah ini malah ketawa-tawa nggak jelas seperti orang yang nggak anggap serius. Saya menunggu klarifikasi orang ini dan permintaan maaf orang ini kepada warga Cianjur.

Karena di saat Bapak Roberth ketawa-tawa di Cianjur banyak orang yang ketakutan dan menangis bahkan ada yang harus meratapi kepergian anggota keluarga terdekat. Nggak ada pantasnya orang ini untuk tetap ada di DPR RI.

Tertawa di atas penderitaan orang Cianjur, anggota DPR-RI itu namanya Roberth. Kalau nggak mau diajarin ya biarin aja kalau gempa biarin dia ketawa-tawa aja. Kalau pindah alam ya juga salahnya dia kan, karena anggap enteng?

Setidaknya jika bangunan runtuh masih ada pelindung kepala kita. Kalau kepalanya dia ketiban beton masih bisa ketawa-tawa nggak ya kira-kira? Wahai anggota dewan yang terhormat kalian harusnya lebih empatik lagi kepada orang. Ternyata orang NasDem Toh!

Tapi ya kalau ngomongin kader partai Nasdem… Mau ngomongin empati juga percuma. Orang pendeklarasian Anies aja satu hari setelah stadion Kanjuruhan memakan banyak korban. Ketika musibah di becandain… Saya yakin nuraninya udah nggak ada.

Sikapnya itu harusnya rendah hati dan mentaati arahan kepala BMKG Ibu Dwikora. Orang ini malah julid ke BMKG saat gempa yang berlindung di bawah meja. Kita tahu bahwa kita harus melakukan mitigasi gempa supaya nggak mati konyol.

Orang ini tidak layak jadi pemimpin apalagi menjadi wakil rakyat. Jangan pilih Anies Baswedan karena Anies Baswedan didukung oleh partai Nasdem.

Orang DPR-RI yang Ngakak Saat Kepala BMKG Berlindung di Bawah Meja Ternyata Orang NasDem

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/orang-dpr-ri-yang-ngakak-saat-kepala-bmkg-sQdoqNQvT9

AHY Kacau, Pantas Bila NasDem Eneg Dengannya. Anies Salah Besar Bila Pilih Dia!

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) keterlaluan. Terlalu ngawur. AHY kembali menyinggung pemerintahan Presiden Jokowi. Menurutnya pemerintah menggalakkan pembangunan infrastruktur namun tak seharusnya seluruh anggaran negara dipakai untuk program tersebut.

"Kita butuh infrastruktur. Betul? Ya tapi jangan semua uang negara untuk infrastruktur!" kata AHY saat berpidato dalam acara Pelantikan Pengurus DPC Demokrat Se-Provinsi Jawa Barat, Sabtu (19/11/2022).

Tak lupa AHY kemudian membandingkan dengan apa yang dulu dilakukan oleh bapaknya, SBY. AHY mengklaim, saat pemerintahan SBY program pembangunan infrastruktur ada dan kebijakan yang pro rakyat tidak dilupakan.

"(Pada era SBY) pelayanan kesehatan semakin baik, pendidikan semakin terjangkau, BPJS ada BLT (bantuan langsung tunai), ada raskin (beras untuk keluarga miskin), ada BOS (bantuan operasional sekolah, ada beasiswa santri. Ke mana itu sekarang? Buat apa uang negara sekarang? Untuk apa?" ujar AHY berapi-api.

Hadehhh, AHY! Baru saja Indonesia begitu dihormati oleh negara-negara besar dunia karena kesuksesannya sebagai Presidensi G20 serta ketahanannya dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan ketidakmenentuan akibat gejolak politik dunia, lha kok ini ada sebagian warganya yang malah mempermalukan dirinya sendiri. Hadehh, Demokrat!

Tapi bahasan artikel ini fokus ke soal koalisi yang akan mereka bentuk saja. Karena ini juga menarik.

Melihat apa yang disampaikan AHY barusan dan juga sebelum-sebelumnya, jadi dimengerti kenapa kemudian Surya Paloh enggan menyandingkannya dengan Anies Baswedan. NasDem yang telah mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden beralasan bahwa soal pemilihan cawapres sudah menjadi hak mantan Mendikbud itu.

Sikap anti AHY sebagai cawapres semakin terlihat ketika Gibran pun disebut oleh NasDem cocok bila berdampingan dengan Anies. Hal yang kemudian membuat pihak Partai Demokrat meradang dan sempat sedikit ramai.

Dan memang, akan sangat bertentangan bila AHY kemudian diusung sebagai cawapres dengan sikap NasDem sejauh ini. Sudah jelas bila NasDem melarang untuk menjelek-jelekkan pemerintahan Presiden Jokowi. Bahkan ketika Anies disebut sebagai antitesa Pak Jokowi, si pengucapnya pun langsung dipecat.

Sementara seperti diketahui, AHY selalu menjelekkan pemerintahan Presiden Jokowi. Semua salah dimatanya. Apalagi ketika kemudian AHY membandingkan dengan pemerintahan bapaknya dulu. SBY yang selalu benar, Presiden Jokowi yang salah melulu.

Nah, ketika mengikuti ajang pemilihan langsung namun hanya bermodal pencapaian bapaknya yang juga masih harus dipertanyakan itu, tentu sebuah kesalahan fatal bila seorang seperti itu yang dipilih. Sebuah kesalahan besar bila memilih AHY yang bertipe seperti itu.

Anies pasti akan menghindari politikus semacam itu. Anies dan NasDem pasti sadar bahwa mereka butuh sosok yang bisa menambah suara, bukan yang menggerogoti atau membuatnya stagnan.

AHY Kacau, Pantas Bila NasDem Eneg Dengannya.  Anies Salah Besar Bila Pilih Dia!

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/ahy-kacau-pantas-bila-nasdem-eneg-dengannya-e0dzOT6Vr6

Stamina Jokowi Gak Ada Lawan! Kadrun Makin Ciut, Mau Demo Sampai Mati!

Bulan November ini bisa dibilang sebagai bulannya Presiden Jokowi. Banyak kegiatan beliau yang lintas negara. Kemudian ada perhelatan besar KTT G20 yang harus sukses. Dengan standard tinggi khas Presiden Jokowi ya. Artinya gak boleh ada salah-salah. Nama negara dipertaruhkan di sana. Dan saya yakin, kalau bukan Presiden Jokowi, maka KTT G20 tidak bakal sesukses seperti sekarang ini. Yang bilang sukses itu para delegasi dan pemimpin dunia lho ya. Bukan klaim sendiri. Kayak yang dulu di Jakarta tuh, mengklaim sukses sendiri menurunkan macet. Padahal masyarakat juga tahu macet berkurang karena imbas pembatasan aktivitas selama pandemi hehehe…

Ada hal yang saya kira mengagumkan dari seorang Presiden Jokowi, yang bisa kita lihat sendiri selama beberapa hari menjelang dan sesudah KTT G20. Yakni stamina fisik beliau dalam menjalankan pekerjaannya. Ini lebih terlihat jelas jika dipaparkan secara kronologis ya.

Kita mulai pada tanggal 7 November lalu. Malam harinya, Presiden Jokowi tiba di Bali bersama Ibu Iriana. Beliau menyempatkan diri meninjau ruang VIP Bandara yang bakal jadi tempat singgah para pemimpin G20. Sedangkan peninjauan lokasi lainnya dilakukan Presiden Jokowi besok harinya pada tanggal 8 November . Beliau meninjau hotel Apurva Kempinski. Yang dilihat itu berbagai venue acara ya. Dari ballroom, ruang pertemuan, tempat makan siang hingga bagian luar hotel. Presiden Jokowi juga mengikuti simulasi penyambutan pemimpin negara-negara G20 di lobi utama. Kemudian beliau meninjau Taman Hutan Raya Ngurah Rai. Lalu lanjut ke Bali International Convention Center, dan malamnya meninjau venue di Garuda Wisnu Kencana.

Besoknya, Rabu tanggal 9 November, dari Bali, Presiden bertolak ke Phnom Penh, Kamboja, untuk menghadiri KTT ASEAN dan berbagai pertemuan terkait lainnya. Presiden Jokowi berkegiatan di Kamboja dari tanggal 10 hingga 13 November.

Kegiatan pertama Presiden Jokowi adalah bertemu dengan Raja Kamboja, Yang Mulia Norodom Sihamoni. Pertemuan ini digelar secara tertutup di Istana Kerajaan Kamboja. Kemudian, seperti dijelaskan oleh Menlu Retno Marsudi, selama di Kamboja, Presiden Jokowi akan menghadiri puluhan pertemuan. Ada lebih dari 20 pertemuan dan kegiatan yang berhubungan dengan KTT ASEAN. Ditambah dengan 4 pertemuan bilateral, yakni dengan Perdana Menteri Singapura, Presiden Dewan Eropa, Sekjen PBB dan Presiden Asia Development Bank.

Pada tanggal 13 November malam, Minggu malam ya, Presiden Jokowi kembali lagi ke Bali. Malam itu Presiden Jokowi menerima penghargaan Global Citizen Award dari Atlantic Council. Penghargaan ini diberikan pada para tokoh yang dinilai berjasa besar dalam mengatasi kemiskinan, perubahan iklim dan kesetaraan. Yang pernah dapat penghargaan ini misalnya para perdana menteri negara-negara maju seperti Jepang dan negara-negara Eropa. Mantap ya.

Nah, malam itu juga, Presiden Jokowi langsung bertolak ke Solo. Karena besoknya pada tanggal 14 November, hari Senin pagi, Presiden Jokowi meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed Al-Nahyan di Solo. Peresmian ini dihadiri langsung oleh Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed bin Zayed Al-Nahyan. Masjid ini memang hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab ya buat Presiden Jokowi.

Article

Dan foto terepic ini menunjukkan betapa Presiden Jokowi sangat disayang oleh para pemimpin Uni Emirat Arab ya. Dikasih masjid coba. Masjidnya megah pula. Pastinya bukan karena Presiden Jokowi berpakaian dan berbicara ala Arab, atau berdemo sambil meneriakkan takbir. Namun semata-mata karena akhlak dan kinerja beliau dong ya. Itu yang bilang Presiden Jokowi plonga plongo emang pernah disayang pemimpin negara lain sedekat ini? Hehehe…

Lanjut ya. Masih pada tanggal 14 November, setelah meresmikan masjid di Solo pagi harinya, Presiden Jokowi kemudian balik lagi ke Bali. Sampai di Bali siangnya, Presiden Jokowi langsung mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden. Sesudah itu Presiden Jokowi bergabung di acara B20 Summit, untuk menyampaikan pidato, sekaligus menutup B20 Summit. Setelah itu, Presiden Jokowi menyempatkan diri mengunjungi Media Center KTT G20. Presiden Jokowi mengecek fasilitas di sana dan menyapa para jurnalis. Pak Jokowi ini dikenal akrab dan ramah sama para jurnalis ya.

Nah, sampailah kita ke tanggal 15 November. Paginya, Presiden Jokowi menyambut kedatangan para pemimpin delegasi dan organisasi internasional yang hadir di KTT G20. Kemudian Presiden Jokowi membuka KTT G20 dan mengikuti segala rangkaian acaranya ya. Ada beberapa sesi dan acara makan siang, hingga acara jamuan makan malam yang spektakuler itu di Garuda Wisnu Kencana.

Besoknya, tanggal 16 November, rangkaian acara G20 dimulai dengan kegiatan Presiden Jokowi mengajak para pemimpin G20 untuk berkeliling dan menanam pohon di Taman Hutan Raya Ngurah Rai. Dari sana lanjut lagi dengan memimpin sesi III KTT G20, di mana Presiden Jokowi menyerukan penghentian peperangan. Dan akhirnya Presiden Jokowi menutup KTT G20 dan menyerahkan presidensi G20 ke India. Kegiatan hari itu masih berlanjut dengan konferensi pers dan pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping.

Besoknya, tanggal 17 November, paginya Presiden Jokowi blusukan ke Pasar Badung di Denpasar. Dan sorenya, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana sudah bertolak ke Bangkok, Thailand, untuk mengikuti KTT APEC.

Rangkaian kegiatan KTT APEC harusnya berlangsung hingga tanggal 19 November. Namun, Presiden Jokowi pada tanggal 18 November malam, sudah bertolak kembali ke Indonesia, tepatnya ke Solo. Karena pada tanggal 19 November pagi, beliau hadir dan membuka acara Muktamar Muhammadiyah.

Luar biasa ya. Sudah lokasinya berjauhan. Kegiatannya pun segudang. Rasanya sangat absurd ketika ada yang mempersoalkan kemampuan berbahasa Inggris Presiden Jokowi. Ya, kamu yang mempermasalahkan, sanggup gak keliling ke sana ke sini dan berkegiatan sesibuk Presiden Jokowi? Itu semua dalam konteks menunaikan pekerjaan lho ya. Bukan jalan-jalan healing. Bahkan ketika mengikuti acara makan siang dan makan malam pun, masih dalam konteks bekerja demi negara dan bangsa. Dari tanggal 7 November malam, hingga tanggal 19 November, Presiden Jokowi non-stop bekerja. Dan beliau masih nampak semangat dan sumringah ya.

Ini staminanya Pak Jokowi udah di tingkatan manusia super kali ya. Artinya, kalau ada kadrun yang demo minta Presiden Jokowi turun, hey, drun, emang ada yang bisa menyamai kekuatan fisik dan mental seorang Jokowi? Ditambah dengan standar kerja yang tinggi buat jajarannya. Teriakan para kadrun di aksi demo itu nggak sampai seujung kukunya Presiden Jokowi. Nggak ada artinya.

Tapi bukan kadrun namanya kalau nggak nekat ya. Dalam acara silaturahmi nasional keluarga besar alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), salah satu pentolan 212, Abdullah Hehamahua, menyatakan dan menyerukan agar 212 kembali menggelar demo. Kalaupun tidak bisa diadakan pada tahun ini, Abdullah menargetkan keberhasilan demo pada tahun 2023. Di mana dia menyatakan siap memimpin langsung demo ke istana bersama 500 ribu orang pendemo. Bahkan dia siap mati katanya.

Nah, acara ini ya, adalah acara yang harusnya dihadiri oleh Anies Baswedan. Tapi nggak jadi, karena Anies kan ke Bali, ngakunya kan mengikuti rangkaian acara G20. Padahal hanya ikut acara sampingan yang tidak bersamaan dengan waktu KTT G20. Dalam backdrop acara KAHMI itu terlihat foto Anies. Jelas ya. Ada hubungan antara Anies dan mereka yang mau demo 212.

Article

Ini orangnya sama dengan yang mengajak aksi demo 411 ya. Yang aksinya juga meminta Presiden Jokowi mundur. Dan mereka ini merencanakan mau bikin acara reuni 212 lagi nanti, yang juga bakal disertai dengan aksi demo. Saya yakin dalam aksi demo itu nanti tuntutannya ya sama, minta Presiden Jokowi mundur.

Enak aja minta Presiden Jokowi mundur. Kayak yang bisa aja ngurus negara. Kayak yang kekuatan fisik dan mentalnya bisa menyamai Presiden Jokowi. Kayak yang bisa aja menangani para pemimpin dunia agar bisa akur dan menelorkan deklarasi G20. Ya sudah lah, saya kira warga masyarakat pun sudah makin cerdas. Bisa melihat bagaimana kerasnya Presiden Jokowi bekerja. Dibandingkan dengan mereka yang ketika waktunya jam kerja, malah berdemo. Lebih menarik mengikuti kegiatan Presiden Jokowi yang selalu semangat, tak pernah kelihatan lelah. Dibanding ikut demo 212. Tentu saja ya hanya ngimpi kalau bisa melengserkan Presiden Jokowi dengan cara berdemo. Kapokmu kapan, drun!

Stamina Jokowi Gak Ada Lawan! Kadrun Makin Ciut, Mau Demo Sampai Mati!

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/stamina-jokowi-gak-ada-lawan-kadrun-makin-ciut-yKWB238T2M

Utang Turun Terus, Neraca Surplus 30 Bulan Berturut-turut, Kadrun Pingsan

Yang suka teriak-teriak utang meroket, tampaknya harus membaca kabar ini.

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia turun hingga sekitar 2,22 persen secara tahunan pada kuartal III 2022. Semakin rendahnya utang, artinya semakin kecil kemungkinan Indonesia terjerat krisis seperti Sri Lanka atau Argentina.

Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI), ULN sebesar US $394,6 miliar, turun dari kuartal II 2022 sebesar US$403,6 miliar. Inilah dikarenakan pemerintah mulai melunasi beberapa utang yang telah jatuh tempo.

Dari total ULN pada periode itu, untuk porsi ULN Pemerintah secara tahunan turun tajam hingga 11,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari kuartal sebelumnya US$ 187,3 miliar menjadi US$ 182,3 miliar. Penurunannya pun lebih dalam dari saat penurunan kuartal II 2022 sebesar 8,6 persen.

Utang adalah salah satu isu yang sering diteriakkan oleh para barisan sakit hati yang membabi buta mendiskreditkan makna utang. Utang berbahaya jika dipakai untuk kepentingan konsumtif. Selagi utang dimanfaatkan untuk kebutuhan produktif, maka utang akan mempercepat pembangunan.

Ibarat, seseorang pakai uang dari pinjol, lalu dibelikan iPhone 14 Pro Max untuk dipamerkan ke tetangga atau teman, atau foto di depan cermin toilet dengan wajah tertutup ponsel berlogo apel, untuk diposting ke media sosial. Itu namanya utang konsumtif. Padahal tidak sanggup beli, malah pake utang buat beli. Gimana lunasinya? Ngerampok?

Tapi ada yang berutang untuk ekspansi bisnis, atau membuka bisnis baru. Jika dikelola dengan baik, menghasilkan keuntungan yang sisanya bisa dipakai untuk melunasi utang. Ini namanya utang produktif, utang yang bisa menghasilkan uang lebih banyak dari utang yang dipinjamkan.

Para barisan sakit hati selalu melihat ke arah utang konsumtif lalu dibesar-besarkan seolah itu berbahaya. Padahal di negara lain, rasio utang mereka jauh lebih mengerikan, ada yang bahkan di atas 100 persen, tapi baik-baik saja.

Utang naik jadi Rp 6.000 T mereka ribut. Rp 6.000 T kalau dibayang-bayangkan, pasti banyak bukan main. Kalau dipakai buat bancakan, pasti bahaya. Tapi utang tersebut dipakai untuk pembangunan untuk pertumbuhan ekonomi.

Dan ada kabar baik lainnya.

Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada Oktober 2022. Artinya ini membawa Indonesia menembus rekor 30 bulan surplus berturut-turut. Surplus artinya ekspor lebih besar dari impor. Uang yang masuk lebih banyak daripada uang yang kabur ke luar negeri.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus neraca perdagangan pada Oktober 2022 mencapai US$ 5,67 miliar. Ekspor Indonesia pada Oktober 2022 tumbuh 12,30 pereen menjadi US$ 24,81 miliar. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, maka ada kenaikan sebesar 0,13 persen.

Mau ribut apa lagi?

Ini adalah prestasi yang cukup langka. Di era sebelumnya, neraca dagang terus defisit, impor lebih besar, pengeluaran lebih besar dari pemasukan sehingga membebani nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

Tapi para kadrun sakit jiwa selalu teriak utang terus meroket ke bulan. Mereka sesumbar tidak makan infrastruktur. Ya iya lah, siapa juga yang mau makan infrastruktur. Mau makan tuh kayak lobster bakar, makan yang enak-enak, ngapain makan aspal. Infrastruktur kok dimakan?

Yang tidak bisa melihat fakta ini, pastilah buta mata, buta hati dan buta nurani. Sekaligus sakit nalar dan logika. Mereka tidak mau sekaligus gengsi mengakui apa yang sudah dicapai Indonesia hingga sejauh ini.

Ketika Indonesia dihormati dunia, mereka menganggap negara ini busuk dan penyakitan sehingga harus diperbaiki oleh sosok yang malah lebih parah? Negara ini rusak, sehingga harus diperbaiki dengan khilafah? Khilafah adalah solusi semua permasalahan bangsa, begitulah keyakinan mereka, yang entah belajar dari mana.

Tapi kadang kalau kita pikir-pikir, entah presiden berikutnya bisa mempertahankan prestasi ini atau minimal berimbang dengan kinerja Jokowi.

Apalagi kalau presidennya adalah dari kelompok sebelah. Mampus lah, hahaha. Rakyat cuma diberi makan janji manis dan wacana gurih. Indonesia akan dijanjikan menjadi negara yang, pokoknya bombastis lah. Masih tak bisa membayangkan kalau mereka yang berkuasa.

Bagaimana menurut Anda?

Utang Turun Terus, Neraca Surplus 30 Bulan Berturut-turut, Kadrun Pingsan

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/utang-turun-terus-neraca-surplus-30-bulan-Mse9hHJAY2

Politik Identitas Agama Hanya Membawa Indonesia Menuju Kehancuran

Politik identitas dimaknai sebagai politik yang menunggangi ras, suku bangsa, bahasa, adat, gender maupun agama, sebagai kendaraan yang membawa aspirasi, tuntutan kepentingan politik dan ideologi politik. Sentimen-sentimen identitas mampu mempengaruhi bahkan menggerakkan aksi-aksi untuk meraih tujuan politik tertentu.

Di negara demokrasi yang sudah mapan, politik identitas biasanya dimanfaatkan oleh kelompok minoritas maupun marjinal dalam upaya melawan ketidakadilan atau ketimpangan sistem. Dalam menyuarakan aspirasi kelompok pengusung politik identitas, perbedaan seperti kesukuan, gender dan agama ditunjukkan secara eksplisit dan intensif.

Dari pemahaman ini, jelas bahwa politik identitas itu digunakan oleh kelompok minoritas, untuk menunjukkan keberadaannya, karena kelompok ini merasakan adanya ketidakadilan sistem. Artinya, politik identitas itu hanya sebagai penanda eksistensi satu kelompok minoritas.

Politik identitas yang digunakan di Indonesia berbeda dengan konsep politik identitas yang sebenarnya. Politik identitas di sini lebih terlihat sebagai unjuk kekuatan kelompok mayoritas untuk menekan dan memaksa orang atau kelompok lain yang tidak sepemahaman. Dan tidak digunakan untuk menyampaikan aspirasi, tetapi lebih cenderung menunjukkan arogansi untuk menuntut keistimewaan kelompok mereka yang mayoritas.

Politik identitas sudah lama dibangun sebagai narasi politik oleh kolompok elit politik tertentu di Indonesia, sebagai bagian instrumen politik untuk menggambarkan rasa kebencian dan ketakutan, juga menurunkan citra dan menyudutkan figur yang dinilai kuat dan berpotensi menang. Untuk bisa mengalahkan lawan, perlu disudutkan dengan narasi politik identitas.

Memang benar, kesamaan identitas itu menjadi pemersatu bagi anggota suatu kelompok. Akan tetapi, dalam konteks kebangsaan Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku , agama , ras serta budaya, yang majemuk ini, menonjolkan identitas kelompok secara dominan justru dapat menjadi potensi ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa, bahkan mengarah pada perpecahan bangsa. Hampir setiap urusan politik, terutama suksesi kepemimpinan bangsa dalam pemilu, bangsa Indonesia selalu di hadapkan pada satu kondisi dimana persatuan dan kesatuan berada diujung tanduk.

Politik identitas baru familiar di sekitar tahun 2017 dimana Pemilu Gubernur DKI Jakarta pada saat itu dilaksakan, yang mengantarkan Anies Baswedan menjadi pemenang dan menduduki jabatan gubernur. Keras dan sporadisnya politik identitas pada saat itu membuat masyarakat terbelah menjadi dua kubu yang berlawanan. Petahana versus oposisi, Cebong versus Kampret, dua kubu yang semakin berseberangan. Dampak produk politisasi pilkada DKI 2017 yaitu masyarakat semakin terkotak-kotak tidak hanya dalam kehidupan berpolitik namun juga sosial dan budaya. Hal ini jika dibiarkan terus menerus akan mengoyak stabilitas bangsa.

Sangat disayangkan hal itu terjadi, mengingat perbedaan yang kita miliki sesungguhnya pernah menjadi kekuatan kita, tetapi saat ini malah menjadi senjata yang menghancurkan kita dari dalam bangsa kita sendiri. Dan tentunya akan sangat berbahaya karena berpotensi menjadi pertentangan yang berkelanjutan, yang berisiko fatal terhadap perpecahan bangsa.

Di Indonesia politik identitas mengerucut menjadi dua kelompok, yaitu nasionalis dan agamis. Kelompok agamis mayoritas terutama yang berhaluan keras, seperti HTI, FPI, Alumni 212, dan kelompok lain sejenis ini, sering dianggap sebagai pemain politik identitas. Kelompok ini memainkan sentimen-sentimen agama yang dibarengi dengan arogansi kekuatan untuk menekan pihak lain. Tak segan-segan dengan mengintimidasi dengan ancaman-amcaman kekerasan, juga persekusi. Beberapa sudah resmi dibubarkan pemerintah, karena keberadaan kelompok itu sudah sangat mengganggu stabilitas keamanan bangsa dan negara. Meskipun sudah dibubarkan, tetap perlu selalu dalam kewaspadaan, karena anggota-anggotanya masih tersebar di mana-mana, termasuk instansi-instansi pemerintah.

Untuk Indonesia, tahun 2024 adalah titik didih persaingan politik dalam suksesi presiden, gubernur, bupati/walikota, dan anggota parlemen. Politik identitas bisa saja akan menjadi pilihan untuk digunakan, terlebih bagi kandidat yang pernah menikmati kemenangan dengan cara itu.

Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya toleransi, keberagaman Indonesia, dan eksistensi tiap identitas, dimanfaatkan dengan mudah untuk meraup suara sebanyak-banyaknya hanya dengan politik identitas terutama politisasi agama. Politik identitas dieksploitasi dan diperdagangkan oleh elit politik, anggota parpol, tim sukses, elit ormas dengan bentuk penyebaran isu, hoax dan politik identitas.

Sebagai contoh dan pengalaman pilkada DKI 2017, ditemukan kasus penyebaran ujaran kebencian di rumah ibadah, pengusiran jamaah yang mau sholat, pengancaman tidak menyolatkan jenazah, menebar isu sara, sehingga terjadi polarisasi pada tokoh agama. Ini sangat berbahaya bagi bangsa dan negara, jika sampai terulang di pemilu 2024, karena skalanya lebih besar dibanding pilkada DKI Jakarta.

Rakyat Indonesia perlu mencermati, siapa capres-capres 2024 yang sudah mulai bermain politik identitas. Perlu mencermati siapa capres yang mulai mempengaruhi masyarakat dengan isu agama. Itulah capres yang tidak perlu dipilih untuk menjadi presiden.

Masyarakat harus berani melawan ide-ide politisasi identitas, demi terciptanya suasana kondusif dan membentengi meluasnya politisasi agama. Jangan sampai sentimen-sentimen politik identias menghilangkan rasionalitas kita dalam menentukan pilihan. Jangan sampai mereka dengan mudahnya membenturkan perbedaan kesukuan, ras, dan agama kita, untuk memenangkan kekuasaan yang hanya menguntungkan sekelompok orang.

Kita harus betul-betul mengingat sejarah adanya Indonesia, bahwa berdirinya negara ini ditopang oleh seluruh kekuatan rakyat sebagai pejuang, dari berbagai suku-agama-ras-golongan, dengan pengorbanan yang sangat besar. Bukan hanya oleh sekelompok orang.

Oleh karena itu, kita tetap harus membanggakan dan mempertahankan kebinekaan yang ada di Indonesia. Tanpa bisa ditawar-tawar.

Syalom, Salam dan Rahayu

BamsWongsokarto

Politik Identitas Agama Hanya Membawa Indonesia Menuju Kehancuran

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/politik-identitas-agama-hanya-membawa-indonesia-y79V6rp4kx

Tambah Lagi Masalah yang Harus Diselesaikan Penjabat Gubernur Jakarta

Sekelompok warga berdemo di Kampung Susun Bayam (KSB). Mereka adalah korban gusuran untuk pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Mereka menuntut PT Jakarta Propertindo (JakPro) untuk segera memberikan kunci ruang KSB.

“Janji-janjinya mana? Kami udah tanda tangan di atas meterai, SK udah, katanya tanggal 20 November kemarin udah ada, sekarang tinggal terima kunci, mana janjinya? Enggak ada,” ujar Ribka, salah satu pendemo, seperti dikutip dari kompas.com

Bagi saya, tuntutan ini mengherankan. Kampung Susun Bayam sudah diresmikan oleh Anies Baswedan sejak tanggal 12 Oktober 2022. Saat itu, Anies menyampaikan bahwa selesainya KSB adalah pemenuhan janjinya kepada warga yang tergusur. Kok bisa sampai sekarang warga belum bisa menempati kampung susun itu?

“Di tengah proses administrasi internal dan koordinasi bersama dinas terkait, JakPro berikhtiar agar eks Kampung Bayam dapat segera menghuni KSB,” ujar Syachrial Syarif, VP Corporate Secretary JakPro seperti dikutip dari kompas.com, ketika ditanya soal terlambatnya pemberian kunci kepada warga.

Proses administrasi yang dimaksud adalah soal berkas-berkas penghunian termasuk kajian besaran kontribusi atau tarif yang nantinya diwajibkan kepada para penghuni. Menurut Syachrial, hal itu harus disepakati bersama terlebih dahulu sebelum warga menempati hunian. Diperkirakan proses ini akan memakan waktu yang lama.

Bagi saya, hal ini aneh. Mengapa pembahasan tidak dilakukan sebelum ada peresmian? Mengapa peresmian sudah dilakukan meskipun belum pasti penghuninya? Bukankah bangunan menjadi kurang bagus jika tidak segera dihuni? Mengapa ada janji pemberian kunci di hari tertentu jika proses administrasi belum selesai? Pertanyaan ini harus dijawab oleh JakPro.

Memang proses administrasi perlu agar bisa tercipta sebuah manajemen yang baik. Proses administrasi penting agar tidak terjadi ketegangan di waktu-waktu mendatang. Hanya saja, pembicaraan soal itu seharusnya dilakukan jauh hari sebelum peresmian sehingga setelah peresmian langsung bisa ditempati oleh warga.

Apakah peresmian waktu itu tidak memikirkan soal ini? Jangan-jangan peresmian dipercepat karena ada yang akan segera habis masa jabatannya. Kalau melihat kondisi sekarang ya sangat mungkin itu motivasinya. Bukankah ini kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat, khususnya mereka yang menjadi korban gusuran?

Yah, tentu saja tidak mungkin menagih penyelesaian dari pemimpin Jakarta sebelum ini. Ini jadi pr baru lagi bagi Pemprov Jakarta sekarang. Minta tolong lagi ya Pak Heru untuk mendesak JakPro soal hal ini.

Tambah Lagi Masalah yang Harus Diselesaikan Penjabat Gubernur Jakarta

Sumber Utama :  https://seword.com/umum/tambah-lagi-masalah-yang-harus-diselesaikan-EEzuT5FzJx

AHY Hoaks, Katanya Semua Uang Negara untuk Infrastruktur?

"Kita butuh infrastruktur. Betul? Ya tapi jangan semua uang negara untuk infrastruktur!"

"(Pada era SBY) pelayanan kesehatan semakin baik, pendidikan semakin terjangkau, BPJS ada BLT (bantuan langsung tunai), ada raskin (beras untuk keluarga miskin), ada BOS (bantuan operasional sekolah, ada beasiswa santri. Ke mana itu sekarang? Buat apa uang negara sekarang? Untuk apa?"

**

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan hal di atas saat berpidato dalam acara Pelantikan Pengurus DPC Demokrat Se-Provinsi Jawa Barat, Sabtu (19/11/2022). Dan seperti biasa, AHY terkesan asal mangap!!

Padahal untuk tahun 2022 ini anggaran belanja APBN Indonesia adalah sebesar Rp2.714,2 triliun. Nilai outlook total belanja infrastruktur di APBN 2022 itu sebesar Rp363,8 triliun.

Sementara untuk Kementerian PUPR sendiri dalam penyampaian laporan belanja infrastruktur sementaranya pada Agustus 2022 lalu menyebutkan bahwa telah terealisasi sebesar 41, 07 persen.

"Realisasi pagu anggaran Kementerian PUPR per 23 Agustus 2022 adalah sebesar Rp47,79 triliun atau sebesar 41,07% dari total anggaran (Rp116,37 triliun) dengan progres fisik sebesar 46,94%," kata Menteri Basuki Hadimuljono dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Kamis (25/8/2022).

Nah lho....

Aduh AHY ini. Begini kok ya pede amat mau jadi wakil presiden. Lebih koclox lagi mereka yang jadi pendukungnya. Memaluken!

Masa iya AHY gak baca koran atau media berita digital? Padahal seandainya dia baca sedikit saja, harusnya kegoblokan seperti yang diperlihatkan pada penyataannya di atas tidak akan terjadi. Orang se-Indonesia tidak akan tahu apa yang sebenarnya dia tidak tahu.

Lha terus kalau begitu selama ini doi ngapain aja?. Ngapalin pidato???..... Pantas saja kalau kemudian Surya Paloh dan NasDem-nya keberatan bila AHY yang menjadi cawapresnya Anies. Amatiran begitu!

Kan tidak perlu kalkulator cangggih untuk tahu berapa belanja negara dan berapa yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur? Dengan kalkulator yang biasa dipakai emak-emak tukang sayur saja sudah cukup untuk tahu hitungannya?

Tapi dasar AHY! Politikus nanggung! Politikus matang terpaksa. Jadinya ya begitu! Ngawur.

Tapi ya mau bagiamana lagi. Bisanya hanya sebatas itu.

Yang kemudian menjadi menarik tentu adalah menyangkut kelanjutan koalisi yang sedang dikomunikasikan oleh partai AHY, Demokrat, bersama dengan PKS dan NasDem. Melihat cara pidato dan apa yang disampaikan AHY itu, apa PKS dan NasDem berkenan?

Apa keduanya tidak akan merasa malu bekerja sama dengan politikus dengan kualitas seperti itu?

AHY Hoaks, Katanya Semua Uang Negara untuk Infrastruktur?

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/ahy-hoaks-katanya-semua-uang-negara-buat-bangun-UsLNt4rrkY

Inilah Kesalahan Logika Daniel Mananta Saat Bela UAS!! Akhirnya Membuat Umat Muslim Marah

Positif thinking atau khusnudzon kadang berguna agar kita memiliki positif vibes. Tapi jangan sampai sesuatu yang memang negatif kita buat jadi positif, karena sesuatu yang negatif tersebut akan ditiru karena dianggap positif.

Daniel Mananta boleh mencoba berfikir positif terhadap ceramah UAS yang menistakan agama kristen. Sebagai youtuber tentu Daniel perlu sensasi dan menambah follower, caranya dengan membahas hal-hal kontroversial walaupun itu bisa menyinggung beberapa pihak.

Sebenarnya kalau hanya sampai pada "di patung sekalipun berbentuk salib, itu ada roh jahat", menurut penulis itu tidak masalah. Toh itu kepercayaan Daniel, ada juga kok kristen yang percaya hal tersebut. Penulis sendiri pernah bertemu dengan pendoa kristen yang memperhatikan seluruh sudut rumah, lalu menunjuk beberapa benda dan menuding ada kuasa iblis dalam benda tersebut.

Masalahnya UAS itu konteks ceramahnya tidak seperti itu. Mari kita bahas konteks dari ceramah UAS tempo hari dengan simple namun tetap tidak keluar dari kaidah-kaidah logika.

Konteksnya ada seorang ibu yang bertanya "kenapa setiap kali melihat salib, hatinya bergetar". Lalu UAS menjawab "karena di salib ada jin kafir, yang mencoba untuk membuat si ibu murtad". Jin kafir tersebut memanggil si ibu dan berkata "haleluya" agar si ibu murtad, bahkan jin kafir menggunakan simbol ambulance untuk membuat muslim murtad walaupun sudah diakhir hayat.

Kata "haleluya" dan simbol ambulance yang dianggap mirip salib ini menandakan bahwa murtad di sini adalah pindah ke agama kristen. Artinya kristen ini dianggap "agama setan/jin" oleh UAS, di mana jin kafir di sini berusaha memurtadkan muslim agar menjadi kristen.

Sekarang coba pembaca bayangkan, andai ada ibu yang bertanya ke pendeta "pak pendeta kenapa setiap saya melihat kabah/masjid, hati saya bergetar". Lalu dijawab oleh si pendeta "karena di kabah/masjid ada lucifer, yang mencoba untuk menggoda ibu agar murtad jadi Islam".

Kira-kira bagaimana reaksi umat muslim? Jelas akan marah, karena sama saja menganggap islam adalah agama lucifer, dimana lucifer berusaha membuat umat kristen tersesat dan masuk agama Islam.

Pada dasarnya semua manusia yang memiliki hati nurani (apapun agamanya), akan berfikir dulu sebelum menyinggung orang lain. Mereka akan bertanya pada diri sendiri dulu, bagaimana kalau hinaan tersebut diterima oleh saya? Bagaimana kalau simbol agama saya yang dihina seperti itu?

Oleh karena itu wajar kalau banyak muslim yang akhirnya menjadi marah kepada Daniel Mananta. Karena Daniel sama saja menghambat dakwah Islam yang sejuk dan rahmatan lil alamin, dengan cara menghina agama lamanya.

Daniel mungkin bagi sebagian orang salah memilih UAS sebagai guru. Tapi kalau tujuannya agar bisa menghina agama lamanya, maka menurut penulis wajar Daniel memilih UAS sebagai backing. Karena UAS terbukti sampai saat ini aman-aman saja setelah menghina agama kristen.

Inilah Kesalahan Logika Daniel Mananta Saat Bela UAS!! Akhirnya Membuat Umat Muslim Marah

Sumber Utama :  https://seword.com/umum/inilah-kesalahan-logika-daniel-mananta-saat-bela-JjNIQACRhP

Kharisma Jati Penghina Ibu Iriana Stress Dan Kena Mental, Proses Hukum Jalan Terus?

Pembaca jangan dulu salah sangka, bukan berarti Ibu Iriana ini sosok yang tidak boleh dikritik sama sekali soal penampilannya. Boleh kok mengkritik penampilan beliau, tapi kalau sudah menyamakannya dengan pembantu, itu lain persoalan.

Ada juga beberapa orang yang mencoba bermain kata, mereka ngeles bahwa bisa saja hinaan tersebut ditujukan kepada ibu negara Korea. Orang jenis ini tidak paham yang namanya "common sense", di tengah banyaknya pujian kepada ibu negara Korea yang tampil cantik, semua juga tahu hinaan tersebut ditujukan pada siapa (walau tidak sebut nama).

Jadi apa bedanya mengkritik soal penampilan dan menghina? Jujur saja, menurut penulis pakaian dan jilbab yang dikenakan oleh Ibu Iriana saat itu sangat tidak cocok dengan beliau, kurang menggambarkan sebagai ibu negara yang beraneka ragam.

Ada bagian dari jilbab yang terlihat seperti mengembang, membuat penampilan ibu Iriana jadi tampak aneh. Dandanan beliau tempo hari menurut penulis bukan kondisi prime penampilan Ibu Iriana. Coba bandingkan dengan saat ibu Iriana bertemu istri Xi Jin Ping.

Ibu Iriana adalah gadis Jawa yang akan lebih anggun jika menggunakan kebaya, pakaian full Jawa ala-ala ningrat Jawa. Atau kalau mau pakai jilbab, mungkin jangan yang terlalu syarii, yang masih terlihat rambutnya. Intinya penampilan tempo hari bukan penampilan prime Ibu Iriana.

Ini adalah kritik penampilan, beda bukan dengan menyamakan Ibu Iriana dengan pembantu? Kalau masih tidak bisa membedakan, maka silakan periksa otak anda ke psikiater terdekat.

Nah yang dilakukan Kharisma Jati ini jelas menghina. Dikabarkan yang bersangkutan saat ini stress, kena mental dan hanya mengurung diri di kamar. Apakah lantas sebaiknya proses hukum dihentikan, toh beliau sudah minta maaf?.

Penulis sendiri orang yang mudah memaafkan, tapi dengan syarat yang meminta maaf benar-benar sudah menyesal dan berusaha agar tidak mengulangi lagi kesalahan. Bagaimana dengan Kharisma Jati?

Di postingan permintaan maaf beliau, pada paragraf 4 dia menuduh buzzer pro rezim kepada yang mengecam pernyataan beliau. Ini menjadi bukti kalau sebenarnya beliau munafik, tidak merasa bersalah dan hanya takut saja jika diproses hukum. Maka sulit untuk masyarakat memaafkan, karena dia sendiri tidak merasa bersalah.

Loh kok penulis tahu dia munafik? Begini logikanya!!

Baik Gibran, Kaesang, dan Netizen yang marah, semuanya mengecam beliau karena menghina Ibu Iriana sebagai pembantu. Kalau memang Kharisma Jati menyadari dirinya bersalah, artinya saat dia meminta maaf kepada keluarga Ibu Iriana, secara tidak langsung dia juga meminta maaf pada Netizen yang marah. Karena alasan semuanya marah adalah alasan yang sama.

Maka menjadi pertanyaan, kenapa minta maaf sama Ibu Iriana, tapi pada saat yang bersamaan tidak mau minta maaf kepada Netizen yang ikut mengecam?. Merasa bersalah di hadapan keluarga Ibu Iriana, tapi sebaliknya tidak merasa bersalah ketika berhadapan dengan Netizen. Munafik!!

Jadi sebenarnya Kharisma Jati ini benar merasa bersalah, atau hanya takut dituntut keluarga Ibu Iriana? Hal inilah yang membuat penulis sulit memaafkan, dan mendukung agar Kharisma Jati tetap diproses hukum, walau katanya saat ini stress dan kena mental.

Dan lagi kenapa sih hobi menyebut pro rezim kepada pendukung pemerintah? Kadrun juga akan jadi pro rezim kalau 2019 Prabowo menang, masalahnya kan Prabowo kalah. Ini ibarat Barca vs Sevilla, Barca menang dan pendukung Sevilla menghina pendukung Barca karena jagoannya kalah. Siapa yg lebih hina? Pendukung yang menang atau pendukung yang kalah? Think again!!

Kharisma Jati Penghina Ibu Iriana Stress Dan Kena Mental, Proses Hukum Jalan Terus?

Sumber Utama :  https://seword.com/umum/kharisma-jati-penghina-ibu-iriana-stress-dan-kena-8JHiLJrkkA

Memahami Perkembangan Manusia Lewat Sejarah Kitab-kitab Suci

Umat Islam percaya bahwa semua nabi-nabi terdahulu yang diutus Allah Ta’ala dan percaya bahwa kitab-kitab mereka dalam bentuknya yang asli mengajarkan tentang Tauhid Ilahi. Dua dari enam Rukun Iman umat Islam adalah:

* Beriman kepada para Utusan Allah

* Beriman kepada Kitab-kitab Suci

Beriman kepada para Utusan Allah Beriman kepada Kitab-kitab Suci Islam mengajarkan bahwa para Nabi dan Kitab Suci tersebut adalah benar dan mereka dikirim oleh Tuhan yang sama yang mengutus Nabi Muhammad (saw) sebagai seorang Nabi dan menurunkan Al-Qur’an kepadanya.

Menurut Al-Qur’an, Allah telah mengutus Rasul-rasul-Nya kepada setiap kaum:

وَاِنْ مِّنْ اُمَّةٍ اِلَّا خَلَا فِيْهَا نَذِيْرٌ

“Dan tiada suatu kaum pun melainkan telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan.” (QS Fatif [35]:25)

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلٌ

Dan untuk setiap umat ada seorang rasul.” (QS Yunus [10]:48)

Beberapa nabi telah disebutkan dalam Al-Qur’an, seperti Nabi Adam (as), Ibrahim (as), Daud (as), Sulaiman (as), Musa (as), Isa (as) dan tentu saja Nabi Muhammad (saw). Nabi-nabi lain (yang tidak disebutkan dalam Al-Qur’an) di antaranya adalah Zoroaster, Krishna dan Konfusius.

Seperti disebutkan di atas, umat Islam tidak hanya percaya pada semua nabi terdahulu tetapi juga pada wahyu dan Kitab Suci yang diberikan kepada para nabi oleh Allah. Di dalam Al-Qur’an disebutkan tentang empat kitab wahyu selain Al-Qur’an:

SUHUF (Gulungan) Ibrahim (QS 87:20)

Kitab suci Nabi Ibrahim ini tidak banyak diketahui. Gulungan-gulungan ini kemungkinan tidak pernah dicatat secara tertulis.

TAURAT MUSA (QS 3:4)

Taurat Nabi MUsa (as) terdiri dari lima kitab pertama dari Alkitab Ibrani dan berisi Syariat lengkap untuk Bani Israil. Kelima kitab tersebut adalah Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan. Kelima kitab tersebut dikenal dengan Pentateuch. Taurat diturunkan dari generasi ke generasi dari mulut ke mulut dan akhirnya dicatat secara tertulis beberapa ratus tahun setelah Musa (as). Alkitab Ibrani adalah kumpulan dari 24 Kitab, termasuk limat kitab Taurat.

ZABUR (Mazmur Daud) (QS 4: 164)

Sangat sedikit yang diketahui tentang Zabur, atau wahyu Nabi Daud (as). Dalam Alkitab Ibrani ada banyak mazmur (syair puji-pujian) yang dikaitkan dengan Daud (as) yang mungkin merupakan bagian dari Zabur.

INJIL Nabi Isa (QS 5:47)

Injil diturunkan kepada Nabi Isa (as) tetapi tidak dicatat selama masa hidup beliau. Setelah kewafatannya, maka dibuatlah upaya untuk mengkompilasi ajaran beliau secara tertulis. Dari sekian banyak riwayat, empat yang dipilih oleh Gereja Awal sebagai kompilasi resmi dari ajaran Nabi Isa (as). Keempat versi Injil ini sekarang dikenal sebagai Injil Matius, Lukas, Markus, Yohanes. Namun ada juga Injil lain (yang tidak termasuk dalam Alkitab) yang juga berisi tentang informasi penting tentang kehidupan dan ajaran Nabi Isa (as).

Dari semua kita suci di atas, selain Al-Qur’an, tidak yang tetap mempertahankan bentuk aslinya.

Memahami Perkembangan Manusia Lewat Sejarah Kitab-kitab Suci

Sumber Utama :  https://seword.com/spiritual/memahami-perkembangan-manusia-lewat-sejarah-kitab-wiek0rvfky

Koalisi ini Bernasib Hampir Sama dengan Koalisi Perubahan

Menyamakan visi dan misi, keinginan banyak orang bukan perkara mudah. Apalagi masalah politik yang biasanya cukup pelik. Dalam politik normalnya diakui atau tidak pastinya mengejar kekuasaan dan jabatan.

Tahun 2024 nanti Indonesia akan menyelenggarakan pesta akbar demokrasi yakni Pemilihan Umum. Pemilu ini berisi Pemilihan Legislatif memilih wakil rakyat di parlemen dan Pemilihan Presiden (Pilpres).

Bisa dipastikan jika 2024 nanti Indonesia akan memiliki Presiden baru setelah Presiden Jokowi lengser. Joko Widodo tidak bisa lagi maju nyapres karena sudah 2 periode menjadi Presiden.

Supaya bisa mengusung pasangan Capres dan Cawapres partai politik diwajibkan untuk berkoalisi demi memenuhi ambang batas PT 20%. Hampir semua parpol harus berkoalisi kecuali PDI Perjuangan yang sendirian saja mampu memenuhi ambang batas.

Membentuk koalisi antar partai sama saja untuk menyamakan persepsi dalam berbagai hal. Pembagian jatah jabatan, keuangan dan lain-lain harus disepakati. Hal ini tidaklah mudah karena kepentingan dan ego parpol masing-masing.

Koalisi Perubahan yang konon katanya akan beranggotakan Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS belum juga sepakat deklarasi. Mereka masih berusaha keras menyamakan visi dan misi khususnya dalam posisi Cawapres.

Nah ternyata nasib Koalisi Perubahan yang terkatung-katung entah bagaimana nasibnya, dialami juga oleh koalisi lain yakni Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang beranggotakan Gerindra dan PKB.

Gerindra dan PKB sebenarnya sudah sepakat untuk berkoalisi. Berbagai pertemuan sudah dilaksanakan. Tetapi rupanya PKB begitu ngotot jika Cak Imin wajib jadi Capres.

Sedangkan Gerindra tentu saja tidak mau Ketua Umumnya Prabowo Subianto jadi Cawapres Cak Imin. Perolehan suara Partai Gerindra lebih besar daripada PKB. Begitu juga elektabilitas dan popularitas Prabowo dibandingkan Cak Imin.

Untuk posisi Cawapres saja, Partai Gerindra sepertinya masih ragu, masih belum yakin jika Cak Imin layak mendampingi Prabowo. Karena Cak Imin elektabilitas dan popularitasnya sangat rendah.

Muhaimin Iskandar dan PKB hanya mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Sehingga jangankan hanya mendapat posisi menteri jadi Cawapres saja tidak mau, tapi tetap ngotot jadi Capres.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut koalisi dengan Gerindra terkait Pilpres 2024 masih mandek sebab belum bersepakat soal calon presiden (capres).

Dia mengatakan kedua partai ngotot untuk bisa mengajukan capres. Di samping Gerindra yang mengusulkan Prabowo Subianto, Cak Imin menyebut PKB juga mengusulkan dirinya maju sebagai capres.

Kengototan PKB dan Cak Imin menjadi Capres membahayakan eksistensi koalisi bersama Gerindra. Jika tetap ngotot bukan tidak mungkin Gerindra akan mencari pasangan lain yang lebih masuk akal dan lebih menjanjikan.

Dinamika politik terus terjadi. Publik makin penasaran kira-kira siapa saja yang akan ikut Pilpres 2024.

Kita nantikan saja.

Koalisi ini Bernasib Hampir Sama dengan Koalisi Perubahan

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/koalisi-ini-bernasib-hampir-sama-dengan-koalisi-Tk2pFdbem4

Manuver Politik Balik Kanan, Antara Prabowo dan Surya Paloh

Dengan sedikit kilas balik, kita tentu masih ingat, panggung politik nasional sempat geger usai gelaran Pilpres 2019. Adalah Prabowo Subianto tervonis biang keladi kegemparan itu.

Capres yang dikalahkan Jokowi itu mendadak melakukan manuver politik balik kanan. Ia masuk kabinet sebagai salah seorang pembantu Presiden Jokowi. Jokowi mempercayakan jabatan Menteri Pertahanan pada mantan Pangkostrad itu.

Tak lama berselang, Sandiaga Uno, cawapres Prabowo di Pilpres 2019, mengikuti jejak balik kanan pasangannya itu. Sandiaga masuk Kabinet Jokowi sebagai Menparekraf menggantikan Wishsnutama.

Alasan klasiknya adalah mereka berdua hendak menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk bersama-sama membangun negeri ini. Terdengar logis, idealis dan amat patriotis.

Namun di balik semua itu, pasti selalu ada dimensi politis dalam perilaku seorang politisi. Tapi tentu saja, kedalaman dimensinya sesuai dengan daya persepsi masing-masing pengamat.

Saya pribadi menilai, Prabowo sudah lelah beroposisi. Selain itu, ia nampaknya juga sudah tidak percaya lagi dengan kekuatan dan pengaruh kelompok-kelompok sayap kanan di panggung politik nasional. Terbukti dukungan mereka selama ini tetap tidak mampu membuat Prabowo mengalahkan kedigdayaan Jokowi.

Begitu ia mengetahui kekalahannya di Pilpres 2019, Prabowo seolah langsung menatap Pilpres 2024. Ia mungkin mulai menyadari, bahwa soliditas suara pendukung Jokowi terlalu sulit untuk dikalahkan.

Bila memang suara pendukung Jokowi terlalu sulit untuk dikalahkan, kenapa tidak dirangkul saja? Toh, pada 2024 Jokowi tidak mungkin untuk mencalonkan diri lagi. Demikian dimensi politis manuver Prabowo menurut analisis sederhana saya.

Fenomena politik balik kanan Prabowo-Sandi sempat memunculkan berbagai meme, guyonan dan banyolan politik. Salah satu kelakar yang cukup menggelitik adalah: “coblos Jokowi-Ma’ruf bonus Prabowo-Sandi”.

Hahahaha… Di level bawah, para pendukung capres sikut-sikutan dan bersitegang urat leher, bahkan sampai meretakkan hubungan pertemanan, keluarga dan persaudaraan ―karena saking fanatiknya―, eh di top level malah rangkul-rangkulan. Makanya itu, boleh fanatik, tapi jangan over dosis lah hehehe…

Belum lama berselang, kendati tahapan Pilpres 2024 belum lagi dimulai, seorang politisi senior telah melakukan manuver politik serupa Prabowo. Surya Paloh dengan NasDem-nya, yang selama ini dikenal sebagai pendukung Jokowi, mendadak melakukan manuver politik balik kanan. Lelaki brewok itu secara resmi nekat mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres yang diusung Nasdem.

Padahal bagi pendukung presiden ke-7 Indonesia itu, Anies adalah sosok yang antagonis. Bahkan partai pengusung Anies sendiri, NasDem, sempat memperkuat persepsi antagonisme itu dengan mengatakan bahwa Anies adalah antitesis Jokowi. Sosoknya juga dikenal luas sebagai ‘bapak politik identitas’ dan tokoh pujaan para pembenci Jokowi.

Sontak, manuver Surya Paloh itu menimbulkan pusaran politik nasional awal Oktober lalu. Periode kedua pemerintahan Jokowi sendiri baru berakhir pada Oktober 2024. Tapi Paloh sudah ‘berani’ berpaling dari Jokowi untuk mengusung pecatan Mendikbud itu sebagai capres dengan menggandeng dua partai oposisi, PKS dan Demokrat.

Namun anehnya, pada saat yang bersamaan, dengan tidak tahu malu Paloh mengaku bahwa NasDem masih berada dalam koalisi partai pendukung pemerintahan Jokowi yang dikomandani oleh PDIP. Sikap gaje Paloh itu jelas telah menabrak rambu-rambu etika politik. Etisnya, NasDem keluar dulu dari koalisi pendukung pemerintah, baru kemudian berkoalisi dengan partai oposisi mendukung pencapresan Anies. Perilaku tidak senonoh Paloh inilah yang lantas memunculkan friksi-friksi tajam antara PDIP dan NasDem.

Kenapa dengan Surya Paloh?

Ada yang bilang Paloh agak kecewa dengan komposisi kabinet periode kedua Jokowi karena posisi Jaksa Agung tidak lagi dijabat oleh kader NasDem. Sementara yang lain mengatakan Paloh kecewa karena NasDem tidak mendapat efek ekor jas pencapresan Jokowi pada Pilpres 2019. Padahal NasDem adalah parpol paling awal yang mendeklarasikan mendukung Jokowi untuk meraih periode kedua kepresidenannya.

Sebagai seorang politisi senior sekaligus pebisnis ulung, pastilah Paloh sudah melakukan kalkulasi politik secara matang. Kendati langkahnya mencapreskan Anies terlihat seperti pertaruhan besar yang konyol, namun menurutnya hal itu akan menguntungkan diri dan partainya. Maka dari itu, dia sampai hati mengorbankan dukungannya pada Jokowi selama ini.

Tapi apa yang terjadi setelah NasDem mencapreskan Anies? Beberapa survei malah menunjukkan elektabilitas NasDem menurun. Justru PKS dan PD yang nampaknya mendapat keuntungan elektabilitas dari pencapresan Anies ini. Bahkan sebuah survei menunjukkan elektabiltas PD masuk ‘tiga besar’.

Dari sisi segmen elektoral, sebenarnya logis saja kalau elektabilitas NasDem menurun. Suara kalangan nasionalis dan pendukung Jokowi akan lari dari NasDem karena parpol itu mencapreskan sosok yang identik dengan oposisi dan lekat dengan politik identitas. Sementara suara pendukung oposisi selama ini telah cukup solid bertengger pada PKS dan PD. Dan rasanya sulit untuk beralih ke NasDem, karena partai besutan Paloh itu telah lama dikenal publik sebagai pendukung pemerintah.

Dengan demikian, manuver politik balik kanan kedua politisi senior tersebut sejauh ini ternyata menunjukkan hasil yang berbeda. Manuver Prabowo terlihat menunjukkan hasil yang lumayan. Beberapa survei menunjukkan elektabilitasnya selalu berada dalam tiga besar, bahkan kadang teratas. Sementara manuver Paloh lebih terlihat sebagai blunder besar yang malah menjatuhkan elektabilitas NasDem.

Kendati demikian, Pilpres 2024 nanti yang akan menjadi ajang pembuktian formal, politik balik kanan siapa yang berhasil, Prabowo atau Paloh?

Manuver Politik Balik Kanan, Antara Prabowo dan Surya Paloh

Sumber Utama :  https://seword.com/politik/manuver-politik-balik-kanan-antara-prabowo-dan-OuO6ySEvnF

Klik IRONIS : Rencana revitalisasi Pasar Batuah Cuma 6,5 Milyar LAMBAT, bikin Film 6,8 Milyar CEPAT

Klik #Pilihyang PlayingVictim : Ada apa dengan NasDem cs dan Anies ??!!

Klik Jangan Pilih GANJAR PRANOWO !!! Alasannya ???

Klik Bangga jadi Indonesia : NEXT penerus Jokowi Siapa?

Klik juga Dunia "Tipu-tipu"

Klik juga Siapa yang jadi "Bandar Oligarki" pada 2024

Klik juga Pilih Mana? Kerja-kerja-kerja atau Kata-kata-kata 

Klik Ada apa dengan "Banjarmasin", koq "Tidak Baik-baik Saja" ??!!??

Klik Akhirnya Jokowi "MUNDUR" : KadRun cs "Senang" ??!!??

Klik Siapa bilang kita "BENCI" anies dan "CINTA" Ganjar, yg dicari PENERUS Jokowi !!!

Klik juga ANDA WARAS !!! Pemilik Tanah (Palestina) harus "BERBAGI" dengan Penjajah (Zionis Israel) dan ini yg disebut "SOLUSI DUA NEGARA"

Klik Saatnya "KadRun" berjaya di Indonesia 

Klik juga Kerajaan Arab Saudi Wahabi Salafi : Maulid Nabi "DiLarang", Halloween "DiPerbolehkan" ??? 

Klik Memilih Pemimpin itu seperti ANIES ???!!!

Klik KEBOHONGAN atau Fakta

Juga Klik "Mengharap Jadi Presiden" atau Menjadi "Pemimpin Oligarki para Mafia" ???!!!

Klik Cukup "Jualan Agama", maka "Gampang Bodohi" masyarakat, Masa Sih ??!! 

KLIK FAKTA atau HOAX kasus CHAT MESUM Habib Riziek dan Firza !!!!! 

Klik juga PETUNJUK !!! Jokowi penentu 2024

Klik Resesi Dunia : Berita Luar Negeri

Juga Klik Indonesia Memanggil !!! ... Tapi bukan jadi tahanan KPK ???

Klik juga di "PERANG BINTANG" 

Juga Klik Banua Banjar Terkini !!!

Klik 2024 pertarungan Ideologi PANCASILA vs Ideologi Khilafah versi ormas terlarang !!!!! 

Juga klik Sukseskan MTQ ke-29 , 10-19 Oktober 2022 di KalSel

Klik BLUNDER atau apa ?

Klik juga MAHSA AMINI & Politik Identitas di Indonesia .... !!!  

Klik Ganjar "MELAWAN" Anies ???!!!???

Klik Peran "Mantan kader GOLKAR" tentukan Anies jadi CAPRES

Kaitan dengan mantan kader golkar klik disini

Klik juga "Pander Wara" (Ngomong Doang), gugat ibukota ke Banjarbaru, malah Gugatan dicabut duluan ??!!??

Bukti UAS selalu di Undang di birokrasi KalSel :

- https://apahabar.com/2020/03/tablig-akbar-di-hari-jadi-banjarbaru-pemkot-undang-uas-dan-guru-zuhdi/

- https://apahabar.com/2022/09/uas-ke-banjarmasin-harapan-harjad-ke-496/ 

- https://kalsel.antaranews.com/berita/323021/jamaah-padati-dakwah-subuh-uas-di-masjid-agung-al-anwar-marabahan

- https://www.beritapembaruan.id/2021/11/tiga-tahun-penantian-akhirnya-dai.html 

- Video Ustadz Abdul Somad Anti NKRI & Dukung Khilafah, Pengurus HTI Riau

- Ustadz Abdul Somad hina salib kristen

Klik Politik Lagi ???!!! 

Juga klik MUSUH Republik Islam Iran & Republik Indonesia "Sama", yaitu "HOAX"

Klik Fokus untuk Daerah Sendiri, karena daerah menjadi Baik dan Benar maka Negarapun menjadi BENAR 

KLIK juga Belum 2024 "Sudah Panas", Rakyat Indonesia wajib "MIKIR"

Klik Memahami "Masalah" di KalSel

Juga Klik Turun Gunung atau ???

Klik BJORKA dianggap "PAHLAWAN" atau "PENJAHAT" ..???!!!

Klik juga Koq Tarif PDAM BISA NAIK ??? padahal dari 52 Kelurahan, cuma 8 Kelurahan yang SETUJU itupun "Bersyarat"

Klik 12 September 2022 DEMO bawa-bawa nama Rakyat ???!!!

Juga Klik DEMO bela Rakyat atau BELA para MAFIA ???!!!

Klik juga Indonesia kembali "BERJAYA", masa Jokowi lagi ??

Klik Tuntutan RAKYAT ??? atau Tuntutan yang ditunggangi para MAFIA !!!!!

Juga Klik Pengertian Istilah Baby boomers, X, Y, Z, dan Alpha

Klik juga BERSYUKUR kepada TUHAN SANG MAHA SEGALANYA, Emang yang DEMO sudah BERSYUKUR ???!!!

Klik PAHAMI baru EKSEKUSI !!!!!

Klik juga KACAU atau Apa ??!!

Klik Sayap-Sayap Patah pro DENSUS 88 atau Anda Bela Teroris berbaju Agama !!?? 

Klik Mahasiswa DEMO terus ??!!! Memang punya SOLUSI?? atau Malah bikin rakyat tambah sengsara !!!!!

KLIK Ustadz Abdul Somad sang "Ustadz Kontroversial" kembali diundang Kepala Daerah di KalSel WARNING!! Politik Identitas Bermain, Benarkah??!! 

KLIK juga KalSel dalam Berita

Juga KLIK Kadrun itu Susah "Move On", Joget pun "SALAH" 

Klik ISTANA NEGARA 17an "Ojo dibandingke" VIRAL 

Klik Jangan BACA !!! 

KLIK di Amien Rais bilang "Gangguan Kejiwaan", ternyata Anaknya "Gangguan Jiwa", benarkah ??!!

Juga Klik Citayam Fashion Weeks : Koperasi 212 "penampung" Dana ACT..!!! Benar kah ini ???!!! Pendukung Anies & JIS gimana??

Klik Kenapa Pilih Ganjar ?!!!?

Klik Masih tentang ACT dan PKS, MANULIFE hingga BUMN serta Dana CSR

Klik juga ACT & PKS, Ustadz Bechi dan Gubernur Rasa Presiden !!!

Klik juga Mahasiswa "Bela Rakyat" atau "Bela Cukong yang membacking Mahasiswa" ..??!!!

Klik ACT (Aksi Cepat Tanggap) "TERBONGKAR" , VIRAL #JanganPercayaACT 

Klik juga VIRAL : Gabung PKS "HARAM" bagi GP Ansor !!!

Klik Super Hero Indonesia "Damaikan Dunia" !!!

Klik LITERASI , apa sih artinya ?? 

Klik Indonesia & Ukraina : Pertemuan tete-a-tete atau empat mata  

Silahkan klik Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!

Klik Jejak Anies dan Intoleransi yang BERBAHAYA untuk Indonesia

Klik juga : Dunia HEBOH ... !!!

Silahkan klik Benturkan Agama !!! buat Cebong dan Kampret Berkelahi dan KADRUN Berjaya !!!

Klik RIBUT

klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll)

KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!! 

Klik juga Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!! 

Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!

Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!! 

Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!

Dosen UNISKA yang terkesan Bela Edy Mulyadi dkk "Hina Kalimantan" bukan mewakili Anak Kalimantan dan DAYAK !!! 

Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!! 

Benang Merah DEMO di KalSel !!!

Silahkan klik ini juga : "Operasi Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!

Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung

Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK

yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!! 

klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!

klik ini Yang Batu Siapa ? Yang Tangan Siapa ? Apakah ormas Terlarang HTI dan FPI masih menggurita & "Mencuci otak" warga KalSel 

klik juga ini #JanganMaudiWALUHi

juga ini  Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??

yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH 

Jangan lupa klik ini juga  Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024

serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!

klik juga Kalau PKS (Partai Keadilan Sejahtera) "Tumbang" dalam PEMILU 2019 akankah GARBI menjadi "Penggantinya" ??!!  

https://news.detik.com/berita/d-6028229/jenguk-ke-rs-grace-natalie-ungkap-kondisi-terkini-ade-armando

https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/

https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/03/27/la-nyalla-mattalitti-dinilai-habib-banua-layak-jadi-presiden-ini-pertimbangannya  

Klik juga videonya dilink dibawah ini :

BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL

Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai
 

Re-post by MigoBerita / Rabu/23112022/11.30Wita/Bjm

Baca Juga Artikel Terkait Lainnya