Migo Berita - Banjarmasin - 14 Pebruari 2024 AYO Nyoblos !!!!!
Darimana Sumber Dana Safari Politik Anies Baswedan?
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah Presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh masyarakat. Sebelumnya Presiden dan Wakil Presiden di pilih oleh anggota DPR RI. Masyarakat tidak bisa memilih secara langsung karena sudah di wakilkan ke wakil rakyat di DPR.
Presiden dan kepala daerah dipilih langsung masyarakat dengan tujuan agar publik mempunyai kesempatan menyalurkan aspirasinya sesuai dengan keinginannya sendiri.
Karena setiap orang mempunyai keinginan, idola, harapan dan pendapat berbeda-beda khususnya terhadap tokoh yang menjadi kandidat Capres dan Cawapres atau kepala daerah.
Ketika Presiden dan kepala daerah dipilih anggota DPR disinyalir ada politik uang. Calon kepala daerah diduga memainkan politik uang agar memilih dirinya jadi pemimpin. Untuk itu diubahlah menjadi dipilih langsung oleh masyarakat.
Ternyata ketika dipilih langsung oleh masyarakat praktik politik uang tidak hilang. Bahkan diduga makin banyak. Oleh karena itu beberapa pihak menyarankan agar pemilihan Presiden dan kepala daerah kembali di pilih oleh anggota DPR.
Menurut saya pengaruh politik uang pada Pemilu 2024 semakin kecil. Tingkat kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Praktek politik uang tidak akan hilang, tetapi masyarakat kita sudah lebih cerdas.
Menurut beberapa survei ketika politisi memberikan uang kepada masyarakat, belum tentu juga politisi itu di pilih. Menjadi calon pemimpin atau calon anggota legislatif memang sulit.
Jika tidak memberikan uang, hanya menawarkan visi dan misi masyarakat cenderung tidak percaya dan acuh tak acuh. Ketika memberikan uang, masyarakat menerima tetapi tidak ada jaminan akan dipilih.
Generasi muda sekarang ini lumayan idealis dan independen. Mereka tidak terpengaruh oleh praktek politik uang. Oleh karena itu dalam pengawasan Pemilu, Bawaslu lebih baik fokus terhadap sumber dana politisi tersebut.
Salah satu kandidat Capres 2024 Anies Baswedan sedang melakukan safari politik ke berbagai wilayah tanah air. Bahkan Anies menggunakan private jet dalam perjalanannya.
Selain itu untuk menarik perhatian masyarakat, Anies dan Nasdem sering menggelar jalan sehat dengan hadiah yang sangat menggiurkan. Tak heran masyarakat berbondong-bondong menghadiri safari politik Anies Baswedan.
Di lain pihak Bawaslu mengakui kesulitan untuk menelisik dari mana sumber dana Anies yang diduga sangat besar tersebut. Walaupun menurut Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali sumber dana tersebut dari relawan dan struktur internal Nasdem, tetapi Bawaslu tetap harus menelusurinya dengan benar.
Jangan sampai sumber dana berasal dari pengusaha, pebisnis, sehingga jika jadi nanti akan sangat berpengaruh terhadap kinerja pemimpin tersebut.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/darimana-sumber-dana-safari-politik-anies-baswedan-3ccJBrj5vW
Ibu Iriana yang Sangat Natural, Inspiratif, dan Patut Diteladani Setiap Wanita Masa Kini
Keluarga Jokowi bisa dibilang menjadi salah satu contoh yang sangat baik untuk model keluarga pejabat negara pada masa kini, tak hanya di Indonesia tetapi saya rasa hingga mancanegara. Sejauh yang mampu saya lihat dari berbagai pemberitaan, juga fakta-fakta yang mampu saya ingat selama 8 tahun Jokowi menjadi Presiden RI, rasanya tidak ada perubahan besar dari kepribadian seorang Jokowi.
Hal yang mungkin sudah sangat banyak dibahas mengenai penilaian orang terhadap sosok Jokowi sebagai sosok yang sederhana, menyukai hal-hal yang spontan, tidak silau dengan kemewahan, hangat dan ramah, nggak rewel terhadap menu makanan, serta mampu membawa keluarganya untuk menjalani hidup dengan apa adanya sebagai masing-masing individu dan keluarga Jokowi, bukan karena keluarga Presiden RI.
Begitu pula dengan sosok Ibu Iriana, yang dalam berbagai kesempatan menarik perhatian publik justru karena sikap, keramahan dan kesederhanaannya, bukan karena hal-hal apa pun yang mungkin dapat memberi alasan orang lain menilai Ibu Iriana dengan negatif ... kecuali bagi para haters keluarga Jokowi dan para kadrun lho ya! Kalau untuk dua kelompok ini sih, saya nggak tahu lagi mau berkomentar apa. Paham kan maksud saya?
Dalam berbagai kesempatan kesederhanaan Ibu Iriana ini sangat terlihat. Beliau dapat menunjukkan sikap dan perannya sebagai seorang istri dengan sangat baik. Ibu Iriana juga tidak terlihat segan atau takut ketika harus mendampingi sang suami untuk melakukan tugas kenegaraan ke daerah rawan konflik sekalipun.
Nah, penilaian yang terkini mengenai sosok ibu Iriana tentu terlihat ketika acara resepsi ngunduh mantu Kaesang-Erina yang baru saja berlalu. Lihatlah bagaimana Ibu Iriana bersikap sangat natural ketika menerima ucapan selamat dari masyarakat dan para tamu undangan.
Jangan abaikan pula cara Ibu Iriana menyapa masyarakat saat acara kirab digelar, ketika Ibu Iriana heboh sendiri saat bertemu teman-teman SMA, ketika tahu Ari Lasso datang dan menyalami, serta tentu saja yang cukup epic ketika ibu Iriana menepuk-nepuk Kaesang dan berinteraksi dengan anak terakhirnya itu beberapa kali.
She looked so natural seperti layaknya seorang Ibu di Indonesia pada umumnya yang sangat terharu ketika harus melepas Kaesang, anak bungsunya menjalin bahtera rumah tangga bersama Erina, wanita pilihannya.
Ah, masih banyak rasanya kalau saya mau jabarkan kekaguman saya, juga mungkin sebagian rakyat Indonesia, terhadap ibu Iriana Jokowi. Memang kehidupan beliau tidak harus dibandingkan mulai dari istri Bung Karno, Ibu Tien Soeharto, Ibu Ainun Habibie, hingga Ibu Ani Yudhoyono.
Namun, bagi generasi masa kini yang dikepung dengan modernisme, gaya hidup hedonisme, dan perubahan sikap ketika seseorang menjadi istri pejabat (apalagi sebagai istri presiden), bagi saya ibu Iriana berhasil menunjukkan teladan yang sangat baik, inspiratif, dan patut dikagumi terutama soal kesederhanaan, cara hidup, dan kesabarannya. Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/ibu-iriana-yang-sangat-natural-inspiratif-dan-F7MPGrj3P8
Loyalis Anies Ngambek! Bersih-Bersih Jejak Anies Demi Indonesia Maju dan Sukses!
Anies jadi Gubernur dengan politik identitas. Politik yang begitu brutal dan kotor dimainkan. Soal kinerja Anies, sampai habis masa jabatannya, tidak ada yang diselesaikannya. Meski begitu, ia begitu pede, kemana-mana terus tebar pesona.
Hanya orang-orang cerdas yang melihat Anies dengan jelas siapa sesungguhnya dia. Betapa licik dan buruknya permainan politik yang telah dilakoninya. Dan Anies berusaha mau menghapus citra buruk itu dengan memasang wajahnya di baleho bersama Nasdem, tetap saja tak bisa dilupakan bagaimana brutalnya ia menari-nari di atas politik kotor itu.
Pilkada DKI 2017 yang sangat brutal itu tak bisa dilupakan begitu saja. Itu adalah sejarah yang sangat penting. Sejarah kelam yang harus menjadi pelajaran berharga. Jika tidak, maka kita akan seperti keledai yang jatuh pada lubang yang sama.
Tentu saja kita ini bukan keledai, kita adalah bangsa yang mau berjuang dan bekerja dengan baik-baik tanpa diganggu oleh masalah-masalah SARA. Kita sudah muak itu! Kecuali memang para kadrun itu yang sangat suka dengan konflik atas nama agama.
Maka bagaimana pun, semoga Anies tidak akan bisa meraih kekuasaan lagi, semoga ia kembali saja ke dunia kampus. Karena di kampus ada banyak orang yang mau meladeninya beradu retorika. Sedangkan masyarakat kita tidak butuh retorika dan kata-kata, kita butuh pemimpin yang benar-benar membangun bangsa dan negara ini dengan penuh manfaat.
Jadi jika Anies sedang sibuk membangun citranya untuk menuju 2024, maka waspadalah, itu adalah agenda untuk merusak Indonesia secara lebih luas lagi. Bahkan bisa lebih mangkrak parah daripada era SBY. Apakah kita mau negara ini akan semakin terpuruk? Bahkan bisa jadi akan digadaikan ke negara luar? Ini kan sangat berbahaya.
Maka dengan demikian, orang-orang yang mendukung Anies adalah mereka yang rela negara ini hancur dan semrawut, bahkan mungkin saja mereka yang mendukung Anies itu telah berusaha menjual negara ini kepada pihak luar, bisa jadi kan? Dan para kadrun yang doyan dukung Anies adalah orang-orang yang mengimpor ideologi dari luar kan? Ini benar-benar bahaya.
Jadi begitu Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono menjabat dan langsung merombak formasi di jajaran BUMD, maka ini adalah suatu usaha perbaikan. Dan tentu saja, orang-orang yang mendukung Anies akan mempermasalahkan hal ini. Para pendukung dan loyalis Anies akan mencari-cari alibi atas perombakan itu.
Misalnya si Ujang Komaruddin dari Indonesia political review akan menilai bahwa langkah Heru itu bermuatan politis atau kental aroma politiknya. Tentu penilaian ini adalah subjektif belaka. Sebagaimana Anies ketika menjadi Gubernur, juga mengangkat orang-orang yang dinilai menguntungkan Anies. Bukankah ini juga muatan politis? Apa sih yang tidak dimuat dengan politik? Protes tentang perombakan yang dilakukan Heru, itu kan juga langkah-langkah politis. Usaha-usaha politis untuk tetap bisa mendapatkan jabatan, iya kan?
Dan terlihat jelas selama ini, para pembantu Anies tidak banyak berbuat untuk Jakarta, hanya memboroskan anggaran saja, bahkan TGUPP yang dibentuk pun sudah sangat terlalu gemuk. Dan ini jelas sangat kental aroma politiknya.
Jadi selama Anies membentuk bawahannya, ternyata tidak memberikan sumbangsih bagi kesuksesan Jakarta, maka wajar saja kalau Heru merombak itu semua demi tercapainya tujuan yang lebih baik, tujuan menjadikan Jakarta kota yang benar-benar membaik, Kota yang bisa membuat warganya bahagia dan kotanya maju benar-benar terwujud.
Untuk mencapai itu semua memang harus cepat mengambil keputusan, bahkan kalau keputusan itu membuat sakit hati orang-orang yang tidak kompeten, tetap harus dilaksanakan.
Dan banyak yang tidak kompeten selama ini yang telah diangkat oleh Anies. Maka pantas saja Jakarta tidak maju-maju selama Anies menjabat.
Bahkan banyak orang yang stress selama Anies menjabat di Jakarta, termasuk kadrun dan kadrunista yang ikutan stress. Coba lihat saja para mantan pendukung Anies, mulai dari Neno Warisman hingga yang lain semuanya pada stress, juga salah satu penulis mantan pendukung Anies yang pernah ngobrol bareng Ahmad Dhani juga ikutan stres, ia bahkan mengeluhkan kebobrokan Anies.
Branding yang digaungkan Anies pun hanya kata-kata belaka tanpa penerapannya alias Omdo. +Jakarta Kota Kolaborasi hanya kuat di pencitraan saja atau gaya-gayaan belaka. Dengan branding itu, Jakarta yang dipimpin Anies dahulu itu, tidak berpihak pada rakyat. Anies hanya menjadikannya tempat magang dengan berbagai kelebihan bayar dan juga tempat membangun citranya untuk kontes pilpres 2024 nanti.
Meskipun branding itu melibatkan berbagai ahli desain serta profesional di bidang tata kota, tetap saja janji-janji kampanye Anies yang dulu digembor-gemborkan, hasilnya NOL BESAR, alias tukang Prank rakyat, telah mengibuli rakyat, membohongi warga Jakarta.
Branding yang dilakukan Anies itu tidak ada hasil positifnya, sepertinya hanya menghabiskan anggaran saja, maka dari itulah, Heru pun menggantinya dengan kata-kata yang sederhana saja, tidak perlu kata-kata yang retorikanya terlalu mengawan-awan sok intelek ternyata ngibul.
Heru cukup menggatinya dengan kalimat sederhana tapi berusaha mewujudkannya, yaitu “Sukses Jakarta Untuk Indonesia” iya, karena kesuksesan Indonesia juga bisa dimulai dari Jakarta, yang masih menjadi Ibukota. Dan kesuksesan itu harus pindah ke Ibukota baru nantinya, karena itulah perlu kerja cepat dan nyata, bukan kata-kata yang penuh retorika tapi gorong-gorong dan sungai saja tidak dikeruk. Mmhh...dasar Anies.
Perlu diketahui bahwa, menurut Badang Kepegawaian Daerah DKI Jakarta, Maria Qibtya, bahwa seluruh pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pejabat atau pegawai pemerintahan di DKI Jakarta itu sudah sesuai dengan aturan. Pencopotan Sekda dan pejabat lainnya telah mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 serta peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2020 tentang manajemen pegawai negeri sipil.
Jadi mereka yang protes itu adalah mereka yang belum bisa move on.
Kenyamanan yang telah mereka rasakan selama Anies menjadi bos mereka, kini sudah tidak bisa dirasakannya lagi, makanya ngambet dengan berbagai dalih.
Keadaan ini mirip anak kecil yang dahulunya manja karena orang tuanya kaya, begitu orang tuanya sudah tidak sekaya dulu lagi, maka beberapa kenyamanan yang selama ini dirasakan pun jadi hilang.
Dan sudah pasti anak-anak seperti ini akan ngambek, dan mental mereka akan semakin tidak karuan. Jadi kebayang ngak bagaimana mental para loyalis dan pendukung Anies yang protes itu? Sudah uring-uringan. Sudah tidak ada lagi kelebihan bayar kan?
Jadi, yahh...biarin sajalah mereka, itung-itung harus ganti posisi deh, kan tidak selamanya hidup itu di atas, apalagi soal jabatan.
Jabatan itu hanya sementara, sebagaimana hidup itu juga sementara saja, jabatan itu tidak selamanya disandang, harus ada masanya. Maka sudah saatnya para kadrun harus ditendang dari lingkup Pemprov DKI. Indonesia harus maju dan sukses tanpa kadrun atau para pendukung dan loyalis Anies.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/loyalis-anies-ngambek-bersih-bersih-jejak-anies-KetSAjsYMF
Menkominfo Ikut Safari Politik Bareng Anies, Dikritik Keras dan Diminta Mundur
Menkominfo Johnny G. Plate, belakangan ini selalu menjadi sorotan. Dimulai dari keributan yang disebabkam oleh Bjorka, lalu dibalas dengan tanggapan yang tidak cerdas. Maklum saja, dia menjadi menteri dengan bidang yang tidak sesuai dengan latar belakangnya.
Sempat ada seruan-seruan agak dia direshuffle saja karena dinilai tidak berhasil menunjukkan perubahan besar dalam dunia IT. Puncaknya adalah ketika Nasdem memutuskan mengusung Anies sebagai capres. Nasdem kemudian dianggap balik arah, banting setir menjauh dari pemerintah. Bukan cuma dia saja, bahkan semua menteri dari Nasdem diminta direshuffle.
Tapi memang pada akhirnya posisi menteri dari Nasdem masih aman. Tidak ada tanda-tanda akan diganti. Bukannya menjaga kepercayaan tersebut, tapi Johnny G. Plate malah membuat manuver yang dianggap tidak etis.
Dia baru-baru ini diminta lebih baik mundur dari jabatannya setelah diketahui ikut terlibat dalam gerakan safari politik Anies.
Penggiat media sosial, John Sitorus, mengomentari kegiatan Menkominfo ini. Menurutnya, menjadi bagian dari kegiatan kampanye politik sangat tidak layak dilakukan ketika Johnny masih menjalankan peran sebagai seorang menteri di pemerintahan.
"Johnny Plate masih Menteri Kabinet Indonesia Maju kan? Lalu untuk apa dia ikut KAMPANYE Capres #BapakPolitikIdentitas di Papua?" cuitnya.
Dia bahkan menganggap, konsekuensi dari kegiatan yang dilakukan Johnny tersebut adalah layak untuk dipecat dan diganti. Dia melihat kegiatannya itu menunjukkan bahwa sang politikus tidak memiliki etika dalam berpolitik.
"Ini MEMALUKAN untuk Partai NASDEM, ga punya ETIKA politik. Ini keterlaluan, AJI MUMPUNG namanya. Orang-orang MISKIN INTEGRITAS mesti DIPECAT," tulisnya lagi.
Kayaknya memang Nasdem ini perlu diberi pelajaran. Bukannya baik-baik, tapi malah bersikap seperti ini. Memang ada baiknya Jokowi reshuffle saja semua menteri dari Nasdem. Tidak perlu memikirkan terlalu jauh apalagi sampai merasa tidak enak. Toh, Nasdem juga tidak peduli dengan pemerintah lagi sejak memutuskan mengusung Anies. Nasdem tidak pernah merasa tidak enak saat melakukan itu.
Nasdem sepertinya juga sedang tes ombak dan memancing drama. Mereka mungkin mau play victim kalau sampai dipecat. Tapi melihat kondisi saat ini, tampaknya tidak perlu ragu lagi. Tegas sampai maksimal. Biarkan Nasdem play victim. Toh, mereka juga sudah terbiasa play victim, misalnya insiden telur busuk di Aceh.
Jokowi tidak perlu sungkan lagi deh. Kayaknya Menkominfo ini mungkin sudah bosan dengan kerjaannya yang bukan sesuai bidang kemampuannya. Atau mungkin sudah mencium bau-bau bakal direshuffle, sehingga mungkin ogah-ogahan. Mana tahu, kalau Anies jadi presiden, bisa jadi menteri lagi. Bahkan bisa saja pasti jadi menteri. Gak mungkin Nasdem tidak dapat jatah menteri.
Padahal tanda-tanda keretakan hubungan Nasdem dengan pemerintah sudah semakin jelas kelihatan. Ada terlalu banyak tanda. Jokowi tak mau dipeluk Surya Paloh, Jokowi beri imbauan jangan sembrono mengusung calon pemimpin, Jokowi beri kode rambut putih, Jokowi tak ucapkan selamat ultah Nasdem, Surya Paloh tak hadiri pernikahan Kaesang (katanya sih berobat ke Jerman).
Daripada ditahan-tahan, lebih baik dipisah saja sekalian. Pisah baik-baik, jalan sendiri-sendiri, dan tidak terikat apa pun lagi, ketimbang seperti sekarang, raga di sini, tapi mata menoleh ke sana. Hati tidak lagi di tempat, melainkan sibuk memoles Anies.
Masalah teknologi dan informatika di Indonesia, selalu berkutat pada satu hal utama yaitu, internet lambat plus mahal pula. Dibandingkan dengan harga di negara tetangga, Indonesia termasuk yang paling mahal, sering lemot pula. Padahal saat ini transformasi dunia digital semakin masif. Ekonomi digital pelan-pelan mulai menggerogoti pangsa pasar ekonomi konvensional. Sekarang zamannya serba online. Internet saja lemot dan kadang tidak terjangkau bagi sebagian orang, gimana mau maju ekonomi digital di negara ini?
Dan mirisnya, Menkominfonya adalah Johnny G. Plate. Apa tidak salah? Oke lah, jangan lihat latar belakang. Lihat kerjanya. Tapi setelah sekian lama menjabat, apa gebrakannya? Nothing big. Ngomong digital, digital, digital tapi tak tahu arahnya ke mana.
Menkominfo direshuffle, saya yakin, rakyat tidak akan protes. Ganti dengan yang bisa mempercepat koneksi internet dengan harga terjangkau. Dijamin akan jadi pahlawan bagi generasi milenial yang tidak bisa hidup tanpa internet.
Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/menkominfo-ikut-safari-politik-bareng-anies-P1XoGaa6rz
Cadas! Ngaku Siap Nyapres, Sandiaga Uno Auto Kena Geprek Andre Rosiade dan Arief Poyuono
Sebenarnya kalau dibandingkan Anies, Sandiaga Uno lebih unggul untuk nyapres.
Kenapa?
Pertama, ia punya logistik segunung. Harta kekayaannya saja mencapai Rp 10,6 triliun. Setengahnya saja dikeluarkan, sudah cukup untuk mendanai biaya bertarung di Pilpres.
Sedangkan Anies, harta kekayaannya cuma Rp 10,9 miliar.
Jadi mau tidak mau harus ada oligarki yang mendanai. Meskipun para pendukungnya ngomong, Anies adalah Capres yang anti sama oligarki.
Kedua, Sandi punya partai yakni Gerindra. Sedangkan Anies mau enaknya saja. Jadi politisi mau, diusung Parpol sebagai Cagub DKI mau dan diusung jadi Capres oleh NasDem mau tapi tidak mau jadi kader partai.
Mungkin Anies mikir kalau dia jadi kader partai, beban kerjanya akan bertambah yakni harus menjalankan tugas-tugas yang diberikan partai kepadanya serta harus nyetor sebagian penghasilan ke Parpol.
Hanya saja, yang namanya presiden itu tidak bisa non partisan ferguso kecuali Syafruddin Prawiranegara. Dari 7 Presiden RI yang ada, semuanya merupakan kader partai. Mulai dari Soekarno kader PNI, Soeharto -Golkar, Habibie -Golkar, Gus Dur -PKB, Megawati -PDIP, SBY -Partai Demokrat dan Jokowi -PDIP.
Artinya apa? Mau tidak mau Anies harus jadi kader partai kedepannya. Minimal jadi kader NasDem kalau dia serius mau nyapres. Karena kalau tetap ngotot jadi non partisan padahal mau nyapres, bakal tertendang itulah.
Dan ketiga Sandi lebih netral. Beda jelas dengan Anies yang identik dengan kelompok radikal, seperti FPI, HTI, PA 212, dll.
Dengan begitu, Bang Sandi bisa diterima oleh golongan manapun. Termasuk golongan minoritas.
Hal inilah yang kemudian membuat eks Wagub DKI tersebut Pede menyatakan siap nyapres. Karena dia mikir, Anies saja yang hanya bermodalkan muka badak, logistik dan prestasi yang pas-pasan bisa nyapres, tentu Wan Sandi juga bisa dong.
Belum lagi beberapa kelompok sudah menyatakan mendukung dia sebagai Capres 2024. Seperti Forum Ijtima Ulama Jawa Timur, Ijtima Ulama Banten, Ijtima Ulama Sumsel, PPP Riau, relawan Masa Setia Sandi, relawan UMKM Emak-emak For Sandi, dll.
Termasuk Ketua umum PAN, Zulkifli Hasan juga sudah menyatakan ingin mendukung Bang Sandi.
Makin Pede-lah dia mau nyapres.
Tapi apa yang terjadi?
Bukannya mendapat respon positif dari Gerinda terkait rencana pencapresannya itu, Sandi malah kena geprek Andre Rosiade.
Dengan nada tegas Om Andre mengatakan, Sandi nyapres tidak bisa lewat Gerindra karena tiket Capres partai itu hanya untuk Prabowo seorang.
"Jadi Capres Gerindra hanya Pak Prabowo Subianto. Jadi kalau ada orang yang ingin nyapres, nah dari Gerindra hanya Pak Prabowo. Tentu nggak bisa dari Gerindra," ujar Ketua DPD Gerindra Sumbar tersebut.
Makjleb. Hehehe
Tidak hanya itu, Wan Andre juga menjelaska bahwa seluruh kader Gerindra dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote telah sepakat mendukung Prabowo maju bertarung lagi di Pilpres 2024 mendatang.
Begitupun dengan kader Gerindra yang lain Arief Poyuono, secara terang-terangan mengusir Sandi yang mau nyapres itu dari Gerindra.
"Kalau siap maju nyapres dari Parpol lain, sebaiknya Sandiaga Uno mundur dari Gerindra, karena hasil Rapimnas sudah menetapkan Prabowo sebagai Capres," ujar Ketua Federasi Pekerja BUMN itu.
Tidak berhenti sampai di situ, Arief juga meminta Sandi untuk mundur dari kursi menteri, karena di kabinet ia mewakili Partai Gerindra.
"Tolong mundur ya dari Gerindra, jangan jadi benalu di Gerindra dong," lanjut Arief lagi dengan nada sedikit kesal.
Dan jika Sandi tidak kunjung mundur juga dari Gerindra, ia mengancam akan melaporkan mantan Cawapres Prabowo di Pilpres 2019 itu ke Mahkamah Partai Gerindra, dengan alasan Sandi telah melawan keputusan partai serta menusuk Prabowo dari belakang.
Cadas...
Prabowo mah memang cuma bisanya ditusuk dari belakang. Kalau dari depan nanti pedang beradu pedang. Hehehe
Kayaknya Om Sandi lupa dengan sejarah, kalau Gerindra itu didirikan hanya untuk kendaraan politik Prabowo menuju RI-1. Karena dia sebagai owner sekaligus ketua umumnya dan sebagai donatur Gerindra paling besar maka semua keputusan partai ada di tangan Om Prab.
Terbukti kok, ia sudah berkali-kali kalah di Pilpres, dan kelihatan bakal kalah lagi di Pilpres 2024 mendatang. Tetap saja tidak ada satu pun kader Gerindra yang berani bersuara agar partainya mengusung Capres lain saja.
Jadi, selama Prabowo masih hidup dan masih punya nafsu berkuasa, jangan harap deh bakal diusung oleh Gerindra sebagai Capres.
Mending Bang Sandi mundur secara teratur saja menjelang 2024 nanti kalau serius mau nyapres. Pindah ke Golkar atau PAN kek supaya bisa diusung oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Karena kalau dia tetap di Gerindra dan tetap mau nyapres juga, bukannya jadi Capres benaran nantinya malah yang ada kena semprot lambe Fadli Zon.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/cadas-ngaku-siap-nyapres-sandiaga-uno-auto-kena-8HBYCjdiTt
Pak Jokowi, Kok Tetap Kerja Sih pada Momen Pernikahan Kaesang?
Hampir menetes air mata saya menyaksikan Presiden Jokowi dalam balutan pakaian adat Jawa, terlihat duduk sambil menandatangani sesuatu. Bukan! Bukan berkas yang berkaitan dengan pernikahan Kaesang-Erina, karena acara baru dalam tahap prosesi siraman. Trus apa yang sedang beliau tanda tangani? Ya, apalagi kalau bukan berkas yang berkaitan dengan tugas kepresidenan Jokowi!
Dugaan saya pun benar ketika membaca caption di unggahan akun Instagram resmi RI-1 tersebut, yang begini bunyi captionnya:
"Sebelum Jumatan, di sela rangkaian prosesi pernikahan Kaesang, pekerjaan dan tugas administrasi kenegaraan tak boleh tertunda. Setumpuk dokumen di depan saya ini tetap harus diselesaikan."
Waah, apakah nggak bisa rehat sejedagh saja, Pak Jokowi dari urusan kenegaraan, karena sejak Jumat pagi tadi (9/12) Bapak dan Ibu Iriana sedang mengikuti prosesi pernikahan ananda Kaesang?
Begitu pikiran yang langsung terlintas dalam benak saya. Namun, segera saya teringat slogan "Kerja! Kerja! Kerja!" yang dikumandangkan Presiden Jokowi sejak awal menjabat, yang sampai hari ini diteladankan oleh beliau dalam berbagai kesempatan.
"Biasa aja!"
Mungkin ungkapan itu akan keluar dari Gibran saat ditanya soal aktivitas bapaknya yang tetap bekerja di sela acara pernikahan Kaesang. Namun, memang begitulah Jokowi, yang paham betul akan posisi dan segala tanggung jawab sebagai Presiden RI, sehingga masih bersedia diinterupsi oleh tugas kenegaraan pada momen mantu anaknya itu.
Beda banget sama sosok yang ngebet dicalonkan jadi presiden, tapi sejak beberapa tahun terakhir memberikan contoh buruk mengenai pemimpin yang lebih banyak bicara daripada bekerja. Sama sekali tidak pantas meneruskan model kepemimpinan Jokowi, yang memang dibutuhkan jika ingin melihat negeri ini maju dan menjadi luar biasa pada 2045 nanti.
Akan tetapi, saya kok yakin bahwa foto dan adegan tanda tangan yang terlihat mengagumkan bagi sebagian orang (terutama pendukung Jokowi), rasanya sebentar lagi akan muncul satu-dua komentar yang bernada nyinyir, merespons Jokowi yang mungkin dianggap kurang mementingkan keluarga, karena sibuk kerja pada pernikahan anaknya.
Hahaha. Biarkan saja kalau ada yang nyinyir begitu. Wong nikahnya Kaesang saja nggak minta duit kaum nyinyiers juga kok. Peduli amat sama komentar yang keluar dari hati yang dicemari oleh virus ketidaksukaan kepada Jokowi dan keluarganya itu.
Bagaimana dengan Kaesang? Ah, kalau anak ini, meskipun nanti akan berkomentar, tapi pasti dibawanya ke arah guyonan. Yo ora, Mas Kaesang?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/pak-jokowi-kok-tetap-kerja-sih-pada-momen-ym1F4z35yp
Ganti Slogan, Jakarta Mengubah Citra Pemungut Sumbangan Asing
Pejabat Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono tampaknya sudah lama memendam kegerahan, bahwa selama dipimpin Abas sang fenomenal, Jakarta tidak menempati pakem yang semestinya, maka begitu menapakkan kaki di Balai kota, dia segera mengevaluasi banyak program yang dahulu pernah dikenalnya bersama Basuki Tjahaja Purnama, dan sebelumnya bersama Jokowi.
Sebagai orang lama yang kembali ke kandang, Heru niscaya memiliki sejumlah obsesi untuk program-program yang turut dia kawal. Jika selama lima tahun tidak berjalan sesuai misi awal, maka kita memahami jika ada pembenahan seperlunya. Meskipun bekerja hanya hingga dua tahun ke depan, Heru tidak juga bisa dianggap orang baru. Berbeda dengan sosok yang belum pernah menjejakkan kakinya di sana, Heru pasti sangat paham apa yang mendesak dibenahi.
Jangan apriori pula bahwa jejak Abas di sana seolah dihilangkan, kalaupun merasa begitu, ya kebutuhannya memang harus dihapus. Semua pasti kenal siapa yang mampu bekerja secara nyata, dan siapa yang hanya pandai mengolah kata. Masak PKS tidak mengenal selama Gubernur kesayangannya menebar program Zonk dan kurang membumi itu?
Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta August Hamonangan menganggap slogan baru Jakarta menjadi salah satu terobosan Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono. Sebab, slogan lama 'Jakarta Kota Kolaborasi' seolah-olah menggambarkan pemerintah DKI meminta sumbangan. "Bagi kami itu terobosan yang bagus dari Pj Gubernur. 'Jakarta Kolaborasi' kayak minta-minta sumbangan dari para (pemilik dana) yang mau ikut kolaborasi," kata dia saat dihubungi, Selasa, 13 Desember 2022.
Dari kesan yang disampaikan fraksi PSI bahwa slogan milik pak mantan memiliki muatan ambigu, kenapa PKS tidak merasakannya? Kita jadi teringat proposal Abas kepada Kedutaan asing ketika mengundang kontroversi terkait isinya yang terkesan mengiba kepada pihak asing. Boleh jadi fraksi PSI menengarai slogan “Jakarta kolaborasi” sebagai kata lain dari “Jakarta minta bantuan” muncul dari cara Abas mengimplementasikannya. Mungkin PKS memiliki kesan sebaliknya, kira-kira warga Jakarta sepaham dengan PSI atau justru dengan PKS?
Bisa jadi permintaan Abas kepada Kedutaan asing waktu itu berlatar belakang slogan yang kontroversial. Sebagaimana berita yang viral saat itu : Beredarnya surat dari Pemprov DKI Jakarta meminta donasi ke dubes-dubes asing di Ibu Kota untuk penanganan COVID-19 menjadi sorotan. Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) mengatakan telah meminta klarifikasi kepada Pemprov DKI terkait surat itu. "Kemlu, melalui pejabat yang ditembuskan dalam surat tersebut, telah memintakan klarifikasi ke pihak Pemprov DKI kemarin," ujar juru bicara Kemlu Teuku Faizasyah lewat pesan singkat kepada media, Jumat (2/7/2021).
Kita pun bertanya-tanya, bagaimana mungkin pemerintah daerah yang kita yakini memiliki anggaran untuk program tertentu, masih mengemis dengan cara seperti itu? Norma apa yang digunakan oleh Pemrov?Dan bagaimana penyaluran bantuan itu sekiranya Kedutaan asing meluluskannya?
Justru dengan mengganti slogan “Jakarta kota kolaborasi”, Kita menilai ada upaya memperbaiki kesan minus itu. Apakah PKS tidak menyadari?
Sumber Utama : https://seword.com/umum/ganti-slogan-jakaarta-mengubah-citra-pemungut-X7iZ8HtMCT
Pj Heru Ganti Istilah, Mereka Ngamuk, Anies Yang Lakukan, Mereka Diam Saja
Pj Heru Budi Hartono sedang disorot karena beberapa hal.
Juru Bicara DPP PKS Muhammad Iqbal adalah salah satu yang ikut menyorot. Dia meminta Heru agar bisa fokus dengan membuat kebijakan substantif, bukan malah sibuk yang terkesan menghapus jejak Anies serta loyalisnya. Menurut dia, Heru Budi sejak dilantik sebagai Pj Gubernur DKI kerap membuat kebijakan tak substantif.
Yah PKS lagi. Apa tidak partai lain? Bosen PKS melulu, ibarat tiap hari makan nasi goreng, sampai muak dan mual. Urus saja deh Walkot Depok yang bikin kontroversi karena bikin anak murid di SDN Pocin 1 dirampas haknya. Tapi, gak mungkin lah. Masa PKS tegur kader sendiri. Keburu terbalik bumi ini kalau sampai kejadian.
Dia menyebut contohnya seperti mencopot Marullah Matali dari posisi Sekretaris Daerah hingga merubah slogan DKI Jakarta dari 'Kota Kolaborasi' menjadi 'Sukses Jakarta untuk Indonesia'.
Padahal, dia menilai slogan Jakarta Kolaborasi sudah sangat bagus, sesuai dengan kondisi kekinian dan cocok untuk semua golongan.
"Apa yang dilakukan Pj Gubernur DKI adalah kebijakan yang tidak substansi dan asal beda saja. Terkesan ingin menghapus jejak Gubernur Anies Baswedan," kata Iqbal.
Iqbal menilai slogan Jakarta yakni 'Kota Kolaborasi' tak perlu diubah. Dia menyindir Heru Budi yang masa jabatan Heru Budi hanya 1 tahun sehingga terkesan melakukan De-Aniesisasi.
Saya agak setuju, Heru tak perlu terlalu fokus mengubah nama atau istilah. Tapi sebenarnya oke-oke saja sebagai pelajaran. Maksudnya begini, Anies dulu suka ubah istilah, ubah nama jalan dan bahkan ubah istilah rumah sakit menjadi rumah sehat. Banyak yang mengkritik, tapi tidak sedikit yang mendukung, terutama pendukung fanatiknya.
Sekarang mereka diberikan sebuah pelajaran. Heru mengubah istilah Jakarta Kota Kolaborasi, tapi ada yang protes. Kenapa protes? Logika mereka malah normal, mengatakan itu kebijakan tidak substantif.
Dulu Anies ubah nama dan termasuk kebijakan tidak substantif juga, kan? Kenapa tidak protes? Kenapa baru sekarang protesnya? Artinya apa yang dulu dilakukan Anies juga tidak penting, menggunakan keahlian tata kata untuk membuat kebijakan tak penting. Dan sekarang mereka baru merasakan tidak enaknya istilah diubah-ubah. Itu namanya pelajaran buat mereka.
Kalau sekarang mereka protes, tapi dulu tidak protes, namanya munafik dan berat sebelah. Mendukung membabi buta. Yang salah dianggap wajar dan memaksa orang memaklumi. Lucu dong mereka baru merasakan tidak pentingnya ubah istilah di zaman Heru, tapi merasa itu sangat penting di era Anies. Standar janda, eh, standar ganda ini namanya.
Terkait De-Aniesisasi, saya setuju aja sih. Warisan yang buruk-buruk dimusnahkan saja. Anies itu suka pencitraan, kadang ada upaya untuk membuat agar namanya tetap diingat setelah lengser. Kadang caranya nggak banget. Jadi kalau disingkirkan, tidak masalah. Yang protes paling hanya pendukungnya saja.
Dulu warisan Ahok juga sering ditiadakan. Balai Kota yang dulunya terbuka untuk oengaduan warga, ditutup secara sepihak oleh Anies dengan alasan tidak masuk di otak. Normalisasi sungai, lima tahun dihadang, ditunda bahkan terkesan tidak dipedulikan. Pembangunan rusun untuk merelokasi warga dihentikan. Anggaran dicoret. Tapi rumah DP nol rupiah juga gagal total. Ini seperti menyiksa warga, tak bisa ke kiri, pun tak bisa ke kanan, terombang-ambing sampai pusing karena tidak ada kejelasan.
Kelompok sebelah memang payah, suka play victim. Yang salah dianggap wajar. Tapi ketika ingin menghapus kesalahan, malah protes dan menganggap itu keji dan licik. Gaya seperti ini memang susah diajak debat. Mau menang terus. Ibarat dalam pertandingan sepak bola, jangankan menang, berharap seri lawan mereka saja sulit setengah mati.
Kita percayakan saja ke Heru. Karena kalau PKS yang protes, pasti ada udang di balik batu. Kalau PKS yang ngomong, pasti kebalikannya yang benar. Lima tahun warga DKI diberi banyak janji-janji palsu. Kepercayaan pun rontok.
Sekarang PKS masih mau bela Anies? Bela kok setengah-setengah. Kenapa tidak deklarasi Anies sebagai capres dan resmi berkoalisi dengan Nasdem? Berarti ada udang di balik batu, kan?
Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/pj-heru-ganti-istilah-mereka-ngamuk-anies-yang-Dxw5zZ9GdK
Orang ini Tak Percaya Diri Partainya Lolos, Nekad Fitnah KPU
Pemilihan Umum (Pemilu) jika tidak ada halangan Insya Allah akan dilaksanakan pada bulan Februari 2024. Kemungkinan besar partai politik yang akan mengikuti Pemilu sekitar 20 parpol.
Pengumuman resmi parpol yang akan mengikuti Pemilu 2024 akan diumumkan pada hari Rabu 14 Desember 2022 jam 13.00 WIB. Pengumuman resmi belum dilakukan tetapi ada tokoh partai baru yang pesimis dan tidak percaya diri.
Sayangnya rasa pesimis ini tidak disalurkan kepada tindakan positif seperti berdoa agar bisa lolos, bekerja keras memenuhi segala persyaratan partai dan berprasangka baik.
Rasa tidak percaya diri orang ini malah disalurkan kepada pernyataan yang memalukan. Dia berusaha menyalahkan, menuduh KPU melakukan manipulasi bahkan menuduh sengaja untuk tidak meloloskan partainya. Tuduhan yang norak dan asal-asalan.
Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais mengungkapkan pihaknya memperoleh informasi terkait adanya manipulasi data verifikasi faktual yang dilakukan oleh KPU.
Dari informasi itu, Amien menyebut Partai Ummat menjadi satu-satunya partai yang tidak diloloskan oleh KPU menjadi peserta Pemilu 2024.
"Kami mendapatkan informasi A1 yang valid, bahwa pada 14 Desember 2022 nanti seluruh partai baru dan partai non parlemen akan diloloskan oleh KPU kecuali Partai Ummat," ujar Amien Rais dalam keterangan video yang diunggah di akun Instagram-nya seperti dilihat pada Selasa (13/12/2022).
Menurutnya, keputusan tersebut penuh kejanggalan. Dia menyebut dari pemberitaan yang beredar, KPU diduga melakukan manipulasi data terkait partai-partai yang akan diloloskan.
"Nampaknya atas perintah kekuatan yang besar, Partai Ummat disingkirkan out, atau satu-satunya yang disingkirkan, sehingga Partai Ummat tidak bisa ikut Pemilu 2024," sambungnya.
Tahun 1998 Amien Rais dikenal sebagai tokoh Reformasi yang langsung turun ke jalan berjuang bersama mahasiswa. Tetapi makin kesini Amien Rais berubah, entah karena tidak mendapat kekuasaan, diasingkan PAN partai yang didirikannya atau karena usia.
Banyak pernyataannya tidak mencerminkan seorang akademisi yang berkualitas, pernyataannya cenderung sembarangan dan asal ngomong. Tak heran jika PAN cuek kepada Amien sehingga harus keluar dan mendirikan partai sendiri yakni Partai Ummat.
Tetapi Partai Ummat baru didirikan, beberapa tokohnya sudah mengundurkan diri seperti Neno Warisman. Sepertinya ada yang salah di internal Partai Ummat.
Mendengar pernyataan Amien Rais yang sembarangan saya kira publik akan menilai bagaimana sebenarnya kualitas Partai yang didirikan Amien Rais. Kuallitas tokoh akan menjadi citra dari partai tersebut.
Publik lebih menyukai tokoh partai yang selalu menjaga lisan, tidak banyak bicara tapi banyak kerja dan tidak sibuk menyinggung perasaan orang lain. Apalagi jika ada pejabat yang hobi blusukan turun langsung kepada masyarakat tidak hanya berbicara saja.
Sosok Amien Rais bukanlah tipe pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Sehingga masyarakat pun akan sulit untuk bersimpati kepada Amien Rais dan Partai politik yang didirikannya.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/orang-ini-tak-percaya-diri-partainya-lolos-nekad-rtTjX2Aeha
Gibran Benar Saat Ingin Biasakan Warga Solo Toleran, Bukan Memaklumi Intoleransi
Saya senang mengetahui kesiapan kota Solo menyambut momen Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, yang kemeriahannya sudah dimulai sejak masuk Desember 2022. Berbagai ornamen khas Natal menyemarakkan jalanan kota Solo, terutama di jalanan protokol seperti jalan Jenderal Sudirman dan Slamet Riyadi, hingga di sekitar Balai Kota, dengan gemerlap lampu yang memancarkan keindahan.
"Mirip suasana di kota New York!" kata netizen, yang pernah saya baca.
Mungkin terdengar berlebihan ya, tapi saya bisa menangkap ada antusiasme yang terkandung dalam komentar itu, sekaligus ingin mengapresiasi program luar biasa Gibran, yang rasanya baru pertama kali ini terjadi. Pada era ayahnya, juga F.X. Rudyatmo seingat saya belum pernah terjadi momen Natal dibuat meriah seperti sekarang ini...
Nah, menariknya ketika ada yang khawatir soal protes dari ormas tertentu yang tidak setuju adanya kemeriahan menyambut Natal, Gibran dengan sangai tapi tegas menjawab:
"Kalau ada yang protes, proteso neng aku (protes ke saya). Dibiasakan untuk toleran."
Wooooww! Saya ingin berdiri dan bertepuk tangan begitu membaca pernyataan itu. Apalagi ketika pernyataan itu juga menyambung ucapan Gibran yang ini.
"Balai Kota dan Jalan Jenderal Sudirman adalah public space yang bisa digunakan semua paguyuban, komunitas, kelompok apa pun. Kemarin sudah ada lampion Imlek, lampion Idul Fitri, lampion bulan Suro, lampion 17-an, karena ini mendekati Nataru, lampion dan dekorasinya Natal," kata Gibran saat ditemui di Balai Kota, Rabu (30/11/2022), seperti dilansir laman Detik.com.
Gibran pun sempat menjawab terkait kekhawatiran aksi ormas yang dikhawatirkan oleh sebagian netizen dengan kalem, tapi tetap menunjukkan ketegasannya sebagai Wali Kota:
"Di sini ormasnya adem semua pak," balas Gibran.
Saya sepenuhnya setuju bahwa masyarakat di tengah kemajemukan yang ada di Solo harus diajarkan untuk bertoleran, bukan malah memaklumi tindakan intoleran seperti yang terjadi di banyak daerah. Hanya, selama ini kudu diakui memang sangat sedikit pemimpin yang berani melakukannya.
Sebetulnya menarik juga kalau misalnya ada satu-dua ormas atau beberapa gelintir orang mencoba menguji perkataan Gibran, lalu mengajukan protes, menggelar demonstrsi di sekitar Balai Kota, atau melakukan sweeping ornamen Natal itu ... supaya kaum haters itu semakin paham bahwa Gibran nggak main-main alias beneran ingin memerangi intoleransi di daerahnya. Mau coba? Risiko ditanggung sendiri ya. Hahaha...!
Sumber Utama : https://seword.com/politik/gibran-benar-saat-ingin-biasakan-warga-solo-JKzqlp9jTi
Klik 2022 bisa apa? Tahun 2023, Ngapain?
Klik juga Teroris itu "memang Ada", Tapi Jiwa WARAS bangsa Indonesia dan KEBERANIANNYA juga ADA menghalaunya
Juga klik #KawinanRakyatAlaAnakPresidenJokowi
Klik MOVE ON : Aku yang Terzalimi atau Aku yang Tak diperdulikan Lagi ???
Klik 212 atau AHOK Day's hingga DraKor Piala Dunia 2022
Klik juga Ini Indonesia Bung...!!! Bukan Tafsir Kamu ??!!!
Juga Klik Saran Membangun tidak mesti menjadi CALEG, bisa aza menjadi Penasehat CALEG !!!
Klik #Pilihyang PlayingVictim : Ada apa dengan NasDem cs dan Anies ??!!
Klik Jangan Pilih GANJAR PRANOWO !!! Alasannya ???
Klik Bangga jadi Indonesia : NEXT penerus Jokowi Siapa?
Klik juga Dunia "Tipu-tipu"
Klik juga Siapa yang jadi "Bandar Oligarki" pada 2024
Klik juga Pilih Mana? Kerja-kerja-kerja atau Kata-kata-kata
Klik Ada apa dengan "Banjarmasin", koq "Tidak Baik-baik Saja" ??!!??
Klik Akhirnya Jokowi "MUNDUR" : KadRun cs "Senang" ??!!??
Klik Siapa bilang kita "BENCI" anies dan "CINTA" Ganjar, yg dicari PENERUS Jokowi !!!
Klik Saatnya "KadRun" berjaya di Indonesia
Klik juga Kerajaan Arab Saudi Wahabi Salafi : Maulid Nabi "DiLarang", Halloween "DiPerbolehkan" ???
Klik Memilih Pemimpin itu seperti ANIES ???!!!
Juga Klik "Mengharap Jadi Presiden" atau Menjadi "Pemimpin Oligarki para Mafia" ???!!!
Klik Cukup "Jualan Agama", maka "Gampang Bodohi" masyarakat, Masa Sih ??!!
KLIK FAKTA atau HOAX kasus CHAT MESUM Habib Riziek dan Firza !!!!!
Klik juga PETUNJUK !!! Jokowi penentu 2024
Klik Resesi Dunia : Berita Luar Negeri
Juga Klik Indonesia Memanggil !!! ... Tapi bukan jadi tahanan KPK ???
Klik juga di "PERANG BINTANG"
Juga Klik Banua Banjar Terkini !!!
Klik 2024 pertarungan Ideologi PANCASILA vs Ideologi Khilafah versi ormas terlarang !!!!!
Juga klik Sukseskan MTQ ke-29 , 10-19 Oktober 2022 di KalSel
Klik BLUNDER atau apa ?
Klik juga MAHSA AMINI & Politik Identitas di Indonesia .... !!!
Klik Ganjar "MELAWAN" Anies ???!!!???
Klik Peran "Mantan kader GOLKAR" tentukan Anies jadi CAPRES
Kaitan dengan mantan kader golkar klik disini
Klik juga "Pander Wara" (Ngomong Doang), gugat ibukota ke Banjarbaru, malah Gugatan dicabut duluan ??!!??
Bukti UAS selalu di Undang di birokrasi KalSel :
- https://apahabar.com/2020/03/tablig-akbar-di-hari-jadi-banjarbaru-pemkot-undang-uas-dan-guru-zuhdi/
- https://apahabar.com/2022/09/uas-ke-banjarmasin-harapan-harjad-ke-496/
- https://www.beritapembaruan.id/2021/11/tiga-tahun-penantian-akhirnya-dai.html
- Video Ustadz Abdul Somad Anti NKRI & Dukung Khilafah, Pengurus HTI Riau
- Ustadz Abdul Somad hina salib kristen
Klik Politik Lagi ???!!!
Juga klik MUSUH Republik Islam Iran & Republik Indonesia "Sama", yaitu "HOAX"
Klik Fokus untuk Daerah Sendiri, karena daerah menjadi Baik dan Benar maka Negarapun menjadi BENAR
KLIK juga Belum 2024 "Sudah Panas", Rakyat Indonesia wajib "MIKIR"
Klik Memahami "Masalah" di KalSel
Juga Klik Turun Gunung atau ???
Klik BJORKA dianggap "PAHLAWAN" atau "PENJAHAT" ..???!!!
Klik 12 September 2022 DEMO bawa-bawa nama Rakyat ???!!!
Juga Klik DEMO bela Rakyat atau BELA para MAFIA ???!!!
Klik juga Indonesia kembali "BERJAYA", masa Jokowi lagi ??
Klik Tuntutan RAKYAT ??? atau Tuntutan yang ditunggangi para MAFIA !!!!!
Juga Klik Pengertian Istilah Baby boomers, X, Y, Z, dan Alpha
Klik juga BERSYUKUR kepada TUHAN SANG MAHA SEGALANYA, Emang yang DEMO sudah BERSYUKUR ???!!!
Klik PAHAMI baru EKSEKUSI !!!!!
Klik juga KACAU atau Apa ??!!
Klik Sayap-Sayap Patah pro DENSUS 88 atau Anda Bela Teroris berbaju Agama !!??
Klik Mahasiswa DEMO terus ??!!! Memang punya SOLUSI?? atau Malah bikin rakyat tambah sengsara !!!!!
KLIK juga KalSel dalam Berita
Juga KLIK Kadrun itu Susah "Move On", Joget pun "SALAH"
Klik ISTANA NEGARA 17an "Ojo dibandingke" VIRAL
Klik Jangan BACA !!!
KLIK di Amien Rais bilang "Gangguan Kejiwaan", ternyata Anaknya "Gangguan Jiwa", benarkah ??!!
Klik Kenapa Pilih Ganjar ?!!!?
Klik Masih tentang ACT dan PKS, MANULIFE hingga BUMN serta Dana CSR
Klik juga ACT & PKS, Ustadz Bechi dan Gubernur Rasa Presiden !!!
Klik juga Mahasiswa "Bela Rakyat" atau "Bela Cukong yang membacking Mahasiswa" ..??!!!
Klik ACT (Aksi Cepat Tanggap) "TERBONGKAR" , VIRAL #JanganPercayaACT
Klik juga VIRAL : Gabung PKS "HARAM" bagi GP Ansor !!!
Klik Super Hero Indonesia "Damaikan Dunia" !!!
Klik LITERASI , apa sih artinya ??
Klik Indonesia & Ukraina : Pertemuan tete-a-tete atau empat mata
Silahkan klik Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!
Klik Jejak Anies dan Intoleransi yang BERBAHAYA untuk Indonesia
Klik juga : Dunia HEBOH ... !!!
Silahkan klik Benturkan Agama !!! buat Cebong dan Kampret Berkelahi dan KADRUN Berjaya !!!
Klik RIBUT
klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll)
KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!!
Klik juga Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!!
Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!
Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!!
Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!
Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??
DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!!
Benang Merah DEMO di KalSel !!!
Silahkan klik ini juga : "Operasi
Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel
sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!
Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung
Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK
yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!!
klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!
klik juga ini #JanganMaudiWALUHi
juga ini Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??
yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH
Jangan lupa klik ini juga Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024
serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!
https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/
Klik juga videonya dilink dibawah ini :BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL
Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai
Re-post by MigoBerita / Rabu/14122022/11.35Wita/Bjm