Migo Berita - Banjarmasin - Saatnya Ulun dan Piyan !!!
Hanya Jokowi yang Bisa Lantik Panglima dari Tiga Divisi TNI
Di era Presiden Joko Widodo seluruh tentara Nasional Indonesia dari ketiga angkatan pernah menjabat sebagai panglima TNI. Ini adalah bentuk kepedulian Presiden Joko Widodo terhadap seluruh batalyon yang ada di tentara Nasional.
Prabowo pun terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa melihat Presiden Joko Widodo yang begitu besar hati. Orang yang besar hati bisa membesarkan orang lain juga.
Dari awal dia menjabat dia sudah didampingi oleh Bapak Moeldoko yang merupakan panglima dari subdivisi TNI angkatan darat. Lalu berganti kepemimpinan yakni marsekal Hadi Tjahjanto yang dilantik jadi panglima TNI yang berasal dari angkatan udara. Menjadi panglima TNI adalah satu kepemimpinan yang paling puncak di tubuh tentara Nasional Indonesia.
Dan setelah diganti terakhir presiden melantik Bapak jenderal TNI Yudo Margono yang berasal dari angkatan laut. Presiden Joko Widodo juga melantik Bapak panglima Andika perkasa sebelum beliau pensiun.
Jadi selama hampir 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, panglima TNI sudah lengkap dan Paripurna dipimpin oleh tiga divisi. Dan kita melihat bagaimana panglima-panglima TNI yang dilantik oleh presiden Joko Widodo bukan sembarangan orang.
Saya males ngomongin Gatot Nurmantyo karena dia ini adalah orang yang masih ketakutan sama PKI padahal PKI sudah lenyap nggak tahu ke mana. Saya mau fokus kepada bapak panglima Hadi, panglima Andika dan panglima Yudo Margono.
Kayaknya saya tahu kenapa Presiden Joko Widodo melantik panglima Andika perkasa yang mewakili angkatan darat. Mungkin karena Presiden Joko Widodo merasa menyesal pernah melantik si Gatot yang gagal total. Hehehe.
Kita tahu bahwa selama ini kepemimpinan TNI di era Soeharto sampai Susilo didominasi hampir seluruhnya oleh divisi angkatan darat. Bisa dimaklumi karena kedua orang ini merupakan mantan prajurit angkatan darat jadi pasti punya preferensi tersendiri.
Namun yang hebat dari kepemimpinan yang lahir dari rahim rakyat dan keluar dari kaum rakyat jelata, justru bisa melihat lebih lengkap lagi bahwa tentara Nasional Indonesia adalah Tritunggal yang berkuasa di atas tanah di dalam laut dan Di langit bumi Pertiwi.
Dan Presiden Joko Widodo lah yang merupakan satu-satunya presiden yang melantik tiga panglima dari divisi yang buat saya ini adalah pencapaian luar biasa dan satu kelegaan hati dari Presiden Joko Widodo untuk membesarkan nama ketiga divisi yang kadang-kadang kita sering lihat di anak tirikan di era sebelumnya.
Buat saya ini adalah hal yang sangat luar biasa dan membangun semangat nasionalisme dan patriotisme dari para tentara Nasional Indonesia.
TNI angkatan darat angkatan laut dan angkatan udara adalah satu kesatuan tentara yang membangun dan mempertahankan kedaulatan Indonesia dari ancaman-ancaman asing maupun terorisme yang ada.
Saat ini panglima TNI ada dari angkatan laut. Dan menurut beberapa sumber tentara Nasional Indonesia dari divisi angkatan laut adalah tentara yang terlatih dan sangat amat mengerikan Jika dilihat dari cara-cara latihannya.
Di tentara angkatan laut ada pasukan elit yang disebut dengan Kopaska yakni komando pasukan katak. Latihan mereka begitu mengerikan dan begitu susah di divisi mereka. Saya dengar cerita legenda para tentara tersebut ketika dilatih mereka diikat tangannya di belakang dan kakinya pun diikat dan dilempar ke laut.
Dan mereka harus menyeberangi sebuah selat atau bertahan hidup 24 jam dengan kondisi seperti itu. Bagi saya Ini adalah latihan luar biasa yang kalau saya di dalamnya dan ikut latihan pasti saya terkencing-kencing dan memenuhi air laut saja.
Peranan angkatan laut di pertahanan Indonesia ini sangatlah penting karena kita tahu 70% dari tanah air kita kebanyakan air. Dan kedaulatan negara ini ada di darat dan laut. Sebagai negara kepulauan Indonesia sangat kaya hasil lautnya.
Dan di daerah perbatasan kita tahu bahwa banyak sekali orang-orang yang mengeruk dan orang-orang asing yang mencuri sumber daya alam Indonesia secara ilegal. Dan saya berharap dengan keberadaan Bapak Yudo Margono yang sekarang dilantik menjadi panglima tentara nasional Indonesia, Indonesia bisa kembali lagi berjaya di laut.
Dan saya percaya panglima TNI yang saat ini dilantik adalah panglima Yang menaungi seluruh divisi baik angkatan darat laut dan udara. Terima kasih juga kepada Pak Presiden Joko Widodo sudah memberikan penyegaran di dalam tubuh tentara Nasional Indonesia.
Dan saya berharap tentara Nasional Indonesia bisa menjaga keutuhan Ibu Pertiwi yang kita cintai ini dari Anies Baswedan Yang pendukungnya begitu tidak suka dengan nasionalisme dan Pancasila. Kenapa saya berharap kepada tentara?
Karena mereka adalah orang yang rela kehilangan nyawanya demi negara ini. Nggak kayak Rizieq yang katanya berani mati demi agama Tapi waktu diurus sama polisi malah ngacir ke Arab Saudi.
Jangan kayak Bahar yang juga koar-koar mau membusuk di penjara tapi pada akhirnya makan Chinese food di sebuah restoran mahal. Jayalah Indonesia di darat, laut dan udara.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/hanya-jokowi-yang-bisa-lantik-panglima-dari-tiga-dq3KCNLexR
Novel Baswedan Gagal Paham Soal Ajakan Mengurangi OTT
Operasi Tangkap Tangan (OTT) pelaku korupsi membuat jelek negara? Ada ajakan mengurangi OTT? Kok begitu sih? Yang menyampaikan itu seorang menteri lagi yakni Pak Luhut Binsar Pandjaitan. Apakah pemerintah sekarang tidak peduli dengan pemberantasan korupsi?
Itulah kesan pertama saya ketika membaca judul media-media soal pernyataan Pak Luhut mengenai OTT yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namanya judul media memang harus menarik dan terkadang menimbulkan kesan yang salah. Setelah membaca isi beritanya, saya jadi lebih paham sehingga kesan negatif berkurang.
Pernyataan itu disampaikan Pak Luhut dalam acara Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024 di Jakarta pada hari Selasa, 20 September 2022. Masak pada acara anti korupsi kok bicara soal tidak pentingnya pemberantasan korupsi sih? Dari konteksnya saja sudah tidak mungkin. Pernyataan Pak Luhut pun lebih menekankan soal digitalisasi agar ada sistem kuat untuk mencegah korupsi di Indonesia. Bagian soal OTT KPK itu hanyalah bagian kecil dari pernyataannya.
Dalam benak Pak Luhut, maraknya OTT oleh KPK berarti makin banyak pejabat publik yang melakukan korupsi. Tentu hal ini tidak bisa disebut sebagai prestasi karena sistem negara ini masih rentan dengan korupsi. Karena itulah, proses digitalisasi sangat penting untuk membangun sistem yang lebih kuat dalam mencegah korupsi.
Saya memahami bahwa Pak Luhut mengajak agar sistem di negara ini diperbaiki sehingga celah korupsi semakin kecil. Pak Mahfud Md pun memahami maksud Pak Luhut itu. Hanya saja, Novel Baswedan tampaknya tidak menangkap atau memahami maksud Pak Luhut.
“Semoga tidak banyak pejabat yang tidak paham tentang pentingnya pemberantasan korupsi. Atau jangan-jangan dianggap tidak penting?” demikian kata Novel Baswedan di akun Twitternya seperti dikutip dari detik.com.
Tanggapan yang tidak berkelas dari seorang mantan penyidik KPK. Apa Novel tidak membaca beritanya secara utuh? Apakah dia hanya membaca judul saja? Apa dia tidak membaca penjelasan Pak Mahfud MD dan juru bicara Pak Luhut? Sudah dijelaskan dengan baik kok maksud pernyataan Pak Luhut itu. Tidak ada bagian yang menyatakan bahwa Pak Luhut menganggap tidak penting soal pemberantasan korupsi. Yang ada justru memperkuat sistem pencegahan korupsi.
Sepertinya Novel Baswedan membaca sih penjelasan itu karena bisa menanggapi pernyataan Pak Mahfud Md. Seperti diberitakan oleh detik.com, Novel mengatakan bahwa OTT penting untuk menindak kasus suap yang merupakan induk korupsi. Dengan OTT, pelaku tidak bisa mengelak sehingga kerugian negara pun bisa dihindari karena suap selalu ada kepentingan di baliknya. Novel mengakhiri cuitannya dengan mengajak KPK mensosialisasikan OTT agar pejabat negara tidak resisten dengan OTT.
Apakah OTT merupakan satu-satunya jalan pemberantasan korupsi? Tentu saja tidak. Apakah suap adalah induk korupsi? Kalau menurut saya kok tidak. Ada berbagai macam cara untuk melakukan korupsi. Apakah bagi Novel pembentukan sistem yang kuat untuk mencegah korupsi tidak penting? Saya rasa kok penting sekali.
Saya sependapat bahwa OTT tetap diperlukan selama sistem pencegahan korupsi di Indonesia belum kuat. Pernyataan Pak Luhut bahwa OTT oleh KPK harus dikurangi mungkin disampaikan dengan bahasa kurang tepat sehingga menimbulkan salah pengertian. Hanya saja, tidak perlulah seperti Novel Baswedan yang kemudian menyerang sembarangan. Saya yakin Novel lebih pintar daripada saya tetapi hanya tidak mau memahami saja.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/novel-baswedan-gagal-paham-soal-ajakan-mengurangi-QoVKgGJjxl
Makelar Kasus, Penyakit Klasik yang Menunggu Kemauan Politik untuk Tanganinya
Ditangkapnya seorang panitera Mahkamah Agung oleh KPK, mengindikasikan makelar kasus sudah sedemikian mengakar di setiap tingkat peradilan. Dan benteng terakhir dari penyedia rasa keadilan masyarakat itu, terbukti sudah menderita penyakit akut bernama mafia hukum.
Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Zaenur Rohman menilai, kasus suap Hakim Agung (yang ditangani KPK) di Mahkamah Agung (MA) merupakan masalah sistemik. Zaenur mengatakan, kasus ini tidak bisa dipersempit hanya menjadi perbuatan pidana yang dilakukan oleh oknum. “Ini tidak boleh dilokalisir menjadi persoalan oknum, hanya persoalan pribadi, tidak,” kata Zaenur.
Analisis peneliti ini kita anggap sebagai pukulan telak bagi lembaga peradilan secara keseluruhan. Bayangkan, karir di lembaga peradilan tertinggi idealnya diisi mereka yang telah teruji dari berbagai aspek. Persoalan integritas semakin kita yakini merupakan penyakit akut yang memerlukan terobosan drastis, ibarat amputasi dalam dunia medis.
Gelagat yang terbaca dari sebuah pernyataan petinggi MA, bahwa makelar kasus tidak mungkin dihilangkan, dan MA mengaku menyerah untuk upaya ini (baca artikel : https://seword.com/p/yvGHQylGZy). Indikasi apa ini? Boleh jadi lembaga peradilan sudah dikuasai oleh makelar kasus. Edy Wibowo, tersangka terakhir yang ditangkap KPK adalah alumnus S1 UPH Program Ilmu Hukum. Sebelumnya, ia menjabat di MA sebagai Asisten Koordinator Kamar Pembinaan MA. Ia juga pernah menjadi Hakim Pengadilan Negeri di Tasikmalaya. Kemudian tahun 2015 dialih tugas menjadi Asisten Hakim Agung Mahkamah Agung RI. Sebegitu mentereng possinya di MA dan bahkan berpengalaman sebagai hakim di tingkat pertama.
Dari gelagat tidak baik-baik saja ini, semakin mendesak untuk melibatkan teknologi informasi yang memungkinkan rekaman perkara sejak awal hingga akhir tersedia lengkap, dan yang paling mendasar, pemanfaatan sistem ini mampu mengeliminasi komunikasi pihak berperkara dengan pihak dalam.
Dari penelusuran literatur yang memuat konsep pemanfaatan TI dalam dunia peradilan, kita bisa jumpai satu contoh, yang bisa diyakini akan memudahkan pihak lembaga peradilan, disamping membantu secara administrative, juga menangani potensi makelar kasus, sebagaimana beberapa kali terkuak oleh KPK.
Prinsip dasar dari penggunaan teknologi informasi, dan merupakan aspek yang terpenting adalah transparansi dari setiap aliran kerja. Telah banyak lembaga kredibel termasuk BUMN yang secara detail menggunakannya. Bahkan mereka menikmati berbagai kemudahan dan penghematan, baik SDM maupun anggaran. Masalahnya, adakah kemauan untuk bertindak dan melangkah maju?
Sumber Utama : https://seword.com/umum/makelar-kasus-penyakit-klasik-yang-menunggu-0yVcy3RV6N
Gak Usah Protes KUHP, Pelaku Zina Punya Banyak Jalan Menuju Roma
Definisi zinah menurut KUHP lama pernah digugat oleh 12 orang warga negara kepada Mahkamah Konstitusi pada tahun 2016. Saat itu MK menghadirkan 3 orang ahli yang intinya mengajukan definisi perzinahan diubah dari sekedar persetubuhan pasangan yang salah satunya terikat pernikahan dengan bukan pasangannya. Dalam KUHP baru definisi lama telah diubah sebagaimana gugatan tadi.
Anehnya, kini muncul kritikan untuk definisi yang mengalami penyesuaian itu, kalau kejadiannya seperti itu, apa bedanya dengan ungkapan dalam istilah bahasa Sunda, bolak-balik dekok?. Pengacara Hotman Paris di akun Instagramnya, meskipun tak mempermasalahkan soal hubungan perzinahan untuk orang yang sudah menikah. Namun Hotman mempertanyakan soal perzinahan untuk orang-orang yang belum menikah. "Masalahnya apakah dua-duanya single termasuk berzinah? Kalau hubungan salah satu nikah, kita terima itu pernikahan sudah terikat sumpah. Tapi dua-dua single dianggap perzinahan tapi terbatas yang melapor orang tua dan anaknya," kata Hotman, dikutip Sabtu (10/12/2022).
Dia juga menyebutkan aturan perzinahan baru itu untuk orang yang belum menikah sebagai logika amburadul. Di sinilah perlunya kita memahami definisi kata zinah sesuai kaidah sosial dan moral agama. Hemat kita, konsekwensi secara hukum, idealnya memperkuat kaidah sosial dan agama tadi. Justru berpotensi muncul gugatan seperti pernah diajukan sebagaimana disebutkan di awal, jika pengertiannya dibuat dangkal.
Berdasarkan Pasal 284 ayat (1) KUHP lama, seseorang tidak bisa dikenakan tindak pidana perzinaan bila dilakukan oleh seorang laki-laki lajang dengan perempuan yang juga lajang. KUHP hanya mendefinisikan zina adalah perbuatan persetubuhan yang dilakukan oleh laki-laki atau perempuan yang telah kawin dengan perempuan atau laki-laki yang bukan istri atau suaminya.
Poinnya, pengertian yang telah dianut dalam moral dan agama, justru akan menimbulkan perdebatan panjang, jika tidak diakomodasi oleh hukum positif. Kalaupun perbuatan pidana itu ingin dihindari dari tuntutan hukum, dalam hal ini bagi mereka yang abai dengan norma moral dan agama, niscaya para pelaku dapat menggunakan ilmu petak umpet, yang justru di sana akan timbul sensasi sebagaimana pasangan back street. Lebih jauh, kalaupun mereka masih khawatir dengan acaman tuntutan, tentu masih banyak cara, sebagaimana ungkapan “banyak jalan menuju Roma”.
Penerjemahan overspeel dalam hukum pidana versi Belanda sebagai “zina” akan menjadi kurang tepat, karena bukan hanya mengandung hubungan persetubuhan bagi yang sudah menikah saja, tapi juga bagi orang yang melakukan hubungan seksual di luar perkawinan itu belum terikat perkawinan dengan orang lain.
Kata zina yang memiliki konteks berbeda di Indonesia menjadi berbeda arah dengan overspell dalam bahasa Belanda aslinya. Akibat ini akan sangat panjang, dimana akan ada multitafsir, perbedaan, bersifat karet dalam penerapan, dan lainnya. Padahal salah satu asas hukum pidana adalah harus jelas, tegas, dan tidak multitafsir.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/gak-usah-protes-kuhp-pelaku-zina-punya-banyak-vZEy0ZSY3o
Belanda Minta Maaf Soal Penjajahan, Oke, Sekarang Jangan Paksa Ekspor Nikel!
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte meminta maaf soal penjajahan yang pernah dilakukan oleh negaranya selama 250 tahun lebih di Asia khususnya di Indonesia.
Orang ini mungkin tidak tahu menahu mengenai penjajahan yang dialami oleh bangsa Indonesia dan dilakukan oleh Belanda Portugis dan juga Jepang.
Tapi mewakili negara barat dia meminta maaf secara terbuka kepada Presiden Joko Widodo. Saya kira ini adalah sikap politik yang benar-benar dewasa di tengah keadaan dunia yang di mana Banyak negara nggak mau merasa kalah.
Dan saya kira apa yang dilakukan oleh perdana Menteri Belanda adalah hal yang sangat baik untuk ditiru oleh Jepang dan juga Portugis yang sekarang namanya jadi Portugal.
Di dalam negara Jepang sendiri Kita harus tahu bahwa tidak ada konsep dosa. Kita tahu bahwa Jepang memiliki budaya yang sangat amat unik dan sempurna. Di dalam kebudayaan Jepang tidak ada istilah penyesalan dan kekalahan.
Maka tidak heran ketika mereka menghadapi fakta yang menyesakkan buat mereka, dalam satu-satunya adalah harakiri alias mati di tempat oleh pedang yang terhunus di dalam perutnya. Harakiri adalah konsep kebudayaan Jepang yang memiliki pandangan lebih baik mati daripada kalah dan ditangkap.
Maka nggak heran trend bunuh diri di Jepang itu sangat tinggi. Dan sebenarnya kalau mau dibandingkan dengan penjajahan Belanda, penjajahan Jepang jauh lebih mengerikan.
Setidaknya Belanda masih membangun kota dan membangun peradaban. Nggak kayak negara Arab yang memasukkan agama dengan cara kekerasan. Berbeda juga seperti Jepang yang mau dianggap sebagai cahaya dan pusat dari Asia.
Tapi penjajahan Belanda memang bisa dikatakan sangat amat lama. Meskipun banyak peninggalan Belanda yang dipakai sampai saat ini seperti pasar baru, kota Batavia yang merupakan pelabuhan besar yang sampai sekarang masih digunakan di Sunda Kelapa, jalur-jalur rel kereta api yang masih digunakan di beberapa daerah, dan semangat penginjilan yang dilakukan oleh orang-orang Kristen di Indonesia.
Setidaknya masih ada hal-hal baik yang dilakukan oleh Belanda meskipun mereka mengambil dan mengeruk sumber daya alam rempah-rempah di Ternate sampai Jakarta dan juga ke daerah Sumatera sana.
Kerusakan yang dilakukan oleh Belanda adalah pengkategorian seseorang terhadap kelas sosial. Setelah Anies Baswedan menggunakan politik identitas yang merupakan produk dari Belanda, Belanda minta maaf karena mereka sudah melakukan kejahatan kemanusiaan.
Buat saya ini adalah hal positif dan kita maafkan orang-orang Belanda yang pernah menjajah Indonesia. Dan sekarang saatnya orang Belanda mulai paham dan gak usah maksain Indonesia untuk ekspor nikel.
Presiden Joko Widodo itu sudah marah dan tidak mau disetir oleh negara-negara Eropa karena urusan ekspor nikel ini. Di pertemuan negara Eropa dan ASEAN, Joko Widodo menegur keras para pemimpin negara Eropa.
Karena ekspor nikel dari Indonesia kepada negara Eropa itu dipaksain banget sama negara Eropa. Bahkan kabarnya ada pengadilan internasional dibayar oleh para pengusaha nikel Eropa untuk memenangkan gugatan mereka.
Kalau Anies Baswedan yang jadi pemimpin mah pasti dijual di negara sama orang ini ke Eropa.
Seharusnya kalau mau negara Eropa melakukan investasi dengan cara membangun smelter-smelter untuk melakukan proses pengolahan nikel di Indonesia.
Buktikan kalau permintaan maaf kalian adalah permintaan maaf yang tulus. Tapi kalau kalian masih mau mengambil ekspor nikel mentah dari Indonesia, itu mah sama aja kalian mau menjajah kami.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/belanda-minta-maaf-soal-penjajahan-oke-sekarang-ngucOGUaGY
Kala Gibran Merasa Nggak Perlu Pasang Foto Diri di Baliho Kotanya
Jika ada kebiasaan pejabat daerah, mulai tingkat kabupaten/kota hingga nasional, yang tampaknya masih ingin dilestarikan sampai setidaknya 2024-2029 adalah memasang foto diri dalam berbagai kesempatan dengan media apa pun yang bisa ditempeli foto.
Media baliho, juga spanduk maupun banner, menjadi yang paling sering kita lihat. Daerah tempat saya tinggal, dalam satu periode mungkin ada ratusan foto berukuran besar dari sang bupati, yang tampak di banyak lokasi. Belum foto diri yang entah bagaimana tampil dengan ukuran produk yang kecil seperti plastik, tas sembako, hingga buku tulis.
Pertanyaan menariknya adalah:
"Apakah warga di sana benar-benar tidak tahu atau nggak kenal rupa dari bupatinya, yang meskipun memang berparas cantik, tapi kan wajahnya ya gitu-gitu aja toh?"
Heran bener saya dibuatnya. Sampai kadang (maaf) menjadi eneg melihat segitu banyaknya foto yang mejeng dalam berbagai pose, event, bahkan untuk memberi imbauan agar masyarakat menjaga kebersihan, taat pajak, dan imbauan sepele lainnya, yang semisal tanpa foto beliau pun sama sekali nggak masalah gitu loh!
Jadi kalau kita bicara soal larangan Gibran kepada anak buahnya agar tidak perlu memasang foto diri di baliho atau alat peraga lain, selama dia menjabat sebagai Wali Kota, kita bisa bilang langkah itu sangat tidak biasa, tapi layak ditiru oleh para pejabat daerah lainnya, terutama daerah Solo Raya yang masih tak jauh dari Kodya Surakarta.
"Di Solo, kepala-kepala OPD saya larang pasang foto saya. Tidak perlu saja, tidak ada fungsinya," kata Gibran dalam suatu wawancara.
Tidak perlu karena tidak ada fungsinya. Betul juga, meski bagi banyak pejabat yang haus pencitraan, hal itu dirasa tetap perlu, minimal mungkin bisa dipakai buat menyerap anggaran atau ... pamer bahwa setelah menjadi pejabat mukanya terlihat lebih glowing? Hahaha...!
Hanya, sorotan soal fungsi atau kegunaan dari suatu tindakan memang benar adanya. Jadi pejabat apa pun, rasanya tidak ada tugas atau tanggung jawab menyebar foto diri sebanyak mungkin. Ya, kan? Atau mungkin kita nggak tahu kalau ada "aturan khusus" yang tak terungkap ke publik kalau setiap pejabat daerah kudu memasang foto diri sebanyak mungkin? Hahaha. Tampaknya nggak begitu juga, kan!
Ah, embuhlah ... pusing rasanya kalau mikirin pola tingkah pejabat daerah kita, yang kayaknya kok susah sembuhnya kalau sudah urusan nampang dan pencitraan. Bukankah masa kampanye juga sudah jualan foto diri? Kok ya masih kurang?
Ah, Mas Gibran. Sampeyan memang top markotop dan bertindak out of the box. Semoga bisa terus bertahan dengan prinsip seperti itu, nggak cuma selama tahun terakhir ini saja.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/kala-gibran-merasa-nggak-perlu-pasang-foto-diri-di-HcS4rUWlfM
Analogi Perang Badar dan Niat Jadikan Pilpres 2024 Menyenangkan, Bisakah?
Pilpres 2014 menyisakan rekam jejak cukup kelam, dimana ada kelompok yang menjadikan ajang pesta demokrasi selayaknya perang. Bukan perang biasa, melainkan katanya selevel Perang Badar, yang dipakai sebagai narasi jahat oleh seorang Amien Rais yang langsung membagi negeri ini seperti menjadi dua kubu.
Istilah atau anggapan perang itu mungkin dianggap berlebihan dan mengada-ada bagi sebagian orang, tapi rupanya cukup ekfektif membranding sosok lawan Jokowi-JK saat itu, sebagai duet calon pemimpin RI periode 2014-2019 yang kudu diperangi, dengan tujuan kubunya menang. Itulah rekam jejak "narasu jahat" seorang yang katanya dijuluki sebagai Reformator pada kisaran 1990-an dahulu.
Kini, publik malah mengenang Amien Rais yang tampak semakin tua itu, sebagai sosok yang hanya "numpang tenar" pada kegerakan mahasiswa bersama rakyat, yang ingin menyudahi kepemimpinan Soeharto setelah 32 tahun berkuasa.
Kini, dengan jejak demokrasi tak kalah kelamnya pada Pilgub DKI Jakarta 2017, ada kelompok yang tampaknya ingin terus menjaga agar Pilpres 2024 agar (kalau bisa) jangan sampai berlangsung damai, menyenangkan, dan seru karena adu program dan gagasan sampai akhir perjuangan yang ditentukan saat coblosan berlangsung.
Tentu kita yang terbilang waras akan sangat ingin melihat adegan Pilpres 2024 diwarnai hal-hal positif, yang kalau bisa endingnya memperlihatkan sportivitas dari pihak yang kalah, bukannya berkoar-koar meneriakkan adanya kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif seperti yang diteriakkan kubu Prabowo pada Pilpres yang lalu.
Jangan sampai pula terjadi lagi sujud syukur yang penuh kebohongan, hanya karena pembisik jahat yang menyebutkan "Hei, sebenarnya kamu yang menang," yang bodohnya, dipercaya begitu saja, bahkan disiarkan di televisi.
Oya, bicara soal stasiun TV, mungkin ada baiknya stasiun TV yang memang beda itu dilarang saja menyiarkan seputar Pilpres 2024, mengingat rekam jejak parahnya pada Pilpres edisi yang lalu, dengan ikut memanaskan situasi berdasarkan data-data yang sama sekali tidak obyektif dan nggak bertanggung jawab. Setuju kan?
Akhirmya, kerinduaan hadirnya Pilpres 2024 yang menyenangkan rasanya akan susah terwujud kalau sejak sekarang tidak dilakukan perlawanan besar-besaran kepada mereka yang ingin menodai Pilpres 2024 dengan narasi berbau agama, politik identitas, atau ingin menjadikannya sebagai perang seperti dilakukan oleh Amien Rais dan kubunya, yang sampai kapan pun takkan bisa dilupakan, sebab residunya masih sukar dibersihkan sampai sekarang.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/analogi-perang-badar-dan-niat-jadikan-pilpres-2024-t3G2iiTT7a
Pansos Politisi Latah Merayakan Kemenangan Argentina, Besok Kira-Kira Apa Lagi?
Entah apa lagi yang bisa dikatakan soal perilaku sebagian politisi atau kader partai politik di negeri ini. Apa pun yang bisa dipakai buat unjuk diri atau pencitraan, hingga numpang tenar, langsung dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin. tak terkecuali perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar yang baru saja selesai dengan Argentina sebagai juaranya.
Kalau sebelumnya kita melihat politisasi besar-besaran dari kelompok yang mendadak mengagumi Maroko, hingga menjadikannya sebagai "alat perjuangan" terkait agama yang mereka anut, baru saja di grup yang saya ikuti kami seperti sepakat bersama-sama menertawakan para politisi yang menjadikan kemenangan Argentina sebagai sarana kampanye.
Seolah-olah sih ikut bersukacita dengan kemenangan Argentina, tapi dipakai sebagai upaya pansos (panjat sosial), padahal juga kalau mereka nggak melakukan itu (atau sekalipun melakukan) sama sekali tidak ada efeknya. Apakah lantas misalnya saya sedang mempertimbangkan untuk memilih parpol atau calon anggota legislatif, maka akan memilih mereka yang pansos memanfaatkan Piala Dunia 2022 itu? Tegas saya akan katakan (dan tidak akan berubah): Emoh! Nehi! Ora gelem! Tidak bakalan! Ada kata lain yang lebih pantas dipakai? Silakan tambahkan saja tanpa ragu!
Memang sekali lagi kita akan dibuat tidak habis pikir dengan semuanya polah tingkah yang aneh bin ajaib, tapi sekaligus mengesalkan itu. Apa hubungannya coba mereka sampai pansos seperti itu? Apakah ada jasa sedikit saja dengan juaranya Argentina, sehingga mereka merasa berhak ikut merayakan besar-besaran?
Eh, kira-kira kalau disuruh menyebutkan lima pemain saja dari skuad Tim Tango, sejauh mana Anda yakin kalau mereka bisa menyebutkan setidaknya 2-3 saja? Lengkap dengan klub dimana mereka bermain lho ya. Saya yakin tidak sampai 30 persen dari para politisi itu yang bisa melakukannya. Betul begitu kan, saudara-saudara?.
Ah, gini banget cara para politisi negeri kita dalam mencari simpati dan berupaya mendapatkan suara untuk urusan politik ya. Apakah tidak bisa kegembiraan sepak bola nggak usah pakai dipolitisasi kayak begitu sih? Jadi eneg tahu, nggak!
Pasca Piala Dunia 2022, entah besok apa lagi yang akan dijadikan bahan pansos oleh mereka. Mungkin Piala AFF yang sebentar akan dimulai, kalau sampai Indonesia juara ... kita pasti akan melihat pansos-pansos dadakan, yang sengaja dimunculkan buat mengesankan publik bahwa sebagian politisi kita masih peduli sepak bola, padahal sejatinya hanya peduli diri sendiri.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/pansos-politisi-latah-merayakan-kemenangan-eDJaE1WmM7
Argentina Juara Piala Dunia Qatar 2022!!!!...
Final yang selayaknya. Mempertemukan dua kekuatan besar sepakbola dunia.
Seperti biasa, Prancis memberi kelonggaran untuk lawannya untuk menguasai bola. Sayangnya kali ini yang dihadapi adalah Argentina. Punya Messi, punya Di Maria.
Babak pertama sepenuhnya menjadi milik Argentina. Dua nama tersebut di atas patut menjadi aktor utamanya. Di Maria berperan penting bagi terciptanya gol pertama tim Tango. Akselerasinya di sisi kanan pertahanan Prancis memancing Ousmane Dembele untuk melakukan pelanggaran di kotak penalti. Messi yang mengambil tendangan dua belas pas sukses melaksanakan tugasnya. Argentina unggul satu gol.
Gol kedua masih melibatkan Di Maria. Kali ini secara langsung. Proses serangan balik cepat Argentina berhasil dituntaskan oleh Di Maria sehingga membuat Argentina memimpin dua gol.
Yang menarik dari jalanya babak pertama ini adalah ketika Argentina mengeksploitasi sisi kanan pertahanan Prancis. Angel di Maria berhasil membuat Jules Kounde yang dibantu Dembele menjadi harus bekerja lebih keras. Selain Di Maria seperti sedang mengajari Dembele bagaimana seharusnya seorang pemain sayap, secara keseluruhan taktik tersebut menjadi sebuah pilihan yang bagus untuk Argentina.
Hasilnya lini serang Prancis perlu dirombak bahkan ketika babak pertama belum berakhir. Dembele dan Giroud ditarik keluar.
Sementara secara permainan, ketika Argentina lebih banyak menempatkan bola di lini kirinya, secara tidak langsung akan mengisolasi sisi kiri Prancis, di mana di situ ada Kylian Mbappe. Ketika kemudian Argentina kehilangan bola di sisi kanan pertahanan Prancis, Les Blues tidak seketika dapat bertransisi cepat untuk melakukan serangan balik mengandalkan karena Mbappe berada di sisi sebaliknya. Setidaknya dengan cara itu Argentina berhasil memperkecil peluang bagi Mbappe untuk memperlihatkan ancamannya bermodal kecepatannya.
Argentina unggul segalanya di babak ini. Prancis bahkan tanpa tembakan tepat sasaran.
Memasuki babak kedua, awal-awal jalannya permainan belum berubah. Argentina masih mengendalikan permainan. Serta masih menghasilkan peluang-peluang berbahaya. Alvarez, De Paul, dan Messi setidaknya sekali memberi ancaman besar bagi Hugo Lloris.
Prancis kemudian memang berusaha untuk mengimbangi penguasaan permainan. Tentunya karena tidak ada pilihan lain, mutlak perlu meningkatkan serangan demi menciptakan peluang untuk mengejar gol.
Berhasil. Menit ke-79 Prancis memperkecil ketertinggalan. Akselerasi pemain pengganti, Kolo Muani, berhasil memaksa Otamendi melakukan pelanggaran di kotak penalti. Mbappe sukses menjadi eksekutornya.
Gol yang membuat Argentina kehilangan fokus. Mbappe kemudian menghukumnya. Hanya beberapa detik dari gol penaltinya, tendangan kaki kanannya berhasil membuat Emi Martinez harus kebobolan kembali. Kedudukan imbang.
Benar memang, ketika sisi kiri penyerangan Prancis diberi ruang oleh pertahanan sisi kanan Argentina, sang juara bertahan seperti mendapatkan anginnya. Dua menit dua gol membuktikan kedahsyatan area itu dengan Mbappe sebagai protagonisnya.
Sepuluh menit di akhir waktu normal Argentina dalam tekanan. Sementara aktor utama kegemilangan Argentina di babak pertama, Di Maria, sudah ditarik keluar. Argentina kesulitan untuk keluar dari tekanan.
Memasuki injury time, Argentina berkesempatan menyudahi perlawanan Prancis melalui tendangan keras Messi, namun Lloris bereaksi bagus membloknya. Babak waktu normal berakhir imbang 2-2.
Memasuki babak tambahan 2 x 15 menit, Argentina kembali ke setelan seperti awal pertandingan. Mereka menguasai permainan, banyak menciptakan ancaman berbahaya. Puncaknya pada menit ke-109, Messi mencetak gol keduanya. Melalui serangan balik cepat, tendangan muntah Lautaro Martinez berhasil disambar sang kapten untuk membuat Argentina unggul sementara 3-2.
Sial, menit ke-116 Prancis mendapat hadiah penalti akibat handball pemain Argentina. Mbappe hattrick. Skor 3-3 hingga hasil akhir pertandingan harus ditentukan melalui tos-tosan adu penalti.
Dalam adu penalti, penendang Argentina sempurna. Sementara tepat bereaksi, Emiliano Martinez adalah pemenangnya. Argentina juara setelah gagal di final Piala Dunia 2014, setelah menunggu 36 tahun dari juara dunia terakhirnya.
¡Felicidades!
Sumber Utama : https://seword.com/sport/argentina-juara-piala-dunia-qatar-2022-MvICpOFWTh
Lelang Jabatan, Menyisir Potensi Pekerja Idealis
Kritikan paling vokal kepada pejabat Gubernur Heru Budi Hartono, sejauh ini datang dari fraksi PKS atau politisinya. Mereka cenderung menganggap Heru hanya fokus menghilangkan jejak sang mantan dalam berbagai kebijakannya. Jawaban kita mungkin hanya sebatas apa yang memang seharusnya dilakukan oleh seorang pejabat yang waras, yakni menetralisir sesuatu yang keliru menjadi normal, sesuai kaidah keberpihakan untuk warganya.
Rekaman Berita : Alasan ASN Jakarta Enggan Ikut Lelang Jabatan
Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono menyebut ada dua alasan besar mengapa 239 ASN DKI enggan mengikuti lelang jabatan eselon II. Salah satunya, para ASN merasa posisi tersebut rentan dicopot.
"Berbagai argumen yang muncul dari pada ASN itu. Artinya, berbagai argumen itu begini, salah satunya soal demosi itu. Kedua, soal peran TGUPP. Jadi memang itulah yang membuat keengganan para ASN kita untuk ikut lelang jabatan dalam rangka meniti karier mereka lebih tinggi," kata Gembong saat dihubungi detikcom, Rabu (19/5).
Menurut Gembong, dua penyebab ini sudah menjadi bisik-bisik di kalangan ASN DKI. Gembong kerap menerima cerita demikian meski tidak menjadi aduan resmi. "Itu problem yang selama ini muncul dari para ASN dalam berbisik-bisik gitu. Sifatnya bisik-bisik, mereka nggak berani vulgar juga," sambungnya.
Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi DKI Jakarta Maria Qibtya juga sudah menyatakan 239 ASN yang tak mendaftarkan diri untuk ikut lelang jabatan karena sejumlah alasan. Maria mengatakan instruksi tersebut sifatnya wajib dilaksanakan. Dia menyebut ada 17 jabatan eselon 2 yang dilelang.
"Ada beberapa yang kita tanyakan alasannya sakit, belum siap dokumennya, dan lain-lain," ujar Maria, Senin (10/5/2021). Sementara itu, Anies mengatakan pihaknya telah mewajibkan ratusan ASN tersebut untuk mendaftar lelang jabatan eselon II. Namun nyatanya, mereka tidak juga kunjung ikut seleksi.
Kejanggalan dalam lelang jabatan era Abas tampaknya terletak pada lingkungan kerja yang kurang kondusif. Misalnya Gubernur merekrut TGUPP yang tugasnya tidak sebanding dengan Take home pay. Tentu saja setinggi apapun jabatan seseorang, jika dikonversi ke dalam kompensasi ternyata tidak seperti posisi lain yang jauh lebih nyaman, maka jawabannya harus dikembalikan kepada pembuat kebijakan.
Memanjakan mereka yang selalu siap pasang badan, dan menomor duakan pegawai yang menjalankan tupoksi resmi, tampaknya menjadi gelagat ASN di era itu tak bersemangat meniti tantangan lebih tinggi. Yang menjadi cermin kepada calon pemimpin, soal begini seharusnya mengacu kepada pertimbangan kepatutan dan bukan kepada kesukaan. Hukum sebab akibat selalu berlaku di sembarang tempat dan waktu, maka untuk membuat permainan berjalan seimbang, tidak boleh berlaku timpang.
Begini jadinya jika hanya bersikap ramah kepada si penjilat, dan kejam kepada yang setia, akhirnya marah dan kecewa menjadi taruhannya.
Sumber Utama : https://seword.com/umum/lelang-jabatan-menyisir-potensi-pekerja-idealis-jAC1pBEaKz
Apes! Sudah Bagi-bagi Hadiah Umroh, Elektabilitas NasDem Malah Turun
NasDem bisa dibilang partai yang suka cari aman.
Kenapa? Karena gak mau ambil resiko.
Perhatikan saja sejak Pilpres 2014 lalu, partai ini tidak pernah sekalipun punya Capres sendiri.
Padahal jelas, tujuan orang mendirikan partai itu untuk berkuasa atau untuk mendapatkan kursi RI-1.
Jadi alurnya, punya cita-cita jadi presiden dulu. Baru dirikan partai. Ibarat orang mau jalan-jalan. Harus punya tujuan dulu, baru beli tiket pesawat.
Sebagai contoh Rhoma Irama. Awalnya bercita-cita ingin jadi presiden. Baru kemudian mendirikan Partai Idaman.
Begitupun dengan Farhat Abbas. Sebelum ia mendirikan Partai Pandai, yang ada di dalam benaknya sudah ada selera untuk menjadi presiden di republik ini.
Sedangkan Surya Paloh, gak jelas cita-citanya apa, tiba-tiba mendirikan Partai NasDem.
Buntutnya NasDem selalu mengusung orang lain sebagai Capres. Seperti pada Pilpres 2014 silam, partai ini mendukung Jokowi yang notabene kader PDIP.
Yakin Jokowi bakal menang lagi di periode kedua, pada 2017 atau dua tahun sebelum Pilpres digelar, NasDem sudah mendeklarasikan dukung Jokowi lagi.
Padahal kala itu PDIP belum menyatakan secara resmi mengusung mantan Walikota Solo tersebut.
Partai yang sering menyebut 'restorasi Indonesia' ini main salip saja.
Hal ini juga yang kemudian membuat hubungan Megawati dan Paloh renggang waktu itu.
Belum lagi ditambah dengan banyak kepala daerah PDIP pindah atau dibajak oleh NasDem.
Lantas, apa yang membuat NasDem cepat-cepat mendeklarasikan dukungan kepada mantan Gubernur DKI tersebut?
Tentu tidak lain tidak bukan supaya dianggap sebagai pahlawan atau penyelamat Jokowi oleh para Jokower.
Dengan demikian, harapannya muncul simpati dari para pendukung Jokowi ini. Dan muaranya turut memilih NasDem.
Terbukti, pada Pemilu 2019 perolehan sura NasDem meningkat tajam. Dari yang awalnya 6,27 persen menjadi 9,05 persen. Dari yang awalnya berada di urutan ke-8 perolehan suara terbanyak menjadi urutan ke-5.
Strategi yang dipakai oleh NasDem ini sebenarnya cukup manjur.
Hanya saja, kalau tidak berani ngusung Capres sendiri gak ada gunanya juga ferguso. Karena indikator keberhasilan sebuh partai itu bukan seberapa banyak suara yang berhasil didapatkan tapi seberapa sering mengusung Capres sendiri di Pilpres.
Tapi ya karena hidup ini adalah pilihan, kita tetap mesti menghargai pilihan NasDem tersebut. Meskipun itu anomali atau tidak seperti biasanya.
Nah, untuk Pilpres 2024 mendatang, lagi dan lagi NasDem menggunakan cara lama yakni mengusung Capres yang bukan kader sendiri dan mendeklarasikannya tepat dua tahun sebelum Pilpres digelar.
Namun yang hendak diusung oleh NasDem kali ini bukan Jokowi lagi tapi Anies Baswedan.
Pertanyannya, kenapa Anies?
Kenapa bukan Rhoma Irama atau Sam Aliano?
Sebagaimana kita ketahui bahwa pada Pilpres 2019 lalu masyarakat Indonesia terbelah menjadi dua kelompok yakni kelompok pro pemerintah dan kelompok oposisi yang dipimpin oleh Prabowo.
Setelah Pilpres 2019 digelar, ketua kelompok oposisi tersebut malah bergabung ke pemerintah menjadi Menteri Pertahanan. Sehingga kelompok sebelah kehilangan panglima atau komandan.
Memang sih di sana masih ada PKS dan Partai Demokrat. Tapi diantara kedua partai ini tidak punya kekuatan untuk mengambil alih kepemimpinan yang ditinggalkan oleh Gerindra/Prabowo.
Di samping itu, mereka juga tidak punya sosok Capres sebagai pemersatu.
Perhatikan saja Ketua umum Partai Demokrat AHY, yang diincernya malah kursi Cawapres. Artinya apa? Orang ini tidak percaya diri untuk maju sebagai Capres.
Hal inilah yang kemudian dilihat oleh Surya Paloh sebagai peluang.
Dan dia sadar betul bahwa kelompok sebelah mengidolakan Anies. sehingga diusunglah Anies sebagai Capres oleh NasDem.
Harapannya sih NasDem mendapatkan limpahan suara dari pendukung eks Mendikbud tersebut.
Nah, karena PKS dan Partai Demokrat juga oposisi serta sudah ditolak oleh PDIP untuk berkoalisi maka mau tidak mau kedua partai tersebut turut mengusung Anies kedepannya. Meskipun Cawapresnya bukan kader mereka.
Lantas, apa hal pertama yang dilakukan oleh NasDem untuk mewujudkan ambisinya itu?
Cek ombak. Yakni menyuruh Anies keliling Indonesia melakukan safari politik.
Daerah utama yang disasar adalah basis massa Prabowo di Pilpres 2019 lalu. Seperti Aceh, Sumbar, Riau dan Sulsel.
Termasuk Kabupaten Pangkep yang Prabowo juga menang telak di sana, turut didatangi oleh Wan Anies.
Kunjungan Anies di salah satu kabupaten di Sulsel ini yang menarik. Karen supaya pengunjung banyak yang hadir, acara safari politik dibungkus dengan kegiatan jalan santai dengan hadiah yang tidak main-main yakni umrah ferguso.
Empat paket umrah sekaligus disediakan oleh NasDem kala itu. Plus 1 unit mobil.
Pertanyaannya, siapa pula yang tidak tertarik ikut jalan santai dapat hadiah umrah gratis?
Hal inilah yang kemudian membuat safari politik Anies itu rame didatangi pengunjung. Beda dengan saat dirinya berkunjung ke Sumbar yang sepi peserta.
Hanya saja masalah, meskipun sudah menyediakan jet pribadi buat Anies melakukan safari serta bagi-bagi hadiah umrah gratis agar yang hadir di acara Anies rame, menurut hasil survei terbaru elektabilitas NasDem malah turun.
Elektabilitas NasDem di survei terbaru turun menjadi 3,2 persen dari yang awalnya 4,8 persen menurut SMRC.
Artinya apa? Safari politik yang dilakukan oleh Anies tersebut gak ada manfaatnya sama sekali ferguso.
Termasuk ngasih hadiah umroh ke orang yang tujuannya politis, juga unfaedah. Kwkwkwk
NasDem, NasDem. Mungkin Om Brewok lupa kalau perolehan suara partainya cukup tinggi di Pilpres 2019 lalu berasal dari pendukung Jokowi, bukan dari Kadrun.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/apes-sudah-bagi-bagi-hadiah-umroh-elektabilitas-lHEajMPo7L
Demokrat Makin Parah, Elektabilitas AHY Dibilang Setimpal Bagi Anies
Koalisi antara Nasdem, Demokrat dan PKS masih belum jelas hingga kini meski tahun 2022 sudah mendekati akhir.
Hanya ada kabar koalisi akan segera terbentuk. Koalisi OTW ke arah yang benar. Koalisi tidak melenceng dan semakin solid.
Demokrat kembali menegaskan tetap pada pendiriannya dan menilai penunjukan AHY sebagai cawapres karena dia memiliki elektabilitas yang setimpal bagi Anies Baswedan.
"Kita ingin menang. Mas Ketum AHY salah satu figur potensial yang punya modal elektabilitas yang memadai," kata Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani.
Halu.
Mimpi di siang bolong.
Kebanyakan tidur dan tidak bangun-bangun.
Kebanyakan berilusi yang tidak-tidak.
Sejak kapan elektabilitas AHY setimpal dengan Anies? Semua survei tidak ada yang menempatkan AHY di posisi ketiga. AHY rata-rata hanya mendapatkan kurang dari 10 persen elektabilitas.
Sekadar info, SMRC baru-baru merilis hasil survei di mana Nasdem tidak menunjukkan perbaikan. Sialnya, elektabilitas Nasdem malah disalip oleh Perindo. Nasdem tetap berada di bawah ambang batas parlemen. Anies sama sekali tidak membantu Nasdem keluar dari kutukan ambang batas parlemen.
Artinya, Nasdem besar kemungkinan akan ganti strategi, yaitu mencari pasangan Anies yang sekiranya bisa meningkatkan elektabilitas Anies sekaligus Nasdem. Kalau cawapresnya tidak punya nilai jual politik, Nasdem dalam bahaya.
Dengan logika seperti itu, apakah Nasdem mau dan setuju dengan duet Anies-AHY? Nasdem sedari awal pun sudah kurang sreg dengan AHY. AHY malah bikin suara Nasdem dan Anies makin nyungsep.
Demokrat terlalu halu meyakini AHY adalah sosok yang potensial. Benar potensial, tapi potensial kalah. Nasdem tidak dapat keuntungan apa pun dari Anies. Ditambah AHY, Nasdem dapat apa coba? Dapat capeknya doang karena seakan kerja bakti tanpa dibayar, parahnya tidak dapat makan gorengan dan kopi gratis sekalipun.
Parpol yang waras, tidak akan melirik AHY. Itu sudah menjadi jalan yang aman. Mengusung AHY adalah keputusan blunder.
Pun demikian, status AHY sebagai ketua umum Demokrat dinilai memiliki catatan yang baik. Apalagi, AHY konsisten memposisikan diri sebagai oposisi pada dua periode pemerintahan.
"Menjadi keunggulan komparatif yang sangat dibutuhkan untuk saling mengisi dengan Mas Anies yang akan menjadi keunggulan kompetitif. Keduanya adalah pemimpin perubahan," kata Kamhar.
Hahaha, konsisten dua tahun menjadi oposisi adalah sebuah kelebihan bagi Anies? Lawakan yang sangat menghibur. Saking tidak ada prestasinya, apa pun dijadikan sebagai prestasi. Kadang bapaknya diseret-seret dan dibandingkan dengan kinerja Jokowi.
Coba sebut saja satu prestasi AHY? Tidak ada, kan? Bahkan meski diberi waktu tiga jam pun, tetap saja tidak akan ada jawabannya. Ini sama sulitnya dengan menjawab soal Fisika level Olimpiade Internasional bagi anak SD. Tapi kalau gagal, bukan cuma satu, tapi ada banyak kegagalan. Gagal jadi gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017. Posisi sebagai Ketum Demokrat bisa dianggap karena pengaruh SBY. Kalau bukan karena anak SBY, AHY takkan jadi ketum parpol, hanya jadi anggota biasa. Jadi caleg pun belum tentu bisa menang.
Kelompok sebelah memang sudah mendapatkan hak eksklusif untuk berbicara ngawur dan tidak nyambung. Apa pun yang mereka katakan, meski sekonyol apa pun, tetap dianggap waras oleh mereka.
Tapi kalau pada akhirnya, duet Anies-AHY terwujud, maka ini bagus juga. Duet ini adalah duet bencana politik. Relatif lebih mudah dikalahkan. Anies sendiri relatif stagnan di posisi ketiga dibandingkan Prabowo dan Ganjar.
Kalau mau menang pilpres, Anies harus gandeng sosok yang bisa meningkatkan elektabilitas, bukan yang membebani elektabilitas. Memilih AHY adalah hal konyol.
Saya jadi teringat dengan kader-kader Demokrat yang sering bikin isu busuk, misalnya Anies mau ditangkap KPK, mau dijegal sebagai capres. Dan baru-baru ini ada kadernya yang bilang mungkin akan ada dekrit penundaan pemilu dan yang protes bisa ditangkap. UU KUHP disahkan buru-buru sebagai jalan untuk dekrit tersebut.
Licik bukan?
Tujuannya sudah pasti agar Demokrat menjadi bersih dan dilirik sebagai alternatif pilihan masyarakat. Sudahlah, rakyat tidak mau lagi melihat yang mangkrak-mangkrak. Bikin sakit mata.
Bagaimana menurut Anda?
Sumber Utama : https://seword.com/politik/demokrat-makin-parah-elektabilitas-ahy-dibilang-dIWthwubAa
PSI Ditinggal Kader Elite? Salah! Justru PSI Lagi Dimurnikan!
Partai solidaritas Indonesia tidak pernah kekurangan orang-orang tulus dan baik. Partai ini juga tidak pernah kekurangan orang-orang pintar yang memiliki hati besar dan rela berkorban untuk rakyat dan idealisme Pancasila.
Belakangan ini kita mendengar kabar bahwa banyak banget partai-partai lain yang menciduk orang-orang pintar di PSI. Harus diakui memang itu terjadi dan sudah ada hampir 10 orang yang keluar dari partai solidaritas Indonesia.
Mungkin yang tidak terkenal juga banyak keluar dari partai solidaritas Indonesia. Tapi sekali lagi menurut apa yang saya percayai bahwa partai ini tidak pernah kekurangan orang-orang baik dan orang-orang pintar di dalamnya.
Kita harus tahu satu terminologi yakni consecration that is in English. Consecration is the thing or the process of separation of bad things from the mixtures so that the good substances remains.
Saya tidak menemukan istilah yang tepat di dalam bahasa Indonesia. Tapi mungkin istilah yang terdekat adalah proses pemurnian. PSI adalah partai yang bisa dikatakan masih baru di dalam dunia politik di Indonesia.
Partai ini menawarkan sebuah gagasan dan juga cara berpolitik praktis yang begitu idealis. Tentu hal ini mengundang banyak decak kagum dari kaum milenial pada saat itu tentunya.
Orang-orang mulai melirik partai solidaritas Indonesia sebagai sebuah partai yang merupakan think tank. Gudang pemikiran yang benar-benar membuat negara ini punya harapan dan banyak sekali yang tertarik termasuk orang-orang yang belum teruji idealisme politiknya.
Ratusan ribu orang datang dan mendaftar sebagai anggota dan beberapa diseleksi untuk menjadi politisi kepengurusan inti dari partai.
Proses rekrutmen dan seleksi pun dilakukan dengan sangat ketat lewat para penguji yang merupakan ahli di dalam bidangnya.
Akhirnya orang-orang yang punya kapasitas pemikiran yang sesuai dengan rubrik yang sudah diberikan oleh partai solidaritas Indonesia, tembus dan lewat lolos sebagai kader partai.
Dan saya kira waktu 5 sampai 10 tahun ini merupakan satu waktu yang menguji ketahanan politik dari para kader partai yang sekarang mulai jenuh.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kejenuhan dan kebosanan di dalam partai tersebut. Bosan itu wajar lah tapi saya kira ketika kebosanan itu direspon dengan negatif artinya ada masalah di pribadi orang tersebut.
Tapi memang pada akhirnya masalah di pribadi orang tersebut tidak bisa menjadi dasar utama dari kita melabel orang tersebut baik atau buruk.cuman kalau saya lihat sih beberapa orang yang keluar dari partai solidaritas Indonesia bermasalah dengan konsep yang radix alias konsep akarnya.
Permasalahan ini cukup serius karena kita melihat bahwa mereka membuktikan sebuah fakta bahwa yang keluar itu ternyata punya kepentingan dengan Anies Baswedan yang merupakan tokoh politik yang memerankan peran antagonis di Indonesia.
Sosok Sengkuni versi 2 setelah Amien Rais adalah Anies Baswedan. Sengkuni ini bukan orang bodoh tapi dia begitu pintar dan mahir melakukan strategi yang sifatnya mengecoh dan merusak tatanan sebuah keteraturan berbangsa dan bernegara.
Tapi sekali lagi saya lega karena pada akhirnya orang-orang PSI yang keluar bukan membuat PSI semakin sepi. Malah seharusnya orang-orang PSI bersyukur karena partai ini sedang dimurnikan untuk menjadi partai yang lebih dewasa dan lebih bersih tanpa adanya kepentingan apapun selain kepentingan partai.
Kepentingan partai PSI Saya yakin banget merupakan kepentingan untuk rakyat. Karena selama ini kita tahu bahwa idealisme partai PSI adalah melayani rakyat bukan melayani pantatnya penguasa dan politisi dan juga pemimpin yang korup.
Biarlah mereka keluar dan PSI semakin bersih. Saya nggak bilang mereka kotor ya tapi saya mengatakan bahwa mereka tidak bisa sesuai dengan idealisme partai.
Makanya dari dulu saya selalu konsisten mengatakan bahwa PSI ini adalah PDIP reborn. Kalau mau jujur kita melihat bahwa PDIP juga menuntut loyalitas kader kan?
Ganjar pranowo yang merupakan politisi terkenal dari PDIP pun ditegur karena tidak sesuai dengan peraturan partai dalam berkata-kata khususnya dalam merespons terkait pencapaian yang masih lama itu.
Anggap saja keluarnya kader-kader PSI yang katanya pintar itu merupakan satu proses pendewasaan partai. Yang rugi mereka secara pribadi. Bagaimanapun juga mereka tidak pernah bisa menghilangkan identitas mereka sebagai politisi yang lahir dari partai solidaritas Indonesia.
Ya nggak apa-apa toh kalau mereka keluar? Siapa tahu kalau mereka benar-benar masih tulus mereka bisa mengubah partai yang mereka masukan. Karena dengar-dengar ada partai pendukung Anies Baswedan yang menjadi pelabuhan berikutnya dari para politisi PSI yang keluar itu.
Dan saya yakin kalau mereka tulus mereka akan berjuang untuk membuat seluruh orang di partai tersebut buang Anies Baswedan karena Anies Baswedan adalah produk rasisme intoleransi dan merupakan bibit teroris yang sudah tidak bisa diragukan lagi fakta dan data validnya.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/psi-ditinggal-kader-elite-salah-justru-psi-lagi-4GqW2417qJ
Pilihan Politik Ketum Partai Golkar
Adanya ambang batas PT 20% memungkinkan Pemilihan Presiden (Pilpres) diikuti oleh 5 pasangan Capres dan Cawapres. Pada kenyatannya cukup sulit terjadi. Hanya tahun 2004 Pilpres diikuti oleh 5 pasangan Capres dan Cawapres sedangkan PT 20% berlaku pada tahun 2009.
Maju sebagai Capres dan Cawapres banyak orang yang mau, tetapi mereka harus berpikir jernih, berhitung dengan benar kemungkinan menang di Pilpres. Jangan nekad maju di Pilpres padahal kemungkinan menangnya sangat kecil. Ongkos yang dibayar terlalu mahal.
Lebih baik memilih, mendukung orang lain untuk maju sebagai Capres dan Cawapres, asalkan mempunyai perhitungan kemungkinan menang sangat besar.
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sangat beruntung bisa membentuk koalisi di awal waktu. Padahal dipihak lain ada partai politik yang kesulitan mencari mitra koalisi untuk diajak bersatu dalam koalisi.
Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS sudah sejak lama melakukan pendekatan dan konon katanya akan membentuk Koalisi Perubahan. Tetapi sampai saat ini mereka belum sepakat, tidak berhasil sampai ke titik temu untuk deklarasi.
Mereka hanya berbicara Koalisi Perubahan padahal koalisinya saja belum terbentuk. Capres sudah ada yakni Anies Baswedan tetapi belum berani deklarasi karena buntu tidak mencapai kata sepakat.
Internal KIB pun sepertinya kebingungan. Mereka berhasil sepakat membentuk koalisi tetapi bingung menentukan sosok Capres. Airlangga Hartarto sebagai Ketum Partai Golkar dinilai mempunyai elektabilitas paling tinggi di internal Koalisi.
Sayangnya elektabilitasnya dinilai tidak kompetitip jika harus maju di Pilpres 2024 nanti. Karena lawannya sangat berat seperti Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Sampai saat ini elektabilitas Airlangga belum juga naik dengan signifikan, sama halnya dengan Puan Maharani. Jika elektabilitas Airlangga tidak mengalami kenaikan, saya kira Ketum Partai Golkar ini harus realistis dan segera menentukan pilihan. Nekad maju Pilpres atau jadi King Maker.
Posisi King Maker saya kira lebih cocok bagi Airlangga, daripada nekad maju Pilpres dengan elektabilitas yang tidak kompetitif. Partai Golkar merupakan partai besar yang tersebar serta mengakar di seluruh wilayah Indonesia.
Kader dan simpatisannya tersebar sampai ke pelosok, sehingga kekuatan Partai Golkar sangat besar. Airlangga bersama dengan Koalisi Indonesia Bersatu harus pandai mencari Capres dan Cawapres.
Capres dan Cawapres yang diusung harus mempunyai daya tawar yang tinggi dan memiliki nilai kompetitif di Pilpres. Sehingga tidak hanya sebagai pemanis belaka tapi mampu bertarung dengan kuat di Pilpres.
Airlangga dan KIB harus rela jika Capres berasal dari luar koalisi. Mereka harus memilih tokoh-tokoh dengan elektabilitas tertinggi diantaranya Prabowo Subianto, Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo.
Kerelaan Airlangga jadi King Maker daripada Capres, indikasi negarawan yang berjiwa besar sebagaimana Megawati yang sukses mengantarkan Jokowi 2 periode.
Sumber Utama : https://seword.com/politik/pilihan-politik-ketum-partai-golkar-1orCwSKHis
Klik Oh Piala Dunia : Yang Lolos ke Surga ada yang mampir dulu ke neraka
Juga Klik 14 Pebruari 2024 AYO Nyoblos !!!!!
Klik 2022 bisa apa? Tahun 2023, Ngapain?
Klik juga Teroris itu "memang Ada", Tapi Jiwa WARAS bangsa Indonesia dan KEBERANIANNYA juga ADA menghalaunya
Juga klik #KawinanRakyatAlaAnakPresidenJokowi
Klik MOVE ON : Aku yang Terzalimi atau Aku yang Tak diperdulikan Lagi ???
Klik 212 atau AHOK Day's hingga DraKor Piala Dunia 2022
Klik juga Ini Indonesia Bung...!!! Bukan Tafsir Kamu ??!!!
Juga Klik Saran Membangun tidak mesti menjadi CALEG, bisa aza menjadi Penasehat CALEG !!!
Klik #Pilihyang PlayingVictim : Ada apa dengan NasDem cs dan Anies ??!!
Klik Jangan Pilih GANJAR PRANOWO !!! Alasannya ???
Klik Bangga jadi Indonesia : NEXT penerus Jokowi Siapa?
Klik juga Dunia "Tipu-tipu"
Klik juga Siapa yang jadi "Bandar Oligarki" pada 2024
Klik juga Pilih Mana? Kerja-kerja-kerja atau Kata-kata-kata
Klik Ada apa dengan "Banjarmasin", koq "Tidak Baik-baik Saja" ??!!??
Klik Akhirnya Jokowi "MUNDUR" : KadRun cs "Senang" ??!!??
Klik Siapa bilang kita "BENCI" anies dan "CINTA" Ganjar, yg dicari PENERUS Jokowi !!!
Klik Saatnya "KadRun" berjaya di Indonesia
Klik juga Kerajaan Arab Saudi Wahabi Salafi : Maulid Nabi "DiLarang", Halloween "DiPerbolehkan" ???
Klik Memilih Pemimpin itu seperti ANIES ???!!!
Juga Klik "Mengharap Jadi Presiden" atau Menjadi "Pemimpin Oligarki para Mafia" ???!!!
Klik Cukup "Jualan Agama", maka "Gampang Bodohi" masyarakat, Masa Sih ??!!
KLIK FAKTA atau HOAX kasus CHAT MESUM Habib Riziek dan Firza !!!!!
Klik juga PETUNJUK !!! Jokowi penentu 2024
Klik Resesi Dunia : Berita Luar Negeri
Juga Klik Indonesia Memanggil !!! ... Tapi bukan jadi tahanan KPK ???
Klik juga di "PERANG BINTANG"
Juga Klik Banua Banjar Terkini !!!
Klik 2024 pertarungan Ideologi PANCASILA vs Ideologi Khilafah versi ormas terlarang !!!!!
Juga klik Sukseskan MTQ ke-29 , 10-19 Oktober 2022 di KalSel
Klik BLUNDER atau apa ?
Klik juga MAHSA AMINI & Politik Identitas di Indonesia .... !!!
Klik Ganjar "MELAWAN" Anies ???!!!???
Klik Peran "Mantan kader GOLKAR" tentukan Anies jadi CAPRES
Kaitan dengan mantan kader golkar klik disini
Klik juga "Pander Wara" (Ngomong Doang), gugat ibukota ke Banjarbaru, malah Gugatan dicabut duluan ??!!??
Bukti UAS selalu di Undang di birokrasi KalSel :
- https://apahabar.com/2020/03/tablig-akbar-di-hari-jadi-banjarbaru-pemkot-undang-uas-dan-guru-zuhdi/
- https://apahabar.com/2022/09/uas-ke-banjarmasin-harapan-harjad-ke-496/
- https://www.beritapembaruan.id/2021/11/tiga-tahun-penantian-akhirnya-dai.html
- Video Ustadz Abdul Somad Anti NKRI & Dukung Khilafah, Pengurus HTI Riau
- Ustadz Abdul Somad hina salib kristen
Klik Politik Lagi ???!!!
Juga klik MUSUH Republik Islam Iran & Republik Indonesia "Sama", yaitu "HOAX"
Klik Fokus untuk Daerah Sendiri, karena daerah menjadi Baik dan Benar maka Negarapun menjadi BENAR
KLIK juga Belum 2024 "Sudah Panas", Rakyat Indonesia wajib "MIKIR"
Klik Memahami "Masalah" di KalSel
Juga Klik Turun Gunung atau ???
Klik BJORKA dianggap "PAHLAWAN" atau "PENJAHAT" ..???!!!
Klik 12 September 2022 DEMO bawa-bawa nama Rakyat ???!!!
Juga Klik DEMO bela Rakyat atau BELA para MAFIA ???!!!
Klik juga Indonesia kembali "BERJAYA", masa Jokowi lagi ??
Klik Tuntutan RAKYAT ??? atau Tuntutan yang ditunggangi para MAFIA !!!!!
Juga Klik Pengertian Istilah Baby boomers, X, Y, Z, dan Alpha
Klik juga BERSYUKUR kepada TUHAN SANG MAHA SEGALANYA, Emang yang DEMO sudah BERSYUKUR ???!!!
Klik PAHAMI baru EKSEKUSI !!!!!
Klik juga KACAU atau Apa ??!!
Klik Sayap-Sayap Patah pro DENSUS 88 atau Anda Bela Teroris berbaju Agama !!??
Klik Mahasiswa DEMO terus ??!!! Memang punya SOLUSI?? atau Malah bikin rakyat tambah sengsara !!!!!
KLIK juga KalSel dalam Berita
Juga KLIK Kadrun itu Susah "Move On", Joget pun "SALAH"
Klik ISTANA NEGARA 17an "Ojo dibandingke" VIRAL
Klik Jangan BACA !!!
KLIK di Amien Rais bilang "Gangguan Kejiwaan", ternyata Anaknya "Gangguan Jiwa", benarkah ??!!
Klik Kenapa Pilih Ganjar ?!!!?
Klik Masih tentang ACT dan PKS, MANULIFE hingga BUMN serta Dana CSR
Klik juga ACT & PKS, Ustadz Bechi dan Gubernur Rasa Presiden !!!
Klik juga Mahasiswa "Bela Rakyat" atau "Bela Cukong yang membacking Mahasiswa" ..??!!!
Klik ACT (Aksi Cepat Tanggap) "TERBONGKAR" , VIRAL #JanganPercayaACT
Klik juga VIRAL : Gabung PKS "HARAM" bagi GP Ansor !!!
Klik Super Hero Indonesia "Damaikan Dunia" !!!
Klik LITERASI , apa sih artinya ??
Klik Indonesia & Ukraina : Pertemuan tete-a-tete atau empat mata
Silahkan klik Warga KalSel di "Waluhi OLIGARKI Daerah" atau Oligarki Pusat ?!!!
Klik Jejak Anies dan Intoleransi yang BERBAHAYA untuk Indonesia
Klik juga : Dunia HEBOH ... !!!
Silahkan klik Benturkan Agama !!! buat Cebong dan Kampret Berkelahi dan KADRUN Berjaya !!!
Klik RIBUT
klik juga "VIRAL" Film Lady Of Heaven dan VERSI LONDON (Syi'ah London, Sunni AS, HTI London Dll)
KELEBIHAN Bayar ?? VS Korupsi ... !!!
Klik juga Saatnya Pakai Akal SEHAT, Bukan Pake Kata DUNGU !!!!!!
Klik juga 2024 saatnya seluruh warga Banua Banjar KalSel turun memberikan suara !!!
Klik juga Politisisasi Agama menghasilkan HOAX yang Terpercaya !!!
Warga Banua Banjar 2024 pengen yang Baru di parlemen KalSel !!!!
Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??
DAYAK VIRAL : #MaafBolehSajaProsesHukumTetapBerjalan !!!!!
Benang Merah DEMO di KalSel !!!
Silahkan klik ini juga : "Operasi Doktrin Terorisme ukhti FPI" : Muhammad Uhaib As’ad Ketua KAMI Kal-Sel sebut Rezim Sekarang "Tidak Berbeda" dengan Rezim ORBA ?!!!
Sebagai pelengkap klik ini juga ya : Fraksi PKS & Demokrat "Jangan Buang Badan" - DEMO : Muhammad Uhaib As’ad , Ahdiat Zairullah hingga Rocky Gerung
Info tambahan Klik juga Ade Armando Doa Kebaikan Untukmu : Cuci Otak "Anak Muda" akhirnya apapun SALAH tanpa AKHLAK
yang ini klik Saatnya PERCAYA TUHAN dan Jokowi !!! Demo 11 April 2022, MAHASISWA atau MAHASEWA ??!!!
klik juga ini Demo 11 APRIL : Ustadz Ormas Terlarang HTI di "SANJUNG" di KalSel, ini buktinya !!! Benarkah kader Ormas Terlarang HTI !!!
klik juga ini #JanganMaudiWALUHi
juga ini Foto-foto BEM SI (Badan Executive Mahasiswa Seluruh Indonesia) dan simpatisannya ??!!??
yang ini juga klik #JokowiSelaluSALAH
Jangan lupa klik ini juga Mengenal Wakil Rakyat KALSEL dan Kota Banjarmasin 2019-2024
serta klik ini 2024 : Saatnya Partai baru SUKSES di KalSel hingga Indonesia !!!
https://gusdurian.net/pernyataan-sikap-jaringan-gusdurian-mengutuk-segala-bentuk-kekerasan/
Klik juga videonya dilink dibawah ini :
BONGKAR OTAK DALANG AKSI 11 APRIL
Di bantu share agar masyarakat tidak ikut ikutan🙏🙏 Salam Indonesia Damai
Re-post by MigoBerita / Rabu/21122022/12.25Wita/Bjm